Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 2 R51 KAP :

- Anita Yulianti 2018432502409


- Atik Wijiningsih 2018432501885
- Gita Zulvarosa 2018432502431
- Josita Qurratu Aini 2018432502300
- Syifa Nadiah 2018432501713
- Virdatun Nabila 2018432501705

CONFLICT MANAGEMENT
(Resume 9)

 Pengertian konflik
adalah “segala macam pertentangan” atau disebut “interaksi yang antagonis”.

 Ciri- ciri konflik ada 5 yaitu :


1. Minimal ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang terlibat
dalam interaksi yang saling berlawanan.
2. Saling adanya pertentangan dalam mencapai tujuan dan suatu norma atau nilai-
nilai yang saling berlawanan.
3. Adanya interaksi yang ditandai perilaku yang direncanakan untuk menekan pihak
lain untuk memperoleh kemenangan.
4. Adanya tindakan yang saling berhadapan akibat pertentangan.
5. Adanya ketidak seimbangan yang berkaitan dengan kedudukan atau kewibawaan,
harga diri dan sebagainya.
 Proses terjadinya konflik :

 Bentuk –

 Antar perseorangan
 Perseorangan dengan kelompok
 Antar kelompok
 Antar kelompok dengan organisasi
 Organisasi dengan organisasi lain

 Langkah- langkah penyelesain konflik


 Lima gaya tanggapan terhadap konflik oleh Robert B. Maddux dalam bukunya “Team
Building”
 Kiat mengelola konflik
1. Menyadari bahwa setiap orang atau tim tidak sama
2. Mencoba memahami pandangan orang/tim dan mencari terbaik dari perbedaan
tersebut
3. Mendengarkan orang lain/tim lain
4. Mengerjakan hal yang membantu orang lain/tim lain untuk mendengarkan dan
memahami persoalan tim
5. Menyadari masalah atau kesulitan orang lain
6. Mengakui adanya batasan dan tanggung jawab pada setiap orang
7. Jangan mudah terpancing emosi
8. Mengantisipasi dan mengeliminasi potensi masalah antar individu/tim sebelum
masalah timbul
9. Selalu mencari jalan keluar untuk bekerja secara efektif dengan orang/tim lain

 Strategi mengatasi konflik ANTAR PRIBADI menurut Wiyono (1993)


1. Strategi kalah – kalah (Lose – lose strategy)
Berkompromi > jalan tengah > membayar pihak ketiga.
(Arbitrasi,Mediasi)
2. Strategi menang – kalah (Win – lose strategy)
Penarikan diri, taktik penghalusan dan damai, bujukan, taktik paksaan
dan penekanan, taktik yang berorientasi pada tawar menawar dan
pertukaran persetujuan.
3. Strategi menang – menang (Win – win strategy)
Pemecahan masalah terpadu, konsultasi proses antar pihak.

 Strategi mengatasi KONFLIK ORGANISASI menurut Wiyono (1993)

1. Pendekatan birokratis
2. Pendekatakan intervensi otoritatif dalam konflik lateral
3. Pendekatan sistem
4. Reorganisasi Struktural
 Strategi mengatasi konflik DALAM DIRI INDIVIDU menurut Wiyona (1993)

1. Menciptakan kontak dan membina hubungan


2. Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
3. Menumbuhkan kemampuan atau kekuasaan diri sediri
4. Menentukan tujuan
5. Mencari beberapa alternatif
6. Memilih alternatif
7. Melaksanakan pelaksanaan jalan keluar

In Depth Problem Solving Analysis and Decision Making


(Resume 10 – 11)

Keputusan menurut Ahli :


• G. R Terry
• Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan
kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
• Claude S George, Jr
• Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa
suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan
diantara sejumlah alternatif.
• Horold & Donnell
• Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternative mengenai suatu cara
bertindak yaitu inti dari perencanaan suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak
ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, pentunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
Keputusan menurut James A.F. Stoner :
• Pemilihan diantara alternatif-alternatif.
• Mengandung 3 pengertian:
a. Ada pilihan dasar logika atau pertimbangan.
b. Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik.
c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.

Proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Secara umum proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 tahap :
a. Penemuan masalah
b. Pemecahan masalah
c. Pengambilan Keputusan

Fase Pengambilan Keputusan :


1 Aktivitas Intelegensia (intelligence): Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang
mengharuskan keputusan dipilih atau tidak
2 Aktivitas Desain (design): Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas
intelegensia untuk mencapai tujuan: menemukan cara/metode, mengembangkan metode,
menganalisa tindakan yang dilakukan
3 Aktifitas Pemilihan (choice): Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan
keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan:
mengidentifikasi masalah utama, menyusun alternatif, menganalisis alternatif, mengambil
keputusan yang terbaik.

Teknik Pengambilan Keputusan :


• Operational Research/Riset Operasi: Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan
pemecahan persoalan.
• Linier Programming: riset dengan rumus matematis
• Gaming War Game: teori penentuan strategi
• Probability: teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak
normal.
Proses Pengambilan Keputusan :
• Tahap 1 –> Merumuskan problem yang dihadapi
• Tahap 2 –> Menganalisa problem
• Tahap 3 –> Menetapkan sejumlah alternatif
• Tahap 4 –> Mengevaluasi alternatif
• Tahap 5 –> Memilih alternatif keputusan

Manajemen Strategis :
1 Menyelidiki Situasi: Identifikasi masalah; Identifikasi tujuan; Mendiagnosis penyebab
2 Mengembangkan alternatif: Mencari alternatif yang kreatif
3 Menilai dan memilih alternatif yang terbaik
4 Mengembangkan dan menindaklanjuti: Merencanakan implementasi;
Mengimplementasikan rencana; Memonitor implementasi dan membuat penyesuaian yang
diperlukan

Keunggulan ]Pengambilan Keputusan Partisipatif :


1. Memberikan Jumlah pengetahuan yang lebih besar
2. Kelompok lebih menerima resiko
3. Para anggota lebih termotivasi untuk melakukan keputusan
4. Kreativitas lebih besar

Kelemahan Pengambilan Keputusan Partisipatif :


1. Memakan biaya dan waktu
2. Hasil kompromi, bukan keputusan kelompok
3. Salah satu anggota dominan, bukan keputusan kelompok

Analisa Persoalan
Masalah yang di dalamnya terdapat penyimpangan dan belum diketahui sebabnya disebut
persoalan.
Hubungan Sebab-Akibat :
 Penyimpangan muncul karena ada perubahan
 Penyimpangan adalah bentuk dari akibat
 Perubahan adalah tempatnya sebab
Sebab Persoalan :
Sebab adalah perubahan relevan yang terkait dengan perbedaan (kekhasan) fakta
terhadap bukan faktaUntuk mencari kesempatan dalam memecahkan persoalan, harus
memiliki keterampilan, mempunyai pengalaman yang berhasil baik, dan harus diberi hadiah
karena berhasil memecahkan persoalan dengan baik, serta tidak takut gagal.

Teknik Analisis Persoalan


- Casual Map
- Fish Bone Analysis

Analisis Keputusan
Terdapat tiga alternatif tindakan terhadap persoalan, yaitu tindakan sementara/darurat,
koreksi, dan penyesuaian/adaptasi.

Langkah-langkah Analisis Keputusan


Pengambilan keputusan melalui dua tahapan pokok, yaitu :

1. Menyisihkan sumber daya tertentu yang dimiliki untuk mencapai hasil yang diinginkan
2. Memilih cara terbaik untuk mencapai hasil tersebut

Dua tahapan pokok tersebut mengandung arti bahwa dalam pengambilan keputusan ada hasil
yang diinginkan di masa mendatang yang memerlukan tindakan sekarang. Batasnya adalah
dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dengan mempergunakan cara yang
terbaik.

Analisis Persoalan Potensial (APP)


Menganalisis persoalan-persoalan potensial yang mungkin muncul pada saat pelaksaan
keputusn. Persoalan potensial terjadi karena sebab yang lain atau sebab yang belum
diantisipasi, sehingga perlu dipersiapkan tindakan pencegahan dan tindakan pennggulangan.
Berikut adalah proses analisis persoalan potensial :
1. Mendeskripsikan rencana
2. Menetapkan langkah/bidang kegiatan
3. Mengidentifikasi persoalan potensial
4. Mengidentifikasi daerah kritis
5. Mengidenifikasi kemungkinan sebab yang munculnya persoalan potensial
6. Menetapkan tindakan pencegahan
7. Menetapkan tindakan penanggulangan
8. Membuat sistem informasi tindakan penanggulangan

Membuat keputusan ( Decision Making )


Proses pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktik
suatu profesi dan keberadaanya sangat penting karena akan menentukan tindakan
selanjutnya.Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang
ada.
Empat strategi membantu klien dalam mengambil keputusan :
a.       Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya.beri kesempatan klien untuk melihat lagi
beberapa alternative pilihannya, agar tidak menyesal atau kecewa terhadap pilihannya.
b.      Membantu klien dalam mempertimbangkan keputusan pilihan, dengan melihat kembali
keuntungan atau konsekuensi positif dan kerugiannya atau konsekuensi negative.
c.       Membantu klien mengevaluasi pilihan. Setelah klien menetapkan pilihan, bantu klien
mencermati pilihannya.
d.      Membantu klien menyusun rencana kerja, untuk menyelesaikan masalahnya

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari


beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara
pemecahan masalah. Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan
masalah memiliki fungsi antara lain sebagai pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia
yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secar kelompok, baik secara
institusionalnya maupun secara organisasional. Dasar pengambilan keputusan itu bermacam-
macam tergantung dari permasalahannya. Secara garis besarnya proses pengambilan
keputusan terdiri atas tiga tahap yaitu penemuan masalah, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan. Dalam menghadapi masalah, hendaknya merici terlebih dahulu permasalahannya
dengan cermat. Dari masalah yang dirinci kemudian disusun manalah yang bulat dan
menyeluruh.
Stakeholder Service
(Resume 12)

A. PENGERTIAN STAKEHOLDER

Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik


secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan
terhadap perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat
dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan oleh
Budimanta dkk, 2008 yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap
perusahaan. Pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam perusahaan dapat terdiri dari :
1. Pengusaha (Pemegang Saham) yang sehari-hari diwakili manajemen.
2. Para pekerja dan serikat pekerja.
3. Para pengusaha Pemasok.
4. Masyarakat (konsumen).
5. Perusahaan Pengguna.
6. Masyarakat sekitar.
7. Pemerintah.
Adapun pembagian kelompok Stakeholders ini secara umum. Bisa dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok yang di dalam perusahaan atau disebut internal stakeholders  dan
yang berada di luar perusahaan yang disebut external stakeholders.
Stakeholders Internal Stakeholders External
1. Pemegang saham 1. Konsumen
2. Manajemen dan Top Executive 2. Penyalur
3. Karyawan 3. Pemasok
4. Keluarga Karyawan 4. Bank
5. Pemerintah
6. Pesaing
7. Komunitas
8. Pers

Peran pihak yang memiliki kepentingan utama atau stakeholder dalam organisasi bisnis


ataupun dalam perusahaan, adalah sebagai berikut :
1. Pemilik (owner) atau Pemegang Saham
Pada awalnya suatu bisnis dimulai dari ide seseorang atau lebih tentang suatu barang atau
jasa dan mereka mengeluarkan uangnya (modal) untuk membiayai usaha tersebut, karena
mereka memiliki keyakinan bahwa kelak dikemudian hari akan mendapatkan imbalan
(keuntungan) dan mereka mengorganisasi, mengelola dan menanggung segala resiko bisnis.
2.   Karyawan (employee)
Karyawan dalah orang yang diangkat dan ditugaskan untuk menjalankan kegiatan
perusahaan. Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kinerja seluruh karyawan, baik
secara individu maupun secara kelompok
3.   Kreditor (creditor)
Adalah lembaga keuangan atau individu yang memberikan pinjaman kepada perusahaan.
Kreditor sebagai pemberi pinjaman, umumnya mengajukan persyaratan tertentu untuk
meyakinkan bahwa uang yang mereka pinjamkan kelak akan dapat dikembalikan tepat
waktu ,sesuai jumlah dan berikut prestasinya.
4.   Pemasok (supplier)
Pemasok adalah partner kerja dari perusahaan yang siap memenuhi ketersediaan bahan baku,
oleh karena itu kinerja perusahaan juga sebagian tergantung pada kemampuan pemasok
dalam mengantarkan bahan baku dengan tepat waktu. Misalnya pemasok kepentingan, jika
barang dan jasa yang mereka pasok relative langkah dan sulit untuk memperoleh barang/jasa
subtitusi.Kekuatan relatif organisasi terhadap pemangku kepentingan tidak selalu lemah
5.  Pelanggan (customer)
Dengan mengidentifikasi pelanggan, perusahaan akan lebih fokus dalam memberikan produk
dan jasa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan mereka. Oleh karena itu perusahaan
memiliki kepentingan utama untuk mengidentifikasi individu yang menggunakan produk dan
jasa mereka (pelanggan, pesaing dan konsumen).
Suatu perusahaan tidak akan bertahan lama tanpa ada
seorang customer. Customer merupakan target dari suatu perusahaan untuk menjualkan hasil
produksinya. Untuk menarik seorangcustomer, suatu perusahaan harus menyediakan produk
dan layanan yang terbaik serta harga yang bersahabat.
Misalnya, suatu oragnisasi dapat memiliki kekuatan yang sangat baik, apalagi jika
kondisi pelanggan tidak dapat memperoleh barang/jasa subtitusi yang baik pula.

6.   Pesaing
Kesuksesan perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan karyawan tentang pesaing dan
peranan mereka dalam bisnis. Bentuk yang paling umum dari pesaing langsung. Pesaing
langsung menyediakan produk atau jasa yang sama dalam industri, seperti yang diproduksi
oleh perusahaan kita. Sebagai contoh Toyota dan Suzuki, Jatayu Air dan Adam Air adalah
pesaing langsung satu sama lain.
7.   Pemerintah
Pemerintah misalnya, memiliki kekuasaan untuk memberikan perijinan. Dalam masyarakat
yang masih ditandai dengan adanya KKN yang masih kuat, bukan tidak mungkin kekuasaan
pemerintah dalam memberikan perijinan dapat mengagalkan semua rencana yang disusun
oleh perusahaan.

Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh stakeholder terhadap suatu issu,
stakeholder dapat diketegorikan kedalam beberapa kelompok yaitu stakeholder primer,
sekunder dan stakeholder kunci.
a.   Stakeholder Utama (Primer)
Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung
dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus ditempatkan sebagai penentu
utama dalam proses pengambilan keputusan.
b.   Stakeholder Pendukung (Sekunder)
Stakeholder pendukung (sekunder) adalah stakeholder yang tidak memiliki kaitan
kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program, dan proyek, tetapi memiliki
kepedulian (concern) dan keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh
terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah.
c.   Stakeholder Kunci
Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal
pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud adalah unsur eksekutif sesuai
levelnya, legislatif dan instansi. Stakeholder kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek
level daerah kabupaten.

1. STEREOTYPE, PREJUDICE DAN STIGMA SOSIAL


  Stereotype adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap
kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Stereotipe merupakan jalan pintas
pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal yang
kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat. Namun, stereotipe
dapat berupa prasangka positif dan juga negatif, dan kadang-kadang dijadikan alasan untuk
melakukan tindakan diskriminatif.
Menurut Worchel dan kawan-kawan (2000), pengertian prasangka (prejudice) dibatasi
sebagai sifat negatif yang tidak dapat dibenarkan terhadap suatu kelompok dan  individu
anggotanya. Prasangka atau prasangka sosial merupakan perilaku negatif yang  mengarahkan
kelompok pada individualis berdasarkan  pada keterbatasan atau kesalahan informasi tentang
kelompok. Prasangka juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang bersifat emosional, yang
akan  mudah sekali menjadi motivator munculnya ledakan sosial.

Stigma sosial adalah tidak diterimanya seseorang pada suatu kelompok karena


kepercayaan bahwa orang tersebut melawan norma yang ada. Stigma sosial sering
menyebabkan pengucilan seseorang ataupun kelompok.Contoh sejarah stigma sosial dapat
terjadi pada orang yang berbentuk fisik kurang atau cacat mental, dan juga anak luar
kawin, homoseksual atau pekerjaan yang merupakan nasionalisasi pada agama atau etnis,
seperti menjadi orang Yahudi atau orang Afrika Amerika. Kriminalitas juga membawa
adanya stigma sosial.

2.  Mengapa Perusahaan Harus Bertanggung Jawab


Apabila  Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dilaksanakan dengan benar, akan memberikan
dampak positif bagi perusahaan, lingkungan, termasuk sumber daya manusia, sumber daya
alam dan seluruh pemangku kepentingan dalam masyarakat. Perusahaan yang mampu
sebagai penyerap tenaga kerja, mempunyai kemampuan memberikan peningkatan daya beli
masyarakat, yang secara langsung atau tidak, dapat mewujudkan pertumbuhan lingkungan
dan seterusnya. Mengingat kegiatan perusahaan itu sifatnya simultan, maka keberadaan
perusahaan yang taat lingkungan akan lebih bermakna.

Adapun tanggung jawab sosial perusahaan meliputi:


1.  Tanggung jawab sosial terhadap konsumen. Tanggung jawab ini tidak hanya terbatas pada
penyediaan barang atau jasa saja. Perusahaan bertanggung jawab atas produksi dan
penjualan/distribusi pada pelanggan, dimana produk yang dihasilkan harus bisa membawa
manfaat.
2.  Tanggung jawab sosial pada karyawan. Perusahaan bertanggung jawab dalam memberikan
rasa aman kepada karyawannya, memperlakukan karyawan dengan layak dan tidak
membeda-bedakan, serta memberikan kesempatan yang sama pada karyawan untuk
mengembangkan diri.
3.  Tanggung jawab sosial kepada kreditor. Saat perusahaan memiliki masalah keuangan dan
belum bisa menyelesaikan kewajibannya, perusahaan harus memberitahukan kepada kreditor.
4.   Tanggung jawab sosial kepada pemegang saham. Perusahaan bertanggung jawab atas
kepuasan pemegang saham. Perusahaan harus bisa meyakinkan pemegang saham, dimana
manajer perusahaan memonitor seluruh keputusan bisnis dan meyakinkan bahwa keputusan
yang diambil tersebut demi kepentingan pemegang saham.
Namun tidak menutup kemungkinan pemegang saham turut aktif dalam memberikan
pengaruh kebijakan manajemen perusahaan. Pada umumnya pemegang saham yang berperan
aktif adalah investor perusahaan yang memiliki saham dalam jumlah yang besar. Dengan
demikian pemegang saham akan meminta pertanggung jawaban eksekutif perusahaan atas
ketidakpuasan yang didapatkan.
5.  Tanggung jawab sosial kepada lingkungan. Tanggung jawab ini berkaitan dengan menjaga
kelestarian lingkungan, misal dengan mencegah adanya polusi disekitar tempat usaha.
Perusahaan dapat melakukan pencegahan polusi dengan mendaur ulang plastik serta
melakukan pembatasan jumlah karbondioksida sebagai akibat dari proses produksi.
6.   Tanggung jawab sosial kepada komunitas. Hal yang sering dilakukan oleh perusahaan
adalah dengan memberikan bantuan untuk sarana pendidikan/kesehatan, atau
perbaikan/pengadaan infrastruktur yang dibutuhkan.masyarakat sekitar.

3. Komunitas Indonesia dan Etika Bisnis


Indonesia memerukan suatu bentuk etika bisnis yang sangat spesifik dan sesuai denga
model Indonesia. Hal ini dapat di pahami bahwa bila ditilik dai bentuknya, komunitas
indonesia komunitas elite an komunitas rakyat Bentuk – bentuk pola hidup komunitas di
Indonesia sangat bervariasi dari berburu meramu sampai dengan industri jasa.
Dalam suatu kenyataan di komunitas indonesia pernah terjadi mala petaka kelaparan
di daerah Nabire Papua. Bahwa komunitas Nabire mengkonsumsi sagu, pisang, ubi dan
dengan keadaaan cuaca yang kemarau tanah tidak dapat mendukung pengolahan bagi
tanaman ini, kondisi ini mendorong pemerintah dan perusahaan untuk dapat membantu
komunitas tersebut.
Dari gambaran ini tampak bawa tidak adanya rasa empati bagi komunitas elite dan
perusahaan dalam memahami pola hidup komunitas lain. Dalam konteks yang demikian,
maka di tuntut bagi perusahaan untuk dapat memahami etika bisnis ketika berhubungan
dengan stakeholder di luar perusahaannya seperti komunitas lokal atau kelompok sosial yang
berbeda pola hidup.
4. Mekanisme Pengawasan Tingkah Laku
Mekanisme dalam pengawasan terhadap para karyawan sebagai anggota komunitas
perusahaan dapat dilakukan berkenaan dengan kesesualan atau tidaknya tingkah laku anggota
tersebut denga budaya yang dijadikan pedoman korporasi yang bersangkutan. 
Mekanisme pengawasan tersebut berbentuk audit sosal sebagai kesimpulan dari monitoring
dan evaluasi yang dilakukan sebelumnya. Monitoring da evaluasi terhadap tingkah laku
anggota suatu perusahaan atau organisasi pada dasarnya harus dilakukan oleh perusahaan
yang bersangkutan secara berkesinambugan. Monitoring yang dilakuka sifatnya berjangka
pendek sedangkan evaluasi terhadap tingkah laku anggota perusahaan berkaitan dengan
kebudayaan yang berlaku dilakukan dalam jangka panjang. 

Hal dari evaluasi tersebut menjadi audit sosial.Pengawasa terhadap tingkah laku dan
peran karyawan pada dasarnya untuk menciptakan kinerja karyawan itu sendiri yang
mendukung sasaran dan tujuan dari proses berjalannya perusahaan. Kinerja yang baik adalah
ketika tindakan yang diwujudkan sebagai peran yang sesuai dengan status dalam pranata
yang ada dan sesuai dengan budaya perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, untuk
mendeteksi apakah budaya perusaaan telah menjadi bagian dalam pengetahuan budaya para
karyawannya dilakukan audit sosal dan sekaligus merencanakan apa aja yang harus dilakukan
oleh perusahaan untuk menguatkan nilai-nilai yang ada agar para karyawan sebagai anggota
perusahaan tidak memunculkan pengetahuan budaya yang dimilikinya di luar lingkungan
perusahaan.
Dalam kehdupan komunitas atau komunitas secara umum, mekanismne pengawasan
terhadap tindakan anggota-anggota komunitas biasanya berupa larangan-larangan dan sanksi-
sanksi sosial yang terimplementasi di dalam atura adat. Sehingga tam[pak bahwa kebudayaan
menjadi sebuah pedoman bagi berjalannya sebuah proses kehidupan komunitas atau
komunitas. Tindaka karyawan berkenaan dengan perannya dalam pranata sosial perusahaan
dapat menen tukan keberlangsungan aktivitas.

Negotiation
(Resume 13)

Definisi Negosiasi
Definisi negosiasi secara formal dapat diartikan sebagai suatu bentuk pertemuan
bisnis antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan bisnis. Negosiasi
merupakan perundingan antara dua pihak dimana didalamnya terdapat proses memberi,
menerima, dan tawar menawar. Selain itu negosiasi juga merupakan ijab kabul dari sebuah
proses interaksi yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk saling memberi dan menerima
atas sesuatu yang ditentukan dengan kesepakatan bersama.
Langkah-langkah Sukses dalam Negosiasi :
1. Memahami pentingnya negosiasi
2. Persyaratan menjadi negosiator
3. Mencari, membuka, dan menjual gagasan
4. Berani tampil beda.
5. Perundingan yang sukses
6. Menjadi pendengar yang baik
7. Menutup negosiasi
8. Solusi ketika deadlock

Prinsip Negosiasi :
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
3. Keadilan
4. Saling menghargai dan menghormati

Keterampilan – keterampilan dasar :


Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan dasar dalam bernegosiasi yaitu :
1. Ketajaman pikiran / kelihaian
2. Kesabaran
3. Kemampuan Beradaptasi
4. Daya tahan
5. Kemampuan bersosialisasi
6. Konsentrasi
7. Kemampuan berkomunikasi
8. Memiliki selera humor

Tujuan Negosiasi :
1. Menjual Produk/gagasan.
2. Mempelajari tawaran klien/seseorang.
3. Menawari suatu solusi permasalahan.
4. Menyelesaikan suatu permasalahan.

Manfaat Negosiasi :
1. Menciptakan suatu jalinan kerjasama antara satu pihak dengan pihak lainnya untuk
dapat mencapai tujuan masing-masing.
2. Adanya saling pengertian diantara masing-masing pihak yang akan bernegosiasi
mengenai kesepakatan yang akan diambil dan dampaknya bagi semua pihak.
3. Negosiasi akan bermanfaat bagi terciptanya suatu kesepakatan bersama yang saling
menguntungkan bagi semua pihak yang akan bernegosiasi.
4. Terciptanya suatu interaksi yang positif antara pihak-pihak yang akan bernegosiasi
sehingga jalinan kerjasama akan menghasilkan suatu dampak yang lebih luas bagi
banyak orang.

Partner Dalam Negosiasi :


1) Perusahaan
- Apa yang dikeluhkan?
- Kapasitas dari perusahan
- Fakta tentang hal-hal yang berkaitan dengan keluhan.
- Berpikir positif.
- Harmonisasi kerja.
- Menjalin hubungan baik dengan rekan kerja
2) Klien (Pemasok/Penyalur)
- Kualitas.
- Kuantitas.
- Kontinuitas.
- Loyalitas.
- Profesionalisme

Hubungan Komunikasi dan Negosiasi


1. Komunikasi merupakan sarana yang akan digunakan dalam bernegosiasi dengan
orang lain
2. Komunikasi yang baik membawa kesuksesan sebagai negosiator.
3. Komunikasi yang buruk dapat mengakibatkan tawaran tidak mencapai goal/sasaran.

Presentation Skill
(Resume 14-15)
Pengertian presentation skill
Memiliki keterampilan untuk berkomunikasi secara efektif kepada sekelompok orang dalam
situasi formal. Orang-orang yang berkompeten mampu mengorganisir dan mengartikulasikan
pandangan dan gagasan mereka secara jelas. Mereka mengunakan alat bantu untuk presentasi
visual untuk menyampaikan informasi secara lugas dan logis. Mereka mempersiapkan diri
dengan baik, menyesuaikan. Apa yang mereka sampaikan dan menyampaikan presentasi
dengan lancar.

Tujuan prensentasi untuk menentukan :


1. Maksud presentasi
2. Kejelasan presentasi
3. Apa yang hendak dikomunikasikan

Menyusun kerangka presentasi :


1. Mengidentifikasikan topik, tujuan dan audiens presentasi
2. Struktur presentasi :
- Pembuka
- isi
- penutup
3. Mempersiapkan bahan presentasi

1. Identifikasi :
a. Topik/Judul : merupakan jiwa seluruh presentasi
b. Tujuan : memberi informasi dan mempengaruhi audiens
c. Audiens : Apa yang ingin mereka dengar?
Bagaimana meyakinkan mereka?

2. Struktur Presentasi
a. Pembuka :
- Pembuka yang menarik perhatian audiens (kutipan, humor, data
Statistik)
b. Isi :
- Latar belakang mengapa topik dibahas
- Pemahaman akan permasalahan yang dibahas
- Penyelesaian
c. Penutup

3 . Mempersiapkan Bahan Presentasi


Ada dua alat sederhana yang digunakan mempersiapkan bahan presentasi :
a. Brainstorming
b. Peta Pikiran atau Mind Mad

* Ciri-ciri slide yang baik :


- satu slide satu pesan
- sederhana
- perkuat penjelasannya bukan mengulang pesannya
- kuat secara visual
- gunakan teks yang ringkas
- hindari bullet point
- alur yang teratur

* Yang harus dihindari dari sebuah slide :


- font terlalu kecil
- menggunakan huruf kapital secara menyeluruh
- menggunakan bold pada seluruh teks
- terlalu banyak jenis format
- Animasi "Star Wars"
- efek suara teater 4 dimensi
- warna warni pelangi
- terlalu banyak teks
- latar belakang terlalu terang atau terlalu redup
* Bagaimana merancang slide yang komunikatif :
1. Memerlukan alur logika yang runtut, kreatif dan rasa seni
2. Komunikatif akan memastikan bahwa pesan akan siap disampaikan dengan baik kepada
audiens
4. Akan mempermudah sebagai presenter menyampaikan pesan dan gagasan

* Mendesign Slide :
pendekatan yang djajarkan oleh Robin William, dalam bukunya "The Non Designers
Design
Book" dan "The non Designers Presentation Book"
Pendekatan itu adalah : CRAP
C = Contrast(kontras) berarti membuat antar elemen presentasi tampak beda antara satu
sama lain.
R = Repetition (pengulangan) adalah mengulang elemen-elemen tertentu dalam kumpulan
slide presentasi
A = Aligment (perataan) adalah menempatkan antar elemen dalam sebuah slide sedemikian
rupa sehingga menunjukkan keterhubungan satu sama lain.
P = Proximity (kedekatan) adalah kedekatan elemen-elemen yang saling berhubungan.

* Beberapa hal yang perlu di siapkan sebelum presentasi :


- kesan pertama
- Kredibilitas
- memulai dengan sebuah "Hentakan"
- menutup dengan keyakinan
- menghadapi sesi tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai