Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA N 1 TINOMBO


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
Alokasi Waktu : 180 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Mengidentifikasi perubahan warna indikator lakmus merah dan lakmus biru dalam
beberapa larutan garam
 Memahami penjelasan tentang kesetimbangan ion dalam larutan garam
 Merancang percobaan untuk memprediksi pH larutan garam dengan menggunakan
kertas lakmus/indikator
universal/pH meter dan melaporkan hasilnya.
 Menyimpulkan sifat asam-basa dari suatu larutan garam
 Menentukan pH larutan garam
 Melakukan percobaan untuk memprediksi pH larutan garam dengan menggunakan kertas
lakmus/indikator
universal/pH meter dan melaporkan hasilnya.
 Menuliskan reaksi kesetimbangan ion dalam larutan garam
 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam
B. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media : Worksheet atau lembar kerja (siswa), googel meet, zoom atau Lembar
penilaiaan
Alat/Bahan : Spidol, papan tulis, Laptop/Hp & infocus
Sumber Belajar : Buku Kimia Siswa Kelas XI, Internet

C. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)


Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi :
Garam yang bersifat basa.
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh
Kegiatan Inti ( 150 Menit )

Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
Literas membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Garam yang bersifat basa.
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
Thinking mungkin hal yang belum dipahami,
dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap
berkaitan dengan materi Garam yang bersifat basa.
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Garam yang bersifat basa.
Communicatio Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu
n secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait Garam yang
bersifat basa. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran

 -Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis pilihan ganda & tertulis uraian, tes lisan /
observasi terhadap diskusi tanya
jawab dan percakapan serta penugasan
 Penilaian Keterampilan berupa penilaian unjuk kerja, penilaian proyek, penilaian
produk dan penilaian portofolio
LEMBAR KERJA PEERTA DIDIK

Mata Peljaran : Kimia

Kelas/semester ; Kelas XI/Semester genap

Mata pelajaran keetimbagan Ion dan Ph Larytan garam

Petunjuk Belajar ;

1. Setiap Peserta Didik Harus Membaca


LKPD ini dengan seksama
2. Diskusikam setiap pertanyaan dan
permasalaham yamg ada degan
kelompok
3. Jika ada hal yamg kurag dimengerti
harap di tamyakan pada guru
1. Kompotensi Dasar : 3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan
menentukan pH-nya.
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan
garam.
2. Indikator : 3.11.1 Menganalisis pengertian hidrolisis garam dan jenis-jenis garam yang
terhidrolisis dalam air.

3.11.2 Menganalisis reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis.


3.11.3 Menganalisis perhitungan Kh, [H+], dan [OH–] larutan garam.
3.11.4 Menganalisis pH larutan garam yang terhidrolisis.
4.11.1 Terampil dalam melakukan pengujian sifat senyawa garam
MENGAMATI
Perhatikan wacana berikut ini!
Pada materi penentuan garam dalam larutan, diberikan larutan yang tidak diketahui jenisnya berupa
larutan x dan y. Masing-masing larutan tersebut dimasukkan kedalam plat tetes dan diuji masing-
masing larutan tersebut dengan 4 indikator yaitu lakmus biru, lakmus merah, indikator metyl merah
(MM) dan penolftelin ( PP). Pada saat larutan x diuji dengan kertas lakmus merah warnanya berubah
menjadi biru dan ketika diuji dengan kertas lakmus biru warnanya tetap biru. Selanjutnya saat diuji
dengan indikator MM warnanya berubah menjadi kuning dan dengan PP menjadi biru.

MENANYA
MENCOBA
Tujuan percobaan :
Untuk menentukan pH larutan garam dengan pengukuran menggunakan beberapa indikator.

Landasan Teori
Suatu sifat senyawa yang sangat penting adanya adalah sifat asam dan basa. Kita mengenal berbagai
macam asam seperti asam cuka, dan asam jawa. Kita juga mengenal berbagai jenis basa seperti sabun
yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Teori asam basa juga mengalami beberapa
pengembangan. Asam dinyatakan merupakan suatu senyawa yang memiliki pH lebih kecil dari 7.
Sedangkan basa adalah senyawa yang memiliki pH lebih besar dari 7. Batas maksimum pH suatu
senyawa adalah 14. Dari hal tersebut kita dapat menuliskan bahwa pH + pOH = 14. Menurut
Arrhenius, asam merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan. Sedangkan basa
sukar larut dalam air karena basa memiliki ion hidroksida. Suatu asam dikatakan hipotetis apabila
asam tersebut tidak stabil sehingga segera terurai menjadi zat lain. Teori Arrhenius masih memiliki
kelemahan, bahwa tidak semua reaksi asam harus berlangsung dalam larutan. Kemudian Bronsted-
Lowry mendefinisikan asam dan basa dengan mengatakan bahwa asam merupakan donor proton
sedangkan basa merupakan akseptor proton. Menurut Bronsted-Lowry, asam dan basa ini akan
menghasilkan suatu pasangan konjugasi, yaitu suatu pasangan ketika asam melepaskan ion H+ nya
kepada basa atau akseptor. Untuk melengkapi teori-teori diatas, Lewis juga mengemukakan bahwa
asam dan basa merupakan perpindahan electron dari suatu senyawa ke senyawa lainnya. Asam
berperilaku sebagai akseptor pasangan elektron sedangkan basa sebagai donor pasangan elektron.
Indikator adalah suatu zat, yang warnanya berbeda-beda sesuai konsentrasi ion-Hidrogen. Indikator
umumnya merupakan suatu asam atau basa organik lemah , yang dipakai dalam larutan yang sangat
encer. Asam atau basa indikator yang tidak tedisosiasi mempunyai warna yang berbeda dengan hasil
disosiasinya, sehingga memudahkan praktikan dalam menentukan apakah larutan tersebut bersifat
asam atau basa. Berikut adalah beberapa jenis indikator yang sering digunakan:
Alat Dan Bahan :

Alat
1. Pipet tetes
2. Plat tetes
Bahan
1. Aquades
2. Indikator PP
3. Indikator MM
4. Lakmus merah dan biru
5. Larutan X
6. Larutan Y
7. Tisu
Langkah Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dimasukkan larutan x dan y ke dalam plat tetes sebanyak 4 baris
3. Diuji masing-masing larutan x dan y dengan 4 indikator yang telah disiapakan
4. Diamati perubahan yang terjadi
5. Ditulis hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan
6. Dihitung pH dengan trayek pH yang telah disediakan

Tabel hasil pengamatan

Laruta Tampilan warna indicator Sifat pH


n Lakmus Lakmus PP MM Larutan
Merah Biru Asam/
Basa /
Netral

Laruta
nx
Laruta
ny

Mendiskusikan
1. Mengapa larutan x dan y dapat menghasilkan warna yang berbeda-beda setelah diuji dengan
indikator tersebut ?
2. Mengapa larutan x dan y memiliki ph yang berbeda-beda ?
Menyimpulkan

Anda mungkin juga menyukai