Anda di halaman 1dari 34

DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1

URAIAN UMUM

Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan dimengerti bersama
– sama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang pekerjaan
yang harus dilaksanakan oleh Pemborong. Identitas pekerjaan seperti peta lokasi, tempat
pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana. Dalam uraian ini disebutkan
detail dari spesifikasi teknis untuk Kegiatan Pembangunan Ruang Perpustakaan dan
Lab. Komputer SD No. 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani dan pengerjaannya akan
diselenggarakan secara hati-hati dan efisien, disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini
dan dengan petunjuk-petunjuk Direksi.

Pasal 2

PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan meliputi :


2.1 Pembersihan Lapangan dan Pembongkaran:
Halaman/lapangan kerja terutama dimana lokasi tempat bangunan harus dibersihkan
terlebih dahulu dari pembongkaran bangunan lama. Sisa pembongkaran dibuang dari
lokasi site secepatnya sebelum dilaksanakan uitzet. Segala biaya pembongkaran dan
pembersihan menjadi tanggung jawab pemborong.
2.2 Uitzet /Pengukuran dan pemasangan Bouplank:
 Ukuran-ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) telah ditetapkan dalam gambar
rencana.
 Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar
perincian maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau
ditanyakan pada Direksi Teknis.
 Sebagai ukuran pokok ± 0,00 disesuaikan dengan ukuran gambar rencana.
 Dengan ketentuan tersebut Pemborong, Perencana, Direksi Teknis dan Pengawas
akan menetapkan patok duga ± 0,00 tersebut di lapangan dan dibuat dari patok
beton yang sifatnya permanen yang dipelihara selama pelaksanaan pembangunan
atau tanda lainnya yang bersifat permanen selama pelaksanaan pekerjaan.
 Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan antara lain dengan
mempergunakan alat-alat Waterpass dan Theodolith atau berpedoman pada
bangunan yang telah ada.
 Setelah Ukuran ditetapkan, baru dilanjutkan dengan pemasangan papan Bouplank.
Kayu papan yang digunakan minimal dari kelas kuat II dengan ukuran lebih

Hal - 1
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

kurang 2/20 cm dan usuk 4/6. Bouplank dipasang dari titik luar Bangunan dengan
jarak kurang lebih 2 meter atau sesuai kondisi lapangan.
 Perlengkapan Peralatan Perancah kerja agar dipersiapkan lebih awal sebelum
memulai proses Pekerjaan.

2.3 Mobilisasi Peralatan dan Material


Semua peralatan kerja yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus sudah
dipersiapkan oleh Pemborong. Peralatan tersebut harus dalam kondisi baik dan
laik pakai. Jika dalam masa pelaksanaan pekerjaan, peralatan mengalami
kerusakan/tidak bisa dipergunakan, pemborong harus segera menyiapkan
peralatan pengganti yang baru yang laik pakai. Penempatan material di areal site
harus dikonsultasikan dengan Direksi Tenis, agar tidak mengganggu pekerjaan
selama proses pekerjaan berlangsung.
2.4 Papan Nama Proyek.
Papan nama kegiatan dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam tanah
dengan ketinggian 2 meter. Ukuran Papan Nama Proyek adalah
80 x 120 cm, terbuat dari bahan multiplek tebal 9 mm, dicat dasar warna putih,
tulisan warna biru, besar huruf disesuaikan.
Letak pemasangan Papan Nama pada lokasi proyek dan Redaksi Papan Nama agar
dibuat sebagai berikut :
 Kop Pemda Badung pada bagian paling kiri atas
 Judul Kegiatan
 Nilai Kegiatan
 No. Kontrak
 Masa Kontrak
 Sumber Biaya
 Pelaksana.
 Konsultan Pengawas

2.5 Administrasi dan Dokumentasi.


Pemborong harus menyiapkan administrasi pelaksanaan pekerjaan antara lain :
Request, Gambar shop Drawing, laporan harian pelaksanaan , laporan mingguan,
prestasi fisik pekerjaan, Time schedule pekerjaan dan foto-foto kemajuan
pekerjaan dibuat sesuai dengan laporan prestasi pekerjaan, sekurang-kurangnya
pada saat dilakukan opname kemajuan pekerjaan.
Yang tidak termasuk pekerjaan persiapan akan tetapi pemborong wajib
menyiapkan dan menyediakan adalah :
a. Pagar pengaman
Pemborong wajib membuat pagar pengaman di sekeliling areal site, dengan
menggunakan seng atau gedeg atau bahan lainnya dengan ketinggian
minimal 2 meter. Penempatan pagar pengaman supaya dikoordinasikan
dengan pihak Direksi Teknis.

Hal - 2
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

b. Kantor Direksi dengan luas ± 9 m2 (atau disesuaikan dengan kondisi yang


memungkinkan di lapangan) untuk kegiatan/ruang kerja Direksi
Teknis/pengawas, rapat-rapat rutin lapangan dan lain-lain, dengan
perlengkapan sebagai berikut :
 Meja rapat lengkap kursi untuk lebih kurang 15 orang.
 2 stel meja tulis dan tempat duduk.
 Almari/Rak penyimpan alat-alat Kantor/pengawasan.
 Papan tulis/white board ukuran 90 x 120 cm.
 Sepatu karet dan helm proyek.
 Kotak P3K beserta isinya

Kantor Direksi harus terang, aman dan nyaman, serta selalu terjaga
kebersihannya. Penempatan /lokasi dari kantor Direksi harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi Teknis.
c. Kantor Pemborong, Gudang bahan dan los kerja luasnya disesuaikan
dengan kebutuhan dan keamanan kerja para pekerja serta terlindungnya
bahan banguan dari cuaca dan hujan.
d. WC darurat untuk Direksi, Pemborong dan pekerja secukupnya serta
tersedia cukup air dan terjamin kebersihannya.
e. Kantor direksi, kantor Pemborong/Los Kerja serta wc darurat setelah
selesainya pekerjan adalah milik pemborong dan segera harus dibersihkan
dari tempat pekerjaan.
f. Lampu penerangan, jika diperlukan untuk pekerjaan pada malam hari.

2.6 ACUAN NORMATIF


Dalam pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus memahami, mengikuti semua
persyaratan yang ditentukan dalam rencana kerja dan syarat-syarat termasuk
standar material yang akan dipakai yang mengacu pada SNI ( Standar Nasional
Indonesia, SII ( Standar Industri Indonesia ). Jika spesifikasi material yang
disaratkan belum ada dalam standar SNI dan SII, maka dapat dipakai standar lain
yang lebih tinggi kualitasnya dari standar Nasional diatas antara lain:
 ISO : International Organization for Standardization
 JIS : Japanese Industrial Standart
 BS : British Standart
 DIN : Deutsche Industrie Norm
 AWWA : American Water Works Association
 ASTM : American Society for Testing and Materials
 ANSI : American National Standard Institute
 AS : Australian Standard
 AWS : American Welding Society

Hal - 3
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

Pasal 3
PEKERJAAN TANAH, GALIAN DAN URUGAN

3.1 Pekerjaan Tanah


1. Sebelum memulai pekerjaan pasangan bouwplank, Pemborong harus yakin bahwa
semua permukaan tanah, baik tanah datar maupun garis transis yang tercantum
dalam gambar adalah benar.
2. Jika belum merasa yakin terhadap kebenaran keadaan permukaan tanah,
Pemborong harus melaporkan secara tertulis kepada Direksi untuk selanjutnya
diselesaikan bersama.

3.2 Urugan dan Penimbunan Tanah


1. Bila akan ada penimbunan tanah, terlebih dahulu harus dilakukan pengupasan
lapisan atas tanah (stripping) minimal setebal 30 cm dengan tujuan untuk
menghilangkan lapisan rumput, sisa-sisa akar tanaman, tanah humus dan benda-
benda lainnya yang dapat mengganggu kekuatan tanah.
2. Pemborong harus selalu menyediakan pompa air untuk menghindari genangan air
dan lumpur di tempat kerja.
3. Tanah urug harus bebas dari kotoran. Hasil dari pengurugan harus padat dan
mencapai peil yang dibutuhkan.
4. Galian dan urugan (cut & fill) pada tapak harus dilakukan secermat mungkin untuk
menghindari adanya pekerjaan ulangan.
5. Urugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum lapisan 30 cm dan
setiap lapis dipadatkan secara mekanis, dengan menggunakan Stamper.
6. Setelah seluruh pengurugan selesai, hasil pengurugan harus berada dalam kondisi
baik, padat dan stabil. Apabila hasil urugan belum baik, maka pengurugan harus
diulang sampai mendapat persetujuan Direksi.
7. Urugan dengan tenaga manusia hanya dapat dilakukan untuk daerah-daerah urugan
yang tidak akan menerima beban besar. Pemadatan dilakukan dengan stamper.
Pemadatan dilakukan pada setiap lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm.
8. Kepadatan yang disyaratkan untuk kosntruksi tanah urug adalah :
 Lapisan tanah lebih dari 30 cm di bawah permukaan sub grade, harus mencapai
90 % dari kepadatan (kering) maksimum.
 Lapisan tanah kurang dari 30 cm di bawah permukaan sub grade, tanah dasar
tanpa kolusi dan tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis kurang dari 25
cm, harus mencapai 100 % kepadatan (kering) maksimum.
 Tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis sama dengan atau lebih besar dari
25 cm, terlebih dahulu harus diturunkan indeks plastisnya.
 Selama pemadatan berlangsung, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar
dari 2 % kadar air optimum.

3.3 Pekerjaan Urugan


1. Urugan Pasir
 Bahan urugan pasir adalah pasir urug atau pasang sesuai dengan kebutuhan.
 Pasir urug harus bebas dari kotoran dan biji-bijian yang dapat tumbuh.
 Urugan pasir digunakan untuk menguatkan lapisan tanah dibawah pondasi
dan lantai

Hal - 4
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

 Pemadatan pasir urug menggunakan handpress atau stamper dan dengan


penyiraman secukupnya.
 Pengukuran ketebalan pasir yang dilakukan setelah pasir direndam air dan
dipadatkan.

3.4 Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan Pondasi.

1. Penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan dasar, tanda peil lantai serta
sumbu dinding dan kolom disetujui Direksi.
2. Semua pekerjaan galian tanah pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja,
dan tanah kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau untuk
mengurug site dan peilnya belum sesuai dengan peil rencana atau dibuang.
3. Pemborong bertanggung jawab penuh, bilamana pekerjaan galian tersebut melalui
atau mengganggu jaringan instalasi yang ada dibawah tanah, dengan membuat
perlindungan/saluran sementara.
4. Pemborong harus menjaga hasil galian dari longsoran, genangan air dan hal-hal lain
yang dapat merusak hasil galian.
5. Setelah galian disetujui Direksi, pekerjaan pondasi segera dapat dimulai.
6. Pemborong harus dapat menjaga keutuhan bangunan yang sudah ada apabila
didekat bangunan tersebut diadakan penggalian.

3.5 Galian Tanah Lebih dan Galian Salah


Apabila kedalaman tanah galian melebihi dari yang ditentukan atau galian tanah yang
tidak pada tempatnya, maka Pemborong wajib mengurug kelebihan/kesalahan galian
tersebut dengan bahan yang sesuai dengan syarat pengisian bahan pondasi/sesuai
dengan spesifikasi pondasi sampai batas kedalaman/keadaan yang dikehendaki.

3.6 Hasil Akhir


Perataan, pembentukan kemiringan, pembentukan transis, pemadatan dan pekerjaan
tanah lainnya harus sesuai dengan yang dikehendaki dan hasilnya telah mendapat
persetujuan Direksi. Yang dimaksud tanah datar disini adalah tanah yang mempunyai
kemiringan 2 – 5 %

Pasal 4

PEKERJAAN PONDASI

4.1 Pondasi Setempat /Foot Plat.

4.1.a Galian untuk pondasi setempat sesuai dengan dimensi yang tercantum pada
gambar perencanaan.

4.1.b Prosedure Pengecoran.

Selesai galian, sebelum dimasukannya besi tulangan, kondisi dasar galian


diberi timbunan pasir 5 cm dan dicor dengan beton K.225, tebal 20 cm (lantai
kerja). Kemudian dilakukan pengukuran ulang kedalaman.
Hal - 5
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

Pengecoran menggunakan beton K-275 dengan slump 14 cm, untuk mendapat


beton dengan workabilitas yang tinggi sehingga memudahkan dalam proses
pengecoran, pengecoran dilakukan sampai dengan level/kedalaman yang
ditentukan.

4.1.c Pekerjaan Pemeriksaan.


Untuk menjamin pelaksanaan pengecoran berjalan baik, maka dalam
pencampuran harus selalu konstan sesuai dengan Job Mix Formula (JMF).

Pasal 5
PEKERJAAN PASANGAN

5.1 Pasangan Batu Kosong

 Batu kosong yang dipergunakan adalah batu sungai yang dibelah dan tidak
porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm.
 Pemecahan batu harus dilakukan di luar batas bowplank bangunan.
 Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dan tidak mengandung benda
yang lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja,
kemudian disiram dengan air secukupnya.
 Pasangan batu kosong dipasang dengan ketebalan sesuai gambar kerja
kemudian diisi dengan pasir dan disiram dengan air sampai semua celah –
celah antara batu yang satu dengan yang lain terisi penuh dengan pasir.
 Batu kosong terpasang padat.

5.2 Pasangan Batu Kali


a. B a h a n

 Batu kali yang dipergunakan adalah batu kali yang dibelah atau batu gunung
yang keras dan tidak porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm.
 Tidak dibenarkan menggunakan batu kali bulat atau batu endapan. Pemecahan
batu harus dilakukan diluar batas bouwplank bangunan.
 Semen, pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan dalam
pekerjaan beton.
 Penggunaan adukan :
Kecuali ditunjukkan lain dalam gambar, adukan spesi yang digunakan adalah 1
pc : 6 ps

b. Pemasangan

 Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dan tidak mengandung benda
yang lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja.
Kemudian disiram dengan air secukupnya.
 Pada setiap pokok galian dibuat profil pondasi terbuat dari kayu atau bambu
dengan ukuran sesuai dengan ukuran pondasi yang akan dibuat.

Hal - 6
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

 Pasangan batu kosong (aanstamping) dipasang dengan ketebalan sesuai


gambar kerja kemudian diisi dengan pasir dan disiram dengan air sampai
semua lubang batu terisi penuh dengan pasir.
 Batu kali yang telah dibasahi, dipasang dengan adukan yang ditentukan dalam
gambar.
 Batu kali terpasang padat dan diantara batu kali harus dilapisi oleh adukan.
Tetapi atas dari pondasi batu kali harus datar.
 Untuk pondasi batu kali yang menumpu kolom beton bertulang harus
dilengkapi dengan stek-stek berdiameter sama dengan tulangan kolom yang
akan ditumpunya.

5.3 . Pasangan Bata Merah

a. Bahan

 Semua bata merah yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar
ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja.
 Semua bata merah yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata
merah yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan
Direksi.
 Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan bata merah
mengikuti ketentuan peraturan pekerjaan beton.

b. Pemasangan.

 Sebelum dipasang, bata merah harus dibersihkan terlebih dahulu sampai bebas
dari kotoran.
 Secara umum, bata dipasang dengan adukan jenis A5 (1 pc : 6 ps).
 Adukan A1 (1 pc : 2 ps) digunakan untuk pasangan dari atas sloof sampai 20
cm diatas lantai jadi. Dan juga untuk pasangan bata merah yang akan
berhubungan langsung dengan air, seperti pada tembok toilet, pasangan riol,
septictank dan bak kontrol, digunakan adukan A1. Adukan A2 (1 pc :3 ps)
digunakan untuk ujung-ujung tembok, sudut, pinggiran lubang dan pekerjaan
lain sesuai dengan petunjuk Direksi.
 Pasangan bata merah dilakukan secara bertahap dan setiap hari tingginya tidak
lebih dari 100 cm atau 5 lapisan bata merah, yang diikuti dengan cor kolom
praktis.
 Pembuatan lubang steger pada pasangan bata merah sama sekali tidak
dibenarkan.
 Semua angker, pipa dan peralatan lainnya harus dipasang bersamaan dengan
pasangan bata merah.
 Setelah bata merah terpasang, adukan, nat/siar harus dibersihkan dengan sapu
lidi dan kemudian disiram dengan air.
 Hasil dari pasangan bata merah adalah sesuai dengan gambar kerja. Kerugian
akibat kesalahan pemasangan bata merah, sepenuhnya menjadi tanggungan
Pemborong.

Hal - 7
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

5.4 . Pasangan Batako

a. B a h a n

 Semua batako yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar
ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja.
 Semua batako yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata
merah yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan
Direksi.
 Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan batako mengikuti
ketentuan peraturan pekerjaan beton

b. Pelaksanaan pemasangan batako :

 Batako yang dipakai harus Batako utuh yang tanpa cacat, kecuali pada sudut-
sudut pertemuan dapat dipakai batu bata potongan dengan ukuran yang
semestinya.
 Bila dalam pasangan terdapat bata cacat bata ini harus diganti atas beban
pelaksana.
 Semua sambungan antar batako harus terisi penuh oleh adukan dengan jarak
siar yang seragam.
 Jarak siar batu batako rata-rata 12,5 mm dengan toleransi 2,5 mm.
 Dalam 1 hari pasangan Batako tidak boleh lebih tinggi dari 1 m.
 Pengakhiran pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak bergigi
untuk untuk menghindari retak kemudian hari.
 Pasangan batako diatas kusen atau bidang terbuka lainnya harus dipasang
berdiri ( Pasangan Rolag ).
 Baik tertera dalam gambar atau tidak, tembok bata harus diperkuat dengan
kolom atau ring beton praktis pada luas paling besar 12 m2 atau paling jauh
setiap jarak 4 m1.
 Pada tempat yang akan terdapat rangka kayu / Kusen, Pasangan bata
hendaknya ditinggalkan sampai kusen tersebut terpasang dengan baik.
 Semua angker-angker kusen dan lain-lain harus ditunjukkan dulu kepada
Direksi sebelum pekerjaan dilanjutkan. Alur-alur tersebut harus diisi penuh
dengan adukan dan angker-angker ditanam dengan beton campuran 1 Pc : 2 Psr
: 3 Krk didalam tembok.
 Semua pasangan harus rapi, rata, baik horisontal maupun vertikal. Penjepitan
dengan benang harus dilakukan tiap-tiap jarak tidak lebih dari 30 cm. Semua
pertemuan agak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.
 Semua pasangan harus dilindungi dari sinar matahari langsung dan pasangan
baru harus selalu dibasahi selama 3 hari dengan karung basah, atau alat
pembasah lainnya.

Hal - 8
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

5.5 . Pasangan Paving Block

a. Bahan

 Paving yang dipakai adalah paving press dengan ukuran 20 x 20 tebal 6 cm


dengan kekuatan tekan K 225 kg / cm2.
 Kansteen beton cetak/kerb/beton pengunci dengan ukuran sesuai gambar.

b. Toleransi Dimensi
 Perbedaan ukuran paving rata – rata tidak lebih dari 2 mm setiap paving.
 Kerataan permukaan masing – masing paving tidak lebih dari 0,3 mm.
 Kemiringan permukaan untuk keperluan drainage dibuat rata – rata max.
2 % kearah pembuangan kecuali pada tikungan menyesuaikan gambar.
 Alur paving sesuai standar pabrik.
 Ketebalan rata – rata minimal 6 cm.
 Paving yang tidak memenuhi standar toleransi tidak diterima ( ditolak).
 Ukuran paving menyesuaikan dengan gambar rencana.

c. Pengujian contoh Paving block.


 Contoh paving block yang akan dipasang kuat tekannya harus
diuji terlebih dahulu dilaboratorium yang direkomendasikan oleh Direksi.
 Contoh Paving yang diuji adalah yang akan dipasang di lapangan di
ambil secara acak.
 Setiap kurang lebih 30 m2 paving block yang akan dipasang harus
diwakili 1 buah benda uji untuk pengetesan kuat tekan.
 Jumlah benda uji paving keseluruhan minimal 10 buah.
 Ketahanan aus dari paving juga diuji dengan menggunakan Mesin
aus (SNI.03-0028-1987). Cara uji ubin semen. Ketahanan aus maksimal
0,149 mm/menit.
 Penyerapan Air dari paving juga perlu diuji sehingga di dapat
penyerapan air rata-rata maksimal 6%.
 Paving block dan kansteen cetak yang tidak memenuhi persyaratan kuat
tekan berdasarkan hasil pengujian di laboratorium , tidak akan diterima
(ditolak).

d. Persyaratan Pasir
 Pasir Perata Berfungsi
sebagailapis perata yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan
Paving block memposisikan diri terutama dalam proses penguncian.
 Pasir Pengisi
Pasir pengisi ini diisikan pada celah – celah diantara Paving block
dengan fungsi utama memberikan kondisi kelulusan air, menghindarkan
bersinggungannya .

e. Persyaratan dan tata cara pemasangan paving


 Pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan
base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga
mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang
sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base.

Hal - 9
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

 Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis diatas lapisan
pasir alas.
 Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang
dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang
sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing
diujung benang tersebut.
 Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah
penggelaran pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung
antar block dengan membuat jarak celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk
pengisian pasir halus.
 Memasang paving harus maju, dengan posisi si pekerja diatas block
yang sudah terpasang.
 Pengisian pasir halus harus segera kita lakukan setelah
pamasangan paving dan segera dilanjutkan dengan pemadatan
paving.
 Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat
compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50 m2 dengan17 gaya
sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan
frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan
bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan
meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan
paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat
memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis
joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving
tersebut.Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran
yang pertama ditujukan untuk memadatkan pasir alas dengan
penurunan 5 - 15 mm (pasir yang dipakai).Pemadatan putaran kedua,
disertai dengan menyapu pasir pengisi celah/naat block, dan
masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.

f. Hasil akhir
 Bidang pasang paving rata atau tidak bergelombang, padat , tidak cacat, (
pecah / patah terbagi ).
 Alur –alur harus lurus dengan ukuran yang sama.
 Siar terisi penuh dengan pasir halus / mortar.
 Air mengalir lancar kesaluran drainage jalan dengan kemiringan maximal
2 %.
 Permukaan paving harus bersih dari bekas – bekas semen dan
kotoran lainnya.

Pasal 6
PEKERJAAN BETON
6.1 Pengertian
Beton merupakan hasil suatu adukan yang merata dari bahan-bahan : air, semen (pc)
dan agregat (pasir dan kerikil/batu pecah).
Adukan tersebut akan mengeras beberapa jam sesuai dengan usia beton tersebut.

Hal - 10
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

6.2 Bahan Beton


6.2.1 A i r
Air yang digunakan dalam air yang bersih, tidak mengandung minyak, garam,
kotoran organik atau bahan–bahan lain yang dapat merusak beton dan besi.
6.2.2 S e m e n
Semen merupakan bahan yang terpenting untuk membuat beton. Semen
merupakan bahan yang dapat menjadi keras apabila diberi air. Dengan
demikian maka semen menjadi bahan yang mempersatukan butir-butir pasir
pasir dan kerikil menjadi satu kelompok.
Semen yang akan digunakan sebagai bahan pembuat beton bertulang dan
diisyaratkan memenuhi ketentuan yang tercantum dalam N I 18.
6.2.3 Agregat terdiri dari agregat halus yaitu pasir dan agregat kasar kerikil atau batu
pecah.

6.2.4 P a s i r
Penggunaan pasir untuk beton harus memenuhi syarat sebagai berikut :
 Pasir halus mempunyai tekanan hancur yang lebih besar dari pada tekanan
hancur semen yang telah menjadi keras.
 Tidak mengandung lumpur lebih dari 5 % ditentukan terhadap berat
kering.
 Tidak mengandung bahan–bahan organik.
 Butiran pasir mempunyai diameter antara 0 – 5 mm dan memenuhi analisa
kerja (PBI-1971).
6.2.5 Kerikil dan Batu Pecah
Penggunaan kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
 Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori
dengan besar butir lebih dari 5 mm.
 Dimensi maksimum kerikil tidak lebih dari 2,5 mm dan tidak lebih dari
seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
 Tidak mengandung lumpur lebih dari 1 % ditentukan terhadap berat
kering.
 Tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat-zat yang
reaktif alkali.
 Besar butir beraneka ragam dan memenuhi analisa kerja (PBI – 1971).
6.3 Semen

6.3.1 Semen yang dipakai adalah semen portland type I dari merk yang setara Gresik
dan mendapat persetujuan Direksi dan memenuhi syarat PBI - 1971.
6.3.2 Selama pengangkutan dan penyimpanan, semen tidak boleh kena air dan
kantongnya harus asli dari pabriknya dan tetap utuh dan tertutup rapat.
6.3.3 Semen yang sudah membeku, tidak dibenarkan dipakai dalam pekerjaan ini.

 Semen disimpan pada tempat yang beralas dari kayu yang tingginya tidak
kurang dari 30 cm dari lantai.
 Semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2,00 meter.
 Pengeluaran semen dari tempat penyimpanan berurutan sesuai dengan
datangnya semen ditempat penyimpanan.

Hal - 11
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

6.3.4 Untuk pekerjaan beton yang berhubungan langsung dengan tanah, dimana air
tanah mengandung kadar sulfat lebih dari 300 ppm, maka harus digunakan
semen khusus yang memiliki ketahanan terhadap sulfat (Semen Type V)

6.4 Pasir dan Kerikil Beton

6.3.1 Pasir dan kerikil beton harus bersih dari segala kotoran seperti bahan organis,
tanah/ lumpur, kapur, garam dan sebagainya, tidak poreus dan sesuai
dengan PBI - 1971.
6.3.2 Bahan pengisi (pasir dan kerikil) harus disimpan ditempat yang bersih dan
dicegah agar tidak terjadi pencampuran antara bahan yang satu dengan yang
lainnya dan terlindung dari pengotoran.

6.5 Air Beton dan Bahan Campuran Tambahan (Admixture).

6.5.1 Air untuk adukan dan untuk merawat beton harus bersih dan bebas dari semua
kotoran yang dapat merusak daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu
beton.
6.5.2 Bahan campuran tambahan bila dipandang perlu dapat digunakan untuk
mempercepat pengerasan, perbaikan beton. Produk yang digunakan adalah
”Sika” atau bahan lain yang setara dan sesuai dengan sifat-sifat yang
diharapkan dan harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Bahan-
bahan tersebut tidak boleh mengandung bahan-bahan yang merugikan sifat
beton bertulang.

6.6 Besi – Beton

6.6.1 Mutu besi beton yang digunakan adalah :


Mutu besi tulangan beton untuk diamater batang polos adalah BJ. Tp 24 (fy =
240 Mpa / 2400 kg/cm2),sedangkan mutu besi beton yang diprofil ( Deform /
ulir) minimal BJ.TP 40 (fy = 400 Mpa / 4000 kg / cm2), untuk tulangan baja
jaring (wire mesh ) BJ. Tp. 50 fy=500 Mpa / 5000 kg / cm2) dan ukuran sesuai
ketentuan dalam gambar. Simbol “Ø” ( menunjukkan Baja tulangan polos ),
Simbol “D” (menunjukan Baja Tulangan Deform/Ulir ). Simbol “M” tulangan
baja jaring ( wire mesh)
6.6.2 Semua besi yang dipakai diatas harus mempunyai sertifikat dari
produsen/pabrik. Ketentuan toleransi ukuran besi disesuaikan dengan standar
SII atau SNI.Merk besi yang digunakan setara KS,CS dan WS
6.6.3 Jika besi yang di datangkan ke lokasi tidak sesuai dengan yang tercantum
dalam sertifikat/diragukan, Direksi pekerjaan berhak memerintahkan
kontraktor untuk melakukan pengujian terhadap besi tersebut. Semua biaya
hasil pengujian menjadi tanggungan kontraktor. Bila hasil pengujian tidak
sesuai dengan yang tercantum dalam sertifikat, maka Direksi berhak menolak
semua besi tersebut.
6.6.4 Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dalam keadaan dingin,
sesuai dengan aturan yang berlaku. Panjang penyaluran besi beton dan panjang

Hal - 12
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

pengangkeran pada bagian-bagian konstruksi disesuaikan dengan gambar kerja


atau menurut aturan dalam SKSNI-1991.
6.6.5 Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat dan kotoran lain yang
dapat mengurangi daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi beton.
6.6.6 Besi beton harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar. Kemudian
dibentuk dan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat.
6.6.7 Kawat beton yang dipergunakan harus lazim dipakai, sehingga dapat mengikat
besi beton tetap pada tempatnya. Untuk mendapatkan mutu besi beton yang
diinginkan, dapat dipergunakan besi beton dari produk yang ditunjuk Direksi
Teknis.
6.6.8 Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan di alam terbuka untuk jangka waktu yang panjang.

6.6.9 Dalam segala hal, besi beton harus memenuhi ketentuan PBI - 1971 dan PBI
yang telah disempurnakan, serta diameternya harus sama dengan yang tertera
atau disyaratkan dalam gambar rencana.
6.6.10 Pemborong harus membawa hasil test laboratorium resmi dan contoh terhadap
semua jenis dan diameter besi yang akan dipakai untuk mendapatkan
persetujuan Direksi.
6.6.11 Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dalam keadaan dingin,
sesuai dengan aturan yang berlaku.
6.6.12 Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, dan kotoran lainnya
yang dapat mengurangi daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi
beton.
6.6.13 Besi beton harus dipotong dan di bengkokkan sesuai dengan gambar.
Kemudian dibentuk dan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempat.
6.6.14 Kawat beton yang dipergunakan harus yang lazim dipakai, sehingga dapat
mengikat besi beton pada tempatnya.
Untuk mendapatkan mutu besi beton yang diinginkan, dapat dipergunakan besi
beton dari produk yang ditunjuk Direksi.
6.6.15 Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan di udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.
6.6.16 Jaminan Mutu
a) Mutu bahan yang dipasok dan campuran yang dihasilkan, cara kerja dan
hasil akhir harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam
Seksi Standar Rujukan. Mutu performance beton yang ditargetkan adalah
kualitas “Beton Expose” terutama untuk Kolom, Balok, Listplang beton
dan Dinding beton dengan finishing expose.
b) Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas besi
yang dipasang dengan disahkan oleh Direksi Pekerjaan dan laporan
tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis

Hal - 13
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium. Penunjukan


Laboratorium Pengujian harus dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.

6.7 Cetakan Beton / Bekisting


6.7.1 B a h a n.

 Semua cetakan beton harus dibuat dari papan plywood yang tebalnya minimal
9 mm tergantung kualitas dan jarak rangka penguat cetakan tersebut.
 Cetakan untuk beton finishing kasar, harus terbuat dari papan terentang atau
dari bahan sejenis setelah mendapat persetujuan Direksi.
 Bahan steger (tiang penyangga) harus terbuat dari kayu bermutu baik. Bambu
tidak dibenarkan dipakai untuk steger.

6.7.2 Konstruksi

 Cetakan dibuat dan disangga sedemikian rupa sehingga dapat mencegah


getaran yang merusak, dan tidak merubah bentuk sebelum, selama pengecoran
berlangsung dan selama beton belum padat.
 Cetakan dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah pengecoran dan
pemadatan beton tanpa merusak konstruksi beton.
 Kayu steger (penyangga) harus dibuat sedemikian rupa dengan ukuran minimal
usuk 4/6 sehingga dapat menahan beban yang dipikulnya.
 Pemborong harus membuat shop drawing dari bagian-bagian konstruksi
cetakan / bekisting serta mendapat persetujuan Direksi.

6.7.3 Pelapis Cetakan

 Untuk mempermudah membuka bekisting beton, dapat digunakan melapis


cetakan dari bahan plastik yang dipasang sedemikian rupa dibagian dalam
cetakan sehingga mudah dilepaskan dan hasil cetakan rapi atau dari bahan yang
disetujui Direksi.
 Minyak pelumas, baik bekas maupun yang baru, tidak dibenarkan dipakai
sebagai pelapis cetakan.

6.8 Adukan Beton


6.8.1 Rencana Adukan
 Nama “jenis adukan” di bawah diberikan untuk setiap jumlah bahan pengisi
(pasir dan kerikil) terhadap 50 kg semen.
 Gradasi butiran bahan pengisi harus sesuai dengan syarat – syarat gradasi
dalam tabel dibawah ini :

Ukuran Ayakan Persentase Berat Yang Lolos


Standar Inch Agregat Pilihan Agregat
(mm) (in) Halus Kasar
50 2 - 100 - - -
37 1½ - 95-100 100 - -
25 1 - - 95-100 100 -
Hal - 14
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

19 ¾ - 35-70 - 90-100 100


13 ½ - - 25-60 - 90-100
10 3/8 100 10-30 - 20-55 40-70
4.75 #4 90-100 0-5 0-10 0-10 0-15
2.36 #8 - - 0-5 0-5 0-5
1.18 #16 45-80 - - - -
0.3 #50 10-30 - - - -
0.15 #100 2-10 - - - -

 Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel


terbesar tidak lebih dari ¾ dari jarak minimum antara tulangan baja
atau antara tulangan baja dengan acuan, atau antara perbatasan lainnya.
 Jenis adukan Beton :
Catatan : pc = portland cement m3
ps = pasir (bahan pengisi halus) m3
krl = kerikil (bahan pengisi kasar) m3
6.8.2. Kekuatan beton
 kuat tekan beton yang direncanakan adalah f’c= 25 Mpa

6.8.3. Pengadukan beton


Pencampuran bahan-bahan penyusun beton dilakukan agar diperoleh suatu
komposisi yang solid dari bahan-bahan penyusun berdasarkan rancangan
campuran beton. Sebelum diimplementasikan dalam pelaksanaan konstruksi di
lapangan, pencampuran bahan-bahan dapat dilakukan di laboratorium, untuk
mendapatkan formula rancangan sesuai rencana ( membuat Job Mix Formula).
Secara umum pengadukan beton dengan mesin ( batching plant) harus
disesuaikan dengan kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuatnya. Ketentuan waktu pengadukan minimal untuk campuran beton
yang volumenya lebih kecil atau sama dengan 1 m3 adalah 1.5 menit atau
menurut petunjuk direksi. Selama proses pengadukan, kekentalan campuran
beton harus diawasi terus dengan cara memeriksa nilai slump yang disesuaikan
dengan jarak pengangkutan.

6.8.4. Beton Dekking


 Beton dekking / ganjal 1 pc : 2 ps harus dibuat terlebih dahulu, sebelum
pekerjaan beton konstruksi dimulai. Dicetak setebal 2 cm berukuran 4 x 4 cm
atau sesuai dengan yang diisyaratkan, lengkap dengan kawat pengikatnya.
 Sesudah mengeras dan kering udara, beton dekking ini direndam dengan air.
 Untuk beton balok dan kolom, dipasang 10 (sepuluh) buah untuk setiap 1 m2
dengan ketebalan 3 cm. Dan untuk beton plat dipasang beton dekking dengan
ketebalan 2 cm sebanyak 5 buah untuk setiap 1 m2.

Hal - 15
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

 Selain beton dekking untuk balok yang mempunyai dua baris atau lebih
tulangan, harus diberikan ganjalan dengan besi beton dengan diameter yang
sama dengan tulangan rangkap. Ganjalan ini dipasang pada bagian samping
dan bawah balok sebanyak 3 buah untuk setiap 1 m2.

6.8.5. Adukan Beton “Ready Mix”


 Bila dipakai adukan beton “ready mix” nama dan alamat suppliernya harus
mendapat persetujuan direksi.
 Kontraktor bertanggung jawab penuh, bahwa adukan yang disuplai tersebut
memenuhi syarat spesifikasi dengan membawa hasil test laboratorium sesuai
dengan ketentuan yang disyaratkan dalam RKS dan menjamin kontinuitas
kedatangan setiap delivery.
 Direksi mempunyai wewenang untuk setiap saat meminta kepada kontraktor
untuk mengadakan percobaan mutu beton tersebut. Apabila mutunya diragukan
direksi berhak menghentikan dan menolak beton ready mix tersebut dan semua
kerugian yang ditimbulkan oleh hal ini menjadi tanggungan kontraktor.
6.8.6. Adukan beton “Site Mixing” (setempat)
 Adukan beton dibuat dengan alat pengaduk “batch mixer” dengan type dan
kapasitas yang mendapat persetujuan direksi.
 Kecepatan aduk sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatnya.
 Kapasitas aduk tidak boleh lebih dari yang diijinkan.
6.8.7. Syarat Mutu Beton
 Tidak boleh lebih dari satu diantara 21 nilai hasil percobaan kubus coba
berturut-turut terjadi kuat tekan karakteristik kurang dari yang direncanakan.
 Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari empat buah percobaan kubus coba
berturut-turut mempunyai kuat tekan kurang dari (Kr + 0,82 Sr). Sebaiknya
antara nilai tertinggi dan rendah diantara empat kubus hasil percobaan berturut-
turut tidak boleh lebih besar dari 4,30 x Sr

6.9 Pengecoran Beton


6.9.1 Proporsi perbandingan campuran semen dengan bahan pengisi (pasir dan
kerikil) adalah minimal. Jadi tidak dibenarkan untuk dikurangi semennya.
6.9.2 Sebelum adukan beton dicorkan, semua cetakan harus betul-betul bersih dari
kotoran seperti serbuk gergaji, tanah, minyak dan kotoran lainnya. Kemudian
cetakan tersebut dibasahi dengan air secukupnya, namun tidak boleh ada
genangan air pada cetakan tersebut.
6.9.3 Pengecoran baru bisa dimulai setelah mendapat persetujuan Direksi. Apabila
pengecoran beton dilakukan tanpa adanya persetujuan Direksi, maka kerugian
akibat pembongkaran, sepenuhnya menjadi tanggungan Pemborong.
6.9.4 Adukan harus homogen atau dengan warna yang merata dan harus sudah
dicorkan dalam waktu 1 ( satu ) jam setelah pencampuran dengan air dimulai.
6.9.5 Pengecoran suatu unit pekerjaan beton harus dilaksanakan terus menerus
sampai selesai dengan tanpa berhenti, kecuali mendapat persetujuan Direksi.
Tidak dibenarkan mengecor beton disaat hujan, kecuali ada tindakan
pengamanan Pemborong, terutama untuk meneruskan pengecoran suatu unit

Hal - 16
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

pekerjaan, yang mendapat persetujuan Direksi. Dalam hal ini Pemborong harus
berupaya agar beton yang baru dicorkan tidak dirusak oleh air.
6.9.6 Setelah dicorkan pada cetakan, adukan harus dipadatkan dengan alat penggetar
( vibrator ) yang berfrekuensi dalam adukan paling sedikit 3000 putaran setiap
menit.
Penggetaran dilakukan selama 20 detik setiap satu adukan yang dicorkan,
mulai pada saat adukan dicorkan dalam cetakan dan dilanjutkan dengan adukan
selanjutnya. Vibrator tidak boleh menyentuh cetakan dan besi beton yang salah
satu bagiannya telah dicor dengan adukan beton yang telah mengeras.
Penggetaran harus dilakukan sebelum adukan yang dicorkan mencapai 7,5 cm.
6.9.7 Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa, sehingga dapat dicegah adanya
pemisahan atau pengurangan bagian-bagian bahan. Adukan tidak boleh
dijatuhkan lebih dari 2 meter. Untuk kolom-kolom yang tinggi, harus dibuatkan
jendela-jendela dengan jarak vertikal tidak lebih dari 2 meter.

6.10 Toleransi-toleransi
6.10.1 Toleransi pada beton cetakan kasar.
 Toleransi terhadap posisi untuk masing-masing bagian konstruksi adalah 1 cm.
 Toleransi terhadap ukuran masing-masing bagian konstruksi
adalah -0,3 dan +0,5 cm.

