1. Pengertian
Ilmu Ekonomi : Adalah studi atau ilmu yang mempelajari bagaimana tindakan orang-orang atau
pelaku ekonomi dalam usahanya memenuhi keinginan yang tidak terbatas yang dihadapkan
dengan alat pemenuh kebutuhan atau sumber-sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya dan
alternatif dalam pemakaianya.
Ekonomi Mikro ; adalah studi ilmu ekonomi yang mempelajari prilaku unit-unit ekonomi
secara individu, bagaimana masing-masingnya berinteraksi atau bertindak
dalam rangka mencapai efisiensi, seperti efisiensi konsumsi, efisiensi
produksi dan lain-lain.
Ekonomi Makro ; adalah studi ilmu ekonomi yang mempelajari prilaku unit-unit ekonomi
secara aggregate, bagaimana mereka seharusnya berinteraksi dalam rangka
mencapai kemakmuran (walfare).
d. In-Equity (Ketimpangan)
Ketimpangan ada dua yaitu
- Ketimpangan Pendapatan
- Ketimpangan Pembangunan
Ketimpangan Pendapatan yaitu berdampingan hidup antara yang kaya dengan yang miskin,
atau distribusi pendapatan yang tidak merata disuatu negara. Ada keluarga yang berpendapatan
tinggi (kaya), sementara banyak pula masyarakat yang berpendapatan rendah (miskin), dimana
meraka hidup dalam suatu masyarakat. Jika kaya semua atau miskin semua tidak begitu masalah,
tetapi jika yang kaya berdampingan hidup dengan yang miskin akan menimbulkan kecemburuan
sosial. Keluarga miskin yang setiap hari menyaksikan tetangganya hidup dengan kemewahan
lama kelamaan akan menimbulkan rasa iri dan sakit hati, sehingga mudah terjadi konflik sosial
ditengah masyarakat. Apalagi jika yang kaya kurang peduli dengan nasib keluarga miskin.
Ketimpangan Pembangunan yaitu berdekatan antara daerah yang maju dengan daerah yang
miskin atau tertinggal, baik antar kabupaten maupun antar propinsi.
Ketimpangan pembangunan ini selain menghambat percepatan pertumbuhan ekonomi juga dapat
menimbulkan ketidak senangan daerah miskin terhadap daerah yang maju, sehingga muncul
pemberontakan daerah-daerah tertentu terhadap pusat. Seperti RMS di Maluku, GAM di Aceh,
Gerakan Papua Merdeka, Riau dan lain-lain. Jika konflik ini tidak terselesaikan maka dapat
mengancam keutuhan suatu negara.
3. Policy ( Kebijakan Ekonomi Makro)
Ada persoalan ekonomi makro, maka ada pula Formula atau kebijakan untuk mengatasi berbagai
persoalan tersebut. Kebijakan-kebijakan ekonomi Makro antara lain
a. Fiscal Policy (Kebijaksanaan Fiskal)
Yaitu kebijakan yang berkaitan dengan pengaturan Anggaran (Budget ) pemerintah, baik
menaikan atau menurunkanya, instrumentnya adalah :
- Pengeluaran pemerintah (Government Expenditure)
- Penerimaan pemerintah (Pajak)
Fiscal Policy ada yang bersifat mendorong (Ekspansi) dan ada yang bersifat membatasi
(Discreationary).
Fiscal Policy yang bersifat Ekspansi caranya antara lain dengan menaikan pengeluaran
pemerintah atau dengan menurunkan Pajak.
Fiscal Policy yang bersifat Discreationary caranya antara lain dengan menurunkan pengeluaran
pemerintah atau menaikan Pajak. Apakah Ekspansi atau Discreationary yang ditempuh
tergantung pada persoalan yang dihadapi dan target yang ingin dicapai.
b. Monetary Policy (Kebijaksanaan Moneter)
Yaitu kebijakan yang berkaitan dengan pengaturan Jumlah Uang Beredar. Instrumentnya antara
lain:
- Discount rate Policy, yaitu tindakan menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga
bank.
- Reserve Requirement Policy, yaitu tindakan Bank Sentral menaikan atau menurunkan
ketentuan Cadangan Wajib Minimum yang harus dimiliki Bank-bank umum untuk
menjamin opreasinya.
- Open Market Operation Policy, yaitu tindakan pemerintah untuk menjual atau membeli
Surat-Surat Berharga negara (Obligasi).
- Selective Credit Control atau pengawasan kredit, yaitu tindakan mempelonggar syarat
pemberian kredit atau memperketat syarat pemberian kredit.