NIM : 1907531120
Tugas Kelompok
Perjalanan Kacang Garuda dimulai pada tahun 1958 oleh bapak Darmo Putra. Bapak
Darmo Putra adalah salah satu pejuang kemerdekaan RI. Pada awalnya, Bapak Darmo Putra
mendirikan PT Tudung di Pati, Jawa Tengah. PT Tudung didirikan sebagai bentuk perjuangan
lain di sektor perdagangan hasil bumi Indonesia. Namun, bukan kacang, melainkan tapioka.
Kecintaan pada Indonesia diturunkan kepada generasi penerusnya dan diwujudkan dengan
memproduksi kacang kulit dari negeri sendiri, yakni melalui merk 'Kacang Garuda' pada tahun
1987. Seiring berjalan waktu, 'Kacang Garuda' menjadi produk pilihan di Industri makanan
ringan di tanah air. Kacang Garuda mempunya tagline ‘Kacangnya Indonesia’. Hal itu wajar
karena kesuburan tanah Indonesia menghasilkan kacang pilihan dan bermutu, serta berkualitas.
Inilah yang menjadikan kacang garuda, ini kacangnya Indonesia.
Secara tidak langsung, GarudaFood menciptakan new usage terkait cara mengonsumsi
kacang. Sehingga berdampak pada market size kacang secara keseluruhan. Masyarakat Indonesia
yang gemar menonton pertandingan sepakbola di TV secara berkelompok, merupakan target
potensial yang dibidik oleh Kacang Garuda Setelah itu, terbentuklah top of mind di masyarakat
bahwa Kacang Garuda merupakan makanan ringan yang paling pas dikonsumsi saat menonton
sepakbola bersama teman-teman.
Setelah sukses dengan kampanye ini, Kacang Garuda menciptakan tagline ‘Jangan Ngopi
Tanpa Kacang Garuda’ pada awal 2011 dengan pemilihan brand ambassador yang kriterianya
pas dengan karakteristik brand Kacang Garuda. Kampanye ini kami ciptakan setelah melalui
riset pemasaran kepada masyarakat terlebih dahulu
Kacang Garuda juga menciptakan inovasi produk baru yang inovatif seperti Kacang Kulit
Rasa dan Kacang Biga, yakni kacang yang mempunyai isi tiga buah bulir. Kacang Biga saat ini
dihasilkan melalui riset selama hampir tiga tahun. Untuk Kacang Biga, Kacang Garuda menjadi
first mover di kategori kacang kulit biji tiga dan masuk kategori premium. Tidak hanya menjadi
first mover di Kacang Biga, Kacang Garuda juga menjadi first mover dengan terobosan barunya,
meluncurkan Kacang kulit rasa (bawang dan keju). Tidak hanya di kategori kacang kulit, namun
Kacang Garuda juga melakukan inovasi dengan variasi kacang salut (kacang atom, kacang telur).
Terobosan Kacang Garuda lain adalah inovasi di packaging dengan menciptakan added
value bagi konsumen. Berdasarkan hasil rist, konsumen pada umumnya tidak langsung habis saat
mengonsumsi Kacang Garuda. Oleh karena itu, tim Kacang Garuda melakukan inovasi dengan
membuat kemasan yang dilengkapi dengan zipper sehingga konsumen tetap dapat mengonsumsi
kacang garing yang renyah,apabila tidak langsung habis saat dikonsumsi.
Untuk lebih meningkatkan brand awareness ke masyarakat, setiap tahun, Kacang Garuda
mengalokasikan budget promosi 6% dari total penjualan untuk pemasangan iklan di media cetak
dan elektronik maupun brand activation Kacang Garuda
Dampak dari keberhasilan inovasi tersebut yaitu memiliki beberapa pabrik diberbagai
lokasi, Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di berbagai lokasi, telah berdiri
pabrik-pabrik industri Garudafood.
Kacang Garuda 65% menguasai pangsa pasar produk makanan kacang di Indonesia, Dari
hasil survey yang berjudul Study Regarding Snack Industry and Marketing in Indonesia, 1998,
Corinthian infopharma Corpora (CIC) menemukan bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai
65% pangsa pasar produk makanan kacang di Indonesia. Produk diekspor ke berbagai Negara.
Selain menguasai pasar nasional, produk Garudafood diekspor ke berbagai Negara seperti
Singapura, Malaysia, Hong Kong, Filipina, Brunei Darussalam, Cina, Australia, Kepulauan
Pasifik, Amerika Serikat, Kanada, Guatemala, Meksiko, Bangladesh, India, Arab Saudi (KSA),
Uni Emirat Arab, Jordania, Lebanon, Yaman, Belanda, Jerman, dan lain-lain.