Anda di halaman 1dari 9

BAB II

DESKRIPSI PROSES

2.1 Proses Produksi Isobutil Palmitat


Usaha produksi pabrik kimia membutuhkan berbagai sitem proses dan
sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut
dengan teknologi proses. Secara umum, sitem proses utama dari sebuah pabrik
kimia adalah sistem reaksi, sitem pemisahan dan pemurnian. Pada pembuatan
isobutil palmitat hanya ada satu proses yaitu esterifikasi, akan tetapi proses ini
dapat menggunakan dua katalis yaitu asam sulfat dan ion exchange resin
Amberlyst-15.
Proses pembuatan isobutil palmitat dari isobutil alkohol dan asam palmitat
berdasarkan reaksi esterifikasi dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Reaksi Esterifikasi Pembuatan Isobutil Palmitat

Isobutil Palmitat (C20H40O2) merupakan senyawa yang digunakan sebagai


plasticizers yaitu bahan yang berfungsi untuk menaikkan kemampuan kerja dan
fleksibilitas plastik selain itu berguna juga sebagai pelarut dalam tinta, serta
penghalus dan pelembab kulit dalam bidang kosmetik. Reaksi esterifikasi
merupakan reaksi yang penting bagi industri. Reaksi esterifikasi adalah reaksi
antara alkohol dengan asam karboksilat yang menghasilkan ester dan air.
Pembentukan isobutil palmitat dengan esterifikasi isobutil alkohol dan asam
palmitat berlangsung seacara kontinyu di dalam reaktor. Reaksi pembentukan
isobutil palmitat berlangsung pada suhu 107ᵒC dan tekanan 1 atm. Reaksi
esterifikasi merupakan reaksi searah (irreversible). Untuk mendapatkan konversi
yang tinggi, maka reaksi harus digeser kearah pembentukan produk (ester), yaitu
dengan cara membuat berlebihan salah satu reaktan. Untuk mempercepat reaksi
esterifikasi maka digunakan katalis, katalis ini dapat berupa asam sulfat dan ion
exchanger resin Amberlyst-15.
Esterifikasi katalis yaitu esterifikasi dengan menggunakan katalis asam
kuat untuk menghasilkan ion H+ pada fase cair. Pada reaksi esterifikais terjadi
pemutusan ikatan karbonil oksigen dari asam karboksilat, dalam reaksi ini asam
palmitat. Proses pemutusan ikatan tersebut dapat diketahui dari struktur elektron
reaktan dan produk. Karena oksigen lebih elektronegatif dari karbon, maka karbon
karbonil lebih positif daripada oksigen karbonil, sehingga dapat ditulis sebagai
berikut:

Gambar 2.2 Reaksi Esterifikasi

Katalis asam, gugus karbonil pada asam akan diprotonasi. Protonasi


adalah penambahan proton (H+) pada suatu atom, molekul atau ion. Protonasi
akan meningkatkan muatan positif pada atom karbon karbonil dan menjadikannya
sebagai sasaran terbaik untuk serangan nukleofil. Adisi nukleofil adalah alkohol
pada asam yang telah diprotonasi, sehingga ikatan C-O yang baru akan terbentuk.
Selanjutnya pada tahap keseimbangan terjadi pelepasan oksigen atau
mendapatkan proton. Salah satu gugus hidroksil akan diprotinasi (kedua gugus
hidroksil identik). Setelah itu terjadi pemutusan C-O dan lepasnya air, kemudian
ester yang berproton akan melepaskan proton.

2.2 Jenis-Jenis Katalis


2.2.1 Katalis Ion Exchanger Resin Amberlyst-15
Pada proses esterifikasi isobutil palmitat dari isobutil alkohol dan asam
palmitat dengan menggunakan katalis ion exchanger resin Amberlyst-15, reaksi
berlangsung dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada kondisi 107 ᵒC,
dan tekanan 1 atm. Amberlyst-15 merupakan katalisator heterogen berupa ion
exchanger yang memiliki resin partikel yang kuat. Katalis Amberlys-15 memiliki
diameter rata-rata partikel adalh 0,61 mm. Konversi yang dihasilkan pada proses
esterifikasi dengan menggunakan katalis Amberlyst-15 sebesar 55,1% dan reaksi
berlangung selama 3 jam. Proses esterifikasi isobutil alkohol dengan asam
palmitat menggunakan katalis ion exchanger resin Amberlyst-15 memiliki
kelebihan, yaitu katalis mudah dipisahkan dari campuran reaksi. Hal ini
disebabkan karena polietilen sebagai pengikat memiliki sifat hidrofobik. Proses
esterifikasi menggunakan katalis Amberlyst-15 dapat dilakukan secara kontinyu
dan kemurnian hasil yang diperoleh lebih tinggi karena hasil samping dapat
dieliminasi. Katalis Amberlyst-15 dapat dipakai beberapa kali tanpa banyak
mengalami perubahan aktivitas yang berarti.
Tahap awal esterifikasi menggunakan katalis Amberlyst-15 adalah
menyiapkan bahan baku yang berupa isobutil alkohol dan asam palmitat sebelum
direaksikan di dalam reaktor. Pada tahap ini isobutil alkohol dari tangki
penyimpan yang bersuhu 30ᵒC dengan tekanan 1 atm dipanaskan sampai suhu
reaktor 107ᵒC dengan menggunakan pemanas. Asam palmitat dari hopper yang
bersuhu 30ᵒC dan berbentuk kristal dilelehkan dengan menggunakan melter
sehingga berubah fase menjadi cair dan suhunya naik sampai suhu operasi reaktor
sebesar 107ᵒC. Kemudian katalis Amerlyst-15 dimasukkan kedalam reaktor dalam
bentuk powder.
Selanjutnya kedua bahan baku diumpankan dalam reaktor dengan
perbandingan mol isobutil alkohol dan asam palmitat = 5 : 1. Reaksi berlangsung
dalam fase cair, dan merupakan reaksi eksotermis. Konveksi yang dapat dicapai
pada reaksi ini sebesar 55,1% berdasarkan reaktan palmitat. Reaksi dijalankan
dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada suhu 107 ᵒC. Reaktor
beroperasi pada tekanan 1 atm, hal ini berfungsi untuk menjaga agar reaktan tetap
dalam keadaan cair. Panas yang dihasilkan oleh reaktor akan diserap oleh jaket
pendingin. Reaksi yang terjadi dalam reaktor:
Isobutil alkohol + asam palmitat → Isobutil Palmitat + H2O

Terakhir adalah tahap pemurnian dan pemisahan produk. Tahap ini


bertujuan memisahkan produk dari hal samping reaksi esterifikasi yaitu air dan
sisa-sisa reaktan. Produk cair reaktor dialirkan menuju centrifuge untuk
memisahkan antara produk dan katalis Amberlyst-15. Katalis yang berupa cake
kemudian di recycle ke reaktor. Setelah itu Produk centrifuge berupa filtrat yang
mengandung isobutil palmitat, isobutanol, asam palmitat, dan air didistilasi untuk
menghilangkan isobutanol dan air dari isobutil palmitat dan asam palmitat.
Produk atas distilasi I yaitu isobutanol dan air yang kemudian dipisahkan kembali
di dalam distilasi II. Hasil dari distilasi ini berupa isobutanol kemudian di recycle
ke reaktor dan air dibuang ke unit pembuangan limbah (UPL). Produk bawah
distilasi I yang mengandung isobutil palmitat dan asam palmitat dipisahkan
menggunakan kolom distilasi III sehingga terbentuk produk bawah yaitu asam
palmitat yang kemudian di recycle ke reaktor. Produk atas distilasi di alirkan ke
tangki penyimpanan produk.

2.2.2 Katalis Asam Sulfat

Gambar 2.3 Diagram Blok Proses Esterifikasi Isobutil Palmitat dengan Katalis
Asam Sulfat

Pada proses esterifikasi isobutil palmitat dari isobutil alkohol dan asam
palmitat dengan menggunakan katalis asam sulfat, reaksi berlangsung dalam
reaktor alir tangki berpengauk (RATB) pada temperatur 107 ᵒC dan tekanan 1 atm.
Asam sulfat merupakan katalisator homogen. Reaksi asam sulfat dan isobutil
alkohol menghasilkan sulfat isobutil, kemudian asam palmitat akan diprotonaasi
oleh katalis untuk membentuk reaksi intermediet, reaksi esterifikasi berlangsung
secara reversibel. Konversi yang dihasilkan pada proses esterifikasi dengan
menggunakan katalis asam sulfat sebesar 93,1% dan reaksi berlangsung selama 5
menit. Proses esterifikasi menggunakan asam sulfat menimbulkan banyak
masalah, seperti pembentukan hasil samping dan reaksi polimerisasi.

