TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa Mampu Menjelaskan Pengertian Tentang
Pengelantangan “”
1. Pengertian.
Pengelantangan Berasal dari kata :Kalantang adalah proses penghilangan
warna asli suatu bahan. Pengelantangan atau pemucatan lazim digunakan dalam
industri kertas dan industri tekstil.(brainly.co.id:2016). Yaitu Senyawa Kimia yang dapat
berfungsi sebagai zat pengelantang antara lain: hiploklorit, Natrium Hipoklorit, gas
klor, serta Peroksida seperti Ozon, natrium peroksida, dan hydrogen periksida.
Sulfur dioksida, dan banyak yang lainnya.
2. Tujuan Pengelantangan
Pengelantangan dikerjakan terhadap bahan tekstil bertujuan
menghilangkan warna alami yang disebabkan oleh adanya pigmen-pigmen alam
atau zat-zatlain,sehingga diperoleh bahan yang putih. Pigmen-pigmen alam pada
bahan tekstil umumnya terdapat pada bahan dari serat-serat alam baik serat
tumbuhtumbuhan maupun serat binatang yang tertentu selama masa
pertumbuhan. Sedangkan bahan tekstil dari serat sintetik tidak perlu dikelantang,
karena pada proses pembuatan seratnya sudah mengalami pemurnian dan
pengelantangan, tetapi untuk bahan tekstil yang terbuat dari campuran serat
sintetik dan serat alam diperlukan proses pengelantangan terutama prosesnya
ditujukan terhadap serat alamnya. Untuk menghilangkan pigmen-pigmen alam
tersebut hanya dapat dilakukan dalam proses pengelantangan dengan
menggunakan zat pengelantang yang bersifat oksidator atau yang bersifat
reduktor.
Pengelantangan dapat dilakukan sampai memperoleh bahan yang putih
sekali, misalnya untuk bahan-bahan yang akan dijual sebagai benang putih atau
kain putih, tetapi dapat pula dilakukan hanya sampai setengah putih khususnya
untuk bahan-bahan yang akan dicelup atau berdasarkan penggunaan akhirnya
3. Zat Pengelantang.
Dalam pertekstilan dikenal dua jenis zat pengelantang yaitu zat
pengelantang yang bersifat oksidator dan yang bersifat reduktor. Zat
pengelantang yang bersifat oksidator pada umumnya digunakan untuk
pengelantangan seratserat selulosa dan beberapa di antaranya dapat pula
dipakai untuk serat-serat binatang dan seat-serat sintetis. Sedangkan zat
pengelantang yang bersifat reduktor hanya dapat digunakan untuk
pengelantangan serat-serat binatang. Zat pengelantang yang bersifat oksidator
ada dua golongan, yaitu yang mengandung khlor dan yang tidak mengandung
khlor.
Zat pengelantang oksidator yang mengandung khlor, di antaranya :
Kaporit (CaOCl2)
Natrium hipokhlorit (NaOCl)
Natrium khlorit (NaOClO2)
1) Pengaruh pH
pH > 10, hipokhlorit berada sebagai kalsium hipokhorit [Ca(OCl) 2
5<pH<8,5,larutan lebih banyak mengandung asam hipokhlorit (HOCl)
bebas.
pH < 5, pembebasan gas khlor (Cl2) mulai mengambil bagian.
pH < 3, seluruh asam hipokhorit terurai menjadi Cl 2.
2) Pengaruh karbondioksida
CO2 dari udara mempengaruhi penguraian garam kalsium hipokhlorit
dalam pengelantangan dengan kaporit karena akan terbentuk garam kalsium
karbonat,
menurut reaksi kimia berikut :
Ca (OCl)2 + 2H2O Ca(OH)2 + 2HOCl
CO2 + Ca (OH)2 CaCO3 + H2O
1) Pengelantangan.
Kaporit : 2 – 3 gram/l
Na2CO3 : 7 gram/l (pH = 11)
Pembasah : 1 cc/l
Waktu : 60 menit
Suhu : suhu kamar
2) Proses pengasaman
HCl 20oBe : 3 cc/l
Waktu : 9 menit
Suhu : suhu kamar
1) Pengaruh pH
- pH > 10, hipokhlorit berada sebagai natrium hipokhlorit
- 5 < pH < 8,5, larutan lebih banyak mengandung asam hipokhlorit
(HOCl) bebas.
- pH < 5, pembebasan gas khlor (Cl2) mulai ambil bagian.
- pH < 3, seluruh asam hipokhlorit terurai menjadi gas Cl 2.
Pada suasana alkali (pH > 7), asam hipokhlorit yang terbentuk dapat
dinetralkan
oleh alkali menjadi garam natrium hipokhlorit
HOCl + NaOH NaOCl + H2O
c. Pengelantangan dengan Natrium Khlorit. (dapat anda pelajari sendiri. Di modul Tekstil)
d. Pengelantangan Kapas atau Rayon dengan Peroksida ( dapat anda pelajari sendir di
modul tekstil