Anda di halaman 1dari 56

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
URAIAN UMUM

Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan dimengerti
bersama - sama dengan gambar - gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pemborong. Identitas pekerjaan seperti peta
lokasi, tempat pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana . Dalam uraian ini
disebutkan detail dari spesifikasi teknis untuk Pembangunan Kandang Ayam Potong di
Banjar Tabah, Desa Taman dan pengerjaannya akan diselenggarakan secara hati-hati
dan efisien, disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini dan dengan petunjuk-petunjuk
Direksi.

Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan meliputi :


2.1 Pembersihan Lapangan dan Pembongkaran:
Halaman atau lapangan kerja terutama dimana lokasi tempat bangunan harus dibersihkan
terlebih dahulu dari pembongkaran bangunan lama dan penebangan tanaman yang ada di
lokasi pekerjaan. Sisa pembongkaran dibuang dari lokasi site secepatnya sebelum
dilaksanakan uitzet. Segala biaya pembongkaran dan pembersihan menjadi tanggung
jawab pemborong.

2.2 Uitzet atau Pengukuran dan pemasangan Bouwplank :


 Ukuran - ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) telah ditetapkan dalam gambar
rencana.
 Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar
perincian maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau
ditanyakan pada Direksi Teknis.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 1
 Sebagai ukuran pokok  0,00 disesuaikan dengan ukuran gambar rencana.
 Dengan ketentuan tersebut Pemborong, Perencana, Direksi Teknis dan Pengawas
akan menetapkan patok duga  0,00 tersebut di lapangan dan dibuat dari patok beton
yang sifatnya permanen yang dipelihara selama pelaksanaan pembangunan atau
tanda lainnya yang bersifat permanen selama pelaksanaan pekerjaan.
 Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan antara lain dengan
mempergunakan alat - alat Waterpass dan Theodolith atau berpedoman pada
bangunan yang telah ada.
 Setelah ukuran ditetapkan, baru dilanjutkan dengan pemasangan papan Bouplank.
Kayu papan yang digunakan minimal dari kelas kuat II dengan ukuran lebih kurang
2/20 cm dan usuk 4/6. Bouwplank dipasang dari titik luar Bangunan dengan jarak
kurang lebih 2 meter atau sesuai kondisi lapangan.
 Perlengkapan peralatan perancah kerja agar dipersiapkan lebih awal sebelum
memulai proses pekerjaan.

2.3 Mobilisasi Peralatan dan Material


Semua peralatan kerja yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus sudah dipersiapkan
oleh Pemborong. Peralatan tersebut harus dalam kondisi baik dan layak pakai. Jika
dalam masa pelaksanaan pekerjaan, peralatan mengalami kerusakan atau tidak bisa
dipergunakan, pemborong harus segera menyiapkan peralatan pengganti yang baru yang
layak pakai. Penempatan material di areal site harus dikonsultasikan dengan Direksi
Tenis, agar tidak mengganggu pekerjaan selama proses pekerjaan berlangsung.

2.4 Papan Nama Proyek


Papan nama kegiatan dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam tanah dengan
ketinggian 2 meter. Ukuran Papan Nama Proyek adalah 80 x 120 cm, terbuat dari bahan
multiplek tebal 9 mm, dicat dasar warna putih, tulisan warna biru, besar huruf
disesuaikan.
Letak pemasangan Papan Nama pada lokasi proyek dan Redaksi Papan Nama agar
dibuat sebagai berikut :

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 2
 Kop Pemda Badung pada bagian paling kiri atas ,
 Judul Kegiatan,
 Nilai Kegiatan,
 No. Kontrak,
 Masa Kontrak,
 Sumber Biaya,
 Pelaksana,
 Konsultan Pengawas.

2.5 Administrasi dan Dokumentasi


Pemborong harus menyiapkan administrasi pelaksanaan pekerjaan antara lain : Request,
Gambar shop Drawing, laporan harian pelaksanaan, laporan mingguan, prestasi fisik
pekerjaan, Time schedule pekerjaan dan foto-foto kemajuan pekerjaan dibuat sesuai
dengan laporan prestasi pekerjaan, sekurang-kurangnya pada saat dilakukan opname
kemajuan pekerjaan.
Yang tidak termasuk pekerjaan persiapan akan tetapi pemborong wajib menyiapkan dan
menyediakan adalah :
a. Pagar pengaman
Pemborong wajib membuat pagar pengaman di sekeliling areal site, dengan
menggunakan seng atau gedeg atau bahan lainnya dengan ketinggian minimal 2
meter. Penempatan pagar pengaman supaya dikoordinasikan dengan pihak Direksi
Teknis.
b. Kantor Direksi dengan luas  9 m2 (atau disesuaikan dengan kondisi yang
memungkinkan di lapangan) untuk kegiatan atau ruang kerja Direksi Teknis atau
pengawas, rapat - rapat rutin lapangan dan lain - lain, dengan perlengkapan sebagai
berikut :
 Meja rapat lengkap kursi untuk lebih kurang 15 orang,
 2 stel meja tulis dan tempat duduk,
 Almari atau rak penyimpan alat - alat Kantor atau pengawasan,
 Papan tulis atau white board ukuran 90 x 120 cm,

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 3
 Sepatu karet dan helm proyek,
 Kotak P3K beserta isinya.
Kantor Direksi harus terang, aman dan nyaman, serta selalu terjaga kebersihannya.
Penempatan atau lokasi dari kantor Direksi harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi Teknis.
c. Kantor Pemborong, gudang bahan dan los kerja luasnya disesuaikan dengan
kebutuhan dan keamanan kerja para pekerja serta terlindungnya bahan banguan dari
cuaca dan hujan.
d. WC darurat untuk Direksi, Pemborong dan pekerja secukupnya serta tersedia cukup
air dan terjamin kebersihannya.
e. Kantor direksi, kantor Pemborong atau Los Kerja serta wc darurat setelah selesainya
pekerjan adalah milik pemborong dan segera harus dibersihkan dari tempat
pekerjaan.
f. Lampu penerangan, jika diperlukan untuk pekerjaan pada malam hari.

2.6 ACUAN NORMATIF


Dalam pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus memahami, mengikuti semua
persyaratan yang ditentukan dalam rencana kerja dan syarat - syarat termasuk standar
material yang akan dipakai yang mengacu pada SNI ( Standar Nasional Indonesia, SII (
Standar Industri Indonesia )). Jika spesifikasi material yang disaratkan belum ada dalam
standar SNI dan SII, maka dapat dipakai standar lain yang lebih tinggi kualitasnya dari
standar Nasional diatas antara lain:
 ISO : International Organization for Standardization,
 JIS : Japanese Industrial Standart,
 BS : British Standart,
 DIN : Deutsche Industrie Norm,
 AWWA : American Water Works Association,
 ASTM : American Society for Testing and Materials,
 ANSI : American National Standard Institute,
 AS : Australian Standard,

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 4
 AWS : American Welding Society,

Pasal 3
PEKERJAAN TANAH, GALIAN DAN URUGAN

3.1 Pekerjaan Tanah


1. Sebelum memulai pekerjaan pasangan bouwplank, Pemborong harus yakin bahwa
semua permukaan tanah, baik tanah datar maupun garis transis yang tercantum dalam
gambar adalah benar.
2. Jika belum merasa yakin terhadap kebenaran keadaan permukaan tanah, Pemborong
harus melaporkan secara tertulis kepada Direksi untuk selanjutnya diselesaikan
bersama.

3.2 Urugan dan Penimbunan Tanah


1. Bila akan ada penimbunan tanah, terlebih dahulu harus dilakukan pengupasan lapisan
atas tanah (stripping) minimal setebal 30 cm dengan tujuan untuk menghilangkan
lapisan rumput, sisa-sisa akar tanaman, tanah humus dan benda-benda lainnya yang
dapat mengganggu kekuatan tanah.
2. Pemborong harus selalu menyediakan pompa air untuk menghindari genangan air dan
lumpur di tempat kerja.
3. Tanah urug harus bebas dari kotoran. Hasil dari pengurugan harus padat dan
mencapai peil yang dibutuhkan.
4. Galian dan urugan (cut & fill) pada tapak harus dilakukan secermat mungkin untuk
menghindari adanya pekerjaan ulangan.
5. Urugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum lapisan 30 cm dan setiap
lapis dipadatkan secara mekanis, dengan menggunakan Stamper.
6. Setelah seluruh pengurugan selesai, hasil pengurugan harus berada dalam kondisi
baik, padat dan stabil. Apabila hasil urugan belum baik, maka pengurugan harus
diulang sampai mendapat persetujuan Direksi. Setiap hasil pemadatan agar dilakukan
test Sandcone

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 5
7. Urugan dengan tenaga manusia hanya dapat dilakukan untuk daerah - daerah urugan
yang tidak akan menerima beban besar. Pemadatan dilakukan dengan stamper.
Pemadatan dilakukan pada setiap lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm.
8. Kepadatan yang disyaratkan untuk konstruksi tanah urug adalah :
 Lapisan tanah lebih dari 30 cm di bawah permukaan sub grade, harus mencapai
90% dari kepadatan (kering) maksimum.
 Lapisan tanah kurang dari 30 cm di bawah permukaan sub grade, tanah dasar
tanpa kolusi dan tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis kurang dari 25 cm,
harus mencapai 100% kepadatan (kering) maksimum.
 Tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis sama dengan atau lebih besar dari 25
cm, terlebih dahulu harus diturunkan indeks plastisnya.
 Selama pemadatan berlangsung, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari
2% kadar air optimum.
3.3 Pekerjaan Urugan
1. Urugan Pasir
 Bahan urugan pasir adalah pasir urug atau pasang sesuai dengan kebutuhan.
 Pasir urug harus bebas dari kotoran dan biji-bijian yang dapat tumbuh.
 Urugan pasir digunakan untuk menguatkan lapisan tanah dibawah pondasi dan
lantai.
 Pemadatan pasir urug menggunakan handpress atau stamper dan dengan
penyiraman secukupnya.
 Pengukuran ketebalan pasir yang dilakukan setelah pasir direndam air dan
dipadatkan.

3.4 Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan Pondasi.


1. Penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan dasar, tanda peil lantai serta
sumbu dinding dan kolom disetujui Direksi.
2. Semua pekerjaan galian tanah pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan
tanah kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau untuk mengurug site
dan peilnya belum sesuai dengan peil rencana atau dibuang.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 6
3. Pemborong bertanggung jawab penuh, bilamana pekerjaan galian tersebut melalui
atau mengganggu jaringan instalasi yang ada dibawah tanah, dengan membuat
perlindungan atau saluran sementara.
4. Pemborong harus menjaga hasil galian dari longsoran, genangan air dan hal - hal lain
yang dapat merusak hasil galian.
5. Setelah galian disetujui Direksi, pekerjaan pondasi segera dapat dimulai.
6. Pemborong harus dapat menjaga keutuhan bangunan yang sudah ada apabila didekat
bangunan tersebut diadakan penggalian.
3.5 Galian Tanah Lebih dan Galian Salah
Apabila kedalaman tanah galian melebihi dari yang ditentukan atau galian tanah yang
tidak pada tempatnya, maka Pemborong wajib mengurug kelebihan atau kesalahan galian
tersebut dengan bahan yang sesuai dengan syarat pengisian bahan pondasi atau sesuai
dengan spesifikasi pondasi sampai batas kedalaman atau keadaan yang dikehendaki.
3.6 Hasil Akhir
Perataan, pembentukan kemiringan, pembentukan transis, pemadatan dan pekerjaan tanah
lainnya harus sesuai dengan yang dikehendaki dan hasilnya telah mendapat persetujuan
Direksi. Yang dimaksud tanah datar disini adalah tanah yang mempunyai kemiringan 2 –
5%.

Pasal 4
PEKERJAAN PONDASI

4.1 Pondasi Setempat atau Foot Plat


4.1.a Galian untuk pondasi setempat sesuai dengan dimensi yang tercantum pada gambar
perencanaan.
4.1.b Prosedur Pengecoran
Selesai galian, sebelum dimasukannya besi tulangan, kondisi dasar galian diberi
timbunan pasir 5 cm dan dicor dengan beton rabat tebal 5 cm (lantai kerja).
Kemudian dilakukan pengukuran ulang kedalaman.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 7
Pengecoran menggunakan beton K-175 dengan slump12±2cm atau sesuai dg JMF
Beton yang disetujui direksi, untuk mendapat beton dengan workabilitas yang
tinggi sehingga memudahkan dalam proses pengecoran, pengecoran dilakukan
sampai dengan level atau kedalaman yang ditentukan.
4.1.c Pekerjaan Pemeriksaan
Untuk menjamin pelaksanaan pengecoran berjalan baik, maka dalam pencampuran
harus selalu konstan sesuai dengan Job Mix Formula (JMF).

Pasal 5
PEKERJAAN PASANGAN

5.1 Pasangan Batu Kosong


 Batu kosong yang dipergunakan adalah batu sungai yang dibelah dan tidak
porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm.
 Pemecahan batu harus dilakukan di luar batas bowplank bangunan.
 Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dan tidak mengandung benda yang
lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja, kemudian
disiram dengan air secukupnya.
 Pasangan batu kosong dipasang denganketebalan sesuai gambar kerja kemudian
diisi dengan pasir dan disiram dengan air sampai semua celah – celah antara batu
yang satu dengan yang lain terisi penuh dengan pasir.
 Batu kosong terpasang padat.

5.2 Pasangan Batu Kali


a. B a h a n
 Batu kali yang dipergunakan adalah batu kali yang dibelah atau batu gunung
yang keras dan tidak porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm.
 Tidak dibenarkan menggunakan batu kali bulat atau batu endapan. Pemecahan
batu harus dilakukan diluar batas bouwplank bangunan.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 8
 Semen, pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan dalam
pekerjaan beton.
 Penggunaan adukan :
Kecuali ditunjukkan lain dalam gambar, adukan spesi yang digunakan adalah 1
pc : 5 ps.
b. Pemasangan
 Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dan tidak mengandung benda yang
lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja. Kemudian
disiram dengan air secukupnya.
 Pada setiap pokok galian dibuat profil pondasi terbuat dari kayu atau bambu
dengan ukuran sesuai dengan ukuran pondasi yang akan dibuat.
 Pasangan batu kosong (anstamping) dipasang dengan ketebalan sesuai gambar
kerja kemudian diisi dengan pasir dan disiram dengan air sampai semua lubang
batu terisi penuh dengan pasir.
 Batu kali yang telah dibasahi, dipasang dengan adukan yang ditentukan dalam
gambar.
 Batu kali terpasang padat dan diantara batu kali harus dilapisi oleh adukan.
Tetapi atas dari pondasi batu kali harus datar.
 Untuk pondasi batu kali yang menumpu kolom beton bertulang harus dilengkapi
dengan stek-stek berdiameter sama dengan tulangan kolom yang akan
ditumpunya.

5.3 . Pasangan Batako


a. B a h a n
 Semua batako masif/buntu yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras,
benar ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar
kerja.
 Semua batako yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Batako
yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan Direksi.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 9
 Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan batako mengikuti
ketentuan peraturan pekerjaan beton
b. Pelaksanaan pemasangan batako :
 Batako yang dipakai harus batako utuh yang tanpa cacat, kecuali pada sudut-
sudut pertemuan dapat dipakai batu bata potongan dengan ukuran yang
semestinya.
 Bila dalam pasangan terdapat bata cacat bata ini harus diganti atas beban
pelaksana.
 Semua sambungan antar batako harus terisi penuh oleh adukan dengan jarak siar
yang seragam.
 Jarak siar batu batako rata - rata 12,5 mm dengan toleransi 2,5 mm.
 Dalam 1 hari pasangan Batako tidak boleh lebih tinggi dari 1 m.
 Pengakhiran pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak bergigi
untuk untuk menghindari retak kemudian hari.
 Pasangan batako diatas kusen atau bidang terbuka lainnya harus dipasang berdiri
( Pasangan Rolag ).
 Baik tertera dalam gambar atau tidak, tembok bata harus diperkuat dengan kolom
atau ring beton praktis pada luas paling besar 12 m2 atau paling jauh setiap jarak
4 m1.
 Pada tempat yang akan terdapat rangka kayu atau Kusen, Pasangan batako
hendaknya ditinggalkan sampai kusen tersebut terpasang dengan baik.
 Semua angker - angker kusen dan lain - lain harus ditunjukkan dulu kepada
Direksi sebelum pekerjaan dilanjutkan. Alur-alur tersebut harus diisi penuh
dengan adukan dan angker - angker ditanam dengan beton campuran 1 Pc : 2 Psr
: 3 Krk didalam tembok.
 Semua pasangan harus rapi, rata, baik horisontal maupun vertikal. Penjepitan
dengan benang harus dilakukan tiap-tiap jarak tidak lebih dari 30 cm. Semua
pertemuan agak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 10
 Semua pasangan harus dilindungi dari sinar matahari langsung dan pasangan
baru harus selalu dibasahi selama 3 hari dengan karung basah, atau alat pembasah
lainnya.
5.4 Pasangan Bata Ringan
a. Bahan
 Batu bata ringan yang dipakai adalah produksi setara Hebel, Jaya Celcon,Citicon
atau Focon dengan ukuran tebal 10cm.
 Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada Pengawas
Lapangan. Pengawas berhak menolak bata ringan yang tidak memenuhi syarat.
Bahan-bahan yang ditolak harus segera diangkut keluar dari tempat pekerjaan.
 Adukan terdiri dari bahan Dry-Mix dan air dipakai untuk pemasangan dinding
batu bata ringan. Komposisi adukan sesuai dengan yang disyaratkan oleh
Pabrikan.
b. Pemasangan
 Bata ringan yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai
jenuh.
 Tidak diperkenankan memasang batu bata ringan:
1. Yang ukurannya kurang dari setengahnya
2. Pada waktu hujan di tempat yang tidak terlindung atap
3. Setiap luas pasangan dinding bata ringan mencapai ±12 m2 harus dipasang
beton praktis (kolom, dan ring balok)
 Bata ringan dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang
seharusnya dengan bentang benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup
kuat dan benar- benar dipasang tegak lurus.
 Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap jarak
40 cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata ringan diatas
kusen harus dibuat balok latei 10/10. Pemasangan harus dijaga kerapihannya,
baik dalam arah vertikal maupun horizontal. Sela-sela disekitar kusen-kusen
harus diisi dengan aduk
c. Perawatan dan Perlindungan

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 11
 Pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus selama sedikitnya 7 hari setelah
didirikan.
 Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka, selama waktu – waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.
 Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan
bukaan dinding atau dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan bahan
pengisi celah.

5.5 Pasangan Paving Block


a. Bahan
 Paving yang dipakai adalah paving press dengan ukuran 20 x 20 tebal 8 cm
dengan kekuatan tekan K 225kg / cm2 warna natural
 Kansteen beton cetak atau kerb atau beton pengunci dengan ukuran sesuai
gambar.
b. Toleransi Dimensi
 Perbedaan ukuran paving rata – rata tidak lebih dari 2 mm setiap paving.
 Kerataan permukaan masing – masing paving tidak lebih dari 0,3 mm.
 Kemiringan permukaan untuk keperluan drainage dibuat rata – rata max.
2% kearah pembuangan kecuali pada tikungan menyesuaikan gambar.
 Alur paving sesuai standar pabrik.
 Ketebalan rata – rata minimal 8 cm.
 Paving yang tidak memenuhi standar toleransi tidak diterima (ditolak).
 Ukuran paving menyesuaikan dengan gambar rencana.

c. Pengujian Contoh Paving Block.


 Contoh paving block yang akan dipasang kuat tekannya harus diuji terlebih
dahulu dilaboratorium yang direkomendasikan oleh Direksi.
 Contoh paving yang diuji adalah yang akan dipasang di lapangan di ambil
secara acak.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 12
 Setiap kurang lebih 30 m 2paving block yang akan dipasang harus diwakili
1 buah benda uji untuk pengetesan kuat tekan.
 Jumlah benda uji paving keseluruhan minimal 10 buah.
 Ketahanan aus dari paving juga diuji dengan menggunakan Mesin aus
(SNI.03-0028-1987). Cara uji ubin semen. Ketahanan aus maksimal 0,149
mm/menit.
 Penyerapan Air dari paving juga perlu diuji sehingga di dapat penyerapan
air rata-rata maksimal 6%.
 Paving block dan kansteen cetak yang tidak memenuhi persyaratan kuat
tekan berdasarkan hasil pengujian di laboratorium , tidak akan diterima
(ditolak).

d. Persyaratan Pasir
 Pasir Perata
Berfungsi sebagai lapis perata yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan
paving block memposisikan diri terutama dalam proses penguncian.
 Pasir Pengisi
Pasir pengisi ini diisikan pada celah – celah diantara paving block dengan
fungsi utama memberikan kondisi kelulusan air, menghindarkan
bersinggungannya.
e. Persyaratan dan tata cara pemasangan paving
 Pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base.
Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang
seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada
lapisan base.
 Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik atau garis diatas lapisan
pasir alas.
 Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang
dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 13
sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing diujung
benang tersebut.
 Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran pasir alas.
Hindari terjadinya kontak langsung antar block dengan membuat jarak celah
atau naat dengan spasi 2 - 3 mm untuk pengisian pasir halus.
 Memasang paving harus maju, dengan posisi si pekerja diatas block yang sudah
terpasang.
 Pengisian pasir halus harus segera kita lakukan setelah pamasangan
paving dan segera dilanjutkan dengan pemadatan paving.
 Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor
yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50 m2 dengan17 gaya sentrifugal
sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan
hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving
dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir pasangan. Jangan
meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal
tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint
akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan
pavingtersebut.Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang
pertama ditujukan untuk memadatkan pasir alas dengan penurunan 5 – 15
mm (pasir yang dipakai). Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu
pasir pengisi celah atau naat block, dan masing - masing putaran dilakukan
paling sedikit 2 lintasan.
f. Hasil akhir
 Bidang pasang paving rata atau tidak bergelombang, padat, tidak cacat,
(pecah atau patah terbagi).
 Alur – alur harus lurus dengan ukuran yang sama.
 Siar terisi penuh dengan pasir halus atau mortar.
 Air mengalir lancar kesaluran drainage jalan dengan kemiringan maximal
2%.
 Permukaan paving harus bersih dari bekas – bekas semen dan kotoran lainnya.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 14
Pasal 6
PEKERJAAN BETON

6.1 Pengertian
Beton merupakan hasil suatu adukan yang merata dari bahan-bahan : air, semen (pc) dan
agregat (pasir dan kerikil atau batu pecah).
Adukan tersebut akan mengeras beberapa jam sesuai dengan umur beton tersebut.

6.2 Bahan Beton


6.2.1 Air
Air yang digunakan dalam air yang bersih, tidak mengandung minyak, garam,
kotoran organik atau bahan – bahan lain yang dapat merusak beton dan besi.
6.2.2 Semen
Semen merupakan bahan yang terpenting untuk membuat beton. Semen
merupakan bahan yang dapat menjadi keras apabila diberi air. Dengan demikian
maka semen menjadi bahan yang mempersatukan butir - butir pasir pasir dan
kerikil menjadi satu kelompok.
Semen yang akan digunakan sebagai bahan pembuat beton bertulang dan
diisyaratkan memenuhi ketentuan yang tercantum dalam N I 18.
6.2.3 Agregat terdiri dari agregat halus yaitu pasir dan agregat kasar kerikil atau batu
pecah.
6.2.4 P a s i r
Penggunaan pasir untuk beton harus memenuhi syarat sebagai berikut :
 Pasir halus mempunyai tekanan hancur yang lebih besar dari pada tekanan
hancur semen yang telah menjadi keras.
 Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% ditentukan terhadap berat kering.
 Tidak mengandung bahan–bahan organik.
 Butiran pasir mempunyai diameter antara 0 – 5 mm dan memenuhi analisa
kerja (PBI-1971).