2.2.3 Dual Catalyst Esterification


Dual Catalyst esterification merupakan metode esterifikasi yang
menggabungkan antara 2 katalis, yaitu katalis homogen dan heterogen dalam satu
atau lebih reaktor. Katalis yang digunakan dalam metode ini adalah katalis ion
exchanger resin Amberlyst-15 dan asam sulfat. Penggabungan katalis ini
bertujuan untuk meningkatkan konversi asam karboksilat jika dibandingkan
dengan menggunakan cara homogen atau heterogen. Pada metode penggabungan
ini asam lemak bebas diubah menjadi ester melalui esterifikasi dengan alkohol
dan katalis ganda, sehingga campuran reaksi mengandung asam lemak bebas yang
cukup rendah dan jumlah asam lemak bebas dalam aliran produk akan membuat
proses tetap stabil dari waktu ke waktu. Pada katalis homogen katalis dan reaktan
memiliki fase yang sama. Katalis homogen memberikan selektivitas dan aktivitas
yang sangat baik, namun katalis homogen dapat membuat korosi pada peralatan,
kontaminasi produk, pemulihan katalis, netralisasi, pembuangan, masalah
kesehatan dan keselamatan serta biaya proses yang berkelanjutan. Esterifikasi
dengan menggunakan katalis homogen tidak dapat mengurangi kandungan FFA
secara signifikan dibawah 1% wt.
Asam lemak bebas dalam bahan dapat diesterifikasi dengan alkohol
menggunakan katalis heterogen, yaitu reaksi katalis dimana reaktan dan katalis
berada dalam fase yang berbeda. Katalis heterogen sering memberikan selektivitas
yang baik, tidak seperti kebanyakan katalis homogen. Katalis heterogen dirancang
untuk digunakan dalam waktu yang lama, agar menghindari biaya operasi terus
menerus. Namun, aktivitas esterifikasi heterogen umumnya lebih sedikit
dibandingkan katalis homogen, dan ada beberapa tahapan atau kondisi
pengoperasian yang ekstrim biasanya diperlukan untuk mencapai konversi yang
dapat diterima dipasaran.
300

105 310
5

1 3

315 320
8

6
7
2 4

Gambar 2.4 Blok Diagram Proses Esterifikasi dengan 2 Unit Pemisah

Untuk esterifikasi katalis ganda dari asam lemak bebas dimana bahan baku
yang mengandung asam lemak bebas akan masuk ke dalam reaktor I dan
selanjutnya masuk ke tahap pemisahan I. Selanjutnya yaitu tahap ke II dalam
reaktor II dan langsung dipisahkan pada tahap pemisahan ke II. Pada campuran
reaksi akhir asam lemak bebas telah berkurang dibandingkan dengan bahan baku
yang masuk dan campuran reaksi akan meninggalkan reaktor I.
Kondisi operasi reaksi esterifikasi yakni berlangsung pada temperatur
100ᵒC, tekanan 60 psig dan waktu tinggal selama 25 menit dalam reaktor fixed
bed yang mengandung katalis resin penukar ion yang berupa katalis Amberlyst-15.
Waktu kontak antara bahan baku dan katalis berlangsung selama 60 menit. Dual
catalyst biasanya menghasilkan konversi ≥ 95%. Proses dual catalyst dapat
mengurangi biaya operasi secara kontinyu. Namun pada proses dual catalyst
membutuhkan peralatan yang lebih banyak, sehingga membutuhkan biaya operasi
yang cukup besar.

2.3 Analisa Pemilihan Proses


Perbandingan katalis katalis ion exchange resin Amberlyst-15, asam sulfat
dan dual catalyst esterification dalam proses esterifikasi isobutil palmitat dapat
dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perbandingan katalis katalis ion exchange resin Amberlyst-15, asam
sulfat dan dual catalyst esterification dalam proses esterifikasi isobutil
palmitat
Jenis Proses
No
Parameter Ion exchanger Dual catalyst
. Asam sulfat
resin Amberlyst-15 esterification
Temperatur
1. 107ᵒC 107ᵒC 100ᵒC
operasi
2. Konversi 93,10% 55,10% ≥ 95%
3. Waktu reaksi 5 menit 3 jam 60 menit
Perolehan Dalam dan luar
4. Dalam negeri Luar negeri
katalis negeri
Banyaknya 1,7% dari bahan
5. katalis yang baku (asam - -
digunakan palmitat)
Pada pembuatan isobutil palmitat dari isobutil alkohol dan asam palmitat
yang dipilih yaitu proses esterifikasi dengan menggunakan katalis asam sulfat,
proses ini dipilih dengan pertimbangan, yaitu:
1. Waktu reaksi katalis asam sulfat lebih cepat dibandingkan dengan katalis
Amberlyst-15 atau dual catalyst.
2. Metode ini memiliki konversi ≥ 90%, yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan menggunakan katalis Amberlyst-15.
3. Pada penggunaan proses ini, ditinjau dari kondisi operasinya, reaksi dapat
berlangsung pada tekanan dan suhu yang rendah, sehingga dapat
mengurangi kebutuhan energi.

2.4 Deskripsi Proses Terpilih


Proses pembuatan isobutil palmitat dari isobutil alkohol dan asam palmitat
dengan proses esterifikasi menggunakan katalis asam sulfat dapat dibagi menjadi
beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan bahan baku
2. Tahap reaksi esterifikasi pembuatan isobutil palmitat
3. Tahap pemurnian dan pemisahan produk

2.4.1 Tahap Persiapan Bahan Baku


Bahan baku isobutil alkohol dan asam palmitat masuk menuju reaktor
dengan perbandingan 5:1 pada suhu 30ᵒC. Bahan baku isobutil alkohol dari tangki
penyimpanan dan arus recyle yang merupakan hasil dari menara atas distilasi 1
dipompa menuju reaktor. Sedangkan asam palmitat yang berasal dari silo
diumpankan ke reaktor dengan menggunakan hopper melaui belt conveyor. Asam
sulfat sebagai katalis juga dipompa dari tangki penyimpanan pada suhu 30ᵒC dan
tekanan 1 atm menuju reaktor.

2.4.2 Tahap Reaksi Esterifikasi Pembuatan Isobutil Palmitat


Selanjutnya bahan baku isobutil alkohol dan asam palmitat diumpankan ke
dalam reaktor yang beroprasi secara isotermal pada suhu 107ᵒC dan tekanan 1 atm.
Katalis yang digunakan adalah asam sulfat. Reaksi yang terjadi bersifat ekotermis,
sehingga untuk menjaga kondisi isotermal perlu dilakukan pendinginan.
Pendingin ditambahkan ke dalam reaktor dengan cara mengalirkan air melalui
jaket pendingin.

2.4.3 Tahap Pemurnian dan Pemisahan Produk


Proses selanjutnya adalah pemisahan produk. Tahap ini bertujuan untuk
memperoleh produk isobutil palmitat hingga mencapai kemurnian 90%. Produk
yang keluar dari reaktor dialirkan menuju netralizer untuk menetralkan asam
palmitat, asam stearat dan asam sulfat dengan menggunakan penetral NaOH.
NaOH sebagai penetral dipompa dari tangki penyimpanan pada suhu 30ᵒC dan
tekanan 1 atm menuju ke netralizer. Hasil keluaran netralizer tersebut akan
dialirkan ke menara distilasi yang beroprasi pada suhu 172ᵒC dan tekanan 1 atm.
Menara distilasi 1 berfungsi untuk menurnikan isobutil palmitat sebgai
produk. Menara distilasi 1 beroprasi pada tekanan 1 atm, suhu bagian atas menara
107ᵒC, dan suhu bagian bawah 211ᵒC. Isobutil palmitat diperoleh pada hasil bawah
menara distilasi 1, yang kemudian didinginkan melalui heat exchanger 4 sampai
suhu 35ᵒC sebelum disimpan ke dalam tangki penyimpanan produk. Hasil menara
atas distilasi mengandung isobutil alkohol, air dan sedikit isobutil palmitat
dialirkan ke dekanter sebelum masuk ke reaktor sebagai recyle.
Didalam dekanter akan terbentuk dua fase, yaitu fase ringan sebagai hasil
atasnya, dan fase berat sebagai hasil bawahnya. Fase ringan merupakan sebagian
besar isobutil alkohol dengan sedikit air dan isobutil palmitat, sedangkan fraksi
beratnya adalah sebgain besar air dengan sedikit isobutil alkohol dan isobutil
palmitat. Fraksi ringan dekanter yang mengandung sebgaian besar isobutil alkohol
dengan sedikit air dan isobutil palmitat dipompa menuju ke reaktor. Sedangkan
fraksi berat dekanter yang mengandung sebagaian besar air dengan sedikit isobutil
alkohol dan isobutil palmitat dialirkan ke unit pengolahan limbah (UPL).

9
DC-01
P-08
HE-05
10
IPAL
S-01
6

CD-01
2

ACC-01

T-01 P-06a P-06b


HE-01
1

P-01

R-01 N-01 P-28


T-02 3

P-02 5
4 MD-01
RB-01
P-04 P-05 HE-03

T-03
8 7 P-31

P-03 HE-02 P-07 HE-04

T-04

Gambar 2.5 PFD Esterifikasi Isobutil Palmitat Dengan Katalis Asam Sulfat

Anda mungkin juga menyukai