Disusun Oleh :
Miranti Nisrina N. 2010721055
4. Faktor biologis
Waham di yakini terjadi karena ada nya atrofi otak,
pembesaran ventrikel di otak atau perubahan pada sel kortikal dan
lindik
5. Faktor genetik
B. Faktor Presipitasi
1. Faktor sosial budaya
Waham dapat di picu karena ada nya perpisahan dengan
orang yang berarti atau di asingkan dari kelompok.
2. Faktor biokimia
Dopamin, norepinepin, dan zat halusinogen lain nya di
duga dapat menjadi penyebab waham pada seseorang
3. Faktor psikologis
Kecemasan yang memanjang dan terbatasan nya
kemampuan untuk mengatasi masalah sehingga klien
mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang
menyenagkan.
C. Mekanisme Koping
Waham adalah anggapan tentang orang yang hypersensitif,
dan mekanisme ego spesifik, reaksi formasi dan penyangkal.
Klien dengan waham menggunakan mekanisme pertahanan reaksi
formasi, penyangkalan dan proyeksi. Pada reaksi formasi,
digunakan sebagai pertahanan melawan agresif, kebutuhan,
ketergantungan danperasaan cinta. Kebutuhan akan ketergantungan
ditransformasikan menjadi kemandirian yang kokoh. Penyangkalan,
digunakan untuk menghindari kesadaran akan kenyataan yang
menyakitkan. Proyeksi digunakan untuk melindungi diri dari
mengenal impuls yang tidak dapat diterima dari dirinya sendiri.
Hypersensitifitas dan perasaan inferioritas telah dihipotesiskan
telah menyababkan reaksi formasi dan proyeksi waham dan
suporioritas.
Sumber Koping
a) PERSONAL ABILITY
1. Problem solving skill
a. Kemampuan untuk mencari informasi
b. Identifikasi masalah
c. Mempertimbangkan alternative
d. Pelaksanaan dari rencana tindakan
2. Kesehatan dan energy
3. Sosial skill
4. Pengetahuan dan intelegensi individu
5. Identitas Ego yg kuat
b) SOSIAL SUPPORT
1. Hubungan antar : indiv, keluarga , kelp. Masyarakat
2. Komitmen dg jaringan social
3. Budaya yg stabil
c) MATERIAL ASSETS
1. Penghasilan individu /finansial
2. Benda-benda atau barang yang dimiliki
3. Pelayanan kesehatan
d) POSITIVE BELIEFS
1. Keyakinan dan nilai
2. Motivasi
3. Orientasi kesehatan pada pencegahan
D. Rentang Respon
5. Fase comforting
6. Fase improving
1. Waham agama
Kenyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, di
ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh : “ kalau saya mau masuk surga saya harus mengunakan
pakaian putih setiap hari “, atau klien mengatakan bahwa diri nya
adalah tuhan yang dapat mengendalikan mahkluk nya.
2. Waham kebesaran
Keyakinan secara berlebihan bahwa diri nya memiliki
kekuatan khusus atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain, di
ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
3. Waham curiga
Keyakinan bahwa seseorang tau sekelompok orang
berusaha merugikan atau mencederai diri nya, di ucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Waham somatik
Keyakinan seseorang bahwa tubuh tau bagian tubuh nya
terganggu atau terserang penyakit, di ucapkan berulag-ulang tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan.
5. Waham nihilistik
Keyakinan seseorang bahwa diri nya sudah meninggal
dunia, di ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai denga
kenyataan
Contoh :” ini akan alam kubur nya, semua yang ada di sini adalah
roh-roh”.
PSIKOFARMAKA WAHAM
1. Litium karbonat
Farmakologi
Litium Karbonat adalah jenis litium yang paling sering digunakan
untuk mengatasi gangguan bipolar, menyusul kemudian litium
sitial.
Indikasi
Mengatasi episode waham dari gangguan bipolar. Gejala hilang
dalam jangka waktu 1-3 minggu setelah minum obat.
Dosis
Untuk tablet atau kapsul immendiate rease biasanya diberikan 3 dan
4 kali sehari, sedangkan tablet controlled release diberikan 2 kali
sehari interval 12 jam.
Efek samping
Tremor ringan pada tangan, poliuria nausea, dan rasa haus. Efek ini
mungkin saja menetap selama pengobatan.
Mekanisme kerja
Menghambat pelepasan serotonin dan mengurangi sensitivitas dari
reseptor dopamine.
2. Haloperidol
Farmakologi
Haloperidol merupakan obat antipsikotik (mayor tranquiliner)
pertama dari turunan butirofenon.
Indikasi
Haloperidol efektif untuk yang hiperaktif juga melibatkan aktivitas
motorik berlebih disertai kelainan tingkah laku.
Dosis
- Dewasa
Gejala sedang : 0,5-2mg, 2 atau 3 kali sehari
Gejala berat : 3-5mg, 2 atau 3 kali sehari
- Anak Anak
Tidak boleh diberikan pada anakdengan usia 3-12 tahun (berat
badan 15-40kg).
Efek samping
Kontraindikasi
Hipersensitifitas terhadap haloperidol atau komponen lain
formulasi, penyakit Parkinson, depresi berat SSP, supresi sumsum
tulang, penyakit jantung atau penyakit hati berat, koma.
Mekanisme kerja
Memblok reseptor dopaminergik D1 dan D2 di postsinaptik
mesolimbik otak. Menekan pelepasan hormon hipotalamus dan
hipofisa, menekan Reticular Activating System (RAS) sehingga
mempengaruhi metabolism basal. Temperature tubuh, tonus
vasomotor dan emesis.
3. Karbamazepin
Farmakologi
Karbamazepin terbukti efektif, dalam pengobatan kejang
psikomotor, serta neuralgia trigeminal.
Indikasi
Karbamazepin diindikasikan sebagai obat antikonvulsan yaitu jenis
kejang parsial, pola kejang campuran, neuralgia trigeminal
Dosis
Efek samping
Efek samping yang paling sering timbul yang terutama terjadi pada
awal terapi adalah pusing, ngantuk, mual, dan muntah.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap karbamazepin, antidepresan trisiklik, atau
komponen sediaan, depresi sumsum tulang belakang.
Mekanisme kerja
menekan senralis nucleus pada thalamus/menurunkan jumlah
stimulasi temporal yang menyebabkan neural discharge
III. A. POHON MASALAH
DS: Waham
1. Klien mengatakan bahwa dia
adalah malaikat semua orang harus
tunduk kepadanya.
DO:
DO:
1. Klien mengamuk, berteriak,
berbicara, tertawa sendiri dan melukai
istrinya
DO:
1. Saat diruangan klien selalu
mengatakan hal tersebut pada teman-
temannya.
1. 6. Tunjukkan sikap
terbuka dan
jujur
1. 7. Perhatikan
kebutuhan dasar
dan beri bantuan
untuk
memenuhinya
b. Dengarkan
pernyataan klien
dengan empati tanpa
mendukung /
menentang
pernyataan
wahamnya.
c. Katakan
perawat dapat
memahami apa yang
diceritakan klien.
3.4. Diskusikan
dengan klien apakah
ada halusinasi yang
meningkatkan
pikiran / perasaan
yang terkait
wahamnya.
3.5. Diskusikan
dengan klien antara
kejadian-kejadian
tersebut dengan
wahamnya.
4. Klien dapat 4.1 Setelah … 4. Bantu klien Dengan
mengidentifik x interaksi mengidentifikasi mengidentifikasi
asi wahamnya klien: keyakinannya yang keyakinan yang
Menyebutkan salah tentang situasi salah akan
perbedaan yang nyata (bila memudahkan
pengalaman klien sudah siap) untuk
nyata dengan pengobatan
4.1. Diskusikan
pengalaman klien karena
dengan klien
wahamnya. pada intervensi
pengalaman
ini klien dan
wahamnya tanpa
perawat akan
berargumentasi
diskusi
4.2. Katakan mengenai
kepada klien akan realitas.
keraguan perawat
terhadap pernyataan
klien
4.3. Diskusikan
dengan klien respon
perasaan terhadap
wahamnya
4.4. Diskusikan
frekuensi, intensitas
dan durasi terjadinya
waham
6.7. Beri
penghargaan bagi
setiap upaya klien
yang positif
keluarga waham
Risiko TUM:
Perilaku
Klien tidak 1. Setelah … X 1. Bina hubungan Kepercayaan
Kekerasan
melakukan perilaku interaksi klien: saling percaya dari klien
kekerasan dengan: merupakan hal
1. 1. Wajah
yang akan
TUK: cerah, tersenyum 1. 1. Beri salam setiap
memudahkan
berinteraksi.
1. Klien dapat 1. 2. Mau perawat dalam
membina berkenalan 1. 2. Perkenalkan melakukan
hubungan nama, nama pendekatan
1. 3. Ada
saling percaya panggilan perawat keperawatan
kontak mata
dan tujuan perawat atau intervensi
1. 4. Bersedia berinteraksi selanjutnya
menceritakan terhadap klien
1. 3. Tanyakan dan
perasaan
panggil nama
kesukaan klien
1. 4. Tunjukkan sikap
empati, jujur dan
menepati janji setiap
kali berinteraksi
1. 5. Tanyakan
perasaan klien dan
masalah yang
dihadapi klien
1. 6. Buat kontrak
interaksi yang jelas
1. 7. Dengarkan
dengan penuh
perhatian ungkapan
perasaan klien
4. 3.Diskusikan
apakah dengan
tindak kekerasan
yang
dilakukannya
masalah yang
dialami teratasi.
5. 2. Orang
lain/keluarga :
luka,
tersinggung,
ketakutan, dll
5. 3. Lingkunga
n : barang atau
benda rusak dll
6. 3.Jelaskan cara-
cara sehat untuk
mengungkapkan
marah:
2) Verbal:
mengungkapkan
bahwa dirinya
sedang kesal kepada
orang lain.
3) Sosial: latihan
asertif dengan orang
lain.
4) Spiritual:
sembahyang/doa,
zikir, meditasi, dsb
sesuai keyakinan
agamanya masing-
masing
1. 7. Beri perhatian
dan perhatikan
kebutuhan dasar
klien.
Pengertian
tentang
kemampuan
yang dimiliki
diri motivasi
untuk tetap
mempertahanka
n
penggunaannya
1. kegiatan
Klien perlu
mandiri.
bertindak secara
2. kegiatan realistis dalam
dengan kehidupannya.
bantuan
sebagian.
Contoh peran
3. Kegiatan yang
yang dilihat
membutuhkan
klien akan
bantuan total
memotivasi
4.2. Tingkatkan klien untuk
kegiatan sesuai melaksanakan
kondisi klien. kegiatan.
Reinforcement
positif akan
meningkatkan
harga diri.
Meningkatkan
peran serta
keluarga dalam
merawat klien di
rumah.