Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Muhammad Firnanda Okidno

NIM : PO7233319 705

KELAS : 3A SANITASI

TUGAS DASAR PEMECAHAN MASALAH

1. Malaria
 Penyebab :

Penyebab penyakit Malaria disebabkan dikarenakan oleh Plasmodium yang


dibawa oleh nyamuk Anopheles betina.

 Bahaya yang ditimbulkan :


Penyakit malaria yang tidak diatasi dengan tepat dapat mengakibatkan
komplikasi pada kesehatan, seperti:

1. Anemia

Melansir National Health Service UK, malaria yang tidak diatasi dengan baik
dapat sebabkan anemia yang cukup parah. Hal ini disebabkan parasit penyebab
anemia menyebabkan banyaknya sel darah merah yang hancur dan juga rusak.

2. Malaria pada Otak

Penyakit malaria juga dapat menyebabkan gangguan pada otak.


Melansir Our Health Service, meskipun kondisi ini jarang terjadi, sel darah yang
dipenuhi parasite dapat menghambat pembuluh darah kecil pada otak. Hal ini
menyebabkan pembengkakan pada bagian otak yang meningkatkan risiko kejang
hingga koma.

3. Gangguan Organ Tubuh

Gangguan organ tubuh juga dapat terjadi akibat penyakit malaria.


Umumnya, organ ginjal, hati, dan juga limpa mengalami gangguan fungsi yang
disebabkan oleh parasit penyebab malaria. Kondisi ini cukup berbahaya karena bisa
menyebabkan kematian.

Malaria dan Ibu Hamil

Faktor risiko terbesar yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit


malaria adalah mengunjungi atau tinggal dalam lingkungan yang menjadi lokasi
penyebaran penyakit malaria. Selain itu, ada beberapa orang yang lebih berisiko
mengalami penyakit malaria, seperti anak-anak, seseorang yang memasuki usia
lanjut, hingga wanita hamil dan bayi dalam kandungannya.

Melansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebaiknya ibu


hamil menghindari lokasi-lokasi yang menjadi penyebaran penyakit malaria. Hal ini
disebabkan komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi maupun ibu, seperti
kelahiran prematur, berat badan yang rendah saat bayi dilahirkan, gangguan
tumbuh kembang bayi dalam kandungan, keguguran, hingga kematian yang dialami
oleh ibu.

 Pencegahan dan Pengendalian :


1) Pengendalian dengan cara menghindari/mengurangi kontak atau gigitan nyamuk
Anopheles:
- Penggunaan kawat kasa pada ventilasi
- Menggunakan kelambu pada waktu tidur.
- Menggunakan zat penolak (Repellent)

2) Pengendalian dengan cara genetik dengan melakukan sterelisasi pada nyamuk


dewasa.

3) Pengendalian dengan cara menghilangkan atau mengurangi tempat perindukan,


yang termasuk kegiatan ini adalah :
- Penimbunan tempat-tempat yang dapat menimbulkan genangan air
- Pengeringan berkala dari satu sistem irigasi.
- Pengaturan dan perbaikan aliran air.
- Pembersihan tanaman air dan semak belukar.
- Pengaturan kadar garam misalnya pada pembuatan tambak ikan atau udang.

4) Pengendalian Cara Biologi.


Pengendalian dengan cara ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan
musuh alaminya (predator) atau dengan menggunakan protozoa,jamur dan
beberapa jenis bakteri serta jenis-jenis nematoda.

5) Pengendalian Cara Fisika-Mekanik.


Pengendalian dengan Fisika-Mekanik ini menitik beratkan usahanya pada
penggunaan dan memanfaatkan faktor-faktor iklim kelembabansuhu dan cara-
cara mekanis.

6) Pengendalian dengan cara pengolaan lingkungan (Environmental management):


- Perubahan lingkungan (Environmental Modivication): penimbunan (filling),
pengeringan (draining), perataan permukaan tanah dan pembuatan bangunan,
sehingga vektor dan binatang penganggu tidak mungkin hidup.
- Manipulasi Lingkungan (Environment Manipulation) : merubah kadar garam
(solinity), pembersihan tanaman air atau lumut dan penanaman pohon bakau
pada pantai tempatperindukan nyamuk sehingga tempat itu tidak mendapatkan
sinar matahari.

7) Pengendalinan Dengan Cara Kimia (Chemical Control).


- Pengendalian dengan cara kimia (Chemical Control) ini disebut juga
pengendalian dengan menggunakan pestisida

- Pengendalian secara kimiawi juga bisa dilakukan terhadap tanaman yang


menunjang kehidupan vektor dan binatang penggangu dengan menggunakan
herbisidA
2. DBD
 Penyebab :
Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti  dan  Aedes albopictus, yang hidup di wilayah
tropis dan subtropis.

 Bahaya yang ditimbulkan :

Gejala-gejala dari demam berdarah yang sudah berkembang ke tingkatan yang lebih parah:

1) Perdarahan

Karena penurunan kadar trombosit pada penderita DBD serta rentannya kerusakan
pembuluh darah, pasien berisiko mengalami gejala perdarahan. Gejala perdarahan DBD
dapat bersifat ringan hingga parah.

Gangguan seperti mimisan, gusi berdarah, serta memar yang muncul tanpa sebab
merupakan tanda-tanda DBD yang sudah memasuki tingkatan parah. DBD parah juga bisa
mengakibatkan muntah yang lebih sering, dan disertai darah. Darah juga dapat ditemukan
saat sedang buang air besar atau kecil. Oleh karena itu, seseorang harus waspada jika
perdarahan tidak wajar mulai terjadi saat Anda terkena DBD.

2) Sakit perut parah

Gejala sakit perut yang tak tertahankan juga sering dilaporkan muncul pada pasien
penderita DBD parah. Nyeri pada perut juga dapat disertai dengan gejala mual dan muntah
yang cukup sering. Menurut sebuah artikel dari Journal of Acute Disease, sakit perut pada
pasien DBD kemungkinan berkaitan dengan kolesistitis (penyumbatan saluran empedu,
gagal ginjal, serta pankreatitis sebagai komplikasi dari DBD.

Gejala-gejala di atas bisa bertambah parah dan menyebabkan pendarahan hebat, shock,
dan kematian. Kondisi ini disebut dengan dengue shock syndrome (DSS). Orang-orang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah juga lebih berisiko memiliki kondisi yang lebih
parah ketika mereka terinfeksi demam berdarah.

 Pencegahan dan Pengendalian :

1) Secara Kimia
- Fogging/pengasapan-Malathion (jam aktif nyamuk, tidak ada angin/kuat,
serentak/masal/kompak)

- Obat Nyamuk Bakar, semprot atau repelent.


- Abatisasi/Penaburan Bubuk abate (1 x 3 bulan)

2) Secara Mekanis

- Menguras bak mandi, drum atau kolam, paling tidak seminggu sekali

- Menutup rapat-rapat tempat penampung air, semacam tempayan dan drum,


agar nyamuk tidak masuk dan berkembang

- Mengubur barang2 bekas yang dapat menampung air hujan

- Membersihkan lingkungan

- Pasang kelambu

- Pasang kasa pada setiap celah ventilasi

- Jangan banyak gantungan baju

- Jangan membiarkan ada air yang tergenang

- Menggunakan losion anti-nyamuk dengan kandungan N,N-


diethylmetatolumide (DEET) secara rutin. Bila Anda mengenakan tabir surya,
oleskan losion setelah tabir surya.
-
- Menggunakan obat nyamuk bakar yang diletakkan di luar untuk membantu
mengusir nyamuk.
-
- Mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang setiap waktu .

3) Secara Biologis
- Memelihara Ikan yang relatif kuat dan tahan pada kolam atau tempat
penampungan air sebagai predator pemakan jentik, misalnya ikan mujair, kepala
timah/pantau

- Insektisida Hayati (ekstrakTumbuh-tumbuhan)

- Memanfaatkan Tanaman Pengusir Nyamuk

3. Chikungunya
 Penyebab :
Chikungunya disebabkan oleh virus yang dibawa
oleh nyamuk Aedes  aegypti  atau  Aedes albopictus. Nyamuk tersebut mendapatkan
virus chikungunya saat menggigit seseorang yang telah terinfeksi
sebelumnya. Penularan virus terjadi bila orang lain digigit oleh nyamuk pembawa
virus tadi. Perlu diketahui bahwa virus chikungunya tidak menyebar secara langsung
dari orang ke orang.
Virus chikungunya dapat menyerang siapa saja. Namun, risiko terserang
penyakit ini lebih tinggi pada bayi yang baru lahir, lansia 65 tahun ke atas, dan
individu dengan kondisi medis lain, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit
jantung.

 Bahaya yang ditimbulkan :


Pada kasus yang jarang, chikungunya dapat menimbulkan komplikasi berbahaya,
seperti:

 Uveitis (radang pada bagian mata yang disebut uvea)


 Retinitis (radang pada retina mata)
 Miokarditis (peradangan otot jantung)
 Nefritis (peradangan pada ginjal)
 Hepatitis (radang hati)
 Meningoensefalitis (radang selaput otak)
 Mielitis (radang pada satu segmen saraf tulang belakang)
 Sindrom Guillain- Barré (gangguan sistem saraf yang dapat menyebabkan
kelumpuhan)

 Pencegahan dan Pengendalian :

1) Secara Kimia
- Fogging/pengasapan-Malathion (jam aktif nyamuk, tidak ada angin/kuat,
serentak/masal/kompak)

- Obat Nyamuk Bakar, semprot atau repelent.

- Abatisasi/Penaburan Bubuk abate (1 x 3 bulan)

2) Secara Mekanis

- Menguras bak mandi, drum atau kolam, paling tidak seminggu sekali

- Menutup rapat-rapat tempat penampung air, semacam tempayan dan drum,


agar nyamuk tidak masuk dan berkembang

- Mengubur barang2 bekas yang dapat menampung air hujan


- Membersihkan lingkungan

- Pasang kelambu

- Pasang kasa pada setiap celah ventilasi

- Jangan banyak gantungan baju

- Jangan membiarkan ada air yang tergenang

- Menggunakan losion anti-nyamuk dengan kandungan N,N-


diethylmetatolumide (DEET) secara rutin. Bila Anda mengenakan tabir surya,
oleskan losion setelah tabir surya.
-
- Menggunakan obat nyamuk bakar yang diletakkan di luar untuk membantu
mengusir nyamuk.
-
- Mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang setiap waktu .

3) Secara Biologis
- Memelihara Ikan yang relatif kuat dan tahan pada kolam atau tempat
penampungan air sebagai predator pemakan jentik, misalnya ikan mujair, kepala
timah/pantau

- Insektisida Hayati (ekstrakTumbuh-tumbuhan)

- Memanfaatkan Tanaman Pengusir Nyamuk

4. Pemecahan Masalah

 Metode USG

NO MASALAH U S G
1 Malaria 3 3 4
2 DBD 5 5 4
3 Chikungunya 2 3 3

Keterangan : Berdasarkan Skala:


1 = Sangat Kecil
2 = Kecil
3 = Sedang
4 = Besar
5 = Sangat Besar

Penjelasan : Berdasarkan pengamatan, penyakit yang harus di prioritaskan pertama kali adalah DBD
(Demam Berdarah Dengue) dikarenakan penyakit ini ditemukan banyak kasus terjadi di Indonesia
pada segala usia baik bayi maupun orang dewasa. Penyakit DBD ini harus terlebih dahulu di berantas
atau diminimalisir kejadiannya. Penyakit yang harus diprioritaskan kedua adalah Malaria. Penyakit
yang diprioritaskan terakhir adalah Chikungunya. Kenapa penyakit Chikungunya di akhir? Penyakit
Chikungunya dan DBD disebabkan oleh vektor yang sama yaitu nyamuk Aedes Aegypti. Nah apabila
penyakit DBD sudah diberantas ataupun diminimalisir kejadiannya, maka penyakit Chikungunya
tidak akan terjadi. Lalu alasan lainnya yaitu penyakit Chikungunya jarang sekali terjadi.

Anda mungkin juga menyukai