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 15
6.2.5 Kerikil dan Batu Pecah
Penggunaan kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
 Agregat kasar harus terdiri dari butir - butir yang keras dan tidak berpori
dengan besar butir lebih dari 5 mm.
 Dimensi maksimum kerikil tidak lebih dari 2,5 mm dan tidak lebih dari
seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
 Tidak mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering.
 Tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat - zat yang
reaktif alkali.
 Besar butir beraneka ragam dan memenuhi analisa kerja (PBI – 1971).
6.2 Semen
6.2.1 Semen yang dipakai adalah semen portland type I dari merk yang setara Gresik
dan mendapat persetujuan Direksi dan memenuhi syarat PBI - 1971.
6.2.2 Selama pengangkutan dan penyimpanan, semen tidak boleh kena air dan
kantongnya harus asli dari pabriknya dan tetap utuh dan tertutup rapat.
6.2.3 Semen yang sudah membeku, tidak dibenarkan dipakai dalam pekerjaan ini.
6.2.4 Semen disimpan pada tempat yang beralas dari kayu yang tingginya tidak kurang
dari 30 cm dari lantai.
6.2.5 Semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2,00 meter.
6.2.6 Pengeluaran semen dari tempat penyimpanan berurutan sesuai dengan datangnya
semen ditempat penyimpanan.
6.2.7 Untuk pekerjaan beton yang berhubungan langsung dengan tanah, dimana air
tanah mengandung kadar sulfat lebih dari 300 ppm, maka harus digunakan semen
khusus yang memiliki ketahanan terhadap sulfat (Semen Type V).

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 16
6.3 Pasir dan Kerikil Beton
6.3.1 Pasir dan kerikil beton harus bersih dari segala kotoran seperti bahan organis,
tanah atau lumpur, kapur, garam dan sebagainya, tidak poreus dan sesuai dengan
PBI - 1971.
6.3.2 Bahan pengisi (pasir dan kerikil) harus disimpan ditempat yang bersih dan
dicegah agar tidak terjadi pencampuran antara bahan yang satu dengan yang
lainnya dan terlindung dari pengotoran.
6.4 Air Beton dan Bahan Campuran Tambahan (Admixture).
6.4.1 Air untuk adukan dan untuk merawat beton harus bersih dan bebas dari semua
kotoran yang dapat merusak daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu
beton.
6.4.2 Bahan campuran tambahan bila dipandang perlu dapat digunakan untuk
mempercepat pengerasan, perbaikan beton. Produk yang digunakan adalah setara
”Sika” atau bahan lain yang setara dan sesuai dengan sifat-sifat yang diharapkan
dan harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Bahan-bahan tersebut
tidak boleh mengandung bahan - bahan yang merugikan sifat beton bertulang.

6.5 Besi – Beton


6.5.1 Mutu besi beton yang digunakan adalah :
Mutu besi tulangan beton untuk diamater batang polos adalah BJTP 24 (fy = 240
Mpa / 2400 kg/cm2), sedangkan mutu besi beton yang diprofil ( Deform / ulir)
minimal BJTD 40 (fy = 400 Mpa / 4000 kg / cm2), untuk tulangan baja jaring
(wire mesh ) BJTD 50 (fy=500 Mpa / 5000 kg / cm2) dan ukuran sesuai
ketentuan dalam gambar. Simbol “Ø” ( menunjukkan baja tulangan polos ),
Simbol “D” (menunjukan Baja Tulangan Deform/Ulir ). Simbol “M” tulangan
baja jaring ( wire mesh).
6.5.2 Semua besi yang dipakai diatas harus mempunyai sertifikat dari produsen atau
pabrik. Ketentuan toleransi ukuran besi disesuaikan dengan standar SII atau
SNI.Merk besi yang digunakan setara KS,CS dan WS.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 17
6.5.3 Jika besi yang di datangkan ke lokasi tidak sesuai dengan yang tercantum dalam
sertifikat atau diragukan, Direksi pekerjaan berhak memerintahkan kontraktor
untuk melakukan pengujian terhadap besi tersebut. Semua biaya hasil pengujian
menjadi tanggungan kontraktor. Bila hasil pengujian tidak sesuai dengan yang
tercantum dalam sertifikat, maka Direksi berhak menolak semua besi tersebut.
6.5.4 Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dalam keadaan dingin, sesuai
dengan aturan yang berlaku. Panjang penyaluran besi beton dan panjang
pengangkeran pada bagian - bagian konstruksi disesuaikan dengan gambar kerja
atau menurut aturan beton terbaru.
6.5.5 Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat dan kotoran lain yang
dapat mengurangi daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi beton.
6.5.6 Besi beton harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar. Kemudian
dibentuk dan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat.
6.5.7 Kawat beton yang dipergunakan harus lazim dipakai, sehingga dapat mengikat
besi beton tetap pada tempatnya. Untuk mendapatkan mutu besi beton yang
diinginkan, dapat dipergunakan besi beton dari produk yang ditunjuk Direksi
Teknis.
6.5.8 Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan di alam terbuka untuk jangka waktu yang panjang.
6.5.9 Dalam segala hal, besi beton harus memenuhi ketentuan PBI - 1971 dan PBI
yang telah disempurnakan, serta diameternya harus sama dengan yang tertera
atau disyaratkan dalam gambar rencana.
6.5.10 Pemborong harus membawa hasil test laboratorium resmi dan contoh terhadap
semua jenis dan diameter besi yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan
Direksi.
6.5.11 Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dalam keadaan dingin, sesuai
dengan aturan yang berlaku.
6.5.12 Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, dan kotoran lainnya yang
dapat mengurangi daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi beton.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 18
6.5.13 Kawat beton yang dipergunakan harus yang lazim dipakai, sehingga dapat
mengikat besi beton pada tempatnya. Setiap pertemuan dan atau persilangan besi
harus diikat kuat dan rapi dengan kawat beton.
Untuk mendapatkan mutu besi beton yang diinginkan, dapat dipergunakan besi
beton dari produk yang berstandar SNI dan mendapat persetujuan Direksi.
6.5.14 Jaminan Mutu
a) Mutu bahan yang dipasok dan campuran yang dihasilkan, cara kerja dan
hasil akhir harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam
Seksi Standar Rujukan. Mutu performance beton yang ditargetkan adalah
kualitas “Beton Expose” terutama untuk Kolom, Balok, Listplang beton dan
Dinding beton dengan finishing expose.
b) Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data - data kualitas besi yang
dipasang dengan disahkan oleh Direksi Pekerjaan dan laporan tersebut harus
dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus
disertai sertifikat dari laboratorium. Penunjukan Laboratorium Pengujian
harus dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.

6.6 Cetakan Beton atau Bekisting


6.6.1 B a h a n.
 Semua cetakan beton harus dibuat dari papan plywood yang tebalnya minimal 9
mm tergantung kualitas dan jarak rangka penguat cetakan tersebut.
 Cetakan untuk beton finishing kasar, harus terbuat dari papan terentang atau dari
bahan sejenis setelah mendapat persetujuan Direksi.
 Bahan steger (tiang penyangga) harus terbuat dari kayu bermutu baik. Bambu
tidak dibenarkan dipakai untuk steger.
6.6.2 Konstruksi
 Cetakan dibuat dan disangga sedemikian rupa sehingga dapat mencegah getaran
yang merusak, dan tidak merubah bentuk sebelum, selama pengecoran
berlangsung dan selama beton belum padat.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 19
 Cetakan dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah pengecoran dan pemadatan
beton tanpa merusak konstruksi beton.
 Kayu steger (penyangga) harus dibuat sedemikian rupa dengan ukuran minimal
usuk 4/6 sehingga dapat menahan beban yang dipikulnya.
 Pemborong harus membuat shop drawing dari bagian - bagian konstruksi
cetakan atau bekisting serta mendapat persetujuan Direksi.
6.6.3 Pelapis Cetakan
 Untuk mempermudah membuka bekisting beton, dapat digunakan melapis
cetakan dari bahan plastik yang dipasang sedemikian rupa dibagian dalam
cetakan sehingga mudah dilepaskan dan hasil cetakan rapi atau dari bahan yang
disetujui Direksi.
 Minyak pelumas, baik bekas maupun yang baru, tidak dibenarkan dipakai
sebagai pelapis cetakan.
6.7 Adukan Beton
6.7.1 Rencana Adukan
 Nama “jenis adukan” di bawah diberikan untuk setiap jumlah bahan pengisi
(pasir dan kerikil) terhadap 50 kg semen.
 Gradasi butiran bahan pengisi harus sesuai dengan syarat – syarat gradasi dalam
tabel dibawah ini :

Ukuran Ayakan Persentase Berat Yang Lolos


Standar Inch Agregat Pilihan Agregat
(mm) (in) Halus Kasar
50 2 - 100 - - -
37 1½ - 95-100 100 - -
25 1 - - 95-100 100 -
19 ¾ - 35-70 - 90-100 100
13 ½ - - 25-60 - 90-100
10 3/8 100 10-30 - 20-55 40-70

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 20
4.75 #4 90-100 0-5 0-10 0-10 0-15
2.36 #8 - - 0-5 0-5 0-5
1.18 #16 45-80 - - - -
0.3 #50 10-30 - - - -
0.15 #100 2-10 - - - -
 Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak
lebih dari ¾ dari jarak minimum antara tulangan baja atau antara tulangan baja
dengan acuan, atau antara perbatasan lainnya.
 Jenis adukan Beton :
Catatan : pc = portland cement m3
ps = pasir (bahan pengisi halus) m3
krl = kerikil (bahan pengisi kasar) m3
6.7.2 Kekuatan beton
 kuat tekan beton yang direncanakan adalah f’c= 7.4 Mpa atau setara K100
 kuat tekan beton yang direncanakan adalah f’c= 14.5 Mpa atau setara K175
 kuat tekan beton yang direncanakan adalah f’c= 19.3 Mpa atau setara K225
6.7.3 Pengadukan beton
Pencampuran bahan - bahan penyusun beton dilakukan agar diperoleh suatu
komposisi yang solid dari bahan - bahan penyusun berdasarkan rancangan
campuran beton. Sebelum diimplementasikan dalam pelaksanaan konstruksi di
lapangan, pencampuran bahan - bahan dapat dilakukan di laboratorium, untuk
mendapatkan formula rancangan sesuai rencana (membuat Job Mix Formula).
Secara umum pengadukan beton dengan mesin (batching plant) harus
disesuaikan dengan kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.
Ketentuan waktu pengadukan minimal untuk campuran beton yang volumenya
lebih kecil atau sama dengan 1 m3 adalah 1.5 menit atau menurut petunjuk
direksi. Selama proses pengadukan, kekentalan campuran beton harus diawasi
terus dengan cara memeriksa nilai slump yang disesuaikan dengan jarak
pengangkutan.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 21
6.7.4 Beton Dekking
 Beton dekking atau ganjal 1 pc : 2 ps harus dibuat terlebih dahulu, sebelum
pekerjaan beton konstruksi dimulai. Dicetak setebal 2 cm berukuran 4 x 4 cm
atau sesuai dengan yang diisyaratkan, lengkap dengan kawat pengikatnya.
 Sesudah mengeras dan kering udara, beton dekking ini direndam dengan air.
 Untuk beton balok dan kolom, dipasang 10 (sepuluh) buah untuk setiap 1 m 2
dengan ketebalan 3 cm. Dan untuk beton plat dipasang beton dekking dengan
ketebalan 2 cm sebanyak 5 buah untuk setiap 1 m2.
 Selain beton dekking untuk balok yang mempunyai dua baris atau lebih tulangan,
harus diberikan ganjalan dengan besi beton dengan diameter yang sama dengan
tulangan rangkap. Ganjalan ini dipasang pada bagian samping dan bawah balok
sebanyak 3 buah untuk setiap 1 m2.
6.7.5 Adukan Beton “Ready Mix”
 Bila dipakai adukan beton “ready mix” maka nama dan alamat supplier-nya harus
mendapat persetujuan direksi.
 Kontraktor bertanggung jawab penuh, bahwa adukan yang disuplai tersebut
memenuhi syarat spesifikasi dengan membawa hasil test laboratorium sesuai
dengan ketentuan yang disyaratkan dalam RKS dan menjamin kontinuitas
kedatangan setiap delivery.
 Direksi mempunyai wewenang untuk setiap saat meminta kepada kontraktor
untuk mengadakan percobaan mutu beton tersebut. Apabila mutunya diragukan
direksi berhak menghentikan dan menolak beton ready mix tersebut dan semua
kerugian yang ditimbulkan oleh hal ini menjadi tanggungan kontraktor.
6.7.6 Adukan beton “Site Mixing” (setempat)
 Adukan beton dibuat dengan alat pengaduk “batch mixer” dengan type dan
kapasitas yang mendapat persetujuan direksi.
 Kecepatan aduk sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatnya.
 Kapasitas aduk tidak boleh lebih dari yang diijinkan.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 22
6.7.7 Syarat Mutu Beton
 Tidak boleh lebih dari satu diantara 21 nilai hasil percobaan kubus coba berturut -
turut terjadi kuat tekan karakteristik kurang dari yang direncanakan.
 Tidak boleh satupun nilai rata - rata dari empat buah percobaan kubus coba
berturut - turut mempunyai kuat tekan kurang dari (Kr + 0,82 Sr). Sebaiknya
antara nilai tertinggi dan rendah diantara empat kubus hasil percobaan berturut -
turut tidak boleh lebih besar dari 4,30 x Sr.

6.8 Pengecoran Beton


6.8.1 Proporsi perbandingan campuran semen dengan bahan pengisi (pasir dan kerikil)
adalah minimal. Jadi tidak dibenarkan untuk dikurangi semennya.
6.8.2 Sebelum adukan beton dicorkan, semua cetakan harus betul - betul bersih dari
kotoran seperti serbuk gergaji, tanah, minyak dan kotoran lainnya. Kemudian
cetakan tersebut dibasahi dengan air secukupnya, namun tidak boleh ada
genangan air pada cetakan tersebut.
6.8.3 Pengecoran baru bisa dimulai setelah mendapat persetujuan Direksi. Apabila
pengecoran beton dilakukan tanpa adanya persetujuan Direksi, maka kerugian
akibat pembongkaran, sepenuhnya menjadi tanggungan Pemborong.
6.8.4 Adukan harus homogen atau dengan warna yang merata dan harus sudah
dicorkan dalam waktu 1 ( satu ) jam setelah pencampuran dengan air dimulai.
6.8.5 Pengecoran suatu unit pekerjaan beton harus dilaksanakan terus menerus sampai
selesai dengan tanpa berhenti, kecuali mendapat persetujuan Direksi.
Tidak dibenarkan mengecor beton disaat hujan, kecuali ada tindakan pengamanan
Pemborong, terutama untuk meneruskan pengecoran suatu unit pekerjaan, yang
mendapat persetujuan Direksi. Dalam hal ini Pemborong harus berupaya agar
beton yang baru dicorkan tidak dirusak oleh air.
6.8.6 Setelah dicorkan pada cetakan, adukan harus dipadatkan dengan alat penggetar
( vibrator ) yang berfrekuensi dalam adukan paling sedikit 3000 putaran setiap
menit.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 23
Penggetaran dilakukan selama 20 detik setiap satu adukan yang dicorkan, mulai
pada saat adukan dicorkan dalam cetakan dan dilanjutkan dengan adukan
selanjutnya. Vibrator tidak boleh menyentuh cetakan dan besi beton yang salah
satu bagiannya telah dicor dengan adukan beton yang telah mengeras.
Penggetaran harus dilakukan sebelum adukan yang dicorkan mencapai 7,5 cm.
6.8.7 Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa, sehingga dapat dicegah adanya
pemisahan atau pengurangan bagian - bagian bahan. Adukan tidak boleh
dijatuhkan lebih dari 2 meter. Untuk kolom - kolom yang tinggi, harus dibuatkan
jendela - jendela dengan jarak vertikal tidak lebih dari 2 meter.

6.9 Toleransi-toleransi
6.9.1 Toleransi pada beton cetakan kasar.
 Toleransi terhadap posisi untuk masing-masing bagian konstruksi adalah 1 cm.
 Toleransi terhadap ukuran masing - masing bagian konstruksi adalah - 0,3 dan +
0,5 cm.
6.9.2 Toleransi pada beton cetakan halus.
 Toleransi terhadap posisi untuk masing - masing bagian konstruksi adalah 0,6
cm.
 Toleransi terhadap ukuran masing-masing bagian konstruksi adalah - 0,2 dan
+0,4 cm.
6.9.3 Toleransi posisi vertikal : 2 mm/m’.
6.9.4 Toleransi posisi horizontal : 1 mm/m’.

6.10 Penggunaan Beton


Pekerjaan beton digunakan untuk :
6.10.1 Bangunan : pondasi, sloof, kolom, balok lantai, plat lantai, ring, dan lain - lain
sesuai dengan gambar kerja.
6.10.2 Halaman : kanstein, beton rabat, pagar halaman dan lain - lain sesuai dengan
petunjuk gambar kerja.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 24
6.10.3 Penggunaan adukan beton yang berbeda dalam pekerjaan yang monolith seperti
pada pertemuan balok dengan kolom, perbedaan adukan beton supaya dicorkan
serentak atau berseling dimana beton yang mutunya lebih tinggi dicorkan lebih
dahulu, kemudian tidak lebih 20 menit, dicorkan beton yang mutunya lebih
rendah dan kemudian digetarkan sampai kiranya kedua mutu beton tersebut
saling mengikat. Pemasangan heavy duty sealant merk Sikaflex 15 LM untuk
”expansion joint” (pertemuan kolom atau balok atau lantai) ada dibawah
pengawasan Direksi.

6.11 Perawatan Beton


6.11.1 Beton Harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi pengauapan
cepat.
6.11.2 Beton harus dibasahai paling sedikit selama 7 hari setelah pengecoran.

6.12 Perbaikan Permukaan Beton


6.12.1 Penambahan pada daerah yang tidak sempurna, keropos denngan cara grouting
setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setalah mendapat persetujuan
Direksi atau Konsultan Pengawas. Bahan Grouting yang akan dipergunakan
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi atau Pengawas.
6.12.2 Jika ketidak sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima oleh Direksi atau Konsultan Pengawas,
maka harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya
kontraktor.
6.12.3 Ketidak sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur, pecah
atau retak, ada gelembung udara, keropos, berlubang, tonjolan dan ada yang lain
yang tidak sesuai dengan bentuk diharapkan atau diinginkan.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 25
Pasal 7
PEKERJAAN LANTAI KANDANG
7.1 Persyaratan Bahan
a. Untuk landasan/ gelegar lantai II kandang menggunakan batang bambu Ø 2,5-
3”yang berkualiatas baik/ sudah berumur tua daan sudah dikeringkan serta
sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan Direksi
b. Sedangkan untuk alas/lantai bambu pecah menggunakan bambu yang berkualitas
baik dan berumur tua serta harus mendapat persetujuan Direksi
c. Untuk bahan pengikat gelegar bambu menggunakan kawal aluminium

7.1 Syarat - syarat Pelaksanaan


a. Batang bambu sebelum dipasang agar dibersihkan terlebih dahulu dari segaala
kotoran serta dikeringkan
b. Pemasangan gelegar bambu dpasang dengan jarak antara bambu 25cm atau sesuai
gambar kerja/ petunjuk Direksi
c. Untuk tiap batang bambu agar diikat dengan kawat aluminium pada balok yang
ada dibawahnya.
d. Untuk lantai bambu pecah mengunakan bambu kering yang dipecah serta dipasang
dengan arah yang berlawanan dengan batang bambu gelegar dibawahnya
e. Pemasangan harus rapi dan mendapat persetujuan direksi

Pasal 8
PEKERJAAN RANGKA ATAP

8.1 Persyaratan Bahan


a. Bahan untuk kuda - kuda menggunakan kontruksi baja ringan profil UK – 75 tebal
0,75 dan 0,55 setara Axis.
b. Bergaransi resmi untuk material dari pabrik minimal 15 tahun.
c. Profil harus sudah mempunyai sertifikat ISO 9001.
d. Kuda-kuda / Top Chord dan Jurai : AX-UK 75 Tebal 0,75 mm TCT Galvalume
AZ 100. GALVALUME : Baja mutu tinggi G 550 dilapisi Aluminium, Zinc , dan
Silikon

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 26
e. Kuda-Kuda / Botom Chord dan Web member / Cremona : AX-UK 75 0,75 mm
TCT
Galvalume AZ 100 (Baja mutu tinggi G 550 dilapisi Aluminium, Zinc dan
Silikon)
f. Reng AX Purlin 39 0,43 mm Galvalume
g. Foot Plat/Plat Kaki( Galvanize) 1,5 mm TCT, 120x101x90 )
h. Talang JD AX 0.53 mm / Valley Gutter ( AX- JD 0,53 mm )
i. Self Drilling Screw ( Screw 12 x 20 , Screw 8 x 12 dan Dynabolt 10 x 12 )
j. Semua Material ada IMBUS Axis dan IMBUS SNI
k. Tipe Baja G550 meliputi :
- Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
- Tegangan Maksimum 550 Mpa
- Modulus Elastisitas 200,000 Mpa
- Modulus Geser 80,000 Mpa
- Galvalum tipe cold roll
l. Sudah diuji di Laboratorium dan sudah ada SNI Marking Certificate
m. ISO No 90012008 dan SNI No 04096-2007
n. Menyerahkan surat dukungan dari suplier baja dan menyertakan contoh serta
garansi dari pabrik yang sudah pernah dilaksanakan.
o. Surat Penunjukan sebagai distributor dan aplikator resmi dari pabrik.
p. Type screw atau mur dan baut menggunakan self drilling screw (SDS).
q. Pelaksanaan harus disertakan brosur, hasil tes laboratorium, perhitungan struktur
dan surat garansi.
r. Bahan baku yang digunakan plat galvalume, plat dasar baja mutu tinggi.

8.2.1 Syarat - syarat Pelaksanaan


a. Harus merupakan distributor dan aplikator resmi yang ditunjuk oleh produsen/pabrik
melalui surat penunjukan kedistributoran resmi (terlampir)
b. Konstruksi baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga Profesional atau tenaga kerja
yang sudah bersertifikat pada konstruksi baja, dengan menunjukkan sertifikat resmi.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 27
c. Pabrik/Distributor mampu memberikan garansi bahan dan struktur pemasangan
selama 10 tahun.
d. Distributor mampu memberikan stok material yang sangat memadai(persyaratan
gudang), dan mempunyai tenaga kerja dengan kapasitas maksimal (dituangkan dalam
surat dukungan surat dukungan ketersediaan material)
e. Konstruksi baja ringan dirancang hanya berupa sistem struktur kuda kuda langsung
diikuti dengan reng dari baja tanpa gording dan kaso atau usuk.
f. Semua penggunaan aksesoris seperti baut reng, baut lisplank dan dinabold Ø 10 – 65
harus memakai pedoman dari pabrik yang memproduksi baja ringan.
g. Untuk menghindari salah potong material, pengerjaan atau pemotongan dilakukan di
lapangan agar sesuai dengan ukuran yang ada dilapangan.
h. Sebelum dilakukan pemasangan baja, semua bahan dites pembebanan terlebih dahulu
dan dilaporkan kepada direksi.
i. Sebelum pemasangan agar menunjukkan perhitungan struktur dan shop drawing
kepada direksi atau konsultan pengawas.

