Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEMAJUAN

LAPORAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


SMART IOT BASED MONITORING SYSTEM FOREST FIRE DETECTION

BIDANG KEGIATAN :
PKM - KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :

Choirul Anwar; 183305006; 2018


Fandi Susilo Utomo; 193305001; 2019
Dewi Putri Anugrahani ; 193305022; 2019

POLITEKNIK NEGERI MADIUN


KOTA MADIUN
2020

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….ii
RINGKASAN.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
BAB 2. TARGET LUARAN...................................................................................3
2.1. Target Luaran.................................................................................................3
BAB 3. METODE....................................................................................................4
3.1. Desain Alat...................................................................................................4
3.2. Desain Sistem...............................................................................................4
3.3. Simulasi Alat................................................................................................5
3.4. Pembuatan Video Animasi...........................................................................5
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI...........................................................................6
4.1. Luaran Yang Telah Dicapai..........................................................................6
4.1.1.Penyempurnaan Desain 3D Alat.........................................................6
4.1.2.Tampilan Desain Aplikasi...................................................................6
4.1.3.Pembuatan video animasi....................................................................7
4.2. Persentase Hasil............................................................................................7
BAB 5. POTENSI HASIL.......................................................................................9
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................11
Lampiran 1. Penggunaan Dana............................................................................11
Lampiran 2. Bukti-bukti pendukung kegiatan.....................................................14

ii
5

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peristiwa kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi di Indonesia.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun
2019 luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai 328.722 hektare.
Secara keseluruhan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mencatat area terbakar mencapai 328.724 hektare dengan 2.719 titik panas
pada periode Januari – Agustus 2019. Angka tersebut diperkirakan akan terus
bertambah seiring dengan musim kemarau yang belum juga berakhir. Dampak
dari kebakaran hutan dan lahan yang paling signifkan adalah terjadinya kabut
asap yang sangat mengganggu kesehatan masyarakat seperti gangguan saluran
pernafasan dan gangguan kesehatan lainnya, terhambatnya sistem transportasi
dan sistem ekonomi, juga kerusakan ekosistem pada sumber daya flora dan
fauna yang berada di titik kebakaran.
Faktor-faktor penyebab kebakaran hutan diantaranya perubahan iklim dan
kelalaian manusia saat melakukan aktifitas di wilayah hutan. Upaya
pencegahan kebakaran hutan telah dilakukan dengan berbagai macam metode
akan tetapi, pada setiap metode masih terdapat kekurangan, metode pertama
yaitu patroli rutin yang membutuhkan banyak biaya dan sumber daya
manusia. Kedua metode observasi melalui menara pengawas, metode ini
mempunyai kekurangan dalam hal biaya untuk pembangunan menara
pengawas, pelatihan sumber daya manusia, area yang dimonitoring terbatas.
Ketiga metode satelit monitoring. Metode ini mempunyai kekurangan dalam
hal waktu siklus scanning yang lama, resolusi gambar yang dihasilkan rendah
dan metode ini sangat dipengaruhi oleh kondisi awan di wilayah yang diamati,
sehingga dalam proses monitoringnya sulit untuk mendapatkan informasi yang
realtime.
Penelitian yang sudah ada diantaranya “Perancangan Sistem Deteksi Dini
Pencegah Kebakaran Rumah Berbasis ESP8266 dan Blynk” (Tatik Juwariyah
dkk., 2018, Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Jakarta). Sistem tersebut berfungsi untuk memonitoring kebocoran gas LPG di
dapur serta level api menggunakan teknologi IoT yang terintegrasi pada
aplikasi android. Selain itu “Perancangan Sistem Deteksi Banjir Berbasis IoT”
(Achmad Muzakky dkk., 2018, Teknik Elektro, Universitas Widyagama
Malang). Sistem tersebut berfungsi untuk memonitoring level air secara
online menggunakan teknologi Internet of things (IoT) agar informasi level air
dapat diketahui secara real time.

Berdasarkan penelitian yang sudah ada, maka muncul ide untuk membuat
suatu sistem yang dapat monitoring kondisi hutan secara real time
6

menggunakan teknologi IoT yang terintegrasi dengan aplikasi android.


Perancangan sistem “Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire
Detection” ini diharapkan dapat membantu petugas pengawas hutan dan
masyarakat dalam memantau kondisi hutan sehingga dapat dilakukan
pencegahan secara dini sebelum kebakaran hutan tersebut meluas.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang dan membuat Smart Iot Based Monitoring System
Forest Fire Detection?
2. Bagaimana merancang dan membuat aplikasi android yang terintegrasi
IoT dengan Smart Iot Based Monitoring System Forest Fire Detection?
3. Bagaimana cara menampilkan hasil pembacaan sensor ke dalam aplikasi
android ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dapat dijelaskan
bahwa pembuatan PKM-KC ini bertujuan untuk:
1. Merancang dan membuat Smart Iot Based Monitoring System Forest Fire
Detection.
2. Merancang dan membuat aplikasi android yang terintegrasi IoT dengan
Smart Iot Based Monitoring System Forest Fire Detection.
3. Menampilkan hasil pembacaan sensor ke dalam aplikasi android.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang didapat dalam pembuatan PKM-KC
dengan judul “Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection” ini
akan diterima oleh 2 pihak, yaitu:
1. Bagi Penulis
a. Mendapat pengetahuan dan pengalaman lebih, dalam
pengembangan dan pemanfaatan teknologi Internet of Things
(IoT) yang mudah dan efisien dalam penggunaan.
b. Mengetahui permasalahan dan pengetahuan serta pengalaman
lebih tentang pembuatan sistem monitoring berbasis smart IoT
yang dapat diterapkan pada alat yang ingin dibuat serta
menerapkan alat pada kebutuhan saat ini.
2. Bagi Masyarakat
a. Sistem ini dapat membantu petugas kehutanan dan masyarakat
dalam memantau kondisi hutan.
b. Dengan adanya sistem ini masyarakat dapat melakukan
pencegahan kebakaran hutan sedini mungkin.
1.5 Batasan Masalah
Demi tercapainya pembuatan Sistem “Smart IoT Based Monitoring
System Forest Fire Detection yang maksimal dan terfokus. Maka dalam
7

PKM-KC ini diberikan batasan-batasan masalah, yang dapat dijelaskan


sebagai berikut :
1. Aplikasi “Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection”.
dibuat hanya untuk smartphone atau tablet dengan sistem operasi berbasis
android.
2. Aplikasi yang dibuat dalam PKM-KC ini dalam bentuk prototipe.
3. Fokus pada aplikasi Android dan hanya membahas sebagai media
monitoring kendali.
1.6 Luaran
Dalam pembuatan PKM-KC ini luaran yang diharapkan antara lain:
1. Laporan akhir PKM-KC.
2. Alat yang dibuat dalam PKM-KC ini berupa prototipe yang diharapkan
mampu berperan sebagai antarmuka dalam memantau kondisi hutan oleh
petugas pengawas hutan dan masyarakat.
3. Artikel ilmiah “sistem monitoring berbasis smart IoT” yang
dipublikasikan di seminar nasional.
4. Aplikasi android untuk memonitoring dan mengontrol alat pendeteksi
kebakaran hutan.
8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection merupakan
suatu sistem yang menggunakan teknologi Internet of Things dan diharapkan
dapat digunakan untuk memantau kondisi hutan secara real time melalui aplikasi
android. Agar Perancangan dan pembuatan Smart IoT Based Monitoring System
Forest Fire Detection ini berjalan dengan baik, maka diperlukan beberapa tujuan
pustaka serta perlu ditujukan beberapa keberadaan produk-produk teknologi yang
mendukung pada ide PKM-KC yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.
2.1 Produk Teknologi atau Penelitian yang Sudah Ada
Beberapa teknologi yang menjadi referensi dalam pembuatan Smart IoT
Based Monitoring System Forest Fire Detection dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Produk-produk teknologi yang mendukung ide PKM-KC pada project ini
Judul Penelitian Topik yang Penyelesaian Manfaat
Peneliti
/Produk Dibahas Masalah Referensi
Tatik Perancangan Cara Proses Konsep
Juwariyah, dkk Sistem Deteksi perancangan pembacaan data sistem
(2018) Dini Pencegah dan pembuatan menggunakan pembacaan
Kebakaran Rumah smart home sensor api dan sensor dapat
Berbasis ESP8266 sistem deteksi sensor gas yang diterapkan
dan Blynk dini pencegah ditampilkan pada PKM-
kebakaran pada aplikasi KC
android

Achmad Perancangan Sistem Proses Konsep sistem


Muzakky, Sistem Deteksi monitoring pembacaan data monitoring
dkk (2018) Banjir Berbasis untuk sensor berupa dapat
IoT mendeteksi water level air diterapkan
banjir yang dapat di pada PKM-
pantau KC
menggunakan
aplikasi
android.

Arafat (2016) Sistem Pengaman Sistem Kondisi pintu Konsep


Pintu Rumah proteksi yang rumah dapat sistem kontrol
Berbasis Internet diterapkan dikontrol dari dapat
Of Things (IoT) pada pintu aplikasi android diterapkan
dengan ESP8266 rumah (dalam pada PKM-
KC
9

kondisi terkunci
maupun tidak
terkunci)

Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection

2.2 Arduino Mega 2560


Board Arduino Mega 2560 adalah sebuah Board Arduino yang
menggunakan ic Mikrokontroler ATmega 2560. Board ini memiliki Pin I/O yang
relatif banyak, 54 digital Input / Output, 15 buah diantaranya dapat digunakan
sebagai output PWM, 16 buah analog Input, 4 UART. Arduino Mega 2560
dilengkapi kristal 16. Mhz Untuk penggunaan relatif sederhana tinggal
menghubungkan power dari USB ke PC / Laptop atau melalui Jack DC pakai
adaptor 7-12 V DC.dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Arduino Mega 2560


2.3 Flame Sensor (Sensor Api KY-026)
Sensor yang digunakan untuk mendeteksi nyala api, dimana api tersebut
memiliki panjang gelombang antara 760nm – 1100nm. Sensor ini menggunakan
infrared sebagai tranduser dalam mensensing kondisi nyala api.

Gambar 2.3 Sensor Api KY-026

2.4 Sensor MQ-7


Sensor yang digunakan untuk mendeteksi gas karbon monoksida (CO).
Sensor ini menggunakan catu daya heater : 5V AC/DC dan menggunakan catu
daya rangkaian : 5VDC, jarak pengukuran : 20 - 2000ppm.
1
0

Gambar 2.4 Sensor MQ-7

2.5 Sensor DHT-22


Sensor yang digunakan untuk mendeteksi suhu dan kelembaban. Keluaran
dari DHT-22 adalah digital sehingga untuk mengaksesnya diperlukan
pemrograman dan tidak diperlukan pengkondisi sinyal atau ADC.

Gambar 2.5 Sensor DHT22

2.6 Modul ESP8266


Modul wi-fi yang berfungsi sebagai perangkat tambahan mikrokontroler
seperti arduino agar dapat terhubung langsung dengan wi-fi dengan membuat
koneksi TCP/IP.

Gambar 2.6 Sensor DHT22


1
1

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Tahapan Pelaksanaaan
Berikut adalah tahapan-tahapan pelaksanaan yang diperlukan dalam
pembuatan “Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection” :
1. Studi Literatur
Kegiatan ini dilakukan dengan mencari materi penunjang dari buku dan
internet. Materi yang dicari adalah meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Studi Teknologi Terdahulu
Yaitu teknologi yang menjadi acuan dalam melakukan pengembangan
dan penyempurnaan. Teknologi yang hendak dikembangkan yaitu
berupa sistem monitoring berbasis smart IoT dan terintegrasi dengan
aplikasi android yang dapat langsung diterapkan pada kehidupan
sesuai kebutuhan yang diinginkan.
b. Pengumpulan data tentang metode pengembangan dan prinsip kerja
sistem monitoring berbasis smart IoT.
c. Proses ini dilakukan dengan cara studi literatur dan pengamatan pada
kondisi perkembangan teknologi Internet of Things yang dapat
langsung diterapkan secara efisien. Studi literatur dilakukan
bersumber dari jurnal ilmiah, skripsi hingga data-data dari kementrian
perindustrian yang berhubungan dengan pengembangan teknologi
Internet of Things dalam dunia industry khususnya.
2. Pengumpulan referensi aplikasi android
Pada bagian ini penulis akan mempelajari dan berkreasi tentang
pembuatan aplikasi “Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire
Detection” dengan menggunakan platform android menggunakan aplikasi
blynk dan sinkronisasi hardware agar berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Desain Model
Pada bagian ini penulis akan melakukan desain terhadap mekanika,
rangkaian hardware yang disimulasikan pada aplikasi tertentu sekaligus
diisi dengan program dan membuat desain kontrol dari software yang akan
dibuat.
4. Validasi dan Revisi Desain
1
2

Desain yang telah dibuat akan dimintakan validasi dari calon pengguna
dan dari ahli dalam bidang tersebut, yang nantinya akan memberikan saran
dan masukan terkait desain yang telah dibuat agar sesuai dengan standart
penggunaan dan dapat bekerja dengan baik. Saran yang telah diterima
akan dijadikan bahan dan digunakan untuk revisi desain “Smart IoT Based
Monitoring System Forest Fire Detection”
5. Uji Coba dan Revisi Perangkat
Pada tahapan ini dilakukan pengujian keseluruhan sistem “Smart IoT
Based Monitoring System Forest Fire Detection”, kemudian dilakukan uji
coba untuk mengetahui sistem tingkat akurasi dari sensor. Jika terjadi eror
pada pengujian, maka akan dievaluasi dan dilakukan perbaikan terhadap
sistem yang sudah dibuat.
6. Model Akhir
Pada tahap ini telah diperoleh sistem final berupa perangkat “Smart IoT
Based Monitoring System Forest Fire Detection” yang siap digunakan dan
diterapkan untuk sistem monitoring kondisi hutan menggunakan teknologi
Internet of Things.
Adapun secar garis besar, langkah-langkah pembuatan “Smart IoT Based
Monitoring System Forest Fire Detection” ini dapat dilihat pada Gambar 3.1
blok diagram langkah pembuatan sistem.

Gambar 3.1 Blok diagram langkah-langkah pembuatan (Smart IoT Based Monitoring
System Forest Fire Detection)

3.2 Software Pendukung


Pada penyusunan serta pembuatan animasi, purwarupa, serta pembuatan
video “Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection”,
memerlukan software tambahan, antara lain:
1. Blender 2.9
1
3

Digunakan untuk membuat animasi Smart IoT Based Monitoring System


Forest Fire Detection.

2. Filmora 9
Digunakan untuk membuat video animasi Smart IoT Based Monitoring
System Forest Fire Detection
3. Microsoft Word 2013
Digunakan untuk membuat laporan kemajuan PKM Smart IoT Based
Monitoring System Forest Fire Detection.
6

3.3 Tahapan Pembuatan Konsep Dan Animasi


Pembuatan konsep dan narasi ini digunakan untuk proses penentuan animasi
memadamkan api yang ada di hutan sebagai dasar alur penyusunan video.
3.4 Tahapan Pembuatan Desain Purwarupa dan Animasi 3D
Tahap Pembuatan Desain dan animasi tiga dimensi ini terbagi menjadi dua tahapan,
Tahap Pertama merupakan Pembuatan desain prototipe tiga dimensi untuk
mendeteksi kebakaran hutan secara dini dan pemadaman api , sensor Flame Sensor
(Sensor Api KY-026), beserta komponen dalam sistem pintu pintar dan desain tempat
sebagai latar belakang cerita dalam video. Tahap Kedua merupakan pembuatan
animasi karakter begerak untuk pengoperasian Smart IoT Based Monitoring System
Forest Fire Detection Sebagai Solusi pencegahan kebakaran hutan.

3.5 Tahapan Pembuatan Video


Untuk Pembuatan dan penyusunan video sendiri terbagi menjadi tiga tahap, Tahap
Pertama yaitu tahapan penyusunan visual video. Tahapa kedua yaitu penyusunan
materi yang telah dikumpulkan untuk ditampilkan ke video. Dan tahap ketiga proses
pengisisan suara pada animasi guna memperjelas informasi yang di sampaikan dalam
video

3.6 Tahap Publikasi


Dalam Tahapan ini merupakan tahapan akhir upaya yang kami lakukan untuk
mempublikasikan prototipe Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire
Detection Sebagai Solusi pencegahan kebakaran hutan tentang adanya inovasi baru
sebagai alat bantu untuk memonitoring kondisi hutan secara real time.
7

BAB IV
Luaran yang telah dicapai pada tahap ini adalah Smart IoT Based Monitoring System
Forest Fire Detection Sebagai Solusi pencegahan kebakaran hutan Menggunakan Flame
Sensor (Sensor Api KY-026) Sensor yang digunakan untuk mendeteksi nyala api, Sensor
MQ-7Sensor yang digunakan untuk mendeteksi gas karbon monoksida (CO). mampu
bekerja secara otomatis, yang dapat mengidentifikasi penjelasan sensor . Alat ini nantinya
akan menggunakan sensor yang nantinya akan diproses. Kontribusi alat ini memudahkan
BNPB dan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan yang dapat di pantau secara real time
dengan rincian sebagai berikut:
BAB 3. METODE

3.1. Desain Alat Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection
Pembuatan desain alat Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire
Detection menggunakan software blender untuk mendapatkan hasil desain
sesuai perencanaan.
Tabel 1. Desain 3D alat
Desain Tampilan Keterangan

Tampilan body tampak


depan.

Tampilan body tampak


belakang.

Tampilan body tampak


samping kanan.

Tampilan body tampak


samping kiri.

3.2. Desain Sistem Monitoring Smart IoT Based Monitoring System Forest
Fire Detection
Pembuatan desain sistem monitoring Smart IoT Based Monitoring System
Forest Fire Detection menggunakan aplikasi blynk berbasis android.
3.3. Simulasi Alat Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection
Proses simulasi dilakukan guna mengetahui kinerja alat apakah sudah
berjalan sesuai perencanaan awal atau ada beberapa bagian yang perlu
diperbaiki. Proses pengujian simulasi dilakukan beberapa tahap guna
mengetahui sisem kerja alat sehingga pada proses penyelesaian alat tidak
terjadi kerusakan sistem yang tidak dapat diperbaiki. Setelah proses pengujian
simulasi, hasil dan data pengujian simulasi dijadikan acuan untuk penilaian
kinerja alat.
3.4. Pembuatan Video Animasi
Video animasi yang dibuat berisi tentang cara kerja dan pengoperasian alat
sehingga masyarakat mudah memahami dan mengerti mengenai manfaat alat
tersebut.
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

Setelah pengerjaan PKM-KC yang berjudul “Smart IoT Based Monitoring


System Forest Fire Detection” didapatkan beberapa hasil sebagai berikut:
4.1 Luaran Yang Telah Dicapai
Berdasarkan target luaran yang diharapkan yaitu terciptanya desain Smart
IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection yang dapat memudahkan
pemahaman sistem sebelum alat dibuat secara nyata, maka terdapat beberapa
luaran yang sudah tercapai yaitu:
4.1.1. Penyempurnaan Desain 3D Alat
Tahap pertama yang berhasil dicapai adalah penyempurnaa desain 3D
dari Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection.
Penyempurnaan desain ini memiliki perbedaan, dimana letak sensor
monitoring yang sebelumnya diletakkan diatas spray dan sekarang
diletakkan ditengah spray .
4.1.2. Tampilan Desain Aplikasi

Dalam pembuatan PKM-KC ini, ada beberapa fitur yang dapat


digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah mengenai pemantauan
kondisi hutan. Adapun beberapa fiturnya adalah sebagai berikut :
1. Menampilkan data asap melalui sensor (MQ-7).
2. Menampilkan data temperature & humidity melalui sensor (DHT22).
3. Menampilkan kondisi hutan melalui indikator baik aman, waspada,
maupun bahaya.
4.1.3. Pembuatan video animasi “Smart IoT Based Monitoring System Forest
Fire Detection”
Pembuatan video animasi Smart IoT Based Monitoring System Forest
Fire Detection digunakan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut
mengenai latar belakang pembuatan alat, desain 3D alat, komponen-
komponen yang digunakan, proses pengoperasian, serta sistem kerja dari
alat.
Tabel 2. Cuplikan video animasi
Cuplikan Video Keterangan Isi Video
  Cuplikan  video awal tentang pembuka.
Cuplikan video kedua berisi rumusan
  masalah serta kebakaran hutan di
Indonesia.
Cuplikan video ketiga berisi
  menjelaskan alat yang dibutuhkaan
PKM.
Cuplikan video keempat berisi gambar
 
bergerak di power point.
Cuplikan video kelima berisi rancang
 
bangun alat dalam bentuk 3D.
Cuplikan video keenam berisi cara kerja
monitoring alat.
Cuplikan video keenam berisi prospek
alat kedepannya.

4.2 Persentase Hasil


Presentasi alat yang telah dibuat dapat dilihat pada tabel :

No Hasil
Hasil Target Uraian Pencapaian (%)
. Pencapaian
Desain 3D alat meliputi
dimensi keseluruhan alat,
1. Desain 3D alat  35%   35% desain case/body,
komponen-komponen
yang digunakan. 
2.    Video animasi 50%   45% Video animasi meliputi
alat latar belakang pembuatan
alat, penjabaran singkat
alat (cara kerja),
tampilan alat secara
keseluruhan, tampilan
komponen - komponen
yang digunakan, proses
pengoperasian alat pada
hutan, serta proses
pengoperasian pada
android.
Revisi desain 3D dan
video animasi alat
meliputi koreksi hasil
Revisi desain dan adanya penambahan
 3. 3D dan video  15% 13%  tampilan pada desain 3D
animasi alat  serta video animasi agar
seluruh fungsi alat
tersampaikan ke
pembaca/reviewer.
BAB 5. POTENSI HASIL

Pada pembuatan PKM-KC yang berjudul “Smart IoT Based Monitoring


System Forest Fire Detection” diharapkan dapat membantu petugas pengawas
hutan serta masyarakat dalam memantau kondisi hutan sehingga dapat dilakukan
pencegahan secara dini sebelum kebakaran hutan tersebut meluas. Alat ini dapat
dijadikan alternatif untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran dihutan secara
tiba-tiba dan terjadi dalam waktu yang tidak dapat diprediksi. Alat ini memiliki
fungsi diantaranya dapat membantu petugas kehutanan dan masyarakat dalam
memantau kondisi hutan. Dengan adanya sistem ini masyarakat dapat melakukan
pencegahan kebakaran hutan sedini mungkin.
Selain itu, pengerjaan PKM-KC ini juga dapat berpotensi menjadi salah satu
teknologi tepat guna yang dapat dikembangkan untuk menjadi produk jual karena
sistem ini dapat membantu petugas kehutanan dan masyarakat dalam memantau
kondisi hutan. Desain 3D alat ini dibuat senyata mungkin dengan rancangan yang
diinginkan penulis, sehingga fungsi alat benar-benar dapat tersampaikan serta
dapat memberikan pemahaman kepada reviewer/pembaca. Hal tersebut
menjadikan “Smart IoT Based Monitoring System Forest Fire Detection” sebagai
teknologi tepat guna yang harus dikembangkan dan diproduksi khususnya bagi
pemadam kebakaran atau BPBD.
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Rencana untuk tahap berikutnya terhadap “Smart IoT Based Monitoring


System Forest Fire Detection” adalah menyempurnakan desain 3D dan Cuplikan
video keenam berisi prospek alat kedepannya “Smart IoT Based Monitoring
System Forest Fire Detection”.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Penggunaan Dana

\
Lampiran 2. Bukti-bukti pendukung kegiatan

Anda mungkin juga menyukai