Anda di halaman 1dari 9

1

BAB III
SISTEMATIKA KIPAS

Dalam penyusunan laporan KIPAS, agar penulisan sistematis dan seragam bagi
semua peneliti, maka Program KIPAS memberikan pedoman penulisan yang dilengkapi
dengan contoh-contoh terlampir. Berikut sistimatika KIPAS, yaitu:

a.1. Halaman cover depan dan halaman judul


KIPAS memiliki format untuk halaman cover yang memuat memuat beberapa
komponen, yaitu:
a. Judul
b. Pernyataan penulisan sebagai bagian dari persyaratan kelulusan di pesantren.
c. Logo pesantren MA Persis Sindangkasih.
d. Nama lengkap penulis beserta NIS.
e. Identitas lembaga beserta tahun penulisan.
f. Halaman cover depan dapat menggunakan hard cover namun halaman judul
menggunakan kertas yang sama dengan isi laporan KIPAS.
(contoh terlampir).
a.2. Halaman pengesahan

KIPAS memberikan pedoman untuk menulis halaman pengesahan KIPAS, agar


semua peneliti memiliki pedoman dalam membuat halaman pengesahan.

Halaman pengesahan diperlukan agar adanya legalitas KIPAS yang diotorisasi


oleh pembimbing dan Kepala MA Persis Sindangkasih. Susunan halaman pengesahan
yaitu:
a. Judul
b. Pernyataan penulisan sebagai bagian dari persyaratan kelulusan pesantren
c. Logo pesantren MA Persis Sindangkasih.
d. Nama lengkap penulis beserta NIS.
e. Identitas lembaga beserta tahun penulisan
f. Mencantumkan tempat dan tanggal pengesahan.
g. Disahkan oleh : Pembimbing di sebelah kanan dan Kepala MA Persis Sindangkasih
di sebelah kiri. Disahkan dengan stempel basah dari Pesantren.
(contoh terlampir).

a.3. Halaman pernyataan orisinalitas karya

MA Persis Sindangkasih sangat menghargai karya peneliti, termasuk karya para


peneliti terdahulu. Oleh karena itu pesantren tidak memberikan toleransi adanya
penjiplakan, plagiat karya dari orang lain. Untuk itu KIPAS menyiapkan Surat
Pernyataan Orisionlitas Karya.

Susunan Surat Pernyataan Orisinalitas Karya, yaitu:


a. Kata : Surat Pernyataan Orisinalitas Karya
b. Nama dan NIS
c. Menyatakan bahwa :
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis dengan judul "............." ini beserta
seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan
2

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu
yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.
d. Yang bertanda tangan : Nama/Peneliti
Contoh terlampir

a.4. Abstrak (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris)

Sebagai bentuk pembelajaran kepada para peneliti di pesantren, Program KIPAS


menetapkan semua karya menggunakan abstrak. Abstrak merupakan ringkasan
laporan yang memuat informasi penting terkait penelitian yang dilakukan. Dengan
membaca abstrak, pembaca mendapatkan gambaran singkat tentang penelitian secara
umum.

Sebagai tahap awal abstrak yang wajib adalah abstrak dengan menggunakan
bahasa Indonesia namun abstrak bahasa Inggris merupakan pilihan dan nilai tambah
bagi peneliti. Kebijakan ini, akan diperbaharui, pada saat pesantren merasa perlu
mewajibkan semua peneliti membuat abstrak dengan dua bahasa.

Gambaran umum abstrak KIPAS, yaitu:


a. Informasi umum mengenai penelitian yang dilakukan,
b. Alasan dilaksanakannya penelitian,
c. Tujuan penelitian,
d. Metode penelitian yang digunakan, dan
e. Hasil penelitian singkat.
Contoh terlampir

a.5. Kata pengantar

Kata pengantar merupakan tempat penulis mengungkapkan perasaan


kebahagiaan atas terselesaikannya KIPAS ini sebagai persyaratan kelulusan di
pesantren. Kata pengantar dapat dibuat dengan bebas oleh peneliti, namun agar ada
keseragaman, Program KIPAS memberikan arahan, beberapa hal yang perlu
dicantumkan dalam kata pengantar ini, yaitu:
a. Ucapan rasa syukur atas karunia Allah SWT. dan seterusnya.
b. Pengalaman berharga yang didapat dalam pelaksanaan KIPAS ini.
c. Ucapan terima kasih kepada orang tua, para guru, sahabat dan lainnya.
d. Ucapan penghargaan dan terima kasih bagi para peneliti terdahulu yang menjadi
sumber referensi KIPAS ini.
e. Pernyataan membuka diri terhadap masukan dan koreksi, karena tidak ada karya
yang sempurna.
f. Tempat dan tanggal dibuatnya kata pengantar ini.
3

a.6. Daftar isi

Daftar isi merupakan panduan untuk mempermudah pembaca dalam melihat


konten keseluruhan dari KIPAS. Umumnya para pembaca melihat daftar isi sehingga
mempermudah untuk melihat konten dan halaman yang akan dibaca terlebih dahulu.
KIPAS memberikan beberapa konten yang harus ada di dalam lembar daftar isi,
yaitu:
a. Judul : Daftar isi
b. Judul konten (bab, sub-bab dan topik) dan selanjutnya nomor halaman

a.7. Daftar tabel, gambar, singkatan atau lambang dan lampiran

Lembaran ini diperlukan untuk mempermudah pembaca dalam memahami tabel,


gambar, singkatan atau lambang yang digunakan.

Berikut beberapa bagian yang diperlukan, yaitu:


a. Judul: Daftar tabel, gambar, singkatan atau lambang dan lampiran.
b. Judul konten dan selanjutnya nomor halaman, dengan penulisan seperti ini:
Tabel 2.1. Time line Program KIPAS…..20
a. Ditulis secara berurutan yaitu :
a. Tabel
b. Gambar
c. Singkatan atau lambang
d. Lampiran
Contoh terlampir

a.8. Bab I. Pendahuluan

Di dalam pendahulan ini menggambarkan fundamental penelitian yang akan


dilakukan oleh peneliti. Setelah pembaca mendapatkan gambaran di dalam abstrak,
maka penulis mulai menjabarkan hal-hal rinci yang menjadi dasar penelitian ini.
Dalam bab pendahuluan ini, ada beberapa informasi yang wajib ada, yaitu:

a. Latar belakang penelitian

Bagian ini memaparkan hal yang menjadi dasar bagi penulis sehingga
melakukan penelitian ini. Penulis memiliki isu atau topik yang dirasa perlu untuk
dilakukan penelitain sehingga memberikan kejelasan. Bagian ini dapat dipaparkan
secara deskriptif, tidak perlu terlalu banyak namun harus memberikan gambaran yang
menjadi dasar keinginan penulis melakukan penelitian dengan topik ini.

b. Rumusan masalah penelitian

Rumusan masalah merupakan permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti.


Secara umum rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan, yang nanti akan
dijawab dalam proses penelitian.
4

Menurut laman www.luthfan.com, ada tiga kriteria rumusan masalah, yaitu:

Pertama, pada perumusan masalah kriteria pertama bentuknya berupa kalimat


interogatif atau kalimat tanya, baik itu pertanyaan yang perlu jawaban eksplanatoris
atau jawaban yang deskriptif. Eksplanatoris sendiri adalah menghubungkan dua atau
pun lebih gejala atau fenomena dalam kehidupan manusia.

Kedua, berhubungan atau bermanfaat untuk berusaha membuat dan


mengembangkan teori, di dalam makna pemecahan yang jelas, nantinya diharapkan
memberikan teoritik yang bermutu, baik itu untuk membuat teori baru atau
mengembangkan sebuah teori lama.

Ketiga, untuk membuat sebuah rumusan masalah yang bagus, sebaiknya


dirumuskan di dalam sebuah konteks yang benar dan aktual. Jadi, pemecahannya
memberikan keterkaitan kebijakan yang sesuai, dan bisa diaplikasikan dengan jelas
untuk proses perumusan masalah untuk kehidupan manusia
Berikut beberapa contoh rumusan masalah, yaitu:
a. Apakah ada hubungan jenis kelamin dengan tingkat kerajinan membuat PR?
b. Apakah perpustakaan di pesantren dapat meningkatkan literasi siswa MA?
c. Apakah program pembiasaan upacara bendera dapat meningkatkan semangat
disiplin siswa MA?

