PENDAHULUAN
perkantoran. Tata ruang kantor yang tidak baik akan memboroskan tenaga,
waktu, menimbulkan rasa tidak tentram dan rasa tidak betah sehingga gairah
penyusunan tata ruang kantor harus baik dan mampu menciptakan suasana
pemengajar annya.
aman pada saat dia mengajar dan dimasa yang akan datang, serta fasilitas
Tata ruang kantor yang baik sedikit banyak akan dapat membantu
baik.
sekolah”
E. Kegunaan Penelitian
memecahkan suatu masalah baik secara langsung maupun tidak langsung dan
1. Asumsi
_________Kabupaten ________.
b Semakin baik tata ruang kantor dalam sebuah Instansi maka semakin
_________Kabupaten ________
C. Definisi Operasional
dan fakta kondisi fisik yang mempengaruhinya dalam hal ini: udara, warna,
suara, cahaya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Liang Gie (dalam Mulyadi dkk, 1981:60) menyatakan sebagai berikut: “Tata
ruang kantor adalah penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat serta
karyawan.
tata ruang kantor adalah penyusunan tata ruang kantor secara praktis pada
karyawan.
Tata ruang perkantoran yang baik akan bermanfaat bagi organisasi yang
Dalam usaha menyusun tata ruang kantor yang baik perlu direncanakan
a. Bentuk organisasi
e. Jumlah personalia
an
c) Memperbaiki moral mengajar guru dalam mengajar dengan cara
tata ruang kantor yang berkaitan dengan bentuk organisasi sistem dan prosedur,
personalia.
Tujuan tata ruang kantor adalah tercapainya efisiensi waktu, dengan biaya
kesan yang baik dari tamu serta tercapainya moral mengajar guru dalam
mengajar.
antara tata ruang kantor yang baik dan yang kurang baik.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan suatu seksi perusahaan yang
pembuat paktur itu dimulai dengan diterimanya daftar pesanan dari seksi lain.
diteruskan kapada juru hitung untuk dihitung. Setelah ini selesai, perhitungan
itu diperiksa oleh juru periksa. Kemudian diteruskan kepada juru tulis untuk
diketik. Akhirnya setelah diteliti lagi oleh juru periksa dan kepalanya, barulah
diteruskan kepada juru arsip untuk dirimkan kepada seksi lain. Sedangkan
salinannya disimpan dalam lemari arsip. Pada gambar kiri, karena tata
mondar-mandir secara tidak efisien. Tiap guru dalam mengajar harus berdiri
berikutnya. Ini membuang waktu dan tenaga yang sebetulnya tidak perlu.
lancar. Apabila tata ruang kantor itu disusun berdasarkan teknik yang tepat,
terciptalah susunan seperti gambar kanan. Di sini guru dalam mengajar -guru
ruangan ditata menurut kebutuhan dan persyaratan mengajar . Luas lantai yang
cukup disediakan ruang seluas 4,2 meter persegi. Ini merupakan penghematan
yang perlu dicapai. Tujuan itu merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi
pemengajar an
terpelihara
Pendapat The Liang Gie (1983:163) asas tata ruang kantor yang baik ada 4
asas yaitu:
1) Asas mengenai jarak terpendek.
Dengan asas ini maka tata ruang kantor yang baik adalah memungkinkan
pendeknya
Dengan asas ini berarti tata ruang kantor yang bila menempatkan para guru
Dengan asas ini maka tata ruang kantor menggunakan sepenuhnya semua
Dengan asas ini berarti tata ruang kantor yang baik dapat diubah dan
disusun kembali dengan lancar dan tidak memakan biaya yang besar
tata ruang kantor. Menurut Sapir (1993:49) bentuk tata ruang kantor
ruang kantor tertutup terjadi karena keadaan gedung yang bersifat darurat,
ruangan tidak ada pemisahan antara satu bagian dengan bagian ruangan
yang lain
Ruang besar terbuka adalah lebih baik dari pada yang sama luasnya tetapi
terbagi dalam satuan-satuan kecil. Suatu tata ruang kantor yang terbuka
dalam mengajar
4. Kalau terjadi penambahan guru dalam mengajar atau alat-alat kantor, atau
a. Bentuk campuran
keduanya, dengan maksud untuk mengambil segi positif dan menghindari segi
negatifnya.
Jadi dalam bentuk campuran tidak semua guru dalam mengajar dalam satu
ruangan terbuka. Ada bagian tertentu yang mempunyai ruangan khusus sebagai
guru dalam mengajar menghadap kejurusan yang sama. Kebaikan dari tata
ruang macam ini adalah supaya masing-masing guru dalam mengajar tidak
disediakan lorong untuk lalu lintas guru dalam mengajar dengan cara 2 baris
meja dapat dijajarkan dan lorongnya diadakan disisi setiap 2 baris meja
mengajar .
Tata ruang kantor yang memakai susunan bank meletakkan meja-meja mengajar
para guru saling berhadapan secara berpasangan seperti pada gambar di bawah
ini:
7. Macam-macam Perbekalan Kantor
Perabotan kantor adalah barang atau benda yang menyertai dalam usaha
seacara tidak langsung mempengaruhi hasil dari usaha tersebut, dan bersifat
tahan lama.
Perabotan kantor antara lain: (1) meja tulis, (2) meja ketik, (3) kursi, (4)
almari, (5) almari arsip (filling cabinet), (6) almari besi (brandcast), (7) rak
Peralatan kantor adalah barang atau benda yang secara langsung dipakai
Peralatan kantor meliputi: (1) macam map), (2) tempat surat, (3) pena,
penggaris, (4) pelobang kertas, (5) stapler, (6) paper clip, (7) pembuka surat,
(8) stampel, letter stampel, date stamp, (9) tancapan surat, timbangan surat,
Bahan kantor adalah barang atau benda yang habis pakai dalam
Bahan kantor meliputi: (1) kertas, (2) tinta, (3) pita tik, (4) karet penghapus,
(5) karbon, pensil, lem.
Mesin-mesin kantor antara lain: (1) mesin tulis, (2) mesin tik listrik,
(3) mesin jumlah, (4) mesin pembukuan, (5) mesin dikte, (6) mesin
perangko, (7) mesin untuk menulis dan menandatangani cek, (8) mesin
pencatat waktu, (9) mesin pemberi nomor, lipat, pembuka surat, (10)
mesin mikro film, (11) alat penghubung intern, (12) komputer dan lain-
lain.
Kantor
sebagai berikut:
a Cahaya
Orang tidak mungkin mengajar dengan baik tanpa adanya penerangan cahaya
yang cukup. Ruangan yang terlampau gelap atau terang, akan menyebabkan
Ada dua macam sumber cahaya yaitu sumber cahaya alam (matahari) dan
lampu yang terbuat dari kaca berwarna putih susu. Cahaya ini bersifat
mata.
a Warna
Warna Merah.
Warna ini memberikan kesan panas dan aktif, maka warna ini dapat
dipakai untuk merangsang panca indera dan jiwa agar bersemangat dlam
tugasnya.
Warna Kuning
Warna biru
ketentraman. Oleh karena itu, warna ini mempunyai pengaruh yang dapat
mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah. Warna ini tepat
Warna yang tepat untuk sesuatu kantor tergantung kepada macam dan
b Udara
mengajar . Para guru dalam mengajar tidak bisa tahan mengajar di dalam
ruangan yang pengap, tanpa adanya sirkulasi udara, ruangan yang panas, atau
ruangan yang terlalu dingin. Suhu udara dan banyaknya uap air yang ada
dengan jalan:
a Suara
faktor suara yang sering mengurangi efisiensi mengajar para guru dalam
Suara yang terdengar adalah hanya alunan musik yang tenag dan lembut,
Jabaran Variabel
jenis aktivitas
jumlah peralatan
kantor
jenis mesin kantor
perabot kantor
mesin kantor
1.2. Pengaturan peralatan kantor
Ruang Angket
fleksibilitas ruangan
Kantor. Pegawai Observasi
suara
cahaya
udara
warna
1.3. Kondisi Angket
Fisik Observasi
Ruangan Pegawai
Kantor
Lingkungan belajar siswa adalah suatu kondisi atau daerah tertantu yang
adalah :
1. Lembaga Keluarga
Keluarga atau rumah tangga atau orang tua, sebagai mana wujud
kehidupan sosial yang asasi, sebagai unit kehidupan bersama manusia
yang terkecil. Keluarga adalah lembaga kehidupan yang asasi dan alamiah.
asasi ini lahirlah anak sebagai generasi penerus keluarga. Didalam suasana
cinta dan kemesraan inilah proses pendidikan berlangsung seumur anak itu
adalah meliputi:
a. Dorongan atau motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua
religius spiritual yang dijiwai Ketuhanan Yang Maha Esa dan agama
berupa : cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
dalam belajarnya.
orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya
belajar anak. Ujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh
sikap yang terlalu keras, ataukah sikap yang acuh tak acuh dan
sebagainya.
c. Suasana ramah
perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram anak akan
1. Lembaga Sekolah
undang pendidikan).
belajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
di lingkungan masyarakat.
rumah.
a. Metode Mengajar
akan mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula. Guru yang
b. Kurikulum
individual.
tidak akan melihat bahwa didalam kelas ada grup yang saling bersaing
yang tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-
masing individu tidak tampak. Jika hal itu terjadi guru harus segera
suasana kelas yang kompak. Menciptakan ralasi yang baik antar siswa
siswa.
e. Disiplin Sekolah
Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan
disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula. Selain itu juga memberi
f. Alat Pelajaran
dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat
perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat
menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula.
g. Waktu Sekolah
terhadap belajar.
h. Standart Pelajaran
i. Keadaan Gedung
belajar dengan enak apabila dalam satu kelas harus diisi 50 orang atau
lebih.
j. Metode Belajar
secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih
cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil
belajar.
k. Tugas Rumah
1. Lembaga Masyarakat
lain dan hidup dan diam dalam wilayah atau daerah tertentu
secara tersendiri.
b. Mass Media
berpangaruh jelek terhadap siswa. Jika tidak ada kotrol dan pembinaan
c. Teman Bergaul
bergaul yang jelek pasti akan membawa pengaruh sifat buruk pula.
pendidikan.
BAB. III
METODOLOGI
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
Adapun alasan utamanya adalah dari hasil pengamatan dan informasi dari guru,
bahwa hampir semua guru jarang dan bahkan kurang memperhatikan tata ruang
B. Perencanaan Tindakan
Bentuk tindakan dalam penelitian ini berupa supervisi bimbingan secara
mampu menata ruang kantor guna efektivitas belajar mengajar. Secara rinci bentuk
1. Menyampaikan informasi teknik menata ruang kantor yang bersih, rapi dan
kondusif.
tindakan sekolah yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart (2000), dimana
Siklus II
Siklus I
Perencanaan
Perencanaan
Tindakan
Tindakan
Observasi
Observasi
Refleksi
Refleksi
1. Membagi guru dalam dua kelompok kecil bersama komite sekolah dan wakil
wali murid.
2. Peneliti memberi penjelasan tentang bagaimana menata meja dan kursi kantor
ruang sidang/rapat guru termasuk kantor Saptam di gerbang pintu masuk dan
lain sebagainya.
3. Guru bersama komite sekolah serta beberapa wakil wali murid menyusun
C. Pelaksanaan Tindakan.
1. Siklus I
a. Perencanaan Penelitian.
Kegiatan penelitian ini direncanakan berlangsung selama dua siklus, mulai bulan
_________Kabupaten ________ .
b. Pelaksanaan Penelitian.
1). Pertemuan I
a). Peneliti selaku pengawas sekolah memberi arahan umum tentang teknik
mengajar di sekolah.
2). Pertemuan II
dimiliki.
b). Peneliti melakukan penilaian pada guru kan Kepala Sekolah terkait dengan
implementasi tata ruang kantor terutama kondisi ruang guru dan ruang
Kepala Sekolah .
komite sekolah bersama dengan wakil wali murid baik pada pertemuan I dan II.
Adapun skala penilaian yang digunakan adalah skala Likert dengan 5 katagori sikap
yaitu:sangat tinggi, tinggi, rendah, sedang dan sangat rendah. Penilaian dilakukan dengan
memberi skor pada kolom yang tesedia dengan ketentuan sebagai berikut : skor 5 =
sangat tinggi, skor 4 = tinggi, skor 3 = sedang, skor 2 = rendah, dan skor 1 = sangat
untuk memberikan komentar bagaimana kualitas sikap guru yang diamati dalam
diskusi / rapat sekolah yang diwakili dari beberapa elemen pendidikan, penyusunan
skenario teknik tata ruang kantor dan penilaian pelaksanaan dengan kriteria
mengetahui tingkat kemampuan kepala sekolah dan guru serta komite sekolah
dalam mengelola tata ruang kantor sebagai ruang guru dan rapat kerja guru di
d. Refleksi
evaluasi pada akhir pertemuan siklus dilakukan refleksi. Hasil refleksi ini
mencapai angka katagori”baik” dengan rentang skor 80 - 89. Jika skor yang
diperoleh kurang dari 80-89,berarti belum memenuhi target yang ditetapkan, maka
2. Siklus II
a. Perencanaan Penelitian.
tehnik diskusi / rapat guru, tentang teknik tata ruang kantor yang nyaman
b. Pelaksanaan Penelitian.
1). Pertemuan I
a). Melalui rapat guru dan komite sekolah serta dihadiri dari berbagao
ini dibantu oleh komite sekolah yang dianggap sudah cukup mampu
c). Guru merevisi dan menyempurnakan model tata ruang kantor dengan
mengoptimalkan pemanfaatan pertamanan di sekitar lingkungan
sekolah .
.
2). Pertemuan II
a). Kepala sekolah bersama-sama guru melaksanakan rapat kerja guru
lengkap terhadap pencitraan tata ruang kantor yang sehat bersih dan
c). Kepala Sekolah dan guru mencatat kekurangan dalam rapat kerja guru
hambatan dan pemecahannya dalam kegiatan rapat kerja guru baik secara
dengan menggunakan format observasi yang sama dengan format observasi yang
format penilaian yang sama dengan format penilaian yang digunakan pada siklus
I. Adapun aspek yang dinilai, serta cara menilai juga sama dengan penilaian pada
siklus I.
d. Refleksi
A. Hasil PTS
1. Siklus I
banyak menggunakan buku paket dan alat peraga yang dimiliki sekolah
bahkan tidak pernah dilakukan dengan alasan tidak cukup waktu , masalah
dalam siklus I ini, diawali dengan kegiatan diskusi atau rapat kerja guru
prasarana tata ruang kantor yang sejuk, bersih dan rapi. Saat guru
berikut :
100
1 A 8 25 12 27 80 B
2 B 8 35 19 26 80 B
3 C 8 20 17 27 80 B
4 D 8 40 13 27 80 B
5 E 8 30 15 26 81 B
6 F 8 34 14 22 79 C
7 G 8 28 19 23 78 C
8 H 8 32 15 25 77 C
Jumlah 64 243 125 203 635
Rata-rata 8.00 30.38 15.63 25.38 79.38 C
kantor guru yang sejug dan asri di siklus I didapatkan hasil sebagai
berikut :
ruang kantor dan diperlukan bimbingan yang lebih intensif oleh peneliti
pelestarian lingkungan sekolah yang asri dan sejuk, dan guru dalam
membuat opini tentang tata ruang kantor belum sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Siklus II.
Data yang diperoleh dari observasi sikap guru pada siklus II, setelah
yang lebih baik yaitu: untuk pembelajaran berada pada katagori “baik”
SDN ___berada pada katagori “baik” dengan nilai rata-rata 82.08. Dengan
melihat hasil pada siklus II, maka refleksi terhadap hasil yang diperoleh
dalam membuat tata ruang kantor yang asri, rapi bersih dan nyaman
. Dari 7 orang guru dan 1 Kepala Sekolah yang terlibat, 5 orang sudah
secara umum ada peningkatan ke arah yang lebih baik yaitu 75% guru sudah
mendapatkan katagori baik dengan skor rata-rata 80 – 89.Hal ini sudah sesuai
dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Secara rinci perolehan nilai rata-
belajar mengajar yaitu nilai rata-rata observasi hasil kegiatan diskusi 79,38 di
mengajar nilai rata-rata 78,33 di sklus I menjadi 82,08 di siklus II, ada
peningkatan 3,75.
BAB V
A. Simpulan
Nur Cahaya.
Sinar Baru.
Lampiran
Tabel : Penelitian Tindakan Sekolah
Tentang Tata Ruang kantor
jenis aktivitas
jumlah peralatan
kantor
perabot kantor
mesin kantor
peralatan kantor
1.2. Pengaturan
fleksibilitas ruangan
Ruang Angket
cahaya
udara
warna
Fisik Observasi
Ruangan Pegawai
Kantor
Lampiran II
Lampiran V
______ , _______________
Peneliti
Lampiran VI
Dengan Hormat,
Dengan surat ini, saya selaku Pengawas TK/SD Di Kecamatan __________
Kecamatan _________Kabupaten ________ memohon Ijin kepada Sdr. Kepala
Sekolah : _______ untuk mengadakan Penelitian Tindakan Sekolah.
Adapun Jadwal Kegiatan PTS, saya lampirkan di bawah ini
Untuk itu, saya mohon sekiranya untuk memberikan idsin peneyelenggaran
kegiatan tersebut di Sekolah Dasar : __________
Demikian Surat permohonan ijin ini, saya buat dan terima kasih atas
kerjasamanya.
____ , _________
Hormat Saya,
Peneliti
Lampiran VII
Dengan Hormat,
Dengan surat ini, saya selaku Pengawas TK/SD Di Kecamatan __________
Kecamatan _________Kabupaten ________memohon Ijin kepada Bapak ;
______ selaku Koordinator Pengawas Kab. ______untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Sekolah di Lingkungan Kantor Cabang Dinas Pendidikan
Kecamatan ____Kab. _____
Adapun Jadwal Kegiatan PTS, saya lampirkan di bawah ini
Untuk itu, saya mohon sekiranya untuk memberikan idsin penyelenggaran
Kegiatan tersebut.
Demikian Surat permohonan ijin ini saya buat, dan terima kasih atas
kerjasamanya.
_____ , _________
Hormat Saya,
Peneliti