Anda di halaman 1dari 36

KIMIA ANALITIK DAN ANALISA

LABORATORIUM AIR LAUT


MODUL PRAKTIKUM

Disusun Oleh:
Prof. Ir. Muslim, M.Sc, Ph.D
Ir. Sri Yulina W, MSi
Lilik Maslukhah, ST, MSi

LABORATORIUM PESISIR DAN OSEANOGRAFI TROPIS


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


banyak rahmat dan hidayahNya kepada penyusun sehingga modul (panduan)
praktikum ini dapat terselesaikan. Modul praktikum ini dibuat berdasarkan
studi pustaka dan pengalaman penyusun selama kerja di laboratorium.

Penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul praktikum Kimia
Analitik dan Analisa Laboratorium Air Laut, semoga budi baiknya dibalas
olehNya yang berlipat ganda.

Mudah-mudahan modul praktikum yang sederhana ini bermanfaat bagi


mahasiswa/i Oseanografi maupun para pembaca lainnya dan dapat
meningkatkan mahasiswa dalam mempelajari kimia analitik untuk menganalisa
kimia yang terkandung di laut.

Penyusun yakin bahwa dalam penyusunan modul ini masih banyak


kekurangan. Masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan
guna penyempurnaan buku panduan praktikum (modul) ini.

Semarang, September 2019

Penyusun
-3-
Paduan Praktikum Kimia Analitik dan Analisa Laboratorium Air Laut

Asisten Praktikum Semester Genap 2021:

No. Nama Asisten NIM Id Line


1 Sa'iyd Husayn Ahmadi 26050117120014 saidadi11
2 Raditya Wahyu Eka M 26050117130081 rani2711
3 Syafina Noegroho 26050117140007 syafinangrh
4 Fikri Irwan Maulana 26050117140008 fikriirwan
5 Farah Anggi Winarti 26050117130075 farahanggiw
6 Haidar Thahir Wiyadi 26050117140001 haidarthahir03

Dosen Pengampu:
Prof. Ir. Muslim, M.Sc, Ph.D
Ir. Sri Yulina W, MSi
Lilik Maslukhah, ST, MSi

Cetakan I, September 2013


Diterbitkan Oleh:
Laboratorium Pesisir dan Oseanografi Tropis
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini dengan
Cara dan dalam bentuk apapun tanpa seizing penyusun
TATA TERTIB PRAKTIKUM

Agar kelancaran praktikum Kimia Analitik dan Analisa Laboratorium

Air Laut dapat berjalan dengan baik, maka mahasiswa peserta praktikum

(praktikan) diharuskan mengikuti tata tertib praktikum yang berlaku.

1. Sebelum dilakukan praktikum akan diadakan pengujian pendahuluan

(pretest umum) tentang materi yang akan dicoba dalam praktikum dan

materi yang berkaitan dengan percobaan.

2. Setiap mahasiswa peserta praktikum diharuskan sudah ada di

laboratorium pada waktu yang telah ditentukan, yaitu 10 menit sebelum

praktikum dimulai. Jika berhalangan karena sakit atau alasan lain,

mahasiswa harus memberi tahu secepat mungkin kepada asisten

mahasiswa.

3. Mahasiswa yang diperkenankan mengikuti praktikum adalah mahasiswa

peserta praktikum yang telah dinyatakan lulus pada pengujian

pendahuluan (pretest) praktikum tentang pengetahuan dalam materi yang

akan dipraktikumkan.

-5-
4. Sebelum praktikum dimulai mahasiswa peserta praktikum harus sudah

hafal dengan cara pembuatan reagensia yang dibutuhkan dan seluruh

prosedur praktikum pada masing-masing percobaan.

5. Mahasiswa peserta praktikum diwajibkan memakai jas praktikum selama

praktikum berlangsung.

6. Mahasiswa peserta praktikum disarankan menggunakan kaca mata saat

melakukan pencampuran dengan asam.

7. Mahasiswa peserta praktikum tidak diperkenankan pindah percobaan

praktikum selama praktikum berlangsung tanpa seizin asisten mahasiswa.

8. Periksalah peralatan yang akan digunakan praktikum dengan seksama,

laporkan bila ada peralatan yang cacat/rusak.

9. Setelah menyelesaikan praktikum, kembalikan semua peralatan pada

tempat semula dalam keadaan bersih dan utuh. Jika ada yang rusak

selama praktikum berlangsung, maka menjadi tanggung jawab satu

kelompok praktikum.

