Anda di halaman 1dari 17

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh :

Dr. Hj. Peristiwati, M.Kes.

Dr. Hj. Any Fitriani, M.Si.

Disusun oleh :

Muhamad Zidan Ramdani (1806672)

Biologi C 2018

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
A. Judul
Pengenalan Alat Laboratorium Mikrobiologi
B. Hari/tangal
Kamis, 10 September 2020
C. Tujuan
1. Mengetahui alat-alat yang digunakan di Laboratorium Mikrobiologi
2. Mengetahui fungsi dari alat-alat yang digunakan di Laboratorium
Mikrobiologi
D. Landasan Teori
Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat
bekerja”. Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti
aslinya, yaitu tempat bekerja khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.
Laboratorium adalah suatu ruangan atau tempat melakukan kegiatan praktek
atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat serta adanya
infrastruktur laboratorium yang lengkap (ada fasilitas air, listrik, gas dan
sebagainya) (Sutara, T & Sahromi, M. 1999).
Praktikum laboratorium merupakan salah satu bagian yang penting
dalam pembelajaran sains. Tentunya keberhasilan praktikum ini harus ditunjang
oleh beberapa faktor diantaranya kompetensi guru dalam proses pembelajaran
sains, pengelolaan laboratorium, sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
praktikum (Sumintono, 2010).
Ada banyak jenis-jenis laboratorium, diantaranya laboratorium
Mikrobiologi. Mikrobiologi adalah cabang biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil
dan sangat penting dalam memelihara keseimbangan ekologi dan keseimbangan
ekosistem di bumi. Beberapa mikroorganisme bersifat menguntungkan dan ada
pula yang merugikan, baik terhadap manusia ataupun hewan. Oleh karena itu
untuk mengetahui segala sesuatu tentang mikroorganisme perlu adanya cabang
ilmu mikrobiologi (Radji, 2010).
E. Alat dan Bahan
E.1 Alat yang digunakan
Tabel E.1 Alat yang digunakan

No. Nama Alat Jumlah


1. Mikroskop Cahaya 1 unit
2. Autoclave 1 unit
3. Inkubator 1 unit
Hot Plate dan Magnetic 1 unit
4.
Stirrer
5. Colony Counter 1 unit
6. Mikropipet 1 unit
7. Cawan Petri 1 unit
8. Pipet ukur 1 unit
9. Pipet tetes 1 unit
10. Tabung Reaksi 1 unit
11. Labu Erlenmeyer 1 unit
12. Gelas Ukur 1 unit
13. Batang L 1 unit
14. Mortar dan Pestle 1 unit
15. Beaker Glass 1 unit
16. Pembakar Bunsen 1 unit
17. Jarum Inokulum 1 unit
18. Pinset 1 unit
19. pH Indikator Universal 1 unit
20. Pipet Filler 1 unit
21. Vortex 1 unit
22. Enkas 1 unit
23. Desikator 1 unit
24. Water Bath 1 unit
25. Sentrifugator 1 unit
26 Oven 1 unit
27 Rak Tabung Reaksi 1 unit
28 Thermometer 1 unit
29 Laminar Air Flow 1 unit
30 Timbangan digital 1 unit
F. Prosedur Kerja

Alat dan Hasil


Perangkat Bahan pengamat
Laporan
online diamati an secara
disusun
disiapkan secara daring
daring dilakukan
Bagan alur F.1 Prosedur Kerja Praktikum Pengenalan Alat laboratorium
Mikrobiologi
G. Hasil Pengamatan
Tabel G.1 Hasil Pengamatan Praktikum Pengenalan Alat laboratorium
Mikrobiologi

No
Nama Alat Gambar
.

1. Mikroskop Cahaya

Gambar 1. Mikroskop
Cahaya
(Porasky, 2009)

2. Autoclave

Gambar 2. Autoclave
(Palma, 2015)
3. Inkubator
Gambar 3. Inkubator
(Widiantoko, Tanpa
Tahun)

Hot Plate dan


4.
Magnetic Stirrer
Gambar 4. Hot Plate dan
Magnetic Stirrer
(Livermore, 2007)

5. Colony Counter
Gambar 5. Colony
Counter
(Wookiee, 2005)

6. Mikropipet
Gambar 6. Mikropipet
(Barbosa, 2009)

7. Cawan Petri
Gambar 7. Cawan Petri
(Petriego, 2005)
8. Pipet ukur

Gambar 8. Pipet ukur


(Luca, 2016)

9. Pipet tetes
Gambar 9. Pipet tetes
(Tokoalatlaboratorium,
2019)

10. Tabung Reaksi


Gambar 10. Tabung
Reaksi
(Mustikaglassware, 2018)

11. Labu Erlenmeyer

Gambar 11. Labu


Erlenmeyer
(Mejía, 2010)

12. Gelas Ukur

Gambar 12. Gelas Ukur


(Donphaimueang, 2016)
13. Batang L

Gambar 13. Batang L


(Wicaksono, 2016)

14. Mortar dan Pestle


Gambar 14. Mortar dan
Pestle
(Vos, 2008)

15. Beaker Glass


Gambar 15. Beaker Glass
(Jack, 2012)

16. Pembakar Bunsen

Gambar 16. Pembakar


Bunsen
(Anonim, Tanpa Tahun)

17. Jarum Inokulum


Gambar 17. Jarum
Inokulum
(Sam Medical, Tanpa
Tahun)
18. Pinset
Gambar 18. Pinset
(Anonim, 2012)

pH Indikator
19.
Universal
Gambar 19. pH Indikator
Universal
(Dugal, 2015)

20. Pipet Filler

Gambar 20. Pipet Filler


(Anonim, Tanpa Tahun)

21 Vortex Mixer
Gambar 21. Vortex Mixer
(Bread, 2008)

22 Enkas

Gambar 22. Enkas


(Anonim, Tanpa tahun)
23 Desikator
Gambar 23. Desikator
(anonim, Tanpa tahun)

24 Waterbath

Gambar 24. Waterbath


(Elizabeth, 2007)

25 Sentrifugator

Gambar 25. Sentrifugator


(James. 2008)

26 Oven Gambar 26. Oven


(Anonim. Tanpa tahun)

27 Rak tabung reaksi


Gambar 27. Rak Tabung
Reaksi
(Anonim. Tanpa tahun)
28 Thermometer
Gambar 28. Thermometer
(wiguna. 2010)

H. Pembahasan
1. Mikroskop Cahaya
Salah satu alat untuk melihat sel mikroba adalah mikroskop
cahaya. Dengan mikroskop dapat diamati sel bakteri yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya, mata tidak mampu
membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm (Widodo,
2015).
2. Autoclave
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat
dan bahan yang digunakan dalam Mikrobiologi melalui penggunaan uap
air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi.
atau sekitar 1 atm. dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang
bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi =
15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15
menit untuk 121°C (Periadnadi, 2015).
3. Inkubator
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram
mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur
suhu dan pengatur waktu.Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus
B5042 misalnya adalah 1070°C (Periadnadi, 2015).
4. Hot Plate dan Magnetic Stirrer
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang
terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot
plate dan magnetic stirrer mampu menghomogenkan sampai sangat
lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425°C
(Periadnadi, 2015).
5. Colony Counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang
tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan petri karena adanya kaca
pembesar dan lampu. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan
skala/kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan
koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada Cawan Petri dapat ditandai
dan dihitung otomatis yang dapat di-reset (Periadnadi, 2015).
6. Mikropipet
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan
kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur
volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai
20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia
satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl.
dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip (Periadnadi, 2015).
7. Cawan Petri
Cawan Petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi)
mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan
cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai
macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat
menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9
cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml (Periadnadi, 2015).
8. Pipet ukur
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan
volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet
ukur, di antaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Cara
penggunaannya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan
filler sampai dengan volume yang diinginkan. Volume yang dipindahkan
dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus
tepat sejajar dengan meniskus cekung cairan) dengan cara menyamakan
tekanan filler dengan udara sekitar (Widodo, 2015).
9. Pipet tetes
Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang
dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam
menambahkan HCl/NaOH saat mengatur pH media dan penambahan
reagen dalam uji biokimia (Widodo, 2015).
10. Tabung Reaksi
Di dalam Mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji
biokimiawi dan memelihara mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media
padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal,
tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke
tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu
media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk
membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu
luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak
terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut
tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. (Periadnadi, 2015).
11. Labu Erlenmeyer
Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu
Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan
bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba
dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume
cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300
ml, 500 ml, 1000 ml, dsb (Periadnadi, 2015).
12. Gelas Ukur
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
Erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume
tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan (Periadnadi,
2015).
13. Batang L
Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan
agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar
merata. Alat ini juga disebut spreader

14. Mortar dan Pestle


Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum
diproses lebih lanjut (Periadnadi, 2015).
15. Beaker Glass
Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di
dalam Mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media,
menampung akuades dll (Periadnadi, 2015).
16. Pembakar Bunsen
Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang
steril adalah pembakar Bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran
udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan
ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut (Periadnadi, 2015).
17. Jarum Inokulum
Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat
dari kawat chrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena
panas (Periadnadi, 2015).
18. Pinset
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk
mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram
antibiotik (Periadnadi, 2015).
19. pH Indikator Universal
Kertas pH ini berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu
larutan. Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH
pada media berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba. Kertas pH
indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna kemudian strip
warna dicocokkan dengan skala warna acuan (Periadnadi, 2015).
20. Pipet Filler
Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang
pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet
yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing
saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna
untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup
yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas.
Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari
pipet ukur (Periadnadi, 2015).
21. Vortex Mixer
Vortex mixer termasuk salah satu alat yang sering dijumpai pada
setiap laboratorium. Fungsi utamanya adalah untuk menghomogenkan
cairan dalam volume yang kecil. Alat ini hanya bisa menampung wadah
yang kecil contohnya tabung reaksi, tabung sentrifuge atau wadah
penampung lain yang ukurannya kecil.
22. Enkas
Dalam melakukan praktikum mikrobiologi pasti akan mengenal
alat yang namanya enkas. Enkas ini berfungsi sebagai mengisolasi
mikroba dari lingkungan luar.
23. Desikator
Desikator adalah wadah yang terbuat dari bahan kaca yang kedap
udara dan mengandung desikan yang berfungsi menghilangkan air dan
kristal hasil pemurnian.
24. Waterbath
Waterbath adalah alat yang digunakan untuk mempertahankan
suhu yang seragam di seluruh cairan yang terkandung didalam tabung
reaksi. Berfungsi sebagai mempertahankan suhu sesuai kebutuhan dan
keiinginan.
25. Sentrifugator
Alat ini berfungsi sebagai pemisah suatu zat yang tercampur
dengan cara diputar dalam kecepatan tinggi. Alat ini diberii nama sesuai
dengan gaya yang digunakan dalam prinsip kerja alat sentrifugasi, yaitu
gaya sentrifugal.

26. Oven
Oven merupakan salah satu alat yang sering dijumpai pada setiap
laboratorium. Oven ini memiliki fungsi untuk memanaskan ataupun
mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas,
zat-zat kimia maupun pelarut organik. Oven ini juga sangan mudah
untuk digunakan halayak oven pada biasanya.
27. Rak tabung Reaksi
Alat ini sangat sering dijumpai saat praktikum di laboratorium,
fungsi alat ini adalah untuk melatakan tabung reaksi dalam jumlah yang
banyak pada satu tempat. Rak tabung reaksi ini kebnyakan terbuat dari
kayu dan ada juga yang terbuat dari kaca.
28. Thermometer
Termometer adalah alat yang sering kita gunakan untuk
mengukur suhu (temperatur). Adabanyak jenis thermometer ini misalkan,
thermometer alkohol, termometer air raksa DLL.
I. Kesimpulan
1. Alat-alat praktikum yang digunakan di laboratorium Mikrobiologi
diantaranya:
1) Mikroskop Cahaya
2) Autoclave
3) Inkubator
4) Hot Plate dan Magnetic Stirrer
5) Colony Counter
6) Mikropipet
7) Cawan Petri
8) Pipet ukur
9) Pipet tetes
10) Tabung Reaksi
11) Labu Erlenmeyer
12) Gelas Ukur
13) Batang L
14) Mortar dan Pestle
15) Beaker Glass
16) Pembakar Bunsen
17) Jarum Inokulum
18) Pinset
19) pH Indikator Universal
20) Pipet Filler
21) Vortex Mixer
22) Enkas
23) Desikator
24) Waterbath
25) Sentrifugator
26) Waterbath
27) Rak tabung reaksi
28) Thermometer
2. Setiap alat yang berada pada Lab Mikrobiologi ini memiliki peran dan fungsi
masing-masing, serta dapat digunakan sesuai kebutuhan

DAFTAR PUSTAKA
Periadnadi, dkk. (2015). Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Padang :
Universitas Andalas
Radji, M. (2010). Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran. Jakarta: Kedokteran EGC
Sumintono, B dkk. (2010) Pengajaran Sains dengan Praktikum Laboratorium:
Perspektif Dari Guru-Guru Sains SMPN di Kota Cimahi. Malaysia :
Universitas Teknologi Malaysia.
Sutara, T & Sahromi, M. (1999). Pengelolaan Laboratorium I (BMP 10) dan
Pengelolaan Laboratorium II (BMP 11) dalam Buku Materi Pokok
Pengelolaan Pengajaran Biologi (PBIO 4470). Jakarta: Universitas
Terbuka.
Widodo, U. (2015) Dasar-dasar Praktikum Mikrobiologi. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai