Akah PA. 1990. Mechanism of hemostatic activity of Eupatorium
odoratum. Int J Crude Drug Res; 28: 235-253. Anief, M., 2007, Farmasetika, Gadjah Mada University Press, Yogayakarta. Ansel, H. C., 1989, Pengantar Baentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, edisi IV, Universitas Indonesia Press, Jakarta. Benjamin, VT. 2011. Phytochemical and Antibacterial Studies on The Essential Oil of Euphatorium Odoratum. Pharmaceutical Biology. DEPARTMENT OF NATURAL RESOURCES, MINES and WATER, 2006. Siam Weed Declared no 1. Natural Resources, Mines and Water, Pesr Series, Queensland, Australia. pp. 1 – 4. Direktorat Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat: Departemen Kesehatan RI : Jakarta. Depkes RI., 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Jawetz, E., Melnick, J.L., Adelberg, E.A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran, EdisiXXII, diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas KedokteranUniversitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, 205-209. Lachman, L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J.L., 1994, Semi Padat, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi III, diterjemahkan oleh Suyatmi S., Universitas Indonesia Press, Jakarta. Martin, A., James, S., dan Arthur, C., 1993, Farmasi Fisik, University Indonesia Press, Jakarta. Ngozi, Igboh M., Jude, Ikewuchi C. and Catherine, Ikewuchi C. Chemical Profile of Chromolaena odorata L. (King and Robinson) Leaves. 2009.Pakistan Journal of Nutrition 8. Phan Toan Thang, See Patrick, Lee Seng Teik, Chan Sui Yung. 2001.Anti- oxidant effect of the extracts from leaves of Chromolaena odorata on human dermal fibroblasts and epidermal keratinocytes againts hydrogen peroxide and hypoxanthine- xanthine oxidase induced damage. J Elsevier. Burns 27 (2001); 319-327. Pusponegoro, A.D., 2005, Luka Dalam; Sjamsuhidajat, R. and De J.W., penyunting,Buku Ajar Ilmiah Bedah, Edisi ke II, EGC, Jakarta, 66-88. Ryan, J.K., 2004, Sherris Medical Microbiology An Introduction Diseases, forth edition, 160-161. Yanhendri dan Yenny, S.W., 2012, Berbagai Bentuk Sediaan Topikal dalam Dermatologi, C.D.K., 39(6): 423-30. Wibowo, Daniel S., Anatomi Tubuh Manusia, Jakarta:Grasindo, 2008. Amiruddin, M.D,. 2003. Ilmu Penyakit Kulit. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Naibaho, D.H., Yamkan, V,Y., Weni, Wiyono,. 2013. Pengaruh Basis Salep Terhadap Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Kemangi (Ocinum sanchum L.) pada Kulit Punggung Kelinci yang dibuat Infeksi Staphylococcus aureus. Jurnal ilmiah Farmasi – UNSRAT. 2(2). Kalangi, SJR. 2013, Histofisiologi Kulit, Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Jurnal Biomedik (JBM), Vol.5(3),0,S12-20. https://plants.usda.gov/ National Database. Departemen Agrikultur Amerika Serikat. Disertai Peta dan Banyak Foto.