Anda di halaman 1dari 5

Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KAYU

1. PERSIAPAN
Sebelum pekerjaan kayu dimulai maka pemborong harus mempersiapkan rencana
kerja material, serta peralatan yang lengkap untuk pekerjaan kayu tersebut,
sehingga pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya

2. STANDART
Semua pekerjaan kayu yang belum tercakup dalam peraturan ini harus memenuhi
syarat-syarat dalam :
 Peraturan umum Bahan Bangunan di Indonesia NI-3
 Peraturan konstruksi Kayu Indonesia N-5.

3. KAYU
3.a. Mutu Kayu
Kalau tidak ditentukan lain, maka semua kayu yang digunakan untuk
penyangga harus kayu dengan mutu A sesuai dengan PPKI, Semua kayu
harus bebas dari getah-getah, cacat-cacat kayu seperti mata kayu,
reta-retak, bengkok, dan sebagainya dan harus sudah mengalami proses
pengeringan udara minimal 3 bulan.
3.b. Kadar Air
Kadar air dari semua kayu yang dipakai untuk pekerjaan :
harus lebih kecil atau sama dengan 15 %, sedangkan untuk pekerjaan
yang kasar harus lebih kecil atau sama dengan 20 % harus dijaga agar
supaya kadar air tersebut konstan baik pada saat penyimpanan, maupun
sampai pada penyelesaian pekerjaan.

Perencanaan Teknik Pembangunan Air Minum Bersih 4-1


Spesifikasi Teknis

4. MACAM - MACAM KAYU


Macam-macam kayu yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan ini akan
disebutkan atau ditentukan kemudian pada saat rapat penjelasan.
Kuda-kuda 6/10
Gording 6/10
Plafontriplek 3 mm
Semua menggunakan Kayu Kelas II Lokal

5. PENYIMPANAN KAYU
Segera setelah kayu diterima ditempat pekerjaan, maka kayu-kayu
ditumpuk dengan tidak menyentuh tanah pada tempat yang disetujui direksi.
Kayu bundar disusun sedemikian rupa sehingga setiap batang rnempunyai
kurang dari 7,5 cm dari batang yang berdampingan.
Papan-papan disusun seperti batang bundar atau disusun tegak lurus
terhadap lapisan bawahnya atau dipisahkan dengan tumpukan pada jarak tertentu
untuk mencegah perubahan bentuk dari kayu-kayu pada setiap lapis harus
dipisahkan dari kayu-kayu yang berdampingan dengan jarak horizontal 2,5 cm.
Semua kayu yang disusun di tempat pekerjaan harus selalu dilindungi
dengan baik dan bila kayu-kayu itu menjadi rusak atau tidak sesuai untuk
digunakan, maka kayu akan ditolak dan harus diganti oleh pemborong atas
tanggungannya.

6. UKURAN-UKURAN
Ukuran kayu harus sesuai dengan yang disyaratkan, kecuali
penyimpangan-penyimpangan sedikit akibat penggergajian diperkebunan.
Ukuran-ukuran yang menyimpang harus disesuaikan seperti yang ditunjukan pada
gambar rencana.

7. PERMUKAAN KAYU YANG TERBUKA


Semua kayu yanq pada penyelesaian akhirnya dibiarkan permukaannya
terbuka misalnya pada pekerjaan meubelair, pintu, jendela, dan sebagainya,
permukaannya harus dikerjakan kembali jika tidak ditentukan lain dalam
spesifikasi ini. Semua kayu pada pekerjaan konstruksi kayu harus dibiarkan kasar
dari penggergajian jika tidak ditentukan bahwa harus dikerjakan lagi.

Perencanaan Teknik Pembangunan Air Minum Bersih 4-2


Spesifikasi Teknis

8. PENYUSUTAN KAYU
Persiapan, penyambungan dan pemasangan dari pekerjaan kayu harus
sedemikian rupa sehingga penyusutan pada bagian-bagian tertentu atau
arah-arah tertentu harus tidak mempengaruhi kekuatan dan bentuk terakhir dari
pekerjaan dan tidak merusak bahan-bahan secara terus menerus.

9. PABRIKASI
Pemborong harus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan bagi
persiapan pekerjaan pabrikasi juga termasuk penyediaan semua plat-plat
penyambung, sekrup-sekrup, paku, dan lain sebagainya, sehingga pekerjaan
dapat dilakukan sebaiknya sesuai dengan gambar rencana, pemborong harus
menyiapkan pula segala keperluan untuk pemasangan seperti perancah-perancah
dan lain-lain sebagainya untuk mendukung dan memasang konstruksi tersebut
pada tempat yang sesuai dengan gambar rencana.

10. PENGAWETAN DAN PENGECATAN KAYU


Direksi dapat memerintahkan untuk menggunakan bahan-bahan untuk
mengawetkan kayu jika dipandang perlu, yang dapat berupa minyak pengawet
kayu ataupun penggunaan teer.
Semua sambungan pada ujung-ujung kayu perlu mendapat perhatian
khusus dan pada penyelesain pekerjaan minyak pengawet harus dituangkan pada
Semua bagian-bagian yang diminyaki harus diselesaikan dahulu sebelum mulai
pekerjaan pengecatan dan tidak ada satu bagianpun yang diminyaki selama atau
segera setelah hujan atau selama permukaan kayu masih basah. Diperlukan
sekurang-kurangnya 48 Jam berselang setiap penggunaan pada bagian-bagian
yang sama.
Jika menggunakan teer untuk mengawetkan kayu rnaka bagian kayu
tersebut harus kering dulu sebelum dipasang. Untuk bagian-bagian yang nantinya
tidak oleh lapisan tanah dan sebagainya bisa dilaksanakan pengeteeran setelah
bangunan tersebut terpasang, Seielah pengolahan bagian-bagian kayu dengan
minyak-minyak pengawet kayu rnaka dapat dilapisi dengan satu lapisan menie

Perencanaan Teknik Pembangunan Air Minum Bersih 4-3


Spesifikasi Teknis

atau bahan lain yang setelah disetujui. Setelah lapisan menie maka harus
diplamur dan setelah digosok dengan amplas dilapisi dengan tiga lapis cat yang
disetujui mutunya. Semua sambungan dan bagian lain yang tidak dapat dicapai
setelah pemasangan.
Kayu konstruksi, harus terlebih dahulu diberi lapisan menie, 2 kali sebelum
pemasangan.
Tidak diperkenankan mencat selama perrnukaan kayu masih terpengaruh
oleh air hujan atau setelah permukaan kayu atau besi masih basah.
Setelah sekurang-kurangnya 24 jam baru dicat yang berikutnya dapat
diberikan dan setiap lapisan cat harus kering betul sebelum yang berikutnya
diberikan.
11. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran untuk Pembayaran
a) Pekerjaan kayu harus diukur untuk pembayaran dalam meter
kubik sebagai volume pekerjaan yang diselesaikan dan
diterima, dihitung sebagai volume teoritis yang ditunjukan
oleh garis dan penampang yang disyaratkan dan disetujui.
b) Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume teoritis
yang disetujui harus tidak diukur atau dibayar.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas. ditentukan sebagaimana diuraikan di atas, harus
dibayar dengan Harga Kontrak per satuan dari pengukuran untuk
Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan pemasangan semua bahan dan untuk semua pekerjaan lainnya
atau biaya lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang
sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi
ini

Uraian Satuan
Pengukuran

Pekerjaan kayu Meter Kubik

Perencanaan Teknik Pembangunan Air Minum Bersih 4-4


Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KAYU

Perencanaan Teknik Pembangunan Air Minum Bersih 4-5

Anda mungkin juga menyukai