Anda di halaman 1dari 9

FINAL FILSAFAT ILMU

1. Apa yang dimaksud dengan berpikir radikal dalam filsafat ilmu dan berikan contoh?

Peny:

Yang dimaksud dengan berpikir radikal adalah Berfikir sampai ke akar-

akarnya. Atau berfikir hingga sampai pada hakikat atau substansi yang difikirkan.

Berfikir radikal, secara definisi memang biasanya kita artikan dengan

berfikir sampai pada akar-akarnya, kalau kita kritisi lagi berfikir sampai keakar-

akanya berarti ada titik selesainya terbatas ketika berfikir kita sudah sampai pada

ujung akar berarti sudah selesai pemikiranya. Berbeda jika kita definisikan dengan

“berfikir dengan semaksimalnya,mendalam dan mendasar sampai ditemukanya

kebenaran yang diyakini. Jadi proses berfikirnya sesuai dengan kemampuan orang

tersebut, tetapi secara maksimal dan bagaimana pemikiranya juga mendalam dan

mendasar mencakup segala sudut objek yang dipikirkan. Memang kebanyakan orang

mengartikan berfikir radikal adalah berfikir sampai ke akar-akanya tapi perlu kita

pahami terlebih dahulu berfikir itu sendiri apa dan bagaimana? Jika kita tidak

mengetahui berfikir itu secara benar mungkin apa yang kita simpulkan dari berfikir

radikal juga akan ikut salah kerena semua intinya adalah pada berfikirnya. Berfikira

adalah proses kinerja dalam otak untuk menghasilkan suatu kesimpulan, jawaban,

solusi, atau kebenaran dari permasalahan-permasalahan yang di tangkap oleh panca

indra. Terkadang kita salah mengartikan bahwa berfikir itu adalah otak, sedangkan

otak itu adalah bentuk biologisnya, tapii ntinya yang dimaksud dengan berfikir

adalah proses kinerjanya.


Contohnya : masalah macet. Apa yang menyebabkan kemacetan??apakah

banyaknya mobil di jalanan??apakah karena kepadatan penduduk??disinilah seorang

filosof berfikir secara radikal untuk mengetahui akar permasalahan yang

menyebabkan kemacetan

2. Secara filosofis masalah pengetahuan dapat dipahami berdasarkan 4 pertanyaan

ilmiah. Jelaskan keempat pertanyaan tersebut beserta makna yang terkandung

didalamnya?

Peny:

 Apa ( Apakah pengetahuan itu) yang membutuhkan jawaban berupa “hakekat”

ilmu pengatahuan. Maksudnya Adalah suatu bidang studi filsafat yang objek

materinya berupa Ilmu Pengetahuan.

 Mengapa (mengapakah pengetahuan itu ada) yang jawabannya berupa “sebab

musabab” adanya. Pertanyaan ini Ditentukan oleh 2 faktor :

a. Faktor intern : maksudnya historisitas ilmu pengetahuan yang sampai

dengan saat ini berkembang menjadi banyak jenis dan semakin fraktis

prakmatis.

b. Faktor Eksteren : yaitu laju perkembangan jumlah manusia yang tidak

berimbang dengan persediaan sumberdaya alam.

Kedua faktor itu dalam perkemba-ngannya menghasilkan tehnologi yang

berkemampuan luar biasa. Dengan tehnologi keleluasaan dan kepanjangan ruang dan

waktu bisa dipersempit dan dipercepat. Dengan tehnologi ribuan tahun yang akan

datang bisa dihadirkan sekarang juga. Akibatnya manusia menjadi alpa akan

tugasnya, Manusia menjadi individual, egoistik, dan eksploitatif, baik terhadap


dirinya, sesamanya, masyarakatnya, alam lingkungannya, (bahkan) terhadap Tuhan

Sang Pencipta sendiri.

Oleh karena itu filsafat ilmu hadir ditengah-tengah keaneka ragaman ilmu

pengetahuan dan teknologi, untuk meluruskan jalan dan menerapkan fungsi IPTEK

bagi kebahagian manusia dan dunia menjadi kenyataan.

 Bagaimanakah Filsafat Ilmu Pengehauan itu. Filsafat ilmu pengtahuan ini bersift

filsafat praktis artinya mengacu kepada kegunaan ilmu pengetahuan dan

tehnologi yang berkembang pesat ini. Dengan demikian posisi keberadannya

menjadi jelas dan nyata. Adapaun keberadaannya itu dapat dikategorikan secara

ontologis, epistemologis, dan etis. Secara ontologis: maksudnya menje-laskan

bahwa bidang studi apapun (IPH, IPS, IPA) langsung atau tidak adalah

bersangkutan erat dengan eksistensi manusia (meliputi asal mula, keberadaan,

dan tujuan hidupnya). Secara epistemologis : maksudnya adalah dalam rangka

mencapai kebenaran objektif, metode dan sistem apapun yang dipakai harus

bertumpu kepada interdisipliner ilmu-ilmu. Secara etis : maksudnya adalah

memperjelas tanggung jawab IPTEK baik yang intelektual maupun yang moral.

 Apakah Manfaat Mempelajari Filsafat Ilmu. Mengembangkan moralitas

kesarjanaan yaitu sikap ilmiah. Mengembangkan kultur tridharma, dan bukan

ajang bisnis. Tuntutan etis ilmu pengetahuan dapat dipertanggung jawabkan.

Tuntutan manusia dan masyarakat akan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam

kelestarian alam lingkungan menjadi lebih semakin dekat.


3. Manusia adalah mahluk yang unik. Jelaskan mengapa dikatakan demikian?

Peny:

Manusia adalah mahluk yang unik. Dikatakan demikian karna ia tahu bahwa

ia tahu dan ia juga tahu bahwa ia dalam keadaan tidak tahu. Ia mengenal dunia

sekelilingnya dan lebih dari pada itu ia mengenal dirinya sendiri. Karena itu ia bisa

jujur dan bisa bohong. Manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan mahluk

lain : memiliki daya-daya psikis yang bersumber dari cipta, rasa, dan karsanya.

Selanjutnya ia mencoba mengarahkan daya cipta, rasa, dan karsanya itu untuk

memahami eksistensinya, dari mana sesungguhnya segala sesuatu ini berasal mula,

untuk apa berada dan mau kemana perginya. Akan tetapi kenyataannya usaha ini

belum selesai (berhasil), manusia tetap dalam keberadaanya yang diliputi oleh tanda

tanya (ketidaktahuan).

Berdasarkan atas kenyataan yang ada pada dirinya bahwa ada pengetahuan

yang pasti mengenai ketidaktahuan, maka manusia senantiasa terus menerus mencari

keterangan atas ketidak tahuan itu. Dengan demikian. Manusia atau siapa saja eksis

dalam suasana yang diliputi dengan pertanyaan-pertanyaan. Manusia eksis di dalam

dan pada dunia filsafat. Dan filsafat hidup subur di dalam aktualisasi manusia. Oleh

karena filsafat , maka suatu mahluk menjadi manusia, dan karena manusia, maka

pastilah berfilsafat.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk

yang unik Makhluk yang berbeda dengan makhluk Allah yang lainnya. Sehingga

selain mempunyai insting sebagaimana makhluk lainnya manusia juga mampu

berpikir. Dan dengan pikirannya itu timbullah rasa ingin tahu yang selalu
berkembang. Rasa ingin tahu tidak pernah dapat dipuaskan. Kalau salah satu soal

dapat dipecahkan maka timbul soal lain yang menunggu penyelesaiannya. Dengan

selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan itu, tampak lebih nyata bahwa

manusia berbeda daripada hewan. Manusia merupakan makhluk yang berakal serta

mempunyai derajat yang tertinggi bila dibandingkan dengan hewan atau makhluk

lainnya.

Berkat pengamatan yang sistematis dan kritis, serta makin bertambahnya

pengalaman yang diperoleh, lambat-laun manusia berusaha mencari jawab secara

rasional dengan meninggalkan cara yang irasional. Pemecahan yang secara rasional

berarti mengandalkan rasio dalam usaha memperoleh pengetahuan yang benar.

4. Jelaskan konsep kebijaksanaan menurut pendapat anda?

Penye:

Menurut saya kebijaksanaan itu merupakan kemampuan untuk secara

optimal (efektif dan efisien) menerapkan persepsi dan pengetahuan berdasarkan

pemahaman tentang apa yang benar dibarengi dengan penilaian yang optimal untuk

bertindak. meliputi: kecerdasan, kearifan, atau wawasan.

Contoh: Dalam mengerjakan tugas, saya memilih untuk membaca dan memahami

dari berbagai sumber walaupun apa yang ingin diketahui telah ditemukan dan benar.
5. Filsafat terbagi atas 3 cabang utama, sebutkan dan jelaskan ketiganya?

Penye:

a. Ontologi

Di antara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno adalah

Ontologi sebab persoalan paling awal dalam permulaan pemikiran Yunani adalah

pemikiran di bidang Ontologi. Pemikiran paling tua dalam kaitannya dengan

Ontologi adalah pemikiran Thales atas air yang adalah merupakan substansi

terdalam yang merupakan asal mula dari segala sesuatu.

Sesungguhnya berbicara tentang Ontologi adalah berbicara tentang hakikat

ataupun kenyataan (realita) sesuatu yang ada, baik yang jasmani maupun yang

rohani. Hanya saja yang menjadi persoalan adalah pembicaraan tentang hakikat

ataupun kenyataan (realita) sesuatu sangatlah luas sekali, yaitu segala yang ada

dan yang mungkin ada. Hakikat adalah realitas; realitas adalah ke-real-an. Riil

artinya kenyataan yang sebenarnya. Jadi hakikat adalah kenyataan sebenarnya

tentang sesuatu, bukan kenyataan sementara atau keadaan yang menipu, juga

bukan kenyataan yang berubah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ontologi adalah berbicara tentang

hakekat ataupun kenyataan (realita) sesuatu yang ada baik yang jasmani maupun

yang rohani. Untuk dapat melaihat hakekat realitas maka ada dua pendekatan

utama, yaitu Pertama, Pendekatan Kuantitatif dan Kedua, Pendekatan Kualitatif.

Ontologi adalah lapangan penyelidikan kefilsafat paling kuno dalam sejarah

peradaban ummat manusia.

b. Epistemologi
epistemologi membahas tentang terjadinya dan kesahinan atau kebenaran

ilmu. Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan

dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasar-

dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang

dimiliki. Yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana cara untuk

mendapatkan ilmu pengetahuan itu dan bagaimana melakukan pembenaran

terhadapnya. Ada dua teori pembenaran tradisional ilmu pengetahuan

sebagaimana dikemukakan oleh Noeng Muhadjir. Pembenaran pertama ialah

teori koherentisisme dan yang kedua adalah teori foundationalisme.

Para penganut teori foundationalisme klasik berpendapat bahwa semua

pengetahuan dan pembenaran yang diyakini itu sepenuhnya berlandaskan pada

pengetahuan dan pembenaran noninferensial. Maksudnya : Pembenaran hari ini

turun hujan dimaksudkan hanya membenarkan turun hujan; tetapi tidak ada

maksud meramalkan bahwa hari lain dengan konmdisi yang sama akan juga

turun hujan.

Berbeda halnya dengan penganut pahan koherentisisme yang memandang

bahwa yang diyakini itu tidak akan terlepas dari lingkaran dari semua yang

diyakini. Yang diyakininya : tampilan kaya akan dihormati. Jajan di warung

Tegal tak mau. Dikenal orang miskin tak mau, malu dikira miskin pula. Menurut

teori ini sesuatu yang diyakini itu tidak terlepas dari keseluruhan sistem yang

diyakininya, sehingga pembenaran terhadap sesuatu yang diyakini, dapat dilacak

keterkaitannya dengan keseluruhan sistem yang diyakininya.


Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa Epistemologi adalah membahas

tentang terjadinya dan kesahihan atau kebenaran yang berurusan dengan hakikat

dan lingkup pengetahuan. Adapun cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan

dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode induktif, deduktif,

positivistik, Kontemplatif dan Dialektis.

c. Aksiologi

Aksiologi adalah berbicara tentang nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu

yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang

dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika

dan estetika. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi haruslah diberi nilai-

nilai agama dan kemanusiaan. Oleh karena itu sangat tepat apa yang disebut

dengan “Islamisasi Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi.

6. Jelaskan perbedaan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan?

Penye:

Perbedaan filsafat pengetahuan (Epistemologi) dengan ilmu pengetahuan.

Walaupun objek kajian keduanya sama-sama pengetahuan, filsafat pengetahuan

mengkaji pengetahuan dalam arti seluas-luasnya, termasuk pengetahuan sehari-hari.

Sedangkan filsafat ilmu pengetahuan mengkaji pengetahuan yang bersifat khusus dan

bersifat ilmiah untuk membedakannya dari pengetahuan sehari-hari. Selain itu,

filsafat pengetahuan juga membahas tentang batas, sumber, struktur dan keabsahan

pengetahuan sedangkan filsafat ilmu pengetahuan membahas ciri keilmiahan suatu

ilmu pengetahuan dengan cara kerja ilmiah. Perbedaan yang lain, filsafat
pengetahuan bertujuan untuk mencapai hakikat ilmu pengetahuan sedangkan filsafat

ilmu pengetahuan hanya mencoba menerangkan gejala-gejala secara ilmiah.

7. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara filsafat hidup dengan filsafat akademik?

Peny:

a. Perbedaan :

 Filsafat hidup bersifat tertutup, artinya filsafat itu ada karena telah ditentukan

oleh dan menurut norma-norma keagamaan, adat istiadat, dan budaya social

yang sedang berlaku.

 Filsafat Akademik bersifat rasional terbuka, dipelajari secara metodik dan

sistematik menurut pendekatan-pendekatan (approachs) tertentu untuk mencapai

kebenaran hakiki mengenai obyek yang dipelajari.

b. Persamaan:

Filsafat hidup dan filsafat akademik itu ada keterkaitannya. Diantara

kduanya terkandung hubungan yang kualistik. Adanya filsafat hidup yang

menyebabkan adanya filsafat akademik. Yang hakiki didalam filsafat hidup

adalah tujuan hidup manusia yaitu kebahagiaan abadi. Kiranya tujuan ini tidak

berbeda dengan tujuan filsafat yang dipelajari secara akademik. Keduanya hanya

berbeda dalam hal sikap, cara dan tingkah laku.

Anda mungkin juga menyukai