Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN TEORI TENTANG PROSES

MEMBANGUN PROYEK WEBSITE


WEB DESAIN

oleh

I Dewa Gde Satria Pramana Erlangga


( 19081010149 )

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


PERMATA MERDEKA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021
TEORI TENTANG PROSES MEMBANGUN PROYEK WEBSITE

METODE WATERFALL
Metode waterfall adalah sebuah metode pengembangan sistem dimana antar satu fase ke fase
yang lain dilakukan secara berurutan

Gambar 1. Metode Waterfall

Keterangan :
• Web Developer adalah pengembang web yang bekerja untuk merancang, membuat dan
memelihara situs web dan aplikasi
• Software House adalah Perusaahn penyedia jasa pembuatan software dan website
• Web Architect adalah orang yang berperan dalam perancangan dan struktur bagian - bagian
website yang akan di buat
• Web Designer adalah orang yang membuat wajah halaman web. Pemahaman tentang
scripting, HTML, CSS, cara manipulasi image dan animasi merupakan hal yang harus di kuasai
oleh web designer
• Web Programer adalah seorang yang menciptakan aplikasi berbasis web dengan
menggunakan bahasa pemrograman. Peran web programer adalah sebagai penghubung
antara sumber daya yang di gunakan pada sebuah website
• Web Developer adalah seorang yang mengahdirkan sistem dan layanan dari sebuah website.
sistem yang di bangun tidak dapat di lihat secara langsung oleh rata rata user
• Web Adminsistrator adalah seorang yang bertanggung jawab secara teknis terhadap
oprasional sebuah situs kususnya server. Ada beberaa tugas Web Administrator yaitu Server
Monitoring, Server Management, Server Update, System Recovery, space Monitoring,
backUp, Dokumentasi

1
1. PLANNING
Pada tahap ini web Architect membuat rancangan awal skema website meliputi fitur – fitur
yang akan di tampilkan kepada pengguna. Seorang web Architect harus memiliki wawasan luas di
bidang web dan mampu membandingkan website - website agar dapat menghasilkan pola webiste
terbaik. Ada 4 tahap yang di kerjakan pada tahap planning yaitu Tujuan Webiste, Pengumpulan data,
Membuat kerangka situs, menyusun jadwal kerja
1.1. Menentukan Tujuan Website
Untuk menentukan tujuan website terlebih dulu menentukan tema yang akan di
implementasikan untuk website tersebut kemudian cari refrensi website dari dalam maupun
luar negeri untuk di jadikan refrensi dari segi desain, konten dan fitur – fitur yang di sediakan
kemudian menentukan target pengunjung hal tersebut di perlukan untuk meminimalkan
kesalahan dalam merancang website secara keseluruhan
1.2. Mengumpulkan data
Ada dua metode dalam pengumpulan data yaitu Kuesioner (metode pengumpulan
data berupa daftar pertanyaan spesifik mengenai website yang akan di buat) dan Interview (
metode pengumpulan data berupa wawancara secara langsung dengan klien metode ini
paling sering di gunakan karena kita bisa menggali informasi secara lebih detail). Ada beberapa
contoh data penting yang biasanya dibutuhkan :
• Profil Perusahaan/ organisasi klien
• Foto/Gambar yang memuat Logo, foto produk, foto gedung dan lain lain
• Info mengenai jasa/produk dari perusahaan/organisasi secara detail
1.3. Membuat Peta Situs (Sitemap)

Gambar 2. Contoh SiteMap


Peta situs (sitemap) kerangka atau denah yang memuat informasi mengenai halaman
apa saja yang ada dalam website. Peta situs ini di buat dalam bentuk flowchart atau bentuk
pohon yang bercabang. Fungsi dari sitemap ini adalah membantu web developer untuk

2
mengetahui kapan mulai, mengakhiri dan maintenance web nantinya selain itu dapat
memudahkan website untuk terindex pada search enggine google
1.4. Membuat Jadwal Kerja (Time Schedule)
Dengan adanya jadwal kerja dapat menjadikan pekerjaan lebih teratur dan terencana
setra tepat waktu sesuai dengan deadline yang telah disepakati dengan klien. Penyusunan
jadawal di pengaruhi pada besarnya skala proyek dan kompleksitas dari sebuah proyek
Contoh Jadwal Pengerjaan Website

Gambar 3. Contoh jadwal Pengerjaan Webiste

2. MENDESAIN WEBSITE (DESIGNING)


Pada tahap ini seorang web designer yang memiliki tugas mementukan bentuk desain,
elemen – element yang terdapat pada website, tata letak kombinasi warna, dan tyopografi.

Beberapa softwware yang di gunakan oleh web desainer :

• Adobe Photoshop (Membuat ilustrasi)


• Adobe ilustrator (Membuat Ilustrasi)
• Corel (Membuat ilustrasi)
• Adobe Dreamweaver (Layout, Mengatur HTML dan CSS )
• Sublime Text (Layout, Mengatur HTML dan CSS )
• Adobe Flash (Animasi)
• Adobe XD (Prototyping )

3. PEMROGRAMAN WEB (CODING)


Dalam Pemrograman web dibagi menjadi dua macam coding atau scripting:
• Client Slide : Pemrograman yang berjalan disisi client/browser, contoh: HTML, CSS, Jawa
Script, Vbscript. Pemrograman ini menghasilkan website statis
• Server Slide : Pemrograman tang berjalan disisi server, contoh: PHP, JSP, PERL,dan
coldFusion, pemrograman ini menghasilkan web yang dinamis dan interaktif.

3
Untuk urusan server menggunakan apache web server yang menjadi tanggung jawab web
administrator dan melakukan konfigurasi dan keamanan seting data base

4. PENGUJIAN WEB (TESTING)


Uji coba bertujuan memastikan website berjalan dengan baik dan layak ditampilkan
kepada publik.
4.1. Uji secara Offline meliputi:
• Kompatibilitas browser (mencoba webiste di berbagai browser berbeda)
• Memerikasa link tiap halaman
• Memeriksa kelengkapan Data
• Mencoba Tiap Fitur
• Mengubah Desain web (Optional)
4.2. Uji secara Online
Lakukan semau pengujian offline di atas pada posisi website sudah online di server
internet. Pengujian secara online perlu dilakukan karena terkadang fitur yang berjalan lancar saat
offline belum tentu beisa berjalan lancar saat uji online dan lakukan perhitungan akses untuk
memastikan website tersebut tidak terlalu lama tampil saat di akses pengunjung

5. PROMOSI WEB (PROMOTION)


Promosi sangat penting dilakukan agar website dapat di kenal oleh masyarakat luas. Promosi
dapat dilakukan melalui media Klasik seperti mencantumkan pada kartu nama, brosur atau media
cetak, selain itu promosi juga dapat dilakukan melalui media online seperti:
• Instagram ADS
• Google ADS
• Via Email
• Dll.

6. PEMELIHARAAN (MINTENANCE)
Pada tahap ini memastikan website berjalan dengan baik setiap harinya , termasuk dalam sisi
keamanan. Biasanya ada perjanjian antara web developer dan kline mengenai maintenance. Web
develover berhak menolak apa bila ada penambahan fitur atau pun desain yang di tak tercantum
di dalam perjanjian/ kontrak proyek. Jika masa maintenance telah berakhir terjadi rusak atau error
maka itu bukan tanggung jawab developer lagi

Anda mungkin juga menyukai