Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL PADA NY.A DENGAN G 2P1A0


DI POLI KEBIDANAN RS CIREMAI KOTA CIREBON TAHUN 2021
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Departemen Keperawatan
Maternitas
Dosen Pembimbing :
TIM

Di Susun Oleh:
Dwi Sinta Lestari
JNR0200103

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL PADA NY.A DENGAN
G2P1A0 DI POLI KEBIDANAN RS CIREMAI KOTA CIREBON
TAHUN 2021
A. Pengertian
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik.
Perawatan antenatal (antenatal care) adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari
terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga
akan terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi
pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir,
dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh, 2013).
B. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke
dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina
dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu
masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di
bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat
yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian
bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =
fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum) : Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi
ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa) : Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas
kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat
bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas) : Pembuahan adalah suatu peristiwa
penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.
4. Nidasi (implantasi ) : Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium.
C. Jadwal Pemeriksaan
1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2. Pemeriksaan ulang:
a.       Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 - 7 minggu.
b.      Setiap dua minggu sampai umur kehamilan 8 bulan.
c.       Setiap satu minggu sejak umur kehamilan 8 bulan – persalinan.
3. Untuk ibu hamil:
Trimester Waktu Tindakan
Kunjungan
I dan II Sebulan sekali. Pemeriksaan laboratorium.
1.       Pemeriksaan ultrasonografi.
2.       Nasehat diet tentang menu
seimbang.
3.       Observasi adanya penyakit yang
dapat mempengaruhi kehamilan,
resiko komplikasi kehamilan.
4.       Rencana untuk pengobatan
penyakit, menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan, dan imunisasi
Tetanus Toksoid I.

III Dua minggu


1.       Evaluasi data laboratorium untuk
sekali sampai melihat hasil pengobatan.
ada tanda
2.       Diet menu seimbang.
kelahiran. 3.       Pemeriksaan ultrasonografi.
4.       Imunisasi Tetanus Toksoid II.
5.       Observasi adanya penyakit yang
dapat mempengaruhi kehamilan,
komplikasi kehamilan.
6.       Rencana untuk pengobatan.
7.       Nasehat tentang tanda-tanda inpartu,
kemana harus datang untuk
melahirkan.
D. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada
alat kandung, dan juga organ lainnya.
1. Uterus
a) Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x
20 cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
b) Berat : dari 30 gr – 1000 gr
c) Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir
kehamilan ; bujur telur.
d) Posisi : Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga
pelvis, akhir ; rongga perut sampai hati.
e) Serviks : menjadi lunak yang disebut tanda “boodell”
2. Indung telur (ovarium)
a) Ovulasi terhenti
b) Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri
3. Vagina dan vulva
a) Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan
b) Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”,
heipervaskularisasi.
D. Perubahan pada organ dan sistem lainnya
1. Sistem sirkulasi darah
a. Volume darah : Volume daran da volume plasma meningkat
b. Protein darah : Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara
bertahap meningkat sampai akhir kehamilan : Hitung jenis dan Hb
c. Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat
untuk kebutuhan oksigen.
d. Nadi dan TD
e. TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
f. Jantung : Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada
minggu terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri
2. Sistem pernapasan
a. Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim
b. Kapasitas vital paru meningkat.
c. Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3. Sistem pencernaan
a. Saliva meningkat, mual dan muntah
b. Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilita
c. Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)
4. Tulang dan gigi
a. Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
b. Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi
kebutuhan kalsium janin
5. Kulit
Terjadi hiperpigmentasi pada :
a. Muka : cloasma gravid
b. Payudara : putting susu dan areola payudara
c. Perut : linea nigra
6. Kelenjar endokrin
a. Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
b. Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
c. Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )
7. Payudara
a. Payudara bertambah besar, tegang dan berat
b. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
c. Bayangan vena lebih membiru
d. Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.
8. Metabolisme
a. BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
b. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasi
c. Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
d. Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
e. BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh
f. Janin, uri, air ketuban, uterus
g. Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
h. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi
E. Manifestasi Klinis
1. Tanda Presumtif
a. Supresi menstruasi
b.  Nausea, vomiting, morning sickness.
c. Sering miksi
d. Mammae bengkak terasa penuh
e. Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
f. Chadwicks ( + )
g. Pigmen pada kulit
2. Tanda Mungkin
a. Pembesaran abdomen
b. Tanda hegar
c. Ballotemen ( + )
d. Perubahan pada serviks
e. Braxton Hicks
f. Tes kehamilan
3. Tanda Pasti
a. Bunyi DJJ, Nadi 120 – 160
b. Pergerakan fetal
c. USG – hasil
d. Ro – ada skeletal
4. Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :
a. Leopold I
1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
3) Rahim dibawah ke tengah
4) Tinggi fundus uteri ditentukan
5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
6) Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah
lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus
uteri kosong.
7) Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
b. Leopold II
1) Kedua tangan pindah ke samping
2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
3) Tentukan letak punggung anak
4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
5) Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil.
6) Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu
tangan menekan di fundus
c. Leopold III
1) Dipergunakan satu tangan saja
2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
4) Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas
panggul.
d. Leopold IV
1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga
panggul.
4) Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
5) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul)
6) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala
belum melewati pintu atas panggul)
7) Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa
masuknya bagian yang bawah ke dalam rongga panggul.
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Golongan darah : ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal : Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
3. Tes serologi : Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4. Skrining : Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
5. Titer rubella : ada menunjukkan imunitas
6. Papanicoloan Smear : Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
7. Urinalisis : Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal).
G. Pengkajian
1. Data Subjektif
a. biodata ibu hamil dan suami
b. keluhan utama dan keadaan sekarang
c. riwayat kesehatan yang lalu
d. riwayat kehamilan (data haid, kehamilan ini, kehamilan dan persalinan
yang lalu)
e. riwayat keluarga
f. keadaan psikososial
g. kehidupan seksual
h. latar belakang budaya social
i. keadaan gizi
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan fisik
1) Umum
Tanda vital ( TD, N, RR, s, BB, TB)
Keadaan fisik
a) rambut dan kulit
b) wajah (mata (konjuntiva, sclera, gerakan okuler), hidung, gigi
dan mulut)
c) leher
d) buah dada
e) jantung dan paru
f) abdomen
g) kemaluan
h) ekstremitas
2) Khusus
a) Tinggi fundus uteri
b) Posisi dan presentasi janin
c) Denyut jantung janin
b. hasil pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan urine lengkap
a) protein
b) reduksi
c) urobilin
d) bilirubin
2) Pemeriksaan darah lengkap
a) Hb
b) golongan darah
c) VDRL
3) Pemeriksaan pap smear
4) Pemeriksaan lain-lain
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
6. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12
minggu), kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan
teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15 cm. murmur sistolik pendek dapat
terjadi sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema
ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester terakhir).
7. Integritas ego :Menunjukkan perubahan persepsi diri
8. Eliminasi : Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan
frekuensi perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid
9. Makanan/cairan : Mual dan muntah terutam apada trimester pertama :
nyeri ulu hati umum terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.
10. Nyeri/ketidaknyamanan : Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada
payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri
punggung.
11. Pernapasan : Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal,
frekuensi pernapasan dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi
uterus, pernapasan torakal.
12. Keamanan : Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin
terdengar dengan daptone (mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20
minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu,
sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20 minggu, ballottement
ada pada bukan keempat dan kelima.
13. Seksualitas : Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual,
leukarea mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus,
perubahan payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan
vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu,
perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-
tanda goodell, hegar, Chadwick positif.
14. Interaksi Sosial : Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi,
tahap maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan
stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari
positif dan mendukung sampai disfungsional.
15. Penyuluhan/pembelajaran : Harapan individu terhadap kehamilan,
persalinan/melahirkan tergantung pada usia, tingkat pengetahuan,
pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.
H. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d perubahan fisikologis (0077)
2. Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan (0074)
3. Risiko defisit nutrisi b.d faktor psikologis, anorexia (0032)
4. Risiko ketidakseimbangan cairan b.d anorexia (0036)
5. Pola napas tidak efektif b.d pergeseran diafragma karena pembesaran
uterus (0005)
6. Risiko cedera pada ibu b.d masalah kontraksi, persalinan lama kala I,II,III,
paritas banyak, usia ibu (<15 tahun atau >35 tahun) (0137)
7. Defisit pengetahuan tentang perawatan antenatal b.d kurang
terpapar informasi (0111)
1. Intervensi Keperawwatan
No Diagnosa Kep Tujuan Intervensi
1 Nyeri akut b.d perubahan (08066) Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (08238)
fisikologis (0077) keperawatan diharapkan tingkat nyeri 1. Observasi
menurun dengan kriteria hasil : a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
a. Kemampuan menuntaskan aktivitas durasi, frekuensi, kualitas,
meningkat intensitas nyeri
b. Keluhan nyeri menurun b. Identifikasi skala nyeri
c. Meringis menurun c. Indentifikasi respon nyeri non
d. Sikap protektif menurun verbal
e. Gelisah menurun d. Identifikasi faktor yang
f. Kesulitan tidur menurun memperberat dan meringankan
g. Anoreksia menurun nyeri
h. Muntah menurun e. Identifikasi pengetahuan dan
i. Mual menurun keyakinan tentang nyeri
j. Frekuensi nadi membaik f. Identifikasi pengaruh budaya
k. Pola napas membaik terhadap respon nyeri
l. Tekanan darah membaik g. Monitor keberhasilan terapi
m. Nafsu makan membaik komplementer yang sudah
n. Pola tidur membaik diberikan
h. Monitor efek samping penggunaan
analgetik
2. Terapeutik
a. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
b. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
c. Fasilitas istrirahat dan tidur
d. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemelihan strategi
meredakan nyeri
3. Edukasi
1. Jelaskan penyebab, preload, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Pemberian analgesic (08243)
1. Observasi
a. Identifikasi karakteristik nyeri
(mis. Pencetus, pereda, kualitas,
lokasi, intensitas, frekuensi, durasi)
b. Identifikasi riwayat alaergi obat
c. Identifikasi kesesuaian jenis
analgesik (mis. Narkotika, non-
narkotika, NSAID) dengan tingkat
keparahan nyeri.
d. Monitor tanda-tanda vital sebelum
dan sesudah pemberian analgesik
e. Monitor efektifitas analgesik
2. Terapeutik
a. Diskusikan jenis analgesik yang
disukai untuk mencapai analgesia
optimal, jika perlu
b. Pertimbangkan penggunaan infus
kontinu, atau bolus oploid untuk
mempertahankan kadar dalam
serum
c. Tetapkan target efektifitas
analgesik untuk mengoptimalkan
respon pasien
d. Dokumentasikan respons terhadap
efek analgesik dan efek yang tidak
diinginkan
3. Edukasi
a. Jelaskan efek terapi dan efek
samping obat
4. Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgesik, sesuai indikasi

2 Gangguan rasa nyaman b.d (08066) Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (08238)
gangguan adaptasi keperawatan diharapkan tingkat nyeri 1. Observasi
kehamilan (0074) menurun dengan kriteria hasil : a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
a. Kemampuan menuntaskan aktivitas durasi, frekuensi, kualitas,
meningkat intensitas nyeri
b. Keluhan nyeri menurun b. Identifikasi skala nyeri
c. Meringis menurun c. Indentifikasi respon nyeri non
d. Sikap protektif menurun verbal
e. Gelisah menurun d. Identifikasi faktor yang
f. Kesulitan tidur menurun memperberat dan meringankan
g. Anoreksia menurun nyeri
h. Muntah menurun e. Identifikasi pengetahuan dan
i. Mual menurun keyakinan tentang nyeri
j. Frekuensi nadi membaik f. Identifikasi pengaruh budaya
k. Pola napas membaik terhadap respon nyeri
l. Tekanan darah membaik g. Monitor keberhasilan terapi
m. Nafsu makan membaik komplementer yang sudah
Pola tidur membaik diberikan
h. Monitor efek samping penggunaan
analgetik
2. Terapeutik
a. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
b. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
c. Fasilitas istrirahat dan tidur
d. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemelihan strategi
meredakan nyeri
3. Edukasi
a. Jelaskan penyebab, preload, dan
pemicu nyeri
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
d. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
e. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
(12425) Edukasi Perawatan Kehamilan
1. Observasi
a. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
b. Identifikasi pengetahuan tentang
perawatan masa kehamilan
2. Terapeutik
a. Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
b. Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
c. Berikan kesempatan bertanya
3. Edukasi
a. Jelaskan perubahan fisik dan
psikologis masa kehamilan
b. Jelaskan perkembangan janin
c. Jelaskan ketidaknyamanan selama
kehamilan
d. Jelaskan kebutuhan nutrisi
kehamilan
e. Jelaskan seksualitas masa
kehamilan
f. Jelaskan kebutuhan aktivitas dan
istirahat.
3 Risiko defisit nutrisi b.d (03030) Setelah dilakukan tindakan (03119) Manajemen Nutrisi
faktor psikologis, anorexia keperawatan diharapkan status nutrisi 1. Observasi
(0032) membaik dengan kriteria hasil, sebagai a. Identifikasi status nutrisi
berikut: b. Identifikasi alergi makanan dan
a. Porsi makanan yang dihabiskan intoleransi makanan
meningkat c. Identifikasi makanan yang disukai
b. Nyeri abdomen menurun d. Identifikasi kebutuhan kalori dan
c. Berat badan membaik jenis nutrien
d. Indeks masa tubuh membaik e. Identifikasi kebutuhan kalori dan
e. Frekuensi makan membaik jenis nutrien
f. Nafsu makan membaik f. Identifikasi perlunya penggunaan
g. Bisisng usus membaik selang nasogastrik
h. Membran mukosa membaik g. Monitor asupan makana
(03024) Setelah dilakukan tindakan h. Monitor berat badan
keperawatan diharapkan nafsu makan i. Monitor hasil pemeriksaan
membaik dengan kriteria hasil, sebagai laboratorium
berikut: 2. Terapeutik
a. Keinginan makan membaik a. Lakukan oral hygiene sebelum
b. Asupan makanan membaik makan, jika perlu
c. Asupan cairan membaik b. Fasilitasi menentukan pedoman
d. Energi untuk makan membaik diet (mis. Piramida makanan)
e. Kemampuan merasakan makanan c. Sajikan makanan secara menarik
membaik dan suhu yang sesuai
f. Kemampuan menikmati makanan d. Berikan makanan tinggi serat untuk
membaik mencegah konstipasi
g. Asupan nutrisi membaik e. Berikan makanan tinggi kalori dan
h. Stimulus untuk makan membaik tinggi protein
i. Kelaparan membaik f. Berikan suplemen makanan, jika
perlu
g. Hentikan pemberian makan
melalui selang nasogastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
3. Edukasi
a. Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
b. Ajarkan diet yang diprogramkan
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan, jika
perlu
(03136) Promosi Berat Badan
1. Observasi
a. Identifikasi kemungkinan
penyebab berat badan kurang
b. Monitor adanya mual muntah
c. Monitor jumlah kalori yang
dikonsumsi sehari-hari
d. Monitor BB
e. Monitor albumin, limfosit, dan
elektrolit serum
2. Terepeutik
a. Berikan perawatan mulut sebelum
pemberian makan, jika perlu
b. Sediakan makanan tepat sesuai
dengan kondisi pasien (mis.
Makanan dengan teksturhalus,
makanan yang diblender, makanan
cair yang diberikan melalui
NGT,atau gastrostomi, total
parienteral nutrition sesaui
indikasi)
c. Hidangkan makan secara menarik
d. Berikan suplemen, jika perlu
e. Berikan pujian pada
pasien/keluarga untuk peningkatan
yang di capai
3. Edukasi
a. Jelaskan jenis makanan yang
bergizi tinggi, namun tetap
terjangkau
Jelaskan peningkatan asupan kalori yng
dibutuhkan
4. Risiko ketidakseimbangan (03020) Setelah dilakukan tindakan (03098) Manajemen Cairan
cairan b.d anorexia (0036) keperawatan diharapkan keseimbangan 1. Observasi
cairan meningkat dengan kriteria hasil, a. Monitor status hidrasi (mis.
sebagai berikut: Frekuensi nadi, kekuatan nadi,
a. Asupan cairan meningkat akral, pengisian kapiler,
b. Haluaran urin meningkat kelembapan mukosa, turgor kulit,
c. Kelembaban membran mukosa tekanan darah)
meningkat b. Monitor berat badan harian
d. Asupan makanan meningkat c. Monitor berat badan sebelum dan
e. Edema menurun sesudah dialisis
f. Dehidrasi menurun d. Monitor pemeriksaan
g. Asites menurun laboratorium (mis. MAP, CVP,
h. Konfusi menurun PAP, PCWP, jika tersedia)
i. Tekanan darah membaik 2. Terapeutik
j. Denyut nadi radial membaik a. Catat intake-output dan hitung
k. Tekanan arteri rata-rata membaik balance cairan 24 jam
l. Membran mukosa membaik b. Berikan asupan cairan, sesuai
m. Mata cekung membaik kebutuhan
n. Turgor kulit membaik c. Berikan cairan intravena, jika
o. Berat badan membaik perlu
(03028) Setelah dilakukan tindakan 3. Kolaborasi
keperawatan diharapkan status cairan a. Kolaborasi pemberian diuretik,
pasien membaik dengan kriteria hasil, jika perlu
sebagai berikut:
a. Kekuatan nadi meningkat
b. Turgor kulit meningkat
c. Output urine meningkat
d. Pengisisan vena meningkat
e. Ortopnea menurun
f. Dispnea menurun
g. Edema anasarka menurun
h. Edema perifer menurun
i. Berat badan menurun
j. Distensi vena jugularis menurun
k. Suara napas tambahan menurun
l. Kongesti paru menurun
m. Perasaan lemah menurn
n. Keluhan haus menurun
o. Konsentrasi urine menurun
p. Frekuensi nadi membaik
q. Tekanan darah membaik
r. Membrane mukosa membaik
s. Kadar hb membaik
t. Kadar ht membaik
u. CVP membaik
v. Refluks hepatojugular membaik
w. Intake cairan membaik
x. Suhu tubuh membaik

5. Pola napas tidak efektif b.d (01004) Setelah dilakukan tindakan (011014) Pemantauan Respirasi
pergeseran diafragma karena keperawatan diharapkan pola napas 1. Observasi
pembesaran uterus (0005) membaik dengan kriteria hasil dengan a. Monitor frekuensi, irama,
kriteria hasil sebagai berikut: kedalaman, dan upaya napas
a. Ventilasi semenit menungkat b. Monitor pola napas
b. Kapasitas vital meningkat c. Auskultasi bunyi napas paru
c. Tekaann ekspirasi meningkat d. Monitor saturasi oksigen
d. Tekanan inspirasi meingkat e. Monitor nilai AGD
e. Dipsnea menurun f. Monitor hasil X-Ray thoraks
f. Oenggunaan otot bantu napas menurun 2. Terapeutik
g. Ortopnea menurun a. Atur interval pemantauan
h. Pernapasan cuping hidug menurun respirasi sesuai kondisi pasien
i. Frekuensi napas membaik b. Dokumentasikan hasil
j. Kedalam napas membaik pemantauan
k. Eksursi dada membaik. 3. Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
b. Infomasikan hasil pemantauan.
6. Risiko cedera pada ibu b.d (14136) setelah dilakukan tindakan (14537) Pencegahan Cedera
masalah kontraksi, keperawatan diharapkan tingkat cedera 1. Obesrvasi
persalinan lama kala I,II,III, menurun dengan kriteria hasil, sebgai a. Indentifikasi area lingkungan
paritas banyak, usia ibu (<15 berikut: yang berpotesi menyebabkan
tahun atau >35 tahun) a. Kejadian cedera menurun cedera
(0137) b. Perdarahan menurun b. Identifikasi obat yang berpotensi
c. Agitasi menurun menyebabkan cedera
d. Iritabilitas menurun 2. Terapeutik
e. Gangguan mobilitas menurun a. Sediakan pencahayaan yang
f. Tekanan darah membaik memmadai
g. Frekuensi nadi membaik b. Sosialisasikan pasien dan
h. Frekuensi napas membaik keluarga dengan lingkungan
i. Denyut jantung apikal membaik ruang raat
j. Pola istirahat/tidur membaik c. Sediakan psipot atau urinal untuk
eliminasi ditemapt tidur
d. Tingkatkan frekuensi observasi
dan pengawasan pasien sesuai
kebutuhan.
3. Edukasi
a. Jelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien dan
keluarga.
7. Defisit pengetahuan tentang (12111) Setelah dilakukan tindakan (12425) Edukasi Perawatan Kehamilan
perawatan antenatal b.d keperawatan diharapkan tingkat 1. Observasi
kurang terpapar informasi pengetahuan pasien meningkat dengan a. Identifikasi kesiapan dan
(0111) kriteria hasil, sebgaia berikut; kemampuan menerima informasi
a. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat b. Identifikasi pengetahuan tentang
b. Kemampuan menjelaskan oengetahuan perawatan masa kehamilan
tentang antenatal meningkat 2. Terapeutik
a. Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
b. Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
c. Berikan kesempatan bertanya
3. Edukasi
a. Jelaskan perubahan fisik dan
psikologis masa kehamilan
b. Jelaskan perkembangan janin
c. Jelaskan ketidaknyamanan selama
kehamilan
d. Jelaskan kebutuhan nutrisi
kehamilan
e. Jelaskan seksualitas masa
kehamilan
f. Jelaskan kebutuhan aktivitas dan
istirahat.
DAFTAR PUSTAKA

Hardhi Kusuma dan Amin Huda Nuralif. Jogjakarta. Aplikasi Asuhan


Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda nic-noc. Edisi
revisi jilid 1. Mediaction Jogja. 2015.
Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium:
Yogyakarta.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Prawirohardjo, 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
R. Catur Wahyu. 2018. Asuhan keperawatan Antenatal Dengan G2P1A0. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang Profesi Ners. Semarang.
Dalam https://www.scribd.com/document/380743654/Askep-Anc-Ners
(diakses pada tanggal 24 Februari 2021)
Sino Destianti. 2019. Laporan Pendahuluan Antenatal Care. Dalam
https://www.scribd.com/document/411883663/LAPORAN-
PENDAHULUAN-ANTE-NATAL-CARE-docx (diakses pada tanggal 24
februari 2021)
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Penerbit Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Jakarta.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Penerbit Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Jakarta.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Penerbit Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Jakarta.
William R Forte dan harry Oxorn. 2010. Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Penerbit CV Andi Offset dengan Yayasan Essentia Medica
(YEM). Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai