Group 5
Group 5
Pendahuluan
Gojek didirikan pada tahun 2010 dengan misi untuk meningkatkan taraf hidup
ojek lokal (ojek pangkalan). Pada awal pendiriannya cara untuk mempertemukan antara
pengemudi dengan konsumen adalah dengan dicocokkan secara manual melalui call
center (pusat panggilan). Namun pihak engineer Gojek terus melakukan improvisasi
sehingga pada tahun 2015 sebuah versi aplikasi diluncurkan untuk dapat
mengotomatisasi pertemuan antara pengemudi dan konsumen. Otomatisasi ini memiliki
dampak yang sangat besar dimana jumlah pesanan meningkat dari 3.000 menjadi
100.000 per hari. Tingginya demand pada aplikasi ini menyebabkan sistem sempat
mengalami crash. Kejadian ini membuat tim engineer melakukan penulisan ulang dari
bagian penting sistem teknologi hanya dalam waktu 3 hari. Pembaharuan ini lagi-lagi
membuat dampak positif dimana diketahui pesanan pada awal tahun 2016 mengalami
lonjakan yang sangat dahsyat yaitu 300.000 lebih pesanan perhari. Hal positif lainnya
dari lonjakan ini tidak hanya berdampak baik baik Gojek namun juga berdampak baik
bagi mitra, yaitu pengemudi, penghasilan mereka ikut meningkat menjadi 150%.
Meskipun Gojek telah sukses dan berkembang dengan pesat, Gojek harus tetap
waspada dengan tantangan-tantangan yang akan dihadapi ke depannya baik dari
internal maupun eksternal dan juga menyusun strategi jangka panjang agar kemudian
dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan untuk bisa mengambil tindakan-tindakan
penyesuaian yang diperlukan demi tercapainya tujuan strategi jangka panjang. Dalam
rangka menjawab pertanyaan mengenai bagaimana tahapan strategi selanjutnya yang
harus Gojek lakukan? dalam paper ini, kelompok kami coba menjawab pertanyaan
tersebut melalui pendekatan seperti yang dijelaskan dalam buku Crafting & Executing
Strategy yakni dalam menyusun dan melaksanakan strategi yang berkelanjutan
terdapat lima tahap yang saling terkait, yaitu:
Selanjutnya proses kelima tahapan tersebut dapat dilihat dalam gambar di bawah ini: