Anda di halaman 1dari 1

Karakteristik Gizi Anak Buruk dan Karies

(Studi Kasus Desa Gambiran dan Desa Sumber Kalong Kecamatan Kalisat
Kabupaten Jember Tahun 2020)

Abstrak

Latar belakang: Ibu merupakan orang yang paling dekat dengan anak, orang pertama
yang berhubungan dengan anak, dan yang memberikan alokasi waktu lebih banyak dalam
pengasuhan anak. Sikap merupakan faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan
seseorang. Perubahan sikap secara berkelanjutan dapat memengaruhi perilaku seseorang,
dimana perilaku pemenuhan gizi yang baik dapat meningkatkan status gizi anak.
Kebutuhan gizi untuk anak pada awal masa kehidupannya merupakan hal yang sangat
penting. Bayi dan balita merupakan kelompok yang paling rawan mengalami kekurangan
gizi karena kelompok ini memerlukan zat gizi yang tinggi untuk tumbuh kembang. Karies
gigi menyebabkan terganggunya fungsi pengunyahan (mastikasi) yang dapat
mempengaruhi asupan makan dan status gizi. Karies gigi membuat anak mengalami
kehilangan daya kunyah dan terganggu pencernaan dan mengakibatkan pertumbuhan
kurang maksimal. Proses tumbuh kembang anak salah satunya dengan pemeliharaan
kesehatan gigi anak yang melibatkan interaksi antara anak dan orang tua, dengan kata lain
masalah kesehatan gigi pada anak tidak lepas dari sikap dan perilaku orang tua terutama
ibu sebagai orang yang paling dekat dengan anak. Ibu harus mengetahui cara merawat
gigi anak dan mengajarkan cara merawat gigi yang baik. Walaupun masih gigi susu,
seorang anak harus mendapatkan perhatian serius dari orang tua karena kondisi gigi susu
akan menentukan pertumbuhan gigi permanen anak. Metode: Penelitian ini dilakukan
di desa Gambiran dan Sumberkalong, kecamatan kalisat, Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional dengan metode cross
sectional. Sampel adalah balita dengan usia 1-6 tahun yang dibagi menjadi dua
kelompok yaitu, sampel anak dengan kategori non stunting dan sampel anak
dengan kategori stunting yang masing-masing berjumlah 100 anak, dengan total
200 anak. Hasil: Hasil uji Spearman menunjukkan nilai signifikansi 0,037
(p<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara perilaku kesehatan gigi dan mulut
dengan terjadinya karies. Hasil Uji Chisquare menunjukkan nilai signifikansi
0,040 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara perilaku pemenuhan gizi
keluarga dengan kejadian stunting. Nilai signifikansi 0,61 (p>0,05) yang berarti
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan terjadinya
karies. Nilai signifikansi 0,27 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara pola asuh dengan terjadinya karies. Nilai signifikansi 0,1
(p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis
kelamin dengan kejadian stunting. Dan nilai signifikansi 0,46 (p>0,05) yang
berarti pola asuh tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Kesimpulan:
Perilaku pemenuhan gizi keluarga berhubungan dengan terjadinya stunting namun
jenis kelamin dan pola asuh tidak berhubungan dengan terjadinya stunting.
Perilaku kesehatan gigi dan mulut berhubungan dengan terjadinya karies, namun
jenis kelamin dan pola asuh tidak berhubungan dengan terjadinya karies di Desa
Gambiran dan Sumber kalong di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.

Kata kunci: perilaku, pola asuh, stunting, asupan gizi, karies gigi.

Anda mungkin juga menyukai