BAB I
PENDAHULUAN
satu unsur masukan instrumental, yang memiliki obyek dasar abstrak dan
Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Pengajaran Matematika di Sekolah Dasar yang
tercantum dalam suplemen kurikulum pendidikan dasar tahun 2001 adalah sebagai
berikut :
Tujuan umum pengajaran Matematika di Sekolah Dasar adalah untuk :
kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas
dasar pemikiran yang logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif.
pengetahuan.
dasar tersebut memberi tekanan pada penataan nalar, dan pembentukan sikap
matematika.
2. Siswa mulai mengenal dan memahami pengertian kuadrat dan akar pangkat
beberapa bilangan.
5. Siswa memiliki keterampilan menghitung keliling dan luas bangun datar serta
7. Siswa memiliki pengertian tentang simetri lipat, simetri putar, simetri putar dan
aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial. Dalam mengaktifkan
siswa, guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah pada jawaban yang
lebih dari satu , dan penyelidikan, selain yang jawabannya hanya ada satu .
aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan replektif.
aktif belajar, tidak menjenuhkan, sehingga siswa menjadi pusat belajar (Student
Centered).
yang dipadukan dengan keingintahuan yang tinggi, yang disesuaikan dengan pokok
bahasan yang sekiranya cocok dengan model pembelajaran ini. Hal ini diharapkan
guru yang mengajar matematika dapat menerapkan di depan kelas sehingga akan
menimbuhkan antusiasme baik gru maupun siswa dalam proses belajar mengajar
di kelas.
matematika oleh guru di kelas. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini
____/____.
(1) Metode Survey, yaitu untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu di lapangan
(2) Metode diskusi, yaitu untuk mengadakan pendalaman tentang model yang
divergensi taktis .
Dari rumusan masalah di atas, dapat diuraikan dalam beberapa pertanyaan
3. Bagaimanakah hasil kinerja guru selama mengajar dan hasil prestasi belajar
divergensi taktis ?
taktis .
divergensi taktis .
4. Untuk dapat mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika
Model Pembelajaran yang memiliki lebih dari dua cara atau teknik
diceramahkan saja.
proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses mengalami
antara manusia yaitu orang yang belajar (siswa) dan orang yang mengajar
belajar mengajar di kelas yang dimonitor oleh pengawas sekolah atau kepala
sekolah.
5. Hasil Belajar
Yang dimaksud dengan hasil belajar dalam penelitian ini adalah ”segala
sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang
dilakukannya” dari pelajaran matematika yang diambil dari hasil tes yang
diperoleh siswa sebagai tolak ukur keberhasilan tentang hasil tes. (Winataputra
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kompetensi Guru
2004:4). Berdasarkan pendapat tersebut seorang yang bekerja sebagai guru, yang
oleh Depdiknas.
Guru yang setiap hari selalu berhadapan dengan anak tentu menghadapi
berbagai problema, baik yang berkaitan dengan anak tersebut maupun dengan
harus dipersiapkan oleh guru maka guru tersebut harus mempersiapkan diri baik
yang berkaitan dengan materi yang akan dikuasai siswa, sikap siswa, strategi yang
Depdiknas menentukan bagian-bagian yang harus dikuasai oleh guru dalam rangka
memenuhi Standar Kompetensi Guru. Komponen-komponen stantar kompetensi
seorang guru harus memiliki sikap dan kepribadian yang positif, di mana sikap dan
profesi guru.
Seorang guru yang profesional akan kelihatan sikap dan kinerjanya dalam
kehidupan sehari-hari. Semua hasil kerjanya harus dapat diukur oleh indikator.
Kompetensi ini merupakan komponen awal yang harus dilakukan oleh guru
karena bagian inilah seorang yang profesional dalam melaksanakan tugasnya harus
semuanya akan dapat dinilai, diukur, dan dievaluasi. Dalam dunia pendidikan
penentuan keberhasilan dapat dilihat dari indikatornya. Oleh sebab itu, Indikator
· Mengalokasikan waktu
akan digunakan
Pembelajaran (RPP) yang pada dasarnya sama dengan indikator di atas. Guru
tidak akan mampu membuat RPP tersebut jika guru tidak banyak belajar tentang
materi, metode, strategi, media, dan penilaian pembelajaran. Oleh sebab itu,
telah ditentukan
· Menggunakan sumber belajar yang telah dipilih (berupa buku, modul, program
· Menyimpulkan pembelajaran
pembelajaran (KBM). Oleh sebab itu, guru yang mampu melaksankan indikator di
1. Pengertian Belajar
menjelaskan bahwa belajar itu suatu proses yang benar-benar bersifat internal
Dan menurut Moh. Uzer Usman ( 2003:2) ”Belajar adalah sebagai perubahan
tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan
perubahan dalam sistem urat syaraf, yang relatif tetap dalam perilaku individu
sebagai hasil dari pengalaman, yaitu berkat adanya interaksi antara individu
namun yang paling besar ditentukan oleh lingkungan individu sendiri yang
mencakup lingkungan rumah, letak geografis dan fisik sekolah serta berbagai
lingkungan sosial lainnya. Selain itu proses belajar ditandai dengan perubahan
tingkah laku secara keseluruhan, dari yang paling sederhana yang bersikap
reflektif sampai ke hal yang paling kompleks yang bersifat pemecahan masalah.
Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia (1989:700) ”Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari
diajarkan oleh guru yang diukur dengan tes yang dihasilkan, dan ditunjukkan
dengan skor berupa hasil belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri ________
Kecamatan ___________ Kabupaten _________ Propinsi __________
2. Evaluasi
seksama.
sumatif’.
mengenai aspek kurikulum lainnya. Karena itu fungsi ini tidak berusaha
kita terapkan kepada evaluasi hasil belajar, maka yang ingin kita ketahui
ialah bagian mana dari hasil belajar tersebut yang masih lemah sehingga
formatif sebuah evaluasi yang paling ideal adalah setelah selesai suatu
Rosita, 1999:170).
berikut yaitu :
harus menetapkan lebih dahulu alat yang digunakan dan kriteria yang
pencatatannya.
menjadi dua kategori yaitu rencana baik / memadai dan rencana yang
kurang baik.
yang dibuat pada langkah persiapan. Pada langkah ini yang harus
memperoleh informasi.
4. Langkah penafsiran, yaitu langkah memberi makna atau arti terhadap
transaksional yang bersifat timbal balik antara guru dengan siswa, siswa
dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (R. Ibrahim,
dkk., 2002:48).
bahwa :
”matematika itu bukan pengetahuan yang mandiri yang dapat
sempurna karena dirinya sendiri, tetapi keberadaannya itu
membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial, ekonomi dan alam.”
bahwa :
”Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk susunan,
besaran dan konsep-konsep yang berhubungan lainnya dengan
jumlah yang banyak. Matematika timbul karena pikiran manusia
yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Matematika
terdiri dari empat wawasan yang luas ialah aritmetika, aljabar,
geometri dan analisis.”
yang logik, yang timbul karena pikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses dan penalaran. Matematika adalah ilmu deduktif yang terdiri
atas empat wawasan yang luas yaitu aritmetika, aljabar, geometri dan
dan alam.
2.5.1 Pengertian
satu pola atau teknik atau cara melakukan pengajaran dalan suatu
bidang studi dan mementingkan pengajaran perseorangan,
dan sebagainya.
diceramahkan saja.
selak peneliti hanya melakukan observasi di kelas dan guru materi pelajaran
matematika melakukan tindakan kelas, penelitian ini biasa lazim disebut penelitian
tindakan kolabaratif .
yang terjadi pada siswa. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh
lebih baik dan lebih efektif. Dalam hal ini guru dilatih untuk dapat mengendalikan
profesional."
"Penelitian tindakan kelas merupakan studi yang sistimatis yang dilakukan dalam
rangkaian siklus yang berkelanjutan dan diantara siklus-siklus itu ada informasi
kelas yang bersifat kolaboratif dan partisipatoris. Sesuai dengan yang diungkapkan
Kasbolah (1999: 14), bahwa sebagai dasar pemikiran, Lewin (orang yang
pembelajaran.
1. Lokasi Penelitian
____/____.
2. Jadwal Penelitian
______/_____.
3. Subyek Penelitian
sedang dan pernah mengajar materi pelajaran matematika dan siswa pilihan
B. Planing Penelitian
dengan PTS, dimana penulis hanya sebagai observer dalam penelitian ini
membaha atas hasil tindakan. Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah
suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart
(dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang
permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat
2. Aktivitas observasi, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya
membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
pengamat.
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan soal ujian di akhir
berikut ::
1. Silabus Kepengawasan
2. Rencana Pembelajaran
3. Form LKS
4. Tes formatif
yang telah dipelajari selama ini. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran.
Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif). Sebelumnya soal-
soal ini berjumlah 46 soal yang telah diujicoba, kemudian penulis mengadakan
analisis butir soal tes yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal.
Analisis ini digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. Validitas Tes
soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat kevalidan ini dapat dihitung
b. Reliabilitas
2 r 1/21/2
r 11 =
(1+r 1/21/2 ) (Suharsimi Arikunto, 20001: 93)
Kriteria reliabilitas tes jika harga r 11 dari perhitungan lebih besar dari harga r
c. Taraf Kesukaran
d. Daya Pembeda
Dimana:
D : Indeks diskriminasi
sebagai berikut:
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui Kinerja Guru yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
BAB IV
mana hasil obrsevasi peneliti yang sekaligus pengawas TK/SD di SDN ________
1. Siklus I
a. Tahap Planning
terdiri dari rencana pelajaran 1, soal ujian 1 dan alat-alat pengajaran yang
mendukung.
b. Tahap Action
hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal ujian I dengan
mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I
diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 66,80 dan ketuntasan belajar mencapai
67,10% atau ada 17 siswa dari 35 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas
lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.
Hal ini disebabkan karena siswa banyak yang lupa dengan materi pelajaran
2. Siklus II
a. Tahap Planing
terdiri dari rencana pelajaran 2, soal ujian II dan alat-alat pengajaran yang
mendukung.
b. Tahap Action
kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal ujian II dengan
II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut.
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 72,7% dan
ketuntasan belajar mencapai 78,4% atau ada 27 siswa dari 35 siswa sudah
tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan
belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari
siklus I. Adanya peningkatan Kinerja Guru siswa ini karena siswa-siswa telah
mulai mengulang pelajaran yang sudah diterimanya selama ini sehingga para
siswa sebagian sudah mengingat meteri yang telah diajarkan oleh guru.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang mendukung.
kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang laig pada siklus III.
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal ujian III dengan
mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah soal ujian
III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut.
Table 6. Nilai Ujian Pada Siklus III
Respo Point Respo Point
Nilai Nilai
nden B KB nden B KB
1 90 √ 19 50 √
2 90 √ 20 90 √
3 90 √ 21 90 √
4 90 √ 22 70 √
5 80 √ 23 80 √
6 70 √ 24 80 √
7 90 √ 25 70 √
8 80 √ 26 80 √
9 90 √ 27 60 √
10 90 √ 28 80 √
11 90 √ 29 80 √
12 90 √ 30 90 √
13 90 √ 31 50 √
14 90 √ 32 80 √
15 70 √ 33 80 √
16 70 √ 34 90 √
17 90 √ 35 80 √
18 80 √
yang telah tercapai sebesar 94,1% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada
siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya
peningkatan Kinerja Guru pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya usaha
siswa untuk mempelajari kembali materi ajar yang telah disampaikan oleh
guru. Disamping itu siswa juga merasa belajar mengulang ini adalah juga
sebagai persiapan untuk menghadapi ujian kenaikan kelas yang sudah dekat
waktunya.
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
materi pelajaran. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai
berikut:
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua
cukup besar.
d. Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah menerapkan metode belajar aktif model
pembelajaran divergensi taktis pada materi pelajaran dengan baik dan dilihat
dari aktivitas siswa serta Kinerja Guru siswa pelaksanaan proses belajar
mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu
positif dalam meningkatkan Kinerja Guru siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin
mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru untuk
menghadapi ujian kenaikan kelas (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II,
dan III) dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
belajar aktif model pembelajaran divergensi taktis pada materi pelajaran dalam
setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap Kinerja
Guru siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa
divergensi taktis pada materi pelajaran yang paling dominan adalah bekerja
guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan
Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing
BAB V
A. Kesimpulan
telah dilakukan pada bab I, bab II, bab III, dan bab IV, maka dapatlah penulis
perubahan nilai hasil tes secara bertahap dan signifikan, apabila dibandingkan
antara nilai hasil tes pada tindakan pertama, tindakan kedua dan tindakan
ketiga.
B. Saran
tercukupi misalnya :
- Bahan pelajaran;
- Alat pelajaran;
2. Pertanyaan dari siswa tidak boleh hanya dijawab oleh guru. Guru harus lebih
evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, HS., dkk. (2001). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia.
Uzer Usman, M. ( 2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya.
Lampiran
Pelaksanaan
Tindakan
Rencana
Tindakan
Refleksi
Observasi
Siklus I
Pelaksanaan
Tindakan
Refleksi
Observasi
Siklus II
Rencana
Tindakan
Rencana
Tindakan
Pelaksanaan
Tindakan
Refleksi
Observasi
Siklus III
Lampiran II
________, _______________
Peneliti
Lampiran VI
RENCANA PEMBELAJARAN
A. Kopetensi Dasar
1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan menggunakan operasi hitung
bilangan bulat dan menggunakannnya dalam pemecahan masalah.
B. Hasil Belajar
1.1. Melakukan dan menggunakan operasi hitung bilangan cacah.
C. Indikator
1.1. Menggunakan sifat Komulatif (pertukaran), Asosiatif (pengelompokan)
dan Distributif (penyebaran) untuk melakukan perhitungan secara efisien.
D. Materi Pokok
Operasi hitung dengan bilangan bulat
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal:
- Siswa diajak melakukan operasi hitung bilangan cacah
- Siswa mengetahui arti sifat Komutatif, Asosiatif dan Distributif
b. Kebiatan Inti:
- Siswa diminta mengerjakan LKS tentang sifat-sifat operasi hitung.
- Dengan bimbingan guru siswa menjawab soal secara bergantian (penilaian efektif dan
unjuk kerja).
- Siswa diingatkan guru tentang perubahan pengelompokan suku penjumlahan dan
faktor perkalian tidak mengubah jumlah dan hasil kali.
Berpikir kritis!
Ini ada 3 buah bilangan, yaitu: 72.857, 124.635 dan 177.143
- (72.857 + 124.635) + 177.143 = ...................
- (72.857 + (124.635 + 177.143)= ...................
- (72.857 + 177.143 ) + 124.635)= ...................
Cara pengelompokan yang manakah yang menurut pendapatmu lebih mudah
menjumlahkannya?
c. Kegiatan Akhir:
- Siswa diajak untuk lebih aktif berlatih menyelesaikan soal-soal yang mengandung
sifat Komulatif, Asosiatif dan Distributif
- Siswa diberi soal untuk latihan di rumah sebagai PR
G. Penialian
- Tes tertulis
- Unjuk kerja
- Observasi
____________________ Parmiatin
Nip. 19611213 198201 2 017
Win32.anf
Win32.anf