Anda di halaman 1dari 8

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

BB Ideal Anak Usia Dini

Pokok Bahasan : Tumbuh Kembang Anak

Sub Pokok Bahasan : Berat badan idal pada anak usia dini

Sasaran : Orang Tua dari keluarga binaan

Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal : ………,……Februari 2021

Waktu : 15-30 menit

Tempat : Ruang tamu milik keluarga binaan

2.1 Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan di ruang tersebut, orang tua diharapkan dapat


mengetahui BB ideal anak usia dini, kebutuhan energi, susunan menu seimbang pada
anak usia dini serta penyebab dan solusi mengenai BB anak yang sulit naik.

2.2 Tujuan Instruksional Khusus

Setelah selesai mengikuti penyuluhan orang tua dapat :

a. Menjelaskan kembali kebutuhan energi.

b. Menyebutkan kembali penyebab BB anak sulit naik.

c. Menjelaskan kembali solusi agar BB anak naik.

2.3 Materi Terlampir

2.4 Metode

Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi


2.5 Alat, bahan/media pengajaran

a. leaflet

2.6 Skenario /proses penyuluhan

Waktu Kegiatan pemberi materi Kegiatan sasaran Media dan alat


mengajar
3 menit Kegiatan awal :
1) Membuka pengajaran Menjawab salam
dengan mengucapkan salam Memper-
2) memperkenalkan diri hatikan
3) Kontrak waktu Memberi Pendapat
4) Menjelaskan cakupan memperhatikan
materi yang akan
disampaikan
10 menit Kegiatan inti : Leaflet
1) Menjelaskan materi Memperhatikan
tentang :
a. pengertian BB ideal pada
anak usia dini
b. penyebab dan sulit BB
anak sulit naik

2) Setelah proses belajar


mengajar, dapat dilakukan
kegiatan evaluasi.
a. Menanyakan kepada Bertanya dan
sasaran salah satu materi menjawab
yang telah disampaikan
b. Renforcement positif atas
jawaban yang benar
c.Menyimpulkan/meluruskan
jawaban.

3) Memberi kesempatan Mengajukan


kepada sasaran untuk pertanyaan
bertanya

4) memberikan reforcement
positif atas pertanyaannya.

5) Menjawab pertanyaan dari Memperhatikan


sasaran
2 menit Kegiatan akhir :
1) Menyimpulkan materi Memperhatikan
secara singkat
2) Dokumentasi
3) salam Menjawab salam
4) pembagian leaflet

2.7 Evaluasi Pengajaran

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta mendapatkan penyuluhan selama 15


menit, maka diberikan pertanyaan :

a. Jelaskan kebutuhan energi pada anak usia dini?

b. Jelaskan penyebab dan solusi anak mengalami BB stagnan?


Lampiran Materi

BB Ideal Anak Usia Dini

A) Latar Belakang
Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI tahun 2016, terdapat sekitar 8,9 persen anak
yang mengalami berat badan di bawah normal (kurus) dan sekitar 3,7 persen yang masuk ke
dalam kategori sangat kurus.
Untuk mewaspadai berat badan kurang, anak-anak perlu melakukan penimbangan berat
badan secara rutin, yakni pada usia baru lahir hingga 5 tahun. Terdapat acuan berat badan
normal untuk Si Kecil yang dikeluarkan dari Departemen Kesehatan RI, yakni Kartu Menuju
Sehat (KMS). Petugas kesehatan di Puskesmas dan Posyandu akan menimbang berat badan
Si Kecil. Jika setelah ditimbang hasil KMS menunjukkan berat badan anak berada pada zona
antara garis hitam dan garis merah (z score berada di antara angka -3 SD sampai di dengan <
-2SD), maka Bunda harus berhati-hati, karena berarti berat badan anak tersebut di bawah
normal, yang jika tidak ditangani maka Si Kecil bisa saja mengalami malnutrisi.

B) Pengertian BB Ideal pada anak usia dini


BB ideal pada anak usia dini terkhususnya pada usia 1-5 tahun, enurut WHO, berikut adalah
rata-rata berat badan ideal anak perempuan dan laki-laki pada usia 1-5 tahun:

Di usia 5 tahun, berat badan ideal anak perempuan mulai mendekati berat badan
anak laki-laki

Pada rentang usia ini, standar deviasi adalah sekitar 2-3 kg. Artinya, bila berat badan anak
kurang atau lebih 2-3 kg dari rentang di atas, berat badan tersebut umumnya masih termasuk
normal.
B) Penyebab dan Solusi BB anak sulit naik

Beberapa kondisi yang paling sering menjadi penyebab berat badan anak susah naik, yaitu:

1. Kekurangan kalori

Salah satu yang dapat menyebabkan berat badan anak susah naik adalah kesalahan
dalam memilih menu makanan. Keadaan ini membuat anak kekurangan pasokan
kalori. Padahal, anak usia 1–3 tahun membutuhkan rata-rata 1200–1400 kkal
(kilokalori). Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, laju tumbuh kembang si Kecil
bisa saja mengalami gangguan. 

Lantas, adakah solusi dari masalah ini? Ada!

Orang tua perlu memilih menu tinggi kalori yang tepat untuk diberikan sebagai
konsumsi si Kecil sehari-hari. Beberapa menu yang dimaksud, misalnya daging
merah, keju, yoghurt dan alpukat. Selain itu, si Kecil juga memerlukan lemak
tambahan dalam menu makannya. Contoh, Anda bisa menambahkan satu sendok teh
minyak zaitun ke dalam menu makan si Kecil, agar kebutuhan kalori hariannya
senantiasa terpenuhi.

2. Pola pemberian makan yang tidak tepat

Faktanya, pola makan tidak tepat atau cenderung dilakukan sembarangan seperti
pemberian makan pada anak dengan mengalihkan perhatiannya pada gadget atau
televisi bisa menjadi penyebab anak sulit mengalami kenaikan berat badan. Sebab,
anak cenderung memperhatikkan benda di depannya daripada menaikkan nafsu
makannya.

Sebagai solusi dari masalah itu, Bunda segera mengubah pola makan anak. Dalam hal
ini, Bunda mengatur jadwal makan anak yang konsisten dari hari ke hari dan makan
hanya di meja makan tanpa ada gangguan lain.  Selain itu, kosongkan perut anak
dengan tidak memberikan camilan apa pun pada 2–3 jam sebelum waktu makan
utama. Dengan ini, nafsu makan anak akan tetap terjaga sehingga asupan yang masuk
ke dalam tubuhnya dapat mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari.
3. Alergi

Alergi juga bisa menjadi penyebab di balik berat badan anak susah naik. Alergi susu
sapi adalah salah satu contohnya. Sebab, pada alergi susu sapi, segala bahan makanan
yang mengandung susu sapi dapat menyebabkan iritasi pada saluran cerna si Kecil.
Alhasil, saluran cerna tidak akan bekerja dengan optimal dalam mencerna makanan.
Selanjutnya, saluran cerna yang tidak bisa bekerja optimal akan menganggu proses
penyerapan nutrisi di dalam tubuh. 

Kondisi tersebut harus segera diatasi, dengan menghindari pemberian bahan makanan
atau minuman yang dapat memicu reaksi alergi. Misal, pada kasus alergi susu sapi,
orang tua wajib menghindari untuk memberikan segala asupan yang mengandung
susu sapi pada si Kecil. 

Salah satu menu sehat anak usia 1 – 3 tahun :

Sup Makaroni Tofu Brokoli

Bahan:

 2 sdm makaroni, rebus hingga lunak

 1 bungkus tofu, potong kecil

 ½ buah wortel, kupas, potong kecil, rebus hingga lunak

 3 kuntum brokoli, rebus 1 menit, cincang kasar

 250ml kaldu ayam

 1 siung bawang merah, iris tipis

 1 siung bawang putih, iris tipis

 ½ sdm daun bawang, iris tipis

 ½ sdm seledri, iris tipis

 Garam dan merica secukupnya

Cara membuat:
1. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum, kemudian masukkan ke kuah
kaldu yang mendidih.

2. Masukkan wortel, brokoli, dan tofu.

3. Masukkan makaroni.

4. Masukkan daun bawang dan seledri.

5. Bumbui dengan garam dan merica.

6. Sajikan hangat.

Tofu atau tahu adalah produk makanan olahan dari kacang kedelai dan merupakan
sumber protein nabati dan zat besi yang baik. Brokoli mengandung vitamin dan
mineral yang baik untuk kesehatan, antara lain vitamin A, C, E, dan B6, juga kalium
dan magnesium.

Kesimpulan

Berat badan anak usia dini menjadi stagnan atau cenderung dibawah BB idealnya biasanya
disebabkan oleh deficit kalori pada asupan anak, pola pemberian makan pada anak yang
cenderung teralihkan, ataupun alergi pada anak yang belum terdeteksi sehingga menurunkan
kinjera pencernaan pada anak menjadi kurang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3632853/5-penyebab-berat-badan-

anak-susah-naik#:~:text=Kekurangan%20kalori,%E2%80%931400%20kkal%20(kilokalori).

Anonim 2. https://www.growhappy.co.id/article/berat-badan-ideal-anak-usia-1-3-

tahun#:~:text=Saat%20memasuki%20usia%201%20tahun,adalah%20sekitar

%208%2C9%20kg.

Anonim 3. https://www.sehatq.com/artikel/berat-badan-ideal-anak-usia-0-12-tahun

Anda mungkin juga menyukai