PASAL 9
PEKERJAAN KUDA – KUDA BAJA WF
9.1 Lingkup Pekerjaan
 Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan,
perlengkapan dan alat – alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini untuk memperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Meliputi pekerjaan kuda – kuda, gording, kait angin, nok / jurai, papan ruiter /
talang, klos – klos dan peralatan lain yang digunakan, sesuai yang ditunjukan /
disebutkan dalam gambar.
9.2 Persyaratan Bahan
Semua material baja harus baru dan disetujui oleh Konsultan pengawas walaupun
kontraktor telah menggunakan bahan yang telah disetujui, pasal berikut ini tetap
mengikat kontraktor untuk tetap bertanggung jawab. Semua material untuk konstruksi
baja harus menggunakan baja yang baru.
SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 28
Syarat-syarat mutu dan pemasangan harus menurut dan atau disesuaikan dengan
standard-standard sebagai berikut : JIB, PPBBI 1983, SNI 03 – 1729 – 2002, ASTM, ,
SII, mutu baja adalah ST 37/BJ 37, dengan sifat mekanis sebagai berikut:
- Tegangan putus minimum (fu) : 370 MPa
- Tegangan leleh minimum (fy) : 240 MPa
- Peregangan minimum : 20 %
Semua bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik (manufacture) atau
sertifikat pengujian dari laboratorium penguji bahan yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Bahan-bahan yang dipakai buatan produsen dalam negeri yang dikenal baik
dan produknya memenuhi Standard Industri Indonesia yang berlaku.

9.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Semua ukuran kuda-kuda dan reng yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi.
 Sebelum pelaksanaan pemasangan kuda-kuda baja, semua titik-titik kaki kuda-kuda
harus dicek terlebih dahulu sehingga dudukan foot plate dapat dipastikan.
 Penyambungan dengan pengelasan harus dilaksanakan dengan ketepatan dan
keahlian tinggi. Welder yang mengerjakan pekerjaan las harus mempunyai welder
qualification G2 yang dikeluarkan oleh badan resmi Pengelasan harus menggunakan
las listrik untuk bagian-bagian yang struktural. Permukaan yang dilas harus sama dan
rata, dan kelihatan teratur. Las-las yang menunjukkan cacat harus dipotong dan dilas
kembali atas biaya Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
 Penyambungan dengan baut-baut dan mur-mur harus dilakukan dengan seksama dan
kokoh, ukuran-ukuran baut-baut beserta ringringnya harus disesuaikan. Gambar-
gambar untuk itu serta jenis bajanya setidaknya sama dengan mutu baja profil.
Penyambungan dengan baut harus diselenggarakan sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi dengan baik dan tidak menimbulkan cacat. Mutu bahan baut yang
dipergunakan harus memenuhi syarat mutu bahan standard pabrik dan rencana.
 Mutu baut yang digunakan adalah sama dengan mutu Baja
 Cara penimbunan bahan – bahan ditempatkan / dilokasi pekerjaan dan hasil
pengerjaan, tidak boleh sampai mengakibatkan turunnya mutu pekerjaan.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 29
 Pemeriksaan terhadap jenis dan ukuran bahan, bentuk kontruksi dan mutu, wajib
dilakukan dengan teliti, sebelum dan sesudah pekerjaan dilakukan. Bila hasil
pekerjaan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, maka Kontraktor
harus memperbaiki sesuai persyaratan yang telah ditentukan, maka Kontraktor harus
memperbaiki sesuai persyaratan, tanpa adanya tambahan biaya.
 Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perhatian sepenuhnya dan
memberikan perlindungan terhadap benturan – benturan akibat benda – benda lain,
termasuk pemakaian pada bidang yang terlihat apalagi sampai sampai membekas.

9.4 Pabrikasi
9.4.1 Umum
1. Tenaga-tenaga yang dipergunakan haruslah tenaga-tenaga ahli pada bidangnya, yang
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan teliti sehingga dapat menjamin bahwa
seluruh bagian pekerajan dapat cocok satu sama lain pada waktu pemasangan.
2. Apabila pabrikasi dilaksanakan di Workshop Konsultan Pengawas Teknis/Konsultan
Pengawas mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu melakukan
pemeriksaan pekerjaan. Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan gambar
rencana atau spesifikasi akan ditolak dan harus segera diperbaiki.

9.4.2 Pola Pengukuran


1. Pola (maal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk
menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Sub Kontraktor Fabrikasi.
Semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita pita baja yang telah
disetujui Konsultan Pengawas/Konsultan Pengawas.
2. Ukuran – ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana dianggap
ukuran pada suhu 25oC.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 30
9.4.3 Pelurusan
1. Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
kerataannya, semua batang – batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari
puntiran, apabila diperlukan harus diperbaiki, sehingga apabila pelat/batang – batang
akan telihat rapat seluruhnya.

9.4.4 Pemotongan
1. Pekerjaan baja dapat dipotong dengan cara mengguntingnya, menggergajinya, atau
dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus siku
terhadap bidang yang dipotong, tepat dan rata sesuai dengan ukuran yang diperlukan.
2. Las pemotong untuk memotong digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan
sebuah mal serta bergerak dengan kecepatan tetap. Pinggiran yang dihasilkan oleh las
pemotong harus bersih serta lurus dan untuk menghaluskannya harus menggunakan
gerinda yang bergerak searah dengan arah las pemotongan, sehingga pinggiran
tersebut bebas dari bekas kotoran besi.

9.4.5 Pekerjaan Las


1. Elektroda-elektroda harus dari standart internasional (AWS E 6013, JIS D4313) yang
disetujui dan sesuai dengan kwalitas baja yang digunakan dan ketebalan las yang
ditentukan. Elektroda harus disimpan ditempat yang menjamin komposisi dan sifat-
sifat dari elektroda selama masa penyimpanan. Penggunaan arus listrik untuk
pengelasan harus disesuaikan dengan anjuran yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat
elektroda yang bersangkutan.
2. Pekerjaan las sebanyak mungkin dilaksanakan di bengkel las, pekerjaan las di
lapangan harus baik dan tidak boleh dilakukan dalam keadaan basah, hujan, angin
kencang. Standar prosedur pengelasan mengikuti standar A.W.S (American welding
society ). tebal las minimum 0,7 kali tebal pelat/profil yang disambung dan harus
penuh, kecuali bila ditentukan lain dalam gambar.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 31
3. Perbaikan las
Bila las – lasan memerlukan perbaikan maka hal ini harus dilakukan sebagaimana
diperintahkan oleh Konsultan Pengawas/Konsultan Pengawas tanpa diberi biaya
tambahan.
4. Penyambungan dan pengelasan berlapis
Untuk sambungan konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan, berlaku ketentuan –
ketentuan sebagai berikut:
- Hanya diperkenankan ada satu sambungan.
- Semua penyambungan profil dilakukan dengan las sudut tipe datar.
- Harus diajukan bersamaan dengan Soft Drawing.

9.4.6 Lubang
1. Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan
semua potongan-potongan pelat dan sebagainya harus dijepit bersama-sama pada saat
dilubangi/dibor sehingga mata bor menembus seluruh tebal secara sekaligus.
2. Cara lain batang-batang tersebut dilubangi sendiri-sendiri dengan menggunakan mal.
Setelah bor selesai, seluruh kotoran besi harus disingkirkan dan apabila diperlukan
pelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas kembali.
3. Diameter lubang dan ring untuk baut adalah 1 mm sampai dengan 1,50 mm lebih
besar dari pada diameter yang tertera pada gambar rencana. Dalam hal lubang tidak
dibor sekaligus untuk seluruh tebal elemenelemennya, lubang dapat dibor dengan
ukuran yang lebih kecil dan diperbesar kemudian pada saat montase percobaan.

9.5 Pengecatan Baja


Semua konstruksi baja yang akan dipasang harus dicat dasar anti karat dengan Cat Anti
Karat Besi (Zinc Chromate Hijau) yang telah disetujui oleh Konsultan pengawas.
1. Pengecatan terdiri dari:
- Pembersihan seluruh sambungan lapangan dan bidang-bidang yang telah dicat
dibengkel, yang telah rusak pada saat transportasi atau pada saat pemasangan

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 32
serta bidang-bidang lain seperti yang diperintahkan oleh Konsultan
Pengawas/Konsultan Pengawas.
- Pemakaian cat dasar dan bahan sejenis seperti yang disyaratkan dalam RKS ini
pada bidang-bidang yang tertera pada point di atas.
- Pemakaian Cat Anti Karat Besi (Zinc Chromate) untuk seluruh bidang
pekerjaan besi yang terbuka.
2. Seluruh permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus dibersihkan, agar menjadi
logam yang bersih, bebas dari gemuk, olie, karat, lumpur atau lain - lain yang melekat
padanya. Luas bidang permukaan yang dibersihkan harus segera ditutup dengan cata
dasar, sebelum terjadi oksidasi (karat), permukaan harus dibersihkan kembali sebelum
pengecatan dasar dilakukan.
3. Pengecatan akhir dapat dilakukan dengan kwas tangan yang disetujui atau dengan
cara yang disyaratkan oleh Konsultan Pengawas. Pengecatan tidak dapat dilakukan
pada cuaca berkabut, lembab atau berdebu atau pada cuaca lain yang jelek, kecuali
diusahakan tindakan-tindakan seperlunya yang sesuai dengan pendapat Konsultan
Pengawas untuk menghindari pengaruh-pengaruh cuaca tersebut.
4. Permukaan yang akan dicat harus kering dan tidak berdebu. Lapisan berikutnya tidak
dilakukan sebelum lapisan cat sebelumnya kering betul. Lapisan penutup dilakukan di
atas lapisan cat dasar dalam tempo kurang lebih enam bulan dan tidak boleh
dilakukan lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar.
5. Setiap lapisan yang telah selesai harus tampak sama rata. Pemakaian cat rata ialah
12,5 m² sampai 15 m² per liter untuk cat dasar, dan 15 sampai 20 m² per liter untuk
lapisan berikutnya.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 33
Pasal 10
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

10.1 Bahan : Penutup


a. Penutup atap kandang, rumah potong dan gudang adalah Spandek tebal 0,35mm
sedangkan atap gedung kantor adalah genteng Kodok Karang Pilang setara
GOOD YEAR, atau sesuai gambar kerja
b. Bubungan bangunan kandang dan gudang menggunakan bubungan seng plat
sedangkan untuk bangunan kantor menggunakan bubungan genteng karang
pilang kualitas baik.
c. Genteng yang cacat dan rusak tidak boleh dipasang dan harus diganti dengan
yang baru.

10.2 Standard :
Semua genteng dan bubungan yang dipakai adalah bahan yang kedap air memenuhi
peraturan yang berlaku. Untuk atap spandek harus dari bahan baja berlapis Zincalume
dengan komposisi 55% Aluminium dan 45% seng.

10.3 Cara Pelaksanaannya


10.3.1 Penutup genteng
 Genteng harus dipasang dipilih yang tidak cacat atau pecah baling, ukuran
dan warna genteng seragam dan presisi yang baik.
 Dalam pemasangan, alur genteng harus lurus dari lapisan yang terbawah.
Ujung lapisan pertama harus rata dan sejajar dengan garis listplank, jarak
ujung genteng ke ujung listplank max. 10 cm.
 Pemasangan genteng paling bawah harus di perkuat ke bidang reng baja
ringan dengan mempergunakan bout skrup.
 Barisan genteng dan bubungan pada bagian - bagian atau daerah yang
kemungkinan terhempas angin isap, dipasang sesuai dengan dimensinya.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 34
 Pemotongan genteng pada pertemuan bubungan harus menggunakan alat
pemotong yang baik.
 Pemborong harus terlebih dahulu menunjukan contoh - contoh genteng dan
bubungan yang akan dipakai, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
Teknis.
 Pemasangan genteng dilaksanakan setelah jarak ujung pertama genteng dari
tatab lisplank ditentukan bersama-sama dengan Direksi Teknis.
 Setelah itu pemasangan dilakukan sedemikian rupa secara bertahap,sehingga
menghasilkan pasangan genteng yang kuat dan rapi.
 Sebelum Genteng bubungan dipasang, pemborong harus memasang benang
sepat untuk mendapatkan pasangan bubungan yang lurus dan rapi. Perekat
genteng bubungan menggunakan spesi 1 Pc : 3 Ps, dengan pasir yang telah
diayak halus.
 Pemborong harus menyiapkan genteng cadangan ( ekstra ) satu biji setiap
100 buah genteng, dan 10 buah genteng bubungan.
10.3.2 Bubungan genteng
 Sebelum bubungan dipasang, sepanjang balok jurai luar dan balok bubungan
harus dipasang spesi agar pemasangan genteng kelihatan rapi .
 Dipasang lurus dan rata atau menurut petunjuk Direksi dengan perekat 1 pc :
4 ps. Pada kiri kanan genteng bubungan diplester halus 1 pc : 2 ps dengan
ayakan halus setebal 1,5 cm dari sisi bubungan.
10.4 Hasil Akhir Yang Dikehendaki
10.4.1 Bidang atap rata atau tidak bergelombang, alur genteng lurus, terpasang kuat
pada posisinya, dan air dapat mengalir dengan lancar, bersih dari semua kotoran -
kotoran.
10.4.2 Semua komponen atap dan perlengkapannya terpasang dengan kokoh dan baik
pada tempatnya.
10.4.3 Semua bidang atap maupun accessoriesnya harus bersih dari kotoran-kotoran
bekas konstruksi maupun lainnya.
10.4.4 Finishing akhir bidang atap rata, tidak cacat dan bocor.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 35
Pasal 11
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

11.1 Kusen dipasang setelah tembok diplester dan diaci.


11.2 Bahan – bahan kusen meliputi :
 Kayu Bingkarai
 Daun pintu Bingkarai
 List tepi kusen kayu Bingkarai
11.3 Bahan - bahan diatas, harus memenuhi persyaratan meliputi :
 Bebas dari cacat dan mata kayu,
 Lurus dan tidak lapuk,
 Kering dan kuat,
 Tidak bergetah,
 Alur atau urat-urat kayu rapi.
Kontraktor harus menyampaikan secara tertulis bahwa bahan – bahan kayu yang akan
digunakan sudah melalui tes yang diadakan di pabrik atau lembaga pengujian bahan
lainnya dengan disertai sertifikat pengujian.
11.4 Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela, kayu tersebut harus diketam rapi dan diprofil
yang sama. Kusen, daun pintu dan daun jendela dibuat rapi, tidak baling dan siku pada
sudut-sudutnya. Ukuran kayu yang digunakan :
Kusen : 5 / 11 cm.
Daun pintu : 3.5/9.5cm.
Daun jendela : 2.5/7cm.

11.5 Pelaksanaan
11.5.1 Type - type dari pintu dan jendela.
Type daun pintu dan jendela sesuai dengan gambar kerja.
11.5.2 Kunci dan Penggantung ( setara Solid atau Dekson kecuali disebutkan lain dalam
gambar maupun RAB ).

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 36
 Sebelum mengadakan pembelian untuk perlengkapan pintu ini, Pemborong harus
mengajukan contoh - contohnya untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
 Semua kunci tanam harus terpasang dengan baik, kuat dan rapi pada daun pintu
dan terpasang 90 cm diatas lantai atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
 Engsel - engsel minimal dipasang 2 buah untuk pintu teakwood dan 3 buah untuk
pintu panil atau diperhitungkan agar masing - masing engsel memikul beban
tidak lebih dari 20 kg.
11.5.3 Pemasangan Kusen
 Kusen dipasang setelah pengerjaan finishing dinding selesai dikerjakan.
 Penambahan balok bingkai kusen (balok latai) dengan dimensi 11 x 11 cm
dimaksud sebagai penahan beban dinding. (Karena kusen dipasang setelah
finishing dinding selesai dikerjakan).
 Semua kayu harus dikerjakan dengan rapi, bagian yang nampak harus diserut dan
diamplas halus.
 Semua kusen harus menempel pada beton yang sudah jadi maka harus dipakai
fischer dengan sekrup kuningan sehingga kusen terpasang dengan sempurna dan
kuat.
 Untuk mencegah gangguan rayap, maka bagian kayu yang menempel pada
dinding dan lantai harus dimenie.
 Selama pekerjaan berlangsung, kusen - kusen harus dilindungi dari benturan-
benturan benda keras. Kerusakan atau cat -cat harus diganti oleh Pemborong
dengan biaya sendiri.
 Pegangan kunci dipasang sesuai dengan gambar. Kalau tidak disebutkan lain,
maka tinggi pegangan kunci adalah 90 cm dari lantai.
 Rangka kayu tidak boleh disambung bertepatan dengan penanaman badan
pengunci.

11.6 Hasil Akhir Yang Dikehendaki


11.6.1 Bentuk dan letak pintu sesuai dengan gambar.
11.6.2 Tidak ada bagian - bagian atau sudut-sudut yang cacat.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 37
11.6.3 Kusen - kusen terpasang dengan kuat pada tembok.
11.6.4 Daun tidak terpuntir dan dapat dibuka atau ditutup dengan lancar.
11.6.5 Kunci - kunci, penggantung dapat dipergunakan dengan lancar dan baik.
11.6.6 Penyelesaian bersih dan merata.

Pasal 12
PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK

12.1 Standard
a. Keramik yang dipakai adalah setara Roman atau Asia Tile atau atau Platinum
b. Warna dan motif sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk
Direksi.
c. Keramik dipasang di atas lantai beton, atau sesuai dengan yang ditunjukkan
dalamgambar kerja.
d. Pengujian
Semua pengujian yang diperlukan oleh Direksi harus dilakukan di laboratorium dan
hasilnya diperlihatkan untuk mendapatkan persetujuan Direksi atas beban pemborong.

12.2 Bahan dan Peralatan


a. Bahan keramik dengan kualitas setara Roman, Asia Tile atau atau Ikad kualitas 1.
b. Pasangan lantai keramik memakai keramik warna ditentukan kemudian (atas
persetujuan direksi) dengan ukuran 40 x 40 cm untuk lantai dan keraamik dinding
ukuran 20/40cm sedangkan untuk tangga dan selasar menggunakan ukuran 40 x 40
anti slip, lantai kamar mandi menggunakan ukuran 20 x 20 anti slip kualitas klas I
atas persetujuan Direksi.
c. Pasangan plin keramik memakai keramik dengan ukuran 10 x 40 cm kualitas I.
d. Pasangan keramik dinding kamar mandi dan diding dapur memakai keramik dengan
ukuran 20 x 40 cm kualitas I, ditentukan kemudian sesuai dengan persetujuan
Direksi.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 38
12.3 Pelaksanaan Pemasangan Lantai
a. Susunan lapisan berturut – turut sebagai berikut:
 Urugan tanah dipadatkan minimal 90% dari kepadatan kering max (γd)
 Lapisan pasir sebesar 10 cm dipadatkan dan disiram air.
 Leveling concrete atau spesi 1 pc : 5 ps untuk lantai biasa dan spesi 1 pc : 2
ps untuk lantai toilet.
 Mortar 1 pc : 3 ps.
 Keramik, atau bahan lain atas petunjuk Direksi.
b. Lantai yang akan dipasang keramik harus dipersiapkan dengan teliti terlebih dahulu
mengenai kepadatan, kerataan, maupun elevasi setiap lantainya.
c. Pola pemasangan keramik harus ditentukan terlebih dahulu, dengan memasang
keramik kepala dan memilih keramik yang warna dan ukuran yang sama dan dibuat
contoh pemasangan minimal 1 m2
d. Siar diisi dengan adukan 1 pc : 2 ps halus sesuai dengan warna keramik ditambah
bahan aditive yang disetujui oleh Direksi sampai mengisi penuh celah siar, tetapi
tidak berlebihan.
e. Bekas – bekas semen harus segera dibersihkan dari permukaan keramik sampai
bersih benar, dan pemakaian dan pemakaian pembersih kimia tidak diperkenankan
tanpa persetujuan Direksi.
f. Keramik yang baru dikerjakan minimal selama tiga hari tidak boleh diganggu,
diinjak atau diberi beban lainnya.

12.4 Hasil akhir yang dikehendaki


a. Lantai tidak bergelombang.
b. Kerataan atau kemiringan harus sesuai dengan gambar rencana.
c. Air harus dapat mengalir dengan lancar ke floordrain.
d. Lantai harus bersih dari sisa – sisa adukan semen, cat atau kotoran lainnya.
e. Dibawah keramik tidak ada rongga sehingga keramik dapat melekat dengan baik.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 39
Pasal 13
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

13.1 Listrik
Instalasi yang terpasang dianggap selesai 100% apabila sudah mendapatkan SLO
(Sertifikat Layak Operasi) dari PLN.
12.1.1 Pemasangan Titik Lampu Menggunakan Pipa PVC Listrik 5/6” / 3/4” dengan
pemasangan sistem inbow/tanam atau OB / luar sesuai dengan kebutuhan. Kecuali
disebutkan lain dalam gambar, kabel yang digunakan adalah type NYY 4 x 10 mm²,
NYY 3 x 2,5 mm², NYM 3 x 2,5 mm2 dengan merk setara Supreme dan kabel tersebut
sudah LMK atau persetujuan PLN dengan sistem semua kabel – kabel masuk dalam
pipa. Khusus pemasangan tanam menggunakan inbowdos sebagai pemegang sakelar.
Sakelar yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan hindari penggunaan
sakelar lebih dari 1 titik lampu. Untuk fitting yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk sakelar dan fitting setara Broco atau produksi dalam negeri.
13.1.1 Pemasangan Titik Stop Kontak
Menggunakan pipa PVC listrik 5/8” / 3/4”, Kecuali disebutkan lain dalam
gambar kabel - kabel yang digunakan adalah NYM 3 x 2,5 mm² atau NYA 3 x
2,5 mm². Dan instalasi tersebut agar masuk dalam pipa. Cara pemasangan ada
pemasangan inbow atau tanam dan OB atau luar. Khusus untuk pemasangan
tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang stop kontak. Penggunaan
stop kontak sesuai dengan kebutuhan. Stop kontak yang digunakan adalah
setara Clipsal.
13.1.2 Pemasangan Sekering atau Panel
Ada sistem sekering kast, ada yang sistem pemakaian MCB sesuai dengan
kebutuhan. Penggunaan Kabel NYM, NYY dan NYA dengan ukuran sesuai
dengan beban atau watt yang diperlukan dan kabel tersebut sudah dengan merk
LMK atau sudah persetujuan PLN.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 40
Pemasangannya ada sistem tanam dan luar. Untuk pemasangannya diusahakan
pada tempat yang strategis mudah dijangkau terhindar dari kelembaban hujan.
12.1.4 Pemasangan kabel Overspaning antar bangunan menggunakan kabel NYM 3x 4
mm² setara supreme
13.2 Lampu
Semua lampu dan Armatur yang digunakan terbuat dari bahan dengan kualitas setara
Philips.

Pasal 14
PEKERJAAN PLAFOND

14.1 B a h a n
 Rangka Hollow 40 x 40 x 0,4 mm (anti karat galvalume).
 Plafond Gypsum 9 mm setara Jayaboard atau Khauf atau Firestop dan
rangka Plafond Metal Furing.
 Jointing Compound dari Jayaboard atau Khauf atau Firestop
 List Plafond Kayu profil 1/5cm
 List plpond shadowline
 Plastering Accessories.

14.1.1 Ukuran
 Profil Rangka hollow 40x40x0,4mm (Metal Furing),
 List Shadowline untuk list plafond area dalam ruangan
 List Plafond Selasar dan Overstek list kayu 1/5cm
 Dalam Ruangan Plafond Gypsum 9 mm
 Penggantung drat (Metal Furing), besi dengan jarak 1mx40cm
 Atau bahan lain atas petunjuk dan persetujuan Direksi.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 41
14.1.2 Penutup : bentuk penutup plafond sesuai dengan gambar rencana.
Plafond didalam Ruangan menggunakan Plafond Gypsum 9 mm setara
Jayaboard dengan list shadowline, sedangkan untuk area overstek menggunakan
dipasang list Kayu profil 1/5

14.2 Pelaksanaan
a. Balok induk minimum dipasang tiap jarak 60 cm.
b. Jarak balok-balok disesuaikan dengan pemasangan penutupnya.
c. Rangka plafond harus digantung dengan baik dan kokoh pada kuda - kuda
di atasnya.
d. Sistem sambungan harus sudah cukup kuat, sedang paku - paku dan alat
penyambung lainnya hanya sebagai pelengkap.
e. Ukuran dan pola plafond harus sama dengan gambar atau mendapat
persetujuan Direksi.

14.3 Hasil Akhir Yang Dikehendaki


o Pola sesuai dengan rencana atau petunjuk Direksi.
o Plafond rata, tidak bergelombang dan retak.
o Garis - garis alur, lurus, rapi, dengan jarak alur seragam.

Pasal 15
PEKERJAAN LISTPLANK

15.1 Listplank dipasang setelah pemasangan usuk atau baja ringan


Bahan - bahan yang digunakan adalah Kayu Semen komposisi 70% semen dan 30%
fibre cellulose dengan kayu semen ukuran (235x3050x16 mm) type eave coral white
setara Shera

15.1.1 Pemasangan listplank harus lurus, rapi, rata, bahan yang dipakai ukuran sesuai gambar
detail.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 42
Pasal 16
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

16.1 Adukan dan Plesteran Siap Pakai .


Adukan dan Plesteran Khusus Pasangan Batu Bata Ringan.
Adukan khusus untuk pemasangan bata merah harus terdiri dari bahan semen, pasir
silika dengan besar butir maksimal 3 mm, bahan pengisi untuk meningkatkan kepadatan,
dan bahan tambahan yang larut air, yang dicampur rata dalam keadaan kering sehingga
adukan siap pakai dengan hanya menambahkan air dalam jumlah tertentu, seperti MU-
301 buatan PT Cipta Mortar Utama.

16.2 Acian Khusus.


Acian khusus untuk permukaan pasangan batu bata ringan harus terdiri dari bahan
semen, tepung batu kapur dan bahan tambahan lainnya yang telah dicampur rata dalam
keadaan kering sehingga adukan siap pakai dengan hanya menambahkan air dalam
jumlah tertentu, seperti MU-200 buatan PT Cipta Mortar Utama.
16.3 Air.
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat – zat organik yang bersifat
merusak.
Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Pada dasarnya
semua air, kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai ketentuan AASHTO
T26 dan / atau disetujui Pengawas/ Direksi
16.4 Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pencampuran.
Adukan Khusus.
Adukan khusus untuk pasangan batu bata ringan harus dicamput sesuai petunjuk dan
rekomendasi dari pabrik pembuatnya.
2. Persiapan dan Pembersihan Permukaan.
Semua permukaan yang akan menerima adukan dan / atau plesteran harus bersih,
bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang mengganggu.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 43
Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan instalasi
listrik dan air dan seluruh bagian yang akan menerima plesteran telah terlindung di
bawah atap. Permukaan yang akan diplester harus telah berusia tidak kurang dari
dua minggu. Bidang permukaan tersebut harus disiram air terlebih dahulu dengan air
hingga jenuh dan siar telah dikerok sedalam 10 mm dan dibersihkan.
3. Pemasangan.
Plesteran Batu Bata Ringan.
a. Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan pembersihan
selesai.
b. Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran dibagi
– bagi dengan kepala plesteran yang dipasangi kelos – kelos sementara dari
bambu.
c. Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak dengan
menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan kerataan bidang.
d. Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya, permukaan
dinding baru dapat ditutup dengan plesteran sampai rata dan tidak kepingan –
kepingan kayu yang tertinggal dalam plesteran.
e. Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan akan
dilapis dengan bahan lain.
f. Sisa – sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera dibersihkan.
g. Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan dengan
bukaan dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam Gambar Kerja, dibuat
dengan menggunakan profil kayu khusus untuk itu yang telah diserut rata, rapi
dan siku. Tidak diperkenankan membuat tali air dengan menggunakan baja
tulangan.

Plesteran Permukaan Beton.


f. Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan, dibersihkan dari
bagian – bagian yang lepas dan dibasahi air, kemudian diplester.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 44
g. Permukaan beton harus bersih dari bahan – bahan cat, minyak, lemak, lumur
dan sebagainya sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
h. Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah plesteran
selesai dan mulai mengeras, permukaan plesteran dirawat dengan penyiraman
air.
i. Plesteran yang tidak sempurna, misalnya bergelombang, retak – retak, tidak
tegak lurus dan sebagainya harus diperbaiki.
4. Ketebalan Adukan dan Plesteran.
Tebal adukan dan / atau plesteran 10 – 25 mm, kecuali bila dinyatakan lain dalam
Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
5. Pengacian.
Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga plesteran
menjadi rata, halus, tidak ada bag yang bergelombang, tidak ada bag yang retak dan
setelah plesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor harus selalu
menyiram bagian permukaan yang diaci dengan air sampai jenuh, sekurang –
kurangnya dua kali setiap harinya.
6. Pemeriksaan dan Pengujian.
Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji. Kontraktor setiap
waktu harus memberi kemudahan kepada Pengawas Lapangan untuk dapat
mengambil contoh pada bag yang telah diselesaikan.
Bagian yang ditemukan tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan
cara yang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 45
Pasal 17
PEKERJAAN PENGECATAN

17.1 Bahan
 Untuk cat tembok luar digunakan cat dari produk dengan kualitas setara Dulux
atau Nipon, yang tahan terhadap cuaca atau sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan Direksi.
 Untuk cat bagian dalam tembok bangunan menggunakan cat dengan kualitas
setara Dulux atau Nipon.
 Jenis dan warna cat sesuai dengan petujuk Direksi selambat - lambatnya 7 (tujuh)
hari sebelum pekerjaan pengecatan, Pemborong harus mengajukan daftar cat
yang akan digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya.
 Politur setara Mowilex digunakan untuk polituran daun pintu panil dan Kusen.

17.2 Pelaksanaan
 Tembok atau Plafond
 Pastikan permukaan tembok atau plafond yang akan dicat dalam
keadaan kering, bebas dari segala jenis kotoran yang melekat.
 Setelah tembok benar - benar bersih, oleskan Plamur keseluruh
permukaan tembok atau plafond.
 Setelah Plamur cukup kering diamplas halus, dilanjutkan dengan
lapisan pertama top coating.
 Lapisan kedua top coating dilanjutkan setelah lapisan cat pertama betul
- betul kering ( jangan sekali - kali melakukan pengecatan lapis kedua
sebelum lapisan pertama betul - betul kering, karena akan berakibat
kegagalan pengecatan,cat akan meleleh dan tertarik oleh kuas atau
roll).

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 46
 Cat Besi
 Pastikan seluruh bidang permukaan Besi yang akan di cat telah bersih
dari segala kotoran, dan telah diamplas halus.
 Lapisan pertama atau meni menggunakan Cat Primer ( Kayu atau besi).
 Setelah itu permukaan kayu di amplas lagi sampai halus.
 Setelah kering dilanjutkan dengan lapis pertama top coating dengan.
 Lapisan kedua top coating dilakukan setelah lapisan pertama benar -
benar kering.
 Pekerjaan Politur Ultra.
 Permukaan yang dipolitur harus diamplas halus dan rata dengan
amplas dan harus benar - benar bersih dari debu dan kotoran lainnya.
Kemudian permukaan tersebut dipolitur lapis demi lapis sebanyak tiga
kali.

17.3 Hasil Akhir Yang Dikehendaki


 Bidang cat rata, tidak bergelombang, tidak retak dan warnanya sama.
 Bebas dari kotoran - kotoran atau noda - noda lain.
 Benangan dan alur - alur harus tajam dan lurus.

Pasal 18
PEKERJAAN SANITAIR

18.1 Pekerjaan Saluran Air Bersih


Diameter pipa yang digunakan adalah sesuai dengan gambar rencana.
a. Pekerjaan instalasi air bersih dikerjakan oleh instalatur yang mempunyai ijin kerja
dari instansi yang berwenang yang berlaku untuk tahun kerja tersebut dan mendapat
persetujuan dari Direksi.
b. Pipa - pipa yang sudah terpasang tidak boleh ditimbun sebelum disetujui Direksi dan
pemasangan pipa didalam bangunan adalah bersifat inbow.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 47
c. Pipa - pipa yang melintas jalan harus dilindungi dengan pipa pelindung yang
berdiameter 2 kali lebih besar dari pipa yang dipasang.
d. Pekerjaan yang harus dilaksanakan ialah pemasangan dan pennyambungan saluran
air minum lengkap dengan kran - krannya sampai keluar airnya.
e. Bahan - bahan yang digunakan untuk instalasi air bersih serta cara - cara
pelaksanaan teknisnya harus memenuhi syarat - syarat dalam A.V, peraturan
pemerintah setempat, gambar dan spesifikasi instalasi.
f. Semua instalasi air minum harus ditest dengan tekanan sekurang - kurangnya 6
(enam) atmosfir atau selama 30 menit atas persetujuan jawatan yang bersangkutan.
g. Setelah pemasangan pipa selesai, saluran pipa di halaman harus diurug dan
dipadatkan sampai rata tanah semula.
h. Sebelum pekerjaan dimulai, instalatur harus mengajukan gambar-gambar rencana
pelaksanaan yang diperlukan.
i.. Pipa - pipa air bersih :
Pipa PVC
 Penggunaan pipa PVC sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi yang telah
disetujui.
 Perbandingan diameter dan tebal pipa PVC adalah sebagai berikut:
Diameter dalam pipa Tebal dinding minimum
50 mm & 75 1,6 mm
100 mm & 125 mm 2,0 mm
150 mm 2,5 mm
200 mm 3,1 mm
 Fitting - fitting atau alat penyambung yang digunakan harus dari jenis standard
produk pipa dan mendapat persetujuan Direksi .
 Pipa dan fitting harus disambungkan dengan memakai ring karet dan perekat
khusus dan cara - cara lain yang disetujui Direksi.
 Untuk fitting pada ujung sambungan kran pakai yang dari besi.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 48
18.2 Perlengkapan Sanitair Yang Dipasang Meliputi
 Pasangan closetduduk setara TOTO type CW 660 NJ/ SW 660 J
Pekerjaanclosetduduk yang dipakai adalah setara TOTO lengkap dengan
accessories (termasuk kran, selang flexible, jet shower, fitting dan material bantu
lainnya) sehingga bisa berfungsi dengan baik. Typeyang digunakan mendapat
persetujuan dari Direksi. Closet harus terpasang kokoh dengan letak dan
ketinggian sesuai dengan gambar kerja.
Kemudian semua noda – noda bekas semen dan kotoran – kotoran lainnya harus
dibersihkan dari closet.
 Pasangan Floor Drain
Floor drain stainlesskualitas setara TOTO dengan lubang 3” lengkap dengan
siphon dan tutup berengsel. Sebelum dipasang floor drain harus ditunjukkan
kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantainya harus dilubangi
dengan rapi dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan ukuran floor drain.
Hubungan saringan metal dengan beton atau lantai, menggunakan perekat beton
kedap air dan pada lapisan teratas, diisi dengan lem khusus untuk itu setebal 5
mm.
Floor drain terpasang rapi pada tempatnya dan bersih dari noda – noda atau
kotoran – kotoran.
 Bak cuci piring/ Zink setara Tidy/ Royal dengan ukuran dan type sesuai gambar
 Stop kran untuk air bersih dipakai dari kuningan dengan skrup tekanan rendah
yang disetujui Direksi atau
 Untuk kran kamar mandi stainless setara San-ei dengan bentuk atau type sesuai
petunjuk Direksi.
 Kran – kran harus dipasang pada pipa dengan kuat dan siku dan tidak terjadi
kebocoran – kebocoran serta penempatannya sesuai dengan gambar kerja.
 Tangki mengunakan tangki air stainless kaapasitas 1000 liter setara Covina

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 49
18.3 Pekerjaan Saluran Air Kotor dan Kotoran
 Pasangan pipa air kotor dan kotoran harus dipasang dengan kemiringan tidak
kurang dari 1 : 100 dan untuk penyaluran ke bawah harus dipasang tegak.
 Pipa air harus dipasang sebaik mungkin dengan tidak ada kebocoran –
kebocoran, sehinggan tidak ada bau busuk yang keluar.
 Untuk pipa panjang diusahakan sedikit mungkin ada sambungan.
 Pipa – pipa dipasang sedemikian rupa shingga tidak banyak terjadi tekanan –
tekanan dari luar dan diklem setiap jarak maksimal 1,5 m.
 Semua benda yang dapat menyumbat harus dibersihkan dari dalam pipa sebelum
fitting dipasang. Uliran harus dipotong dengan teliti agar yang kelihatan di luar
fitting tidak lebih dari 3 ulir.
 Ujung – ujung pipa dan lubang pipa lainnya harus tertutup selama dalam
persiapan pemasangan.
 Saluran kotor dan kotoran harus terpasang tertutup dari pandangan umum.
 Sebelum semua pekerjaan perpipaan dinyatakan selesai terpasang, harus ditest
terlebih dahulu terhadap kelancaran dan kebocoran – kebocoran.
 Biotank untuk penampungan limbah kotoran dari kloset setara Biopro atau
Biotech atau Biogift

18.4 Pengujian dan flusing


 Pipa yang telah dipasang harus ditest diuji pada setiap sambungannya untuk
diketahui apakah penyambungan pipa sudah dilakukan dengan sempurna.
 Pengetesan pipa dilaksanakan harus dengan sepengetahuan dan disaksikan oleh
direksi Tenis. Pengetesan ulang harus dilaksanakan kembali bila hasil pengetesan
belum mendapat persetujuan direksi proyek.
 Bila tidak ditentukan lain, maka semua biaya yang timbul akibat pekerjaan
pengetesan ini menjadi tanggung jawab rekanan.
 Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan kerja minimal 3 bar pipa air
bersih interior gedung, dan pipa air bersih yang berada diluar (ekterior) gedung
dengan tekanan 8 bar yang ditunjukkan pada jarum manometer, dan apabila

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 50
selama 1(satu) jam tekanan tidak berubah atau turun, test dinyatakan berhasil dan
dapat diterima.
 Sebelum dilaksanakan pengujian semua udara harus dikeluarkan dari dalam pipa
dengan cara mengisi pipa dengan air sampai penuh. Bila pada jalur pipa yang
diuji tidak terdapat valve pembuangan udara (air valve) rekanan dapat memasang
kran pembuang udara pada tempat yang disetujui direksi proyek. Setelah udara
habis terbuang dari dalam pipa, keran pembuang udara dapat dituup rapat-rapat
dan kemudian pengujian dapat dilakukan.
 Saat - saat dilaksanakan pengujian, semua keran - keran harus dalam keadaan
tertutup. Lama pengujian dilaksanakan minimum 60 menit.
 Pipa dan perlengkapan lain yang rusak harus diganti dengan yang baru.
Penambalan dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
 Rekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang.
 Air yang dipakai untuk mencuci pipa tersebut adalah air bersih
(portable) yang di setujui direksi proyek. Pengurasan dilaksanakan mulai dari
ujung pipa yang sudah dipasang dan dibuang kesaluran - saluran drainage, secara
berangsur - angsur segala kotoran-kotoran yang ada didalam pipa dibersihkan.

Pasal 19
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

19.1 Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan


19.1.1 Pekerjaan Penggantung
1. Engsel setara Dekson atau Solid dipasang untuk semua pintu dan dipasang
sebanyak 3 buah untuk masing – masing daun pintu panil, sedangkan untuk pintu
plywood maupun teakwood dipasang 2 buah.
2. Untuk daun jendela menggunakan engsel setara Dekson atau Soliduntuk semua
daun jendela dan dipasang masing – masing 2 buah untuk masing – masing daun.
3. Jarak pemasangan engsel dari tepi atas atu bawah daun adalah 20 cm ke as
engsel.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 51
4. Posisi dudukkan engsel pada alur kusen dibuat satu garis lurus vertikal dan
disesuaikan dengan tebal plat engsel.
5. Perekatan engsel dengan kusen dan daun menggunakan screw atau rivert.
6. Lakukan pengecekan final terhadap operasional, kelengkapan pasangan paku ulir
atau rivert, engsel dan kunci.
7. Kait angin setara Dekson atau setara Solid dipasang sebanyak 2 buah untuk
masing – masing jendela.
19.1.2 Pekerjaan Pengunci
1. Semua kunci pintu menggunakan kunci setara Dekson atau setara Solid
2. Semua daun jendela dan pintu dilengkapi dengan grendel setara Dekson atau
setara Solid
3. Espanolet setara Dekson atau setara Soliddipasang pada daun pintu double.
4. Apabila tidak ditentukan lain, jarak pemasangan kunci dari elevasi lantai keramik
ke as kunci adalah 90 s/d 100 cm.
5. Perekatan kunci dengan kusen dan dengan daun pintu menggunakan screw atau
rivert.
6. Dalam membuat lubang dudukan kunci tidak dibenarkan melakukannya dalam
keadaan pintu tergantung atau terpasang.
7. Lakuakan pengecekan final terhadap operasional, kelengkapan pasangan paku
ulir atau rivert engsel dan kunci.
8. Beriakan proteksi pada handle kunci dari benturan, goresan, kotoran cement dan
lain – lain yang sulit dihilangkan.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 52
PASAL 20
PEKERJAAN PERLENGKAPAN/PERALATAN KANDANG

20.1 Terpal alas, plapond dan tirai kandang dan kawat jaring dinding kandang
20.1.1 Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat –
alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan pasangan terpal meliputi semua pekerjaan pemasangan terpal pada alas
lantai II dan plapond serta dinding/ tirai seluruh kandang, sesuai dengan yang tertera
dalam Gambar kerja dan petunjuk Direksi Pekerjaan.
 Pekerjaan ini meliputi pemasangan kawat jaring galvanis pada seluruh dinding
kandang baik lantai I ataupun lantai II

20.1.2 Persyaratan Bahan


 Terpal harus berkualitas baik menggunakan terpal A5 dengan ukuran tinggi 2m atau
sesuai gambar
 Tali tambang sebagai pengikat/ penggulung menggunakan tali plastik Ø 8mm
berkualitas baik
 Terpal yang digunakan harus dari merek dan warna yang sama dalam 1 unit
kandang
 Bahan kawat jaring menggunakan kawat BWG16 Galvanis
20.1.3 Syarat – syarat Pelaksanaan
 Pasangan terpal tirai terlebih dahulu pada bagian tepi memanjang dijarit pinggirnya
kemudian dimasukan besi beton Ø10mm sebagai pegangan sedangkan untuk
menggulungnya menggunakan tali tambang, cara pemasangan agar dikoordinasikan
dengan pihak Pengwasa lapangan
 Untuk terpal plapon dipasang pada bagian atas dari lantai II kandang dengan cara
diikat setiap pinggirnya, untuk teknik pemasangan agar dikoordinasikan dengan
Pengawas lapangan.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 53
 Terpal alas lantai dipasang pada lantai II kandang, untuk teknik pemasangannya
sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
 Pemasangan terpal agar dipastikan terikat kuat dan tidak robek saat proses
pemasangan serta mudah digulung dan dibentangkan.
 Kawat dipasang pada seluruh dinding luar kandang dengan cara dilas, bentuk dan
ukuran sesuai gambar kerja atau petunjuk direksi
 Kontraktor diharuskan bertanggung jawab sampai semua pasangan terpal benar –
benar berpungsi sesuai yang diharapkan, atau sampai masa pemeliharaan.

20.2 Peralatan Kadang


20.2.1 Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat –
alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini meliputi pengadan dan pemasangan tempat minum dan tempat
makanan baik dari umur kecil sampai auyam siap panen, termasuk juga pengadaan
dan pemasangan alat pemanasdan pendingin kandang, sesuai dengan yang tertera
dalam Gambar kerja dan petunjuk Direksi Pekerjaan.
20.2.2 Persyaratan Bahan
 Tempat minum dan tempat makanan ayam harus menggunakan setara merek
Medivac/ Medion atau sesuai petunjuk direksi
 Untuk alat pemanas menggunakan setara Gasolek lengkap dengan selang dan
regulator dan tabung gas 3kg.
 Untuk kipas angin menggunkan kipas angin ukuran 20 inc setara merk Krisbow
20.2.3 Syarat – syarat Pelaksanaan
 Pasangan tempat pakan dan tempat minum sesuai gambar atau sesuai petunjuk
Direksi
 Untuk pemasangan tempat air minum otomatis disambungkan dari pipa air bersih
yang disuplay dari tangki penampungan, untuk jaraknnya serta teknik pemasangan
sesuai petunjuk Direksi serta tidak bocor.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 54
 Untuk pemasangan penghangat/pemanas dipasang ditempat yang aman, teknik
pemasangannya sesuai petunjuk Direksi
 Pemasangan kipas angin agar dipasang letaknya diatas agar aman serta terpasang
kokoh.Untuk teknik pemasangan sesuai petunjuk Direksi
 Kontraktor diharuskan bertanggung jawab sampai semua pasangan alat alat benar –
benar berfungsi sesuai yang diharapkan, atau sampai masa pemeliharaan.

PASAL 21
KEAMANAN PROYEK
21.1 Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan, terhadap barang-barang milik proyek,
Supervisi atau pengawas teknik dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan baik
terhadap pencurian maupun perusakan.
21.2 Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau pekerjaan, tetap menjadi
tanggung jawab kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya pekerjaan
tambah atau pengunduran waktu pelaksanaan.
21.3 Apabila terjadi kebakaran, kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya. Untuk itu
kontraktor harus menyiapkan alat-alat pemadam kebakaran yang siap pakai, ditempat –
tempat yang stategis dan mudah dicapai.
21.4 Kontraktor wajib mengasuransikan seluruh pekerjaan dan pihak –pihak yang terlibat
didalamnya (all risk) pada perusahaan Umum Asuransi yang di setujui oleh pemberi
tugas. Maka pertanggungan ditetapkan sejak tanggal diterbitkannya SPMK sampai
dengan tanggal berakhirnya masa pemeliharaan.
21.5 Kecuali atas persetujuan kontraktor dan Supervisi, maka tidak diperkenankan antara
lain :
1. Pekerja menginap ditempat pekerjaan.
2. Memasak ditempat pekerjaan.
3. Menjual makanan, rokok dan sebagainya di tempat bekerja.
4. Keluar masuk dengan bebas bagi yang tidak berkepentingan dalam areal proyek.

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 55
Pasal 22
PENUTUP
22.1 Pemborong wajib membuat as built drawing dan setelah pembangunan selesai 100%,
gudang bahan, direksikeet dan semua sampah, bahan – bahan yang tidak berguna harus
dibersihkan.
22.2 Untuk biaya upacara bangunan yang telah selesai dikerjakan ditanggung oleh Pemborong
dengan klasifikasi maksimal tingkat madya, tanpa memasukkan nilainya dalam
penawaran.
22.3 Apabila pada uraian dan syarat – syarat pekerjaan atau hal – hal lain yang berkaitan dengan
kegiatan ini belum disebutkan namun hal tersebut secara teknis menuntut harus dikerjakan
yang sama sekali tidak bisa ditiadakan, maka hal – hal tersebut menjadi tanggung jawab
Pemborong.
Denpasar, Nopember 2018
Konsultan Perencana
CV. MANAR JAYA

Ir. Nyoman Armita


Direktur

SPESIFIKASI TEKNIS – Penyusunan DED Pembangunan Kandang Ayam Potong Di Br. Tabah, Ds. Taman 56

Anda mungkin juga menyukai