6.10.2 Toleransi pada beton cetakan halus.


 Toleransi terhadap posisi untuk masing-masing bagian konstruksi adalah 0,6
cm.
 Toleransi terhadap ukuran masing-masing bagian konstruksi
adalah -0,2 dan +0,4 cm.
6.10.3 Toleransi posisi vertikal : 2 mm/m’.
6.10.4 Toleransi posisi horizontal : 1 mm/m’.

6.11 Penggunaan Beton


Pekerjaan beton digunakan untuk :
6.11.1 Bangunan : pondasi, sloof, kolom, balok lantai, plat lantai, ring, dan lain-lain
sesuai dengan gambar kerja.
6.11.2 Halaman : kanstein, beton rabat, pagar halaman dan lain-lain sesuai dengan
petunjuk gambar kerja

6.11.3 Penggunaan adukan beton yang berbeda dalam pekerjaan yang monolith
seperti pada pertemuan balok dengan kolom, perbedaan adukan beton supaya
dicorkan serentak atau berseling dimana beton yang mutunya lebih tinggi
dicorkan lebih dahulu, kemudian tidak lebih 20 menit, dicorkan beton yang
mutunya lebih rendah dan kemudian digetarkan sampai kiranya kedua mutu
beton tersebut saling mengikat. Pemasangan heavy duty sealant merk Sikaflex
15 LM untuk ”expansion joint” (pertemuan kolom/balok/lantai) ada dibawah
pengawasan Direksi.

6.12 Perawatan Beton


6.12.1 Beton Harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi pengauapan
cepat.
6.12.2 Beton harus dibasahai paling sedikit selama 7 hari setelah pengecoran.

Hal - 17
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

6.13 Perbaikan Permukaan Beton


6.13.1 Penambahan pada daerah yang tidak sempurna, keropos denngan cara grouting
setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setalah mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas. Bahan Grouting yang akan dipergunakan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi/Pengawas.
6.13.2 Jika ketidak sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima oleh Direksi/Konsultan Pengawas,
maka harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban
biaya kontraktor.
6.13.3 Ketidak sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur,
pecah/retak, ada gelembung udara, keropos, berlubang, tonjolan dan ada yang
lain yang tidak sesuai dengan bentuk diharapkan/diinginkan.

Pasal 7
PEKERJAAN RANGKA ATAP

7.1 Persyaratan Bahan.


a. Bahan untuk kuda - kuda menggunakan kontruksi baja ringan profil C - 85
b. Bergaransi resmi untuk material dari pabrik minimal 20 tahun.
c. Profil harus sudah mempunyai sertifikat ISO 9001.
d. Menyerahkan surat dukungan dari suplier baja dan menyertakan contoh serta
garansi dari pabrik yang sudah pernah dilaksanakan.
e. Surat Penunjukan sebagai distributor dan aplikator resmi dari pabrik.
f. Type screw / mur dan baut menggunakan self drilling screw (SDS).
g. Pelaksanaan harus disertakan brosur, hasil tes laboratorium, perhitungan struktur
dan surat garansi.
h. Bahan baku yang digunakan plat galvalume, plat dasar baja mutu tinggi.
i. Pelapis yang dugunakan untuk ketahanan terhadap karat adalah Zinc 43,5%,
Aluminium 55% dan silikon 1,5%.

7.2 Syarat - syarat Pelaksanaan.


a. Konstruksi baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga Profesional atau tenaga kerja
yang sudah bersertifikat pada konstruksi baja, dengan menunjukkan sertifikat
resmi.
b. Konstruksi baja ringan dirancang hanya berupa system struktur kuda kuda
langsung diikuti dengan reng dari baja tanpa gording dan kaso / usuk.
c. Semua penggunaan aksesories seperti baut reng, baut lisplank dan dinabold Ø 10 –
65 harus memakai pedoman dari pabrik yang memproduksi baja ringan.
d. Untuk menghindari salah potong material, pengerjaan atau pemotongan dilakukan
di lapangan agar sesuai dengan ukuran yang ada dilapangan.
e. Sebelum dilakukan pemasangan baja, semua bahan ditest pembebanan terlebih
dahulu dan dilaporkan kepada direksi.
f. Sebelum pemasangan agar menunjukkan perhitungan struktur dan shop drawing
kepada direksi / konsultan pengawas.

Hal - 18
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

Pasal 8
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

8.1 Bahan : Penutup.


a. Penutup atap adalah genteng Kodok Karang Pilang setara GOOD YEAR
b. Bubungan menggunakan bubungan genteng karang pilang kualitas baik.
c. Genteng yang cacat dan rusak tidak boleh dipasang dan harus diganti dengan
yang baru.

8.2 Standard : Semua genteng dan bubungan yang dipakai adalah bahan yang kedap air
memenuhi peraturan yang berlaku.

8.3 Cara Pelaksanaannya :


8.3.1 Penutup genteng
 Genteng harus dipasang dipilih yang tidak cacat / pecah baling, ukuran dan
warna genteng seragam dan presisi yang baik.
 Dalam pemasangan, alur genteng harus lurus dari lapisan yang terbawah.
Ujung lapisan pertama harus rata dan sejajar dengan garis listplank, jarak
ujung genteng ke ujung listplank max. 10 cm.
 Pemasangan genteng paling bawah harus di perkuat ke bidang reng baja
ringan dengan mempergunakan bout skrup.
 Barisan genteng dan bubungan pada bagian-bagian / daerah yang
kemungkinan terhempas angin isap, dipasang sesuai dengan dimensinya.
 Pemotongan genteng pada pertemuan bubungan harus menggunakan alat
pemotong yang baik.
 Pemborong harus terlebih dahulu menunjukan contoh-contoh genteng dan
bubungan yang akan dipakai, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
Teknis.
 Pemasangan genteng dilaksanakan setelah jarak ujung pertama genteng
dari tatab lisplank ditentukan bersama-sama dengan Direksi Teknis.
 Setelah itu pemasangan dilakukan sedemikian rupa secara
bertahap,sehingga menghasilkan pasangan genteng yang kuat dan rapi.
 Sebelum Genteng bubungan dipasang, pemborong harus memasang
benang sepat untuk mendapatkan pasangan bubungan yang lurus dan rapi.
Perekat genteng bubungan menggunakan spesi 1 Pc : 3 Ps, dengan pasir
yang telah diayak halus.
 Pemborong harus menyiapkan genteng cadangan ( ekstra ) satu biji setiap
100 buah genteng, dan 10 buah genteng bubungan.

8.3.2 Bubungan genteng


 Sebelum bubungan dipasang, sepanjang balok jurai luar dan balok
bubungan harus dipasang spesi agar pemasangan genteng kelihatan rapi .
 Dipasang lurus dan rata atau menurut petunjuk Direksi dengan perekat 1
pc : 4 ps. Pada kiri kanan genteng bubungan diplester halus 1 pc : 2 ps
dengan ayakan halus setebal 1,5 cm dari sisi bubungan.

Hal - 19
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

8.4 Hasil Akhir Yang Dikehendaki.


8.4.1 Bidang atap rata atau tidak bergelombang, alur genteng lurus, terpasang kuat
pada posisinya, dan air dapat mengalir dengan lancar, bersih dari semua
kotoran-kotoran.
8.4.2 Semua komponen atap dan perlengkapannya terpasang dengan kokoh dan baik
pada tempatnya.
8.4.3 Semua bidang atap maupun accessoriesnya harus bersih dari kotoran-kotoran
bekas konstruksi maupun lainnya.
8.4.4 Finishing akhir bidang atap rata, tidak cacat dan bocor.

Pasal 9

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

9.1 Kusen dipasang sebelum tembok dikerjakan / sebagian tembok dikerjakan.

9.2 Bahan–bahan kusen meliputi :


 Kayu kamper
 Daun pintu kamper
9.3 Bahan-bahan diatas, harus memenuhi persyaratan meliputi :
 Bebas dari cacat dan mata kayu
 Lurus dan tidak lapuk
 Kering dan kuat
 Tidak bergetah
 Alur/urat-urat kayu rapi
Kontraktor harus menyampaikan secara tertulis bahwa bahan – bahan kayu yang
akan digunakan sudah melalui test yang diadakan di pabrik atau lembaga pengujian
bahan lainnya dengan disertai sertifikat pengujian.
9.4 Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela, kayu tersebut harus diketam rapi dan diprofil
yang sama. Kusen, daun pintu dan daun jendela dibuat rapi, tidak baling dan siku pada
sudut-sudutnya. Ukuran kayu yang digunakan :
Kusen : 5 / 14 cm.
Daun pintu : 2.5/9.5 cm.
Daun jendela : 2.5/7 cm.
9.5 Pelaksanaan
9.5.1 Type-type dari pintu dan jendela.
Type daun pintu dan jendela sesuai dengan gambar kerja.
9.5.2 Kunci dan Penggantung ( setara solid keccuali disebutkan lain dalam gambar
maupaun RAB ).
 Sebelum mengadakan pembelian untuk perlengkapan pintu ini, Pemborong
harus mengajukan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
 Semua kunci tanam harus terpasang dengan baik, kuat dan rapi pada daun pintu
dan terpasang 90 cm diatas lantai atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
 Engsel-engsel minimal dipasang 2 buah untuk pintu teaxwood dan 3 buah
untuk pintu panil atau diperhitungkan agar masing-masing engsel memikul
beban tidak lebih dari 20 kg.

Hal - 20
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

9.5.3 Pemasangan Kusen.


 Semua kayu harus dikerjakan dengan rapi, bagian yang nampak harus diserut
dan diamplas halus.
 Semua kusen harus mempunyai alur, dan diberi angker besi diameter 10 mm
tiap jarak vertikal 60 cm, dan dicor ke tembok dengan adukan 1 pc : 2 ps : 3 kr.
 Semua kusen harus menempel pada beton yang sudah jadi maka harus dipakai
fischer dengan sekrup kuningan.
 Untuk mencegah gangguan rayap, maka bagian kayu yang menempel pada
dinding dan lantai harus dimenie.
 Selama pekerjaan berlangsung, kusen-kusen harus dilindungi dari benturan-
benturan benda keras. Kerusakan atau cat-cat harus diganti oleh Pemborong
dengan biaya sendiri.
 Pegangan kunci dipasang sesuai dengan gambar. Kalau tidak disebutkan lain,
maka tinggi pegangan kunci adalah 90 cm dari lantai.
 Rangka kayu tidak boleh disambung bertepatan dengan penanaman badan
pengunci.

9.6 Hasil Akhir Yang Dikehendaki


9.6.1 Bentuk dan letak pintu sesuai dengan gambar.
9.6.2 Tidak ada bagian-bagian atau sudut-sudut yang cacat.
9.6.3 Kusen-kusen terpasang dengan kuat pada tembok.
9.6.4 Daun tidak terpuntir dan dapat dibuka / ditutup dengan lancar.
9.6.5 Kunci-kunci, penggantung dapat dipergunakan dengan lancar dan baik.
9.6.6 Penyelesaian bersih dan merata.

Pasal 10

PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK


10.1 Standard
a. Keramik yang dipakai adalah setara Asia Tile atau Platinum atau Garuda.
b. Warna dan motif sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau sesuai
dengan petunjuk Direksi.
c. Keramik dipasang di atas lantai beton, atau sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar kerja.

d. Pengujian
Semua pengujian yang diperlukan oleh Direksi harus dilakukan di
laboratorium dan hasilnya diperlihatkan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi atas beban pemborong.

10.2 Bahan dan Peralatan


a. Bahan keramik dengan kualitas setara Platinum atau Asia Tile atau
Garuda kualitas 1
b. Pasangan lantai keramik memakai keramik warna ditentukan kemudian
dengan ukuran 40 x 40 cm untuk lantai dan dinding sedangkan untuk
tangga dan selasar menggunakan ukuran 30 x 30 anti slip,lantai kamar
mandi menggunakan ukuran 20 x 20 anti slip kualitas klas I atas
persetujuan Direksi.

Hal - 21
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

c. Pasangan plin keramik memakai keramik dengan ukuran 10 x 40 cm


kualitas I.
d. Pasangan keramik dinding kamar mandi memakai keramik dengan
ukuran 20 x 25 cm kualitas I, ditentukan kemudian sesuai dengan
persetujuan Direksi.

10.3 Pelaksanaan Pemasangan Lantai


a. Susunan lapisan berturut – turut sebagai berikut:
 Urugan tanah dipadatkan minimal 90% dari kepadatan kering max
(γd)
 Lapisan pasir sebesar 10 cm dipadatkan dan disiram air.
 Leveling concrete/spesi 1 pc : 5 ps untuk lantai biasa dan spesi 1 pc :
2 ps untuk lantai toilet.
 Mortar 1 pc : 3 ps
 Keramik, atau bahan lain atas petunjuk Direksi
b. Lantai yang akan dipasang keramik harus dipersiapkan dengan teliti
terlebih dahulu mengenai kepadatan, kerataan, maupun elevasi setiap
lantainya.
c. Pola pemasangan keramik haru ditentukan terlebih dahulu, dengan
memasang keramik kepala dan memilih keramik yang warna dan ukuran
yang sama dan dibuat contoh pemasangan minimal 1 m2
d. Siar diisi dengan adukan 1 pc : 2 ps halus sesuai dengan warna keramik
ditambah bahan aditive yang disetujui oleh Direksi sampai mengisi
penuh celah siar, tetapi tidak berlebihan.
e. Bekas – bekas semen harus segera dibersihkan dari permukaan keramik
sampai bersih benar, dan pemakaian dan pemakaian pembersih kimia
tidak diperkenankan tanpa persetujuan Direksi.
f. Keramik yang baru dikerjakan minimal selama tiga hari tidak boleh
diganggu, diinjak atau diberi beban lainnya.

10.4 Hasil akhir yang dikehendaki


a. Lantai tidak bergelombang
b. Kerataan/kemiringan harus sesuai dengan gambar rencana.
c. Air harus dapat mengalir dengan lancar ke floor drain.
d. Lantai harus bersih dari sisa – sisa adukan semen, cat atau kotoran
lainnya.
e. Dibawah keramik tidak boleh berongga sehingga keramik dapat melekat
dengan baik.

Pasal 11

PEKERJAAN STYLE BALI


11.1 Standart dan Bahan
a. Pekerjaan style Bali terdiri dari :
 Pasangan paras abu ex Tegal Saet
 Batu Candi
 Pasangan Murda paras dan ikut celedu paras ex. silekarang.
 Paras Malem

Hal - 22
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

 Pekerjaan Pagar dan candi bentar dengan bahan batu tulung


agung.
b. Semua bahan yang digunakan harus mempunyai kualitas I dan ketebalan
paras maupun batu minimal 2 cm.
c. Tempat, bentuk dan ukuran pekerjaan style Bali sesuai dengan gambar
rencana.
11.2 Cara pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan style Bali dilaksanakan, khususnya untuk pekerjaan
yang mempunyai bentuk – bentuk khusus, pemborong harus membuat
gambar kerja disertai dengan rencana pelaksanaannya. Pekerjaan style
Bali dapat dilaksanakan setelah gambar dan rencana pelaksanaannya
mendapat persetujuan direksi.
Biaya untuk membuat gambar dan rencana pelaksanaan menjadi
tanggung jawab kontraktor.
b. Pemasangan paras direkatkan dengan semen, sehingga pasangannya
menjadi kuat dan tidak mudah lepas.

11.3 Hasil Akhir Yang Dikehendaki


a. Semua pasangan harus kuat, rapi, bersih, dan sesuai dengan gambar kerja
baik bentuk maupun ukurannya.
b. Air semen atau bahan lainnya yang digunakan untuk perekat pasangan
tidak boleh kelihatan dari luar.
c. Pekerjaan style Bali dapat dinyatakan selesai setelah disetujui oleh
Direksi.

Pasal 12

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

12.1 LISTRIK
Instalasi yang terpasang dianggap selesai 100% apabila sudah mendapatkan SLO
(Sertifikat Layak Operasi) dari PLN.

12.1.1 Pemasangan Titik Lampu Menggunakan Pipa


PVC Listrik 5/6” / 3/4” dengan pemasangan sistem inbow/tanam atau OB /
luar sesuai dengan kebutuhan. Kecuali disebutkan lain dalam gambar, kabel
yang digunakan adalah type NYY 4 x 10 mm², NYY 3 x 2,5 mm², NYM 3 x
2,5 mm2 dengan merk setara Supreme dan kabel tersebut sudah LMK atau
persetujuan PLN dengan sistem semua kabel–kabel masuk dalam pipa.
Khusus pemasangan tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang
sakelar. Sakelar yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan
hindari penggunaan sakelar lebih dari 1 titik lampu. Untuk fitting yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk sakelar dan fitting setara Broco /
produksi dalam negeri.

Hal - 23
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

12.1.2 Pemasangan Titik Stop Kontak


Menggunakan pipa PVC listrik 5/8” / 3/4”, Kecuali disebutkan lain dalam
gambar kabel-kabel yang digunakan adalah NYM 3 x 2,5 mm² atau NYA 3 x
2,5 mm². Dan instalasi tersebut agar masuk dalam pipa. Cara pemasangan ada
pemasangan inbow / tanam dan OB / luar. Khusus untuk pemasangan tanam
menggunakan inbow dos sebagai pemegang stop kontak. Penggunaan stop
kontak sesuai dengan kebutuhan. Stop kontak yang digunakan adalah setara
Clipsal.

12.1.3 Pemasangan Sekering / Panel


Ada sistem sekering kast, ada yang sistem pemakaian MCB sesuai dengan
kebutuhan. Penggunaan Kabel NYM, NYY dan NYA dengan ukuran sesuai
dengan beban / watt yang diperlukan dan kabel tersebut sudah dengan merk
LMK atau sudah persetujuan PLN.
Pemasangannya ada sistem tanam dan luar. Untuk pemasangannya
diusahakan pada tempat yang strategis mudah dijangkau terhindar dari
kelembaban hujan.

12.2 Lampu
Semua lampu dan Armatur yang digunakan terbuat dari bahan dengan kualitas setara
Philips.

Pasal 13
PEKERJAAN PENANGKAL PETIR

13.1 Umum
Penangkal petir yang digunakan adalah penangkal petir type konvensional.
Detail pemasangan penangkal petir adalah sesuai dengan gambar rencana.

13.2 Instalasi

13.2.1 Kabel BC 50 mm2 horisontal maupun vertikal, menghubungkan lightning rod


dengan grounding rod dipasang sedemikian rupa dan di klem setiap jarak 30
cm. Sambungan kepala kabel harus menggunakan Schoen. Pemasangan klem
kabel tidak boleh mengganggu aspek estetika gedung

13.2.2 Kabel yang dapat terjangkau oleh manusia harus dipasang dalam pipa PVC
sehingga terlindung sedemikian rupa, dan pipa tersebut harus diklem ke
kontruksi.

13.2.3 Grounding rod berupa pipa GIP didalamnya BC dan dilas, sedangkan
kedalaman Grounding Rod adalah mencapai permukaan air tanah. Grounding
Rod ini tidak boleh dihubungkan dengan instalasi pentanahan dari instalasi
lain.

13.2.4 Grounding resistance maksimal yang diperkenankan adalah 5 Ohm, diukur


setelah tidak hujan selama dua hari.

Hal - 24
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

13.3 Produk
13.3.1 Bahan
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan
untuk mengajukan alternatif lain yang setara dengan yang dispesifikasikan.
Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut

Bahan/peralatan Merk/pembuat/setara

1. Blackzem : Ufo, radius 70 m


2. Kabel : Supreme, Kabelindo, Kabelmetal
3. Konduit : Ega, Clipsal
4. Suport : Local.
5. BC Klem : Local
6. Grounding Rod : BC 50 mm2 dlm Pipa GIP 1”

13.4 Blackzem
Kepala penangkal petir dipasang sedemikian rupa disangga oleh pipa galvanis (GIP) di
atas atap, sehingga tidak dapat rusak oleh hembusan angin dan tidak bocor sewaktu
hujan

13.5 Jaminan Mutu


Kualitas instalasi Penangkal Petir harus mendapatkan tera dan sertifikat dari Instansi
yang berwenang untuk ini. Surat Sertifikat layak pakai harus segera diserahkan kepada
Pemilik bersamaan dengan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan. Kontraktor
wajib memeberikan garansi pemasangan selama 10 (sepuluh) tahun

Pasal 14
PEKERJAAN PLAFOND

14.1 Bahan
14.1.1 B a h a n
 Rangka Hollow (anti karat galvalum).
 Gypsum 9 mm setara Jayaboard.
 Lambresering kayu
 Plastering Accessories .
 Jointing Compound dari Jayaboard

14.1.2 Ukuran :
 Profil hollow 2/4 dan 4/4 cm galvalum
 Penggantung galvalum
 Atau bahan lain atas petunjuk dan persetujuan Direksi

14.1.3 Penutup : bentuk penutup plafond sesuai dengan gambar rencana.

Hal - 25
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

List plafond: listplafond menggunakan list kayu kamfer ukuran 2,5/8 cm


untuk Kamar Mandi dan WC dipasang sesuai dengan gambar rencana,
dipasang dengan menggunakan skrup dan fischer sebagai penguat.

14.2 Pelaksanaan
a. Balok induk minimum dipasang tiap jarak 60 cm.
b. Jarak balok-balok disesuaikan dengan pemasangan penutupnya.
c. Rangka plafond harus digantung dengan baik dan kokoh pada kuda-kuda
di atasnya.
d. Sistem sambungan harus sudah cukup kuat, sedang paku-paku dan alat
penyambung lainnya hanya sebagai pelengkap.
e. Ukuran dan pola plafond harus sama dengan gambar atau mendapat
persetujuan Direksi.

14.3 Hasil Akhir Yang Dikehendaki


a. Pola sesuai dengan rencana atau petunjuk Direksi.
b. Plafond rata, tidak bergelombang dan retak.
c. Garis-garis alur, lurus, rapi, dengan jarak alur seragam.

Pasal 15
PEKERJAAN LISTPLANK

15.1 Listplank dipasang setelah pemasangan usuk / baja ringan.


Bahan-bahan yang digunakan adalah kayu kamfer dengan spesifikasi sebagai berikut:
 Bebas dari cacat dan mata kayu
 Lurus dan tidak lapuk
 Kering dan kuat
 Tidak bergetah
 Alur/urat-urat kayu rapi
15.2 Pemasangan listplank harus lurus, rapi, rata, kayu tersebut harus diketam ke semua
bidang dan diprofil dengan ukuran kayu yang dipakai ukuran sesuai gambar detail.
Dan juga harus diperhatikan sambungan-sambungan kayu tersebut dengan memakai
sambungan ekor burung.

Pasal 16
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

16.1 Pekerjan Plesteran


16.1.1 Bahan
 Bahan – bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan
plesteran mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton

16.1.2 Pelaksanaan
 Sebelum pelaksanaan plesteran dimulai, semua permukaan supaya
dibersihkan terlebih dahulu dari bekas-bekas kotoran spesi kemudian
disiram air sampai jenuh.

Hal - 26
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

 Buatkan kepala/kop plesteran dengan acuan benang lurus vertikal pada


jarak ± 2,50 m dengan ketebalan 15 mm.
 Pekerjaan plesteran campuran 1 pc : 3 ps dipasang pada bangunan yang
kedap air.
 Pekerjaan plesteran 1 pc : 6 ps dipasang pada permukaan tembok yang
akan diaci dan permukaan lain yang tidak kedap air.
 Pekerjaan bidang plester baru dapat dikerjakan setelah kepala plesteran
kering, minimal telah berumur 24 jam.
 Untuk pekerjaan plesteran beton dak talang supaya dibuatkan
kemiringan ke arah posisi roof drain, sehingga sirkulasi air hujan bisa
lancar.
 Bidang plester harus dijaga kelembabannya agar tidak mengering
terlalu cepat yang mengakibatkan keretakan dengan jalan membasahi
dengan air serta melindungi dari sinar matahari langsung.
 Pekerjaan acian baru boleh dilaksanakan setelah plesteran berumur 7
hari.

16.2 Pekerjaan Acian

16.2.1 Bahan
 Bahan – bahan seperti pasir halus, semen, mill tembok dan air adukan
mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.
16.2.2 Pelaksanaan.
 Lakukan pekerjaan acian setelah plesteran/beton berumur 7 hari.
 Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap
untuk diaci.
 Lakukan pembasahan/penyiraman dengan air terhadap
plesteran/beton/bidang yang akan diaci.
 Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm.
 Gunakan jidar aluminium untuk meratakan acian.
 Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan
menghaluskan acian secara merata dan tidak bergelombang.
 Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7
hari, dan setelah itu acian baru dikeringkan.
 Setelah acian benar – benar kering dan atas persetujuan
Direksi/Pengawas pekerjaan, pekerjaan pengecatan/plamiran baru dapat
dilaksanakan.

Pasal 17
PEKERJAAN WATER PROFING

17.1 Bahan
Waterprofing : Setara Sika
17.2 Lingkup pekerjaan
Pekerjaan water profing dilakukan pada lantai KM/WC dan talang beton, atau ditunjuk
lain pada gambar rencana.

Hal - 27
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

17.3 Pelaksanaan
 Pelajari spesifikasi bahan dan methode aplikasi water profing pada
brosurnya.
 Cek dan lakukan penyempurnaan dan perbaikan pada bidang yang akan
di water profing agar benar – benar terbebas dai lubang, celah atau
keropos/pori yang dapat mengganggu penutupan water proofing.
 Pastikan pekerjaan terkait di lokasi tersebut seperti listrik, air dan lain –
lain telah selesai dikerjakan.
 Bidang yang diwater profing harus bersih dari debu dan kotoran lain
yang dapat mengurangi daya rekat water profing.
 Lakukan cement base secara merata.
 Lakukan aplikasi water profing lapis pertama dikuaskan dalam arah
secara merata, setelah lapis pertama kering kuaskan lapis kedua secara
menyilang dengan arah lapis pertama secara merata, dan setelah lapis
kedua kering lakukan aplikasi lapis ketiga dengan merata secara
menyilang dari lapis ketiga.
 Lakukan test water profing minimal 24 jam, setelah itu plesteran dak
talang baru bisa dilanjutkan, sedangkan untuk KM/WC pasangan
keramik lantai baru bisa dilaksanakan.
Permukaan beton yang akan di waterprofing harus bersih dari segala
kotoran seperti debu, minyak, spesi dan lainnya. Campurkan bahan
adonan waterprofing ( liquid + powder ) dengan perbandingan dalam
berat (1 : 2.6) diaduk sampai merata. Lapisan pertama permukaan beton
di coating/aplikasikan dengan sikat bulu plastik sampai merata di
permukaan beton. Setelah kering, dilanjutkan dengan coating tahap
kedua, coating tahap ketiga dilaksanakan setelah tahap kedua
kering.Aplikasi pertama kearah horisontal dan aplikasi kedua ke arah
vertikal. Hasil yang diharapkan, permukaan beton tidak bocor. Jika
setelah permukaan beton diwaterprofing masih terjadi kebocoran, maka
pemborong wajib mengulang kembali pekerjaan coating sampai beton
tidak bocor lagi.

Pasal 18
PEKERJAAN PENGECATAN

18.1 Bahan

 Untuk cat tembok luar digunakan cat dari produk dengan kualitas setara
Vinilex atau Dulux, yang tahan terhadap cuaca atau sesuai dengan petunjuk
dan persetujuan Direksi.
 Untuk cat bagian dalam tembok bangunan menggunakan cat dengan kualitas
setara Vinilex atau Dulux.
 Jenis dan warna cat sesuai dengan petujuk Direksi selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum pekerjaan pengecatan, Pemborong harus mengajukan
daftar cat yang akan digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.
 Politur setara Mowilex digunakan untuk polituran daun pintu panil dan Kusen.

Hal - 28
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

18.2 Pelaksanaan.
 Tembok/Plafond
 Pastikan permukaan tembok/plafond yang akan dicat dalam keadaan
kering, bebas dari segala jenis kotoran yang melekat.
 Setelah tembok benar-benar bersih, oleskan Plamur keseluruh
permukaan tembok/plafond.
 Setelah Plamur cukup kering diamplas halus, dilanjutkan dengan
lapisan pertama top coating.
 Lapisan kedua top coating dilanjutkan setelah lapisan cat pertama
betul-betul kering ( jangan sekali-kali melakukan pengecatan lapis
kedua sebelum lapisan pertama betul-betul kering,karena akan
berakibat kegagalan pengecatan,cat akan meleleh dan tertarik oleh
kuas/roll)

 Cat Kayu/Besi
 Pastikan seluruh bidang permukaan kayu/Besi yang akan di cat telah
bersih dari segala kotoran, dan telah diamplas halus.
 Lapisan pertama/meni menggunakan Cat Primer ( Kayu/besi).
 Setelah itu permukaan kayu di amplas lagi sampai halus.
 Setelah kering dilanjutkan dengan lapis pertama top coating dengan.
 Lapisan kedua top coating dilakukan setelah lapisan pertama benar-
benar kering.

 Pekerjaan Politur Ultra.


 Permukaan yang dipolitur harus diamplas halus dan rata dengan
amplas dan harus benar-benar bersih dari debu dan kotoran lainnya.
Kemudian permukaan tersebut dipolitur lapis demi lapis sebanyak
tiga kali.

18.3 Hasil Akhir Yang Dikehendaki

 Bidang cat rata, tidak bergelombang, tidak retak dan warnanya sama.
 Bebas dari kotoran-kotoran / noda-noda lain.
 Benangan dan alur-alur harus tajam dan lurus.

Pasal 19
PEKERJAAN SANITAIR

19.1 Pekerjaan Saluran Air Bersih.

Diameter pipa yang digunakan adalah sesuai dengan gambar rencana.


a. Pekerjaan instalasi air bersih dikerjakan oleh instalatur yang mempunyai ijin kerja
dari instansi yang berwenang yang berlaku untuk tahun kerja tersebut dan
mendapat persetujuan dari Direksi.
b. Pipa-pipa yang sudah terpasang tidak boleh ditimbun sebelum disetujui Direksi
dan pemasangan pipa didalam bangunan adalah bersifat inbow.
c. Pipa-pipa yang melintas jalan harus dilindungi dengan pipa pelindung yang
berdiameter 2 kali lebih besar dari pipa yang dipasang.

Hal - 29
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

d. Pekerjaan yang harus dilaksanakan ialah pemasangan dan pennyambungan


saluran air minum lengkap dengan kran-krannya sampai keluar airnya.
e. Bahan-bahan yang digunakan untuk instalasi air bersih serta cara-cara
pelaksanaan teknisnya harus memenuhi syarat-syarat dalam A.V, peraturan
pemerintah setempat, gambar dan spesifikasi instalasi.
f. Semua instalasi air minum harus ditest dengan tekanan sekurang-kurangnya 6
( enam ) atmosfir atau selama 30 menit atas persetujuan jawatan yang
bersangkutan.
g. Setelah pemasangan pipa selesai, saluran pipa di halaman harus diurug dan
dipadatkan sampai rata tanah semula.
h. Sebelum pekerjaan dimulai, instalatur harus mengajukan gambar-gambar rencana
pelaksanaan yang diperlukan.
i.. Pipa-pipa air bersih :
Pipa PVC.
 Penggunaan pipa PVC sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi
yang telah disetujui .
 Perbandingan diameter dan tebal pipa PVC adalah sebagai berikut

Diameter dalam pipa Tebal dinding


minimum
50 mm & 75 1,6 mm
100 mm & 125 mm 2,0 mm
150 mm 2,5 mm

200 mm 3,1 mm

 Fitting-fitting atau alat penyambung yang digunakan harus dari


jenis standard produk pipa dan mendapat persetujuan Direksi
 Pipa dan fitting harus disambungkan dengan memakai ring karet
dan perekat khusus dan cara-cara lain yang disetujui Direksi.
 Untuk fitting pada ujung sambungan kran pakai yang dari besi.

19.2 Perlengkapan Sanitair Yang Dipasang Meliputi


 Pasangan klosed jongkok setara INA
Klosed jongkok yang dipakai adalah setara INA dengan type mendapat
persetujuan dari Direksi. Klosed harus terpasang kokoh dengan letak dan
ketinggian sesuai dengan gambar kerja.
Kemudian semua noda – noda bekas semen dan kotoran – kotoran lainnya
harus dibersihkan dari klosed.

 Pasangan Wastafel setara INA


Klosed jongkok yang dipakai adalah setara INA dengan type mendapat
persetujuan dari Direksi. Wastafel harus terpasang kokoh dengan letak dan
ketinggian sesuai dengan gambar kerja.
Kemudian semua noda – noda bekas semen dan kotoran – kotoran lainnya
harus dibersihkan dari wastafel.

Hal - 30
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

 Pasangan Floor Drain


Floor drain stainless kualitas setara Onda dengan lubang 3” lengkap dengan
siphon dan tutup berengsel. Sebelum dipasang floor drain harus ditunjukkan
kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantainya harus dilubangi
dengan rapi dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan ukuran floor drain.
Hubungan saringan metal dengan beton atau lantai, menggunakan perekat
beton kedap air dan pada lapisan teratas, diisi dengan lem khusus untuk itu
setebal 5 mm.
Floor drain terpasang rapi pada tempatnya dan bersih dari noda – nodaatau
kotoran – kotoran.
 Pekerjaan kran
 Stop kran untuk air bersih dipakai dari kuningan dengan skrup tekanan rendah
yang disetujui Direksi/Owner
 Untuk kran kamar mandi stainless setara San-ei dengan bentuk/type sesuai
petunjuk Direksi
 Kran – kran harus dipasang pada pipa dengan kuat dan siku dan tidak terjadi
kebocoran – kebocoran serta penempatannya sesuai dengan gambar kerja.

19.3 Pekerjaan Saluran Air Kotor dan Kotoran

 Pasangan pipa air kotor dan kotoran harus dipasang dengan kemiringan tidak
kurang dari 1 : 100 dan untuk penyaluran ke bawah harus dipasang tegak.
 Pipa air harus dipasang sebaik mungkin dengan tidak ada kebocoran –
kebocoran, sehinggan tidak ada bau busuk yang keluar.
 Untuk pipa panjang diusahakan sedikit mungkin ada sambungan.
 Pipa – pipa dipasang sedemikian rupa shingga tidak banyak terjadi tekanan –
tekanan dari luar dan diklem setiap jarak maksimal 1,5 m.
 Semua benda yang dapat menyumbat harus dibersihkan dari dalam pipa
sebelum fitting dipasang. Uliran harus dipotong dengan teliti agar yang
kelihatan di luar fitting tidak lebih dari 3 ulir.
 Ujung – ujung pipa dan lubang pipa lainnya harus tertutup selama dalam
persiapan pemasangan.
 Saluran kotor dan kotoran harus terpasang tertutup dari pandangan umum.
 Sebelum semua pekerjaan perpipaan dinyatakan selesai terpasang, harus ditest
terlebih dahulu terhadap kelancaran dan kebocoran – kebocoran.

19.4 Pengujian dan flusing


 Pipa yang telah dipasang harus ditest diuji/pada setiap sambungannya untuk
diketahui apakah penyambungan pipa sudah dilakukan dengan sempurna.
 Pengetesan pipa dilaksanakan harus dengan sepengetahuan dan disaksikan oleh
direksi Tenis. Pengetesan ulang harus dilaksanakan kembali bila hasil
pengetesan belum mendapat persetujuan direksi proyek.
 Bila tidak ditentukan lain, maka semua biaya yang timbul akibat pekerjaan
pengetesan ini menjadi tanggung jawab rekanan.
 Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan kerja minimal 3 bar pipa air
bersih interior gedung, dan pipa air bersih yang berada diluar (ekterior) gedung
dengan tekanan 8 bar yang ditunjukkan pada jarum manometer, dan apabila

Hal - 31
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

selama 1(satu) jam tekanan tidak berubah atau turun, test dinyatakan berhasil
dan dapat diterima.
 Sebelum dilaksanakan pengujian semua udara harus dikeluarkan dari dalam
pipa dengan cara mengisi pipa dengan air sampai penuh. Bila pada jalur pipa
yang diuji tidak terdapat valve pembuangan udara (air valve) rekanan dapat
memasang kran pembuang udara pada tempat yang disetujui direksi proyek.
Setelah udara habis terbuang dari dalam pipa, keran pembuang udara dapat
dituup rapat-rapat dan kemudian pengujian dapat dilakukan.
 Saat-saat dilaksanakan pengujian, semua keran-keran harus dalam keadaan
tertutup.Lama pengujian dilaksanakan minimum 60 menit.
 Pipa dan perlengkapan lain yang rusak harus diganti dengan yang baru.
Penambalan dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
 Rekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang.
 Air yang dipakai untuk mencuci pipa tersebut adalah air bersih
(portable) yang di setujui direksi proyek. Pengurasan dilaksanakan mulai dari
ujung pipa yang sudah dipasang dan dibuang kesaluran-saluran drainage,
secara berangsur-angsur segala kotoran-kotoran yang ada didalam pipa
dibersihkan.

Hal - 32
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

Pasal 20
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

20.1 Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

20.1.1 Pekerjaan penggantung


 Engsel setara Solid dipasang untuk semua pintu dan dipasang sebanyak 3
buah untuk masing – masing daun pintu panil, sedangkan untuk pintu
plywood maupun Teakwood dipasang 2 buah.
 Untuk daun jendela menggunakan engsel setara Solid untuk semua daun
jendela dan dipasang masing – masing 2 buah untuk masing – masing
daun.
 Jarak pemasangan engsel dari tepi atas/bawah daun adalah 20 cm ke as
engsel.
 Posisi dudukan engsel pada alur kusen dibuat satu garis lurus vertikal dan
sesuaikan dengan tebal plat engsel.
 Perekatan engsel dengan kusen dan dengan daun menggunakan screw atau
rivert.
 Lakukan pengecekan final terhadap operasional, kelengkapan pasangan
paku ulir/rivert, engsel dan kunci.
 Kait angin setara Solid dipasang sebanyak 2 buah untuk masing – masing
jendela

20.1.2 Pekerjaan pengunci

 Semua kunci pintu menggunakan kunci setara Solid.


 Semua daun jendela dan pintu dilengapi dengan grendel setara Solid.
 Espanolet setara Solid dipasang pada daun pintu double
 Apabila tidak ditentukan lain, jarak pemasangan kunci dari elevasi lantai
keramik ke as kunci adalah 90 s/d 100 cm
 Perekatan kunci dengan kusen dan dengan daun pintu menggunakan screw
atau rivert
 Dalam membuat lubang dudukan kunci tidak dibenarkan melakukannya
dalam keadaan pintu tergantung atau terpasang
 Lakukan pengecekan final terhadap operasional, kelengkapan pasangan
paku ulir/rivert engsel dan kunci.
 Berikan proteksi pada handle kunci dari benturan, goresan, kotoran cement
dll, yang sulit dihilangkan.

Hal - 33
DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1

Pasal 21
PENUTUP

21.1 Pemborong wajib membuat as built drawing dan setelah pembangunan


selesai 100% , gudang bahan, direksikeet, dan semua sampah, bahan-bahan yang tidak
berguna harus dibersihkan.

21.2 Untuk biaya upacara bangunan yang telah selesai dikerjakan ditanggung oleh
Pemborong dengan klasifikasi maksimal tingkat madya, tanpa memasukan nilainya
dalam penawaran.

21.3 Apabila pada uraian dan syarat-syarat pekerjaaan, atau hal-hal lain yang berkaitan
dengan kegiatan ini belum disebutkan namun hal tersebut secara teknis menuntut
harus dikerjakan yang sama sekali tidak bisa ditiadakan, maka hal-hal tersebut menjadi
tanggung jawab Pemborong.

Mangupura, Februari 2014


Kepala Bidang Gedung dan Sarana Pada
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Badung
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

I Wayan Surat Oka Negara, ST. M.Si.


Pembina
Nip. 19681231 199503 1 025

Hal - 34

Anda mungkin juga menyukai