Anda di halaman 1dari 8

BAB III

DASAR PERANCANGAN

3.1 Penentuan Kapasitas Pabrik


Penentuan kapasitas produksi pabrik Isobutil Palmitat ditinjau dari 2 hal yaitu
kapasitas perusahaan Isobutil Palmitat yang telah berdiri dengan impor Isobutil
Palmitat di Indonesia. Pada Tabel 3.1 berikut merupakan data kapasitas dari beberapa
industri Isobutil Palmitat yang telah ada.

Tabel 3.1 Data Kapasitas Industri Isobutil Palmitat di Dunia


Nama Pabrik Kapasitas(Ton/Tahun)
Hefei SKS International 15.000
Henan Tianfu Chemical Co., Ltd. 15.000
Tokyo Chemical Industry 13.000

Tabel 3.2 merupakan data impor Isobutil Palmitat di Indonesia yang diperoleh
dari wabsite resmi Badan Pusat Statistik Indonesia. Kebutuhan impor berdasarkan
tabel tersebut dapat dilihat mengalami kenaikan dan penurunan. Perkiraan kebutuhan
asam asetat pada tahun 2026 dapat dilakukan dengan metode regresi seperti pada
Gambar 3.2

Tabel 3.2 Data Impor Isobutil Palmitat


Tahun Ton/Tahun
2011 2591.5
2012 2688.8
2013 2331.7
2014 2828.7
2015 3862.1
2016 3376.7
2017 3642.2
2018 1855.9
2019 1702.9
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2021
4500
4000

Kapasitas Impor (Ton/tahun)


3500
3000
f(x) = − 48.06 x + 99611.17
2500 R² = 0.03
2000
1500
1000
500
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun

Gambar 3.1 Grafik Impor Isobutil Palmitat di Indonesia

Dari grafik diatas diperoleh persamaan garis linear untuk mengetahui


kebutuhan impor Isobutil Palmitat di Indonesia pada tahun selanjutnya. Adapun
persamaan yang didapat adalah :
y = -48.063x + 99611
dimana :
y = jumlah impor Isobutil Palmitat (Ton/Tahun)
x = tahun impor Isobutil Palmitat
Berdasarkan persamaan tersebut diperoleh kebutuhan impor Isobutil Palmitat di
Indonesia pada tahun 2026 adalah 2235.36 ton/tahun. Maka dirancang pabrik Isobutil
Palmitat dengan kapasitas 10.000 ton/tahun. Dengan pertimbangan sebagai berikut :
 Memenuhi kebutuhan isobutil palmitat di dalam negeri
 Menambah devisa Negara dengan kegiatan ekspor ke Negara yang
membutuhkan Isobutil palmitat seperti : Malaysia, China, dan India. Karena
berdasarkan data dari UN Comtrade kebutuhan Isobutil palmitat pada negara
tersebut selalu meningkat setiap tahun.

3.2 Spesifikasi Bahan Baku


Adapun bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi Isobutil
Palmitat adalah Isobutil alkohol dan asam palmitat, dan katalis Amberlyst-15 berikut
merupakan spesifikasi dari bahan baku yang digunakan.
3.2.1 Spesifikasi Isobutil Alkohol
Isobutil alkohol merupakan zat yang cair dan bersifat mudah menguap, berikut
beberapa parameter uji dari Isobutil alcohol.

Tabel 3.3 Sifat Fisika dan Kimia Isobutil Alkohol


Parameter Nilai
Wujud Cair, Tidak berwarna
Molecular formula (CH3)2CHCH2OH
Molecular weight 74.12 g/mole
Specific Gravity 0.80 g/mL @ 20°C
Boiling Point 108 ºC
Melting Point -108 ºC
Relative Density 0.800
Vapor Pressure (20°C) 8.8 mm @ 20°C.
Flash Point 28-30°C (82-86°F) CC.
(Sumber : MSDS, 2008)

3.2.2 Spesifikasi Asam Palmitat


Asam palmitat adalah asam lemak jenuh rantai panjang yang terdapat dalam
bentuk trigliserida pada minyak nabati maupun minyak hewani disamping juga asam
lemak lainnya. Berikut beberapa parameter uji dari asam palmitat.

Tabel 3.4 Sifat Fisika dan Kimia Asam Palmitat


Parameter Nilai
Wujud Padat (Kristal padat), Putih
Molecular formula CH3(CH2)14COOH
Molecular weight 256.42 g/mole
Specific Gravity 0.853
Boiling Point 350°C
Melting Point 61°C s/d 64°C.
(Sumber : MSDS, 2008)

3.2.3 Spesifikasi Amberlyst 15


Amberlyst-15 merupakan katalis heterogen yang mempunyai keasaman yang
tinggi dan luas permukaan yang cukup luas. Berikut beberapa parameter uji dari
amberlyst 15
Tabel 3.5 Sifat Fisika dan Kimia Amberlyst 15
Parameter Nilai
Wujud Padat
Autoignition Temperature 427 °C
Bau Tidak berbau
(Sumber : MSDS, 2011)
3.3 Spesifikasi Produk
Tabel 3.6 menunjukkan spesifikasi produk Isobutil palmitat
Tabel 3.6 Sifat Fisika dan Kimia Isobutil Palmitat
Parameter Nilai
Wujud Cair, Bening
Molecular formula C20H40O2
Molecular weight 312.53
Boiling Point 207°C (405°F)/2kPa
Melting Point 19°C
Density 0.862g/cm3
Flash Point . 196°C (385°F)
(Sumber : MSDS, 2014)

3.4 Pemilihan Lokasi Pabrik


Dipilih lokasi pabrik di kawasan industri JIIPE Gresik Kec. Manyar, Kabupaten
Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Kawasan ini merupakan kawasan industri yang
terintegrasi dengan total luas area 3000 hektar, dengan detail sebagai berikut :
 Kawasan industri = 1761 hektar
 Pelabuhan = 400 hektar
 Perumahan = 800 hektar
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Gresik
sehingga Provinsi Gresik dapat maju dan juga mampu memberikan pemasukan bagi
Negara. Kemudian lokasi yang dipilih dekat dengan salah satu bahan baku yaitu
Isobutil Alkohol yang juga berada di Gresik, sehingga dapat mengurangi biaya
transportasi.

Gambar 3.2 Peta Wilayah Kec. Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Google
Earth, 2021)

Kemudian alasan dipilihnya lokasi ini dengan 8 pertimbangan berikut :


a. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku berupa Asam Palmitat dipasok dari PT Cisadane Raya Chemicals
yang berlokasi di daerah industri Kota Tangerang, Banten. Kemudian kebutuhan
Isobutil Alkohol yang di pasok dari PT. Petro Oxo Nusantara yang berada di
Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dan katalis asam sulfat dari PT Indonesian Acids
Industry Kota Bekasi. Kemudian untuk kebutuhan katalis Amberlyst 15 diimpor dari
Jinan Boss Chemical Industry Co., Ltd China. Bahan baku tersebut akan dikirim
menuju Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur melalui Pelabuhan dan Jalur Darat
ataupun Jalur Udara.
b. Sarana Transportasi
Kota Gresik berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah Utara, di sebelah Timur
dengan Selat Madura, dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo,
Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, kemudian di sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Lamongan. Kota Gresik merupakan kawasan industri dan memiliki sarana
transportasi yang memadahi berupa dermaga dan sehingga memudahkan dalam
melakukan distribusi bahan baku dan produk.
c. Pemasaran Produk
Adanya sarana transportasi yang memadahi memudahkan pengiriman produk
ekspor dan penjualan produk menuju pulau lain di Indonesia.
d. Ketersediaan sarana
Utilitas kawasan Industri JIIPE memiliki banyak mata air yang dapat memenuhi
ketersediaan unit utilitas berupa air pendingin dan kebutuhan air lain. Kemudian
untuk kebutuhan listrik digunakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas berkualitas yang
rendah emisi untuk memberikan pasokan listrik berkesinambungan dalam
mendukung produksi dan operasional industri di dalam kawasan.
e. Lahan
Jawa dengan Jawa Timur khususnya yang merupakan pulau besar di Indonesia
memiliki luas lahan kosong yang sangat besar. Hal ini menyebabkan pembangunan
dan biaya pembebasan lahan menjadi kecil. Selain itu, Manyar, Kabupaten Gresik,
Jawa Timur yang merupakan kawasan industri memiliki banyak lahan kosong sebagai
lokasi pendirian dan pengembangan suatu industri kimia.
f. Tenaga Kerja
Gresik yang merupakan daerah industri memiliki kelebihan dalam pencarian
tenaga kerja, dimana jka didirikan industri diaerah tersebut maka akan banyak tenaga
kerja dari daerah sekitar Jepara yang mencari pekerjaan disana. Selain itu, tenaga ahli
dapat diperoleh dari kawasan disekitarnya dan dapat diambil dari daerah Jawa,
Kalimantan ataupun Sumatera.
g. Kebijakan Pemerintah
Pendirian pabrik memerlukan pertimbangan karena untuk mengetahui kebijakan
pemerintah tentang pendirian pabrik dan semua faktor yang terkait di dalamnya.
Gresik yang merupakan daerah yang berada disekitar kawasan industri serta
banyaknya lahan kosong menjadi pilihan yang baik. Selain itu dengan peraturan
pemerintah tentang pembangunan diseluruh Indonesia menjadikan Gresik sebagai
lokasi yang sangat baik untuk pendirian sebuah industri kimia.
h. Kedekatan lokasi pabrik dengan pasar produk
Isobutil palmitat digunakan sebagai plasticizer, pelembut dan pelembab kulit,
kemudian juga digunakan sebagai pelarut pada industri tinta. Isobutil palmitat
merupakan bahan yang di butuhkan bagi industri tersebut, dimana industri yang
bergerak dibidang ini banyak berdiri di Jawa Timur. Maka dengan berdirinya pabrik
Isobutil palmitat di Jawa Timur tepat nya di Greasik diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan impor dari Isobutil palmitat dari Negara China sehingga juga
menghemat biaya transportasi kemudian juga dapat memenuhi kebutuhan Isobutil
palmitat Nasional.

3.5 Aspek Keamanan dan Keselamatan Pabrik


3.5.1 Asam Palmitat
Menurut MSDS Tradeasia International PTE LTD (2008), Asam Palmitat
merupakan senyawa yang bersifat mudah terbakar dan berfasa liquid, iritasi terhadap
mata dan kulit serta dapat menyebabkan iritasi pada trakea apabila terhirup oleh
manusia. Apabila terhirup dapat mengganggu sistem saraf pusat. Apabila tertelan,
maka akan menyebabkan iritasi gastrointestinal, mual, muntah dan diare. Pertolongan
yang dapat diberikan apabila mengalami kontak langsung dengan Asam Palmitat
antara lain adalah :
a. Apabila terkena mata cuci secara langsung dengan air, kemudian juga dicuci
bagian kelopak mata setidaknya selama 15 menit dan selanjutnya hubungi pihak
medis terkait.
b. Apabila mengalami kontak dengan kulit maka dapat dilakukan pencucian
dengan air selama 15 menit dan selanjutnya hubungi pihak medis terkait.
c. Apabila terhirup, maka segera pergi keruang terbuka dengan udara segar,
apabila mengalami gangguan pernafasan, segara berikan oksigen dan apabila
terjadi gelaja lebih lanjut, segera hubungi pihak terkait.
Asam Palmitat tidak boleh langsung dibuang kelingkungan karena
menghasilkan polutan. Media yang dapat digunakan untuk memadamkan apabila
terjadi kecelakaan antara lain adalah water cannon, alcohol-resistent foam dan
karbon dioksida. Kontainer dapat meledak apabila dalam keadaan yang terlalu panas,
dalam fasa gas dapat menghasilkan ledakan apabila bereaksi dengan udara. Pastikan
kontainer dalam keadaan kering dan tertutup rapat, dan dalam keadaan suhu ruang
serta dengan ventilasi udara yang mencukupi. Adapun pencegahan yang dapat
dilakukan adalah meminimalisir penggunaan sumber percikan api. Keamanan
personal dapat ditingkatkan dengan menggunakan perlengkapan perlindungan
perseorangan, gunakan perlengkapan anti api.
3.5.2 Isobutil Alcohol
Menurut MSDS tahun 2015, Isobutil Alkohol merupakan senyawa yang mudah
terbakar, dan berfasa liquid, iritasi terhadap mata dan kulit serta dapat menyebabkan
iritasi pada trakea apabila terhirup oleh manusia. Pertolongan yang dapat diberikan
apabila mengalami kontak langsung dengan Isobutil alkohol antara lain adalah :
a. Jika terkena kulit (atau rambut): Segera lepas / lepas semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilas kulit dengan air yang mengalir. Cuci dengan sabun dan
air
b. Jika terjadi iritasi kulit: Segera dapatkan pertolongan medis
c. Jika terkena mata: Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa menit.
Jika memakai softlens segera lepaskan dan lanjutkan membilas. Lalu segera
dapatkan pertolongan medis
d. Jika terhirup: Pindahkan korban ke tempat yang berudara segar dan
baringkan dengan posisi nyaman untuk bernafas.
Isobutil Alkohol harus di simpan di tempat yang berventilasi baik dengan wadah yang
tertutup rapat. Jauhkan dari makanan dan minuman. Lindungi dari pembekuan dan
kerusakan fisik. Produk atau wadah tidak boleh dibuang bersama sampah rumah
tangga. Lakukan housekeeping secara rutin. Cuci tangan sebelum istirahat dan setelah
selesai bekerja. Hindari kontak dengan kulit, mata, dan pakaian. Gunakan sarung
tangan dan APD lainnya untuk melindungi diri dari bahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai