Cartensen, J.T. (1977). Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. A Wiley
Interscience Publication. New York: John Wiley and Sons. Hal. 133-135,
209-214, 216-218 dan 342.
Depkes RI. (1977). Materia Medika Indonesia. Jilid I. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta. Hal. 27-32, 129-138.
Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L. (1994). Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press. Hal. 654.
55
Muhlisah, Fauziah. (1996). Tanaman obat keluarga (toga): kunyit. Cetakan
Kedua. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal. 40-41.
Saati, E.A. dan Hidayat, N. (2006). Membuat Pewarna Alami. Cetakan I. Trubus
Agrisana. Hal. 5-10.
Soekarto, S.T. (1985). Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Bhatara Aksara. Jakarta. Hal. 57.
Syamsuni, H.A. (2007). Ilmu Resep. Cetakan I. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta. Hal. 165-173
Syarfi. (2013). Pembuatan Zat Warna Alami dari Kunyit dengan Membran
Ultrafiltrasi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Riau Vol. IV No. 1
(2013)
Wilmana, F.P. (1995). Farmakologi dan Terapi. Edisi Keempat. Gaya Baru.
Jakarta. Hal. 215
Winarto, W.P. (2003). Khasiat dan Manfaat Kunyit. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Hal. 4-5
56