1
diberikan, diagnosis akhir dan intruksi selama dirumah, mencakup terapi yang
diberikan, lamanya, serta catatan lanjutan selama kunjungan.
Kegiatan pelayanan rekam medik dirumah sakit yang pertama adalah
penerimaan pasien. Penerimaan pasien dirumah sakit ada dua cara yaitu, pasien
rawat jalan dan pasien rawat inap. Pasien rawat jalan bisa diterima melalui
poliklinik maupun unit gawat darurat. Pasien yang datang melalui poliklinik bidan
datang langsung maupun datang dengan perjanjian. Menurut kedatangannya
pasien rawat jalan dibedankan menjadi dua yaitu pasien baru dan pasien lama
yang datang kerumah sakit setelah mendapat pelayanan di polklinik bisa langsung
pulang, dirujuk kerumah sakit lain atau menjalani rawat inap.
Kegiatan pelayanan rekam medik dirumah sakit yang kedua adalah
pencatatan (recording). Untuk memudahkan pencatatan, digunakan sistem
pernomoran, sistem pernomoran ini meliputi: nomor seri pasien, unit kunjungan
pertama pasien, dan seri unit kunjungan.
Kegiatan pelayanan rekam medik di rumah sakit yang ketiga adalah
pengolahan data. Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data,
kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk informasi.
2
biasanya terdiri dari 6 digit yang dibagi menjadi tiga kelompok angka. Kelompok
angka pertama adalah dua digit terakhir menunjukan rak penyimpanan. Kelompok
angka kedua adalah dua digit di tengah, menunjukan sub rak. Kelompok angka
ketiga adalah dua digit pertama (paling kiri), menunjukan urutan.
Kegiatan pelayanan rekam medik di rumah sakit yang kelima adalah
pengambilan/peminjam berkas, dilakukan dengan cara mengisi “requisation slip”
yang berisi: nomor rekam medik, nama pasien, unit meminjam dan tanggal
peminjaman. Pada saat berkas rekam medik sedang keluar dari rak penyimpanan
(sedang dipinjam), maka tempat berkas tersebut diganti dengan berkas “
outguide”.
Aturan dan prosedur umum dalam pengarsipan rekam medik pasien di
rumah sakit, antara lain: ketika berkas dikembalikan, sebelum disimpan harus
diperiksa dan diurutkan dahulu untuk memudahkan penyimpanan kembali.
Penyimpanan hanya dilakukan oleh petugas penyimpanan berkas. Berkas dengan
folder yang sobek harus segera diperbaiki dan lembaran yang lepas harus segera
disatukan dengan file induk.
Pemeriksaan asrip harus dilakukan secara berkala, untuk menemukan
kesalahan letak dan berkas yang belum kembali diletakkan outguide. Petugas file
bertanggung jawab terhadap kerapian dan keteraturan rak file. Berkas yang
sedang dalam proses atau digunakan untuk keperluan lain, harus berada di lokasi
yang jelas. Harus tersedia prosedur tertulis tentang penyimpanan berkas. Berkas
rekam medik yang tebal dapat dibagi atas beberapa volume, tetapi diarsipkan
bersama pada satu lokasi
3
Pencatatan di puskesmas dibagi menurut unit-unit pelayanan yang ada. Di
Unit Poliklinik Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), terdapat tiga jenis
pelayanan, yaitu pelayanan ibu hamil, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan
keluarga berencana. Pada pelayanan ibu hamil, pencatatannya meliputi : kartu
ibu/ status ibu , buku KIA, register kohort ibu hamil, Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS) KIA, dan buku register ibu hamil. Pencatatan pada pelayanan
kesehatan anak, antara lain: kartu anak/status anak, buku KIA, register kohort
anak dan buku register anak. Pencatatan pada pelayanan KB, lembar persetujuan
tindakan medik (informed consent), buku register KB dan laporan bulanan klinik
KB.
Selain melayani pasien rawat jalan, beberapa puskesmas juga melayani
pasien rawat inap. Pada puskesmas yang melayani rawat inap, khususnya
pelayanan persalinan, pencatatan pasien meliputi: kartu rawat inap, surat
persetujuan perawatan, lembar observasi persalinan, asuhan kebidanan, kartu
hitungan 10 aktivitas janin untuk ibu hamil dengan umur kehamilan lebih dari 41
minggu, status bayi baru lahir, surat rujukan, surat keterangan kelahiran dan surat
keterangan kematian.
Setelah pasien masuk ruang perawatan, maka pasien akan mendapatkan
beberapa formulir untuk kelengkapan data. Formulir-formulir tersebut antara lain:
Surat Pesetujuan Perawatan Puskesmas, yang ditandatangani oleh keluarga pasien
dan petugas puskesmas: Surat Pernyataan Persetujuan dilakukan tindakan medis/
diagnostik/terapetik, ditandatangani oleh keluarga pasien, petugas puskesmas dan
saksi dari keluarga pasien, atau petugas puskesmas.
B. Sistem pengumpulan data dan rekam medik Bidan Praktik Swasta (BPS)
Seperti halnya pencatatan di puskesmas, pencatatan dan pengumpulan data
di bidan praktik swasta (BPS) tercatat dalam beberapa formulir dan buku-buku
rekam medis. Pada umumnya, pelayanan kesehatan yang diberikan di sebuah
BPS, adalah pelayanan KIA dan pelayanan rawat inap untuk persalinan.
4
Sesuai dengan pelayanan yang diberikan, BPS mempunyai kewajiban
untuk membuat pencatatan dan pelaporan. Pencatatan dan pelaporan meliputi
semua klien yang dilayani, dimasukan dalam beberapa formulir, diantaranya:
kartu ibu/status ibu,informed consent, buku KIA, lembar observasi, persetujuan
tindakan medis, kartu anak/status anak, kartu status peserta KB, kartu peserta KB,
dan kartu persetujuan KB.
5
Prosedur penerimaan rawat inap
6
4) Bagi pasien yang pernah berobat atau di rawat maka rekam mediknya
segera di kirim ke ruang perawatan yang bersangkutan dan tetap
memakai nomor yang telah di milikinya.
5) Bagi pasien yang belum pernah di rawat atau berobat ke rumah sakit
maka di berikan nomor rekam medis.
6) Petugas sentral opname harus selalu memberitahukan ruang penampungan
sementara mengenai situasi tempat tidur di ruang perawat.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/28562226/SISTEM_PELAYANAN_REKAM_MEDI
K_RUMAH_SAKIT_PUSKESMAS_BPM_DAN_PELAYANAN_RAWAT_JA
LAN_DAN_RAWAT_INAP