Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISCOVERY LEARNING


MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DOSEN PENGAMPU
KONSTANSIA HERNIATI, M.Pd

PEYUSUN
HELBI TUTUI 202201012

PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FALKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO AGUSTINUS HIPPO

NGABANG
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kita kehidupan dan pengetahuan untuk terus belajar dan berkembang. Makalah
ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu tugas ujian tengah semester sebagai bagian dari
upaya kami untuk lebih memahami dan mengaplikasikan model pembelajaran dalam konteks
pendidikan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penulisan makalah ini. Terima kasih kepada dosen kami yang telah memberikan
panduan dan masukan berharga, serta teman-teman yang selalu mendukung dan berbagi ide-
ide. Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan berbagai model pembelajaran yang
digunakan dalam konteks pendidikan. Kami berharap bahwa makalah ini akan bermanfaat
bagi pembaca dalam memahami lebih lanjut tentang beragam pendekatan pembelajaran yang
dapat diterapkan dalam proses pendidikan. Kami juga berharap makalah ini dapat memenuhi
ekspektasi untuk ujian tengah semester kami.

Penyusun

Helbi Tutui

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
DAFTAR TABEL....................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................2
D. Manfaat..........................................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................4
A. Pengertian Model Pembelajaran Matematika Discovery Learning................................4
B. Karakteristik dan Prinsip Model Pembelajaran Matematika Discovery Learning.........5
C. Langkah-langkah Model Pembelajaran Matematika Discovery Learning.....................6
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Matematika Discovery Learning.....6
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................8
A. RPP................................................................................................................................8
B. MATERI......................................................................................................................12
C. LKPD...........................................................................................................................25
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................30
A. Kesimpulan..................................................................................................................30
B. Kritik dan Saran...........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................31

II
DAFTAR TABEL

III
A. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengenai Standar Proses, terdapat
tiga model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial, dan
merangsang rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut mencakup: (1) model
Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning), (2) model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL), dan (3) model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning/PJBL). Selain tiga model di atas,
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 juga memberikan izin kepada guru untuk
mengembangkan pendekatan pembelajaran lainnya di dalam kelas. Salah satu contoh
adalah pendekatan Cooperative Learning, yang memiliki berbagai metode, seperti Jigsaw,
Numbered Head Together (NHT), Make a Match, Think-Pair-Share (TPS), Example not
Example, Picture and Picture, dan variasi metode lainnya (PG Dikdas, 2020).
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam
perkembangan intelektual dan pemecahan masalah. Untuk memastikan efektivitas
pengajaran matematika, guru perlu memahami berbagai model pembelajaran yang dapat
digunakan. Model-model pembelajaran matematika memiliki karakteristik unik yang
membedakannya dari model pembelajaran di mata pelajaran lain. Pemahaman akan
karakteristik ini menjadi penting dalam merancang pembelajaran matematika yang
efektif. Model pembelajaran matematika didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu yang
mengakar pada teori pembelajaran matematika. Memahami prinsip-prinsip ini membantu
guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Proses pelaksanaan model pembelajaran matematika melibatkan serangkaian langkah
yang harus diikuti agar tujuan pembelajaran tercapai. Mengetahui langkah-langkah ini
membantu guru dalam menjalankan pembelajaran dengan lancar. Sebagai pendekatan p
embelajaran yang beragam, setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Memahami aspek-aspek positif dan negatif dari berbagai model pembelajaran
matematika dapat membantu guru dalam memilih model yang paling sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Dalam makalah ini, saya akan membahas secara lebih mendalam tentang masing-
masing poin yang disebutkan di atas. Saya akan menjelaskan pengertian, karakteristik,
prinsip-prinsip, langkah-langkah, serta kelebihan dan kekurangan dari model-model
1
pembelajaran matematika, dengan harapan makalah ini dapat memberikan wawasan yang
bermanfaat bagi pembaca dalam konteks pembelajaran matematika

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Model Pembelajaran Matematika Discovery Learning, dan
bagaimana model-model ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran matematika?
2. Apa karakteristik khusus yang membedakan Model Pembelajaran Matematika
Discovery Learning dari model pembelajaran dalam mata pelajaran lain, dan
bagaimana karakteristik ini memengaruhi efektivitas pembelajaran matematika?
3. Apa langkah-langkah yang harus diikuti dalam menerapkan Model Pembelajaran
Matematika Discovery Learning, dan bagaimana langkah-langkah ini dapat digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari berbagai Model Pembelajaran Matematika
Discovery Learning, dan bagaimana pemahaman tentang aspek-aspek positif dan
negatif ini dapat membantu guru dalam memilih model yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran?

C. Tujuan
1. Menyajikan definisi yang jelas tentang Model Pembelajaran Matematika dan
menganalisis pengaruhnya terhadap pembelajaran matematika.
2. Mengidentifikasi karakteristik unik dari Model Pembelajaran Matematika dan
menganalisis dampaknya pada efektivitas pembelajaran matematika.
3. Menjelaskan langkah-langkah yang harus diikuti dalam menerapkan Model
Pembelajaran Matematika dan bagaimana langkah-langkah ini dapat digunakan
sebagai panduan untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika.
4. Membahas secara rinci kelebihan dan kekurangan dari berbagai Model Pembelajaran
Matematika, sehingga membantu guru dalam pemilihan model yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran.

D. Manfaat
1. Peningkatan Pemahaman Guru: Makalah ini dapat membantu guru untuk lebih
memahami berbagai model pembelajaran matematika, karakteristiknya, prinsip-
prinsip yang mendasarinya, serta langkah-langkah yang harus diikuti. Ini akan
membantu guru merancang pembelajaran matematika yang lebih efektif.

2
2. Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Dengan pemahaman yang lebih baik tentang
model-model pembelajaran matematika, guru dapat merancang pengalaman
pembelajaran yang lebih menarik dan relevan, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas pendidikan matematika.
3. Pemilihan Model yang Tepat: Makalah ini dapat membantu guru dalam memilih
model- model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik
siswa mereka. Hal ini dapat mengoptimalkan efektivitas pembelajaran.
4. Peningkatan Keterampilan Guru dalam Merancang Pembelajaran: Dengan
pemahaman tentang langkah-langkah yang harus diikuti dalam menerapkan model-
model pembelajaran matematika, guru dapat mengembangkan keterampilan mereka
dalam merancang rencana pembelajaran yang sistematis.
5. Peningkatan Hasil Belajar Siswa: Melalui penerapan model-model pembelajaran
matematika yang sesuai, diharapkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika akan meningkat. Model-model tersebut dapat merangsang minat siswa,
membantu mereka memahami konsep-konsep matematika dengan lebih baik, dan
mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
6. Penyediaan Informasi yang Berguna: Makalah ini juga dapat memberikan informasi
yang berguna bagi para peneliti, pengambil kebijakan pendidikan, dan siapa pun yang
tertarik dalam pengembangan pendidikan matematika. Informasi ini dapat digunakan
untuk mengembangkan pedoman dan kebijakan pendidikan yang lebih efektif.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Model Pembelajaran Matematika Discovery Learning.
Model pembelajaran dapat dijelaskan dengan menguraikan tiap kata dalam istilah
tersebut, yaitu, model mengacu pada pola atau referensi, sementara pembelajaran
mengacu pada proses atau metode. Oleh karena itu, ketika digabungkan, itu merujuk pada
pola proses. Dalam konteks ini, pola proses menggambarkan urutan, struktur, atau
pendekatan tertentu yang digunakan dalam menjalankan aktivitas atau serangkaian
tindakan. Pola proses mencerminkan bagaimana suatu pekerjaan, kegiatan, atau
prosedur diatur dan dijalankan. Ini mungkin mencakup langkah-langkah yang harus
diikuti, tahapan yang harus dilewati, atau langkah-langkah yang harus diambil untuk
mencapai suatu tujuan atau hasil tertentu. Dalam konteks pembelajaran matematika,
"model pembelajaran" mengacu pada pendekatan, metode, atau kerangka kerja yang
digunakan oleh guru atau instruktur untuk mengajarkan konsep matematika kepada siswa.
Model-model pembelajaran matematika ini didesain untuk membantu siswa memahami
dan menguasai konsep-konsep matematika dengan lebih baik. Jadi, ketika kita
mengaitkan konsep "pola proses" ke matematika, hal ini mengacu pada pola atau urutan
langkah-langkah yang harus diikuti dalam mengajar atau mempelajari matematika.
Model pembelajaran Peer Led Guided Inquiry (PLGI) dan Discovery Learning
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir logis, terutama dalam
menggeneralisasi konsep matematika (Sri Anggoro, 2016). Dengan menerapkan
Discovery Learning model pembelajaran ini menggambarkan pola proses di mana siswa
didorong untuk aktif berpartisipasi dalam eksplorasi, pemahaman, dan generalisasi
konsep matematika. Discovery Learning adalah pendekatan pembelajaran yang fokus
pada keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Model pembelajaran ini menekankan
peran guru dalam memberikan tantangan atau masalah kepada siswa, yang kemudian
mengharuskan siswa untuk mencari solusi dengan cara melakukan eksperimen,
mengumpulkan data, melakukan analisis, dan mengambil kesimpulan (Sri Anggoro,
2016). Discovery Learning mendorong siswa untuk menemukan prinsip-prinsip
matematika secara mandiri atau bersama-sama dalam kelompok. Dengan menerapkan
Discovery Learning, siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
penalaran matematis yang kuat melalui pengalaman praktis dan kolaborasi, sehingga
mendukung pemahaman mereka tentang konsep-konsep matematika yang lebih
mendalam.

4
B. Karakteristik Dan Prinsip Model Pembelajaran Matematika Discovery Learning

Model pembelajaran berpusat pada siswa, artinya siswa menjadi objek dalam proses
pembelajaran. Discovery Learning adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan
penekanan pada partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran(Hidayah & Syafitri,
n.d.). dalam artian bahwa Discovery Learning merupakan salah satu model pembelajaran
berpusat pada siswa di mana siswa berperan sebagai objek aktif dalam proses
pembelajaran. Model pembelajaran berorientasi pada masalah artinya pembelajaran
diawali dengan suatu masalah yang harus diselesaikan siswa Pembelajaran berbasis
masalah adalah metode pembelajaran yang memanfaatkan suatu kasus yang relevan
dengan materi pembelajaran untuk mengenalkan siswa pada topik tersebut (Agnes
Meilina, 2023). Pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran
yang memfokuskan pada penggunaan kasus-kasus yang memiliki hubungan langsung
dengan materi pembelajaran yang sedang dibahas. Dalam metode ini, siswa diajak untuk
memahami dan mengatasi situasi-situasi nyata atau masalah yang relevan, sehingga
mereka dapat lebih mendalam dan aplikatif dalam memahami konsep-konsep pelajaran.
Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar dari buku teks, tetapi mereka
terlibat secara aktif dalam menghadapi situasi atau masalah yang mendorong mereka
untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks yang nyata. Hal ini membantu
siswa untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam dan kemampuan berpikir kritis.
Model pembelajaran berbasis konstruktivisme menekankan peran aktif siswa dalam
membangun pengetahuannya sendiri. Dalam pendekatan ini, siswa tidak hanya menerima
informasi secara pasif, tetapi mereka aktif terlibat dalam proses konstruksi pengetahuan
mereka sendiri melalui eksplorasi, refleksi, dan interaksi dengan materi pembelajaran
serta sesama siswa. Dengan demikian, pembelajaran berbasis konstruktivisme mendorong
siswa untuk berperan sebagai konstruktor pengetahuan yang aktif dan berpikir kritis.
Pembelajaran konstruktif mengharuskan peserta didik untuk secara mandiri membangun
pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri (Suhardiyanto, n.d.). Pendekatan pembelajaran
konstruktif mendorong peserta didik untuk secara aktif dan mandiri membangun
pengetahuan di dalam pikiran mereka. Dalam proses ini, mereka tidak hanya menerima
informasi secara pasif, melainkan terlibat dalam eksplorasi, pemahaman, dan
pembentukan pemahaman yang lebih mendalam melalui interaksi dengan materi
pembelajaran serta kolaborasi dengan sesama peserta didik. Dengan cara ini, mereka
menjadi arsitek
5
pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan pemahaman yang lebih kuat dan
mempertajam kemampuan berpikir kritis mereka.