Dalam membuat KIPAS peneliti minimal membuat 3 (tiga) rumusan masalah


yang dibahas dalam proses penelitian ini.

c. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian merupakan bagian yang wajib ada di dalam KIPAS. Tujuan
penelitian merupakan hasil penelitian yang akan diperoleh setelah proses penelitian
KIPAS ini selesai dilakukan. Tujuan menjadi hal penting sehingga peneliti dapat terarah
dalam menyelesikan karya tulis ilmiahnya.
Beberapa ahli membedakan tujuan penelitian menjadi:
a. Eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan
baru yang belum ada.
b. Verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji sebuah teori yang sudah
ada. Sehingga ditemukan suatu hasil penelitian yang dapat mengugurkan atau
memperkuat penelitian sebelumnya.
c. Development atau pengembangan yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan penelitian yang sudah ada.

Berikut adalah contoh tujuan penelitian, yaitu:


a. Membandingkan tingkat pengerjaan PR antara peserta didik perempuan dan
peserta didik laki-laki.
b. Mendiskripsikan pengaruh keberadaan perpustakaan terhadap minat membaca
peserta didik di MA.
c. Mengukur pengaruh upacara bendera dengan karakter disiplin peserta didik di MA.

d. Manfaat penelitian
5

Manfaat penelitian menggambarkan hasil dari terlaksananya KIPAS ini. Peneliti


tinggal menghubungkan saja manfaat penelitian dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Sehingga lebih mudah mendapatkan manfaat penelitian.

Menurut para ahli, manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
manfaat teoritis dan manfaat praktis.
Manfaat teoritis adalah untuk mengecek teori yang sudah ada, apakah
memperkuat atau mengugurkan teori yang sudah ada?, sedangkan manfaat praktis
adalah untuk memecahkan masalah praktis, misalnya rendahnya nilai matematika di
MA, manfaat praktis adalah mengetahui cara meningkatkan nilai siswa.
Berikut adalah contoh manfaat penelitian, dari masalah “Apakah ada hubungan
jenis kelamin dengan tingkat kerajinan membuat PR?”
yaitu:
a. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat memberikan cara-cara mengerjakan PR
sehingga tidak memberatkan.
b. Bagi guru, akan memudahkan dalam membina para siswa dalam mengerjakan PR
dan mengerti cara memberikan PR yang bermakna.
c. Bagi sekolah, tingkat pemahaman siswa dalam mata pelajaran yang mengharuskan
ada PR, semakin mudah karena mengetahui strateginya.
d. Bagi peneliti, menjadi ilmu yang bermanfaat di suatu saat ternyata ada cara jitu
dalam memberikan PR kepada siswa.

e. Sistematika penulisan KIPAS

Sistematika penulisan adalah susunan yang menjadi acuan peneliti dalam


memaparkan KIPAS. Dalam bagian ini, peneliti hanya menggambarkan apa yang akan
ditulis dalam setiap bab. Sehingga tergambar apa saja yang ada di dalam tiap bab
tersebut.

Contoh :
Bab 1, Pendahuluan menjelaskan tentang gambaran yang melatar belakangi penelitian
ini sehingga tergambar masalah, kajian teori, tujuan, manfaat, sample dan lain-lain.

Bab 2, Landasan teori, dalam bab ini peneliti menjelaskan teori apa saja yang diuraikan
dalam penelitan tersebut yang memiliki hubungan dengan penelitian ini.

Bab 3, Metodologi penelitian, peneliti menjelaskan segala hal yang menyangkut


metodologi penelitian, seperti desain penelitian yang digunakan, metode penelitian,
cara mengambil sampel, instrumen penelitian dan lainnya.

Bab 4 , Hasil dan pembahasan, peneliti menjelaskan gambaran hasil dan pembahasan
yang akan dilakukan, sehingga menjawab masalah yang ada di dalam bab
pendahuluan.

Bab 5, Penutup. Peneliti menjelaskan akan dipaparkan saran dan rekomendasi dari
penelitian.

Semua konten dalam bagian ini, merupakan tahapan rencana yang dibuat agar
ada gambaran dalam menyelesaikan penelitian ini.
6

a.9. Bab II. Landasan Teori

Dalam teori dalam KIPAS adalah serangkaian pendapat peneliti atau penulis
terdahulu, yang berhubungan dengan pembahasan penelitian ini. Sehingga menjadi
panduan dalam membahas penelitian ini.
Berikut cara mengambil teori menurut Zainal Umuri, yaitu:
a. Ambil bagian-bagian penting dari Karya Ilmiah yang harus diperjelaskan dengan
teori sebelumnya.
b. Mencari landasan teori dari buku-buku, penelitian terdahulu dan sumber lainnya.
c. Jangan lupa menulis sumber-sumber dari landasan teori.
d. Pahami landasan teori yang diambil.
Dalam bagian ini, ambil beberapa teori lalu gambarkan teori ini di dalam KIPAS,
sehingga pembaca tergambar apa yang akan dibahas dan diteliti dari teori-teori
terdahulu.

a.10. Bab III.Metodologi Penelitian

Dalam bab ini, menjelaskan gambaran cara peneliti menyelesaikan KIPAS ini.
Bab ini berisi beberapa hal, yaitu:

a. Desain penelitian
Desain penelitian merupakan dasar dalam melaksanakan penelitian. Desain
penelitian adalah kerangka kerja yang akan digunakan untuk melaksanakan riset
pemasaran (Malhotra,2007). Desain penelitian memberikan prosedur untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan sehingga dapat menyelesaikan masalah
penelitian.
Desain penelitian diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Penelitian eksploratif bertujuan untuk menyelidiki suatu masalah atau situasi untuk
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baik.
2. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sesuatu. Penelitian ini
memiliki pernyataan yang jelas mengenai permasalahan yang dihadapi, hipotesa
yang spesifik dan informasi yang detil dibutuhkan.

b. Metode pengumpulan data

Dalam KIPAS, peneliti menjelaskan bagaimana cara mengumpulkan data


responden yang akan dilakukan. Menjelaskan juga pengumpulan data dilakukan
dimana dan kurun waktu pengambilan data serta informasi lain yang diperlukan.

Sebagai acuan, peneliti dapat menjelaskan gambaran seperti di bawah ini.

“Penelitian ini melakukan pengambilan data dengan proses pengisian kuesioner dan
selanjutnaya melakukan wawancara kepada responden. Responden diambil untuk
7

peserta didik MA Persis Sindangkasih kurun waktu Maret-April 2019. Untuk daftar
pertanyaan dapat dilihat dalam lampiran KIPAS ini”.

c. Populasi dan sampel

Bagian ini, menjelaskan jumlah populasi dan sampel yang digunakan untuk
mewakili populasi tersebut. Dalam KIPAS, populasi dan sampel yang digunakan masih
relatif dapat dihitung jumlahnya, namun demi efektivitas dan efisiensi, KIPAS
membolehkan peneliti mengambil sampel baik secara random maupun dipilih secara
khusus.

Populasi adalah seluruh partisipan yang akan digeneralisir dalam penelitian ini,
sedangkan sampel adalah sebagian kecil populasi yang akan digunakan dalam
penelitian.

Contoh penulisannya, yaitu :


“Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik di MA Persis
Sindangkasih berjumlah 300 orang. Namun sampel yang diambil hanya 30% atau
setara dengan 90 orang yang terdiri dari kelas X,XI,XII, masing-masing 30 orang”.

d. Instrumen penelitian

Bagian ini menjelaskan cara pengumpulan data penelitian, beberapa instumen


penelitian yang dapat digunakan yaitu:
a. Kuesioner.
b. Wawancara dengan form wawancara.
c. Observasi langsung dengan form observasi.

Semua instumen tersebut bertujuan untuk mendapatkan data yang valid dari
responden yang sudah dipilih oleh peneliti.

e. Prosedur penelitian

Bagian ini peneliti harus menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan


dalam melaksanakan penelitian. Penulis menggambarkan tahap demi tahap sehingga
KIPAS ini berhasil diselesaikan dengan tepat waktu dan tepat sasaran.

Berikut contoh, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, yaitu:


a. Menyiapkan proposal penelitian.
b. Menyiapkan kuesioner, form wawancara dan form observasi.
c. Mengambil data kuesioner kepada responden yang telah ditentukan.
d. Melakukan wawancara dengan responden yang telah ditentukan.
e. Melakukan observasi sesuai dengan rencana.

Setiap peneliti boleh saja menggunakan langkah-langkah yang berbeda selama


masih dalam kerangka sistematis dan dapat menghasilkan data yang valid.
8

f. Analisis data

Dalam penelitian ini, KIPAS belum memberlakukan analisis data yang


menggunakan metode dan alat analisis tertentu. Berdasarkan pengalaman
sebelumnya, analisis yang digunakan masih sederhana dengan cara menghitung hasil
kuesioner dan menggambil nilai dari proses itu.

Sebagai pedoman untuk mempermudah peneliti, KIPAS memandu langkah-


langkah sederhana untuk menghitung hasil kuesioner, yaitu:
a. Mengumpulkan kuesioner yang telah diambil
b. Menghitung hasil kuesioner pernomor kuesioner
c. Lalu membuat tabel per nomor kuesioner
d. Lalu memberikan deskripsi dari hasil hitungan itu.
e. Setiap nomor dapat ditampilkan dengan tabel dan jenis tabel yang berbeda.
Contoh :
Kuesioner nomor 1
Apa alasan Anda tidak membuat PR di rumah?
a. Malas
b. Tidak ada buku
c. Lupa
Misalnya, jumlah responden 100 orang, yang menjawab a. 30 orang (30%), menjawab
b. 40 orang (40%) dan c. 30 orang (30%).

Informasi di atas sudah menjadi analisis yang sederhana. Nanti akan diuraikan di
dalam hasil dan pembahasan. Data wawancara dan observasi akan menguatkan hasil
dan pembahasan.

a.11. Bab IV. Hasil dan pembahasan

Dalam pembahasan ini, menyampaikan dua hal utama, yaitu :


a. Temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai
kemungkinan bentuknya, yang sesuai dengan urutan rumusan permasalahan
penelitian.
b. Pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan sebelumnya.

Bagian hasil, peneliti dapat menyampaikan data hasil perhitungan, yang sudah
dihitung secara detail satu persatu. Setiap nomor kuesioner sangat dimungkinkan
menjadi bagian pembahasan masing-masing.

Bagian pembahasan, peneliti dapat menampilkan tabel, grafik, diagram atau


bentuk lainnya. Sehingga pembaca dapat melihat cara penyajian hasil penelitian
dengan cara yang berbeda. Dengan menggunakan alat bantu tabel, grafik, diagram dan
lainnya, akan semakin mempermudah pembaca dalam menelaah hasil penelitian
tersebut.
9

Pembahasan harus lebih banyak jika dibandingkan dengan bab-bab yang lain,
karena inti dari penelitian adalah pada bab ini. Untuk mensiasati maka nomor kuesioner
harus lebih banyak sebagai bahan pembahasan.

Yang terpenting adalah hasil dan pembahasan, harus menyelesaikan


permasalahan yang telah ditulis pada bab pendahuluan, sehingga hasil penelitian dapat
mencapai tujuan. Data wawancara dan observasi langsung menjadi bahan untuk
menguatkan pembahasan dan hasil penelitian, tidak jarang ada fakta-fakta baru dari
kedua proses itu.

a.12. Bab V. Penutup

KIPAS sangat mengharapkan penelitian dari para peneliti (peserta didik) menjadi
referensi bagi peneliti berikutnya. Oleh karena itu, bagian penutup menjadi sangat
kursial untuk memberikan arahan bagi penelitian berikutnya.
Dalam bagian ini, umumnya terbagi menjadi dua, yaitu:
Simpulan, bagian penelitian yang mengambil intisari dari penelitian yang sudah
dilakukan oleh peneliti. Simpulan ini yang akan menjawab apakah permasalahan yang
diangkat dalam penelitian terjawab selama proses penelitian? Peneliti dapat
menguraikan secara satu persatu berdasarkan tema yang diangkat dalam penelitian,
proses penelitian dan hasil penelitian yang sudah dijelaskan.

Saran dan rekomendasi, dapat digabung maupun dipisahkan. Pada bagian


saran, peneliti harus menuliskan saran-saran peneliti agar permasalahan yang ada
dapat diimplementasikan dari data dan fakta serta informasi yang didapat selama
penelitian. Untuk lebih jelas, saran dapat diberikan secara detail pernomor.

Sementara rekomendasi merupakan gambaran peneliti sehingga ke depan


masalah yang sama terhadap tema yang diteliti ada perbaikan secara terus menerus.
Rekomendasi harus memikirkan kelayakan rekomendasi mampu dilakukan oleh
pesantren dan berdampak besar bagi pesantren dan peserta didik dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai