Anda di halaman 1dari 3

Aspek Produksi Peternakan Ilmu ekonomi pertanian secara umum mengamati

kejadian - kejadian dan perkara kesulitan yang berkaitan pada pertanian, baik mikro
ataupun makro.  Permasalahan-pemasalahan yang dihadapi menciptakan usaha
untuk dapat melengkapi keperluan manusia yang mengarah berkembang disisi lain
kekurangan aspek - aspek produksi juga bisa menjadi hambatan. Oleh sebab itu
bagian - bagian produksi peternakan yang mencakup tanah, manusia sebagai
tenaga kerja, modal dan manajemen penting disajikan. 
Alam atau Tanah Sumber daya tanah perlu menjadi prioritas utama saat tengah
membangun cadangan sumber daya.  Bergunanya aspek produksi tanah, tidak saja
dilihat dari aspek luas atau minimnya lahan, tetapi juga dari segi yang lain,
contohnya seperti aspek kesuburan tanah, jenis pemakaian lahan, dan bentuk
permukaan tanah (tanah dataran pantai, rendah, dan dataran tinggi). Beberapa hal
penting yang terkait dengan tanah:

1. a) Besaran area yang tersedia terhitung untuk kebutuhan budi daya, padang
rumput, kayu dan lahan kosong.
2. b) Jenis tanah, termasuk faktor penurunan, ketinggian dan permukaannya.
3. c) Tingkat kesuburan tanah saat ini dan untuk kebetuhan yang akan
mendatang. Program pengetesan tanah bisa juga menjadi sangat di butuhkan
sebagai bagian dari persediaan.
4. d) Faktor iklim terbilang curah hujan tahunan, perubahan musim dan lain-lain.

Modal Uang tunai harus tersedia bila dibutuhkan demi pengeluaran hidup keluarga
dan untuk membeli fasilitas produksi. Apabila besaran dana yang dimiliki oleh
pengelola usaha (peternak) maka kredit akan diperlukan. Kebutuhan angsuran juga
dapat dipenuhi oleh bank ataupun dari sumber pembiayaan lainnya beserta
pertimbangan bahwa peternak dapat membayar bunga kredit dan besaran pinjaman
pokok dari aliran pendapatan yang diprediksikan. Modal dalam usaha pertanian dan
peternakan mampu dikatagorikan sebagai wujud dari kekayaan, baik yang berupa
uang ataupun barang yang akan digunakan untuk dapat memperoleh sesuatu, baik
secara langsung ataupun secara tidak langsung dalam metode proses produksi.
Dengan begitu, pembuatan modal juga memiliki tujuan yaitu :

1. Untuk menunjang pembuatan modal yang lebih lanjut; dan


2. Untuk meninggikan pembuatan dan pendapatan usaha tani.

Dalam banyaknya keterangan, sering juga ditemukan pembuatan modal yang


dilakukan dengan cara menelusuri kemampuan kekayaan, baik itu yang berupa
uang ataupun barang yang dimiliki oleh petani yang bersangkutan. Secara makro,
pembentukan modal berhasil dilakukan dengan menempuh cara berikut :

1. Memperbesar persediaan, yang wujudnya dapat berbentuk simpanan uang


dan barang, contohnya seperti tanah dan bangunan.
2. Pajak bagi petani adalah suatu pengeluaran, namun jika dilihat dari segi
kepentingan pemerintah maka pajak merupakan pengumpulan dana bagi
kepentingan pembangunan. Oleh sebab itu dilihat dari segi kebutuhan
pemerintah, pajak menjadi suatu bentuk dari penerimaan.
3. Penciptaan modal oleh pemerintah, dalam hal tertentu pemerintah juga dapat
membentuk modal. Tentu saja tujuannya adalah untuk kepentingan
memperbesar penerimaan negara. Bagi petani di pedesaan, pembentukan
modal sering juga dilakukan dengan cara menabung, dengan cara
menyisakan sebagian pendapatan untuk keperluan menabung tersebut.
Karena petani kecil pastinya memiliki modal yang kurang dan petani besar
yang pastinya memiliki modal lebih besar, dengan begitu kemampuan
menabung bagi petani besar juga akan lebih besar dibanding dengan petani
kecil. Hal ini dapat dipahami karena di pedesaan sering di temui bahwa
kekayaan seseorang kadang ditentukan oleh luasnya pemilikan penguasaan
tanah. Dengan begitu, lebih luas tanah yang dimiliki atau dikuasai maka ada
keinginan semakin besar kemampuan seseorang untuk menabung.

Tenaga Kerja Sumber daya manusia harus dianalisa aspek kualitas dan


kuantitasnya. Kuantitas bisa diukur dalam beberapa hari, minggu atau bulan dari
buruh yang tersaji dari operator, anggota kelurga dan juga buruh tani. Perencanaan
usaha tani total yang sangat terinci mungkin membuthkan informasi tentang
distribusi musiman dari buruh untuk mencegahnya pengaruh - pengaruh persyaratan
buruh musiman yang dapat melewati jumlah buruh yang tersedia dalam beberapa
waktu tertentu selama sepanjang tahun. Ketersediaan dan biaya tambahan dari
buruh parohwaktu harus di catat dalam persediaan, dan sebagai konsep akhir usaha
tani bisa jadi akan lebih menguntungkan menggunakan buruh tambahan jika buruh
itu tersedia. Bobot buruh lebih susah diukur, karena menyangkut keahlian khusus
dan pengalaman yang dapat mempengaruhi peluang sukses dari perusahaan
tertentu. Jika dalam tingkatan kerja tidak seorang pun memiliki pengalaman dalam
bidang peternakan, maka perencanaan harus lebih hati - hati perihal penciptaan
rencana usaha tani yang menyeluruh dan harus melakukan penyesuaian tingkat
produksi yang diharapkan yang terjadi penurunan karena di sebabkan oleh tiadanya
pengalaman ini. Sebaliknya tenaga kerja dengan skill dan pengalaman lebih di
bidang peternakan akan mampu memberikan keunggulan dibanding dengan para
usaha peternak yang lainnya. Sumber daya manusia mencakup seluruh energi,
keahlian, bakat dan pengetahuan manusia yang dipergunakan secara potensial,
yang dapat dipergunakan untuk tujuan produksi dan jasa-jasa yang bermanfaat.
Tenaga kerja dibedakan menjadi angkatan kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga
kerja yang merupakan angkatan kerja terdiri dari penduduk usia kerja, sedangkan
yang bukan tenaga kerja merupakan penduduk yang tidak bekerja, tetapi sedang
mencari kerja dan siap bekerja. Sumber daya manusia yang produktif yaitu
penduduk yang merupakan tenaga kerja dan golongan angkatan kerja yang tidak
menganggur. Ciri sikap sumber daya berkualitas: kerajinan, kerapihan, sikap, tepat
waktu, kejujuran, logis dalam berpikir dan bertindak, kesediaan untuk mengubah
sikap, dan juga sikap bersandar pada kekuatan sendiri, serta mau bekerja sama dan
memiliki pandangan ke depan. Permasalahan yang dihadapi dengan tenaga kerja
dan penyediaan lapangan kerja sebagai berikut:

1. Bertambahnya jumlah pengangguran terbuka selama 5 tahun akhir


2. Berkurangnya lapangan kerja di perkotaan dan pedesaan
3. Pekerja bekerja dilapangan kerja yang kurang bernilai
4. Selisih gaji yang semakin lebar antara pekerja formal dan informal
5. Adanya tanda  menurunnya produktivitas di industri pengolahan
6. Bertambahnya tingkat pengangguran terbuka usia muda (15-19 tahun)
Manajemen Faktor produksi manajemen menjadi sangat penting jika dilibatkan
dengan kata efisiensi. Yang artinya meskipun faktor produksi tanah, tenaga kerja
dan modal dirasa sudah cukup, tetapi jika tidak bisa dikelola dengan baik maka
produksi tinggi yang diharapkan juga tidak akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai