Anda di halaman 1dari 9

DIVISI 6

KAYU DAN PLASTIK


RKS LEARNING CENTRE
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

SPESIFIKASI TEKNIS

06100

PEKERJAAN KAYU KASAR

1.0. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat – alat dan
bahan – bahan, serta pembuatan dan pemasangan pekerjaan kayu kasar
yang terdiri sebagai berikut tetapi tidak terbatas pada :
 Rangka penutup atap
 Rangka langit – langit
 Rangka partisi
 Dan pekerjaan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0. STANDAR / RUJUKAN

2.1 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (NI-5, 1961)


2.2 Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F)
2.3 Spesifikasi Teknis 06200 – Pekerjaan Kayu Halus
2.4 Standar Nasional Indonesia (SNI)
 SNI 03-3233-1998 – Tata Cara Pengawetan Kayu untuk
Bangunan Rumah dan Gedung

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1 Contoh Bahan.

3.1.1 Contoh bahan harus diserahkan kepada Pengawas


Lapangan/MK untuk disetujui terlebih dahulu sebelum
pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan.
3.1.2 Semua kayu harus berasal dari pemasok yang dikenal yang
dapat menjamin kualitas dan kadar air yang diminta.

3.2 Pengiriman dan Penyimpanan.

Pekerjaan kayu harus didatangkan ke lokasi dalam kondisi terbaik,


disimpan dalam gudang tertutup yang memiliki ventilasi, terlindung
dari perubahan cuaca dan kelembaban.

4.0. BAHAN - BAHAN

NO. PAKET : DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06100


REVISI : TANGGAL : MARET 2021 HALAMAN :1-1
RKS LEARNING CENTRE
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

4.1 Kayu.
4.1.1 Mutu Kayu.
Kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang
baik, dengan kelas awet II dan kelas kuat II, sesuai PKKI
(NI-5, 1961) dan untuk semua jenis pekerjaan kayu kasar
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.1.2 Kadar Air.


Kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknis ini, semua
kayu untuk pekerjaan kayu konstruksi dalam, rangka, bilah
– bilah harus dalam keadaan kering, dan ketika
didatangkan ke lokasi kadar air dalam batas – batas 15 –
18%.
Harus diperhatikan agar kadar air dimaksud tidak berubah
selama pengangkutan, penyimpangan, pemasangan.

4.2 Alat Pengencang.


Semua alat pengencang seperti paku, sekrup, baut, angkur dan
lainnya harus dari baja lapis galvalum dalam ukuran sesuai
petunjuk Gambar Kerja atau sesuai kebutuhan standar yang
berlaku.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1 Ukuran dan Pola.


Kayu harus diselesaikan / diratakan pada empat sisinya. Kayu
harus dikerjakan sesuai dengan ukuran dan pola / desain yang
telah ditentukan dalam Gambar Kerja, kecuali bila ditentukan lain
oleh Pengawas Lapangan/MK.

5.2 Pengawetan.
Semua kayu yang dipasang tetap dalam bangunan atau struktur
harus diberi bahan pengawet dengan cara pulasan atau laburan
sebanyak 2 (dua) kali.
Bila kayu yang telah diawetkan dipotong, maka bagian permukaan
yang dipotong tersebut harus diulas / dilabur dengan bahan
pengawet yang sama.
Bahan pengawet dan pelaksanaannya harus memenuhi ketentuan
yang tersebut dalam SNI 03-3233-1998.

5.3 Pengerjaan.
Pekerjaan kayu yang telah selesai harus diamplas, bebas dari
bekas mesin dan alat, kikisan, serta kayu yang timbul atau cacat
lain di permukaan yang terlihat. Sambungan harus rapat
sedemikian rupa untuk mencegah penyusutan. Sambungan pasak
harus disetel dengan lem dan diberi baji dan untuk pekerjaan
interior harus disemat.
NO. PAKET : DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06100
REVISI : TANGGAL : MARET 2021 HALAMAN :2-2
RKS LEARNING CENTRE
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

5.4 Perbaikan Pekerjaan yang Tidak Sempurna.


Bila diketahui pekerjaan – pekerjaan kayu tersebut, menjadi
mengkerut atau bengkok, atau kelihatan ada cacat – cacat lainnya
pada pekerjaan kayu halus sebelum masa pemeliharaan berakhir
maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti
hingga Pengawas Lapangan/MK merasa puas dan pekerjaan –
pekerjaan lainnya yang terganggung akibat pembongkaran tersebut
harus dibetulkan atas biaya Kontraktor.

5.5 Susut (Mengkerut).


Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan
kayu halus sedemikian rupa, hingga susut di bagian mana saja
dan ke arah manapun tidak akan mengurangi / mempengaruhi
kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi. Juga
tidak menyebabkan rusaknya bahan – bahan yang bersentuhan.

5.6 Pembersihan.
Semua tatal, puntung kayu dan kayu bekas harus dibersihkan
secara teratur dan pada waktu penyelesaian pekerjaan.
Semua bekas yang sudah tidak dapat digunakan lagi dan sampah
– sampah harus disingkirkan dan dimusnahkan.

NO. PAKET : DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06100


REVISI : TANGGAL : MARET 2021 HALAMAN :3-3
RKS LEARNING CENTRE
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

SPESIFIKASI TEKNIS

06200

PEKERJAAN KAYU HALUS

1.0. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat – alat dan
bahan – bahan, serta pembuatan dan pemasangan pekerjaan kayu
arsitektural yang terdiri sebagai berikut tetapi tidak terbatas pada :
 Pintu solid/panel kayu
 Unsur dekoratif / hiasan
 Dan pekerjaan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0. STANDAR / RUJUKAN

2.1 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (NI-5, 1961)


2.2 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
2.3 Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F)
2.4 Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI)
 SKBI-4.3.53.1987 – Spesifikasi Kayu Awet untuk Perumbahan
dan Gedung.
2.5 Standar Nasional Indonesia (SNI)
 SNI 03-3233-1998 – Tata Cara Pengawetan Kayu untuk
Bangunan Rumah dan Gedung.
 SNI 01-2704-1999 – Kayu Lapis Penggunaan Umum, Mutu.
2.6 Spesifikasi Teknis :
 06100 – Pekerjaan Kayu Kasar
 09930 – Lapisan Transparan

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1 Contoh Bahan.

3.1.1 Contoh bahan harus diserahkan kepada Pengawas


Lapangan/MK untuk disetujui terlebih dahulu sebelum
pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan.
3.1.2 Semua kayu dan kayu lapis dan papan harus berasal dari
pemasok yang dikenal yang dapat menjamin kualitas dan
kadar air yang diminta.

NO. PAKET : DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06200


REVISI : TANGGAL : MARET 2021 HALAMAN :1-5
RKS LEARNING CENTRE
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

3.2 Pengiriman dan Penyimpanan.

3.2.1 Pekerjaan kayu harus didatangkan ke lokasi dalam kondisi


terbaik, disimpan dalam gudang tertutup yang memiliki
ventilasi, terlindung dari perubahan cuaca dan kelembaban
atau hujan.
3.2.2 Bahan penyelesaian interior harus disimpan di lokasi tertutup
yang disetujui dan dibawa ke dalam bangunan setelah
semua pekerjaan plesteran selesai dan dalam keadaan
kering.

4.0. BAHAN - BAHAN

4.1 Kayu.
4.1.1 Mutu dan Jenis Kayu.
Mutu kayu dan jenis kayu yang ditentukan dalam Spesifikasi
Teknis ini harus dari kualitas terbaik dan kelas awet II dan
kelas kuat II, memenuhi ketentukan PKKI (NI-5,1961) dan
untuk semua jenis pekerjaan kayu halus seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja, dan terdiri dari kayu jati untuk daun
pintu solid
Kayu harus bebas dari susu, getah, celah, mata kayu besar
yang lepas atau mati, retakan melingkar dan kantung kulit
kayu.
Bahan – bahan yang mengandung mata kayu / buhul mati
yang besar dan lepas, dan yang membusuk atau diserang
serangga tidak boleh digunakan.
Kayu yang akan menerima lapisan transparan harus bersih
dan berkualitas terbai. Kayu yang akan diberi cat bukan
transparan harus memiliki permukaan yang sesuai untuk
penyelesaian cat berkualitas.

4.1.2 Kadar Air.


Kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknis ini, semua
kayu untuk pekerjaan kayu halus harus dalam keadaan
kering, di-oven di pabrik, dan ketika didatangkan ke lokasi
kadar air dalam batas – batas 6 – 11%.
Harus diperhatikan agar kadar air dimaksud tidak berubah
selama pengangkutan, penyimpangan, pemasangan.

4.2 Kayu Lapis.


4.2.1 Semua kayu lapis interior untuk penyelesaian transparan
harus mempunyai warna dan serat kayu yang seragam,
bebas dari goresan, retakan dan noda – noda dan kedua
permukaannya teramplas rata.
4.2.2 Kayu lapis yang telah diawetkan di pabrik, harus memiliki
kekuatan rekat yang tahan terhadap air dan cuaca. Mutu
NO. PAKET : DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06200
REVISI : TANGGAL : MARET 2021 HALAMAN :2-5
RKS LEARNING CENTRE
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

keawetan kayu lapis tidak boleh kurang dari yang telah


ditetapkan. Kayu lapis harus memiliki venir muka dan
belakang berkualitas sama, dari mutu IBB atau IAA standar
SNI 01-2704-1999, dan berasal dari merek dagang yang
dikenal baik serta terdiri dari jenis berikut :
 Kayu lapis biasa
 Kayu lapis dari jati (teakwood)
Kayu lapis yang terdiri dari pecahan – pecahan atau bahan –
bahan sisa pada bagian tengahnya tidak boleh digunakan.
4.2.3 Jumlah minimal lapisan untuk kayu lapis harus terdiri 3 lapis
untuk tebal 4 sampai dengan 6 mm, 4 lapis untuk tebal 9
sampai dengan 15 mm dan 7 lapis untuk tebal 18 sampai
dengan 25 mm, sesuai ketentuan SNI 01-2704-1999.
4.2.4 Kayu lapis yang akan digunakan harus memiliki ketebalan
sesuai petunjuk Gambar Kerja dan digunakan pada tempat –
tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.3 Hiasan.
Bahan untuk hiasan atau penyelesaian harus dari jenis kayu yang
ditentukan atau yang disetujui, yang didesain sesuai untuk
kebutuhan – kebutuhan seperti lis langit – langit, plint, corak yang
sesuai dengan mutu kayu untuk pintu, papan dasar yang dapat
dirakit dan diamplas di pabrik dengan panjang maksimal yang
praktis, dan dengan tipe sambungan yang diijinkan untuk
permukaan yang dilapis dengan cat transparan. Contoh produk
harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan/MK untuk disetujui
sebelum memulai produksi masal.

4.4 Alat Pengencang.


Semua alat pengencang yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini,
seperti paku, sekrup, baut, angkur dan lainnya harus dari baja lapis
galban / seng dalam ukuran sesuai petunjuk Gambar Kerja atau
sesuai kebutuhan standar yang berlaku.

4.5 Laminasi.
Laminasi dengan tebal minimum 0.8 mm harus tahap terhadap
panas dan memiliki warna serta corak yang akan ditentukan
kemudian, seperti buatan Formica, Resopal, Decoform, Supreme
Decoluxe atau yang setara.

4.6 Perekat.
Semua lem dan perekat yang digunakan harus dari jenis kedap air,
seperti produk neoprene based / synthetic resin based seperti Aica
Aibon atau yang setara.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN


NO. PAKET : DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06200
REVISI : TANGGAL : MARET 2021 HALAMAN :3-5
RKS LEARNING CENTRE
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

5.1 Ukuran dan Pola.


Kayu harus diselesaikan / diratakan pada empat sisinya. Ukuran
kayu harus sesuai persyaratan PKKI (NI-5, 1996).
Kayu harus dikerjakan sesuai dengan pola / desain yang ditentukan
dalam Gambar Kerja.

5.2 Pengawetan.
Semua jenis kayu dan kayu lapis yang dipasang tetap dalam
bangunan atau struktur harus sudah diberi bahan pengawet.
Bila kayu yang telah diawetkan dipotong, maka bagian permukaan
yang dipotong tersebut harus diulas dengan bahan pengawet yang
sama.

5.3 Pengerjaan.
Pekerjaan kayu yang telah selesai harus diamplas, bebas dari bekas
mesin dan alat, kikisan, serta kayu yang timbul atau cacat lain di
permukaan yang terlihat. Sambungan harus rapat sedemikian rupa
untuk mencegah penyusutan. Sambungan pasak harus disetel
dengan lem dan diberi baji dan untuk pekerjaan interior harus
disemat.

5.4 Lapisan Pelindung.


Penyelesaian untuk semua permukaan kayu harus menggunakan
cat duko sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 09965.

5.5 Perbaikan Pekerjaan yang Tidak Sempurna.


Bila diketahui pekerjaan – pekerjaan kayu tersebut menjadi
mengkerut atau bengkok, atau kelihatan ada cacat – cacat lainnya
pada pekerjaan kayu halus sebelum masa pemeliharaan berakhir
maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti
hingga Pengawas Lapangan/MK merasa puas dan pekerjaan –
pekerjaan lainnya yang terganggung akibat pembongkaran tersebut
harus dibetulkan atas biaya Kontraktor.

5.6 Susut (Mengkerut).


Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu
halus sedemikian rupa, hingga susut di bagian mana saja dan ke
arah manapun tidak akan mengurangi / mempengaruhi kekuatan
dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi. Juga tidak
menyebabkan rusaknya bahan – bahan yang bersentuhan.

5.7 Pembersihan.
Semua tatal, puntung kayu dan kayu bekas harus dibersihkan secara
teratur dan pada waktu penyelesaian pekerjaan.

NO. PAKET : DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06200


REVISI : TANGGAL : MARET 2021 HALAMAN :4-5
RKS LEARNING CENTRE
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Semua bekas yang sudah tidak dapat digunakan lagi dan sampah –
sampah harus disingkirkan dan dimusnahkan.

NO. PAKET : DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06200


REVISI : TANGGAL : MARET 2021 HALAMAN :5-5

Anda mungkin juga menyukai