10. Jagalah kebersihan, buanglah sampah pada tempatnya.

11. Bersihkan meja praktikum setelah selesai praktikum, kembalikan reagen

yang telah digunakan ke tempat semula.

-6-
12. Setiap kelompok praktikum diwajibkan melakukan semua percobaan.

13. Mahasiswa peserta praktikum diharuskan menunjukkan hasil percobaan

praktikum kepada asisten jaga sebagai bukti praktikum telah dilaksankan

dengan baik dan benar.

14. Mahasiswa peserta praktikum harus tunduk pada peraturan yang berlaku,

disimplin, jujur, tenang dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan

percobaan praktikum.

15. Mahasiswa peserta praktikum yang tidak tunduk dan menurut pada tata

tertib praktikum yang telah ditentukan dalam petunjuk praktikum ini,

maka asisten mahasiswa berhak mengeluarkan dari laboratorium dan

dinyatakan tidak lulus.

16. Setelah semua percobaan praktikum dilaksanakan oleh tiap-tiap

kelompok, maka akan dilakukan test akhir (postest) yang bahannya

meliputi keseluruhan rangkaian materi praktikum.

SELAMAT BEKERJA

-7-
PENGUKURAN KONSENTRASI

POSFAT INORGANIK TERLARUT (D I P)

Teori Pengantar

Posfor merupakan unsur hara mikro adalah satu dari tiga penyusun

senyawa (nutrien) yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan fitoplankton

(organisme autotropik) di perairan laut. Pengkayaan nutrien di perairan pantai

dan estuarin sebagai penyebab terjadinya red tide (Thomas dan Baden, 1993),

sehingga menjadi perhatian yang sangat serius pada saat ini, terutama pada

wilayah pariwisata dan wilayah budidaya perairan. Di Australia akibat dari

kasus ini menurut perhitungan dari Garman (1983) telah merugikan negara

tersebut mencapai 10-50 juta dollar pada tiap tahunnya (Cullen, 1986). Sumber

posfat di laut bisa berasal dari pelapukan atau weathering “batuan mineral” dan

dari buangan limbah darat yang dapat berbentuk terlarut dan partikel baik

organik maupun anorganik.

Organik posfor partikel umumnya berasal dari dekomposisi tanaman,

sedangkan terlarut diantaranya adalah gula posfat, posfolipid, posfor ester dan

asam posfonat. Posfat anorganik terlarut secara keseluruhan be rupa H3PO4 dan

- 15 -
senyawa ionisasinya seperti H2 PO4-, HPO42- dan PO 43-. Pada pH 8,1 hampir

sebagian besar (79,2 %) berupa HPO42- dan 20,4% berupa PO43-.

Konsentrasi posfat rata-rata di laut adalah 2 µgr at PO43--P L-1.

Konsentrasi meningkat pada wilayah pesisir dan estuaria karena sumber alami

dan masukan kegiatan pertanian seperti pemupukan dan domestik seperti

pencemar deterjen.

Prinsip Kerja Penentuan Posfat

Metode penentuan posfat di air laut didasarkan pada reaksi ion posfat

dengan reagen molybdate yang diasamkan dengan asam askorbit dan potassium

antimoniltatrat pada contoh air laut untuk menghasilkan phosphomolybdate

komplek yang kemudian membentuk warna biru (Murphy dan Riley, 1962).

Secara keseluruhan terdapat dua reaksi kimia dalam pengomplekan fosfat.

Pertama, pembentukan kompleks molibdifosfat ammonium berwarna

kuning H2SO4 + (NH3)2 MoO4.4H2O + PO 43- → (NH3 )P(Mo3O10)4

Kedua, pemberian pereduksi asam askorbit, larutan tersebut direduksi

menjadi molybdenum biru. Jumlah kompleks biru molybdenum terbentuk

sebanding dengan konsentrasi posfor yang ada dalam air laut sebagai ortofosfat.

- 16 -
Intensitas yang terbentuk kemudian dilakukan dengan mengabsorbansi dengan

spektrofotometer dengan panjang gelombang 885 nm

Kemampuan analisa

Metode ini sangat sensitif, yaitu dapat menganalisa pada konsentrasi 0,03

– 5 µMol. Buatlah larutan standart pada kisaran dalam konsentrasi tersebut

(jangan di atas atau di bawahnya).

Indikator Kinerja Praktikum

Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu:

1. Membuat larutan yang dibutuhkan dalam analisa Posfat

2. Menganalisis kandungan posfat inorganik terlarut dalam sampel air dengan

menggunakan spektrofotometer

Materi Praktikum

Bahan:

• Larutan Standart posfat

• Larutan ammonium molibdate

- 17 -
• Larutan asam sulfat

• Larutan asam ascorbit

• Larutan potassium antimoniltatrat

• Larutan mix reagen

• Kertas saring (0,45 µm)

• Aquabides

• Sampel air

Alat

• 1 buah gelas beker berukuran 50 mL (tempat primary standart)

• 5 buah labu ukur berukuran 100mL atau 50 mL

• 5 pipet gondok berukuran 1, 2, 5, 10 dan 20 mL

• Timbangan elektrik

• Sendok (stainles steel)

• Desicator

• Spektrofotometer

• Vacuum pump

• Botol sampel

- 18 -
• Filter holder

• Botol aquabides sebagai pengencer/pelarut.

• Pipet ukur

• Tabung reaksi

• Cuvet/cell

• Ember plastik (tempat waste)

• Kertas tissue

Pembuatan Reagen

• Larutan ammonium heptamolybdate

Timbang 15 gram ammonium paramolybdate tetrahydrate

(NH4)6Mo7O24 .4H2O, dimasukkan pada labu ukur 500 ml dan dilarutkan

dengan beberapa ml air destilasi, setelah larut tambahkan air hingga batas

tera labu. Jika pereaksi menjadi keruh, jangan dipakai.

Simpan dalam botol plastik dan jauhkan dari sinar matahari.

- 19 -
• Larutan asam sulfat

Encerkan 140 ml asam sulfat pekat, H 2SO4 dengan 900 ml aquabides dalam

labu ukur 1000 ml. Dalam mencampurkan larutan, maka asam dulu yang

dituang, baru kemudian aquabidesnya. Biarkan larutan tersebut dingin.

• Larutan asam askorbit

Larutkan 27 gram asam askorbit (C6H8O6) dalam labu ukur 500 ml dengan

beberapa air destilasi hingga batas tera labu. Simpan dalam botol dan lemari

pendingin, jika berubah warna jangan dipkai sebagai pereaksi

• Larutan potassium antimonil tartat

Timbang 0,34 gr potassium antimonil tatrat, K(SbO)C 6H4O6), dimasukkan

pada labu ukur 250 ml dan dilarutkan dengan beberapa ml air destilasi,

setelah larut tambahkan air hingga batas tera labu .

Larutan ini stabil dalam beberapa bulan dan jika keruh jangan dipakai.

• Larutan standart

Larutkan stok standard dibuat dengan melarutkan 0,0816 gr KH 2PO4

anhydrous (setelah dikeringkan dalam oven pada 110 oC selama sekitar 2

jam, dan didiamkan sampai mencapai temperatur ruangan dalam desicator)

dengan beberapa ml air destilasi (aquabides) dalam labu ukur 100 ml, setelah

- 20 -
larut (tambahkan 1 ml 9 N asam sulfat) dan diikuti air destilasi hingga batas

tera labu (1 ml = 6 μg at PO43-P/ml).

• Larutan mix reagen

Larutan ini tidak dapat disimpan dalam waktu lama, oleh karena itu dibuat

pada waktu akan menganalisa sample. Jumlahnya supaya disesuaikan

dengan kebutuhan. Cara membuatnya dengan mencampurkan larutan

ammonium molibdate (2 ml), larutan asam sulfat (5 ml) dan larutan asam

ascorbic (2 ml) serta larutan potassium antimonyltartat (1 ml). Perbandingan

larutan ini adalah 2:5:2:1

Praktikum

1. Membuat kalibrasi kurve

a. Ambil 4 atau 5 labu ukur dengan volume 50 mL atau 100 mL

b. Masing-masing labu ukur diisi larutan standart yang tersedia dengan

volume yang berbeda-beda, misal 0, 1, 3, 5 dan 10 mL, kemudian

diencerkan dengan aquabides hingga sampai batas tera labu, kocok

sampai homogen.

- 21 -
c. Masing-masing larutan dalam labu ukur tersebut di atas diambil 10 mL

dan dimasukkan dalam tabung reaksi.

d. Buat seperti tersebut di atas (a – c) untuk sampel yang akan dicari

konsentrasi posfatnya.

e. Tambahkan 1 mL mix reagent pada masing-masing tabung reaksi, kocok.

f. Setelah 15 menit pindahkan masing-masing larutan ke dalam cuvet 1 cm

(minta bantuan asisten praktikum)

g. Ukur absorbansinya pada panjang gelombang 885 nm.

h. Nilai konsentrasi dan absorbansi larutan standart dicari nilai R2 dan

persamaan kurvenya dengan menggunakan excel.

Menghitung Konsentrasi Posfat dalam Sampel Air

Setelah persamaan kurvenya diketahui, maka tinggal memasukkan nilai

absorbansi yang diperoleh pada sampel air. Dari persamaan tersebut dapat

diketahuilah konsentrasi posfat dalam air. Kalau kurang jelas bisa membaca

buku UV-Vis Spektrofotometer oleh Muslim.

- 22 -
Hasil

Masukkan data yang anda peroleh ke dalam tabel berikut ini:

No. Larutan yang diamati Nilai absorbansi Panjang gelombang Konsentrasi

1. Larutan Blank

2. Larutan standart 1

3. Larutan standart 2

4. Larutan standart 3

5. Larutan standart 4

6. Larutan sampel

7 R2:

8 Persamaan garis regresi:

- 23 -
Pertanyaan

1. Mengapa pengukuran posfat di air sangat penting bila dibandingkan dengan

total posfat

2. Terangkan tentang hasil yang engkau peroleh.

Tanggal Praktikum:

Nama & Paraf Asisten:

- 24 -
PENGUKURAN KONSENTRASI

NITRIT (NO2) TERLARUT

Teori Pengantar

Nitrit merupakan senyawa intermediet dalam proses reduksi atau oksidasi

ammonia secara mikrobiologi. Konsentrasi nitrit di laut biasanya sangat rendah

(< 1 µgr at NO2 -N L-1) dan pada zona transisi kondisi oxic ke anoxic dapat

mencapai (> 2 µgr at NO2 -N L-1).

Nitrit dapat ditentukan dengan spektrofotometer, di mana Nitrit

ditentukan dengan menambahkan larutan sulfanilamid ke dalam sampel air,

sehingga terbentuk ion diazonium. Ion ini kemudian bereaksi dengan N-(1-

naphthtyl)-ethylenediamine dan membentuk kompleks “azo dye” merah muda

Reaksi-reaksi yang terjadi sebagai berikut:

NH2-C6H4 -SO2NH2 + NO2- + 2H + → N=N-C6H4 -SO 2NH2 + H2O

Sulfanilamide Ion diazonium

- 32 -
N=N-C6H 4 -SO2NH 2 + NH2CH2CH2NH-C10O7 →

Ion diazonium Napthyl-ethylenediamine

NH2CH2CH2NH-C10O6N=N-C6H4 -SO2NH 2 + H +

(azo-dye, merah muda)

Jumlah kompleks azo dye merah muda yang terbentuk sebanding dengan

konsentrasi nitrit yang ada dalam sampel air. Intensitas yang terbentuk

kemudian dilakukan dengan mengukur absorbansi spektrofotometer pada

panjang gelombang 540 nm.

Indikator Kinerja Praktikum

Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu:

1. Membuat larutan yang dibutuhkan dalam analisa nitrit

2. Menganalisis kandungan nitrit dalam sampel air dengan menggunakan

spektrofotometer

- 33 -
Kemampuan analisa (detection limit)

Metode ini sangat sensitif, yaitu dapat menganalisa pada konsentrasi 0,01

– 2,5 µMol. Buatlah larutan standart pada kisaran dalam konsentrasi tersebut

(jangan di atas atau di bawahnya).

Materi Praktikum

Bahan

1. Akuabides (5 l per spektrofotometer)

2. Larutan sulfanilamid

3. Larutan NED (N-1- Naphtyl)-etylen diaminedehidrochloride

4. Larutan standart

5. Larutan buffer NH 4Cl +NH4OH

6. Larutan asam klorida

7. Kertas saring whatman (0,45 µm)

Alat

• 1 buah gelas beker berukuran 50 mL

• 6 gelas beker atau erlenmeyer 100 mL (sebagai pengganti tabung reaksi)

- 34 -
• 5 buah labu ukur berukuran 100 mL atau 50 mL

• 5 pipet gondok berukuran 1, 2, 5, 10 dan 20 mL

• Timbangan elektrik

• Sendok (stainles steel)

• Desicator

• Spektrofotometer

• Vacuum pump

• Botol sampel

• Filter holder

• Botol aquabides sebagai pengencer/pelarut.

• Pipet ukur

• Cuvet/cell

• Ember plastik (tempat waste)

• Kertas tissue

- 35 -
Pembuatan Reagen

1. Larutan Sulfanilamide

Larutkan 1 gram Sulfanilamide dengan 10 ml asam klorida (HCl pekat) dan

tambahkan 60 ml aquabides ke dalam labu ukur 100 ml dan setelah larut

tambahkan aquabides hingga batas tera labu.

2. Larutan N-(1-naphthtyl)-ethylenediamine dehidrichlorida (NED) Larutkan

0,1 gram senyawa amine dengan beberapa ml air aquabides ke dalam labu

ukur 100 ml dan setelah larut tambahkan aquabides hingga tera labu.

Simpan dalam botol gelap di lemari pendingin, jika berubah warna coklat

perlu diperbarui.

3. Larutan Standart

Larutkan 0,345 gr senyawa NaNO 2 yang telah dikeringkan (110 0C, selama

1 jam dan disimpan dalam desicator) dengan beberapa aquabides ke dalam

labu ukur 500 ml dan setelah larut tambahkan aquabides hingga batas tera

labu (1ml = 10 µg at NO2 -N)

- 36 -
Praktikum

Membuat kalibrasi kurve

a. Ambil 4 atau 5 labu ukur dengan volume 100 mL.

b. Masing-masing labu ukur diisi larutan standart yang tersedia dengan volume

yang berbeda-beda, misal 0, 1, 3, 5 dan 10 mL, kemudian diencerkan

dengan aquabides hingga sampai batas tera labu, kocok sampai homogen.

c. Masing-masing larutan dalam labu ukur tersebut di atas diambil 50 mL dan

dimasukkan dalam gelas beker atau erlenmeyer 100 mL.

d. Buat seperti tersebut di atas (a – c) untuk sampel yang akan dicari

konsentrasi nitritnya.

e. Masing-masing gelas beker atau erlenmeyer ditambah 1 mL larutan

sulfanilamide (reagen 1), kocok dengan sempurna dan tunggu sampai 10-20

menit, supaya reagen tersebut bereaksi.

f. Masing-masing ditambah 1 mL larutan NED (reagen 2), kocok pelan-pelan.

g. Setelah didiamkan selama 30 menit pindahkan ke dalam cuvet 1 cm (minta

bantuan asisten praktikum)

h. Ukur absorbansinya pada panjang gelombang 543 nm.

- 37 -
i. Nilai konsentrasi dan absorbansi larutan standart dapat digunakan untuk

mencari nilai R2 dan persamaan kurvenya dengan menggunakan excel.

Menghitung Konsentrasi Nitrit dalam Sampel Air

Setelah persamaan kurvenya diketahui, maka tinggal memasukkan nilai

absorbansi yang diperoleh pada sampel air. Dari persamaan tersebut dapat

diketahuilah konsentrasi nitrit dalam air. Kalau kurang jelas bisa membaca

buku UV-Vis Spektrofotometer oleh Muslim.

Petanyaan

1. Apa peranan nitrit di laut

2. Terangkan dengan hasil yang engkau peroleh.

- 38 -
Hasil

Masukkan data yang anda peroleh ke dalam tabel berikut ini:

No. Larutan yang diamati Nilai absorbansi Panjang gelombang Konsentrasi

1. Larutan Blank

2. Larutan standart 1

3. Larutan standart 2

4. Larutan standart 3

5. Larutan standart 4

6. Larutan sampel

7 R2:

8 Persamaan garis regresi:

Pembahasan

1. Buat grafik antara jarak (sumbu X) dan konsentrasi nitrit (sumbu Y)

2. Buat analisis sederhana, mengapa konsentrasinya demikian?

- 39 -
Simpulan dan Saran

Berikan kesimpulan dari hasil yang anda peroleh

Tanggal Praktikum:

Nama & Paraf Asisten:

- 40 -
PENGUKURAN KONSENTRASI

NITRAT (NO3) TERLARUT

Teori Pengantar

Nitrat merupakan salah satu unsur hara di laut yang fungsi utamanya

dipergunakan sebagai penyusun jaringan lunak plankton. Penentuan nitrat pada

sampel air laut dapat ditentukan dengan berbagai metode, namun umumnya

dihadapkan berbagai kesulitan, rumit dan peka terhadap ganguan.

Beberapa metode itu antara lain:

a. Metoda spektrofotometri pada panjang gelombang 220 nm (sinar

ultraviolet) baik untuk air yang mengandung sedikit bahan organik dan

mampu mengukur 0,1 – 11 mg/l

b. Metode elektode khusus (dan pH meter) untuk air bersih dan buangan

dengan kisaran 0,2 – 1400 mg/l

c. Metode pereaksi brusin mampu mengukur 0.1 mg/l

d. Metode pereaksi asam kromotrofik (0.1 – 5 mg/l)

e. Metode kolorimetri dengan sistem reduksi nitrat menjadi nitrit dengan

Cd (0.01-1 mg/l)

- 41 -
f. Metode elektrokimia (0.01-1 ug/l)

Pada praktikum di sini yang akan dipakai dengan Metode reduksi

cadmium, karena metode ini sangat umum digunakan untuk analisis air laut.

Analisis diawali dengan mereduksi nitrat menjadi nitrit. Reduktor yang dipakai

berupa butiran cadmium yang dilapisi tembaga. Cadmium tersebut

ditempatkan dalam satu kolom. Proses Reduksi dilakukan dengan mengalirkan

air contoh pada kolom dan air tersebut ditampung untuk kemudian ditentukan

kadar nitritnya dengan metode penentuan nitrit dan diukur dengan panjang

gelombang 543 nm. Jika contoh telah mengandung senyawa nitrit, maka

penentuan nitrat perlu dikoreksi dengan senyawa nitrit yang ada sebelumnya.

Dalam penentuan senyawa tersebut diperlukan beberapa larutan pereaksi

sehingga terbentuk warna tertentu yang kemudian dilakukan pembacaan nilai

absorbansi dengan panjang gelombang tertentu.

- 42 -
Indikator Kinerja Praktikum

Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu:

1. Membuat larutan yang dibutuhkan dalam metode reduksi

2. Menganalisis nitrat dengan metode reduksi

3. Trampil menggunakan spektrofotometer

Kemampuan analisa

Metode ini sangat sensitif, yaitu dapat menganalisa pada konsentrasi 0,05

– 45 µMol. Ketelitian pada 20 µMol. Buatlah larutan standart pada kisaran

dalam konsentrasi tersebut (jangan di atas atau di bawahnya).

Materi Praktikum

Bahan

1. Akuabides

2. Larutan sulfanilamid

3. Larutan NED (N-1- Naphtyl)-etylen diaminedehidrochloride

4. Larutan standar

5. Larutan buffer NH 4Cl +NH4OH

- 43 -
6. Larutan asam klorida

7. Kertas saring (0,45 µm)

Alat

• 1 buah gelas beker berukuran 50 mL

• 6 gelas beker atau erlenmeyer 100 mL (sebagai pengganti tabung reaksi)

• 5 buah labu ukur berukuran 100 mL atau 50 mL

• 5 pipet gondok berukuran 1, 2, 5, 10 dan 20 mL

• Timbangan elektrik

• Sendok (stainles steel)

• Desicator

• Spektrofotometer

• Vacuum pump

• Botol sampel

• Filter holder

• Botol aquabides sebagai pengencer/pelarut.

• pH meter/kertas lakmus

• Pipet ukur

- 44 -
• Cuvet/cell

• Ember plastik (tempat waste)

• Kertas tissue

Pembuatan Reagen

1. Cadmium (Cd)

Kadmium yang digunakan berupa butiran ukuran 0,5 – 2 mm. Cuci dengan

10 % HCl beberapa kali, kemudian dibilas dengan aquabides.

2. Larutan Tembaga (II) Sulfat

Larutkan 5 gram tembaga (II) sulfat pentahidtrat, CuSO 4.5H2O, dengan

beberapa ml air aquabides ke dalam labu ukur 500 ml, dan setelah larut

tambahkan aquabides hingga batas tera labu.

3. Larutan Ammonium klorida

Larutkan 5 gram ammonium klorida, NH4 Cl, dengan beberapa ml air

aquabides ke dalam labu ukur 500 ml, dan setelah larut tambahkan

aquabides hingga batas tera labu. Kemudian tambahkan NH 4OH hingga pH

menjadi 8,5 (≈ 1 ml)

- 45 -
4. Larutan Sulfanilamide

Larutkan 1 gr Sulfanilamide dengan 10 ml asam klorida (HCl pekat) dan

tambahkan 60 ml aquabides ke dalam labu ukur 100 ml dan setelah larut

tambahkan aquabides hingga batas tera labu.

5. Larutan N-(1-naphthtyl)-ethylenediamine dehidrichlorida (NED) Larutkan

0,1 gram senyawa amine dengan beberapa ml air aquabides ke dalam labu

ukur 100 ml dan setelah larut tambahkan aquabides hingga batas tera labu.

Simpan dalam botol gelap di lemari pendingin, jika berubah warna coklat

perlu diperbarui.

6. Larutan standart nitrat

Larutkan 0,51 gram analytical reagent potassium nitrat, KNO3 ke dalam 500

ml aquabides. Larutan stabil, jika tidak ada evaporasi

Larutkan 1 ml larutan tersebut ke dalam 500 ml syntetic water. Larutan ini

simpan dalam botol gelap (konsentrasinya = 20 µg-at N/l)

- 46 -
Praktikum

Membuat kalibrasi kurve

a. Ambil 4 atau 5 labu ukur dengan volume 100 mL.

b. Masing-masing labu ukur diisi larutan standart yang tersedia dengan volume

yang berbeda-beda, misal 0, 1, 3, 5 dan 10 mL, kemudian diencerkan

dengan aquabides hingga sampai batas tera labu, kocok sampai homogen.

c. Masing-masing larutan dalam labu ukur tersebut di atas diambil 50 mL dan

dimasukkan dalam gelas beker atau erlenmeyer 100 mL.

d. Buat seperti tersebut di atas (a – c) untuk sampel yang akan dicari

konsentrasi nitritnya.

e. Masing-masing gelas beker atau erlenmeyer ditambah 50 mL larutan buffer

(NH4Cl), kocok dengan sempurna

f. Masing-masing diambil ± 30 mL masukkan dalam kolom reduktor dan atur

laju pengeluaran air (25 ml per 3-5 menit), buang tampungannya

g. Sisanya dimasukkan lagi (seperti f) tampung sebanyak 50 mL

h. Segera tambahkan 1 ml sulfanilamide biarkan sekitar 5 menit (jangan lebih

dari 8 menit)

- 47 -
i. Tambahkan 1 ml larutan NED dan aduk. Tunggu 20 -30 menit (hindarkan

dari sinar matahari)

j. Ukur absorbansi dengan panjang gelombang 543 nm (minta bantuan asisten

praktikum)

k. Nilai konsentrasi dan absorbansi larutan standart dapat digunakan untuk

mencari nilai R2 dan persamaan kurvenya dengan menggunakan excel

Menghitung Konsentrasi Nitrat dalam Sampel Air

Setelah persamaan kurvenya diketahui, maka tinggal memasukkan nilai

absorbansi yang diperoleh pada sampel air (Misal X). Dari persamaan tersebut

dapat diketahuilah konsentrasi nitrat dalam air dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Konsentrasi Nitrat = Hasil perhitungan (X) – 0,95 C (C adalah

konsentrasi nitrit). Kalau kurang jelas bisa membaca buku UV-Vis

Spektrofotometer oleh Muslim.

- 48 -
Petanyaan

1. Apa peranan nitrat di laut.

2. Terangkan dengan hasil yang engkau peroleh.

Hasil

Masukkan data yang anda peroleh ke dalam tabel berikut ini:

No. Larutan yang diamati Nilai absorbansi Panjang gelombang Konsentrasi

1. Larutan Blank

2. Larutan standart 1

3. Larutan standart 2

4. Larutan standart 3

5. Larutan standart 4

6. Larutan sampel

7 R2 :

8 Persamaan garis regresi:

- 49 -
.

Pembahasan

1. Buat grafik antara jarak (sumbu X) dan konsentrasi nitrit (sumbu Y)

2. Buat analisis sederhana, mengapa konsentrasinya demikian?

Simpulan dan Saran

Berikan kesimpulan dari hasil yang anda peroleh

Tanggal Praktikum:

Nama & Paraf Asisten:

- 50 -
- 51 -

Anda mungkin juga menyukai