BETON
RKS LEARNING CENTRE
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
SPESIFIKASI TEKNIS
03210
BAJA TULANGAN
4.1 Umum.
Semua baja tulangan lunak harus dalam keadaan baru, tidak
berkarat atau memiliki cacat lainnya serta harus memenuhi
ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
5.2 Pemotongan.
Panjang baja tulangan yang melebihi ketentuan Gambar Kerja
(kecuali lewatan) harus dipotong dengan alat pemotong besi atau
alat pemotong yang disetujui Pengawas Lapangan/MK.
Pada bagian yang membutuhkan bukaan untuk dudukan mesin,
peralatan dan alat utilitas lainnya, baja tulangan harus dipotong
sesuai dengan besar atau ukuran bukaan.
SPESIFIKASI TEKNIS
03300
Semen.
Semen harus memiliki sertifikat dari pabrik pembuat,
yang menunjukkan berat per zak, bahan alkali yang
sesuai.
Agregat.
Agregat harus sesuai dan diuji menurut standar ASTM C
33. Pengujian dimulai 30 hari sebelum pelaksanaan
pekerjaan beton.
Beton.
Minimal 30 hari sebelum pekerjaan beton dimulai,
Kontraktor harus membuat percobaan campuran untuk
pengujian, bahan – bahan yang akan digunakan, dan
metode yang akan digunakan untuk pekerjaan ini.
Percobaan campuran harus sesuai ketentuan dalam butir
3.3. dari Spesifikasi Teknis ini.
Bahan Tambahan.
Semua bahan tambahan untuk beton harus diuji sesuai
standar ASTM C 260 dan ASTM C 494 minimal 30 hari
sebelum pekerjaan beton dimulai.
Bahan tambahan tidak diijinkan digunakan tanpa
persetujuan Pengawas Lapangan.
5.1 Beton.
5.1.1 Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan/MK, beton dikelompokkan
dalam kelas yang berbeda yang terdiri dari :
Mutu Beton K-300 untuk beton struktural.
Mutu Beton K-175 untuk beton non-struktural.
Mutu Beton B-0 untuk beton pengisi dan lantai kerja
pondasi.
5.2 Semen.
Semen harus dari tipe I dan memenuhi persyaratan SNI 15-2049-
1994 atau ASTM C150.
Semen harus berasal dari satu merek dagang, seperti Indocement,
Cibinong atau Gresik.
Semen yang digunakan adalah Semen Portland Tipe I dan
merupakan hasil produksi dalam negeri satu merk. Semen harus
disimpan sedemikian rupa hengga mencegah terjadinya kerusakan
bahan atau pengotoran oleh bahan lain. Penyimpanan semen harus
dilakukan di dalam gudang tertutup, sedemikian rupa sehingga
semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab, terjamin
tidak tercampur dengan bahan lain.
Urutan penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan
semen tersebut di lokasi pekerjan.
5.3 Air.
No. (0.300
100 mm)
(0.150
mm)
Bahan – bahan lain yang merusak harus tidak lebih dari batas
persentase yang ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini dan /
atau disetujui Pengawas Lapangan.
d = 4.029 B , atau d=
12.47 G
dimana :
d = diameter nominal dalam mm,
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (kg/m)
6.1.4 Bila dasar acuan sukar dicapai, dinding bagian bawah acuan
harus dibiarkan terbuka, atau perlengkapan lain harus
disediakan sehingga bahan-bahan asing dapat disingkirkan
dari acuan dengan mudah sebelum penempatan beton.
6.5 Toleransi.
Kontraktor harus menjaga dan menyetel acuan untuk memastikan,
setelah pembongkaran acuan dan sebelum pekerjaan akhir, bahwa
tidak ada bagian beton yang melebihi toleransi yang diijinkan dalam
Gambar Kerja. Variasi ketinggian lantai harus diukur sebelum
pembongkaran pelindung dan penumpu.
Toleransi harus memenuhi ketentuan ACI 347 dan / atau disetujui
Pengawas Lapangan.
atau air bawah tanah dan tempat – tempat lain sesuai Gambar Kerja
dan / atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan. Water stop harus
ditempatkan secara menerus dan teliti, dan harus ditumpu dengan
aman untuk mencegah perubahan posisi. Sambungan harus
dilakukan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuatnya.
6.17 Pengurugan.
Bahan urugan ditempatkan lapis demi lapis setebal maksimal 20 cm
dan dipadatkan secara menerus segera setelah uji beton
menunjukkan kekuatan 28 hari. Semua bahan urugan harus
disetujui Pengawas Lapangan sebelum memulai pekerjaan
pengurugan, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis 02315.
6.19 Pembesian
2. Bahan-bahan / Produk
a. Tulangan
Tulangan yang digunakan berulir mutu BJTD-40 (400 Mpa),
sesuai dengan SII 0136-84 dan tulangan polos mutu BJTP-24,
sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan pada gambar-
gambar struktur.Tulangan polos harus baja lunak dengan
tegangan leleh 2400 kg/cm2.Tulangan ulir harus baja tegangan
tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh fy = 400 Mpa
b. Tulangan Anyaman (Wire mesh), jika ada.
Tulangan anyaman, mutu U-50, mengikuti SII 0784-83.
c. Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support)
Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan
kawat pengikat yang ditanan atau batang kursi tinggi sendiri
(Individual High Chairs).
d. Bolstern, kursi spacers, dan perlengkapan-perlengkapan lain untuk
mengatur jarak.
1. Gunakan besi dudukan tulangan menurut rekomendasi CRSI,
kecuali diperlihatkan lain pada gambar
2. Jangan memakai kayu, bata atau bahan-bahan lain yang ridak
direkomendasi.
3. Untuk pelat di atas tanah, pakai penunjang dengan lapisan
pasir atau horizontal rumers dimana bahan dasar tidak akan
langsung menunjang batang kursi (chairs legs). Atau pakai
lantai kerja yang rata.
3. Jaminan Mutu
Persiapan
a. Pembersihan
Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit giling (mill
steel) dan karat lepas, serta bahan-bahan lain yang mengurangi
Pemasangan Tulangan
a. Umum
Sesuai dengan yang tercantum pada gambar dan Kaordinasi
dengan bagian lain dan kelancaran pengadaan bahan serta
tenaga perlu diadakan untuk mengindari keterlambatan.
Adakan/berikan tambahan tulangan pada lubang-lubang
(openings) / bukaan.
b. Pemasangan
7.1. Las
NO. PAKET : DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300
REVISI : TANGGAL : MARET 2021 HALAMAN : 21 - 29
RKS LEARNING CENTRE
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Persyaratan Umum
Kecuali ditentukan lain pada gambar atau seperti terperinci disini,
Cetakan dan Perancah untuk pekerjaan beton harus memenuhi
persyaratan dalam SNI-2002, NI-2, ACI 347, ACI 301, ACI 318.
Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan-pekerjaan yang tennasuk
Bab ini termasuk perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran
dari semua cetakan beton serta penunjang untuk semua beton
cor seperti diperlukan dan diperinci berikut ini.
2. Pekerjaan yang berhubungan
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Beton
Referensi-Referensi
Pekerjaan yang terdapat pada bab ini, kecuali ditentukan lain pada
gambar atau diperinci berikut, harus mengikuti peraturan-peraturan,
standard-standard atau spesifikasi terakhir sebagai berikut :
1. PBI-1971 NI-2 Peraturan Beton Bertulang Indonesia
1971
2. SII Standard Industri Indonesia
3. ACI-301 Specification for Structural Concrete
Build'
4. ACI-318 Building Code Requirement for
Reinforced Concrete
5. ACI-347 Recommended Practice for Concrete
Formwork
SPESIFIKASI TEKNIS
03600
Contoh, brosur dan / atau data teknis bahan yang akan digunakan
harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan/MK untuk disetujui
terlebih dahulu sebelum didatangkan ke lokasi.
Seperti Sika Grout 214-11, Conbextra GPXtra dari Fosroc, atau yang
setara yang disetujui Pengawas Lapangan/MK.
4.2 Air .
Air sebagai bahan pencampur / pengencer harus air yang bersih
seperti disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis 03300.
5.1 Persiapan.
5.1.1 Cetakan / acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga
adukan encer dapat dialirkan seluruhnya selama
pelaksanaan. Jalan masuk yang baik harus disediakan.
5.1.2 Cetakan / acuan harus duah disiapkan dan bagian yang akan
menerima adukan encer harus dibersihkan dari minyak,
gemuk dan segala kotoran lainnya yang akan mengurangi
daya lekat. Debu harus ditiup keluar dari cetakan.
5.1.3 Angkur – angkur, baut pengencang dan pelat landasan harus
sudah tepat elevasinya sebelum penuangan adukan encer.
5.2 Cuaca.
Cuaca pada saat akan melaksanakan pekerjaan ini harus sesuai
dengan persyaratan dari pabrik pembuat adukan encer
bersangkutan.
5.4 Pelaksanaan.
SPESIFIKASI TEKNIS
03610
BETON PRAKTIS
Contoh, brosur dan / atau data teknis bahan yang akan digunakan
harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan/MK untuk disetujui
terlebih dahulu sebelum didatangkan ke lokasi.
4.1 Penulangan
a. Tulangan utama = tulangan polos Ø10
b. Tulangan sengkang = tulangan polos Ø6
4.2 Adukan
Adukan harus dibuat dari bahan dasar semen, dan harus memiliki
karakteristik minimal sebagai berikut :
Merupakan campuran 1Pc : 3Ps : 3 kr.
Tahan terhadap pukulan dan getaran
4.3 Air .
Air sebagai bahan pencampur / pengencer harus air yang bersih
seperti disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis 03300.
5.1 Persiapan.
5.1.1 Cetakan / acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga
adukan encer dapat dialirkan seluruhnya selama
pelaksanaan. Jalan masuk yang baik harus disediakan.
5.1.2 Cetakan / acuan harus duah disiapkan dan bagian yang akan
menerima adukan encer harus dibersihkan dari minyak,
gemuk dan segala kotoran lainnya yang akan mengurangi
daya lekat. Debu harus ditiup keluar dari cetakan.
5.1.3 Angkur – angkur, baut pengencang dan pelat landasan harus
sudah tepat elevasinya sebelum penuangan adukan encer.
5.3 Pelaksanaan.
5.3.1 Adukan dapat dituangkan atau dipompakan ke dalam
cetakan. Penggetaran halus akan memperlancar aliran.
5.3.2 Penggunaan tali atau rantai akan memperlancar aliran pada
bagian yang berjarak lebih dari 100 cm (gerakan menggergaji
dari tali atau rantai melancarkan aliran adukan encer – cara
SPESIFIKASI TEKNIS
03620