ANALISIS PELAKSANAAN
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya.
Sehingga kami dapat menyeleseikan makalah tentang “ANALISIS PELAKSANAAN BIDAN
KOMUNITAS POSTNATAL”. Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Ana
Mufidaturrosida,S.ST.,MPH. Yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.
Setelah membaca dan mempelajari tugas yang kami buat ini, kami selaku penulis
berharap agar pembaca dan penggunanya mendapat pengetahuan yang lebih baik, sebagaimana
yang tertera dalam tujuan dibuatnya makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kami yakin dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, saran dan kritik
dari pembaca sangat kami butuhkan dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………….……...……….............i
KATA PENGANTAR…………………………………………….………………….............ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………..…….……….............iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
TINJAUAN TEORI……………………………………………..…………………………….3
HASIL WAWANCARA…………………………………..………………………………….9
PENUTUP…………………………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………...……………………………….13
LAMPIRAN FOTO/DOKUMENTASI………………………………………………………14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dirumuskan masalah “Bagaimana pelaksanaan
asuhan kebidanan untuk ibu nifas atau postnatal yang dilakukan di ?”.
C. Tujuan PMB
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan asuhan
kebidanan untuk ibu nifas atau postnatal yang dilakukan di PMB.
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai salah satu tugas kelompok dalam mata kuliah Asuhan kebidanan
komunitas.
2. Sebagai bahan masukan dan tambahan pengetahuan untuk penyusun dan teman
kelas mengenai pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas atau postnatal.
3. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan para
pembaca.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. SETANDAR PELAYANAN
Masalah diet perlu mendapat perhatian pada kala nifas untuk dapat
meningkatkan kesehatan dan memberikan ASI, makanan yang baik mempercepat
menyembuhan alat-alat kandungan
Implementasi hak hak untuk ibu postnatal dan bayi, bisa diartikan dengan
gerakan sayang ibu. Gerakan sayang ibu merupakan suatu gerakan yang dilaksanakan
dalam upaya membantu salah satu program pemerintah untuk peningkatan kualitas
hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang berdampak terhadap upaya
penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas. Program ini
bertujuan memberikan stimulant dalam memperhatikan gizi keluarga terutama ibu
hamil, dan ibu menyusui.
Selain ibu, bayi juga punya hak. Mendapatkan ASI ibu adalah hak bayi. Hal
ini juga diatur dalam konvensi Hk anak pasal 24 yang menyatakan bahwa anak (atau
bayi) berhak atas standar kesehatan tertinggi yang dapat diadakan. Yang paling
essensial dari hak ini adalah hak hidup si anak. Dia berhak mendapatkan kehidupan
yang layak di muka bumi ini.
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Sehingga kami telah
menyelesaikan laporan hasil wawancara tentang asuhan kebidanan ibu nifas atau postnatal yang
dilakukan di PMB. Kami tidak melakukan kunjungan langsung ke PMB, Tetapi kami melakukan
wawancara melalui daring yaitu video call. Salah satu tujuan kami dalam menulis laporan ini
adalah sebagai dokumentasi dan juga bentuk evaluasi kegiatan ini.
E. Pertanyaan
1. Menurut anda, yang dimaksud dengan asuhan postnatal di komunitas itu seperti apa ?
3. Seperti apa proses dalam memberikan perawatan atau pelayanan kesehatan ibu nifas
di PMB ?
5. Asuhan kebidanan apa yang diberikan kepada ibu nifas apabila ada yang mengalami
depresi postpartum di PMB?
HASIL WAWANCARA
Asuhan postnatal di komunitas adalah asuhan yang diberikan kepada ibu selesai
masa kelahiran dimulai dari waktu 6 jam kelahiran sampai 42 hari.
Perawatan ibu nifas yaitu paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas,
dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah,
mendeteksi dan menangani masalah – masalah yang terjadi.
C. Proses dalam perawatan ibu nifas di PMB
Pada fase ini hal yang paling penting untuk di cek yaitu tanda – tanda atonia uteri
apakah ada atau tidak, fundus uterinya keras atau tidak, ada kontraksi atau tidak, di cek
perdarahannya, memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan karena atonia uteri, pemberian ASI awal, melakukan
hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. Dan untuk bayinya yaitu selalu menjaga
kehangatan bayi, sampai fase pengawasan selesai. Biasanya dibutuhkan waktu 6 jam
dalam pengawasan. Contohnya, ibu melahirkan di malam hari, dan pengawasan
dilakukan sampe pagi kemudian ibu dan bayi diperbolehkan pulang.
Biasanya sebelum 6 hari, yaitu sekitar 2-3 hari sudah dikunjungi terlebih dahulu.
untuk kunjungan nifas pertama, biasanya didatangi kerumahnya dan diperiksa tanda
vitalnya seperti mengukur tekanan darah,suhu,pernafasan,dan nadi, di cek fundusnya
berapa, di cek apakah ada perdarahan atau tidak, terdapat robekan atau tidak, bila ada
robekan dilihat keadaan jahitannya seperti apa, memastikan ibu cukup mendapatkan
makanan, cairan dan istirahat. Untuk ibunya di cek apakah terdapat bendungan ASI atau
tidak, bila ada bendungan air susu, hal yang harus dilakukan bidan adalah memotivasi ibu
untuk tetap menyusui, misal dengan menyusui secara bergantian (kanan kiri), diajari pijat
payudara missal ada bendungan ASI, mengajari ibu bagaimana cara menyusui yang
benar, dan memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi agar bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
Pada fase ini, dilakukan evaluasi pada ibu yaitu darah nifasnya sudah selesai atau
belum, masih keluar darah atau belum. Dan di evaluasi tali pusat bayi apakah sudah lepas
atau belum, bayi mau minum ASI atau tidak.
Bila ibu mengeluarkan ASI sedikit, biasanya ibu akan memberikan susu formula
dan tidak menyusui. Hal yang harus dilakukan bidan dari masalah tersebut adalah bidan
harus memotivasi ibu untuk tetap menyusui ASI. Tetap bersabar karena sebenarnya
semakin ASI nya diperas atau disusui terus itu akan membuat semakin banyak produksi
air susunya.
Pada fase ini dilakukan identifikasi kembali pada ibu. Bagaimana akhir masa
nifasnya, dan bertanya pada ibu tentang kebutuhan kontrasepsi. Hal yang sering dijumpai
oleh bidan di PMB adalah untuk ibu yang sudah memiliki dua atau tiga anak itu langsung
ingin melaksanakan KB, sedangkan ibu yang baru memiliki anak pertama biasanya ia
masih menunda. Walaupun demikian, bidan harus terus memotivasi ibu untuk melakukan
KB dan dijelaskan jenis-jenis KB apa saja dan menjelaskan kelebihan dan
kekurangannya, setelah itu ditanyakan pada ibu ingin KB apa.
Di PMB Novikasari tidak ada postpartum group atau kelompok ibu nifas. Di PMB
itu memang ada kelas yang pertama itu kelas ibu hamil. Apabila ibu sudah melahirkan,
ibu akan dimasukkan ke dalam kelas balita. Di kelas bayi dan balita itu memang yang
sudah melahirkan dimasukkan kedalam kelas itu. Misalkan ada yang mengeluh ASI
keluar tidak lancar dan tipsnya bagaimana, nanti bidan di PMB itu akan membagikan
video tentang pijat payudara atau pijat laktasi dan dikirimkan melalui media sosial yaitu
group WA. Biasanya apabila ada yang mau konsultasi, baru ibu datang ke PMB.
Di PMB Novikasari tidak mengadakan senam ibu nifas, tetapi disesuaikan dengan
kebutuhan klien, misalnya ibu minta senam nifas maka kita ajarkan seperti apa. Contoh
yang lainnya seperti di PMB ini terdapat kasus ibu mengeluh ASI tidak lancar akibat
bendungan ASI sehingga tidak bisa keluar maksimal. Hal yang dilakukan bidan adalah
ajarkan pijat laktasi, kita praktekkan caranya seperti apa, dan minta ibu untuk
mencobanya secara mandiri di rumah. Hasilnya , dua minggu setelah post partum ibu
tersebut ASI nya lancar dan tidak merasa kencang lagi payudaranya.
Di PMB Novikasari tidak ada kasus ibu yang mengalami depresi setelah
melahirkan. Apabila ada ibu yang mengalami depresi maka yang harus dilakukan adalah
perlunya dukungan dari keluarga terutama suami tidak hanya bayinya saja yang
diperhatikan, mengajak bicara mengenai perasaannya, melakukan konseling ke tenaga
kesehatan, dan terapi obat-obatan bila perlu.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan postnatal di komunitas adalah asuhan yang diberikan kepada ibu selesai
masa kelahiran dimulai dari waktu 6 jam kelahiran sampai 42 hari. Dalam melakukan
kunjungan masa nifas, seorang bidan diharuskan melakukannya paling sedikit sebanyak 4
kali, yaitu :
Pelayanan kebidanan pada bayi meliputi antara lain pemeriksaan bayi baru lahir
dan perawatan tali pusat, dan pemberian imunisasi bayi dalam menjalankan tugas
pemerintah dan pemberian penyuluhan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Purwandari, Atik.2006.Konsep Kebidanan.Jakarta : EGC.
2. Maryunani, A.2009.Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (postpartum).Jakarta: Trans
Info Media.
3. Nanny, Vivian.2011.Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita.Jakarta: Salemba Medika.
4. Dianty, M, Putri, dkk.2017.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta : Penerbit Andi.
5. Wiknjosastro, Hanifa.2012.Ilmu Kebidanan.Jakarta: Yayasan bina
DOKUMENTASI