Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MODUL PRAKTIKUM 1

SWAMEDIKASI ANTINYERI GOUT

OLEH:

ST. SYARAH AULIA


70100119053
FARMASI C

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
GOWA
2021
TUGAS MODUL

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Swamedikasi


2. Jelaskan apa tujuan dilakukannnya swamedikasi
3. Jelaskan penyakit apa saja yang boleh dilakukan swamedikasi
4. Jelaskan batasan – batasan pelaksanaan swamedikasi?
5. Jelaskan kendala apa saja mungkin yang ditemukan dalam kegiatan swamedikasi

JAWABAN:

1. Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obat yang
sederhana yang dibeli bebas di apotik atau toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter
(Rahardja,2010).
Swamedikasi atau pengobatan sendiria dalah perilaku untuk mengatasi sakit ringan
sebelum mencari pertolongan ke petugas atau fasilitas kesehatan. Lebih dari 60% dari
anggota masyarakat melakukan swamedikasi, dan 80% di antaranya mengandalkan obat
modern (Anonim, 2010).Swamedikasi merupakan bagian dari self-care di mana merupakan,
usaha pemilihan dan penggunaan obat bebas oleh individu untuk mengatasi gejala atau sakit
yang disadarinya (WHO, 1998).
2. Swamedikasi bertujuan untuk meningkatkan kesehatan diri, mengobati penyakit ringan
dan mengelola pengobatan rutin dari penyakit kronis setelah melalui pemantauan dokter.
Sedangkan fungsi dan peran swamedikasi lebih terfokus pada penanganan terhadap gejala
secara cepat dan efektif tanpa intervensi sebelumnya oleh konsultan medis kecuali apoteker,
sehingga dapat mengurangi beban kerja pada kondisi terbatasnya sumber daya dan tenaga
(WHO, 1998)
3. Dalam penyelenggaraan kesehatan, idealnya swamedikasi menjadi langkah
awal yang utama dilakukan masyarakat sebelum berkonsultasi dengan dokter atau
dokter spesialis yang memang ahli dibidangnya. Swamedikasi dilakukan masyarakat untuk
mengatasi gejala penyakit penyakit ringan yang dapat dikenali sendiri. Kriteria penyakit
ringan yang dimaksud adalah:
 penyakit yang jangka waktunya tidak lama dan
 dipercaya tidak mengancam jiwa pasien seperti sakit kepala, demam, batuk, pilek, mual,
sakit gigi, nyeri sakit maag, cacingan, diare, biang keringat, kadas/kurap, ketombe, luka
bakar, luka iris, kutil, dan sebagainya.
 Keinginan untuk merawat diri,
 mengurus keluarga yang sakit,
 kurang puasterhadap pelayanan kesehatan yang tersedia, dan
 semakin banyaknya pilihan obat (Dr. Galih Endradita M, 2019)
4. Kendala-kendala yang mungkin ditemukan dalam kegiatan Swamedikasi, seperti:
 Kurangnya penjelasan dari apoteker
 Pasien tidak mengerti mengenai penjelasan penggunaan obat dari apoteker
 Pengobatan yang kurang rasional

DAFTAR PUSTAKA

Rahardja, K. 2010. Obat-obat Sederhana untuk gangguan sehari-hari, Elex Media Komputindo,
Jakarta, pp, 42.

Anonim, 2010, Swamedikasi: Peran dan Tanggung Jawab Apoteker, [terhubung berkala],
http://www.ilmufarmasi.com/opini/manajemen-pelayanan-swamedikasi/, [12 Desember 2012]

WHO, 1998. The Role of The Pharmacist in Self-Care and Self-Medication. The Hague, The
Netherlands: WHO, p.1-11.

Dr. Galih Endradita M, 2019. Panduan Swamedikasi (Pengobatan Sendiri oleh Pasien)

Anda mungkin juga menyukai