Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KIMIA DASAR
“PERANAN KIMIA DALAM PERTANIAN”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kimia Dasar

Disusun oleh :
Nama : LINTANG GENTA BUANA
NIM : 4442200079
Kelas : ID

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Kimia Dalam Pertanian”
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah kimia dasar.
Sehubungan dengan penyelesaian makalah ini, tak lupa penulis ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dikarenakan kurangnya
pengetahuan penulis mengenai pembuatan laporan praktikum. Oleh karena itu,
sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Winda Nurtiana,
STP., M.Si., Hj. selaku Dosen Mata Kuliah Kimia Dasar, Tidak lupa penulis
sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua yang telah memberikan doa
restu dan membantu secara materil.
Kepada para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar laporan praktikum ini dapat lebih disempurnakan.

Serang, Desember 2020

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................ .1
1.3 Tujuan ...........................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................2
BAB III PEMBAHASAN………………......................................................3
3.1.1 Pengertian kimia.........................................................................3
3.1.2 Asal kata kimia ..........................................................…………3
3.1.3 zat kimia dalam pertanian ..........................................................4
3.1.4 Dampak pengunaan zat kimia....................................................5
BAB V PENUTUP ......................................................................................7
5.1 Kesimpulan ................................................................................7
5.2 Saran ...........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................8

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tidak dipungkiri lagi, di era modern ini kita dituntut untuk
melakukan suatu kemajuan dan perkembangan. Tidak terkecuali pertanian,
kegiatan pertanian sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Dengan
bertambahnya tahun, orang-orang mulai berpikir dan mulai menemukan
hal-hal yang membantu mereka dalam kegiatan pertanian. Kimia adalah
suatu ilmu yang mengkaji tentang sifat dan ciri suatu zat. Kimia dan teori-
teorinya sudah lama ditemukan dan dikemukakan oleh para ahli pada tiap-
tiap zaman. Pada zaman sekarang ilmu kimia sudah menyangkup banyak
bidang termasuk bidang pertanian. Pertanian adalah kegiatan yang
menyangkut tentang tanaman. Lalu apa hubungan tanaman dan kimia?
Tanaman dalam proses fotosintesis mengambil makanan dari tanah,
tanaman membutuhkan unsur-unsur atau mineral yang terkandung dalam
tanah. Unsur atau mineral inilah yang diteliti dan dikembangkan oleh para
ahli kimia. Unsur atau mineral yang dibutuhkan tanaman ini disebut unsur
hara
1.2. Rumusan Masalah
a. Pengertian Ilmu Kimia
b. Zat Kimia Dalam Pertanian
c. Dampak Zat Kimia
1.2. Tujuan
A. Untuk mengetahui apa itu ilmu kimia
B. Untuk mengetahui zat kimia apa saja yang berperan dalam pertanian
C. Untuk mengetahui dampak dari penggunaan zat kimia dalam bidang
petanian

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari struktur materi, sifat-


sifat materi, perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energy yang
menyertai perubahan materi.(Irfan Anshory, 2000).
Pertanian merupakan salah satu kegiatan paling mendasar bagi
manusia, karena semua orang perlu makan setiap hari. Pertanian merupakan
kegiatan campur tangan manusia (pada tumbuhan asli maupun daur hidup
tumbuhan) dalam menanami lahan/tanah dengan tanaman yang akan
menghasilkan sesuatu hasil yang dapat dipanen (Zulkarnaen, 2004)
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan
konsentrasi. Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam
setiap satuan larutan atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat,
mol) zat terlarut dalam sejumlah volume (berat , mol) tertentu dari pelarut.

2
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.1 Pengertian Ilmu kimia
Bila kita mendengar kata kimia, apalagi kata bahan kimia,
mungkin kita menjadi apriori. yang terbayang di benak kita adalah bahan
yang harus dihindari karena berbahaya, beracun, bahkan bisa meledak.
Padahal sebenarnya kita akrab dengan kimia, akrab dengan bahan kimia.
Bahan kimia ada dimana- mana, kita tidak bisa hidup tanpa bahan kimia.
Bahkan, kita tidak akan ada jika tidak ada bahan kimia. Mengapa? Karena
tubuh kita sebenarya adalah bahan kimia.
Sikap alergi kita terhadap istilah kimia/bahan kimia memang tidak
bisa dipersalahkan begitu saja. Karna di masyarakat istilah ini telah
mengalami penyempitan arti. istilah bahan kimia biasa digunakan untuk
bahan-bahan buatan (sintetis) yang berbahaya. Sehingga muncul istilah
bahan alami sebagai lawan dari bahan kimia. Dalam ilmu kimia, yang
dimaksud dengan bahan kimia adalah semua benda yang ada di alam ini
(termasuk di jagat raya).
3.1.2 Asal Kata Kimia
Akar kimia dapat ditelusuri ke fenomena pembakaran atau api. Api
sebagai kekuatan mistik yan dapat mengubah suatu zat menjadi zat lain.
Setelah emas ditemukan dan menjadi sebuah logam mulia, banyak orang
yang tertarik untuk menemukan metode yang dapat mengubah zat lain
menjadi emas. Hal ini menciptakan protosains yang disebut Alkimia.
Alkemis menemukan banyak proses kimia yang mengarah pada
pengembangan kimia modern. Selama sejarah, alkemis terkemuka
(terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus)
mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan
mengembangkan lebih sistematis dan ilmiah. Para alkemis pertama yang
Dianggap menerapkan metode ilmiah untuk membedakan antara alkimia
dan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627-1691).

3
3.1.3 Zat Kimia Dalam Pertanian
Bahan kimia pertanian adalah bahan kimia sintetik maupun non-
sintetik (atau biosintetik) yang diterapkan dalam bidang pertanian. Contoh
penggunaan utama bahan kimia pertanian adalah pestisida dan pupuk.
Berbagai bahan kimia pertanian cenderung bersifat toksik dan
penyimpanannya dalam jumlah besar memiliki risiko bagi kesehatan
manusia dan lingkungan. Di berbagai negara, pembelian bahan kimia
pertanian dalam jumlah besar membutuhkan persetujuan instansi terkait
demi membatasi kadar paparan bahan kimia terhadap lingkungan dan
manusia di daerah penerapannya.
Fungsi dan Pengaruh Unsur Hara
C,H,O,N,P dan K merupakan contoh unsur hara. C,H dan O
didapat oleh sebuah tanaman melalui senyawa CO2 dan H2
O. Unsur N digunakan tanaman dalam bentuk nitrat tetapi unsur N
banyak diudara dalam bentuk N2
.Unsur N digunakan tanaman untuk membantu
dalam pertumbuhan, terutama batang dan daun. Unsur P atau
fosfor digunakan tanaman untuk pembentukan akar dan asimilasi
tanaman.
Unsur K atau kalium membantu dalam pembentukan protein dan
karbohidrat selain itu juga berfungsi memperkuat bunga dan buah.
Unsur-unsur tersebut diambil oleh tanaman dari tanah. Tanaman
yang tidak difungsikan oleh manusia akan mati dan mengembalikan unsur-
unsur tersebut ke tanah. Tetapi pada lahan tanah yang dipanen atau
difungsukan oleh manusia otomatis tanaman tidak mengembalikan unsur
tersebut ke tanah dengan kata lain unsur hara pada tanah berkurang.
Pada pertanian tradisional masyarakat menanam polong-polongan untuk
mengembalikan kesuburan tanah karena polong-polongan mengikat
langsung nitrogen dari udara dan nantinya diubah menjadi senyawa
amonia bersama bakteri tanah. Pada pertanian moderen hal ini tidak efektif,
para ahli dan pakar kimia mencari pemecahan masalah ini dan didapati
yang namanya pupuk. Misal pada pemupukan N terhadap produksi

4
tanaman padi toleran rendaman. Tanaman padi akan tumbuh dan memiliki
nilai produksi yang maksimal apabila di beri pupuk yang mengandung
unsur Nitrogen (N) dengan takaran yang sesuai. Namun berbeda cerita
apabila tanaman padi tersebut terendam banjir. Apabila tanaman padi
terendam banjir maka produksinya akan berkurang di akibatkan oleh
kekurangan oksigen karena difusi oksigen terhambat oleh air. Maka
pemupukan yang dilakukan tidak sama seperti kondisi normal. Oleh
karena itu kita harus mengetahui seberapa besar peranan pemupukan N
terhadap padi yang terendam banjir. Setelah dilakukan beberapa percobaan
maka dapat diketahui bahwa padi yang terendam banjir tumbuh lebih
lambat daripada yang tidak terendam banjir. Sedangkan pertumbuhan
tanaman yang terendam banjir akan lebih stabil apabila di beri pupuk urea
briket sebesar 300 kg / hektar. Dimana urea adalah senyawa organik yang
tersusun atas unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Dengan
kandungan nitrogen yang dominan sekitar 46 persen. Maka dari itu
peranan unsur hara atau unsur kimia sangat penting dalam
menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman
3.1.4. Dampak Penggunaan Zat Kimia
Alasan utama kenapa pupuk kimia dapat menimbulkan
pencemaran pada tanah karena dalam prakteknya, banyak kandungan yang
terbuang. Penggunaan pupuk buatan (an-organik) yang terus-menerus akan
mempercepat habisnya zat-zat organik, merusak keseimbangan zat-zat
makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagai penyakit
tanaman.
Pupuk kimia adalah zat substansi kandungan hara yang dibutuhkan
oleh tumbuhan. Akan tetapi seharusnya unsur hara tersebut ada di tanah
secara alami dengan adanya siklus hara tanah misalnya tanaman yang mati
kemudian dimakan binatang pengerat/herbivora, kotorannya atau sisa
tumbuhan tersebut diuraikan oleh organisme seperti bakteri, cacing, jamur
dan lainnya. Siklus inilah yang seharusnya dijaga, jika menggunakan
pupuk kimia terutama bila berlebihan maka akan memutuskan siklus hara

5
tanah tersebut terutama akan mematikan organisme tanah, jadinya akan
hanya subur di masa sekarang tetapi tidak subur di masa mendatang.
Untuk itu sebenarnya perlu dijaga dengan pola tetap menggunakan
pupuk organik bukan pupuk kimia. Dampaknya zat hara yang terkandung
dalam tanah menjadi diikat oleh molekul-molekul kimiawi dari pupuk
sehingga proses regenerasi humus tak dapat dilakukan lagi. Akibatnya
ketahanan tanah/daya dukung tanah dalam memproduksi menjadi kurang
hingga nantinya tandus. Tak hanya itu penggunaan pupuk kimiawi secara
terus-menerus menjadikan menguatnya resistensi hama akan suatu
pestisida pertanian. Masalah lainnya adalah penggunaan Urea biasanya
sangat boros. Selama pemupukan Nitrogen dengan urea tidak pernah
maksimal karena kandungan nitrogen pada urea hanya sekitar 40-60% saja.
Jumlah yang hilang mencapai 50% disebabkan oleh penguapan, pencucian
(leaching) serta terbawa air hujan (run off).
Efek lain dari penggunaan pupuk kimia juga mengurangi dan
menekan populasi mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanah yang
sangat bermanfaat bagi tanaman. Lapisan tanah yang saat ini ada sudah
parah kondisi kerusakannya oleh karena pemakaian pupuk kimia yang
terus menerus dan berlangsung lama, sehingga mengakibatkan:
a. Kondisi tanah menjadi keras
b. Tanah semakin lapar dan haus pupuk
c. Banyak residu pestisida dan insektisida yang tertinggal dalam tanah
d. Mikroorganisme tanah semakin menipis
e. Banyak Mikroorganisme yang merugikan berkembang biak dengan baik
f. Tanah semakin miskin unsur hara baik makro maupun mikro
g. Tidak semua pupuk dapat diserap oleh tanaman

6
BAB V
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian sangatlah penting
untuk meningkatkan hasil produksi jika digunakan dengan bijak dan tidak
berlebihan sehingga tidak membahayakan bagi kita.

5.2.Saran
Penggunaan zat kimia harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya
dalam bidang pertanian tentunya dengan tidak secara berlebihan sehingga
malah menjadikannya sebagai racun

7
DAFTAR PUSTAKA

Oxtoby, David. 1999. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat. Jakarta :


Erlangga.
Parning dan Horale. 2004. Kimia 2B. Bogor : Yudhistira.
Petrucci, Ralph H. 1985. Kimia Dasar : Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Bogor : Erlangga.
Sukardjo. 2009. Kimia SMA/MA. Jakarta : Bailmu.

Anda mungkin juga menyukai