ABSTRACT
This study aims to determine the conditions of fraud cases that occur globally, Asia Pacific and
Indonesia with the reviews that have been disclosed by ACFE. Fraud is fraud committed by
someone or more for personal gain. Occupational Fraud consists of 3 types of categories, namely
misuse of assets, corruption and fraud in financial reports. Fraud usually occurs because of
pressure, opportunities, and rationalization. The method applied in examining this fraud tree is by
utilizing quantitative and descriptive approaches. Data collection techniques contained in this study
are by utilizing secondary data. Where the data is contained in the ACFE annual report. The results
of this study indicate that the type of fraud that most often occurs in Indonesia is corruption, while
the type of fraud that often occurs globally and in Asia Pacific is misuse of assets. Researchers
provide recommendations for internal control in order to increase more supervision.
Keywords: Occupational Fraud, Fraud
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi kasus fraud yang terjadi
secara Global, Asia Pasifik dan Indonesia dengan ulasan yang sudah diungkapkan oleh ACFE.
Fraud merupakan kecurangan yang dilakukan seseorang atau lebih untuk kepentingan pribadi.
Occupational Fraud terdiri dari 3 jenis kategori, yaitu penyalahgunaan aset, korupsi dan kecurangan
dalam laporan keuangan. Fraud biasanya terjadi karena adanya tekanan, peluang, dan rasionalisasi.
Metode yang diterapkan dalam meneliti fraud tree ini yaitu dengan memanfaatkan pendekatan
kuantitatif dan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang terdapat pada penelitian ini yaitu dengan
memanfaatkan data sekunder. Dimana data tersebut terdapat dalam laporan tahunan ACFE. Hasil
penelitian ini menunjukkan jenis kecurangan yang paling sering terjadi di Indonesia adalah korupsi,
sedangkan jenis kecurangan yang sering terjadi secara Global dan Asia Pasifik adalah
penyalahgunaan aset. Peneliti memberikan rekomendasi internal control supaya meningkatkan
pengawasan yang lebih.
Dimana dari ketiga kateogori jenis kasus Dimana dari kelima kateogori
Noncash Misappropriations, Inventory jenis kasus Financial Statements Fraud
merupakan kasus yang sering terjadi Schemes, Concealed Liabilities
sebesar 16.6% dibandingkan dengan 3 merupakan kasus yang sering terjadi
kategori lainnya, tetapi inventory bukan sebesar 45.0% dibandingkan dengan 4
merupakan kerugian terbesar dari kategori kategori lainnya dan juga merupakan jenis
lainnya melainkan Securities yang kasus yang sering dilaporkan.
merupakan kasus yang mengalami
kerugian terbesar sebesar $1,850,000.
Kasus penyalahgunaan aset terbagi
menjadi beberapa kategori, diantaranya
adalah skema pencurian penerimaan kas
yaitu kasus skimming dan kasus cash
larceny. Kasus skimming pada tahun 2008
terjadi sebesar 16.6% dari total persentase
teradinya kasus penyalahgunaan aset dan
mengalami median kerugian sebesar
$80,000 dari 159 kasus yang terdeteksi.
Sedangkan kasus cash larcency terjadi
sebanyak 10.3% dengan total kasus
terdeteksi sebanyak 99 kasus dan
mengalami median kerugian sebesar
$75,000. Kategori berikutnya adalah
pencairan uang tunai dengan kecurangan,
antara lain billing, expense
reimbursement, check tampering, payroll,
dan cash register disbursements. Kasus
billing terungkap sebanyak 229 kasus
dengan persentase sebesar 23.9% dan
mengalami median kerugian sebesar
$100,000. Kemudian, kasus yang
Sumber: ACFE, 2006
terungkap untuk kategori expense
Dimana dari keempat kateogori jenis reimbursement dan check tampering
kasus Corruption Schemes, Conflicts of sangat mendekati, yaitu 127 kasus dan
Interest merupakan kasus yang sering
141 kasus. Namun perbedaan kerugian
terjadi pada skema korupsi sebesar 61.6%
dibandingkan dengan 4 kategori lainnya yang dialami berbeda cukup signifikan.
dan juga merupakan jenis kasus yang Median kerugian check tampering adalah
sering dilaporkan.
sebesar $138,000 dan expense
reimbursement sebesar $25,000. Kasus
Tahun 2008 payroll telah menghasilkan median
kerugian cukup besar yaitu $49,000 dari
Sumber: ACFE, 2008
89 kasus yang terungkap. Sedangkan
kasus cash register disbursements
menghasilkan median kerugian sebesar mengalami penurunan persentase kasus
$25,000 dari 27 kasus yang terungkap. yang terjadi, yaitu dari 10.3% menjadi
4.3% sejak tahun 2008 hingga 2010.
Kategori lainnya dari penyalahgunaan
aset terdiri dari cash on hand
misappropriations dan non-cash
misappropriations. Kedua kategori
tersebut telah diungkap dengan total kasus
yang tidak memiliki perbedaan yang
signifikan yaitu 121 kasus dan 156 kasus.
Namun pada kategori tersebut, median Sumber: ACFE, 2010
kerugian yang terjadi mengalami
Financial Statement Fraud cukup jarang
perbedaan yang cukup signifikan yaitu dijumpai, namun mengalami tingkat
$35,000 dan $100,000. kerugian yang paling besar. Meskipun
pada grafik sebelumnya menunjukkan
Tahun 2010 persentase kasus manipulasi laporan
keuangan telah mengalami penurunan,
akan tetapi tingkat kerugian yang terjadi
mengalami peningkatan. Peningkatan
yang terjadi adalah sebesar $2,100,000
dari tahun 2008 sampai dengan tahun
2010. Kerugian yang terjadi atas kasus
Sumber: ACFE, 2010 korupsi telah mengalami penurunan dari
$375,000 menjadi $250,000. Kondisi
Berdasarkan data yang diperoleh dari tersebut mencerminkan bahwa dengan
ACFE 2010, dapat diketahui bahwa kasus berkurangnya persentase terjadinya kasus
Asset Misappropriation telah menjadi korupsi, tingkat kerugian juga mengalami
kasus yang paling banyak terjadi penurunan. Kemudian pada kasus
dibanding kasus Corruption dan penyalahgunaan aset yang paling sering
Financial Statement Fraud. Kasus terjadi telah mengalami kerugian yang
penyalahgunaan aset terus mengalami paling sedikit. Pada grafik, dapat
peningkatan sebesar 1.1%, yaitu dari diketahui bahwa penurunan yang terjadi
89.9% hingga 88.7% sejak tahun 2008 tidak terlalu signifikan.
hingga 2010. Sedangkan tingkat
terjadinya kasus korupsi mengalami Dari kedua grafik ini, dapat kita
penurunan dari 26.9% hingga 21.9%. simpulkan bahwa meskipun
Dalam grafik menunjukkan kasus korupsi penyalahgunaan aset sering terjadi, namun
merupakan kasus yang lebih jarang terjadi kecurangan tersebut tidak membawa
disbanding kasus penyalahgunaan aset. kerugian yang terlalu besar bagi
Manipulasi laporan keuangan merupakan perusahaan. Sebaliknya pada kasus
kasus yang paling jarang terjadi, dan juga manipulasi laporan keuangan yang cukup
jarang terjadi, telah membawa kerugian
yang sangat besar dibanding kasus fraud
lainnya. Sedangkan kasus korupsi
merupakan fraud yang tidak terlalu sering
terjadi dan juga tidak menciptakan
kerugian yang terlalu besar. Sumber: ACFE, 2010
Tahun 2012
KESIMPULAN
\
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA