Anda di halaman 1dari 6

Nama : Cindy Aurelia Vernanda

Nim : 20105011069
Kelas : A2/B
Soal
1. Al-Quran juga disebut dengan al-Syifa’ (penyembuhan). Bagaimana pandangan saudara
bahwa AlQuran dapat menjadi obat ? Jelaskan !
Jawaban: Membaca Alquran tak hanya bernilai ibadah, tetapi juga dapat menjadi obat
penawar jiwa yang gelisah, pikiran yang tak menentu, dan jasmani yang kurang sehat.
Sebagaimana Allah SWT mengungkapkan:
  َ‫آن َما هُ َو ِشفَا ٌء َو َرحْ َمةٌ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِين‬
ِ ْ‫ۙ َونُنَ ِّز ُل ِمنَ ْالقُر‬ 
“Dan kami turunkan Alquran sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS al-Isra [17]: 82).
Al-Qurthubi menjelaskan, ada beberapa pendapat dalam menafsirkan kata syifa` pada
ayat itu. Pertama, Alquran dapat menjadi terapi bagi jiwa seseorang yang dalam kondisi
kebodohan dan keraguan. Kedua, Alquran membuka jiwa seseorang yang tertutup dan
menyembuhkan jiwa yang rapuh. Ketiga, membaca Alquran juga menjadi terapi untuk
menyembuhkan penyakit jasmani.Hal yang sama juga dikemukakan Ibnu Qayyim al-
Jauziyah. Membaca Alquran dapat mengobati penyakit jasmani dan rohani seseorang. Bagi
Ibnu Qayyim, sumber penyakit rohani ketika seseorang menuntut ilmu bukan mengharapkan
ridha Allah, kemudian menjalani hidup dengan tujuan yang salah.
Bila seseorang menuntut ilmu bukan karena Allah dan tujuan hidupnya bukan mencari ridha
Allah, kondisi ini akan mengakibatkan kesesatan, kerusakan, penyakit jasmani, dan rohani.
Obat penawar yang mujarab untuk mengobati kedua penyakit ini adalah mengakrabkan diri
dengan Alquran.Alquran mengarahkan jalan terbaik untuk memaksimalkan eksistensinya,
mengembangkan karakter baiknya, dan menjadikannya memperoleh kebahagian dunia dan
akhirat. Terlebih lagi, seseorang yang mengakrabkan diri dengan Alquran, ia akan
memperoleh pertolongan Alquran di hari kiamat.
Sebagaimana dalam penjelasan hadis Nabi Muhammad SAW: 
‫ فإِنَّهُ يَأْتِي يَوْ َم القيام ِة َشفِيعًا ألَصْ حابِ ِه‬، َ‫ا ْق َرؤوا القُرْ آن‬
“Bacalah Alquran karena sesungguhnya pada hari kiamat ia akan hadir memberikan
pertolongan kepada orang-orang yang membacanya.” (HR Baihaqi).  Dalam kisah, seseorang
yang jiwanya sedang gelisah mendatangi Abdullah Ibn Mas'ud. Orang tersebut meminta
nasihat kepada Ibn Mas'ud, terkait kondisi hatinya yang gelisah.Kemudian, Ibn Mas'ud
menasihati orang itu untuk membaca Alquran, mendengarkan bacaan Alquran orang lain,
mendatangi tempat di mana banyak orang membaca Alquran, dan memahami perintah Allah
dalam Alquran. Setelah mengamalkan anjuran Ibn Mas'ud untuk bersahabat dengan Alquran,
orang itu merasakan ketenangan jiwa, kejernihan pikiran, dan kesehatan jasmani.
Sumber: https://republika.co.id/berita/qdileu320/alquran-adalah-obat-atau-syifa-bagaimana-
tafsirannya)
2. Dalam masalah akhlaq, Islam memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan etika.
Jelaskan perbedaan antara akhlaq Islam dengan etika buatan manusia, dan sertakan contoh-
contoh konkritnya!
Jawaban:
1. Akhlak
Akhlak adalah sikap atau sifat atau keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan
suatu perubahan (baik/buruk) yang dilakukan dengan mudah tanpa dipikir dan direnungkan
terlebih dahulu. Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan manusia pada dasarnya berumber
dari kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu:
 Tabiat (pembawaan) yaitu suatu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan
manusia, tanpa disebabkan oleh naluri (gharizah) dan faktor warisan sifat-sifat dari
orang.
 Akal pikiran yaitu dorongan niwa yang dipengaruhi oleh lingkungan manusia setelah
melihat sesuatu, mendengarkanya, merasakan serta merabanya.
 Hati nurani yaitu dorongan jiwa yang hany berpengaruh oleh alat kejiwaan yang dapa
menilai hal-hal yang sifatnya abstrak (yang batin)karena dorongan ini mendapatkan
hasil.
Contoh akhlak:
 Menghormati orang yang lebih tua
 Menghargai orang yang lebih muda
 Berkata lembah lembut kepada orangtua maupun orang lain
 Menjenguk teman yang sakit dan mendoakan
 Bersedekah dikala sempit
2. Etika
Etika sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak(moral). Etika berbicara
tentang kebiasaan (perbuatan) tetapi bukan menurut arti tata adat. Oleh karena itu, etika
landasannya adalah sifat dasar manusia. Menurut filasafat yaitu meyelidiki mana yang baik,
dan mana yng buruk menurut perbuatan manusia. Etika bersumber dari pemikiran yang
mendalam dan renungan filosofi, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani.
Etika bersifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis pilihan orang-orang yang
menganutnya.
Contoh etika:
 Etika bergaul dengan orang lain
 Etika dijalan
 Etika makan dan minum
 Etika berbicara
 Etika bertetangga
Sumber : hhtps//shdeplayer.info/slide/13887050
3. Nikah merupakan sunnah Nabi SAW mesti mengandung manfaat, terutama bagi
kelangsungan hidup manusia. Jelaskan manfaat pernikahan dan bagaimana pernikahan yang
dikehendaki Islam menurut saudara !
Jawaban:
Manfaat atau hikmah dari pernikahan yaitu:
 Melestarikan keturunan yang dihasilkan dengan pernikahan;
 Kebutuhan suami istri terhadap pasangannya untuk menjaga kemaluannya dengan
menyalurkan nafsu sahwat secara alami dan manusiawi;
 Terwujudnya sikap tolong menolong antara suami istri untuk mendidik anak
keturunannya dan menjaga keberlangsungan hidupnya;
 Mengatur hubungan antara laki-laki dan wanita atas dasar pertukaran hak dan tolong
menolong yang produktif dalam lingkup kasih sayang, cinta, saling menghormati dan
menentukan pilihan.
Secara istilah, Nikah adalah akad yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan yang
dengannya dihalalkan untuk melakukan hubungan seksual.
Nikah memiliki hukum menurut pelakunya, yaitu:
 Jaiz (diperbolehkan) sebagai hukum asal. Hukum ini sesuai dengan kaidah ushul
bahwa hukum asal segala sesuatu adalah boleh, sehingga ada dalil yang menjadikan
sesuatu itu wajib, haram atau yang lain.
 Sunnah bagi orang yang berkehendak serta mampu memberi nafkah dan dapat
menjaga diri dari perbuatan zina;
 Wajib bagi orang yang mampu memberi nafkah dan dia takut tergoda akan perzinaan;
 Makruh bagi orang yang tidak mampu memberi nafkah
 Haram bagi orang yang berniat akan menyakiti perempuan yang akan dinikahinya.
Rukun nikah secara ijma’ terdiri atas ;
 Wali
Wali nikah merupkan orang yang memiliki kewenangan menikahkan calon mempelai
wanita. Wali nikah dalam pernikahan adalah keharusan pertama yang menentukan sah
tidaknya pernikahan.
 Dua orang saksi
Dua orang saksi yaitu laki-laki muslim dan adil
 Ijab qabul (sighat ‘aqad)
Sighat artinya pengucapan atau perkataan.’aqad adalah maksud. Jadi sighat ‘aqad
adalah ucapan maksud. Adapun ijab artinya jawaban, qabul artinya menerima. Jadi
ijab qabul artinya jawaban menerima. Sighat ‘aqad yaitu perkataan dari wali
mempelai perempuan dalam pernikahan. Sedangkan ijab qabul merupakan jawaban
menerima dari mempelai laki-laki.
 Mahar (maskawin)
 Mahar atau shadaq atau maskawin adalah sesuatu yangdiberikan calon suami kepada
calon istri untuk menghalalkan berhubungan dengannya.
Sumber : ( Dr. H. Mudzakkir Ali, MA , Pengantar Studi Islam Edisi Revisi)
4. Al-Quran merupakan sumber hukum Islam yang memiliki kandungan ajaran yang paling
tinggi atau ya’lu wala yu’la ‘alaih, sehingga bagi orang yang mengambil Islam sebagai
pedoman, akan mengantarkan seseorang selamat dan sejahtera di dunia dan akhirat. Tetapi
dalam kenyataan hidup, mengapa umat Islam itu mundur ? Jelaskan sebab-sebab kemunduran
umat Islam dari berbagai segi dan bagaimana solusinya !
Jawaban:
Penyebab Kemunduran Islam, diantaranya:
1) Letak Negara-negara islam yang cenderung gersang, sehingga hanya mengandalkan
sungai-sungai besar, seperti sungai Nil.
2) Kondisi Negara-negara islam yang miskin, hal ini mempengaruhi pertahanan keamanan
sehingga mudah diserang dan dihancurkan.
3) Faktor alam, Negara-negara islam yang sering mengalami bencana, seperti rusaknya hasil
pertanian, sehinga negara islam mengalami krisis pangan, terjadi wabah penyakit yang
mematikan.
4) Letak geografis yang rentan mengalami serangan dari luar secara terus menerus, juga
menjadi penyebab kemunduran islam.
5) Dan yang paling sangat menentukan kemunduran islam adalah adanya perang salib.
6) Hilangnya Perdagangan Islam Internasional dan munculnya kekuatan Barat.
7) Jumlah penduduk bangsa Eropa meningkat mengalahkan penduduk muslim diwilayah
kekholifahan.Namun, meskipun Barat muncul sebagai kekuatan baru, Muslim bukanlah
peradaban yang mati seperti peradaban kuno yang tidak dapat bangkit lagi. Peradaban Islam
terus hidup dan bahkan berkembang secara perlahan-lahan dan bahkan dianggap sebagai
ancaman Barat.Solusinya adalah:
 Pertama: Membangun ilmu yang mapan
dengan ilmu, adab seorang Muslim juga bisa terjaga. Ia makin mengenal siapa dirinya
dan mengetahui hak dan kewajibannya. Mulai dari peran sebagai seorang hamba di
hadapan Tuhan Pencipta dan menjadi khalifah yang bertugas mengurus
kemasalahatan di muka bumi. Disebutkan, fungsi ilmu selain membenarkan amalan
dan menguatkan keimanan, ilmu juga bisa menaikkan derajat orang tersebut di
hadapan Allah.
 Kedua: Membangun iman yang mendalam
Bagi orang beriman, apapun itu pastinya tak cukup jika tak dibarengi dengan
keimanan kepada Allah. Mengilmui syariat Islam secara rinci bahkan menghafal dalil-
dalil yang ada hanya menjadi sia-sia jika tak didasari dengan pondasi iman atau
hidayah.Godaan syahwat dan kepuasaan sesaat di dunia hanya bisa terlewati dengan
bekal iman di dada. Sebagaimana jalan terjal menuju surga juga hanya bisa didaki
dengan stok iman yang cukup. Memahami syariat Islam dengan baik dan rinci
menjadi tidak bermakna tanpa adanya iman. Iman adalah bekal untuk menggapai
keridhaan dan pengakuan Allah serta jaminan keselamatan.
 Ketiga: membangun ukhuwah yang kokoh
5. Dalam bidang fiqh, ditetapkan bahwa sistem bermadzhab adalah sistem terbaik dalam
memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Jelaskan: Mengapa berislam harus bermadzhab ?
Bagaimana bahaya bagi orang yang tidak bermadzhab ?
Jawaban:
Madzhab menurut bahasa berarti jalan, aliran, pendapat atau paham, sedangkan menurut
istilah madzhab adalah metode dan hukum-hukum tentang berbagai macam masalah yang
telah dilakukan, diyakini dan dirumuskan oleh imam mujtahid.
Jadi, bermadzhab adalah mengikuti jalan berpikir salah seorang mujtahid dalam
mengeluarkan hukum dari sumber Al-Qur’an dan hadits.

Setiap orang Islam diwajibkan mempelajari ajaran agamanya dan memahami hukum-hukum
yang ada dalam Al-Qur’an dan hadits. Namun kenyataannya tidak setiap orang mampu
memahami dan mengamalkan isi kandungan dari dua sumber tersebut. Hanya sebagian saja
yang mampu melakukan hal tersebut, dengan beberapa persyaratan yang ketat agar hasil
ijtihadnya benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Bermazhab itu sangat penting bagi orang beragama agar pemahaman dan praktik agamanya
benar. Karena bermazhab merupakan metode untuk mengetahui hukum suatu peristiwa yang
dihadapi dengan merujuknya pada fiqih mazhab tertentu yang dianut atau upaya
penyimpulannya dilakukan berdasarkan ushul al-mazhab yang diyakininya.
Hakikat kebenaran dalam Islam, khususnya yang berkaitan erat dengan al-ahkam al-
ijtihadiyah (hukum-hukum praktis hasil ijtihad) akan lebih aman, terjaga, selamat dari
kekeliruan pemahaman, jauh dari ketersesatan dan lebih maslahat apabila dalam beragama
umat Islam bersedia mengikuti dan terikat kepada salah satu dari mazhab yang empat
(mazhab: al-Hanafi, al-Maliki, al-Syafi'i atau al-Hanbali), karena para imam mazhab
(mujtahidun) itu telah disepakati para ulama paling memiliki otoritas dan lebih bisa dipercaya
dalam menafsirkan sumber utama hukum Islam, yakni Al-Qur’an dan al-Sunnah, dan
merekalah ulama yang diberi kewenangan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk menjelaskan
kebenaran agama Islam kepada kita semua.
Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris ilmu dan amalan para nabi terdahulu yang wajib kita
ikuti dan harus kita hormati.
Bahaya bagi orang yag tidak bermadzhab yaitu kekacauan dan kerusakan total akan
menimpah segi-segi kehidupan umat manusia. Sebab mereka melakukan usaha tidak pada
tempatnya atau tidak sesuai dengan keahliannya.
6. Dalam praktik kehidupan beragama, kita dilarang memfonis musyrik, kafir, dan sejenisnya
terhadap seseorang yang karena suatu dan lain hal belum dapat memurnikan tauhid /
aqidahnya. Mengapa demikian? Jelaskan menurut pandangan saudara !
Jawaban:
Karena setiap org memiliki pandangan masing² memiliki patokan masing² memiliki pendapat
masing² ,jadi kita hanya perlu menghormati pendapat mereka, jikalau apa yg mereka lakukan
tdk sesuai dg kebenaran yg kita ketahui maka cobalah utk bertanya apa dia memiliki
panutan/patokan yg jelas? Jika dia memiliki Imam yg dia anut maka coba utk berdiskusi untk
menambah pengetahuan kita tapi kita tdk boleh mengikutinya hanya sebatas pengetahuan saja
agar kita tdk langsung menghakimi org ketika kita melihat kejadian yg sama lagi.
Namun, jika dia blm memiliki Imam/patokan yg jelas maka coba kita ajak bicara secara
perlahan coba di arahkan ke kebenaran yg kita anut.

Anda mungkin juga menyukai