DISUSUN OLEH:
Nama : Riono Suprapto, ST, SE, MT
NDH : 02
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN
DISUSUN OLEH:
Nama : Riono Suprapto, ST, SE, MT
NDH : 02
DISEMINARKAN PADA:
Hari : Selasa
Tanggal : 5 Desember 2017
Dr. A. Hasanudin, ME
NIP. 110035124
ii
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, laporan Proyek
Perubahan (PP) dengan judul “PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA
PEMBINAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG INFRASTRUKTUR “
dapat diselesaikan.
Sesuai dengan peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2013 bahwa penyelengggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat II (DIKLAT PIM II) telah mengalami perubahan. Adapun
perubahan yang dimaksud adalah dalam rangka merancang dan menetapkan strategi
kebijakan instansi untuk melaksanakan Proyek Perubahan (PP) atau inovasi tehadap
birokrasi dan birokratisasi.
Keberhasilan penulisan Proyek Perubahan ini tidak terlepas dari bantuan dan
sumbang saran dari berbagai pihak, untuk itu dengan kerendahan hati perkenankan
saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada;
1. Yth, Ibu Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang sudah memberikan kesempatan untuk mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II.
2. Yth. Bapak Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasam Luar Negeri
(BPAKLN) yang telah menugaskan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat II dan sekaligus bertindak sebagai Pembimbing (Mentor)
dalam Proyek Perubahan pada Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah IV
Kota Bandung.
3. Yth. Para Pejabat di Lingkungan Kementerian PUPR dan seluruh karyawan dan
karyawati di BPAKLN serta semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
4. Bapak Ir. Bambang Subagyo, M.Si sebagai Coach, Widyaiswara/Narasumber yang
telah membantu mengarahkan dalam proses penyusunan Proyek Perubahan pada
Pendidikan dan Pelatihan Kepeamimpinan Tingkat II “Angkatan I Kelas Edelweis”
Tahun 2017.
5. Bapak/Ibu Widyaiswara dan segenap panitia pelaksana yang telah membantu
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II tahun 2017.
iii
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
iv
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
DAFTAR ISI
i. Halaman Judul i
ii. Halaman Pengesahan ii
iii. Kata Pengantar iii
iv. Daftar Isi v
v. Daftar Tabel vii
vi. Daftar Gambar viii
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1. Latar Belakang 1
I.2. Maksud, Tujuan dan Manfaat 8
I.2.1. Maksud 8
I.2.2. Tujuan 8
I.2.3. Manfaat 9
I.3. Gambaran Organisasi 9
I.3.1. Visi dan Misi 9
I.3.2. Tugas dan Fungsi 10
I.3.3. Struktur Organisasi 10
I.4. Ruang Lingkup 11
v
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
II.5. Inovasi 24
II.6. Kondisi Perubahan yang Diharapkan 25
II.7. Kriteria Keberhasilan 26
BAB V PENUTUP 68
V.1. Kesimpulan 68
V.2. Saran/Rekomendasi 69
DAFTAR PUSTAKA 70
LAMPIRAN
vi
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
DAFTAR TABEL
vii
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
DAFTAR GAMBAR
viii
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Perkuatan peran pemerintah daerah dalam kerangka pembangunan
nasional merupakan agenda prioritas (Nawacita) dalam RPJMN 2015-2019.
Tujuannya adalah mengurangi ketimpangan yang tinggi, baik antara Kawasan
Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia (KTI), antara kota
dengan desa, dan antara kawasan pusat kegiatan dengan perbatasan.
Agenda pemerataan pembangunan dibarengi dengan agenda
peningkatan kemandirian ekonomi dan produktifitas rakyat, terutama dengan
menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik. Tujuannya adalah
meningkatkan daya saing perekonimian Indonesia di Pasar Regional dan
Internasional, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan
kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat.
Untuk mewujudkan agenda tersebut, infrastruktur memegang peranan
vital, baik sebagai alat pemerataan pembangunan maupun sebagai roda
penggerak perekonomian dan sektor produktif. Komitmen pemerintah dalam
pembangunan infrastruktur infrastruktur dapat tergambar dalam peningkatan
postur anggaran infrastruktur di tahun APBN TA 2014 – 2017 (Grafik. 1.1).
1
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
Pada Tahun 2014, total anggaran infrastruktur adalah Rp. 154,6 T, tahun
2015 melonjak tajam menjadi Rp 256,3 T, meningkat pada tahun 2016
menjadi 313,5 T, dan kembali meningkat pada 2017 menjadi Rp. 387,3 T
(Tabel 1.1). Belanja infrastruktur terbesar dialokasikan untuk infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diselenggarakan oleh
Kementerian PUPR. Sementara itu dukungan terhadap penganggaraan
infrastruktur kewenangan Pemerintah Daerah (Pemda) dilakukan dalam
bentuk alokasi transfer daerah, yang meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK)
Infrastruktur, Dana Desa, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Otonomi
Khusus (Otsus). Jumlahnya meningkat hampir 2 kali lipat pada tahun 2016
yang mencapai Rp 88 T, dan kembali melonjak 2 kali lipat pada tahun 2017
menjadi Rp. 183,7 T.
Tabel 1.1. Grafik Rincian Belanja Infrastruktur dalam APBN 2015-2017
2015 2016 2017
No Uraian
APBN APBN APBN
I. Infrastruktur Ekonomi 280,3 307,1 377,8
1. Melalui K/L 196,8 151,2 153,7
33 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan 111,1 101,7 98,9
Rakyat
22 Kementerian Perhubungan 59,1 45,5 42,1
18 Kementerian Pertanian 8,9 5,3 2,7
20 Kementerian ESDM 8,1 4,6 3,6
2. Melalui Non K/L 6,8 5,3 2,6
1. VGF (termasuk Cadangan VGF) 1,2 1,1 0,3
2. Belanja Hibah 4,5 4 2,2
3. Melalui Transfer Daerah 41 88 183,7
1. Dana Alokasi Khusus 29,7 66,3 32,3
Tambahan Otonomi Khusus Infrastruktur Prov. 3 1,8
2. Papua & Papua Barat
3. Perkiraan Dana Desa Untuk Infrastruktur 8,3 18,8 24
4. Perkiraan Dana Transfer Umum untuk Infrastruktur 124
4. Melalui Pembiayaan 35,7 62,1 37,8
1. Fasilitas Likuiditas 5,1 9,2 9,7
2. Penjaminan Pemerintah pada Proyek Percepatan 0,8 36,2 -
Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik
menggunakan Batubara
3. Penyertaan Modal Negara 7,2
4. BLU LMAN 20
II. Infrastruktur Sosial 6,3 5,7 5,5
2
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
3
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
Gambar 1.2. Peringkat Pilar Daya Saing Indonesia dibandingkan Negara Lain di
Asia Timur – Pasifik
Sumber: Global Competitivenes Report (World Economic Forum), 2010 2017
Dilihat dari sudut pandang pelaku (stakeholder), makin disadari bahwa upaya
pembangunan infrastruktur secara nasional tidak hanya menyangkut kinerja
penyelenggaraan infrastruktur yang menjadi kewenangan pemerintah pusat
semata namun juga sangat membutuhkan kontribusi kinerja penyelenggaraan
infrastruktur yang menjadi kewenangan Pemda. Infrastruktur yang menjadi
kewenangan Pemda sangat besar jumlahnya jika dibandingkan dengan
infrastruktur kewenangan Pemerintah Pusat. Dari total luas 9,04 juta Ha
daerah irigasi (D.I.) nasional, 65% diantaranya merupakan D.I. kewenangan
Pemda. Dari total sepanjang 502.653 Km jalan di Indonesia, 92% diantaranya
merupakan kewenangan Pemda. Bahkan untuk infrastruktur permukiman
seperti air minum, persampahan, dan limbah dan infrastruktur perumahan
hampir seluruhnya merupakan kewenangan Pemda.
Salah satu bentuk intervensi Pemerintah Pusat dalam mendorong peningkatan
kapasitas Pemda dalam bidang infrastruktur yaitu melalui instrumen
pendanaan, antara lain DAK Bidang Infrastruktur. DAK merupakan dana yang
dialokasikan dalam APBN kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah
4
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
dan sesuai dengan prioritas nasional (UU 33/2004, PP 55/2005 dan Perpres
123 Tahun 2016). DAK langsung ditranfer dari APBN ke Rekening Kas Daerah,
sehingga merupakan komponen dalam APBD yang dilaksanakan oleh Pemda.
Disebut khusus karena sudah ditentukan kegiatannya setelah alokasi
ditetapkan, dan diberikan kepada daerah tertentu yang sesuai dengan prioritas
nasional.
Kebijakan pengalokasian DAK pertama kali dilaksanakan tahun 2003, yang
terdiri dari 5 Bidang DAK. Saat itu DAK diberikan kepada daerah dengan
kemampuan fiskal rendah, dan memiliki indeks teknis pelayanan infrastruktur
yang rendah. Bidang DAK yang berada di bawah pembinaan Kementerian PU
yaitu DAK Prasarana Jalan dan Irigasi. Sejak saat itu hingga tahun 2017
kebijakan DAK terus mengalami perkembangan, baik dari jumlah bidang,
jumlah alokasi anggaran, maupun jumlah penerima.
Dalam era kabinet kerja, alokasi DAK Infrastruktur meningkat rata-rata hampir
3 kali lipat jika dibandingkan dengan sebelum tahun 2014. Tahun 2016
menjadi dengan DAK Infrastruktur terbesar, sebanyak Rp. 59,25 T (Gambar
1.3). Tahun 2017 dan 2018 menurun dan cenderung stabil dikarenakan
menyesuaikan dengan kondisi perekonomian yang berimbas pada penerimaan
negara.
59,247
60,000
50,000
40,000 29,139
27,035 27,710
30,000
20,000 10,105
4,493 6,051 6,328 8,166
10,000
0,000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
5
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
Hasil kajian dari Ditjen Bina Marga (2017) dapat sejalan dengan data tersebut.
Alokasi DAK yang meningkat tidak berbanding lurus dengan peningkatan
tingkat kemantapan jalan (Gambar 1.4).Tingkat kemantapan cenderung
stagnan, bahkan cenderung mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
tahun 2014.
Permasalahan tata kelola DAK yang belum baik merupakan penyebab utama
tidak efektifnya alokasi yang diberikan terhadap peningkatan kondisi.
Berdasarkan verifikasi BPKP terhadap pelaksanaan DAK Fisik Bidang
Infrastruktur oleh Pemda dalam Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi
(P2D2), menunjukkan sejumlah kelemahan yang mendasar dalam manajemen
proyek yang menyebabkan Pemerintah tidak dapat memperoleh tingkat
reimbursment maksimal. Kegagalan verifikasi tahap pertama umumnya
disebabkan karena proses pengadaan barang jasa yang belum sesuai dengan
6
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
30.000,00 65,00
20.000,00 60,00
10.000,00 55,00
- 50,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
7
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
8
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
9
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
10
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
11
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
BAB II
DESKRPSI PROYEK PERUBAHAN
12
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
13
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
14
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
15
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
16
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
17
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
INTERNAL
EKTERNAL PUSAT
EKTERNAL
(+++) SEKJEN Kepala
Itjen, Direktur Kepala
SDA, Pusdati PUPR Biro Hukum (+/-
GUBERNUR
BM,CK,Perumaha
n
(++) (++++)
(++)
(+++)
KABAG.
AP KABAG. KABAG.
Direktur Dana
(++) (+)
FPID PE
Perimbangan KA.DINAS PU
(- -
(+++) (+)
(+++)
Direktur Fasilitasi (+++)
Dana
(++) KA. DINAS
Perimbangan (- -)
PERUMAHAN
Gambar 2.1 Stakeholder Net Map yang terlibat dalam Proyek Perubahan
18
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
Keterangan Gambar:
Mendukung : Netral: ( +/ - ) Tidak Mendukung : Tingkat pengaruh
+ Rendah - Rendah stakeholder/ Nilai
++ Sedang - - Sedang Kekuatan:
+++ Tinggi - - - Tinggi 1 s/d 2 Rendah
++++ Sangat Tinggi - - - - Sangat Tinggi 3 s/d 5 Sedang
6 s/d 8 Tinggi
9 s/d 11 Sangat Tinggi
19
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
20
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
Influence +
(Pengaruh)
Latents Promoters
Sekretaris Jenderal
Kepala BPIW
Kepala Daerah Pejabat Tinggi Unor PUPR
Sekretaris Daerah Kepala BPAKLN
Kepala Bappeda Dir Otda Bappenas
Dir Daper Kemenkeu
Dir Fasilitasi Daper Kemendagri
Interest -
Gambar 2.2. Analisa Stakeholder Dalam Kuadran Tingkat Pengaruh dan Kepentingan
21
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
22
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
8. Para Kabag.Biro
2. Para Unor di lingkungan
Perencanaan
Informatif dan Kem.PUPR Terkait (BPIW,
Anggaran dan KLN Informatif
Edukatif Itjen, Ditjrn. BM, SDA, CK,
(AP, FPID, dan
Penyediaan Perumahan)
PE)
23
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
II.5. Inovasi
Inovasi yang ingin dicapai dalam Tata Kelola Pembinaan Penyelenggaraan
Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
A. Jangka Pendek
Peningkatan Tata Kelola Pembinaan Penyelenggaraan DAK melalui SE
Menteri PUPR.
B. Jangka Menengah
Penginterian SE Menteri PUPR dalam Permen PUPR tentang Petunjuk
Operasional Penyelenggaraan DAK Bidang Infrastruktur.
C. Jangka Panjang
Evaluasi dan Penyempurnaan Tata Kelola Pembinaan Penyelenggaraan
DAK Bidang Infrastruktur.
Selanjutnya rancangan inovasi yang ingin dicapai dalam Peningkatan
Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Bidang Infrastruktur dapat dilihat pada
Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Produk, Jenis, Dan Manfaat Inovasi Proyek Perubahan
Jangka Jenis
Produk Inovasi Jenis Manfaat
Waktu Inovasi
1. Peningkatan Tata Kelola Jangka Pengembang Meningkatkan efisiensi, efektivitas,
Pembinaan pendek an akuntabilitas dan transparans dalam tata
Penyelenggaraan DAK kelola pembinaan pelaksanaan DAK
melalui SE Menteri PUPR (Internal dan Eksternal)
24
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
25
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
26
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
27
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
3 Terbitnya Surat Tidak ada Ada, Draft Surat Ada, sdh Sudah ada
Edaran Menteri Edaran diintegrasikan kebijakan
PUPR tentang Tata dengan Permen Berkelanjutan
Kelola Pembinaan PUPR
Pelaksanaan DAK
4 Integrasi Tata Kelola Tidak ada Ada, Permen Sudah ada Sudah ada
Pembinaan DAK PUPR kebijakan evaluasi Kebijakan
dalam Permen PUPR Berkelanjutan
tentang Petunjuk
Operasional
Penyelenggaraan
DAK Infrastruktur
B Outcome (Hasil):
a. Terwujudnya manajemen perencanaan dan manajemen pelaksanaan yang terintegrasi
b. Terwujudnya Tata Kelola Penyelenggaraan DAK Infrstruktur yang berkualitas
28
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
Target
Benchmark Target Jangka Target Jangka Jangka
No Indikator
2016 Pendek Menengah Panjang
1 Terbangunnya bagan Belum ada Sudah ada SOP Sudah ada SOP Sudah ada SOP
alur proses SOP sesuai Perpres sesuai Perpres sesuai Perpres
perencanaan dan 123 tahun 2017 123 tahun 2017 123 tahun 2017
pemantauan sebagai ttg DAK Fisik ttg DAK Fisik ttg DAK Fisik
dasar penetapan
rencana kegiatan
2 Terintegrasinya Tidak ada Ada, belum Terintegrasi Terintegrasi
Pembinaan DAK terintegrasi
Infrastruktur di
Lingkungan
Kem.PUPR
3 Terumuskannya Tidak ada Ada, belum Mendukung Mendukung
kebijakan dan strategi mendukung prioritas nasional prioritas
yang mendukung prioritas nasional dan daerah nasional dan
prioritas nasional dan daerah
daerah
Impact (Dampak)
C Meningkatnya Kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dalam Tata Kelola
Penyelenggaraan DAK Infrstruktur di lingkungan Kementerian PUPR
29
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
BAB III
KERANGKA REGULASI DAN KONSEPTUAL
30
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
31
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
32
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
c. Komitmen.
Untuk mendukung pencapaian tugas bersama, perlu adanya komitmen
yang kuat dari seluruh anggota organisasi. Untuk itu, pemimpin harus
mampu membangun komitmen yang kuat, memberikan motivasi, dan
inspirasi bagi seluruh anggota.
d. Inovatif.
Perkembangan yang sangat cepat dan dinamis di dalam berbagai bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi akan semakin memberdayakan
kehidupan masyarakat. Organisasi atau birokrasi pemerintah harus
mampu secara cepat mengantisipasi perubahan yang terjadi, oleh karena
itu seorang pemimpin harus mampu menjadi inovator di lingkungan
organisasinya.
e. Iman dan takwa.
Iman dan takwa sangat berperan di dalam membentuk moral seseorang
sehingga iman dan takwa sangat releven untuk meningkatkan kualitas
kepemimpinan seseorang.
D. Tugas Baru Para Pemimpin
Dalam era modern saat ini yang merupakan era globalisasi dan penuh
persaingan, tugas pemimpin semakin berat karena apabila organisasinya tidak
ingin tergilas, maka harus mampu membangun organisasi pembelajar
(Building Learning Organization), yaitu organisasi dimana anggotanya secara
terus menerus meningkatkan kapasitas mereka untuk mencapai tujuan yang
mereka dambakan, pola pikir baru dipelihara, aspirasi kolektif dibiarkan bebas/
berkembang dan anggota juga terus menerus belajar untuk bagaimana belajar
bersama-sama.
33
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
34
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
35
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
36
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
37
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
38
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
39
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
No Resume
b. Ditjen SDA (Dir Bina OP)
c. Ditjen CK (Dir Bina Program)
d. Ditjen Penyediaan Perumahan (Dir Rumah Swadaya)
e. Ditjen Bina Konstruksi (Dir. Bina Kelembagaan dan
Sumber Daya Jasa Konstruksi)
f. BPIW (Kepala Pusat Pemrograman dan Evaluasi
Keterpaduan Infrastruktur PUPR)
g. Itjen (Sekretaris Itjen)
h. BPSDM (Sekretaris BPSDM)
i. Balitbang (Sekretaris Balitbang)
j. Bappenas (Dir. Otonomi Daerah)
k. Kemenkeu (Dir Dana Perimbangan, DJPK)
l. Kemendagri (Dir Fasilitasi Daper, DJBKD)
3 Implementasi 1. Kamis, 24 Agustus 2017 : Pembahasan Tim Efektif
2. Senin, 25 September 2017: Pembahasan Rencana Kerja Tim
Efektif
3. Rabu, 27 September 2017: Pembahasan Materi Subtansi dan
Pembahasan Tindak Lanjut Sosialisasi Rencana Pembinaan
Teknis
4 Output 1. Terbentukntya Tim Efektif
2. Tersusunnya Rencana Kerja Proyek Perubahan
3. Terususunnya Substansi Pembinaan Tata Kelola DAK
Infrastruktur berdasarkan Peraturan Perundangan
5 Catatan 1. Seluruh stakeholder intenal dan ekstenal mendukung
milestone ini, total dukungan 12 Stakeholder;
2. Bentuk dukungan al: Materi/substansi bahan ajar,
anggaran, koordinasi dengan Pemda,dll
3. Milestone ini Tuntas pelaksanaannya, lebih cepat dari
Rencana.
40
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
No Resume
6 Dokomentasi:
41
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
42
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
43
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
No Resume
2. Kamis, 26 Oktober 2017: Pembahasan Pedoman Usulan
Rencana Kerja (URK) DAK Infrastruktur (SOP Perencanaan
dan SOP Pemantauan Evaluasi)
4 Output Buku SOP Mekanisme Perencanaan dan SOP Mekanisme
Pemantauan
5 Catatan 1. Seluruh stakeholder intenal dan ekstenal mendukung
milestone ini, total dukungan 7 Stakeholder;
2. Bentuk dukungan al: Materi/substansi (waktu, mutu,
keterlibatan, dll),,
3. Milestone ini Tuntas pelaksanaannya.
6 Dokomentasi:
44
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
Gambar 4.1. Kerangka Pikir Penyunan SOP Perencanaan dan SOP Pemantauan dan Evaluasi DAK
45
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
46
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
47
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
No Resume
1 Tujuan Menyelenggarakan pembinaan terintegrasi dalam rangka
peningkatan kompetensi SDM Pemda
2 Metode 1. Koordinasi Internal: (2 Stakeholder mendukung)
a. Bagian FPID BPAKLN, dan
b. Biro Kompu Setjen
2. Koordinasi Ekseternal (8 Stakeholder mendukung)
a. Ditjen BM (Dir JBHP dan FJD dan BBPJN)
b. Ditjen SDA (Dir Bina OP)
c. Ditjen CK (Dir Bina Program)
d. Ditjen Penyediaan Perumahan (Dir Rumah Swadaya)
e. Ditjen Bina Konstruksi (Dir. Bina Kelembagaan dan
Sumber Daya Jasa Konstruksi)
f. Itjen (Sekretaris Itjen)
g. Balitbang (Sekretaris Balitbang)
3 Implementasi 1. Kamis, 5 Oktober 2017 : Penyusunan Modul Koordinasi dan
Persiapan
2. Rabu, 11 Oktober 2017: Koordinasi dan Persiapan Bintek
3. Senin-Rabu, 23 -25 Oktober 2017 Penyelenggaraan Bintek
Wilayah Timur
4. Senin-Rabu, 30 Oktober – 1 November 2017,
Penyelenggaraan Bintek Wilayah Tengah
48
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
No Resume
4 Output Terselenggaranya Pembinaan Terintegrasi Wilayah Timur dan
Tengah dengan jumlah peserta sebanyak 400 peserta
5 Catatan 1. Seluruh stakeholder intenal dan ekstenal mendukung
milestone ini, total dukungan 8 Stakeholder;
2. Bentuk dukungan al: Materi/substansi bahan ajar,
anggaran, koordinasi dengan Pemda, dll
3. Milestone ini Tuntas pelaksanaannya, lebih cepat dari
Rencana
6 Dokomentasi:
49
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
4. Menyusun Surat Edaran Menteri PUPR tentang Tata Kelola Pembinaan DAK
Infrastruktur
Surat Edaran Menteri PUPR tentang Tata Kelola DAK disusun sebagai
landasan hukum bagi Unit Organisasi di lingkungan Kementerian PUPR
untuk terlibat dalam pembinaan penyelenggaraan DAK. Dalam lingkup
yang lebih luas, SE Menteri tersebut merupakan upaya untuk menegaskan
fungsi Kementerian PUPR sebagai pembina teknis infrastruktur daerah.
Penyusunan SE dilakukan dengan melibatkan seluruh Unit Organisasi
di lingkungan Kementerian PUPR dalam beberapa kali pembahasan dan
mengasilkan draft SE yang disepakati. Adapun substasi yang terkandung
dalam SE yaitu mengatur tentang kegiatan yang dilakukan dalam tahap
pembinaan perencanaan program, pembinaan pelaksanaan kegiatan, dan
pengawasan penyelenggaraan DAK oleh Unit Organisasi Kementerian
PUPR sesuai dengan tugas dan fungsinya, serta kewajiban untuk
memprogramkan dan melaksanakan pembinaan penyelenggaraan DAK
dalam rencana kerja.
No Resume
1 Tujuan Menyusun kebijakan tata kelola Pembinaan DAK infrastruktur
PUPR
2 Metode 1. Koordinasi Internal: (3 Stakeholder mendukung)
a. Bagian FPID BPAKLN,
b. Bagian PE BPAKLN,
c. Biro Hukum Setjen
2. Koordinasi Ekseternal (8 Stakeholder mendukung)
1. Ditjen BM (Dir JBHP dan FJD)
2. Ditjen SDA (Dir Bina OP)
3. Ditjen CK (Dir Bina Program)
4. Ditjen Penyediaan Perumahan (Dir Rumah Swadaya)
50
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
No Resume
5. Ditjen Bina Konstruksi (Dir. Bina Kelembagaan dan
Sumber Daya Jasa Konstruksi)
6. BPIW (Kepala Pusat Pemrograman dan Evaluasi
Keterpaduan Infrastruktur PUPR)
7. Itjen (Sekretaris Itjen)
8. Balitbang (Sekretaris Balitbang)
3 Implementasi 1. Jum’at, 29 September 2017 : Penyusunan Modul Koordinasi
dan Persiapan
2. Senin, 16 Oktober 2017: Pembentukan SK Tim Penyusun SE
3. Rabu, 18 Oktober 2017: Pembahasan substansi SE
4. Kamis, 19 Oktober 2017: Penyusunan Draft SE
4 Output Tersusunya Draft SE tentang Tata Kelola Pembinaan DAK
Infrastruktur PUPR.
5 Catatan 1. Seluruh stakeholder internal dan eksternal mendukung
milestone ini, total dukungan 11 Stakeholder;
2. Bentuk dukungan al: Materi/substansi bentuk
pembinaan dari setiap Unor, Pemda,dll
3. Milestone ini Tuntas pelaksanaannya, pelaksanaannya,
lebih cepat dari Rencana
4. Atas arahan Mentor Draft SE diintegrasikan dalam
Permen Petunjuk Operasional.
6 Dokomentasi:
51
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
No Resume
52
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
53
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
No Resume
b. Bagian PE BPAKLN,
c. Biro Hukum
d. Biro Kompu
2. Koordinasi Ekseternal (7 Stakeholder mendukung)
a. Ditjen BM (Dir JBHP dan FJD dan Satker P2JN)
b. Ditjen SDA (Dir Bina OP dan BBWS)
c. Ditjen CK (Dir Bina Program, Dir PSPAM, Dir PPLP, Satker
Randal CK)
d. Ditjen Penyediaan Perumahan (Dir Rumah Swadaya, dan
SNVT Penyediaan Perumahan)
e. BPIW (Kepala Pusat Pemrograman dan Evaluasi
Keterpaduan Infrastruktur PUPR)
f. Pemerintah Daerah (Kepala Bappeda, Kepala Dinas PUPR,
Kepala Dinas PKP)
3 Implementasi 1. Senin, 2 Oktober 2017 : Pembentukan SK Tim Permen PUPR
2. Jum’at, 20 Oktober 2017: Koordinasi Penyusunan Draft
Permen
3. Kamis, 2 November 2017: Koordinasi dan Persiapan KP
4. Rabu, 8 November 2017: Konsultasi Publik Draft Permen
PUPR Wilayah Barat
5. Kamis, 16 November 2017: Konsultasi Publik Draft Permen
PUPR Wilayah Timur
6. Rabu, 22 November 2017: Konsultasi Publik Draft Permen
PUPR Wilayah Tengah
4 Output 1. Tersusunya Permen PUPR Nomor 21/PRT/M/2017 tentang
Petunjuk Operasional Penyelenggaraan DAK Infrastruktur
2. Penyelenggaraan Konsultasi Publik di tiga wilayah, peserta
pemda: 1000 orang
54
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
No Resume
5 Catatan 1. Seluruh stakeholder internal dan ekstenal mendukung
milestone ini, total dukungan 11 Stakeholder;
2. Bentuk dukungan al: Materi/ substansi perencanaan,
pemprograman, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan dari setiap Unor, Pemda,dll
3. Milestone ini Tuntas pelaksanaannya, lebih cepat dari
Rencana.
6 Dokomentasi:
55
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
B. Jangka Menengah
Mengingat dinamika yang terjadi dalam pelaksanaan RPP seperti termuat
dalam poin A.5 di atas, maka terjadi penyesuian terhadap milestone dan
kegiatan jangka menengah menjadi:
1. Menyusun ketetapan Menteri PUPR untuk rencana kegiatan (RK) hasil
konsultasi program antara Unor Terkait dan Pemerintah Daerah untuk
n+1.
2. Mengintegrasikan Pembinaan dan Pengawasan DAK Infrastruktur
dengan seluruh unit organisasi terkait berdasarkan Permen PUPR No 21
Tahun 2017 tentang Petunjuk Operasional DAK Infrastrutur PUPR .
3. Pembinaan penyelenggaraan DAK kepada Pemerintah Daerah
berdasarkan Permen PUPR No 21 Tahun 2017 tentang Petunjuk
Operasional DAK Infrastrutur
C. Jangka Panjang
1. Menerapkan Tata Kelola Pembinaan Penyelenggaraan DAK Bidang
Infrastruktur
2. Evaluasi dan Penyempurnaan Tata Kelola Pembinaan Penyelenggaraan
Infrastruktur PUPR
56
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
57
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
58
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
59
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
60
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
Keterangan:
Rc : Rencana
Rl : Realisasi
61
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
62
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
63
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
64
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
65
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
Pada tahapan ketiga (ON Campus) peserta DIKLAT merancang perubahan dan
membangun tim efektif untuk melaksanakan inovasi perubahan dengan
pembekalan berupa agenda inovasi khususnya STRATEGI INOVASI dengan
melakukan Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) pada
kementerian/lembaga/badan/perusahaan yang dianggap telah melakukan
inovasi perubahan yaitu PT. PINDAD di Bandung. Pada tahapan ini peserta
dibimbing oleh Coach (Bapak. Ir.Bambang Subagio, M.Si) melakukan
penyusunan Rancangan Proyek Perubahan (RPP) yang telah diseminarkan
pada tanggal 22 September 2017, selanjutnya atas saran dan masukkan Coach
Penguji dan Mentor dirumuskan proyek perubahan yang nantinya akan
diimplementasikan.
66
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Pengelolaan DAK Infrastruktur”
Selanjutnya atas arahan Mentor (Bapak. Ir. Widirto Sp.1) pada tanggal 13
oktober 2017 draft SE tersebut sebaiknya langsung diintegrasikan dalam
bentuk Peraturan Menteri (Permen) Petunjuk Operasional penyelenggaraan
DAK Infrastruktur PUPR. Rangkaian proses penyusunan Permen diawali pada
Tanggal 18 Oktober 2017 dengan mengundang rapat koordinasi dan
pembahasan materi petunujk operasional.
67
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
BAB V
PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
1. Pencapaian proyek perubahan, hingga akhir Nevember 2017 proyek
perubahan ini telah menghasilkan beberapa output sesuai target pada
milestones jangka pendek, seperti a.l:
a) Standart Operating Prosedure (SOP) Perencanaan dan SOP
Pemantauan;
b) Penyelenggaraan Uji Coba Pembinaan Terintegrasi;
c) Draft Surat Edaran Tatakelola Pembinaan Penyelenggaraan DAK
Infrastruktur;
d) Penyelenggaraan Sosialisasi dan Konsultasi Program DAK (Konsultasi
Publik Permen DAK);
e) Peraturan Menteri Petunujuk Opersional Penyelenggaran DAK
Infrastruktur.
2. Manfaat dari hasil output proyek perubahan, a.l:
a) Terbangunnya bagan alur proses perencanaan dan pemantauan
sebagai dasar penetapan rencana kegiatan;
b) Meningkatnya kompetensi SDM pemerintah daerah dalam
pengelolaan DAK;
c) Adanya pedoman perencanaan dan pelaksanaan bagi pemerintah
daerah untuk menyelenggaraan DAK secara efisien dan efektif serta
akuntabel;
Manfaat output secara langsung akan mewujudkan peningkatan kualitas
tata kelola pembinaan DAK Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat di daerah;
3. Solusi dalam menghadapi kendala dan hambatan dalam pelaksanaan
proyek perubahan melalui:
a) Meningkatakan pengetahuan dan kemampuan melalui forum
bimbingan teknis.
68
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
V.2. SARAN/REKOMENDASI
Untuk keberlanjutan proyek perubahan ini maka perlu melakukan langkah-
langkah tindak lanjut periode jangka menengah dan jangka panjang, yaitu:
A. Jangka Menengah :
1. Menyusun ketetapan Menteri PUPR untuk rencana kegiatan (RK) hasil
konsultasi program antara Unor Terkait dan Pemerintah Daerah untuk
n+1.
2. Mengintegrasikan Pembinaan dan Pengawasan DAK Infrastruktur
dengan seluruh unit organisasi terkait berdasarkan Permen PUPR No 21
Tahun 2017 tentang Petunjuk Operasional DAK Infrastrutur PUPR .
3. Pembinaan penyelenggaraan DAK kepada Pemerintah Daerah
berdasarkan Permen PUPR No 21 Tahun 2017 tentang Petunjuk
Operasional DAK Infrastrutur.
69
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
B. Jangka Panjang:
1. Menerapkan Tata Kelola Pembinaan Penyelenggaraan DAK Bidang
Infrastruktur
2. Evaluasi dan Penyempurnaan Tata Kelola Pembinaan Penyelenggaraan
Infrastruktur PUPR
70
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
DAFTAR PUSTAKA
70
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
Website/Blog:
1. http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-dan-prinsip-
good-governance.html
2. http://harrymarobi.blogspot.com/2013/10/pengertian-stakeholder.html
3. http://www.rumahkomunikasi.com/2014/10/strategi-komunikasi-pengertian-
dan.html.
71
Proyek Perubahan PIM 2 – Riono Suprapto
“Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembinaan DAK Infrastruktur”
LAMPIRAN
72