SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 1
URAIAN UMUM
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan dimengerti bersama
– sama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang pekerjaan
yang harus dilaksanakan oleh Pemborong. Identitas pekerjaan seperti peta lokasi, tempat
pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana. Dalam uraian ini disebutkan
detail dari spesifikasi teknis untuk Kegiatan Pembangunan Ruang Perpustakaan dan
Lab. Komputer SD No. 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani dan pengerjaannya akan
diselenggarakan secara hati-hati dan efisien, disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini
dan dengan petunjuk-petunjuk Direksi.
Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
Hal - 1
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
kurang 2/20 cm dan usuk 4/6. Bouplank dipasang dari titik luar Bangunan dengan
jarak kurang lebih 2 meter atau sesuai kondisi lapangan.
Perlengkapan Peralatan Perancah kerja agar dipersiapkan lebih awal sebelum
memulai proses Pekerjaan.
Hal - 2
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Kantor Direksi harus terang, aman dan nyaman, serta selalu terjaga
kebersihannya. Penempatan /lokasi dari kantor Direksi harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi Teknis.
c. Kantor Pemborong, Gudang bahan dan los kerja luasnya disesuaikan
dengan kebutuhan dan keamanan kerja para pekerja serta terlindungnya
bahan banguan dari cuaca dan hujan.
d. WC darurat untuk Direksi, Pemborong dan pekerja secukupnya serta
tersedia cukup air dan terjamin kebersihannya.
e. Kantor direksi, kantor Pemborong/Los Kerja serta wc darurat setelah
selesainya pekerjan adalah milik pemborong dan segera harus dibersihkan
dari tempat pekerjaan.
f. Lampu penerangan, jika diperlukan untuk pekerjaan pada malam hari.
Hal - 3
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pasal 3
PEKERJAAN TANAH, GALIAN DAN URUGAN
Hal - 4
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
1. Penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan dasar, tanda peil lantai serta
sumbu dinding dan kolom disetujui Direksi.
2. Semua pekerjaan galian tanah pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja,
dan tanah kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau untuk
mengurug site dan peilnya belum sesuai dengan peil rencana atau dibuang.
3. Pemborong bertanggung jawab penuh, bilamana pekerjaan galian tersebut melalui
atau mengganggu jaringan instalasi yang ada dibawah tanah, dengan membuat
perlindungan/saluran sementara.
4. Pemborong harus menjaga hasil galian dari longsoran, genangan air dan hal-hal lain
yang dapat merusak hasil galian.
5. Setelah galian disetujui Direksi, pekerjaan pondasi segera dapat dimulai.
6. Pemborong harus dapat menjaga keutuhan bangunan yang sudah ada apabila
didekat bangunan tersebut diadakan penggalian.
Pasal 4
PEKERJAAN PONDASI
4.1.a Galian untuk pondasi setempat sesuai dengan dimensi yang tercantum pada
gambar perencanaan.
Pasal 5
PEKERJAAN PASANGAN
Batu kosong yang dipergunakan adalah batu sungai yang dibelah dan tidak
porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm.
Pemecahan batu harus dilakukan di luar batas bowplank bangunan.
Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dan tidak mengandung benda
yang lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja,
kemudian disiram dengan air secukupnya.
Pasangan batu kosong dipasang dengan ketebalan sesuai gambar kerja
kemudian diisi dengan pasir dan disiram dengan air sampai semua celah –
celah antara batu yang satu dengan yang lain terisi penuh dengan pasir.
Batu kosong terpasang padat.
Batu kali yang dipergunakan adalah batu kali yang dibelah atau batu gunung
yang keras dan tidak porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm.
Tidak dibenarkan menggunakan batu kali bulat atau batu endapan. Pemecahan
batu harus dilakukan diluar batas bouwplank bangunan.
Semen, pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan dalam
pekerjaan beton.
Penggunaan adukan :
Kecuali ditunjukkan lain dalam gambar, adukan spesi yang digunakan adalah 1
pc : 6 ps
b. Pemasangan
Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dan tidak mengandung benda
yang lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja.
Kemudian disiram dengan air secukupnya.
Pada setiap pokok galian dibuat profil pondasi terbuat dari kayu atau bambu
dengan ukuran sesuai dengan ukuran pondasi yang akan dibuat.
Hal - 6
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
a. Bahan
Semua bata merah yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar
ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja.
Semua bata merah yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata
merah yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan
Direksi.
Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan bata merah
mengikuti ketentuan peraturan pekerjaan beton.
b. Pemasangan.
Sebelum dipasang, bata merah harus dibersihkan terlebih dahulu sampai bebas
dari kotoran.
Secara umum, bata dipasang dengan adukan jenis A5 (1 pc : 6 ps).
Adukan A1 (1 pc : 2 ps) digunakan untuk pasangan dari atas sloof sampai 20
cm diatas lantai jadi. Dan juga untuk pasangan bata merah yang akan
berhubungan langsung dengan air, seperti pada tembok toilet, pasangan riol,
septictank dan bak kontrol, digunakan adukan A1. Adukan A2 (1 pc :3 ps)
digunakan untuk ujung-ujung tembok, sudut, pinggiran lubang dan pekerjaan
lain sesuai dengan petunjuk Direksi.
Pasangan bata merah dilakukan secara bertahap dan setiap hari tingginya tidak
lebih dari 100 cm atau 5 lapisan bata merah, yang diikuti dengan cor kolom
praktis.
Pembuatan lubang steger pada pasangan bata merah sama sekali tidak
dibenarkan.
Semua angker, pipa dan peralatan lainnya harus dipasang bersamaan dengan
pasangan bata merah.
Setelah bata merah terpasang, adukan, nat/siar harus dibersihkan dengan sapu
lidi dan kemudian disiram dengan air.
Hasil dari pasangan bata merah adalah sesuai dengan gambar kerja. Kerugian
akibat kesalahan pemasangan bata merah, sepenuhnya menjadi tanggungan
Pemborong.
Hal - 7
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
a. B a h a n
Semua batako yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar
ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja.
Semua batako yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata
merah yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan
Direksi.
Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan batako mengikuti
ketentuan peraturan pekerjaan beton
Batako yang dipakai harus Batako utuh yang tanpa cacat, kecuali pada sudut-
sudut pertemuan dapat dipakai batu bata potongan dengan ukuran yang
semestinya.
Bila dalam pasangan terdapat bata cacat bata ini harus diganti atas beban
pelaksana.
Semua sambungan antar batako harus terisi penuh oleh adukan dengan jarak
siar yang seragam.
Jarak siar batu batako rata-rata 12,5 mm dengan toleransi 2,5 mm.
Dalam 1 hari pasangan Batako tidak boleh lebih tinggi dari 1 m.
Pengakhiran pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak bergigi
untuk untuk menghindari retak kemudian hari.
Pasangan batako diatas kusen atau bidang terbuka lainnya harus dipasang
berdiri ( Pasangan Rolag ).
Baik tertera dalam gambar atau tidak, tembok bata harus diperkuat dengan
kolom atau ring beton praktis pada luas paling besar 12 m2 atau paling jauh
setiap jarak 4 m1.
Pada tempat yang akan terdapat rangka kayu / Kusen, Pasangan bata
hendaknya ditinggalkan sampai kusen tersebut terpasang dengan baik.
Semua angker-angker kusen dan lain-lain harus ditunjukkan dulu kepada
Direksi sebelum pekerjaan dilanjutkan. Alur-alur tersebut harus diisi penuh
dengan adukan dan angker-angker ditanam dengan beton campuran 1 Pc : 2 Psr
: 3 Krk didalam tembok.
Semua pasangan harus rapi, rata, baik horisontal maupun vertikal. Penjepitan
dengan benang harus dilakukan tiap-tiap jarak tidak lebih dari 30 cm. Semua
pertemuan agak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.
Semua pasangan harus dilindungi dari sinar matahari langsung dan pasangan
baru harus selalu dibasahi selama 3 hari dengan karung basah, atau alat
pembasah lainnya.
Hal - 8
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
a. Bahan
b. Toleransi Dimensi
Perbedaan ukuran paving rata – rata tidak lebih dari 2 mm setiap paving.
Kerataan permukaan masing – masing paving tidak lebih dari 0,3 mm.
Kemiringan permukaan untuk keperluan drainage dibuat rata – rata max.
2 % kearah pembuangan kecuali pada tikungan menyesuaikan gambar.
Alur paving sesuai standar pabrik.
Ketebalan rata – rata minimal 6 cm.
Paving yang tidak memenuhi standar toleransi tidak diterima ( ditolak).
Ukuran paving menyesuaikan dengan gambar rencana.
d. Persyaratan Pasir
Pasir Perata Berfungsi
sebagailapis perata yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan
Paving block memposisikan diri terutama dalam proses penguncian.
Pasir Pengisi
Pasir pengisi ini diisikan pada celah – celah diantara Paving block
dengan fungsi utama memberikan kondisi kelulusan air, menghindarkan
bersinggungannya .
Hal - 9
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis diatas lapisan
pasir alas.
Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang
dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang
sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing
diujung benang tersebut.
Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah
penggelaran pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung
antar block dengan membuat jarak celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk
pengisian pasir halus.
Memasang paving harus maju, dengan posisi si pekerja diatas block
yang sudah terpasang.
Pengisian pasir halus harus segera kita lakukan setelah
pamasangan paving dan segera dilanjutkan dengan pemadatan
paving.
Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat
compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50 m2 dengan17 gaya
sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan
frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan
bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan
meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan
paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat
memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis
joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving
tersebut.Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran
yang pertama ditujukan untuk memadatkan pasir alas dengan
penurunan 5 - 15 mm (pasir yang dipakai).Pemadatan putaran kedua,
disertai dengan menyapu pasir pengisi celah/naat block, dan
masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.
f. Hasil akhir
Bidang pasang paving rata atau tidak bergelombang, padat , tidak cacat, (
pecah / patah terbagi ).
Alur –alur harus lurus dengan ukuran yang sama.
Siar terisi penuh dengan pasir halus / mortar.
Air mengalir lancar kesaluran drainage jalan dengan kemiringan maximal
2 %.
Permukaan paving harus bersih dari bekas – bekas semen dan
kotoran lainnya.
Pasal 6
PEKERJAAN BETON
6.1 Pengertian
Beton merupakan hasil suatu adukan yang merata dari bahan-bahan : air, semen (pc)
dan agregat (pasir dan kerikil/batu pecah).
Adukan tersebut akan mengeras beberapa jam sesuai dengan usia beton tersebut.
Hal - 10
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
6.2.4 P a s i r
Penggunaan pasir untuk beton harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Pasir halus mempunyai tekanan hancur yang lebih besar dari pada tekanan
hancur semen yang telah menjadi keras.
Tidak mengandung lumpur lebih dari 5 % ditentukan terhadap berat
kering.
Tidak mengandung bahan–bahan organik.
Butiran pasir mempunyai diameter antara 0 – 5 mm dan memenuhi analisa
kerja (PBI-1971).
6.2.5 Kerikil dan Batu Pecah
Penggunaan kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori
dengan besar butir lebih dari 5 mm.
Dimensi maksimum kerikil tidak lebih dari 2,5 mm dan tidak lebih dari
seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
Tidak mengandung lumpur lebih dari 1 % ditentukan terhadap berat
kering.
Tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat-zat yang
reaktif alkali.
Besar butir beraneka ragam dan memenuhi analisa kerja (PBI – 1971).
6.3 Semen
6.3.1 Semen yang dipakai adalah semen portland type I dari merk yang setara Gresik
dan mendapat persetujuan Direksi dan memenuhi syarat PBI - 1971.
6.3.2 Selama pengangkutan dan penyimpanan, semen tidak boleh kena air dan
kantongnya harus asli dari pabriknya dan tetap utuh dan tertutup rapat.
6.3.3 Semen yang sudah membeku, tidak dibenarkan dipakai dalam pekerjaan ini.
Semen disimpan pada tempat yang beralas dari kayu yang tingginya tidak
kurang dari 30 cm dari lantai.
Semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2,00 meter.
Pengeluaran semen dari tempat penyimpanan berurutan sesuai dengan
datangnya semen ditempat penyimpanan.
Hal - 11
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
6.3.4 Untuk pekerjaan beton yang berhubungan langsung dengan tanah, dimana air
tanah mengandung kadar sulfat lebih dari 300 ppm, maka harus digunakan
semen khusus yang memiliki ketahanan terhadap sulfat (Semen Type V)
6.3.1 Pasir dan kerikil beton harus bersih dari segala kotoran seperti bahan organis,
tanah/ lumpur, kapur, garam dan sebagainya, tidak poreus dan sesuai
dengan PBI - 1971.
6.3.2 Bahan pengisi (pasir dan kerikil) harus disimpan ditempat yang bersih dan
dicegah agar tidak terjadi pencampuran antara bahan yang satu dengan yang
lainnya dan terlindung dari pengotoran.
6.5.1 Air untuk adukan dan untuk merawat beton harus bersih dan bebas dari semua
kotoran yang dapat merusak daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu
beton.
6.5.2 Bahan campuran tambahan bila dipandang perlu dapat digunakan untuk
mempercepat pengerasan, perbaikan beton. Produk yang digunakan adalah
”Sika” atau bahan lain yang setara dan sesuai dengan sifat-sifat yang
diharapkan dan harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Bahan-
bahan tersebut tidak boleh mengandung bahan-bahan yang merugikan sifat
beton bertulang.
Hal - 12
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
6.6.9 Dalam segala hal, besi beton harus memenuhi ketentuan PBI - 1971 dan PBI
yang telah disempurnakan, serta diameternya harus sama dengan yang tertera
atau disyaratkan dalam gambar rencana.
6.6.10 Pemborong harus membawa hasil test laboratorium resmi dan contoh terhadap
semua jenis dan diameter besi yang akan dipakai untuk mendapatkan
persetujuan Direksi.
6.6.11 Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dalam keadaan dingin,
sesuai dengan aturan yang berlaku.
6.6.12 Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, dan kotoran lainnya
yang dapat mengurangi daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi
beton.
6.6.13 Besi beton harus dipotong dan di bengkokkan sesuai dengan gambar.
Kemudian dibentuk dan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempat.
6.6.14 Kawat beton yang dipergunakan harus yang lazim dipakai, sehingga dapat
mengikat besi beton pada tempatnya.
Untuk mendapatkan mutu besi beton yang diinginkan, dapat dipergunakan besi
beton dari produk yang ditunjuk Direksi.
6.6.15 Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan di udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.
6.6.16 Jaminan Mutu
a) Mutu bahan yang dipasok dan campuran yang dihasilkan, cara kerja dan
hasil akhir harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam
Seksi Standar Rujukan. Mutu performance beton yang ditargetkan adalah
kualitas “Beton Expose” terutama untuk Kolom, Balok, Listplang beton
dan Dinding beton dengan finishing expose.
b) Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas besi
yang dipasang dengan disahkan oleh Direksi Pekerjaan dan laporan
tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis
Hal - 13
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Semua cetakan beton harus dibuat dari papan plywood yang tebalnya minimal
9 mm tergantung kualitas dan jarak rangka penguat cetakan tersebut.
Cetakan untuk beton finishing kasar, harus terbuat dari papan terentang atau
dari bahan sejenis setelah mendapat persetujuan Direksi.
Bahan steger (tiang penyangga) harus terbuat dari kayu bermutu baik. Bambu
tidak dibenarkan dipakai untuk steger.
6.7.2 Konstruksi
Hal - 15
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Selain beton dekking untuk balok yang mempunyai dua baris atau lebih
tulangan, harus diberikan ganjalan dengan besi beton dengan diameter yang
sama dengan tulangan rangkap. Ganjalan ini dipasang pada bagian samping
dan bawah balok sebanyak 3 buah untuk setiap 1 m2.
Hal - 16
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
pekerjaan, yang mendapat persetujuan Direksi. Dalam hal ini Pemborong harus
berupaya agar beton yang baru dicorkan tidak dirusak oleh air.
6.9.6 Setelah dicorkan pada cetakan, adukan harus dipadatkan dengan alat penggetar
( vibrator ) yang berfrekuensi dalam adukan paling sedikit 3000 putaran setiap
menit.
Penggetaran dilakukan selama 20 detik setiap satu adukan yang dicorkan,
mulai pada saat adukan dicorkan dalam cetakan dan dilanjutkan dengan adukan
selanjutnya. Vibrator tidak boleh menyentuh cetakan dan besi beton yang salah
satu bagiannya telah dicor dengan adukan beton yang telah mengeras.
Penggetaran harus dilakukan sebelum adukan yang dicorkan mencapai 7,5 cm.
6.9.7 Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa, sehingga dapat dicegah adanya
pemisahan atau pengurangan bagian-bagian bahan. Adukan tidak boleh
dijatuhkan lebih dari 2 meter. Untuk kolom-kolom yang tinggi, harus dibuatkan
jendela-jendela dengan jarak vertikal tidak lebih dari 2 meter.
6.10 Toleransi-toleransi
6.10.1 Toleransi pada beton cetakan kasar.
Toleransi terhadap posisi untuk masing-masing bagian konstruksi adalah 1 cm.
Toleransi terhadap ukuran masing-masing bagian konstruksi
adalah -0,3 dan +0,5 cm.
6.11.3 Penggunaan adukan beton yang berbeda dalam pekerjaan yang monolith
seperti pada pertemuan balok dengan kolom, perbedaan adukan beton supaya
dicorkan serentak atau berseling dimana beton yang mutunya lebih tinggi
dicorkan lebih dahulu, kemudian tidak lebih 20 menit, dicorkan beton yang
mutunya lebih rendah dan kemudian digetarkan sampai kiranya kedua mutu
beton tersebut saling mengikat. Pemasangan heavy duty sealant merk Sikaflex
15 LM untuk ”expansion joint” (pertemuan kolom/balok/lantai) ada dibawah
pengawasan Direksi.
Hal - 17
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pasal 7
PEKERJAAN RANGKA ATAP
Hal - 18
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pasal 8
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
8.2 Standard : Semua genteng dan bubungan yang dipakai adalah bahan yang kedap air
memenuhi peraturan yang berlaku.
Hal - 19
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pasal 9
Hal - 20
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pasal 10
d. Pengujian
Semua pengujian yang diperlukan oleh Direksi harus dilakukan di
laboratorium dan hasilnya diperlihatkan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi atas beban pemborong.
Hal - 21
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pasal 11
Hal - 22
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pasal 12
12.1 LISTRIK
Instalasi yang terpasang dianggap selesai 100% apabila sudah mendapatkan SLO
(Sertifikat Layak Operasi) dari PLN.
Hal - 23
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
12.2 Lampu
Semua lampu dan Armatur yang digunakan terbuat dari bahan dengan kualitas setara
Philips.
Pasal 13
PEKERJAAN PENANGKAL PETIR
13.1 Umum
Penangkal petir yang digunakan adalah penangkal petir type konvensional.
Detail pemasangan penangkal petir adalah sesuai dengan gambar rencana.
13.2 Instalasi
13.2.2 Kabel yang dapat terjangkau oleh manusia harus dipasang dalam pipa PVC
sehingga terlindung sedemikian rupa, dan pipa tersebut harus diklem ke
kontruksi.
13.2.3 Grounding rod berupa pipa GIP didalamnya BC dan dilas, sedangkan
kedalaman Grounding Rod adalah mencapai permukaan air tanah. Grounding
Rod ini tidak boleh dihubungkan dengan instalasi pentanahan dari instalasi
lain.
Hal - 24
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
13.3 Produk
13.3.1 Bahan
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan
untuk mengajukan alternatif lain yang setara dengan yang dispesifikasikan.
Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut
Bahan/peralatan Merk/pembuat/setara
13.4 Blackzem
Kepala penangkal petir dipasang sedemikian rupa disangga oleh pipa galvanis (GIP) di
atas atap, sehingga tidak dapat rusak oleh hembusan angin dan tidak bocor sewaktu
hujan
Pasal 14
PEKERJAAN PLAFOND
14.1 Bahan
14.1.1 B a h a n
Rangka Hollow (anti karat galvalum).
Gypsum 9 mm setara Jayaboard.
Lambresering kayu
Plastering Accessories .
Jointing Compound dari Jayaboard
14.1.2 Ukuran :
Profil hollow 2/4 dan 4/4 cm galvalum
Penggantung galvalum
Atau bahan lain atas petunjuk dan persetujuan Direksi
Hal - 25
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
14.2 Pelaksanaan
a. Balok induk minimum dipasang tiap jarak 60 cm.
b. Jarak balok-balok disesuaikan dengan pemasangan penutupnya.
c. Rangka plafond harus digantung dengan baik dan kokoh pada kuda-kuda
di atasnya.
d. Sistem sambungan harus sudah cukup kuat, sedang paku-paku dan alat
penyambung lainnya hanya sebagai pelengkap.
e. Ukuran dan pola plafond harus sama dengan gambar atau mendapat
persetujuan Direksi.
Pasal 15
PEKERJAAN LISTPLANK
Pasal 16
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
16.1.2 Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan plesteran dimulai, semua permukaan supaya
dibersihkan terlebih dahulu dari bekas-bekas kotoran spesi kemudian
disiram air sampai jenuh.
Hal - 26
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
16.2.1 Bahan
Bahan – bahan seperti pasir halus, semen, mill tembok dan air adukan
mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.
16.2.2 Pelaksanaan.
Lakukan pekerjaan acian setelah plesteran/beton berumur 7 hari.
Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap
untuk diaci.
Lakukan pembasahan/penyiraman dengan air terhadap
plesteran/beton/bidang yang akan diaci.
Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm.
Gunakan jidar aluminium untuk meratakan acian.
Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan
menghaluskan acian secara merata dan tidak bergelombang.
Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7
hari, dan setelah itu acian baru dikeringkan.
Setelah acian benar – benar kering dan atas persetujuan
Direksi/Pengawas pekerjaan, pekerjaan pengecatan/plamiran baru dapat
dilaksanakan.
Pasal 17
PEKERJAAN WATER PROFING
17.1 Bahan
Waterprofing : Setara Sika
17.2 Lingkup pekerjaan
Pekerjaan water profing dilakukan pada lantai KM/WC dan talang beton, atau ditunjuk
lain pada gambar rencana.
Hal - 27
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
17.3 Pelaksanaan
Pelajari spesifikasi bahan dan methode aplikasi water profing pada
brosurnya.
Cek dan lakukan penyempurnaan dan perbaikan pada bidang yang akan
di water profing agar benar – benar terbebas dai lubang, celah atau
keropos/pori yang dapat mengganggu penutupan water proofing.
Pastikan pekerjaan terkait di lokasi tersebut seperti listrik, air dan lain –
lain telah selesai dikerjakan.
Bidang yang diwater profing harus bersih dari debu dan kotoran lain
yang dapat mengurangi daya rekat water profing.
Lakukan cement base secara merata.
Lakukan aplikasi water profing lapis pertama dikuaskan dalam arah
secara merata, setelah lapis pertama kering kuaskan lapis kedua secara
menyilang dengan arah lapis pertama secara merata, dan setelah lapis
kedua kering lakukan aplikasi lapis ketiga dengan merata secara
menyilang dari lapis ketiga.
Lakukan test water profing minimal 24 jam, setelah itu plesteran dak
talang baru bisa dilanjutkan, sedangkan untuk KM/WC pasangan
keramik lantai baru bisa dilaksanakan.
Permukaan beton yang akan di waterprofing harus bersih dari segala
kotoran seperti debu, minyak, spesi dan lainnya. Campurkan bahan
adonan waterprofing ( liquid + powder ) dengan perbandingan dalam
berat (1 : 2.6) diaduk sampai merata. Lapisan pertama permukaan beton
di coating/aplikasikan dengan sikat bulu plastik sampai merata di
permukaan beton. Setelah kering, dilanjutkan dengan coating tahap
kedua, coating tahap ketiga dilaksanakan setelah tahap kedua
kering.Aplikasi pertama kearah horisontal dan aplikasi kedua ke arah
vertikal. Hasil yang diharapkan, permukaan beton tidak bocor. Jika
setelah permukaan beton diwaterprofing masih terjadi kebocoran, maka
pemborong wajib mengulang kembali pekerjaan coating sampai beton
tidak bocor lagi.
Pasal 18
PEKERJAAN PENGECATAN
18.1 Bahan
Untuk cat tembok luar digunakan cat dari produk dengan kualitas setara
Vinilex atau Dulux, yang tahan terhadap cuaca atau sesuai dengan petunjuk
dan persetujuan Direksi.
Untuk cat bagian dalam tembok bangunan menggunakan cat dengan kualitas
setara Vinilex atau Dulux.
Jenis dan warna cat sesuai dengan petujuk Direksi selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum pekerjaan pengecatan, Pemborong harus mengajukan
daftar cat yang akan digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.
Politur setara Mowilex digunakan untuk polituran daun pintu panil dan Kusen.
Hal - 28
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
18.2 Pelaksanaan.
Tembok/Plafond
Pastikan permukaan tembok/plafond yang akan dicat dalam keadaan
kering, bebas dari segala jenis kotoran yang melekat.
Setelah tembok benar-benar bersih, oleskan Plamur keseluruh
permukaan tembok/plafond.
Setelah Plamur cukup kering diamplas halus, dilanjutkan dengan
lapisan pertama top coating.
Lapisan kedua top coating dilanjutkan setelah lapisan cat pertama
betul-betul kering ( jangan sekali-kali melakukan pengecatan lapis
kedua sebelum lapisan pertama betul-betul kering,karena akan
berakibat kegagalan pengecatan,cat akan meleleh dan tertarik oleh
kuas/roll)
Cat Kayu/Besi
Pastikan seluruh bidang permukaan kayu/Besi yang akan di cat telah
bersih dari segala kotoran, dan telah diamplas halus.
Lapisan pertama/meni menggunakan Cat Primer ( Kayu/besi).
Setelah itu permukaan kayu di amplas lagi sampai halus.
Setelah kering dilanjutkan dengan lapis pertama top coating dengan.
Lapisan kedua top coating dilakukan setelah lapisan pertama benar-
benar kering.
Bidang cat rata, tidak bergelombang, tidak retak dan warnanya sama.
Bebas dari kotoran-kotoran / noda-noda lain.
Benangan dan alur-alur harus tajam dan lurus.
Pasal 19
PEKERJAAN SANITAIR
Hal - 29
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Hal - 30
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pasangan pipa air kotor dan kotoran harus dipasang dengan kemiringan tidak
kurang dari 1 : 100 dan untuk penyaluran ke bawah harus dipasang tegak.
Pipa air harus dipasang sebaik mungkin dengan tidak ada kebocoran –
kebocoran, sehinggan tidak ada bau busuk yang keluar.
Untuk pipa panjang diusahakan sedikit mungkin ada sambungan.
Pipa – pipa dipasang sedemikian rupa shingga tidak banyak terjadi tekanan –
tekanan dari luar dan diklem setiap jarak maksimal 1,5 m.
Semua benda yang dapat menyumbat harus dibersihkan dari dalam pipa
sebelum fitting dipasang. Uliran harus dipotong dengan teliti agar yang
kelihatan di luar fitting tidak lebih dari 3 ulir.
Ujung – ujung pipa dan lubang pipa lainnya harus tertutup selama dalam
persiapan pemasangan.
Saluran kotor dan kotoran harus terpasang tertutup dari pandangan umum.
Sebelum semua pekerjaan perpipaan dinyatakan selesai terpasang, harus ditest
terlebih dahulu terhadap kelancaran dan kebocoran – kebocoran.
Hal - 31
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
selama 1(satu) jam tekanan tidak berubah atau turun, test dinyatakan berhasil
dan dapat diterima.
Sebelum dilaksanakan pengujian semua udara harus dikeluarkan dari dalam
pipa dengan cara mengisi pipa dengan air sampai penuh. Bila pada jalur pipa
yang diuji tidak terdapat valve pembuangan udara (air valve) rekanan dapat
memasang kran pembuang udara pada tempat yang disetujui direksi proyek.
Setelah udara habis terbuang dari dalam pipa, keran pembuang udara dapat
dituup rapat-rapat dan kemudian pengujian dapat dilakukan.
Saat-saat dilaksanakan pengujian, semua keran-keran harus dalam keadaan
tertutup.Lama pengujian dilaksanakan minimum 60 menit.
Pipa dan perlengkapan lain yang rusak harus diganti dengan yang baru.
Penambalan dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
Rekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang.
Air yang dipakai untuk mencuci pipa tersebut adalah air bersih
(portable) yang di setujui direksi proyek. Pengurasan dilaksanakan mulai dari
ujung pipa yang sudah dipasang dan dibuang kesaluran-saluran drainage,
secara berangsur-angsur segala kotoran-kotoran yang ada didalam pipa
dibersihkan.
Hal - 32
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pasal 20
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
Hal - 33
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1
Pasal 21
PENUTUP
21.2 Untuk biaya upacara bangunan yang telah selesai dikerjakan ditanggung oleh
Pemborong dengan klasifikasi maksimal tingkat madya, tanpa memasukan nilainya
dalam penawaran.
21.3 Apabila pada uraian dan syarat-syarat pekerjaaan, atau hal-hal lain yang berkaitan
dengan kegiatan ini belum disebutkan namun hal tersebut secara teknis menuntut
harus dikerjakan yang sama sekali tidak bisa ditiadakan, maka hal-hal tersebut menjadi
tanggung jawab Pemborong.
Hal - 34