(RPP)
C. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
Literas membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Garam yang bersifat basa.
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
Thinking mungkin hal yang belum dipahami,
dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap
berkaitan dengan materi Garam yang bersifat basa.
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Garam yang bersifat basa.
Communicatio Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu
n secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait Garam yang
bersifat basa. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
-Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis pilihan ganda & tertulis uraian, tes lisan /
observasi terhadap diskusi tanya
jawab dan percakapan serta penugasan
Penilaian Keterampilan berupa penilaian unjuk kerja, penilaian proyek, penilaian
produk dan penilaian portofolio
LEMBAR KERJA PEERTA DIDIK
Petunjuk Belajar ;
MENANYA
MENCOBA
Tujuan percobaan :
Untuk menentukan pH larutan garam dengan pengukuran menggunakan beberapa indikator.
Landasan Teori
Suatu sifat senyawa yang sangat penting adanya adalah sifat asam dan basa. Kita mengenal berbagai
macam asam seperti asam cuka, dan asam jawa. Kita juga mengenal berbagai jenis basa seperti sabun
yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Teori asam basa juga mengalami beberapa
pengembangan. Asam dinyatakan merupakan suatu senyawa yang memiliki pH lebih kecil dari 7.
Sedangkan basa adalah senyawa yang memiliki pH lebih besar dari 7. Batas maksimum pH suatu
senyawa adalah 14. Dari hal tersebut kita dapat menuliskan bahwa pH + pOH = 14. Menurut
Arrhenius, asam merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan. Sedangkan basa
sukar larut dalam air karena basa memiliki ion hidroksida. Suatu asam dikatakan hipotetis apabila
asam tersebut tidak stabil sehingga segera terurai menjadi zat lain. Teori Arrhenius masih memiliki
kelemahan, bahwa tidak semua reaksi asam harus berlangsung dalam larutan. Kemudian Bronsted-
Lowry mendefinisikan asam dan basa dengan mengatakan bahwa asam merupakan donor proton
sedangkan basa merupakan akseptor proton. Menurut Bronsted-Lowry, asam dan basa ini akan
menghasilkan suatu pasangan konjugasi, yaitu suatu pasangan ketika asam melepaskan ion H+ nya
kepada basa atau akseptor. Untuk melengkapi teori-teori diatas, Lewis juga mengemukakan bahwa
asam dan basa merupakan perpindahan electron dari suatu senyawa ke senyawa lainnya. Asam
berperilaku sebagai akseptor pasangan elektron sedangkan basa sebagai donor pasangan elektron.
Indikator adalah suatu zat, yang warnanya berbeda-beda sesuai konsentrasi ion-Hidrogen. Indikator
umumnya merupakan suatu asam atau basa organik lemah , yang dipakai dalam larutan yang sangat
encer. Asam atau basa indikator yang tidak tedisosiasi mempunyai warna yang berbeda dengan hasil
disosiasinya, sehingga memudahkan praktikan dalam menentukan apakah larutan tersebut bersifat
asam atau basa. Berikut adalah beberapa jenis indikator yang sering digunakan:
Alat Dan Bahan :
Alat
1. Pipet tetes
2. Plat tetes
Bahan
1. Aquades
2. Indikator PP
3. Indikator MM
4. Lakmus merah dan biru
5. Larutan X
6. Larutan Y
7. Tisu
Langkah Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dimasukkan larutan x dan y ke dalam plat tetes sebanyak 4 baris
3. Diuji masing-masing larutan x dan y dengan 4 indikator yang telah disiapakan
4. Diamati perubahan yang terjadi
5. Ditulis hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan
6. Dihitung pH dengan trayek pH yang telah disediakan
Laruta
nx
Laruta
ny
Mendiskusikan
1. Mengapa larutan x dan y dapat menghasilkan warna yang berbeda-beda setelah diuji dengan
indikator tersebut ?
2. Mengapa larutan x dan y memiliki ph yang berbeda-beda ?
Menyimpulkan