C. Langkah-langkah Model Pembelajaran Matematika Discovery Learning


Model pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang berpusat pada
siswa, di mana siswa didorong untuk menemukan konsep atau prinsip baru melalui proses
penyelidikan aktif (ECHO PRAMONO, 2021). Langkah-langkah yang harus diikuti
dalam menerapkan model pembelajaran matematika discovery learning adalah sebagai
berikut:
1. Pemberian rangsangan (stimulation)
Pada tahap ini, guru memberikan rangsangan kepada siswa untuk menimbulkan rasa
ingin tahu dan ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran. Rangsangan dapat berupa
pertanyaan, masalah, atau eksperimen.
2. Identifikasi masalah (problem statement)
Pada tahap ini, siswa dibimbing untuk mengidentifikasi masalah yang harus
diselesaikan. Masalah tersebut haruslah menarik dan menantang siswa untuk berpikir.
3. Pengumpulan data (data collection)
Pada tahap ini, siswa mengumpulkan data untuk memecahkan masalah yang telah
diidentifikasi. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, internet, atau
eksperimen.
4. Pengolahan data (data processing)
Pada tahap ini, siswa mengolah data yang telah dikumpulkan untuk menemukan pola
atau hubungan.
5. Pembuktian (verification)
Pada tahap ini, siswa membuktikan kebenaran hipotesis atau solusi yang telah
ditemukan.
6. Menarik kesimpulan (generalization)
Pada tahap ini, siswa menarik kesimpulan dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan.

D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Matematika Discovery Learning


Model pembelajaran Discovery Learning adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada siswa, di mana siswa didorong untuk menemukan konsep atau prinsip matematika
secara mandiri (Ahmad Puguh Eriawan, 2023). Model pembelajaran ini memiliki
sejumlah kelebihan dan kelemahan:

6
Kelebihan:
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa: Discovery Learning mendorong siswa
untuk aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran, yang dapat meningkatkan
motivasi mereka.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa: Siswa diharapkan
berpikir kritis dan kreatif saat memecahkan masalah, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif mereka.
3. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran: Model ini
memungkinkan siswa untuk memahami konsep atau prinsip matematika secara
mendalam.
4. Menyenangkan dan bermakna: Discovery Learning dapat menjadikan
pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

Kekurangan
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama: Model pembelajaran ini memerlukan lebih
banyak waktu untuk menyelesaikan materi pembelajaran dibandingkan dengan
metode lainnya.
2. Tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik: Discovery
Learning menuntut kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang cukup, sehingga
tidak semua siswa mungkin dapat mengikuti dengan baik.
3. Memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang: Guru perlu
mempersiapkan materi pembelajaran, media pembelajaran, dan aktivitas yang
sesuai dengan model Discovery Learning secara cermat dan matang.

7
BAB III
PEMBAHASAN
A. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

Kelas/ Semester : VII/Genap


Mata Pelajaran : Aljabar
Mata Pelajaran Pokok : Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
Pertemuan : 1x pertememuan
Alokasi waktu : (2x40 menit)
Table 1

KI
1. Menghayati agama yang dianut
2. Menghargai dan menghayati perilaku
3. Menguasai materi secara penuh
KD IPK
1.1. Berdoa sebelum memulai Pelajaran 1.1.1. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan
2.1. Bersikat jujur, disiplin, percaya diri, agama masing-masing
peduli, dan bertanggung jawab. 1.2.1. Jujur, disiplin, santun, percaya diri,
3.1. Menguasai materi SPLDV peduli, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional
1.3.1. Menentukan bentuk umum SPLDV
1.3.2. Menyelesaikan SPLDV dengan
metode eliminasi dan subsitusi
1.3.3. Menyelesai masalah tentang SPLDV

Tujuan
1.1.1.1. Agar selama kegiatan belajar mengajar selalu di lindungi Tuhan Yang Maha Esa
1.2.1.1. Agar selama kegiatan belajar mengajar selalu kondusif
1.3.1.1. Siswa dapat menentuk bentuk umum SPLDV
1.3.2.1. Siswa dapat menyelaikan SPLDV dengan metode eliminasi dan subsitusi
1.3.3.1. Siswa dapat menyelesaikan masalah tentang SPLDV

Materi Ajar

8
1. Bentuk umum SPLDV
2. Menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi dan subsitusi
Alat dan Bahan
Modul
Laptop
Papan tulis dan sepidol
LKPD
Model, Pendekatan, dan metode
1. Discovery Learning
2. Saintifik
3. Ceramah, Diskussi, Tanya jawab, dan Penugasan

Langkah-langkah Pembelajaran

Aktivitas guru Aktivitas peserta didik Keterangan

Pendahuluan (20menit)
1. Berdoa sebelum kegiatan Peserta didik berdoa sesuai
belajar mengajar sesuai dengan agama yang di anut
dengan agama yang di anut

2. Guru mengucapkan salam Peserta didik menjawab salam


ketika akan memulai
pembelajaran
3. Guru mengecek kehadiran Peserta didik mengangkat
peserta didik. tangan ketika dipanggil
4. Guru memotivasi peserta Peserta didik mendengar kan
didik guru
5. Guru mengarahkan peserta Peserta didik membuat
didik untun membuat kelompokyang anggotanya 5
kelompok yang beranggota orang
5 orang
Inti ( 50 menit)
6. Guru menunjukan soal Peserta didik mengamati
cerita transaksi di tokoh gambar yang ditunjukan
ATK pada powerpoint
7. Guru memberi masalah Peserta didik menganalisa
kepada perserta didik cerita yang ditampil kan
dengan menanyakan
Stimulation
 Apa yang
dimaksud dengan
SPLDV
 Bagaimana cara
menentukan variabel
x dan y dari proses
transaksi

9
 Buatkan persamaan
dari penentuan
variabel
 Cari nilai
variabel nya
8. Guru mengarahkan peserta Peserta didik bertanya tentang
didik untukbertanya tentang soal cerita
cerita yang ditampil kan
9. Guru membagikan LKPD Peserta didik menerima LKPD
keperserta didik kemudian berdiskusi dan
membagi tugas untuk mencari
Problem Statement
data/ bahan-bahan/alat yang
diperlukan untuk
menyelesaikan masalah.
10. Peserta didik mengidentifikasi
sebanyak mungkin masalah
yang relevan dengan materi
11. Peserta didik membaca bahan
untuk berdiskusikelompok.
Bahan diskusi adalah modul Data Collection
atau pun refrensi lain yang
sesuai dengan arahan guru
12. Peserta didik secara
berkelompok melalukan
diskusi mdengan mengelola
data dan informasi untuk Data processing
menghasilkan solusi
penyelesaian masalah LKPD
tentang SPLDV
13. Guru memberikan Peserta didk mengecek
kesempatan untuk Kembali hasil diskusi mereka
Verification
mengecek Kembali hasil
diskusi kelompok nya
14. Guru meminta peserta didik Peserta didik mempresentasi
untuk mempresentasikan hasil kelompoknya dan
hasil diskusi kelompoknya kelompok lain diharapkan
memberi tanggapan Generalization
15. Guru mengarahkan peserta peserta didik membuat
didik untuk membuat kesimpulan dari SPLDV
kesimpulan dari SPLDV
Penutup (10 menit)
16. Doa dan guru memberi Peserta didik berdoadan
salam penutup menjawab salam dari guru

10
Table 1.1
A. PENILAIAN SIKAP
1. Sikap Spiritual
Prilaku Syukur
Menerima
Berterima
penugasan
Nama Tidak kasih bila
No dengan
Siswa mengeluh menerima
sikap ter
buka pertolongab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2. Sikap Sosial

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
Nama Tanggung
No Disiplin Santun
Siswa jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Kriteria penilaian:
1= tidak pernah 2= jarang 3= sering 4= selalu

×
B. PENILAIAN PENGENTAHUAN 𝟏𝟎𝟎
No Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Skor
1 Identifikasi masalah 2
2 Memisalkan masalah 2
3 Masukan data yang sudah ditemukan 2
4 Menentukan persamaan 2
5 Rumuskan model matematika berdasarkan
2
soal
6 Memodelkan matematika spldv yang sesuai 2
7 Selesaikan dengan metode eliminasi dan
2
subsitusi
Kriteria penilaian:
0= tidak menjawab
1 = menjawab tapi kurang tepat
2= menjawab dan tepat

11
B. MATERI

MODUL 5
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)

Untuk mempelajari SPLDV, kalian harus menguasai materi Persamaan Garis Lurus khususnya
Persamaan Linear Dua Variabel. SPLDV banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah
seharihari.

Dalam pembelajaran ini diharapkan kalian dapat:

1. Memahami bentuk umum SPLDV;


2. Menyelesaikan SPLDV dengan metode grafik, substitusi, dan eliminasi;
3. Menyelesaikan masalah tentang SPLDV
Pelajari modul ini dengan baik, perhatikan contohcontohnya, kemudian kerjakan tugasnya.

KEGIATAN BELAJAR 1

MENGENAL BENTUK UMUM SPLDV Mengingat kembali Persamaan Linear


Dua Variabel (PLDV) Contoh:
• 𝑥+𝑦=6
Penyelesaian untuk 𝑥, 𝑦 Bilangan bulat

(-2,8), (-1,7), (0,6), (1,5), ...


• 3𝑥 − 2𝑦 = 5
Penyelesaian untuk 𝑥, 𝑦 Bilangan bulat

1), (3,2), (5,5), ...


• Andika memiliki tabungan sebesar Rp5.000.000,00, kemudian setiap bulannya dia menabung
Rp100.000,00. Berapa besar tabungan setelah 1 tahun?
Penyelesaian:

Bulan ke- Jumlah Tabungan


1 5.000.000 +×
1 100.000
2 5.000.000 +×
2 100.000
3 5.000.000 +×
3 100.000
... 5.000.000 + ×
... 100.000
12 5.000.000 + 12
× 100.000
n 5.000.000 +×
n 100.000

Misal h adalah banyaknya tabungan setelah n bulan maka dapat dirumuskan dengan:

h = Rp5.000.000,00 +×
n Rp100.000,00 Besar tabungan setelah 1 tahun:

h = Rp5.000.000,00 + 12
× Rp100.000,00

= Rp5.000.000,00 + Rp1.200.000,00

= Rp6.200.000,00
12
Bentuk umum SPLDV

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah suatu persamaan matematika yang terdiri atas
dua Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) misal x dan y.

Atau SPLDV adalah suatu cara menyelesaikan dua PLDV sekaligus. Dengan demikian, bentuk umum
dari Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam x dan y dapat kita tuliskan sebagai berikut:

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐

𝑝𝑥 + 𝑞𝑦 = 𝑟

Contoh SPLDV

1)
3𝑥 + 2𝑦 = 8
Penyelesaaian
𝑥+𝑦=3 𝑥 = 2 dan 𝑦 = 1

2)

2𝑥 − 𝑦 = 9
Penyelesaaian

𝑦=𝑥−4 𝑥 = 5 dan 𝑦 = 1

3) Dua bilangan jumlahnya 10 dan selisihnya 2. Berapakah kedua bilangan itu?

Misal kedua bilangan a dan b Bentuk SPLDV:

𝑎 + 𝑏 = 10
Penyelesaaian 𝑎
= 6 dan 𝑏 = 4
𝑎−𝑏=2

4) Harga 2 kg apel dan 3 kg rambutan adalah Rp41.000,00, sedangkan harga 4 kg apel dan 2
kg rambutan adalah Rp54.000,00. Berapakah harga 1 kg apel dan 1 kg rambutan?
Misal:

p = harga 1 kg apel q = harga 1 kg rambutan Bentuk SPLDV:

2𝑝 + 3𝑞 = 41.000
Penyelesaaian 𝑝 =
10.000 dan 𝑞 =
4𝑝 + 2𝑞 = 54.000

13
TES FORMATIF 1 (SPLDV)

Buatlah 2 contoh SPLDV dalam kehidupan sehari-hari kemudian tulislah bentuk SPLDV nya.

KEGIATAN BELAJAR 2

MENYELESAIKAN SPLDV
1. Cara GRAFIK
Contoh: Selesaikan
SPLDV

3𝑥 + 𝑦 = 6 dan 𝑥 + 𝑦 = 4

Penyelesaian:

Mengambar grafik 3𝑥 + 𝑦 = 6
• Titik potong dengan sumbu x
𝑦 = 0 → 3𝑥 + 0 = 6 → 3𝑥 = 6 → 𝑥 = 2
Titik potong (2,0)
• Titik potong dengan sumbu y
𝑥 = 0 → 3(0) + 𝑦 = 6 → 𝑦 = 6
Titik potong (0,6)

Mengambar grafik 𝑥 + 𝑦 = 4
• Titik potong dengan sumbu x
𝑦=0→𝑥+0=4→𝑥=4
Titik potong (4,0)
• Titik potong dengan sumbu y
𝑥=0→0+𝑦=4→𝑦=4
Titik potong (0,4)

14
Gambar 1 grafik pada bidang koordinat Cartesius:

Penyelesaian

𝒙+𝒚=𝟒
𝟑𝒙 + 𝒚 = 𝟔

Titik potong kedua garis adalah (1,3)

Jadi penyelesaian SPLDV tersebut adalah 𝑥 = 1 dan 𝑦 = 3

Kelemahan cara grafik ini adalah apabila penyelesaiannya berupa bilangan pecahan.

2. Cara SUBSTITUSI (mengganti sebuah variabel) Contoh


1: Selesaikan SPLDV

15
2𝑥 + 𝑦 = 13 dan 𝑦 = 𝑥 + 4

Penyelesaian:

Substitusi 𝑦 = 𝑥 + 4 → 2𝑥 + 𝑦 = 13

⇒ 2𝑥 + (𝑥 + 4) = 13
⇒ 2𝑥 + 𝑥 + 4 = 13
⇒ 3𝑥 = 13 − 4
⇒ 3𝑥 = 9
⇒𝑥=3
Substitusi 𝑥 = 3 → 𝑦 = 𝑥 + 4

⇒𝑦=3+4
⇒𝑦=7
Jadi penyelesaian SPLDV tersebut adalah 𝑥 = 3 dan 𝑦 = 7

Contoh 2:

Selesaikan SPLDV

3𝑥 + 6𝑦 = 9 dan 𝑥 = 8𝑦 − 2

Penyelesaian:

Substitusi 𝑥 = 8𝑦 − 2 → 3𝑥 + 6𝑦 = 9

⇒ 3(8𝑦 − 2) + 6𝑦 = 9
⇒ 24𝑦 − 6 + 6𝑦 = 9
⇒ 24𝑦 + 6𝑦 − 6 = 9
⇒ 30𝑦 = 9 + 6
⇒ 30𝑦 = 15

⇒𝑦= =

Substitusi 𝑦 = → 𝑥 = 8𝑦 − 2

⇒ 𝑥 = 8( ) − 2
⇒𝑥=4−2=2
Jadi penyelesaian SPLDV tersebut adalah 𝑥 = 2 dan 𝑦 = Contoh 3:
Selesaikan SPLDV

𝑥 + 4𝑦 = 14
3𝑥 + 7𝑦 = 22

Penyelesaian:

Ubah 𝑥 + 4𝑦 = 14 menjadi 𝑥 = 14 − 4𝑦
Substitusi 𝑥 = 14 − 4𝑦 → 3𝑥 + 7𝑦 = 22

16
⇒ 3(14 − 4𝑦) + 7𝑦 = 22
⇒ 42 − 12𝑦 + 7𝑦 = 22
⇒ −5𝑦 = 22 − 42
⇒ −5𝑦 = −20

⇒ 𝑦 = 4 Substitusi 𝑦 = 4 → 𝑥 = 14 − 4𝑦
⇒ 𝑥 = 14 − 4(4)
⇒ 𝑥 = 14 − 16 = −2
Jadi penyelesaian SPLDV tersebut adalah 𝑥 = −2 dan 𝑦 = 4

Contoh 4:

Terdapat 64 siswa yang bergabung dalam bakat musik dan drama. Anggota bakat
minat musik memiliki 10 anggota lebih banyak daripada anggota bakat minat drama.
a. Tuliskan sistem persamaan linear yang menunjukkan situasi di atas.
b. Berapa banyak siswa yang berada pada setiap bakat minat, baik musik dan drama?

Penyelesaian: Misal:
𝑚 = banyak siswa bakat musik
𝑑 = banyak siswa bakat drama a. Bentuk SPLDV
𝑚 + 𝑑 = 64
𝑚 = 𝑑 + 10

b. Penyelesaian SPLDV
Substitusi 𝑚 = 𝑑 + 10 → 𝑚 + 𝑑 = 64
⇒ (𝑑 + 10) + 𝑑 = 64 ⇒ 𝑑 + 𝑑 + 10 = 64
⇒ 2𝑑 = 64 − 10
⇒ 2𝑑 = 54
⇒ 𝑑 = 27
Substitusi 𝑑 = 27 → 𝑚 = 𝑑 + 10
⇒ 𝑚 = 27 + 10
⇒ 𝑚 = 37

Jadi banyak siswa bakat musik 37 orang dan banyak siswa bakat drama 27 orang

Contoh 5:

Pada tahun ini, usia ayah selisihnya 25 tahun dengan anaknya.

Dua tahun lagi, usia ayah sama dengan 2 kali usia anaknya. a. Tulislah bentuk SPLDV dari
keterangan tersebut.

b. Berapakah usia ayah dan anak sekarang?

Penyelesaian:

Misal:

17
𝑥 = usia ayah sekarang 𝑦 = usia anak sekarang a.
Bentuk SPLDV
Tahun ini : 𝑥 − 𝑦 = 25

Dua tahun lagi : (𝑥 + 2) =×


2 (𝑦 + 2)

⇒ 𝑥 + 2 = 2𝑦 + 4
⇒ 𝑥 = 2𝑦 + 4 − 2
⇒ 𝑥 = 2𝑦 + 2

SPLDV

𝑥 − 𝑦 = 25

𝑥 = 2𝑦 + 2

b. Penyelesaian SPLDV

Substitusi 𝑥 = 2𝑦 + 2 → 𝑥 − 𝑦 = 25

⇒ (2𝑦 + 2) − 𝑦 = 25
⇒ 𝑦 + 2 = 25
⇒ 𝑦 = 25 − 2 ⇒ 𝑦 = 23
Substitusi 𝑦 = 23 → 𝑥 = 2𝑦 + 2

⇒ 𝑥 = 2(23) + 2
⇒ 𝑥 = 46 + 2 = 48

Jadi sekarang, usia ayah 48 tahun dan usia anaknya 23 tahun.

TES FORMATIF 2 (SPLDV)

1. Jumlah dua bilangan bulat adalah −2, sedangkan selisihnya adalah 6.


a. Tuliskan bentuk SPLDV dari keterangan tersebut.
b. Selesaikan SPLDV tersebut dengan menggambar grafik.
2. Panjang suatu persegipanjang adalah 1 cm lebih dari lebarnya dan keliling
persegipanjang tersebut adalah 30 cm. a. Tulislah bentuk SPLDV dari keterangan
tersebut.
b. Selesaikan SPLDV dengan cara Substitusi.
c. Tentukan luas persegipanjang.

18
KEGIATAN BELAJAR 3

MENYELESAIKAN SPLDV BAGIAN 2


3. Cara ELIMINASI (menghilangkan satu variabel) Langkah-langkah eliminasi:
1) Koefisien variabel yang akan dihilangkan harus sama.
2) Jika koefisien tidak sama, disamakan dulu dengan cara mengalikan dengan bilangan.
3) Untuk menghilangkan variabel gunakan operasi (+)
atau (–)

Contoh 1:

Selesaikan SPLDV

𝑥 + 2𝑦 = 11
5𝑥 − 2𝑦 = 7

Penyelesaian:

Eliminasi 𝑥

Koefisien 𝑥 belum sama (1 dan 5), disamakan menjadi 5

1𝑥 + 2𝑦 = 11 × 5 5𝑥 + 10𝑦 = 55
5𝑥 − 2𝑦 = 7 × 1

𝑦= =4
Eliminasi 𝑦

Koefisien 𝑦 sudah sama (2)

𝑥 + 2𝑦 = 11
5𝑥 − 2𝑦 = 7 +

𝑥= =3

Jadi penyelesaiannya 𝑥 = 3 dan 𝑦 = 4

Contoh 2:

Selesaikan SPLDV

19
2𝑥 + 3𝑦 = 1
3𝑥 − 4𝑦 = 10

Penyelesaian:

Eliminasi 𝑥

Koefisien 𝑥 belum sama (2 dan 3), disamakan menjadi 6

2𝑥 + 3𝑦 = 1 ×3 6𝑥 + 9𝑦 = 3
3𝑥 − 4𝑦 = 10 × 2 6𝑥 − 8𝑦 = 20
17
𝑦= = −1
Eliminasi 𝑦

Koefisien 𝑦 belum sama (3 dan 4), disamakan menjadi 12

2𝑥 + 3𝑦 = 1 ×
4 8𝑥 + 12𝑦 = 4
3𝑥 − 4𝑦 = 10×
3 +

𝑥 == 2

Jadi penyelesaiannya 𝑥 = 2 dan 𝑦 = −1

4. Cara Gabungan ELIMINASI dan SUBSTITUSI

Langkah pertama dengan cara Eliminasi dilanjutkan dengan cara Substitusi.

Contoh 1:

Selesaikan SPLDV

6𝑥 − 𝑦 = 10
2𝑥 + 5y = −2

Penyelesaian

Eliminasi 𝑥 (boleh 𝑦)

Koefisien 𝑥 belum sama (6 dan 2), disamakan 6

6𝑥 − 𝑦 = 10 ×1 6𝑥 − 𝑦 = 10
2𝑥 + 5y = −2 ×
3

𝑦 == −1

20
Substitusikan 𝑦 = −1 ke salah satu PLDV

𝑦 = −1 → 2𝑥 + 5y = −2
⇒ 2𝑥 + 5(−1) = −2
⇒ 2𝑥 − 5 = −2
⇒ 2𝑥 = −2 + 5
⇒ 2𝑥 = 3
⇒𝑥= =1

Jadi penyelesaiannya 𝑥 = 1 dan 𝑦 = −1

PENGAYAAN (ENRICH)

1. SPLDV yang tidak memiliki penyelesaian

Contoh: Selesaikan SPLDV

2𝑥 + 𝑦 = 4
4𝑥 + 2𝑦 = 2

Penyelesaian
Eliminasi 𝑦

2𝑥 + 𝑦 = 4 × 2 4𝑥 + 2𝑦 = 8
4𝑥 + 2𝑦 = 2×
2

Tidak ada nilai 𝑦 maupun 𝑥 yang memenuhi.

Jadi tidak ada penyelesaian SPLDV tersebut.

Jika kita gambar grafiknya, sbb:

21
𝟒𝒙 + 𝟐𝒚 = 𝟐 𝟐𝒙 + 𝒚 = 𝟒

Tampak pada gambar kedua garis sejajar, hal ini bisa diartikan bahwa:

Apabila gradien kedua garis sama, maka SPLDV tidak memiliki penyelesaian.

Perhatikan gradien (𝑚) kedua garis:

2𝑥 + 𝑦 = 4 → 𝑦 = −2𝑥 + 4 → 𝑚 = −2
4𝑥 + 2𝑦 = 2 → 2𝑦 = −4𝑥 + 2 → 𝑦 = −2𝑥 + 1 → 𝑚 = −2

2. SPLDV yang memiliki banyak tak terhingga

penyelesaian Contoh

Selesaikan SPLDV

2𝑥 + 𝑦 = 21
4𝑥 + 2𝑦 = 21
Penyelesaian 21
2𝑥 + 𝑦 = 1 ×
2 4𝑥 + 2𝑦 =4𝑥 + 2𝑦 = 2× 2 22

Jika kita gambar grafiknya, sbb:

22
𝟐𝒙 + 𝒚 = 𝟏

𝟒𝒙 + 𝟐𝒚 = 𝟐

Tampak pada gambar kedua garis berimpit, hal ini bisa diartikan bahwa SPLDV tersebut memiliki
banyak tak terhingga penyelesaian.
Misal

𝑥 = −2 dan 𝑦 = 5
𝑥 = −1 dan 𝑦 = 3
𝑥 = 0 dan 𝑦 = 1
𝑥 = 1 dan 𝑦 = −1
𝑥 = 2 dan 𝑦 = −3 Dan

seterusnya. TES FORMATIF 3

(SPLDV)

1. Di tempat parkir sebuah kantor terdapat kendaraan motor dan mobil berjumlah 30. Jika
jumlah roda semua kendaraan adalah 82 roda. Tentukan:
a. Bentuklah SPLD dari informasi di atas.
b. Selesaikan SPLDV tersebut dengan cara Eliminasi.
c. Jenis kendaraan manakah jumlahnya yang lebih banyak?
2. Tabel berikut menunjukkan banyaknya jawaban yang benar pada ujian tengah
semester. Anto memperoleh skor 86 dan Bunga memperoleh skor 76.

Banyak jawaban benar


Jenis Soal
Anto Bunga
Pilihan Ganda 23 28
Isian Singkat 10 5
a. Bentuklah SPLDV dari informasi di atas.
b. Selesaikan SPLDV tersebut dengan cara Eliminasi.
c. Tentukan skor dari masing-masing jenis soal.

23
24
C. LKPD

LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SISTEM PERSAMAAN NAMA KELOMPOK:


LINEAR DUA VARIABEL 1……………………
2……………………
3……………………
4……………………
5……………………

Tujuan pembelajaran:

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan dengan pendekatan Scientific
yang menuntut peserta didik untuk menemukan konsep sistem persamaanlinear dua variabel dengan tepat melalui
diskusi kelompok dan penemuan lingkungannya dan dapat menyelesaikan sistem persamaan linier duavariabel
menggunakan metode eliminasi yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehinggadengan teliti, tekun, dan rasa
ingin tahu selama proses pembelajaran, bersikap percaya diri danpantang menyerah, serta memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan pro- aktif (kreatif), sertamampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.. Selain itu, pesertadidik
dapat membuat model matematika sistem persamaan linear dua variabel yang adadisekitar kelas dan

Petunjuk umum: pahami setiap kegiatan berikut, Alat dan Bahan: kertas dan bolp
diskusikan dengan anggota kelompok dan tuliskan pada kolom
yang sudah tersedia. Pastikan teman satu kelompok memahami
dan dapat menjawab pertanyaan yang di berikan.

25
Langkah-langkah:
1. Pahami bersama kelompok permasalahan dibawah ini

2. Identifikasi
Seorang membeli 3masalah
buku dantersebut, apa yang
2pensil dengan hargadiketahui
Rp11.500 dan apa yang
lalu membeli di dan 3
4 buku
pensiltanya tulis
dengan kan
harga pada lembar
Rp16.000, berikutlahdiharga
maka hitung bawahpensil dan buku

Diketahui : ………………………..

: ………………………..

Ditanya : ………………………..

3. Misalkan variabel dari masalah dan tuliskan dibawah

Diketahui :

x : ………………………..

y : …………………………

4. Masukan data yang sudah ditemukan pada table berikut


Jumblah pembelian ………(x) ………(y) Harga

5. Rumuskan model matematika berdasarkan soal


6. Dari kedua persamaan tersebut,
…𝑥+⋯ maka
𝑦=⋯ model matematika spldv yang
… (1)
sesuai adalah: … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯ … (2)

……………………………..

………………………………

26
7. Selesaikan persamaan diatas dengan metode eliminasi

27
Kunci jawaban
Langkah-langkah:
1. Pahami bersama kelompok permasalahan dibawah ini

2. Identifikasi
Seorang membeli 3masalah
buku dantersebut, apa yang
2pensil dengan hargadiketahui
Rp11.500 dan apa yang
lalu membeli di dan 3
4 buku
pensiltanya tulis
dengan kan
harga pada lembar
Rp16.000, berikut
maka hitung lahdiharga
bawah skor
pensil dan2buku

Diketahui : Seorang membeli 3 buku dan 2pensil dengan harga Rp11.500

: Lalu membeli 4 buku dan 3 pensil dengan harga Rp16.000.

Ditanya : hitung lah harga pensil dan buku

3. Misalkan variabel dari masalah dan tuliskan dibawah skor 2

Diketahui :

x : Buku

y : Pensil

4. Masukan data yang sudah ditemukan pada table berikut skor 2


Jumblah pembelian Buku (x) Pensil (y) Harga
pembelian pertama 3 2 Rp11.500
Pembelian kedua 4 3 Rp16.000
5. Rumuskan model matematika berdasarkan soal skor 2
6. Dari kedua persamaan tersebut, maka model matematika spldv yang
3𝑥 + 2𝑦 = 𝑅𝑝11.500 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛
sesuai adalah: skor (1)

3𝑥 + 2𝑦 = 𝑅𝑝11.500 4𝑥 + 3𝑦 = 𝑅𝑝16.000

4𝑥 + 3𝑦 = 𝑅𝑝16.000

2
7. Selesaikan persamaan diatas dengan metode eliminasi dan subsitusi skor
2

Eliminasi variabel y dari persamaan 1&2 skor 15


3𝑥 + 2𝑦 = 𝑅𝑝11.500 × 39𝑥 + 6𝑦 = 𝑅𝑝34.500
4𝑥 + 3𝑦 = 𝑅𝑝16.000× 28𝑥 + 6𝑦 = 𝑅𝑝32.000

𝑥 = 𝑅𝑝2.500

Subsitusi x = Rp2.500 ke persamaan 1 skor 15


3𝑥 + 2𝑦 = 𝑅𝑝11.500
3(2.500) + 2𝑦 = 𝑅𝑝11.500
7.500 + 2𝑦 = 𝑅𝑝11.500

2𝑦 = 𝑅𝑝11.500 − 7.500
𝑅𝑝4.000
𝑦=
2
𝑦 = 𝑅𝑝. 2000

X= Rp2.500 dan y = Rp2.000

Jadi, harga buku = 2.500 dan harga pensil= Rp2.000

29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Kritik dan saran


Model pembelajaran discovery learning memiliki sejumlah kelebihan, tetapi juga memiliki
kritik dan area yang dapat diperbaiki. Berikut adalah kritik dan saran terkait dengan model
pembelajaran ini:
Kritik:
1. Kemungkinan Ketidakpastian: Discovery learning dapat menghasilkan hasil yang
tidak konsisten karena siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda dan
dapat menemukan berbagai solusi. Ada risiko bahwa beberapa siswa mungkin
mengembangkan pemahaman yang salah.
2. Efisiensi Waktu: Model ini mungkin memerlukan lebih banyak waktu daripada
metode pembelajaran tradisional, terutama ketika siswa harus menemukan konsep-
konsep dasar. Ini bisa menjadi kendala dalam kurikulum yang padat.
3. Keterbatasan Dalam Materi yang Abstrak: Discovery learning mungkin tidak cocok
untuk konsep-konsep matematika atau ilmiah yang sangat abstrak dan sulit dipahami.
Siswa mungkin memerlukan panduan yang lebih kuat dalam kasus ini.
4. Memerlukan Fasilitator yang Terampil: Guru atau fasilitator harus memiliki
keterampilan yang baik dalam mengarahkan siswa dan memberikan panduan yang
diperlukan. Ini bisa menjadi tantangan dalam lingkungan pendidikan yang kurang
didukung.

Saran:
1. Kombinasi dengan Metode Lain: Sebaiknya model discovery learning digunakan
sebagai bagian dari pendekatan yang lebih luas dalam pembelajaran. Kombinasi
dengan metode pembelajaran lain, seperti ceramah atau latihan terstruktur, dapat
membantu siswa memahami dasar-dasar sebelum bergerak ke discovery learning.
2. Penekanan pada Keterampilan Metakognitif: Guru dapat memberikan penekanan pada
pengembangan keterampilan metakognitif, seperti refleksi dan pemantauan diri, untuk
membantu siswa menjadi lebih efektif dalam proses discovery learning.
3. Bimbingan yang Terukur: Siswa perlu mendapatkan arahan yang sesuai selama proses
discovery learning. Guru harus memberikan bimbingan yang tepat untuk memastikan
pemahaman yang benar dan menghindari kesalahan konsep yang mungkin muncul.

30
DAFTAR PUSTAKA
Agnes Meilina. (2023, March 21). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.
Blog.Kejarcita.Id.

Ahmad Puguh Eriawan. (2023, July 28). Kelebihan dan Kelemahan Model Discovery Learning pada
Pembelajaran Matematika. Kompasiana.

ECHO PRAMONO. (2021, May 31). Mengenal Model Pembelajaran Discovery Learning.
Fkip.Umko.Ac.Id.

Hidayah, T., & Syafitri, D. Y. (n.d.). PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
PADA MATA KULIAH PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA AMIK DCC BANDAR
LAMPUNG.

PG Dikdas. (2020, January 22). Mengenal Model Pembelajaran Discovery Learning. Dirokterat Guru
Pendidkan Dasar.

Sri Anggoro, B. (2016). Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Melalui Discovery


Learning dan Model Pembelajaran Peer Led Guided Inquiry. In Jurnal Pendidikan Matematika
(Vol. 7, Issue 1).

Suhardiyanto, A. (n.d.). PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN


KOOPERATIF BERBASIS KONSTRUKTIVISTIK

31
Dalam kesimpulan, ketiga model pembelajaran yang telah dibahas, yaitu Model Pembelajaran
Konstruktivisme, Model Pembelajaran Cooperative Learning, dan Model Pembelajaran Program-
Based Learning, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan
dalam konteks pembelajaran.

 Model Pembelajaran Konstruktivisme menekankan pada pemahaman mendalam,


kemandirian siswa, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Namun, model ini
memerlukan waktu ekstra dan peran guru yang berubah menjadi fasilitator.

 Model Pembelajaran Cooperative Learning membantu meningkatkan keterlibatan


siswa, mengembangkan keterampilan sosial, dan mempromosikan pembelajaran
kolaboratif. Namun, masalah koordinasi, isu kesetaraan, dan ketersediaan waktu yang
lebih lama dapat menjadi kendala.

 Model Pembelajaran Program-Based Learning menekankan penerapan nyata, motivasi


tinggi, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Namun, persiapan yang intensif,
penilaian yang kompleks, dan keterbatasan dalam materi yang dapat diajarkan adalah
beberapa tantangan yang mungkin dihadapi.

Setiap model memiliki potensi untuk menjadi alat yang efektif dalam konteks pembelajaran yang
tepat. Pilihan model pembelajaran harus didasarkan pada tujuan pembelajaran, kebutuhan siswa,
dan jenis materi yang diajarkan. Selain itu, penggunaan kreatif dan fleksibel dari berbagai model
pembelajaran dapat menghasilkan pengalaman pembelajaran yang lebih bervariasi dan bermanfaat
bagi siswa.

31

Anda mungkin juga menyukai