Anda di halaman 1dari 21

Analisis Daya Tarik Wisata Religi Kabupaten Indragiri Hilir

Rahmad Ramadan
Nim : 20050107

Abstract

Indonesia memiliki potensi alam yang melimpah dan belum banyak dieksplorasi diberbagai kawasan yang
bisa dijadikan obyek wisata dan spot pemandangan. Kekayaan alam Indonesia yang kaya berupa flora dan
fauna alam Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan Turis domestik dan mancanegara. jika sudah
seperti ini bisa menjadi modal untuk pembangunan dan peningkatan pendapatan negara. Modal potensi
alam Perlu dimanfaatkan secara maksimal mungkin. Karena tak dapat dipungkiri bahwasanya pariwisata
juga bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan nasional dan memiliki kontribusi yang besar bagi devisa
negara.

Tulisan ini membahas wisata religi di Provinsi Riau Indonesia, khususnya wisata religi Makam Syekh
Abdurrahman Siddiq di Kabutapen Indragiri Hilir. Tulisan ini secera menyeluruh meliputi 3 aspek berkaitan
dengan keunikan, aksesibilitas, dan sarana prasarana yang mendukung. Penulis selanjutnya juga membahas
keberlanjutan wisata religi di Kabupaten Indragiri.

Jenis Penelitian ini yakni menggunakan metode penelitian Deskriptif kualitatif karena penelitian ini penulis
langsung mengadakan penelitian pada lokasi atau tempat yang akan diteliti guna memberikan gambaran
secara lengkap dan jelas tentang masalah yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan di Kampung Hidayat,
Kecamatan Kuala Indragiri Sapat, Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Sedangkan populasi dan sampel
adalah keseluruhan pihak yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini. Sumber data
yang digunakan data primer, data sekunder, data tersier. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan Observasi, wawancara dan studi dokumen.

Adapun Hasil Penelitian wisata religi di Makam Syekh Abdurrahman siddiq ialah Pertama wisata religi
Makam Syekh Abdurrahman Siddiq Al Banjari di Kecamatan Kuala Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir
masih menjadi pilihan masyarakat untuk berwisata baik wisatawan lokal maupun luar daerah. Hal ini
dibuktikan dengan jumlah kunjungan yang semakin tahun semakin mengalami kenaikan. Kedua Kendala
yang didapati ketika mengunjungi destinasi ialah akses menuju lokasi yang masih sulit yang mana masih
bergantung kepada factor cuaca. Serta kurang nya informasi terhadap lokasi wisata.

Kerwords: Pariwisata;Wisata religi; Daya tarik; Indragiri.


1. Introduction

Indonesia memiliki potensi alam yang melimpah dan belum banyak dieksplorasi
diberbagai kawasan yang bisa dijadikan obyek wisata dan spot pemandangan. Kekayaan alam
Indonesia yang kaya berupa flora dan fauna alam Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan
Turis domestik dan mancanegara. jika sudah seperti ini bisa menjadi modal untuk pembangunan
dan peningkatan pendapatan negara. Modal potensi alam Perlu dimanfaatkan secara maksimal
mungkin. Karena tak dapat dipungkiri bahwasanya pariwisata juga bertujuan untuk meningkatkan
Pendapatan nasional dan memiliki kontribusi yang besar bagi devisa negara.

Negara Republik Indonesia secara sosiologis mayoritas penduduknya menganut agama


Islam, salah satu tujuan negara Indonesia dalam pengembangan di sektor pariwisata untuk
meningkatkan sumber pendapatan (income) negara, sehubungan dengan hal tersebut artinya
Indonesia harus membuka diri terhadap turis-turis yang dari beraneka ragam latar belakang. Dengan
membuka diri terhadap berbagai macam turis-turis yang dari beraneka ragam latar belakang,
konsekuensinya Indonesia harus menyediakan berbagai macam kebutuhan dan fasilitas dari turis-
turis yang beraneka ragam latar belakang tersebut, sementara negara Indonesia secara sosiologis
penduduknya mayoritas muslim serta nilai-nilai budaya yang berbeda dengan negara-negara lain
yang mengatur secara bebas1

Pengembangan pariwisata di Indonesia semestinya haruslah diseragamkan dengan kaidah-


kaidah, ideologi yang berbasiskan pada idelogi pariwisata global, ideologi pariwisata hijau, (green
tourism) dan ideologi pariwisata budaya berbasis kearifan lokal. Indonesia mempunyai potensi alam
yang luar biasa dalam sektor pengembangan pariwisata, sehingga pariwisata di Indonesia memiliki
ke khasan dan keidentikan tersendiri yang tidak akan ditemukan dibagian Negara Negara lainnya.
Pariwisata adalah salah satu industri penopang perekonomian Indonesia. Pemerintahan saat ini telah
fokus menggarap sektor pariwisata, hal ini telihat dari besaran anggaran yang dianggarkan dari
tahun ke tahun. Sektor pariwisata merupakan salah satu industri strategis penggerak perekonomian
Indonesia, sekaligus menjadi bagian dari perekonomian global. Revolusi 3T yang sedang
berlangsung, transportasi, telekomunikasi, dan pariwisata menunjukkan bahwa aktivitas
pariwisata telah menjadi salah satu kekuatan yang dapat mempercepat integrasi ekonomi regional
bahkan antar negara dan penyatuan pergerakan manusia di dunia. 2

Universal Declaration of Human Right menyatakan bahwa pariwisata merupakan


kebutuhan dasar yang harus dihormati sebagai hak asasi manusia individu tanpa membedakan
antara etnis, ras, jenis kelamin, gaya hidup, bahasa atau agama. Oleh karena itu, pengembangan
pariwisata di Indonesia harus terus dilakukan dalam rangka memajukan perdamaian dunia dan
hubungan yang harmonis antar manusia dalam semangat toleransi, saling pengertian dan saling
menghormati antara masyarakat dan bangsa. Selain itu, harus bisa menjaga cagar budaya dan
perlindungan monumen atau arkeologi sehingga bisa ditinggalkan untuk generasi mendatang.
Pariwisata merupakan gejala sosial kompleks yang menyangkut manusia secara utuh baik aspek
sosiologi, psikologi, ekonomis, maupun ekologi. Namun selama ini aspek ekonomis yang terlihat
paling banyak diperhatikan dan diprioritaskan, sedangkan aspek lain terutama aspek sosiologi dan
aspek ekologis sangat kurang diperhatikan di dalam pengembangan pariwisata. Aspek sosiologis
1
Oka Yoeti, Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Cetakan Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2016, hlm. 77.
2
Heriawan Rusman, Peranan dan Dampak Pariwisata Pada Perekonomian Indonesia : Suatu Pendekatan Model I-O dan
SAM. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, IPB Bogor.
dan ekologis termasuk di dalamnya hak-hak wisatawan sebagai mahkluk sosial dan bagian dari
ekologi.3

Sebagaimana yang telah termaktub di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.10


Tahun 2009 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan yang didukung
oleh berbagai layanan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
pemerintah daerah.4 Maka tak dapat dipungkiri bahwasanya suksesnya keberlangsungan suatu
destinasi wisata, terletak pada sinergitas antara peran pemerintah pusat, pemerintah daerah, para
pengelola destinasi wisata dan masyarakat baik yang terlibat secara langsung sebagai pelaku
pariwisata informal, maupun masyarakat sebagai pengunjung destinasi wisata tersebut.
Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan pada Pasal 4 juga disebutkan
diantaranya bahwa kepariwisataan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,
melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya serta memajukan kebudayaan. Dalam undang-
undang yang sama pada Pasal 6 bahwa pembangunan kepariwisataan dilakukan asas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 yang diwujudkan melalui pelaksanaan perencanaan pembangunan
kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budaya dan alam,
serta kebutuhan manusia untuk berwisata.
Menurut HutaBarat, pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara Karena
memiliki pengaruh ekonomi maka dapat meningkatkan pendapatan Masyarakat dan pemerintah.
Meningkatkan pendapatan masyarakat dan Pemerintah berasal dari pengeluaran dan biaya yang
dikeluarkan Turis selama perjalanan dan persinggahan, seperti hotel, Makanan, suvenir,
transportasi, dll. Selain Pada saat yang sama, mendorong perbaikan dan pertumbuhan sektor
pembangunan departemen lain. Oleh karena itu, perkembangan pariwisata akan mendorong
Pertumbuhan dan pertumbuhan di bidang pembangunan lainnya. Sebagai tambahan,
Perkembangan pariwisata berdampak positif pada perluasan peluang bekerja keras. Peluang bisnis
dan peluang kerja ini lahir karena keberadaannya Permintaan turis. Sebab, datangnya wisatawan
Suatu daerah akan membuka peluang bagi masyarakat Menjadi pengusaha hotel, hotel, keluarga
angkat, restoran, toko, transportasi Dan lain-lain. Peluang bisnis ini akan memberikan peluang
Bekerja di komunitas lokal, dan Anda dapat menambahkan Bisa menopang pendapatan hidup
keluarga.5

Hakikat pariwisata terletak pada keunikan, keunikan dan keaslian Alam dan budaya hadir di
masyarakat setempat. Esensi ini menjadi Konsep dasar pengembangan pariwisata, khususnya di PT
Indonesia, maka dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata haruslah Mengutamakan
keseimbangan, yaitu6 : (1) Hubungan interpersonal Dan Tuhan Yang Maha Kuasa, (2) hubungan
antar manusia Manusia, (3) hubungan antara manusia dan masyarakat dan hubungan antara manusia
dan Lingkungan alam berupa sumber daya alam dan geografis.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara atau wisman ke Indonesia Mei 2020 mengalami penurunan sebesar 86,90 persen
dibanding jumlah kunjungan pada Mei 2019. Selain itu, jika dibandingkan dengan April 2020,
jumlah kunjungan wisman pada Mei 2020 mengalami kenaikan sebesar 3,10 persen. Secara
kumulatif (Januari–Mei 2020), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2,93 juta
kunjungan atau turun 53,36 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode
yang sama tahun 2019 yang berjumlah 6,28 juta kunjungan.

3
Ibid, Hlm.195
4
Undang-undang No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
5
Hutabarat, Pengaruh Pengembangan Pariwisata pada Perekonomian Indonesia: Suatu Pendekatan Model I-O dan
SAM. Bogor : IPB, 1992, hlm. 42.
6
Ridwan, Mohamad. Perencanaan Pengembangan Pariwisata. Medan: PT. Softmedia, 2012,hlm.15
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Mei 2020
mencapai rata-rata 14,45 persen atau turun 29,08 poin dibandingkan dengan TPK Mei 2019 yang
tercatat sebesar 43,53 persen. Selain itu, jika dibanding TPK April 2020, TPK hotel klasifikasi
bintang pada Mei 2020 mengalami kenaikan sebesar 1,78 poin. Rata-rata lama menginap tamu
asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Mei 2020 tercatat sebesar 1,86 hari,
terjadi penurunan sebesar 0,07 poin jika dibandingkan keadaan Mei 2019. Hal ini juga disebabkan
oleh pandemi virus Covid-19 yang juga mewabah di sejumlah wilayah di Negara Indonesia. 7

Saat ini perkembangan pariwisata di Indonesia sedang mendapat perhatian disetiap daerah,
karena daerah mempunyai potensi dan benda serta gaya Tempat Wisata (ODTW). Indonesia
melaksanakan otonomi daerah, Maka setiap daerah di Indonesia harus bisa menambah anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) untuk mendanai pembangunan daerah diri. Oleh karena itu,
agar dapat meningkatkan APBD tentunya Salah satu cara yang perlu dilakukan pemerintah daerah
adalah melalui Gunakan sumber daya alam untuk pembangunan dan pembangunan Budaya daerah
tersebut. Untuk melakukan pengembangan dan Pembangunan pariwisata membutuhkan
perencanaan strategis, Bimbingan dan integrasi untuk membuat pengembangan dan pengembangan
pariwisata sesuai Konten diformulasikan untuk berhasil mencapai tujuannya Diharapkan dari segi
ekonomi, sosial budaya dan sumber daya lingkungan alam.

Salah satu Provinsi di Indonesia yang juga memiliki kawasan destinasi wisata ialah Provinsi
Riau. Provinsi yang terletak di sebelah timur pulau Sumatera ini memiliki potensi wisata yang
apabila dikelola dengan baik dan professional, maka besar kemungkinan para wisatawan baik local
maupun mancanegara akan menjatuhkan putusannya untuk mengunjungi kawasan wisata di
provinsi Riau. Dengan struktur tanah yang mayoritas ialah tanah gambut rawa-rawa, maka jenis
sektor pariwisata yang banyak diandalkan di wilayah ini ialah wisata Ecotourism atau Ekowisata
baik wisata Mangrove, maupun Taman Nasional.

Gambar 1. Peta Provinsi Riau

Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan pariwisata di Provinsi Riau,
strategi yang akan dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Riau adalah mengembangkan Provinsi

7
https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/07/01/1716/jumlah-kunjungan-wisman-ke-indonesia-mei-2020-mencapai-
163-65-ribu-kunjungan-.html#:~:text=Secara%20kumulatif%20(Januari%E2%80%93Mei%202020,berjumlah
%206%2C28%20juta%20kunjungan. Di kutip pada tanggal 23 November 2020 Pukul 14.00 Wib
Riau sebagai kawasan pariwisata yang didukung oleh Ekonomi Kreatif dan Citra Pariwisata yang
Berdaya Saing. Strategi ini meliputi :

1. Mengembangakan destinasi yang berdaya saing;


2. Pembinaan dan Fasilitasi Industri Pariwisata;
3. Pembinaan Sumber Daya Manusia Bidang Pariwisata;
4. Pembinaan dan Fasilitasi Ekonomi Kreatif;
5. Melaksanakan Pemasaran Pariwisata Yang Lebih Strategis.

Adapun rincian program serta kegiatan yang sudah dilakukan oleh 6 Dinaspariwisata
Provinsi Riau dalam menjalankan strategi tersebut seperti pada table berikut.

Tabel 1.1
No Program Kegiatan
1 Program Pengembangan 1. Analisa Pasar Untuk Promosi dan
Pemasaran Pariwisata Pemasaran Objek Pariwisata
2. Pengembangan Jaringan Kerjasama
Promosi Pariwisata Daerah (Famtrip) oleh
Tour Operator dan Penulis
3. Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara
di Dalam dan di Luar Negeri
4. Pembuatan Video Profil Pariwisata Daerah
5. Promosi Pariwisata Riau Melalui Media
6. Launching kalender event Provinsi Riau
7. Tourism Information Center (TIC)
8. Exploring Tour Pariwisata Riau
9. Branding Pesona Indonesia bersama
Kementerian Pariwisata
2 Program Pengembangan 1.Peningkatan Pembangunan Sarana dan
Destinasi Prasarana Pariwisata
2. Perencanaan Danau Menduyan Kabupaten
Indragiri Hulu
3. Perencanaan Pulau Rupat Kabupaten
Bengkalis
4. Perencanaan Teluk Makmur Kota Dumai
5. Perencanaan Susur Sutan Bakau Sungai
Tohor Kabupaten Kepulauan Meranti
6. Kawasan Wisata Sekat Kanal Sei Tohor
Kabupaten Kepulauan Meranti
3 Program Pengembangan 1. Pembinaan Pengusaha Jasa
Kemitraan/ Peningkatan SDM Rekreasi/Hiburan/Olahraga di Provinsi
di Bidang Pariwisata Riau
2. Pembinaan dan Pelatihan Tenaga
Pemandu Pariwisata
3. Pelatihan Manajemen Pengelolaan Objek
Pariwisata
4. Pembinaan Lembaga Sertifikasi Profesi
Bidang Pariwisata
4 Program peningkatan peran Serta 1. Pengembangan Homestay Di Lokasi kawasan
Masyarakat Dalam pengembangan Pariwisata
pengembangan Pariwisata 2. Lomba Sadar Wisata
5 Program Pengembangan 1. Pameran Seni Rupa Provinsi Riau
Ekonomi Kreatif 2. Riau Food Festival
3. Pameran Ekonomi Kreatif
4. Pembinaan Pelaku Ekonomi Kreatif
Berbasis Seni dan budaya

Sumber : Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pariwisata Provinsi


RiauTahun 2014-2019

Tabel di atas menunjukkan berbagai langkah strategis yang telah diambil perusahaan
Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata Administrasi Pariwisata Riau Di Provinsi Riau, namun
tentunya tidak semua strategi efektif berjalan efektif. Saat ini jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Provinsi Riau semakin meningkat Dianggap cukup baik, tidak hanya untuk wisatawan domestik
yang berkunjung ke Riau Namun wisatawan mancanegara juga bisa berkunjung ke Riau.

Tabel 1.2 Jumlah Wisatawan ke Provinsi Riau


Tahun Jumlah Wisatawan
Asing Domestik

2016 66.130 5.827.913


2017 102.645 6.534.683
2018 146.935 6.823.676

Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Riau

Dapat disimpulkan dari tabel bahwa jumlahnya terus meningkat Wisatawan dari Provinsi
Riau, wisatawan domestik dan mancanegara Luar negeri, tapi kalau tidak dikelola dengan baik
Tentu saja, strategi yang tepat tidak dapat mengesampingkan penurunan Jumlah wisatawan di
Provinsi Riau. Manajemen sektor pariwisata yang paling bagus tentunya akan berpengaruh pada
kepuasan pengunjung. Dari sekian potensi wisata Provinsi Riau, wisata alam memang sangat
memukau.

Provinsi Riau Selain memilik wisata alam juga terdapat wisata edukasi sejarah yakni
Kerajaan Siak yang terletak di Kabupaten Siak. Selain itu Provinsi Riau juga memiliki potensi
wisata Religi, yang terdapat diberbagai wilayah kabupaten di provinsi Riau, bahkan juga fasilitas-
fasilitas umum rumah-rumah peribadatan juga turut menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung
ke Riau. Karena juga bangunan-bangunan ini memiliki keunikan tersendiri dari segi arsitektur
sehingga dapat dianggap sebagai representasi atau Landmark nya Provinsi Riau, seperti Masjid
Raya Annur di Kota Pekanbaru, dan masjid Islamic Centre di Kabupaten Rokan Hulu.

Klasifikasi Pariwisata berbasis obyek meliputi Beberapa jenis yaitu: budaya Perjalanan,
perjalanan liburan, Pariwisata bisnis, wisata olahraga, Wisata religi. Untuk jenis perjalanan Religi
sudah sejak lama dimulai Pembangunan di Indonesia. Ini bisa dilihat dari tampak sejak munculnya
paket perjalanan religius Wisata spiritual dan ziarah. Latar belakang agama masyarakat Indonesia
Mengenal istilah wisata religi atau Lingkaran agama Muslim dan Wisata spiritual bagi non muslim
dengan mengunjungi objek religi bersejarah seperti tempat Ibadah, itu Dianggap suci, nilai-nilai
yang dilalui Sejarah untuk mendapatkan lebih banyak Memperdalam nilai-nilai agama. 8 Wisata
Religi Berhubungan erat dengan agama. Motivasi untuk melakukan sesuatu Perjalanan hiburan atau
perjalanan. Tentu, setiap orang punya motivasi untuk melakukan sesuatu perjalanan yang berbeda-
8
Oka A Yoeti, Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, PT Pradya Paramita, Jakarta,1997.hlm.199-126
beda. Apabila niatan dalam hatinya untuk tujuan islami yang diridhai Allah dan sejalan dengan
agama, maka perjalanan tersebut dapat dikatakan wisata religi. Apalagi objek-objek yang dituju
adalah objek-objek yang bersejarah dan berkaitan erat dengan islam.9

Wisata religi adalah wisata tertua dalam pariwisata (the oldest tourism in world). Wisata ini
telah ada sebelum terjadinya perkembangan pariwisata itu sendiri. Wisata religi termauk
didalamnya ialah wisata ziarah ketempat-tempat suci yang disakralkan oleh penganut agama.
Artinya bahwa kegiatan ziarah sudah dilakukan oleh banyak orang yang mengenang kembali
ketokohan atau karya yang di tinggalkannya. Wisata religi dapat dilakukan dengan mengunjungi
tempat-tempat peninggalan sejarah islam ataupun berziarah ke makam-makam para ulama, kyai
ataupun tokoh-tokoh masyarakat. Potensi wisata religi di Indonesia sangatlah besar. Hal ini
dikarenakan sejak dulu Indonesia di kenal sebagai negara religius. Banyak bangunan atau tempat
bersejarah yang memiliki arti khusus bagi umat beragama, merupakan sebuah potensi tersendiri
bagi berkembangnya wisata religi

Provinsi Riau khususnya Kabupaten Indragiri Hilir juga memiliki Event tahunan bertemakan
religi yakni Event Tabligh Akbar 10 Muharam. Dimana Pemerintah setempat mengadakan acara
doa bersama dan membuat Bubur dalam Porsi banyak secara bergotong-royong untuk di bagi-
bagikan kepada seluruh warga di ibukota kabupaten Indragiri hilir. Berdasarkan letak dan posisinya
yang startegis, keberadaan Kabupaten Indragiri Hilir di Pantai Timur Sumatera memiliki prospek
yang cukup tinggi bagi pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi, karena posisinya yang
berdekatan dengan pusat-pusat pertumbuhan seperti Batam dan Karimun, serta berada di wilayah
perairan yang mampu mengakses berbagai wilayah dalam maupun luar negeri. Hal ini merupakan
salah satu potensi yang dapat dikembangkan untuk menjadikan Kabupaten Indragiri Hilir sebagai
“Pintu gerbang Timur Sumatera “ dalam berbagai aktifitas pembangunan. Kabupaten Indragiri Hilir
merupakan daerah pantai dan rawa pasang surut dengan penyebaran sungai hampir di seluruh
kecamatan. Disamping sungai, selat dan terusan juga terdapat parit-parit untuk mengendalikan arus
air pada saat pasang surut, kondisi ini menggambarkan karakteristik wilayah ini yang juga lebih
dikenal dengan sebutan “Negeri Seribu Parit”10

Gambar 2: Peta Kabupaten Indragiri


Sumber : Pekanbaru.bkd.go.id
9
Hery Sucipto, Fitria Andayani, Wisata syariah: karakter, potensi, prospek, dan tantangannya, Grafindo Books Media
& Wisata Syariah Consulting, Jakarta,2014.hlm.42
10
www.inhilkab.go.id pada tanggal 24 November 2020 pukul 20.43 wib
Provinsi Riau juga memiliki wisata Religi yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir yakni
wisata ziarah Makam Syekh Abdurrahman Sidiq Al-Banjari di Parit Hidayat Desa Teluk Dalam
Kecamatan Kuindra Kabupaten Indragiri Hilir. Secara harfiah, ziarah berarti kunjungan, baik
kepada orang yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Sedangkan secara teknis, kata ini
menunjukkan pada serangkaian aktivitas mengunjungi makam tertentu, seperti Makam Nabi, Wali,
Pahlawan, Orang Tua, Kerabat, dan lain-lain. Ziarah merupakan panggilan agama untuk
mengingatkan pada dua hal, yakni kehidupan orang yang diziarahi, dan akibat dari perbuatan yang
dilakukan di hari kemudian. Ziarah juga merupakan amalan yang bertujuan melihat dari dekat
tempat-tempat bersejarah dan untuk menyaksikan secara nyata tempat-tempat penting dalam
perkembangan agama Islam, agar dapat mempertebal iman.Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari
ini merupakan tokoh ulama berperan penting dalam penyebaran agama Islam di daerah tersebut dan
komplek pemakaman syekh biasa disebut sebagai "Makam Tuan Guru Sapat". Tokoh Ulama ini
bernama Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari, dia adalah Mufti Kerajaan Indragiri dan pengajar
agama Islam di daerah Indragiri Hilir. Sekitar tahun 1908 Tuan Guru tiba di Sapat Indragiri Hilir,
pada saat itu kegiatan nya sehari-hari ialah berjual beli emas karena tingkat ekonomi daerah tersebut
masih sangat tinggi.11

Tuan Guru Syekh Abdurrahman Siddiq baru dikenal masyarakat sebagai tokoh religius
ketika dia masih muda mampu menangani perselisihan antar peserta pengajian di majlis pada saat
itu. Dari kejadian ini, dia mendapatkan popularitas di kalangan masyarakat sebagai seorang ulama
dan melihat semangat komunitas mempelajari agama sangat tinggi sehingga mendorong Tuan Guru
untuk mencari alternatif lain sebagai tempat pengajian yang lebih permanen. metode yang
dilakukan Tuan Guru adalah mendirikan Institut Pendidikan Islam Kampung Hidayat dan disanalah
Guru Tuan menyebarkan Islam di daerah Indragiri Hilir. Dan pada tanggal 10 Maret 1930
menginjak usia 72 tahun Tuan Guru menghembuskan nafas terakhir dan dimakamkan di Sapat.
Hingga saat ini telah menjadi kawasan banyak tempat wisata religi dikunjungi wisatawan12

Daya tarik wisata merupakan salah satu elemen penting dalam perkembangan pariwisata.
Sebagaimana yang telah termaktub di dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Pariwisata, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai
yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Daya tarik wisata merupakan unsur penting dalam
pengambilan keputusan wisatawan, untuk melakukan sebuah perjalanan. Atraksi dan daya tarik
wisata seringkali diklasifikasikan mendasarkan pada jenis dan themanya, yaitu biasanya dibagi
menjadi tiga jenis thema daya tarik wisata sebagai berikut: daya tarik wisata alam, daya tarik wisata
budaya dan daya tarik wisata minat khusus.13 Berdasarkan defenisi diatas maka dapat dikatakan
seseorang yang akan memutuskan untuk berwisata ke Makam syekh Abdurrahman Siddiq tentunya
terlebih dahulu mencari tahu apa-apa saja yang menjadi daya tarik wisata. Sehingga para wisatawan
merasa puas setelah mengunjungi destinasi wisata tersebut.

Permasalahan yang dihadapi sektor kepariwisataan di Indonesia bahwa setiap daerah saling
berkompetisi meningkatkan daya tarik destinasi, sehingga nilai atau daya tarik wisata akan sangat
mempengaruhi tingkat kunjungan dan kepuasan wisatawan. Dalam rangka mendukung
pengembangan kepariwisataan di daerah, diperlukan strategi komunikasi hang baik,, termasuk di
dalamnya pengelolaan yang baik terhadap kegiatan pemasaran pariwisata dan untuk meningkatkan
kepuasan pengunjung di objek wisata tersebut

11
Muthalib A, Tuan Guru Sapat kiprah dan peranan dalam pendidikan islam di Indragiri Hilir pada abad ke-
XX,EjaPublisher,Yogyakarta, 2009. hlm 73
12
Ibid,hlm.76
13
Bambang Sunaryo, kebijakan pembangunan destinasi pariwisata konsep dan aplikasinya di Indonesia, Penerbit Gava
Media,Yogyakarta,2013
Penataan sangat erat hubungannya dengan pengemasan (packaging). Kemasan wisata religi
makam tuan guru yang belum menarik, masih mendapat citra menyeramkan, kuno, dan
membosankan. Perbaikan citra harus dilakukan oleh pengelola untuk menarik minat pengunjung,
seperti pengemasan produk (packaging). Pengemasan produk dapat merubah citra yang telah
melekat selama ini. Pengemasan produk dalam industri sangatlah penting, sebab kemasan akan
membuat produk kita dikenal oleh konsumen. Daya tarik wisata merupakan produk pariwisata yang
harus dikemas dengan baik, agar dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung. Selain
pengemasan, permasalahan yang terjadi di destinasi wisata tersebut ialah akses menuju kesana yang
belum dapat ditempuh dengan mudah sehingga seseorang yang tidak memiliki ketertarikan dan
keterkaitan perihal ideology urung untuk mengunjungi wisata tersebut. Serta belum adanya papan
penunjuk jalan menuju kelokasi yang juga menyulitkan wisatawan ketika hendak kesana dan masih
minimnya informasi yang didapat terhadap lokasi wisata tersebut.

Banyak penelitian membahas wisata religi makam bersejarah dari berbagai aspek, termasuk
keunikan, aksesibilitas, dan sarana prasarana yang mendukung. Akan tetapi belum ada ditemukan
tulisan yang membahas analisis secara komprehensive untuk Kabupaten Indragiri. Olehkarenanya,
di dalam tulisan ini penulis membahas analisis daya tarik wisata religi Kabupaten Indragiri.
Disamping itu, penulis juga membahas sustainability wisata religi di Kabupaten Indragiri.
Sistematika tulisan ini dijelaskan sebagai berikut: Bagian 2 membahas kajian literatur tentang
wisata religi. Bagian 3 membahas metode kajian dalam artikel ilmiah ini, meliputi: cara
mendapatkan literatur dan metode review. Bagian 4 membahas Hasil dan pembahasan kajian secara
komprehensive. Bagian 5 membahas kesimpulan tulisan diikuti dengan saran.

1. LITERATURE REVIEW
Saya akan bantu buatkan bagian ini
Table 1.3 Wisata Religi di Riau

Authors dan Tahun Lokasi Aspek Kajian

Table 1.4 Wisata ReligiMakam Bersejarah

Authors dan Tahun Lokasi Aspek Kajian


2. PROPOSED METHOD

Tulisan ini membahas wisata religi di Provinsi Riau Indonesia, khususnya wisata religi Makam
Syekh Abdurrahman Siddiq di Kabutapen Indragiri Hilir. Tulisan ini secera menyeluruh meliputi 3
aspek berkaitan dengan keunikan, aksesibilitas, dan sarana prasarana yang mendukung. Yaitu
dengan mengumpulkan penelitian yang terkait dari berbagai sumber. Table 1 below presents
metode untuk mencari literatur yang sesuai dari dalam dan luar negeri.

Keunikan

Daya Tarik Sarana Prasarana

Aksesibilitas

Gambar 1. Metode penelitian

Novelty

Keterbaruan dari kajian ilmiah ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dapat dijelaskan
pada table 2 berikut. Dari table tersebut, penelitian yang penulis lakukan lebih komprehensive
dibandingkan dengan lainnya.

Saya akan bantu buatkan bagian ini

Table 2.1 Keterbaruan dari kajian ilmiah

Authors dan Tahun Aspek Penelitian


Keunikan Aksesibilita Sarana Ssustainability
s prasarana

Rahmad (2020)    
Results and Discussion / Hasil dan Pembahasan Kajian

a. Keunikan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir semakin bersemangat mengembangkan


wisata religi di kawasan makam Tuan Guru Syekh Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari yang
terletak di Desa Hidayat, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), Kabupaten Indragiri Hilir.
Semangat ini terpatri jelas Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan
Kabupaten Inhil, Junaidi Ismail usai melihat rekap pengunjung makam Tuan Guru Sapat tahun
lalu yang mencapai 30.000 orang. Menurut Junaidi, puncak kunjungan wisatawan biasanya
terjadi saat lebaran. Pasalnya, orang-orang yang mengingat jasa ulama agung di Kerajaan
Indragiri adalah untuk berziarah dan berdoa.

“Paling banyak saat Idul Fitri. Tidak hanya lokal tapi ada juga dari luar daerah. Sekitar 30
persen di antaranya dari luar Riau seperti Kalimantan, Jambi, Bangka, dan Malaysia,” ujarnya.
Haul akbar Tuan Guru Syekh Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari dihadiri puluhan ribu orang
yang datang dari berbagai daerah, khususnya Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.
Mereka tampak antusias untuk ikut membaca ayat suci Alquran, pembacaan biografi Tuan
Guru, dzikir dan tahmid serta doa haul untuk Syekh Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari yang
merupakan Mufti atau ulama terkemuka Kerajaan Indragiri.14

Tradisi ziarah terutama dilakukan pada leluhur, orang tua atau orang yang dicintai. Tujuan haji
adalah untuk mengenang keagungan Tuhan, dan untuk salat agar ruh ahli kubur diterima oleh
Allah. Dalam hal ini haji adalah perbuatan sunnah, artinya jika dilakukan akan mendapat pahala
dan dibiarkan tanpa dosa. Ziarah dalam pengertian umum di Indonesia berupa kunjungan ke
kuburan, masjid, peninggalan tokoh agama, raja dan keluarganya, dan khususnya ke makam
wali yang menyebarkan Islam. (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, 2012 : 5)

Wisata religi yang dimaksud disini lebih mengarah ke wisata ziarah (wisata religi) yang
bertujuan untuk datang bertemu atau yang disebut ziarah (mengunjungi kuburan / makam).
Dalam Islam, ziarah kubur dianggap sunnah jika dilakukan mendapat pahala dan jika dibiarkan
tanpa dosa. Praktek ziarah sebenarnya ada sebelum Islam, tapi dibesar-besarkan Rasulullah
telah melarangnya. Tradisi ini bahkan dihidupkan kembali dianjurkan untuk mengingat
kematian (Ruslan, 2007: 6). Makam Syeikh Abdurrahman Siddiq terdiri dari sebuah jirat dengan
dua buah batu nisan yang terletak di bagian kaki dan kepala jirat. Makam ini terletak pada
sebuah bangunan cungkup yang dibuat kemudian (2004). Selain makam Syekh Abdurrahman
Shiddiq, di dalam bangunan ini juga terdapat dua buah makam lainnya.

14
https://www.goriau.com/berita/baca/tahun-lalu-makam-tuan-guru-sapat-dikunjungi-30000-wisatawan-dari-
berbagai-daerah.html
Gambar 3. Komplek Pemakaman Tuan Guru sapat

Sumber : kebudayaan.kemdikbud.go.id

Jirat makam Syekh Abdurrahman Shiddiq berbentuk persegi panjang bertingkat tiga dengan
ukuran tingkat paling bawah panjang 2 m dan lebar 1,7 dan setiap tingkatnya berjarak 0,25 m.
Tinggi dari lantai dasar ke jirat paling tinggi sekitar 1,15 m. Jirat ini terbuat dari bata berlepa
yang dilapisi dengan keramik berwana putih. Jirat ini merupakan bangunan baru yang dibuat
kemudian bersamaan dengan pembangunan cungkup makam pada tahun 2004. Pada sekeliling
jirat diberi pagar berbentuk jeruji besi yang ditutup dengan tirai.

Gambar 4. Makam Tuan Guru Sapat


Sumber : Riauone.com

Sementara itu, nisan makam Syeikh Abdurrahman Shiddiq berbentuk balok dengan kepala
nisan berbentuk kubah atau kuncup bunga. Nisan ini terbuat dari batu berukuran tinggi 50 cm.
Nisan pada kepala jirat terdapat inskripsi yang diukir pada lempengan batu marmer yang
ditempel pada bagian badan nisan. Inskripsi tersebut memuat identitas orang yang dimakamkan
(Syeikh Abdurrahman Siddiq) beserta waktu wafatnya (4 Sya’ban 1358 H). Adapun bangunan
cungkup makam berdenah segi delapan (oktagonal) yang masing-masing sisinya berukuran
panjang 3 m. Bangunan ini terbuat dari bata berlepa dengan atap berbentuk tumpang tiga yang
terbuat dari seng. Berikut jumlah total wisatawan yang berkunjung ke wisata religi syekh tuan
guru Abdurrahman Siddiq.

Tabel 2.2 Jumlah pengunjung wisata religi makam Syekh Abdurrahman Siddiq

Tahun Total Target Persentase


2014 19.440 15.000 130
2015 25.091 17.000 148
2016 18.866 20.000 94
2017 24.923 22.000 113
2018 64.000 23.000 279
Sumber :Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indragiri
Hilir

Berdasarkan dari olehan Data pada tabel 2.2 ditemukan kunjungan wisatawan selama 5
tahun terakhir bisa melihat perkiraan jumlah pengunjung yang mengunjungi destinasi wisata di
Komplek Makam Syekh Abdurrahman siddiq Kabupaten Indragiri Hilir. Dilihat dari tahun 2014
sampai tahun 2018 Pendataan wisatawan yang datang ke Kabupaten Indragiri Hilir selalu
mencapai target atau lebih dari target pencapaian kunjungan wisatawan.

Ziarah makam termasuk sunnah nabi Saw dan mempunyai beberapa fungsi, sebagimana
hadits yang artinya: “ berziarahlah kalian kemakam-makam, karena ziarah itu dapat
mengingatkan kalian keakhirat” (HR. Muslim). Artinya fungsi dari ziarah kubur yaitu:
1. Dapat mengingat kematian;
2. Dapat mencegah dari perbuatan maksiat;
3. Dapat melemaskan hati seseorang yang mempunyai hati yang keras.

Ziarah kubur yang syar’i dan sesuai dengan tuntunan nabi yakni ziarah kubur yang memang
diniatkan sebagaimana hadits diatas, yaitu menasehati diri sendiri dan mengingatkan diri sendiri
akan kematian. Adapun yang banyak dilakukan orang-orang, berziarah kubur dalam rangka
mencari berokah dari ahli kubur, berdoa kepada shahibul qubur ( orang yang diziarahi) adalah
ziarah kubur yang tidak diajarkan oleh rasulullah SAW. Selain itu rasulullah Saw juga melarang
qaulul hujr (orang yang berziarah) ketika berziarah kubur sebagaimana hadits yang telah
disebutkan. Dalam riwayat lain disebutkan yang artinya: “ dan janganlah mengatakan perkataan
yang membuat allah murka” (HR.Ahmad dan Alhakim).15

b. Aksesibilitas

Mill (2000) menyatakan “accessibilities of the tourist destinations. Sebagai sarana yang dapat
memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk datang mengunjungi suatu tempat tujuan wisata
(DTW). Bahkan menurut Oka A.Yoeti (1997: 172) apabila suatu obyek tidak didukung oleh
aksesibilitas yang memadai maka obyek yang mempunyai daya tarik sangat sulit untuk
dijadikan industri pariwisata, kegiatan pariwisata sangat bergantung pada transportasi dan
komunikasi karena jarak dan faktor waktu sangat mempengaruhi keinginan. seseorang untuk
bepergian dalam tur. Yang membuat suatu daerah lebih banyak dikunjungi adalah fasilitas akses
seperti infrastruktur jalan, obyek yang dekat dengan bandara dan transportasi menuju DTW.

Eka Ambarwati, pengembangan potensi pariwisata religi (studi kasus pada makam kyai Ageng Sutawijayadi Desa
15

Majasto kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo, (skripsi fakultas keguruan dan imu pedidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta) hal 6
Oleh karena itu, tingkat aksesibilitas kawasan wisata akan mempengaruhi perkembangan
kawasan wisata tersebut. Selanjutnya, Soekadijo (2003; 107-108) mengemukakan bahwa
persyaratan aksesibilitas meliputi akses informasi, dimana fasilitas harus mudah ditemukan dan
diakses, harus memiliki kondisi akses jalan yang dapat dilalui dan mencapai tujuan wisata, dan
harus ada tujuan akhir perjalanan. Oleh karena itu haruslah; (1) akses informasi (2) akses
kondisi jalan menuju fasilitas wisata (3) terminal.

Aksesibilitas adalah cara menyediakan transportasi umum kepada wisatawan yang


mempengaruhi biaya, waktu dan jarak, serta kenyamanan perjalanan. Aksesibilitas terdiri dari
berbagai prasarana dan sarana transportasi umum yaitu tempat parkir, terminal bus, bandara,
stasiun kereta api, pelabuhan, dermaga, bus ekskursi, taksi, pesawat, kereta api, kendaraan
pribadi, kapal laut, kapal feri, kapal pesiar, jalan raya, jalan tol berbayar dan jalan lainnya.

Dalam pariwisata, para wisatawan harus dating ke daerah dimana terdapat produk wisata untuk
mengkonsusmsi produk-produk wisata tersebut terutama objek dan daya tarik wisata. Jarak dan
ketersediaan sarana dan prasarana transportasi ke daerah wisata merupakan hal terpenting. Jenis,
volume, tariff dan frekuensi moda angkutan ked an dari daerah wisata akan berpengaruh kepada
jumlah kedatangan wisatawan. Kenyamana selama perjalanan menuju daerah wisata dan
kawasan wisata harus diperhatikan.

Aksesibilitas menuju wisata religi syekh Abdurrahman Siddiq dapat Makam Syekh
Abdurrahman dapat ditempuh dengan jalur laut menggunakan speedboat. Pada saat sampai di
dermaga, penziarah akan disuguhkan oleh para penjual souvenir yang menjual souvenir khas
banjar di sepanjang daerah dermaga hingga ke Makam Syekh Abdurrahman Siddiq. Untuk
menuju ke Makam Syekh Abdurrahman Siddiq masih sulit. Dari pusat kota Tembilahan menuju
ke pelabuhan RSUD. Dari pelabuhan ini, penziarah harus menggunakan speedboat. Biaya yang
dikeluarkan utuk menuju ke Kampung Hidayat Sapat adalah Rp50.000,00. Perjalanan akan
ditempuh selama 30 menit. Setelah 30 menit penziarah akan tiba di Dermaga Hidayat Desa
Teluk Dalam. Dari sini menuju ke Komplek Makam, penziarah masih harus menempuh
perjalanan darat sejauh 2,3 km yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki ataupun kendaraan
angkutan roda dua (ojek).

Gambar 5 : Akses menuju Lokasi Pemakaman Tuan Guru Sapat


Sumber : Google.com

Infrastruktur jalan dan jembatan sebagai akses transportasi darat dari kota Tembilahan menuju ke
kampung Hidayat Desa Teluk Dalam Kecamatan Kuindra masih membutuhkan perhatian serius.
Hal ini dikarenakan jalur darat yang biasa dilalui dari kota tembilahan menuju sapat masih berupa
jalan tanah dan belum semua yang di aspal. Kondisi jalan dan jembatan menuju objek wisata religi
paling diminati di Inhil itu masih memprihatinkan. Karena itu masih banyak masyarakat yang
menggunakan jalur air dengan menggunakan speedboat untuk berziarah kemakam Tuan Guru Sapat
tersebut dan itupun juga apabila terjadi air surut, maka speedboat juga sulit menyusuri sungai
tersebut.

Gambar 6 : Aksesibilitas menuju Pemakaman Syekh Abdurrahman Siddiq


Sumber : Riauone.com

Rutenya, dari Jalan M Yamin Tembilahan terus ikuti jalan menuju ke Parit 21, sampai di kawasan
PLTU Parit 21 terus ikuti jalan di depan pembangkit listrik ini menuju Terusan Mas Sungai Perak.
Saat ini, di kawasan ini sudah ada perahu di pelabuhan miring beton yang akan membawa warga
menyeberang ke Desa Kampung Dalam. Dari terusan kemudian menyeberang sungai menggunakan
perahu menuju Desa Teluk Dalam, Sapat dengan ongkos Rp 15 ribu. Setelah menempuh jarak
sekira 5 menit sampai ke pelabuhan Desa Teluk Dalam, dari sini langsung menuju ke lokasi
Kampung Hidayat, lokasi kompleks pemakaman Mufti Kerajaan Indragiri Syekh Abdurrahman
Siddiq.

c. Sarana prasarana

Fasilitas utama, merupakan sarana yang sangat dibutuhkan atau dirasakan sangat perlu selama
pengunjung berada disuatu objek wisata. Di Makam Syekh Abdurrahman Siddiq terdapat tiga
fasilitas utama yang dikelola langsung oleh pengelola ataupun pihak keturunan dari Syekh
Abdurrahman Siddiq.

1. Makam
Makam Syekh Abdurrahman Siddiq terdiri dari satu bangunan cungkup makam dan beberapa
makam lainnya diluar bangunan cungkup makam. terdapat tiga buah makam, yaitu makam
Syekh Abdurrahman Siddiq, di samping kanan makam Syekh Abdurrahman Siddiq terdapat
makam Mak Cik beliau yaitu Siti Sa’idah yang mengasuh beliau dari umur dua tahun hingga
dewasa. Di sebelahnya lagi adalah makam salah seorang istri beliau. Sementara makam Damiati
(Cik Ida) yang merupakan cucu beliau berada di luar cungkup makam Tuan Guru bersamaan
dengan makammakam lainnya yang merupakan makam dari keluarga besar Syekh
Abdurrahman Siddiq.

3. Masjid

Di dekat makam Syekh Abdurrahman Siddiq terdapat sebuah masjid yang di dirikan oleh Syekh
Abdurrahman Siddiq. Masjid ini disebut Masjid Jami 'AlHidayah. Masjid Jami 'AlHidayah
dibangun oleh syekh dan murid-muridnya pada tahun 1895. Masjid ini memiliki arsitektur atap
yang khas dan terletak 200 meter dari bangunan makam Syekh Abdurrahman Siddiq. Masjid ini
merupakan masjid tertua di Kabupaten Indragiri Hilir. Luas masjid berkisar 20 x 24 meter
persegi, tingginya mencapai 3 meter dan memiliki tiga tingkat. Saat ini bangunan masjid sudah
berusia 123 tahun. Masjid ini dikelola oleh Pak Badruzzaman (Cik Ujang) yang merupakan
cucu dari Syekh Abdurrahman Siddiq. Dia telah menjadi ketua masjid selama lima tahun. Selain
itu, ia dibantu oleh sekretaris, bendahara, seksi ibadah, serta Ghorim.

Gambar 7. Masjid Jami’ Al Hidayah


Sumber : Riauone.com

4. Toilet

Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air besar dan kecil, tempat cuci tangan dan
muka. Adanya ketersediaan toilet pada suatu kawasan objek wisata sangat penting dan
kebersihannya harus sangat diperhatikan karena hal tersebut berhubungan dengan kenyamanan
pengunjung saat berada di suatu objek wisata. Di kawasan Makam Syekh Abdurrahman Siddiq
terdapat lima buah toilet yang terletak di samping Masjid Jami’ AlHidayah. Jarak Masjid dari
makam sekitar 200 m.

b. Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung, sarana yang pada proposinya sebagai pelengkapan fasilitas utama sehingga
wisatawan akan merasa lebih betah. Ada beberapa fasilitas pendukung yang terdapat di Makam
Syekh Abdurrahman Siddiq. Fasilitas-fasilitas tersebut juga dikelola langsung oleh pengelola
makam dengan dibantu oleh masyarakat setempat.
1. Rumah Singgah

Rumah Singgah yang berada di Makam Syekh Abdurrahman Siddiq dapat digunakan oleh para
peziarah yang datang untuk sholat berjamaah atau Tahlil sebelum memasuki Makam Syekh
Abdurrahman Siddiq. Rumah singgah homestay ini juga berguna untuk menampung jamaah
dalam rangka memperingati Haul Syekh Abdurrahman Siddiq. Sheikh Abdurrahman Siddiq
juga dikenal sebagai Guard House atau Rumah Waqaf. Pos jaga ini dibangun oleh ahli waris
atau keturunan Syekh Abdurrahan Siddiq. Awalnya rumah ini dibangun sebagai tempat berjaga
dan berdoa.

Namun karena saat ini makam syekh Abdurrahman siddiq sudah di tetapkan menjad salah satu
destinasi wisata, maka rumah ini juga berfungsi sebagai tempat peristirahatan. Rumah singgah
ini dikelola oleh ahli waris dalam hal kebersihan, kerapian serta keamanannya. Sehingga ahli
waris lah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap rumah singgah. Di rumah singgah
tersedia air mineral yang dapat dinikmati oleh penziarah secara cuma-cuma. Jika penziarah yang
datang membawa perbekalan bisa dinikmati di dalam rumah singgah apabila tidak ingin pergi
ke kantin. Seluruh fasilitas yang ada disediakan oleh pemilik rumah singgah yang merupakan
keturunan atau ahli waris dari syekh Abdurrahman siddiq.

2. Tempat Sampah
Tempat sampah di definisikan sebagai tempat pembuangan sampah yang berguna sebagai
fasilitas yang ada di setiap objek wisata, baik objek wisata ziarah maupun objek wisata lainnya.
Tempat sampah sering kali ditemui dengan berbagai macam bentuk serta ukurannya, baik itu
tempat sampah organik maupun non organic.

3. Sumur

Di kawasan Makam Syekh Abdurrahman Siddiq terdapat sumur yang dapat di gunakan
masyarakat sekitar untuk berwudhu. Sumur ini sudah dibuat pertama kalinya oleh Tuan Guru
untuk mengambil air wudhu. Sumur ini terletak di samping Masjid Jami’ Al-Hidayah yang juga
dibangun sendiri oleh Syekh Abdurrahman Siddiq dengan dibantu murid-muridnya. Penziarah
yang ingin berziarah ke makam bisa berwudhu terlebih dahulu di sumur ini. Biasanya banyak
penziarah yang membawa anak-anak ke sumur untuk dimandikan karena merek mempercayai
akan mendapatkan barokah Sumur ini sudah ada sejak Syekh Abdurrahman Siddiq masih hidup.
Sumur inilah yang digunakan untuk tempat berwudhu serta tempat pengambilan air sebelum
toiletnya menggunakan tangki air. Namun kini hanya digunakan sebagai tempat berwudhu saja.
Penziarah yang akan memasuki cungkup Makam Syekh Abdurrahman Siddiq bias berwudhu
terlebih dahulu di sumur yang terletak di samping masjid ini.

d. Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang pada dasarnya adalah fasilitas yang saling melengkapi dengan yang utama
agar wisatawan puas apapun kebutuhannya selama menginap di objek wisata tersebut. Terdapat
tiga fasilitas pendukung di makam Syekh Abdurrahman Siddiq yang dapat membantu Anda
melengkapi fasilitas utama, sedangkan pengunjung berada di kompleks ziarah makam Syekh
Abdurrahman Siddiq.

1. Toko Souvenir
Suvenir adalah barang yang identik dengan suatu peristiwa atau bidang tertentu, umumnya
pendek, kecil, dan bernilai seni (Nuritasari: 2009). Oleh-oleh biasanya digunakan sebagai oleh-
oleh bagi seseorang yang berkunjung ke suatu tempat tertentu dan berfungsi sebagai pengingat
akan pengalamannya. Ada beberapa toko suvenir di sekitar makam Syekh Abdurrahman Siddiq.
Anda bisa bertemu dengan pedagang yang menjual berbagai suvenir dan segala macam
kerajinan tangan khas yang dibuat oleh masyarakat sekitar. Toko suvenir di situs makam Syekh
Abdurrahman Siddiq dikelola oleh masyarakat setempat. Penduduk desa Sapat menjual segala
macam kerajinan dan aksesoris yang mereka buat sendiri, seperti kalung, gelang, cincin, dll. Di
sini juga banyak kita temukan, mulai dari gambar Syekh Abdurrahman Siddiq, tasbih, hingga
berbagai batu cincin Martapura di Kalimantan Selatan.

2. Juru Kunci Makam

Juru kunci adalah sebuah jabatan budaya yang biasanya tidak memiliki gaji atau pembayaran
apapun, tetapi mereka memiliki kedudukan penting dan terhormat di kalangan masyarakat adat.
Tugas dan philosopi juru kunci adalah mengunci semua buruk dan menjaga semua kebaikan
supaya tetap terjalin hubungan serasi antara masyarakat, adat, dan alam lingkungan. Profesi juru
kunci adalah bersifat turun-temurun dan harus orang yang tahu persis sejarah dan philosopi
tempat yang di jaganya. Berbeda dengan waris kerajaan yang jatuh pada anak sulung. Seorang
juru kunci yang bekerja di kuburan atau tempat keramat, mereka akan membersihkan tempat itu
dan mengarahkan pengunjung. Biasanya juru kunci akan memberitahu mana yang boleh
dilakukan dan mana saja yang tidak boleh dilakukan. Mereka akan menjaga tempat itu agar
tidak rusak dan hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi. Juru kunci di makam Syekh
Abdurrahman Siddiq saat ini adalah H. Musayab bin H. Kurdi bin Adnan. Beliau merupakan
cicit dari Syekh Abdurrahman Siddiq dari sebelah anak perempuan dan cucu perempuan. Jadi
apabila disilsilahkan lagi menjadi H. Musayab bin Hj. Fauziyah binti Hj. Maimunah binti Syekh
Abdurrahman Siddiq.

3. Kantin

Kantin (berasal dari bahasa Belanda:kantine) adalah sebuah gedung umum yang dapat
digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli
di sana. Kantin sendiri harus mengikuti prosedur tentang cara mengolah dan menjaga
kebersihan kantin. Makanan yang disediakan kantin haruslah bersih dan halal. Di kawasan
ziarah Makam Syekh Abdurrahman Siddiq terdapat banyak kantin yang dijalankan langsung
oleh masyarakat sekitar. Bagi masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Pasar Wadai. Kantin
yang terdapat di Makam Syekh Abdurrahman Siddiq banyak menjual berbagai macam makanan
khas warga Banjar. Diantaranya yang di jual adalah Soto Banjar, Sambal Acan, Ikan Patin
Gangan Asam, Cacapan Asam, Gangan Humbut, Bingka, Kue Cincin dan berbagai makanan
lainnya. Kisaran harga pesporsi yang di jual mulai dari Rp15.000,00-. Sama halnya dengan toko
souvenir, terdapat beberapa kantin yang berada di komplek Makam Syekh Abdurrahman Siddiq
sedangkan sebagian lagi banyak ditemukan di pelabuhan. Di pelabuhan kantin berada di
pinggir-pinggir sungai sehingga para penziarah yang hendak makan dapat menikmati suasana
Sungai Indragiri.

e. Sustainability

Pembangunan pariwisata berkelanjutan pada dasarnya terkait dengan memastikan bahwa


generasi mendatang dapat memperoleh manfaat dari sumber daya alam, sosial dan budaya yang
digunakan untuk mengembangkan pariwisata generasi ini. "Pembangunan pariwisata harus
didasarkan pada kriteria pembangunan berkelanjutan, yang berarti bahwa pembangunan dapat
didukung secara ekologis dalam jangka panjang, dan juga layak secara ekonomi, etis dan sosial
berkeadilan bagi masyarakat" (Piagam Pariwisata Berkelanjutan, 1995). Pembangunan
pariwisata berkelanjutan, seperti disebutkan dalam Piagam Pariwisata Berkelanjutan (1995)
adalah pembangunan yang dapat didukung secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi, juga
adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. Artinya, pembangunan berkelanjutan ialah
usaha terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup dengan cara mengatur
penyediaan, pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya secara berkelanjutan.

Pembangunan pariwisata harus dapat menggunakan sumber daya dengan berkelanjutan yang
artinya kegiatan-kegiatannya harus menghindari penggunaan sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui (irreversible) secara berlebihan. Hal ini juga didukung dengan keterkaitan lokal
dalam tahap perencanaan, pembangunan dan pelaksanaan sehingga pembagian keuntungan yang
adil dapat diwujudkan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan pariwisata harus menjamin bahwa
sumber daya alam dan buatan dapat dipelihara dan diperbaiki dengan menggunakan kriteria-
kriteria dan standar-standar internasional.

Hal tersebut hanya dapat terlaksana dengan sistem penyelenggaraan kepemerintahan yang baik
(good govermance) yang melibatkan partisipasi aktif dan seimbang antara pemerintah, swasta,
dan masyarakat. Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan tidak saja terkait dengan isu-isu
lingkungan, tetapi juga isu demokrasi, hak asasi manusia dan isu lain yang lebih luas. Tak dapat
dipungkiri, hingga saat ini konsep pembangunan berkelanjutan tersebut dianggap sebagai
“resep” pembangunan terbaik, termasuk pembangunan pariwisata. Pembangunan pariwisata
yang berkelanjutan dapat dikenali melalui prinsip-prinsipnya yang dielaborasi. Wisata religi
Syekh Abdurrahman siddiq Al Banjari sebagian sudah terpenuhi dan sudah
mengimplementasikan pariwisata berkelanjutan, antara lain sebagai berikut :

Partisipasi

Masyarakat disekitar destinasi wisata religi syekh Abdurrahman siddiq sebagai warga setempat
telah turut berpartisipasi dalam rangka memelihara pembangunan pariwisata, mengidentifikasi
sumber-sumber daya yang akan dipelihara dan ditingkatkan, serta mengembangkan tujuan-
tujuan dan strategi-strategi untuk pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata. Masyarakat
juga telah memberikan aspirasi-aspirasi terkait permasalahan-permasalahan yang bersifat
fundamental yang berkenaan arah tujuan dari pemerintah kabupaten terkait destinasi wisata ini.

Kepemilikan Lokal

Pembangunan pariwisata harus menawarkan lapangan pekerjaan yang berkualitas untuk


masyarakat setempat. Fasilitas penunjang kepariwisataan seperti hotel, restoran, dsb. seharusnya
dapat dikembangkan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Beberapa pengalaman
menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan bagi penduduk setempat serta kemudahan akses
untuk para pelaku bisnis/ wirausahawan setempat benar-benar dibutuhkan dalam mewujudkan
kepemilikan lokal. Lebih lanjut, keterkaitan (linkages) antara pelaku-pelaku bisnis dengan
masyarakat lokal harus diupayakan dalam menunjang kepemilikan lokal tersebut. Dalam hal ini
kendatipun masyarakat setempat lebih banyak bergerak di bidang sector pariwisata informal
sebagai pendukung sector pariwisata utama seperti berjualan aksesoris, souvenir, membuka
kantin, menjadi tukang ojek, pemandu wisata, namun sebagian juga ada yang memilih untuk
menyewakan rumah nya sebagai tempat persinggahan para wisatawan.

5. CONCLUSION
1. Wisata Religi Makam Syekh Abdurrahman Siddiq Al Banjari di Kecamatan Kuala Indragiri
Kabupaten Indragiri Hilir masih menjadi pilihan masyarakat untuk berwisata baik
wisatawan lokal maupun luar daerah. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kunjungan yang
semakin tahun semakin mengalami kenaikan.
2. Kendala yang didapati ketika mengunjungi destinasi ialah akses menuju lokasi yang masih sulit yang
mana masih bergantung kepada factor cuaca. Serta kurang nya informasi terhadap lokasi wisata.

Saran
Beberapa saran yang diajukan penulis sebagai berikut:

1. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan harus memperhatikan dan lebih perduli makam
syekh Abdurrahman siddiq yang telah ditetapkan sebagai kawasan wisata di Kabupaten
Indragiri Hilir dengan menganggarkan sebagian APBD untuk membangun dan
mempermudah akses menuju lokasi wisata.

2. Pengelola Makam Syekh Abdurrahman Siddiq harus lebih memperhatikan fasilitas makam
terutama fasilitas utamanya. Seperti kebersihan makam harus dijaga meskipun Makam
Tuan Guru berada di dalam cungkup makam, namun makam yang di luar cungkup juga
harus di rawat karena ini merupakan satu kawasan makam. Jadi, wisatawan yang akan
berziarah juga pasti akan melihat makam-makam lainnya

REFERENCES
Sidiq, S.S. and Sidiq, A., Atraksi Wisata Religi di Masjid Syahbuddin Kabupaten Siak Provinsi Riau,
Doctoral Dissertation, Riau University.
Amalina, D. and Achnes, S., 2017. Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan Wisatawan
Berkunjung ke Objek Wisata Religi Masjid Agung Islamic Centre Kabupaten Rokan Hulu,
Doctoral Dissertation, Riau University.
Iskandar, J., 2019. Strategi Dinas Pariwisata Dalam Pengembangan Wisata Religi Di Kota Pekanbaru,
Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Alfani, M.H., Nuraini, P., Arif, M. and Maulana, A., 2020. Strategi Pengelolaan Wisata Syariah Kota
Pekanbaru. COSTING: Journal of Economic, Business and Accounting, 4(1), pp.326-333.
Sari, L., 2019. Pengaruh Word Of Mouth Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Wisata
Religi Masjid Agung Islamic Centre Kabupaten Rokan Hulu. HIRARKI: Jurnal Ilmiah Manajemen
Dan Bisnis, 1(1), pp.44-57.
Destiana, R., Kismartini, K. and Yuningsih, T., 2020. Analisis Peran Stakeholders Dalam Pengembangan
Destinasi Pariwisata Halal Di Pulau Penyengat Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Ilmu Administrasi
Negara ASIAN (Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara), 8(2), pp.132-153.
Afriadi, V., 2019. Pengelolaan Masjid Raya An-Nur Sebagai Objek Wisata Religi Di Kota Pekanbaru,
Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Yanto, Y. and Yuliani, F., 2017. Pengelolaan Objek Wisata Masjid Raya Pekanbaru sebagai Destinasi
Wisata Kota Pekanbaru, Doctoral Dissertation, Riau University.
Zulkifli, Z., Bakhri, B.S. and Yusuf, M., 2018. Analisis Pengetahuan Masyarakat Kota Pekanbaru tentang
Wisata Syariah. Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan, 15(2), pp.84-103.
Achmad, S., 2019. Manajemen Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Pekanbaru Dalam Mengelola Objek
Wisata Makam Marhum Pekan, Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sutlan Syarif
Kasim Riau.
Putriana, P., 2020. Analisis Persepsi Masyarakat Muslim Dan Non-Muslim Terhadap Kesiapan Destinasi
Wisata Syariah Di Kota Pekanbaru Dan Padang. Jurnal Al-Iqtishad, 15(2), pp.216-245.
Aminah, S., 2020. Persepsi Wisatawan Terhadap Wisata Dakwah Okura Di Pekanbaru, Doctoral
Dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Etdayanti, E., 2020. Destinasi Wisata Religi Masjid Raya Sumatera Barat Tahun 2007-2019, Doctoral
Dissertation, Universitas Andalas.
Agustina, D. and Fatimah, S., 2019. Perkembangan Objek Wisata Religi Mesjid Agung Madani Islamic
Center di Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu (2010-2017). Galanggang Sejarah, 1(2),
pp.188-202.
Saptiani, D. and Arnesih, A., 2017. Eksistensi makam badang sebagai wisata religi di pulau buru tanjung
balai karimun. Historia: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 2(1).

Anda mungkin juga menyukai