NCP
ULASAN KASUS
Identitas Pasien
Nama Pasien : An. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 23 Bulan
Alamat : Jln. Diponegoro
Ruang : R.05.D (Respirologi)
MRS : 8 September 2018
Diagnosa : Susp. TB Paru + Pneumonia + dan Gizi Buruk Marasmus Fase rehabilitasi (H5)
Diet RS : Nasi TKTP (3 x sehari) + F 100 (10 x 150cc)
Data Subjektif
a. Keluhan
Pasien menderita batuk, mengeluh sesak dan nafasnya berat.
b. Riwayat Gizi
- Dahulu
ASI diberikan setelah pasien lahir sampai sekarang, tidak pernah mengonsumsi susu
formula, pemberian MP – ASI dilakukan ketika pasien berumur 6 bulan, diberikan bubur
instan rasa beras merah. Kebiasaan makan pasien 2x/hari, makanan pokok yang biasa
dikonsumsi adalah nasi, namun pasien dan keluarga terbiasa makan pagi dengan
mengkonsumsi mie instan dengan frekuensi 5x seminggu. Lauk hewani yang di konsumsi
adalah ayam (jarang, mengambil dari warung ayahnya) dan telur, serta lauk nabati tempe
dan tahu setiap harinya. Sayur yang biasa dikonsumsi pasien adalah sayur sop. Untuk
konsumsi buah, pasien dan keluarga mengkonsumsi buah pisang setiap harinya. Snack
yang biasa dikonsumsi adalah roti dan biskuit.
- Sekarang
Pasien mendapatkan nutrisi oral berupa nasi TKTP dan susu formula F100 dengan
dosis 150 cc x 10 kali. Dari hasil recall didapatkan hasil asupan Energi = 1773 kalori,
Protein = 52,9 g, Lemak = 53 g, KH = 140 g, Fe = 7,5 mg. Pasien mendapat ASI setelah
lahir sampai sekarang. Pemberian MP-ASI dimulai ketika pasien berumur 6 bulan, dengan
diberikan bubur instan rasa beras merah. Nafsu makan pasien menurun semenjak batuk.
c. Riwayat Penyakit
- Sekarang
Pasien mengalami sesak sejak 2 minggu SMRS, makin berat sejak 4 hasi SMRS. Nafas
terlihat berat sejak pasien menderita batuk. Pasien juga mengalami panas naik turun
mencapai suhu 380 C saat batuk.
- Dahulu
Pasien menderita batuk sejak 1 bulan SMRS, batuk dan berdahak kekuningan, pilek
serta demam. Selain itu dari hasil pemeriksaan fisik klinis pasien mengalami gizi buruk
(Marasmus), disertai rendahnya kadar albumin serta hepatomegali. Pasien juga mengalami
penurunan berat badan yang drastis selama ± 3 bulan sebanyak 3 kg.
- Keluarga
Kakek pasien memiliki riwayat batuk ketika berada di suatu tempat bersuhu dingin.
Pasien adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Pasien mempunyai adik berusia 2
bulan. Berat badan lahir pasien seberat 2700 gr. Pendidikan terakhir ayah dan ibu pasien
adalah SMP, ibu sebagai inu rumah tangga dan ayah bekerja sebagai penjual mie ayam.
Data Objektif
a. Data Antropometri
BBA : 8 kg
PB : 77 cm
BBI : 10 kg
LILA : 12 cm
Status gizi : .......
b. Data Biokimia
Data biokimia pasien selama pengamatan disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1 Data Laboratorium Pasien saat Pengambilan Data
Data
Hasil Lab Nilai Normal
Laboratorium
Leukosit 10.500/L 3500-10.000 /L
Hb 8,3 g/dL 11 – 16,5 gr/dl
Trombosit 334.000/L 140000-440000
Albumin 3.08 g/dL 3.5-5.5 g/dl
Hematokrit 24,5% 35-50%
CRP Kuantitatif 1,78 mg/L mg/L
3
Albumin 3,08 µm 80-97 µm3
c. Data Fisik/Klinis
Data fisik/klinis pasien pada saat pengambilan data dasar disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2. Data Fisik dan Klinis Pasien Saat Pengambilan Data
- Gentamicin 1x40 g
- Cefotaxim E 3 x 300 mg
Acuan Skrining :
No Indikator +/-
1 Perubahan BB +
2 Nafsu makan kurang +
3 Kesulitan mengunyah / & menelan -
4 Mual dan muntah -
5 Diare/ konstipasi -/-
6 Alergi / intoleransi zat gizi -
7 Diet khusus +
8 Enteral / parenteral -/-
9 Serum albumin rendah +
NUTRITION ASSESSMENT
A. ANTROPOMETRI
BBA :8 Kg Status gizi = (BBA/BBI) x 100%
PB : 77 Cm
BBI : 10 Kg
LILA : 12 Cm
F. NCP
BBA BBA 8
BBR = × 100% = × 100% = 80% ~ Kurang
BBI BBI 10
Kesimpulan : Status gizi pasien termasuk ke dalam status gizi kurang ditunjukan dengan
status gizi pasien 80%
B. BIOKIMIA / LABORATORIUM / PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 8,3 g/dL (11 - 16,5 g/dL) ~ Rendah
Leukosit : 10.500/L (3.500 - 10.000/L) ~ Tinggi
Albumin : 3,08 g/dL (3.5 - 5.5 g/dL) ~ Rendah
Trombosit : 334.000/L (140.000 - 440.000) ~ Normal
Hematokrit : 24,5% (35 - 50%) ~ Rendah
CRP Kuantitatif : 1,78 mg/L (0,3 - 1,0 mg/L) ~ Tinggi
Kesimpulan : Dari pemeriksaan biokimia pasien, terlihat adanya gagguan pada Hb,
albumin dan hematokrit dimana hasilnya rendah, serta leukosit dan CRP
Kuantitatif hasilnya tinggi.
C. KLINIS (RIWAYAT PENYAKIT & FISIK KLINIS)
Riwayat Penyakit keluarga : Kakek pasien memiliki riwayat batuk ketika berada di suatu tempat
bersuhu dingin.
Keluhan : Pasien menderita batuk, mengeluh sesak dan nafasnya berat.
KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : CM (Compos Mentis) ~ Sadar Penuh
Abdomen : Flat, BU (+) ~ Normal
Tensi :-
Nadi : 80 x/mnt (80 - 100 x/menit) ~ Normal
0
Suhu : 36.7 C (36 - 37ºC) ~ Normal
RR : 56 x/mnt (25 - 32 x/mnt) ~ Tinggi
Kesimpulan : Pasien mengalami masalah fisik dapat dilihat dari pasien menderita batuk
serta mengeluh sesak dan nafasnya berat. Dari data klinis didapatkan kondisi
tubuh tampak sedang sakit, tingkat kesadaran pasien sadar penuh, suhu dan
nadi normal, tetapi respiration rate pasien tinggi.
D. RIWAYAT GIZI
Pola makan sehari : 2x/hari
Konsumsi L.Hewani/L.nabati : ayam (jarang) dan telur / tempe tahu (sering)
Konsumsi sayur/Buah : sop (sering) / pisang (sering)
Konsumsi mak. Pokok : nasi, mie instan (sering 5xseminggu)
Konsumsi Camilan : roti, biskuit
Cara pemasakan : -
Food suplemen : -
Food Aditive : -
Kebiasaan Olah Raga : - kali/mggu, selama: - menit
Recall Sehari : Energi : 1773 kkal
Protein : 52,9 g
Lemak : 53 g
Karbohidrat: 140 g
F. NCP
Fe : 7,5 mg
Ket. Lain-lain :-
TEE = BMR × FA × FS
= 433,2 × 1,2 × 1,6
= 831,744 kkal
15 % ×831,744 124,7616
P = = = 31,19 gr
4 4
25 % ×831,744 207,936
L = = = 23,104 gr
9 9
60 % ×831,744 499,04
KH = = = 124,76 gr
4 4
*Persentase
- E = 131%
- P = 264%
- L = 117%
- KH = 65%
Kesimpulan : Asupan zat gizi Karbohidrat belum mencukupi asupan makan yang tepat
karena ditandai dengan persentase asupan makan kurang dari 80%. Tetapi
pada asupan zat gizi Energi, Protein dan Lemak melebihi asupan makan yang
tepat ditandai dengan persentase yang melebihi dari 100%.
E. SOSEK & OBAT-OBATAN
Sosial Ekonomi
- Pasien adalah anak keenam dari tujuh bersaudara.
- Pasien mempunyai adik berusia 2 bulan.
- Berat badan lahir pasien seberat 2700 gr.
F. NCP
Obat
- Gentamicin 1x40 g (golongan antibiotikaminoglikosida untuk mengatasi infeksi akibat bakteri)
- Cefotaxim E 3 x 300 mg (golongan sefalosporin untuk mengobati infeksi bakteri)
DIAGNOSA GIZI
Problem Etiologi Sign / Symptom
Nama :
Umur :
Ruang/kmr :
Tgl Monitoring Evaluasi (Identifikasi Masalah) Diagosa Gizi Baru Intervensi Ttd
F. NCP
Formula
Susu 100 100 61 3,2 3,5 4,3
Komersial
Sub Total 210,05 11,81 5,33 30,63
Kesimpulan : Pada menu makan pagi diberikan makanan pure dengan bahan yg telah disebutkan diatas, pengolahan tanpa minyak dan
pure buah Serta Formula untuk pasien. Makan pagi diberikan dengan zat gizi tinggi energi dan rendah lemak.
Selingan Sawo 50 83 55,5 0,45 1,15 3,05
2 Sari buah
(10.00) Jeruk 25 72 11,25 0,225 0,05 2,8
Sub Total 66,75 0,675 1,2 5,85
Kesimpulan : Pada selingan pagi diberikan sari buah dari buah yg telah disebutkan diatas. Pemilihan buah tersebut diharapkan dapat
membantu menambah cairan tubuh pasien agat tidak dehidrasi.
Nasi Nasi 25 100 45 0,75 0,075 9,98
Makan Sayur Sop Daging sapi 15 100 26,1 2,94 1,5 -
3 Siang Tahu 20 100 16 2,18 0,94 0,16
(13.00) Buncis 20 90 6,8 0,48 0,06 1,44
Wortel 20 80 7,2 0,2 0,12 1,58
F. NCP
Minyak 3 100 26,52 0 3 0
Pure Buah Apel 100 88 58 0,3 0,4 14,9
Formula
Susu 25 100 15,25 0,8 0,875 1,075
Komersial
Sub Total 200,87 7,65 6,97 29,135
Kesimpulan : Pada makan siang diberikan menu makanan pure dengan zat gizi seimbang antara energi, protein, lemak dan karbohidrat.
Serta diberikan formula agar zat gizi anak terpenuhi.
Pisang ambon 25 75 27 0,25 0,2 6,075
Selingan
4 Pure Buah Buah naga p 50 73,6 28 0,4 0,5 5,45
(16.00)
Semangka 50 46 14 0,25 0,1 3,45
Sub Total 69 0,9 0,8 14,975
Kesimpulan : Pada selingan sore diberikan jus buah dari bahan yg sudah disebutkan diatas. Pemilihan buah tersebut diharapkan dapat
membantu menambah cairan tubuh pasien agat tidak dehidrasi dan dapat memberikan rasa kenyang sementara sebelum makan
malam.
Beras 15 100 53,55 1,26 0,255 11,565
Telur Ayam 20 89 30,8 2,48 2,16 0,14
Makan Pure bayam
Kacang merah 15 100 25,65 1,65 0,3 4,2
5 Malam
bayam 10 71 1,6 0,09 0,04 0,29
(19.00)
Semangka 50 46 14 0,25 0,1 3,45
Jus Buah
Sawo 50 64 32 0,5 1,55 4
Formula
Susu 100 100 61 3,2 3,5 4,3
Komersial
Sub Total 218,6 9,43 7,91 27,945
Kesimpulan : Pada makan malam diberikan makanan yg ringan dengan zat gizi tinggi energi dan karbohidrat yg diharapkan dapat
memberikan rasa kenyang hingga keesokan harinya.
Selingan Pir 100 88 58 0,3 0,4 14,9
6 Pure buah
(21.00) Semangka 50 46 14 0,25 0,1 3,45
Formula
Susu 25 100 15,25 0,8 0,875 1,075
Komersial
Sub Total 87,25 1,35 1,375 19,425
Kesimpulan : Pada selingan malam diberikan makanan penutup berupa pure buah. Pemilihan buah tersebut diharapkan dapat
membantu menambah cairan tubuh pasien agat tidak dehidrasi dan dapat menambah rasa kenyang hingga keesokan harinya.
F. NCP
Diberikan 2 jam setelah makan malam agar waktu untuk tidur tidak terganggu. Dan Pemberian formula untuk mempersiapkan anak
mencapai bb yang ditargetkan serta melengkengkapi asupan anak.
Total Asupan 858,26 31,815 23,585 127,96
Kebutuhan 831,44 31,19 23,104 124,76
% Kebutuhan 103% 102% 103% 102%
Kesimpulan : Menu makanan yg telah diberikan diatas telah memenuhi asupan kebutuhan pasien. Pengolahan rendah serat, rendah
lemak tetapi pasien tetap mendapat kebutuhan lemak dari bahan makanan lainnya. Pemberian bahan makanan yg mengandung cairan
diharapkan dapat menjaga cairan tubuh pasien agar tidak terjadi dehidrasi. Pemilihan bahan makanan diberikan berulang dengan menu
yg berbeda dalam sehari dan telah memperkirakan biaya dan kuantitas yg didapat dari bahan makanan agar tidak terjadi penyisahan
bahan makanan yg tidak terpakai.
*Sekian tugas yg telah saya kerjakan, saya sadar tugas ini masih jauh dari kata sempurna sehingga dengan segala kerendahan diri saya supaya
jika ada kesalahan yg terdapat di tugas ini agar saya bisa belajar lagi dan memperbaiki tugas yg akan diberikan pada lain waktu. Terimakasih at
dan pengertian ibu.