KELAS : 3A SANITASI
1. Malaria
Penyebab :
1. Anemia
Melansir National Health Service UK, malaria yang tidak diatasi dengan baik
dapat sebabkan anemia yang cukup parah. Hal ini disebabkan parasit penyebab
anemia menyebabkan banyaknya sel darah merah yang hancur dan juga rusak.
Gejala-gejala dari demam berdarah yang sudah berkembang ke tingkatan yang lebih parah:
1) Perdarahan
Karena penurunan kadar trombosit pada penderita DBD serta rentannya kerusakan
pembuluh darah, pasien berisiko mengalami gejala perdarahan. Gejala perdarahan DBD
dapat bersifat ringan hingga parah.
Gangguan seperti mimisan, gusi berdarah, serta memar yang muncul tanpa sebab
merupakan tanda-tanda DBD yang sudah memasuki tingkatan parah. DBD parah juga bisa
mengakibatkan muntah yang lebih sering, dan disertai darah. Darah juga dapat ditemukan
saat sedang buang air besar atau kecil. Oleh karena itu, seseorang harus waspada jika
perdarahan tidak wajar mulai terjadi saat Anda terkena DBD.
Gejala sakit perut yang tak tertahankan juga sering dilaporkan muncul pada pasien
penderita DBD parah. Nyeri pada perut juga dapat disertai dengan gejala mual dan muntah
yang cukup sering. Menurut sebuah artikel dari Journal of Acute Disease, sakit perut pada
pasien DBD kemungkinan berkaitan dengan kolesistitis (penyumbatan saluran empedu,
gagal ginjal, serta pankreatitis sebagai komplikasi dari DBD.
Gejala-gejala di atas bisa bertambah parah dan menyebabkan pendarahan hebat, shock,
dan kematian. Kondisi ini disebut dengan dengue shock syndrome (DSS). Orang-orang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah juga lebih berisiko memiliki kondisi yang lebih
parah ketika mereka terinfeksi demam berdarah.
1) Secara Kimia
- Fogging/pengasapan-Malathion (jam aktif nyamuk, tidak ada angin/kuat,
serentak/masal/kompak)
2) Secara Mekanis
- Menguras bak mandi, drum atau kolam, paling tidak seminggu sekali
- Membersihkan lingkungan
- Pasang kelambu
3) Secara Biologis
- Memelihara Ikan yang relatif kuat dan tahan pada kolam atau tempat
penampungan air sebagai predator pemakan jentik, misalnya ikan mujair, kepala
timah/pantau
3. Chikungunya
Penyebab :
Chikungunya disebabkan oleh virus yang dibawa
oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk tersebut mendapatkan
virus chikungunya saat menggigit seseorang yang telah terinfeksi
sebelumnya. Penularan virus terjadi bila orang lain digigit oleh nyamuk pembawa
virus tadi. Perlu diketahui bahwa virus chikungunya tidak menyebar secara langsung
dari orang ke orang.
Virus chikungunya dapat menyerang siapa saja. Namun, risiko terserang
penyakit ini lebih tinggi pada bayi yang baru lahir, lansia 65 tahun ke atas, dan
individu dengan kondisi medis lain, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit
jantung.
1) Secara Kimia
- Fogging/pengasapan-Malathion (jam aktif nyamuk, tidak ada angin/kuat,
serentak/masal/kompak)
2) Secara Mekanis
- Menguras bak mandi, drum atau kolam, paling tidak seminggu sekali
- Pasang kelambu
3) Secara Biologis
- Memelihara Ikan yang relatif kuat dan tahan pada kolam atau tempat
penampungan air sebagai predator pemakan jentik, misalnya ikan mujair, kepala
timah/pantau
4. Pemecahan Masalah
Metode USG
NO MASALAH U S G
1 Malaria 3 3 4
2 DBD 5 5 4
3 Chikungunya 2 3 3
Penjelasan : Berdasarkan pengamatan, penyakit yang harus di prioritaskan pertama kali adalah DBD
(Demam Berdarah Dengue) dikarenakan penyakit ini ditemukan banyak kasus terjadi di Indonesia
pada segala usia baik bayi maupun orang dewasa. Penyakit DBD ini harus terlebih dahulu di berantas
atau diminimalisir kejadiannya. Penyakit yang harus diprioritaskan kedua adalah Malaria. Penyakit
yang diprioritaskan terakhir adalah Chikungunya. Kenapa penyakit Chikungunya di akhir? Penyakit
Chikungunya dan DBD disebabkan oleh vektor yang sama yaitu nyamuk Aedes Aegypti. Nah apabila
penyakit DBD sudah diberantas ataupun diminimalisir kejadiannya, maka penyakit Chikungunya
tidak akan terjadi. Lalu alasan lainnya yaitu penyakit Chikungunya jarang sekali terjadi.