Anda di halaman 1dari 13

SERI PENGENDALIAN SOSIAL

NAMA : INTAN NUR AINI


KELAS : X MIPA 1
NO ABSEN : 17
TANGGAL PENGUMPULAN :

SISWA, PENGAJAR SOSIOLOGI,

Intan Nur Aini Wijayanti, S.Pd


Standar Kompetensi :
1. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian

Kompetensi Dasar :
Menerapkan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat .

Indikator :

Tujuan pembelajaran pada bab ini adalah agar para siswa :


1. dapat menjelaskan pengertian masalah sosial;
2. dapat menjelaskan penyebab munculnya masalah sosial;
3. dapat menjelaskan ukuran-ukuran sosiologi terhadap masalah sosial;
4. dapat menjelaskan contoh-contoh masalah sosial;
5. dapat menjelaskan pemanfaatan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan
masyarakat.

MATERI

Pengertian
Pengendalian sosial adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta
mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai
yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan
anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang/membangkang.

Telah dijelaskan bahwa pengendalian sosial terjadi karena adanya perilaku yang
menyimpang. Jadi, pengendalian sosial sangat berperan penting bagi kehidupan kita masing-
masing. Oleh karena itu, pengendalian sosial pun memiliki fungsi dan tujuan. Sebagai pelajar
ataupun masyarakat publik juga dapat memahami ciri-ciri pengendalian sosial,macam-
macam,bentuk-bentuk, serta lembaga pengendalian sosial.

Jika tak ada penerapan pengendalian sosial bagi pelajar maupun masyarakat publik
tentunya negara kita cenderung drastis meningkatkan perilaku yang menyimpang yang bersifat
tidak stabil karena perilaku yang menyimpang tersebut. Jadi kita harus memahami pengendalian
sosial.

Para sosiolog menggunakan istilah pengendalian sosial untk menggambarkan segala cara
dan proses yang ditempuh oleh sekolompok orang atau masyarakat yang bersangkutan. Banyak
cara yang digunakan untuk memaksa individu agar taat pada sejumlah peraturan. Contoh,
homoseksual/lesbian bagi masyarakat desa dianggap sangat tabu dan dianggap melanggar adat. Si
pelaku yang tertangkap basah melakukan hal tersebut harus siap menghadapi resiko digosipkan,
dikucilkan, atau mungkin diarak keliling kampong. Mengapa demikian? Karena
homoseksual/lesbian merupakan aib di masyarakat yang tidakdapat ditolerir. Bahkan, sanksinya
bisa berupa pengusiran dari kampong. Sanksi demikian sudah termasuk ke dalam pengendalian
sosial. Yakni berupa hukum.

Berikut merupakan pendapat menurut beberapa ahli mengenai pengertian pengendalian sosial:

 Robert M. Z. Lawang :
Pengendalian sosial adalah semua cara yang dipergunakan suatu masyarakat untuk
mengembalikan si penyimpang pada garis yang normal atau yang sebenarnya.
 Joseph S. Roucek :
Pengendalian sosial adalah segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak
direncanakan yang bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga
masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku.
 Karel J. Veeger :
Pengendalian sosial adalah kelanjutan dari proses sosialisasi dan berhubungan dengan
cara-cara dan metode-metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar
berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat
 Paul B. Horton dan Chester L. Hunt :
Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok
orang atau masyarakat sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai dengan harapan
kelompok atau masyarakat itu sendiri.
 Peter L. Berger ;
Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan
anggotanya yang membangkang.
 Bruce J. Cohen :
Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong
seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian sosial adalah proses yang
digunakan oleh seseorang atau kelompok untuk memengaruhi, mengajak, bahkan memaksa
individu atau masyarakat agar berperilaku sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat, sehingga tercipta ketertiban di masyarakat.

Ciri-Ciri Pengendalian Sosial


1. Suatu cara atau metode atau teknik tertentu untuk menertibkan masyarakat atau individu.
2. Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terus
terjadi di dalam suatu masyarakat.
3. Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya atau oleh suatu
kelompok terhadap individu dan antara individu dengan individu lainnya.
4. Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak.

Tujuan Pengendalian Sosial


1. Untuk menjaga ketertiban sosial.
Apabila nilai-nilai dan norma-norma sosial dijalankan semua masyarakat, maka
ketertiban sosial dalam masyarakat dapat terpelihara. Salah satu cara menanamkan nilai
dan norma sosial adalah melalui lembaga pendidikan dan keluarga. Melalui lembaga
tersebut anak diarahkan untuk meyakini nilai dan norma sosial.
2. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan terhadap nilai-nilai dan norma-norma sosial di
masyarakat.
Dengan adanya pengendalian sosial seseorang atau masyarakat mulai berfikir (akibatnya)
jika akan berperilaku menyimpang.
3. Untuk mengembangkan budaya malu.
Pada dasarnya setiap individu memiliki “rasa malu“, karena rasa malu berhubungan
dengan harga diri seseorang. Harga diri seseorang akan turun jika seseorang melakukan
kesalahan yang melanggar norma-norma sosial di dalam masyarakat. Jika seseorang
melakukan kesalahan maka masyarakat akan mencela. Celaan tersebut menyadarkan
seseorang untuk tidak mengulangi pelanggaran terhadap norma. Jika setiap perbuatan
melanggar norma dicela maka “budaya malu“ akan timbul dalam diri seseorang.
4. Untuk menciptakan dan menegakkan sistem hukum.
Sistem hukum merupakan aturan yang disusun secara resmi dan disertai sanksi tegas
yang harus diterima oleh seseorang yang melakukan penyimpangan.
Singkatnya, Pengendalian sosial bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan
perubahan-perubahan dalam masyarakat atau bertujuan untukmencapaikeadaan damai
melalui keserasian antara kepastian dengankeadilan.

Macam Pengendalian Sosial


Berdasarkan Waktu :
 Tindakan Preventif
Tindakan preventif adalah pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya
penyimpangan perilaku, agar suatu tindak pelanggaran dapat dicegah. Misalnya dapat
berbentuk nasihat, anjuran dan penyuluhan.
 Tindakan Represif
Tindakan represif adalah pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadinya
pelanggaran atau penyimpangan perilaku, agar penyimpangan yang sedang dilakukan
dapat dihentikan. Misalnya, dapat berbentuk teguran, peringatan lisan dan tertulis, sanksi
administrasi, denda, dan bahkan hukuman mati.
 Tindakan Kuratif
Tindakan kuratif adalah pengendalian sosial yang dilakukan pada saat terjadi
penyimpangan sosial. Bertujuan untuk memberi penyadaran kepada perilaku dan
memberi efek jera. Contohnya, seorang guru menegur dan menasihati siswanya karena
ketahuan menyontek pada saat ulangan.

Berdasarkan Cara
 Tindakan Persuasif
Tindakan persuasif merupakan upaya pengendalian sosial yang dilakukan dengan
menekankan pada tindakan yang sifatnya mengajak atau membimbing warga masyarakat
agar bersedia bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Cara persuasif cenderung
menekankan pada upaya penyadaran msyarakat. Contoh, sejumlah artis membagikan
bunga sebagai ajakan untuk mewujudkan perdamaian ; seorang guru Bimbingan dan
Penyuluhan ( BP ) menegur dan menasihati seorang siswa yang tertangkap basah
merokok di sekolah.
 Tindakan Koersif
Tindakan koersif merupakan upaya pengendalian sosial yang dilakuan dengan
menekankan pada tindakan yang sifatnya memaksa warga masyarakat agar bersedia
bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Cara koersif cenderung menekankan pada
berbagai upaya pemaksaan masyarakat.Upaya ini semestinya digunakan seminimal
mungkin, yaitu bila upaya persuasif tidak memberikan hasil. Contoh, petugas ketertiban
kota memerintahkan dengan pengeras suara agar semua PKL tidak berdagang di tempat
yang dilarang ( tekanan), namun kemudian petugas ketetiban kota mengangkut lapak
yang digunakan para pedagang kaki lima yang berdagang di tempat – tempat terlarang.
Hal itu dilakukan karena peringatan yang telah diberikan beberapa kali tidak di indahkan.
Berdasarkan Sifat
 Pengendalian Melalui Institusi
Pengendalian melalui institusi adalah cara pengendalian sosial melalui lembaga-lembaga
sosial yang ada dalam masyarakat, seperti lembaga pendidikan, hukum, agama, politik,
ekonomi, dan keluarga. Misalnya, orang yang ketahuan merampok sebuah Bank akan
dimasukkan ke dalam penjara.
 Pengendalian Melalui Noninstitusi
Pengendalian melalui noninstitusi adalah cara pengendalian di luar institusi yang ada,
seperti oleh individu atau kelompok massa yang tidak saling mengenal. Cara pengendalian
ini seringkali menggunakan kekerasan dan sifatnnya tidak resmi. Misalnya, sekelompok
massamelakukan penganiayaan terhadap seorang pencopet ysng tertsngksp I sebuah
terminal.

Bentuk Pengendalian Sosial


Gosip atau Rumor
Gosip sering juga diistilahkan dengan desas-desus.Gosip merupakan memperbincangkan
perilaku negatif yang dilakukan oleh seseorang tanpa didukung oleh fakta yang jelas.Gosip
tidak dapat diketahui secara terbuka, terlebih-lebih oleh orang yang merupakan objek
gosip.Namun demikian gosip dapat menyebar dari mulut ke mulut sehingga hampir seluruh
anggota masyarakat tahu dan terlibat dalam gosip. Dengan begitu akan ada banyak orang
yang terpengaruh dan bersikap sinis terhadap orang yang digosipkan. Misalnya gosip
tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh Si A dengan Si B. gosip seperti ini dalam
waktu singkat akan segera menyebar. Warga masyarakat yang telah mendengar gosip
tertentu akanterpengaruh dan bersikap sinis kepada orang yang digosipkan. Karena sifatnya
yang laten, biasanya orang sangat menjaga agar tidak menjadi objek gossip
Teguran
Teguran biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau
sekelompok orang yang dianggap melanggar etika dan/atau mengganggu kenyamanan warga
masyarakat.Teguran merupakan kritik sosial yang dilakukan secara langsung dan terbuka
sehingga yang bersangkutan segera menyadari kekeliruan yang telah diperbuat. Di dalam
tradisi masyarakat kita teguran merupakan suatu hal yang tidak aneh lagi.Misalnya teguran
terhadap sekelompok pemuda yang begadang sampai larut malam sambil membuat
kegaduhan yang mengganggu ketentraman warga yang sedang tidur, teguran yang dilakukan
oleh guru kepada pelajar yang sering meninggalkan pelajaran, dan lain sebagainya.
Sanksi/Hukuman
Pada dasarnya sanksi atau hukuman merupakan imbalan yang bersifat negatif yang diberikan
kepada seseorang atau sekelompok orang yang dianggap telah melakukan perilaku
menyimpang.Misalnya pemecatan yang dilakukan terhadap polisi yang terbukti telah
mengkonsumsi dan mengedarkan narkoba, dan lain sebagainya. Adapun manfaat dari sanksi
atau hukuman antara lain adalah: (1) untuk menyadarkan seseorang atau sekelompok orang
terhadap penyimpangan yang telah dilakukan sehingga tidak akan mengulanginya lagi, dan
(2) sebagai peringatan kepada warga masyarakat lain agar tidak melakukan penyimpangan.

Pendidikan
Pendidikan adalah cara paling efektif yang dilakuakn agar seseorang mengetahui, memahami
dan sekaligus mempraktikkan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar mencapai taraf kedewasaan.
Melalui pendidikanlah seseorang mengetahui, memahami, dan sekaligus mempraktekkan
sistem nilai dan sistem norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.
Agama
Agama mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk menjaga hubungan baik antara
manusia dengan sesama manusia, antara manusia dengan makhluk lain, dan antara manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan yang baik dapat dibina dengan cara menjalankan
segala perintah Tuhan dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya. Melalui agama
ditanamkan keyakinan bahwa melaksanakan perintah Tuhan merupakan perbuatan baik yang
akan mendatangkan pahala. Sebaliknya, melanggar larangan Tuhan merupakan perbuatan
dosa yang akan mendatangkan siksa. Dengan keyakinan seperti ini, maka agama memegang
peranan yang sangat penting dalam mengontrol perilaku kehidupan manusia.

Lembaga Pengendalian Sosial

Pengertian
Secara umum, pengertian lembaga sosial merupakan satu jenis lembaga yang mengatur
rangkaian tata cara dalam melakukan hubungan antar manusiadalam menjalani kehdupan
dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup. Dari pengertian tersebut, kita dapat
mengetahui fungsi dan sifat dari lembaga pengendalian sosial.
Macam-macam
Disini ada beberapa lembaga pengendalian sosial yang akan menegakkan aturan dalam
masyarakat. Pada setiap lembaga ada petugas yang memang diberi wewenang untuk
mengendalikan dan mengawasi perilaku yang menyimpang dari seseorang dan
menyadarkannya agar bertindak sesuai dengan norma sosial. Mari kita bahas satu persatu
lembaga pengendalian sosial tersebut.
1. Lembaga Kepolisian
Polisi merupakan aparat keamanan dan ketertiban masyarakat, dalam hal ini bertugas
pelindung terhadap ketertiban masyarakat. Polisi adalah aparat penegak hukum yang
bertugas menegakkan kaidah-kaidah/norma sosial. Sebagai penegak hukum polisi juga
bertugas melakukan penyidikan berbagai macam kasus penyimpangan sosial khususnya
kejahatan dan laporan tentang gangguan ketertiban masyarakat.
2. Lembaga Kejaksaan
Lembaga kejaksaan pada hakikatnya merupakan lembaga formal yang bertugas sebagai
penuntut umum yaitu pihak yang melakukan peuntutan terhadap mereka-mereka yang
melakukan pelanggaran hukum berdasarkan tertib hukum yang berlaku. Sebagai badan
yang berwenang dalam penegakan hukum dan keadilan, Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa
Agung yang dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada Presiden.
3. Lembaga Pengadilan
Lembaga pengadilan pada hakikatnya juga merupakan lembaga pengadilan sosial formal
yang bertugas untuk memeriksa kembali hasil penyidikan dan BAP dari kepolisian serta
menindaklanjuti tuntutan dari kejaksaan terhadap kasus pelanggaran itu sendiri. Dalam
pengadilan terdapat perangkat yang bertugas menjalankan pengadilan antara lain, hakim,
jaksa, panitera, dan pengacara.
4. Lembaga KPK
KPK merupakan lembaga yang dibentuk untuk memberantas para korupsi di tanah air.
KPK adalah lembaga Negara di Indonesia yang bersifat independen dan bebas dari
pengaruh kekuasaan manapun. Tidak hanya penindakan kasus korupsi, tetapi upaya
pencegahan korupsi juga dilakukan KPK.
5. Lembaga Adat
Penyimpangan perilaku diselesaikan berdasarkan aturan hukum adat yang berlaku di
bawah penyelanggaran tokoh-tokoh adat setempat. Pengadilan adat yaitu suatu lembaga
pengendalian sosial yang terdapat pada masyarakat yang masih kuat memegang adat-
istiadat. Lembaga adat bertugas untuk mengawasi atau mengendalikan warga yang
melanggar norma adat. Hukuman bagi para pelanggar norma adat dapat berupa denda
atau diusir dari lingkungan masyarakat adat yang bersangkutan.
6. Tokoh-Tokoh Masyarakat
Tokoh-tokoh masyarakat ini merupakan panutan sekaligus pengendali yang dipatuhi
oleh warga masyarakat yang lain. Tokoh masyarakat adalah para pemimpin masyarakat,
baik formal maupun informal. Mereka ditokohkan karena memiliki pengaruh atau
wibawa atau kharisma di hadapan masyarakatnya. Para tokoh masyarakat dapat
melakukan peranan sebagai lembaga pengendalian sosial terhadap warga
masyarakatnya. Misalnya dengan cara mendidik, menasihati, membimbing, membina,
menegur, dan sebagainya, agar warga masyarakatnya mematuhi nilai-nilai dan norma
yang berlaku. Usaha warga masyarakat untuk memberikan opini dan penekanan
terhadap pihak-pihak yang dianggap melanggar ketentuan perundang yang berlaku baik
yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung disebut kontrol sosial.
7. Media Massa
Media massa efektif juga untuk mengendalikan kehidupan sosial masyarakat. Apalagi
media massa memiliki cakupan luas, sehingga dapat
mengontrol perilaku para pemimpin dan warga masyarakat. Media massa dapat pula
membentuk opini publik sehingga memengaruhi sikap dan pendapat warga masyarakat
tentang sesuatu hal.
8. Lembaga sekolah
Sekolah juga termasuk lembaga pengendalian sosial. Guru berkewajiban mendidik dan
mengajar para siswa. Mendidik lebih intensif daripada mengajar. Ketika mendidik para
siswa, guru akan menanamkan nilai dan norma sosial yang akan membangun kepribadian
para siswa. Hal ini mesti dilakukan agar para siswa bisa menjadi individu beradab.
9. Keluarga
Keluarga dapat berperan sebagai lembaga pengendalian sosial bagi anak-anak. Peranan
keluarga dalam pengendalian sosial sangat besar, sebab lingkungan keluarga merupakan
tempat pertama dan utama bagi anakanak untuk belajar hidup sosial, termasuk mengenal
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
10. Mahasiswa
Mahasiswa sering disebut sebagai pelaku pengendalian sosial. Demonstrasi mahasiswa
untuk menuntut para pemimpin dan pejabat pemerintah yang melanggar norma-norma
hukum sehingga merugikan rakyat dan negara adalah salah satu contoh pengendalian
sosial.

Fungsi Lembaga Pengendalian Sosial


Ada beberapa fungsi pengendalian sosial dalam masyarakat, antara lain:
 Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial.
 Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma.
 Mengembangkan rasa takut untuk tdk melakukan perbuatan yg dinilai beresiko.
 Menciptakan sistem hukum (aturan yang disusun secara resmi dan disertai sanksi).
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar

1. Masyarakat akan selalu berupaya b. Reward


mencegah, mengurangi, maupun c. Punishment
menghilangkan penyimpangan- d. Konformitas
penyimpangan yang terjadi sehingga e. Dekadensi
terwujud kembali keseimbangan sosial 5. Lembaga atau pranata sosial yang
(social equilibrium) yang sering disebut terdapat pada masyarakat tradisional
sebagai …. memiliki aturan untuk mengatur tata
a. Hukuman sosial tertib atau tingkah laku anggota
b. Sanksi sosial masyarakatnya. Yang melanggarnya
c. Keteraturan sosial akan diberikan hukuman, misalnya
d. Pengendalian sosial dikucilkan atau diusir lingkungan
e. Integrasi sosial masyarakatnya. Lembaga pengendalian
2. Salah satu jenis pengendalian sosial sosial tersebut adalah ….
pada masyarakat modern yang a. Tokoh masyarakat
merupakan produk badan eksekutif b. Pengadilan
adalah …. c. Polisi
a. Denda tilang d. Adat istiadat
b. Pencekalan e. Pemerintah
c. Hukuman mati 6. Bagi pedagang kaki lima yang nekat
d. Ganti rugi berdagang di badan jalan setelah
e. Gugatan/somasi beberapa kali diberi peringatan oleh
3. Pada hari Senin, setelah upacara aparat pemda, selayaknya, dilakukan
pengibaran bendera, di SMU wilayah pengendalian social ….
Bekasi dilaksanakan penyuluhan tentang a. Preventif
bahaya narkoba selama satu hari penuh. b. Persuasive
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh c. Koersif
kepolisian setempat yang bekerja sama d. Represif
dengan lembaga sosial yang bergerakdi e. Operatif
bidang pencegahan penyebaran 7. Pada masa pemerintahan Orde Baru,
HIV/AIDS dan penyalahgunaan tidak sedikit pejabat Negara terlibat
narkoba. Kegiatan itu termasuk dalam kasus KKN (kolusi, korupsi, dan
pengendalian sosial dalam bentuk …. nepotisme) yang merugikan rakyat
a. Lisan maupun Negara. Kasus itu menunjukkan
b. Simbol lemahnya pengedalian social Negara
c. Tulisan Indonesia pada lembaga ….
d. Formal a. Keagamaan, kepolisian, dan
e. Informal kehakiman
4. Cara pengendalian sosial melalui b. Keamanan, pendidikan, dan
kekerasan yang menekankan pada kepolisian
tindakan atau ancaman yang c. Pendidikan, kepolisian, dan
menggunakan kekuatan fisik dengan kehakiman
tujuan agar si pelaku jera dan tidak d. Pendidikan, kepolisian, dan
mengulangi perbuatannya lagi disebut kejaksaan
…. e. Kepolisian, kejaksaan, dan
a. Koersif kehakiman
8. Hukuman pidana bagi perilaku tindak 11. Dullah adalah siswa pada salah satu
pembunuhan termasuk contoh sekolah tertentu yang berlokasi di
pengendalian social dengan cara …. bilangan Jakarta Selatan. Pada hari-hari
a. Antisipasif tertentu dalam setiap minggunya pasti ia
b. Regulative meliburkan diri dengan berbagai alasan
c. Persuasive yang kurang masuk akal. Peringatan
d. Preventif berupa teguran telah dilakukan oleh wali
e. Koersif kelas maupun guru BK. Cara
9. Menggosipkan seseorang terkadang pengendalian sosial yang dilakukan oleh
terasa asyik. Tidak terasa, hal itu Guru BK/Wali Kelas adalah ….
merupakan perbuatan yang tidak terpuji, a. Persuasive
seperti menggosipkan teman kita yang b. Koersif
kumpul kebo atau mungkin jadi PSK. c. Preventif
Dalam hal itu, gossip dapat juga d. Represif
berfungsi …. e. Antisipatif
a. Menyadarkan si pelaku agar tidak 12. Tujuan pengendalian sosial dapat
mengulangi perbuatan yang salah tercapai antara lain dengan cara ….
b. Membuat seseorang yang a. Intimidasi
digosipkan merasa disudutkan
b. Sosialisasi
c. Membuat si pelaku menjadi tidak
peduli terhadap lingkungan sekitar c. Enkulturasi
d. Menyadarkan si pelaku berada d. Akulturasi
dalam lingkungan yang salah e. Internalisasi
e. Untuk menghukum orang-orang 13. Seorang polisi memberhentikan dan
yang dinyatakan bersalah memeriksa kelengkapan kendaraan,
10. Pelanggaran lalu lintas banyak dilakukan kemudian menindak yang melanggar.
dan, seolah-olah, sudah menjadi hal yang
Pengendalian sosial ini di sebut
biasa, seperti menyerobot lampu merah,
pedagang kaki lima yang menghabiskan pengendalian ….
badan jalan, dan banyak lagi a. Preventif
pelanggaran pelangaran lainnya. Polisi b. Regresif
yang bertugas memelihara ketertiban c. Persuasive
seakan-akan tak berdaya. Jika hal itu d. Koersif
dibiarkan berlarut-larut, kemungkinan e. Represif
yang terjadi adalah ….
14. Pengendalian sosial akan dapat terwujud
a. Layanan publik dari aparat
kepolisian akan meningkat dan mampu membawa ketentraman jika
b. Kondisi masyarakat akan menjadi ….
chaos (kacau) a. Tekanan dari pemerintah kuat
c. Konsekuensi terhadap aturan yang berdasarkan hukum
berlaku tidak berjalan b. Kekuasana Negara otoriter dan
d. Denda berupa uang dari si
menekan
pelanggar harus ditegakkan
e. Pensosialisasikan kembai norma- c. Masyarakat berusaha mematuhi
norma yang hilang norma secara sadar
d. Pelanggaran dapat ditindak dengan b. Dapat bertindak tanpa campur
tegas tangan orang tua
e. Para pejabat dapat memberikan c. Sanksinya tegas jika melakukan
keteladanan perlawanan
15. Yang tidak termasuk tujuan d. Disosialisasikan secara bertahap
pengendalian sosial adalah …. dan sistematis
a. Agar masyarakat mematuhi norma e. Sekolah adalah lembaga yang
dan aturan independen
b. Dapat terwujud keserasian dan 19. Pengendalian sosial dengan cara minta
ketentraman bantuan kepada orang lain yang dapat
c. Dapat mengekang masyarakat dianggap mampu mengatasi masalah
untuk berinteraksi disebut dengan istilah ….
d. Agar menyadari perilakunya yang a. Ostrasisme
menyimpang b. Fraundulens
e. Memaksa untuk mematuhi c. Intimidasi
peraturan d. Provokasi
16. Baik di masyarakat maupun di sekolah e. Kolaborasi
sering disampaikan bahaya merokok. 20. Bentuk pengendalian sosial yang bersifat
Hal itu merupakan cara pengendalian noninstitusional biasanya berupa ….
yang bersifat …. a. Ejekan, penghargaan, dan gossip
a. Persuasive b. Intimidasi, paksaan, dan adat
b. Koersif c. Hukum, tekanan, dan cemooh
c. Kompulsif d. Cemooh, gossip, dan dikucilkan
d. Pervasi e. Tertawaan, intimidasi dan dibuang
e. Kurasif 21. Jika anggota masyarakat mengejek dan
17. Dewan guru mengumpulkan dan membicarakan seseorang yang dianggap
menindak siswa-siswa yang terlibat berperilaku menyimpang, berarti
perkelahian. Tindakan ini termasuk masyarakat tersebut melakukan
pengawasan dari …. pengendalian sosial yang berupa ….
a. Kelompok terhadap individu a. Cemoohan
b. Kelompok terhadap kelompok b. Desas-desus
c. Masyarakat terhadap masyarakat c. Gossip
d. Lembaga terhadap kelompok d. Intimidasi
e. Institusi terhadap kelompok e. Condolence
18. Bentuk pengendalian sosial yang paling 22. Konformitas adalah perilaku ….
efektif antara lain melalui lembaga a. Mengikuti tujuan dan mengikuti
pendidikan formal atau sekolah, sebab cara yang telah ditentukan
…. masyarakat
a. Dapat mengenyampingkan
peranan orang tua
b. Seseorang yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan
lingkungan
c. Mengikuti tujuan yang terdapat
pada adat istiadat
d. Yang telah meninggalkan budaya
e. Yang berfungsi sebagai
pengendali
23. Bentuk pengendalian sosial yang paling
efektif antara lain melalui lembaga
pendidikan formal atau sekolah, sebab
….
a. Dapat mengenyampingkan
peranan orang tua
b. Dapat bertindak tanpa campur
tangan orang tua
c. Sanksinya tegas jika melakukan
perlawanan
d. Disosialisasikan secara bertahap
dan sistematis
e. Sekolah adalah lembaga yang
independen
24. Untuk meminimalisasi pelanggaran tata
tertib sekolah diterapakan sistem
penskoran terhadap bentuk pelanggaran
yang jika sampai pasa skore tertentu
siswa bisa dikeluarkan dari sekolah. Hal
tersebut termasuk proses pengendalian
sosial yang dinamakan ….
a. Kompulsi
b. Adaptasi
c. Pervasi
d. Resosialisasi
e. Rehabilitasi
25. Pengendalian sosial secara koersif
dilaksanakan dengan menerapkan ….
a. Pendekatan psikologis
b. Pendekatan edukatif
c. Kekerasan
d. Kebersamaan
e. Bimbingan

Anda mungkin juga menyukai