Anda di halaman 1dari 11

JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING Article History

Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167 Received February 23, 2020


ISSN: 2548-9917 (online version) Accepted October 22, 2020

PENGARUH INVESTASI ASET TIDAK BERWUJUD


PADA KINERJA PERUSAHAAN

Mulyana1), Winanda Wahana Wahana Dalam2) *


1
Akuntansi Manajerial, Politeknik Negeri Batam
email: mulyana.ana40@gmail.com
2
Akuntansi Manajerial, Politeknik Negeri Batam
email: winanda@polibatam.ac.id

ABSTRACT

The importance of recording the company's investment in intangible assets needs to be reported in the
financial statements for the benefits in the future. Intangible assets are one of the long-term
investments made by the company now and can provide future profits in the company's market value.
This study aims to re-raise the same topic more deeply about the effect of intangible asset investment
on company performance. This research is a quantitative study by testing the hypothesis. The
conclusion from the test results in research is that the higher a company is in investing in intangible
assets, the higher the performance of a company.

Keywords: Intangible Assets, ROA, ROE, Tobin's Q, Company Size, Leverage

ABSTRAK
pencatatan investasi perusahaan terhadap aset tidak berwujud perlu di laporkan dalam laporan
keuangan untuk keuntungan yang dapat dirasakan perusahaan di masa depan. Aset tidak berwujud
merupakan salah satu investasi jangka panjang yang dilakukan perusahaan sekarang dan dapat
memberikan keuntungan di masa depan pada nilai pasar perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
kembali mengangkat topik yang sama lebih mendalam mengenai pengaruh investasi aset tidak
berwujud terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
melakukan pengujian terhadap hipotesisnya. Kesimpulan dari hasil pengujian dalam penelitian
adalah semakin tinggi sebuah perusahaan dalam menginvestasikan aset tidak berwujud maka
semakin tinggi kinerja suatu perusahaan.

Kata Kunci: Asset Tidak Berwujud, ROA, ROE, Tobin’s Q, Ukuran Perusahaan, Leverage

*Corresponding author. E-mail: winanda@polibatam.ac.id


1 PENDAHULAN perusahaan yaitu hasil proses bisnis
Perusahaan dituntut untuk melakukan perusahaan atas pengorbanan berbagai
inovasi produk agar mampu bertahan dan macam sumber daya perusahaan, dan
berkompetisi seiring dengan ketika kinerja meningkat dilihat dari
pertumbuhan ekonomi (Kurniasari, proses kegiatan yang dilakukan
2015). Perusahaan diharapkan perusahaan untuk menghasilkan
memanfaatkan teknologi baru untuk keuntungan yang sebesar-besarnya
melakukan inovasi produk agar dapat (Moerdiyanto, 2010).
mempertahankan keunggulan kompetitif Perusahaan berusaha meningkatkan
yang dimiliki. Hal ini disebut the kinerja perusahaan dengan
knowledge-based economy atau konsep memanfaatkan kemajuan IPTEK agar
perekonomian berbasis pengetahuan yaitu dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu
penekanan terhadap peran ilmu memaksimalkan kekayaan. Penilaian
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terhadap kinerja pada perusahaan
dalam pertumbuhan ekonomi (OECD, bertujuan untuk menentukan kemampuan
2013). efektivitas operasi perusahaan selama
Perusahaan diharapkan menghasilkan periode tertentu serta mengevaluasi hasil
produk yang inovatif dengan menerapkan pekerjaan dari manajemen perusahaan.
perekonomian berbasis pengetahuan Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur
dengan optimal. Oleh karena itu, melalui laporan keuangan perusahaan atas
pentingnya investasi terhadap aset tidak pencapaian laba pertahun dan
berwujud dalam perusahaan perlu penggunaan aktiva dalam perusahaan.
dilakukan (Soraya, 2013). Pecapaian laba pertahun yang dilakukan
Nilai dari aset tidak berwujud dapat perusahaan untuk dapat mengukur
dilihat pada laporan keuangan bagaimana Kemampuan perusahaan
perusahaan. Nilai dari sebuah perusahaan memperoleh laba dalam menggunakan
saat ini akan menggambarkan keuntungan asetyang dimilki perusahaan yang dikenal
yang diharapkan oleh perusahaan di masa istilah ROA. Kemampuan perusahaan
depan (Horne, 2009). Pentingnya memperoleh laba untuk mengukur modal
pencatatan terhadap investasi perusahaan yang dimilki perusahaan yang dikenal
terhadap aset tidak berwujud perlu di istilah ROE. Penilain lain yang dilakukan
laporkan dalam laporan keuangan untuk untuk mengukur kinerja perusahaan
keuntungan yang dapat dirasakan adalah Tobins'Q untuk mengukur
perusahaan di masa depan. Aset tidak kemampuan perusahaan dalam mengelola
berwujud merupakan salah satu investasi aktiva dalam pertumbuhan perusahaan.
jangka panjang yang dilakukan Hasil dari penilaian kinerja perusahaan
perusahaan sekarang dan dapat menjadi salah satu tolak ukur untuk
memberikan keuntungan di masa depan pengambilan keputusan perusahaan
pada nilai pasar perusahaan. Berinvestasi sekarang untuk masa depan dari
terhadap aset tidak berwujud dapat perusahaan. Investasi terhadap aset tidak
meningkatkan nilai pasar perusahaan berwujud merupakan salah satu
(Mishara & Jhunjhunwala, 2009). keputusan sekarang untuk masa depan
Semakin tinggi investasi dalam aset tidak dalam perusahaan karena aset tidak
berwujud semakin rendah hutang yang berwujud merupakan investasi jangka
dimiliki perusahaan menandakan semakin panjang yang dirasakan di masa yang
baik kinerja yang dilakukan perusahaan akan datang. Kinerja perusahaan yang
(Gamayuni, 2015). Pentingnya baik akan meningkatan nilai dari
berinvestasi aset tidak berwujud dalam perusahaan. Penelitian ini berusaha untuk
meningkatkan kinerja perusahaan (Bhatia memasukkan secara mendalam
& Aggarwal, 2018). Kinerja suatu komponen aset tidak berwujud dan

158 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167| ISSN: 2548-9917
mengevaluasi pengaruh terhadap kinerja terhadap kinerja masih belum konsisten
perusahaan. terhadap hasilnya.
Penelitian yang dilakukan di malaysia Penelitian ini bertujuan untuk kembali
mengenai aset tidak berwujud mengangkat topik yang sama lebih
menemukan bahwa aset tidak berwujud mendalam mengenai pengaruh investasi
menjadi penentu penilaian di pasar aset tidak berwujud terhadap kinerja
Malaysia (Salamudin, 2010). Penelitian perusahaan. Penelitian ini mengacu pada
lain di malaysia yang dilakukan Haji & penelitian Bhatia & Anggarwal (2018)
Ghazali (2018) penelitian tersebut mengenai dampak investasi asset
menyimpulkan adanya hubungan positif takberwujud pada kinerja perusahaan di
dan pengaruh aset tidak berwujud india
terhadap kinerja perusahaan. penelitian ini menggunakan perusahaan
Penelitian lain yang dilakukan oleh yang terdaftar di IDX yaitu manufaktur
Bhatia & Anggarwal (2018) mengenai sektor barang konsumsi di indonesia
pengaruh investasi aset tidak berwujud periode tahun 2014-2018, dikarenakan .
terhadap kinerja perusahaan. Menemukan Berdasarkan latar belakang yang telah
bahwa ivestasi terhadap aset tidak diuraikan di atas, maka judul penelitian
berwujud memiliki pengaruh positif ini adalah “Pengaruh investasi aset
terhadap kinerja perusahaan yang berada tidak berwujud terhadap kinerja
di India. Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan."
Boapeah, Wang, Tunyi, Machokoto &
Zhang (2019) juga memperkuat hasil 2 KAJIAN LITERATUR
penelitian sebelumnya yang menemukan The Knowledge Based Economy
hubungan positif investasi aset tidak Menurut OECD (2013) The knowledge
berwujud terhadap nilai saham di pasar based economy adalah perekonomiaan
asing. berbasis pengetahuan yaitu suatu konsep
Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menekankan pentingnya peran
bahwa ada nilai positif antara aset tidak IPTEK terhadap pertumbuhan ekonomi.
berwujud pada kinerja suatu perusahaan. IPTEK yang dimiliki perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Ruiwen & dimanfaatkan dengan baik perusahaan
Honghui (2010) menemukan pengaruh sebagai keunggulan yang dimiliki terhadap
negatif antara aset tidak berwujud pada inovasi produk perusahaan. Inovasi produk
kinerja perusahaan. Hubungan antara aset yang telah dilakukan perusahaan menjadi
tidak berwujud pada kinerja masih belum kunci perusahaan bertahan dipasaran.
konsisten di luar negeri dan beberapa IPTEK merupakan keunggulan yang
peneliti Indonesia juga meneliti dengan kompetititif yang dimiliki perusahaan
topik yang sama untuk dalam pengembangan produk yang
menggeneralisasikan hasil. dimiliki perusahaan. Investasi perusahaan
Penelitian Indonesia juga menemukan dalam melakukan pengembangan produk
hasil positif antara aset tidak berwujud tersebut perlulah dilakukan agar produk
terhadap kinerja perusahaan (Trisnajuna perusahaan menjadi lebih inovatif dan
& Sisdyani, 2015: Dewi & Badjra, 2017). investasi yang dilakukan adalah investasi
Peneliti Indonesia juga menemukan terhadap aset tidak berwujud.
pengaruh negatif aset tidak berwujud
pada kinerja perusahaan (Widiantoro, Resource Based View of the firm (RBV)
2012). Beberapa penelitian yang telah Pandangan RBV Theory Wernelfelt (1984)
dilakukan di luar negeri maupun dalam menyatakan bahwa perusahaan akan
negeri mengenai peran aset tidak semakin unggul dengan cara
berwujud dan kewajiban tidak berwujud memanfaatkan dari aset yang penting yaitu
aset berwujud dan tidak berwujud
159 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167| ISSN: 2548-9917
sehingga menghasilkan kinerja keuangan diuji dalam penelitian tersebut adalah aset
yang baik. Kinerja perusahaan merupakan dan kewajiban tidak berwujud sebagai
tolak ukur keberhasilan suatu manajemen variabel independen dan kinerja
perusahaan dalam mengelola perusahaan perusahaan sebagai variabel dependen.
agar tetap bertahan di pasaran. Penelitian ini menemukan adanya
Berdasarkan pendekatan RBV dapat pengaruh positif antara aset tidak berwujud
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sekarang dan periode sebelumnya pada
antara sumber daya yang dimiliki suatu kinerja perusahaan, serta menemukan
perusahaan pada kinerja perusahaan pengaruh negatif kewajiban tidak
sehingga dapat meningkatkan nilai suatu berwujud tahun ini dan periode
perusahaan. Aset tidak berwujud sebelumnya pada kinerja perusahaan.
merupakan salah satu sumber daya Penelitian tentang penilaian aset tidak
perusahaan yang dapat mempengaruhi berwujud yang dillakukan di Pasar modal
kinerja perusahaan. Pengelolahan dana Malaysia (Salamudin, 2010). Sampel pada
perusahaan oleh manajemen perusahaan penelitian tersebut adalah semua sektor
berhak mengambil keputusan perusahaan industri di Bursa Malaysia kecuali untuk
terutama keputusan untuk memaksimalkan sektor Pertambangan, Investasi Real
keuntungan di masa depan perusahaan Estate, dan Warant pada periode 2000-
dengan memanfaatan sumber daya 2006. Menyimpulkan bahwa aset tidak
perusahaan salah satunya terhadap aset berwujud menjadi penentu penilaian di
tidak berwujud. pasar Malaysia. Variabel independennya
adalah aset tidak berwujud dan variabel
Penelitian Terdahulu dependen yaitu Nilai Perusahaan.
Penelitian mengenai pengaruh investasi Studi membandingkan investasi
dalam aset tidak berwujud pada kinerja aset tidak berwujud yang dilakukan
perusahaan di India (Bhatia & Aggarwal, perusahaan di Mesir dan Afrika selatan
2018). Penelitian ini menggunakan (Chen, 2018). Menyimpulkan bahwa
investasi pada aset tidak berwujud sebagai Afrika selatan lebih konsisten terhadap
variabel independen dan kinerja aset tidak berwujud dibandingkan dengan
perusahaan sebagai variabel dependen. negara Mesir. Afrika Selatan lebih banyak
Penelitian tersebut menggunakan sampel berinvestasi aset tidak berwujud terhadap
346 perusahaan sektor publik, perbankan R&D sedangkan Mesir lebih banyak
dan sektor keuangan dari PROWRESS terhadap ekuitas merek dibandingkan
dari tahun 2000-2001 hingga 2011-2012. dengan R&D.
Penelitian ini menghasilkan bahwa aset Penelitian mengenai pengaruh aset tidak
tidak berwujud berpengaruh positif pada berwujud pada kinerja perusahaan
kinerja perusahaan di India. Terdapat (Ruiwen & Honghui, 2010). Variabel
variabel kontrol sebagai faktor lain untuk independen penelitian tersebut Aset tidak
mengukur kinerja perusahaan yaitu ukuran berwujud serta kinerja perusahaan
perusahaa, umur, leverage, modal, risiko, merupakan dependen variabel. Sampel
pangsa pasar, industri dan waktu. yang digunakan 34 perusahaan layanan
Penelitian tentang peran aset dan sosial di sektor jasa. Kesimpulan
kewajiban tidak berwujud pada kinerja penelitian tersebut adalah aset tidak
perusahaan (Haji & Ghazali, 2018). berwujud berpengaruh negatif pada kinerja
Penelitian tersebut menggunakan 300 perusahaan.
perusahaan terbesar di Malaysia pada Pengukuran pengaruh investasi aset tidak
periode 2008 hingga 2013. Berdasarkan berwujud terhadap kesehatan keuangan
300 perusahaan tersebut menemukan hasil perusahaan dan masalah keagenan
pentingnya pencatatan aset tidak berwujud (Widiantoro, 2012). Penelitian tersebut
pada laporan keuangan. Variabel yang menyimpulkan bahwa investasi aset tidak

160 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167| ISSN: 2548-9917
berwujud tidak ada hubungan dengan No.19 (Revisi 2010) Aset tidak
kinerja perusahaan. Penelitian tersebut berwujud adalah aset non moneter yang
dilakukan di Indonesia dengan sampel 30 dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.
perusahaan yang terdaftar dalam BEI. Rumus yang dikembangkan oleh Karl-Erik
Variabel independennya penelitian Sveiby (1997) dengan metode intangible
tersebut adalah aset tidak berwujud aset monitor method dengan selisih nilai
sedangkan variabel dependennya adalah pasar dan buku entitas, yang telah
kesehatan keuangan perusahaan dan digunakan oleh Salamudin (2010), Haji &
keagenan. Ghazali (2018), dan Bhatia & Aggrawal
(2018), sehingga di peroleh rumus sebagai
Pengembangan Hipotesis berikut:
Kinerja perusahaan diukur melalui
bagaimana perusahaan memperoleh laba
dalam menggunakan dana yang dimiliki Sumber: Sveiby (1997)
dengan ratio ROA, bagaimana perusahaan
memperoleh laba dalam menggunakan
modal perusahaan dengan ratio ROE.
Sumber: Sveiby (1997)
Pengukuran lain untuk mengukur kinerja
perusahaan adalah bagaimana perusahaan
Variable Dependen
dalam mengelola aktiva yang dimiliki
a) Return On Assets
dalam berinvestasi dengan Tobins'Q.
ROA digunakan oleh manajemen
Berdasarkan pernyataan tersebut sehingga
untuk mengevaluasi kinerja suatu
hipotesis yang diajukan dari penelitian ini
perusahaan. ROA di penelitian ini
adalah:
diproksikan dengan laba bersih per
H1: Aset tidak berwujud memiliki
total aktiva perusahaan, sehingga
pengaruh signifikan terhadap ROA
dirumus sebagai berikut:
H2: Aset tidak berwujud memiliki
pengaruh signifikan terhadap ROE
H3: Aset tidak berwujud memiliki
pengaruh signifikan terhadap TOBIN'S Q. Sumber: Munawir (2010)
Berikut adalah model penelitian dari
hipotesis tersebut: b) Tobin’s Q
Tobin’s Q mendeskripsikan peluang
Gambar 1 investasi perusahaan, dengan proksi
Model Penelitian nilai Tobin’s Q diperoleh dari total
outstanding share dan total utang
dibandingkan aktiva tetap perusahaan.
Sehingga didapatkan rumus sebagai
berikut:
𝑀𝑉𝑆 + 𝐷
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Sumber: Lang, Stiz, & Ofek (1996)

MVS = Market value of all outstanding shares


Sumber: Diolah Sendiri pada tahun t
D =Total utang pada tahun t
3 METODE PENELITIAN
Variabel Independen
Variable Independen dalam penelitian ini
adalah aset tidak berwujud, dalam PSAK

161 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167| ISSN: 2548-9917
Variable Control ROA/ROE/TOBINS'Q = αt + β1IAit +
a) Ukuran Perusahaan β2SIZEit + β3LEVit + εit
Ukuran perusahaan adalah besar Keterangan:
kecilnya perusahaan yang dapat diukur α = Nilai konstanta
β = Koefisien Regresi
dengan total aktiva atau besar harta
IA = Intangible Assets (Aset tidak
perusahaan dengan menggunakan berwujud)
perhitungan nilai logaritma dari total SIZE = Ukuran perusahaan
aktiva (Hartono, 2008). Ukuran LEV = Leverage
perusahaan di penelitian ini εit = Error
diproksikan dengan total seluruh aset
yang dimiliki perusahaan, sehingga Pengambilan dasar keputusan pada
analisis regresi dapat dilihat dari nilai
didapatkan rumus sebagai berikut:
signifikansi dari uji t, yaitu apabila nilai
Size = Ln Total Aset siginifikansi >0,05 maka tidak ada
Sumber: Munawir (2010) pengaruh dari variabel independen
terhadap variabel dependen. Sebaliknya,
b) Leverage apabila nilai signifikansi <0,05 maka
Leverage di penelitian ini diproksikan terdapat pengaruh dari variabel
dengan total hutang per total aset yang independen terhadap variabel dependen.
dimiliki perusahaan, sehingga
didapatkan rumus sebagai berikut: Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh model dalam
menerangkan variasi variabel dependen.
Sumber: Kieso, Weygandt & Warfield (2008)
Nilai koefisien determinasi adalah antara
nol dan satu (Ghozali, 2016).
Uji T-Statistik
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji ini digunakan untuk menguji
bagaimana pengaruh variabel independen Total sampel keseluruhan selama tahun
terhadap variabel dependen secara parsial. 2014-2018 yang memenuhi kriteria yang
Jika nilai signifikansi < 0,05, maka telah ditetapkan sebesar 145 data.
terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen terhadap variabel Statistik Deskriptif
dependen, dan sebaliknya. Statistik deskriptif pada penelitian
ini adalah
Uji F-Statistik Tabel 4.2
Uji signifikan simultan atau uji statistik F Statistik Deskriptif
digunakan untuk mengetahui apakah Descriptive Statistic
variabel independen atau variabel bebas N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
secara bersama-sama mempunyai IA 145 6.77 9.84 8.16 0.75
pengaruh terhadap variabel dependen atau ROA 145 -17.61 35.29 6.15 7.99
variabel terikat. apabila Fhitung < Ftabel ROE 145 -37.98 74.2 9.43 12.86
atau sig. >α (α = 0,05), maka variabel TQ 145 0.51 2.5 1.82 0.32
SZ 145 11.48 18.38 14.63 1.59
independen tidak mampu menjelaskan
LEV 145 11.83 83.87 41.23 16.78
variabel dependen secara bersama-sama Sumber: Hasil Olahan SPSS 20
ataupun sebaliknya (Ghozali, 2016).
Regresi Sederhana Rata-rata perusahaan dapat menghasilkan
Regresi dapat dihitung dengan rumus laba sebesar 6,15 dari total aset yang
berikut: dimiliki. Laba bersih tertinggi yaitu H.M.

162 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167| ISSN: 2548-9917
Sampoerna Tbk pada tahun 2014 sebesar Tabel 4.4
35,29 dari total aset dalam memperoleh Hasil Uji Multikolinieritas
laba bersih. Laba bersih terendah yaitu Variable Nilai Sig
Independen Kesimpulan
Martina Berto Tbk pada tahun 2018 dan Kontrol ROA ROE TQ
sebesar -17,61 dari total aset, dan nilai IA 5.703 5.703 5.703 Tidak terjadi Multikolineritas
ketimpangan antara nilai tertinggi dan SZ 5.73 5.73 5.73 Tidak terjadi Multikolineritas
LEV 1.029 1.029 1.029 Tidak terjadi Multikolineritas
terendah sebesar 7,99.
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20
Rata-rata perusahaan mendapatkan laba
bersih sebesar 9,43 dari total ekuitas. Laba Penarikan kesimpulan dilakukan dengan
bersih tertinggi yaitu H.M. Sampoerna Tbk melihat nilai VIF yang lebih kecil dari
pada tahun 2014 sebesar 74,20 dari total 10,00 maka tidak terjadi multikolinearitas.
ekuitas untuk mendapatkan laba bersi, laba Semua variabel yang diuji telah memenuhi
bersih terendah yaitu Martina Berto Tbk kriteria yang telah ditetapkan, maka dapat
pada tahun 2018 sebesar -37,98 dari total dinyatakan bahwa semua variabel tidak
ekuitas, dan nilai ketimpangan antara nilai terdapat adanya multikolinearitas
tertinggi dan nilai terendah sebesar 12,86.
Proksi ketiga adalah Tobin’s Q yang Uji Heteroskedastisitas
diukur menggunakan penjumlahan market Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel
value equity dengan total liabilitas per berikut:
total aset. Rata-rata perusahaan yang Tabel 4.5
mengetahui nilai pasar sebesar 1,82. Nilai Hasil Uji Heterokedastisitas
pasar tertinggi dalam mencerminkan
keuntungan perusahaan yaitu Phapros Tbk Variable Nilai Sig
pada tahun 2018 sebesar 2,50. Nilai pasar Independen Kesimpulan
dan Kontrol ROA ROE TQ
terendah yaitu Garudafood Putra Putri Jaya IA 0.202 0.629 0.213 Tidak terjadi heterokedastisitas
Tbk pada tahun 2018 sebesar 0,51. Nilai SZ 0.092 0.393 0.647 Tidak terjadi heterokedastisitas
ketimpangan antara nilai tertinggi dan nilai LEV 0.536 0.207 0.178 Tidak terjadi heterokedastisitas

terendah sebesar 0,32. Sumber: Hasil Olahan SPSS 20

Hasil Pengujian Asumsi Klasik Hasil dari semua variabel yang


telah diuji memiliki nilai lebih besar dari
Uji Normalitas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut penelitian ini tidak mengalami masalah
Tabel 4.3 heteroskedastisitas.
Hasil Uji Normalitas
Nilai Sig K-S Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Keterangan Kesimpulan
ROA ROE TQ Tabel 4.6
Data Hasil Pengujian Hipotesis 1
Asymp. Sig.
0.114 0.143 0.0074 Terdistribusi Variable Koefisien Regresi T-hitung Sig
(2tailed)
normal Constant -26.818 -4.807 0.000
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 IA 3.554 2.310 0.022
SZ 0.912 1.244 0.216
Hasil yang diperoleh memiliki nilai yang LEV -0.230 -7.808 0.000
lebih besar dari 0,05 maka dapat R-Square=0.477
disimpulkan bahwa data penelitian ini Fhitung=42.946
terdistribusi normal. Signifikan F = 0.000
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20
Uji Multikolinearitas
Persamaan regresi di atas menunjukkan
Hasil pengujian multikolinearitas dapat pengaruh secara bersama-sama antara
dilihat pada table: variabel independen dan variabel kontrol

163 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167| ISSN: 2548-9917
pada variabel dependen dengan nilai Persamaan regresi di atas menunjukkan
signifikan 0,000. Artinya bahwa IA, SZ, pengaruh secara bersama-sama antara
dan LEV berpengaruh secara bersama- variabel independen dan variabel kontrol
sama terhadap ROA pada variabel dependen dengan nilai
Berdasarkan tabel 4.6, H1 variabel Aset signifikan 0,000. Artinya bahwa IA, SZ,
tidak berwujud diperoleh thitung sebesar dan LEV berpengaruh secara bersama-
2,310 dan nilai signifikansi t sebesar sama terhadap Tobin's Q.
0,022. Nilai signifikansi tersebut Berdasarkan tabel 4.6, H3 variabel aset
dinyatakan lebih kecil dari 0,05, sehingga tidak berwujud diperoleh thitung sebesar
dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 33,318 dan nilai signifikansi t sebesar
terdukung. 0,000. Nilai signifikansi tersebut
dinyatakan lebih kecil dari 0,05, sehingga
Hasil Pengujian Hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa hipotesis H3
Hasil analisis dapat dilihat pada table: terdukung.
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Hipotesis kedua ANALISIS DATA
Variable Koefisien Regresi T-hitung Sig Investasi Aset tidak berwujud
Constant -52.644 -5.338 0.000 berpengaruh terhadap ROA
IA 6.828 2.472 0.015 Berdasarkan uji statistik, hasil pengujian
SZ 1.067 0.812 0.418
H1 yang telah dijelaskan pada tabel 4.6
LEV -0.225 -4.472 0.000
R-Square=0.354
menunjukkan terdapat pengaruh yang
Fhitung=25.728 signifikan antara investasi aset tidak
Signifikan F = 0.000 berwujud terhadap kinerja perusahaan
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 yang dilihat dari segi keuangan perusahaan
diproksikan dengan ROA. Hal ini sesuai
Persamaan regresi di atas menunjukkan dengan pandangan Wernelfelt (1984)
pengaruh secara bersama-sama antara mengenai teori Resource Based View of
variabel independen dan variabel kontrol the firm menyatakan bahwa perusahaan
pada variabel dependen dengan nilai akan semakin unggul dengan cara
signifikan 0,000. Artinya bahwa IA, SZ, memanfaatkan dari aset yang penting yaitu
dan LEV berpengaruh secara bersama- aset berwujud dan tidak berwujud
sama terhadap ROE. sehingga menghasilkan kinerja keuangan
Berdasarkan tabel 4.6, H2 variabel aset yang baik.
tidak berwujud diperoleh thitung sebesar Pemanfaatan aset dalam perusahaan
2,472 dan nilai signifikansi t sebesar dengan melakukan investasi terhadap aset
0,015. Nilai signifikansi tersebut tidak berwujud maka semakin tinggi
dinyatakan lebih kecil dari 0,05, sehingga kinerja keuangan dalam pengelolaan aset
dapat disimpulkan bahwa hipotesis H2 terhadap laba yang diperoleh yang dapat
terdukung. diprosksikan dengan nilai dari ROA.
Kinerja keuangan perusahaan yang baik
Hasil Pengujian Hipotesis ketiga
maka kinerja yang dimiliki perusahaan
Tabel 4.8
juga baik. Penelitian ini sesuai dengan
Hasil Pengujian Hipotesis ketiga
Variable Koefisien Regresi T-hitung Sig
penelitian yang telah dilakukan oleh Zhu
Constant 0.041 0.404 6.687 & Huang (2012), Gamayuni (2015),
IA 0.943 33.318 0.000 Trisnajuna & Sisdyani (2015), Haji &
SZ -0.407 -30.240 0.000 Ghazali (2018), Bhatia & Anggarwal
LEV 0.001 1.615 0.109 (2018) yang menyatakan bahwa terdapat
R-Square=0.888
Fhitung=374.252
pengaruh antara aset tidak berwujud
Signifikan F = 0.000 terhadap kinerja perusahaan yang diukur
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 dengan nilai ROA.

164 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167| ISSN: 2548-9917
Investasi Aset tidak berwujud aset tidak bewujud dapat meningkatkan
berpengaruh terhadap ROE persaingan perusahaan dengan perusahaan
Berdasarkan uji statistik, hasil pengujian lain. Meningkatnya persaingan perusahaan
H2 yang telah dijelaskan pada tabel 4.7 dapat meningkatkan pertumbahan
menunjukkan terdapat pengaruh yang perusahan di pasar sehingga dapat
signifikan antara investasi aset tidak meningkatkan nilai pasar perusahaan.
berwujud terhadap kinerja perusahaan Menurut OECD (2001) Teori The
yang dilihat dari segi keuangan knowledge based economy adalah
diproksikan dengan ROE. Hal ini sesuai perekonomian berbasis pengetahuan
dengan pandangan Wernelfelt (1984) yaitu suatu konsep yang menekankan
mengenai teori Resource Based View of pentingnya peran IPTEK terhadap
the firm menyatakan bahwa perusahaan pertumbuhan ekonomi. IPTEK
akan semakin unggul dengan cara merupakan keunggulan yang kompetititif
memanfaatkan dari aset aset berwujud dan yang dimiliki perusahaan dalam
tidak berwujud sehingga menghasilkan pengembangan produk yang dimiliki
kinerja keuangan yang baik. perusahaan. Pengembangan produk yang
Pemanfaatan aset perusahaan dengan dilakukan perusahaan dalam pemanfaatan
melakukan investasi terhadap aset tidak IPTEK yang dimiliki dalam tranformasi
berwujud maka semakin tinggi kinerja produk yang dicatat dalam bentuk aset
keuangan dalam pengelolaan aset tidak berwujud berpengaruh pada nilai
perusahaan yang dapat mempengaruhi pasar. Nilai Pasar dalam perusahaan dapat
modal yang dimiliki perusahaan terhadap diukur untuk menilai kinerja perusahaan
laba yang dapat dilihat dari nilai dari ROE. menggunakan nilai dari Tobin's Q.
penelitian yang telah dilakukan oleh Zhu Semakin tinggi dalam pemanfaatan IPTEK
& Huang (2012), Widiantoro (2012), Aida dalam investasi perusahaan dalam bentuk
& Rahmawati (2015), Haji & Ghazali aset tidak berwujud maka semakin tinggi
(2018), Bhatia & Aggarwal (2018) yang nilai pasar perusahaan membuktikan
menyatakan bahwa terdapat pengaruh semakin tinggi kinerja perusahaan.
antara aset tidak berwujud terhadap kinerja Penelitian ini sesuai dengan penelitian
perusahaan yang diukur dengan nilai ROE. yang telah dilakukan oleh Widiantoro
(2012), Gamayuni (2015), Bhatia &
Investasi Aset tidak berwujud Aggarwal (2018) yang menyatakan bahwa
berpengaruh terhadap TOBIN'S Q terdapat pengaruh antara aset tidak
Berdasarkan uji statistik, hasil pengujian berwujud pada kinerja perusahaan yang
H3 yang telah dijelaskan pada tabel 4.8 diukur dengan nilai Tobin's Q.
menunjukkan terdapat pengaruh yang
signifikan antara Investasi aset tidak
berwujud terhadap kinerja perusahaan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
yang dilihat dari nilai pasar perusahaan Penelitian ini bertujuan memberikan
yang diproksikan dengan Tobin's Q. bukti empiris dan mengetahui pengaruh
RBV adalah teori yang dipelajari dan aset tidak berwujud pada kinerja
dikembangkan untuk menganalisis perusahaan manufaktur sektor industri
keunggulan bersaing perusahaan sekarang barang konsumsi yang terdaftar di BEI
dengan perusahaan lainnya yang pada periode 2014-2018. Kesimpulan dari
menonjolkan pengetahuan atau hasil pengujian dalam penelitian adalah
perekonomian yang mengutamakan aset- semakin tinggi sebuah perusahaan dalam
aset tidak berwujud yang dimiliki menginvestasikan aset tidak berwujud
perusahaan (Aida & Rahmawati, 2015). maka semakin tinggi kinerja suatu
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dalam perusahaan. Kinerja perusahaan dapat
mengutamakan investasi dalam bentuk dilihat dari kinerja keuangan yang dimiliki

165 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167| ISSN: 2548-9917
suatu perusahaan dalam mengelola aset International Journal of Law and
terhadap memperoleh laba dengan proksi Management, 60(5), 1058-1073.
nilai ROA dengan 2 dengan variabel
kontrol yaitu leverage terdukung Chen. (2005). An Empirical Investigation
sedangkan ukuran perusahaan tidak of the Relationship between
terdukung. Intellectual Capital and Firm‟s
Kinerja keuagan lain dalam melihat kinerja Market Value and Financial
perusahaan yaitu dalam mengelola modal Permormnce. Journal of Intellectual
terhadap memperoleh laba dengan proksi Capital.
ROE dengan 2 dengan variabel kontrol
yaitu leverage terdukung sedangkan Gamayuni, R. R. (2015). The Effect Of
ukuran perusahaan tidak terdukung. Intangible Asset, Financial
Kinerja suatu perusahaan juga dapat dilihat Performance And Financial Policies
dari nilai pasar suatu perusahaan dengan On The Firm Value. International
proksi Tobin's Q dengan 2 dengan variabel Journal Scientific & Tecnology
kontrol yaitu ukuran perusahaan terdukung Reseach, 2277-8618.
sedangkan leverage tidak terdukung.
Semakin tinggi kinerja keuangan dan nilai Haji, A. A., & Ghazali, n. A. (2018). The
suatu perusahaan menandakan semakin role of intangible assets and
baik kinerja perusahaan. liabilities in firm performance.
Accounting Reseach.
Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah: Horne, J. (2009). Prinsip-prinsip
1. Penelitian selanjutnya dapat Manajemen Keuangan. Jakarta:
memperluas lokasi dan objek Salemba Empat.
penelitian, hanya sebatas sektor
manufaktur namun menambah sampel Kasmir. (2015). Analisis Laporan
pada seluruh sektor perusahaan yang Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo
terdaftar di idx. Persaja.
2. Penelitian selanjutnya tidak hanya Kieso, D., Weygandt, J., & Warfield, T.
berfikus terhadap aset tidak berwujud (2008). Intermadiate Accounting.
saja dapat menambahkan reseach and America: Wiley.
develompent sebagai contoh dari aset
tidak berwujud. Mishara, R. K., & Jhunjhunwala, S.
3. Penelitian selanjutnya dapat (2009). Valuation of Intangibles.
menambah proksi yang digunakan Study Sponsored by ICAI.
pada kinerja perusahaan.
Moerdiyanto. (2010). Tingkat Pendidikan
Manajer dan Kinerja Perusahaan Go
DAFTAR PUSTAKA Public.

Aida, R. N., & Rahmawati, E. (2015). Munawir. (2010). Analisis Laporan


Pengaruh Modal Intelektual dan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Pengungkapannya Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Akuntansi & Salamudin, N. (2010). Intangible Assets
Investasi. Valuation in the Malaysia Capital
Market. Journal Intelectual Capital,
Bhatia, A., & Aggarwal, K. (2018). Impact 391-405.
of Investment in Intagible Assets on
Corporate Permormance in India.
166 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167| ISSN: 2548-9917
Salvonte, D. (2005). In Ekonomi
Manajerial. Jakarta: Salemba.

Soraya, L. (2013). Pengaruh Nilai Aset


Tidak Berwujud dan penelitian dan
pengembangan terhadap Nilai Pasar
Perusahaan. Universitas Dipenogoro
Semarang.

Suad, H. (1997). Manajemen Keuangan


teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE.

Trisnajuna, M., & Sisdyani, E. A. (2015).


Pengaruh Aset Tidak Berwujud dan
Biaya Penelitian dan Pengembangan
terhadap Nilai Pasar dan Kinerja
Keuangan Perusahaan. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana,
888-915.

Widiantoro, D. M. (2012). Measuring the


Impact of Intangible Asset
Investment toward Companies
Financial Health and Agency
Problem. Kristiansand School of
Management.

Zhu, Z., & Huang, F. (2012). The Effect of


R&D Investment on Firms’ Financial
Performance: Evidence from the
Chinese Listed IT Firms. Scientific
Search, 915-919.

167 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, 157-167| ISSN: 2548-9917

Anda mungkin juga menyukai