Anda di halaman 1dari 13

RESUME AKUNTANSI KEPERILAKUAN

“Financial control dalam Penelitian Akuntansi


Keperilakuan”

Dosen Pengajar : Dr. Drs. Agus Samekto., SE, M.Si, Ak, CA.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10 KELAS GA

Vivi Elda Amelia (2018310414)


Mudrika (2018310419)
Meuthia Kansha .B. (2018310493)
Melisa Dwirahmawati (2018310497)
AKUNTANSI KEPERILAKUAN
STIE PERBANAS SURABAYA
2021
A. KEUANGAN DAN FUNGSINYA
Siap entitas yang menjalankan usahanta tidak dapat lepas dari aspek keuangan.
Perusahaan membutuhkan uang, karena dengan uang perusahaan akan mampu memenuhi
semua kebutuhannya. Tanpa keuangan yang memadai, perusahaan tidak dapat berjalan
dengan normal. Sumber dana yang dibutuhkan dapat deporel dari berbagai sumber baik
sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan tersebut mapun dari eksteren
yang berasal dari luar. Sumber dana yang berasal dari kredit membutuhkan beban
finansial trtentu setiap bulan atau tahun yang berupa beban bunga terhadap kredit
tersebut. Setelah sumber dana diperoleh, maka tugas selanjutnya dari bagian keuangan
adalah mengatur penggunaan dana yang telah diperoleh dari sumber intern maupun
ekstern. Pengendalian keuangan merupakan upaya yang dilakukan agar investasi, alokasi
biaya, dan perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana perusahaan.

B. ARTI PENTING LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Analisis
pelaporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas
(keuntungan) dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis
keuangan mencakup rasio keuangan adalah sebagai berikut :
1. Bagi pihak manajemen : untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, pendapatan,
pengembangan karier.
2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan
investasi.
3. Bagi kreditur: mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang dan
bunganya.
4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public
5. Bagi karyawan : penghasilan yang memadai, kualitas hidup dan kenyamanan kerja.
C. SIFAT LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan harus bersifat historis, serta menyeluruh dan sebagai progress report
laporan keuangan yang terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi
beberapa hal berikut.
1. Fakta Yang Telah Dicatat
Laporan keuangan dibuat atas dasar-dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah
uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah
piutang, persediaan, barang dagangan, utang maupun asset tetap yang dimiliki
perusahaan.
2. Prinsip – Prinsip Dalam Akuntansi.
Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun asumsi tertentu yang merupakan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (general accepted accounting principles
GAAP), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk
keseragaman.
3. Pendapat Pribadi (Personal Judgement)
Pendapat ini tergantung pada kemampuan atau integritas pembuatnya yang
dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dari kebiasaan serta dalil dasar akuntansi
yang disetujui akan digunakan dalam beberapa hal.

D. AKTIVITAS KEUANGAN YANG PERLU DIKENDALIKAN


Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat
tetap dan terus menerus atau yang didirikan, dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan atau laba.

1. Aktivitas Perencanaan
Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan oleh
manajer pada semua tingkatan, meskipun skala atau lingkup rencananya atau lingkup
rencananya berbeda dengan level menajerialnya.
2. Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah metode yang digunakan dalam perusahaan untuk
mendapatkan uang guna membayar kebutuhan perusahaan. Imbal hasil return adalah
bagian dari investor ekuitas atas laba atau reinvestasi laba.
3. Aktivitas Investasi
Investasi adalah mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu
dengan harapan suatu saat mendapat keuantungan financial. Contoh investasi adalah
pembelian berupa aset keuangan (asset financial) seperti obligasi, saham, asuransi,
pembelian berupa barang seperti mobil atau property seperti rumah dan tanah.
4. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi mencerminkan pelaksaan rencana bisnis yang terdapat dalam
aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan lima
komponen, yaitu penelitian dan pengembangan (litbang), pembelian, produksi,
pemasaran, dan administrasi.

E. BEBERAPA KONSEP MATEMATIS YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM


KEUANGAN
Konsep statistic umum yang digunakan dalam pengendalian keuangan dilakukan dengan
pendekatan rasio keuangan. Rasio merupakan perbandingan dua angka/jumlah
perbandingan tersebut dapat dinyatakan dalam berbagai cara.
Menurut Bringham dan Houston (2012) karena perbedaan tujuan dan harapan yang ingin
dicapai, maka analisis keuangannya juga beragam. Macam rasio keuangan :
1. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas merupakan aset yang diperdagangkan di pasar aktif sehingga dapat
dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku. Dua rasio
likuiditas yang umum digunakan dijelaskan berikut ini :

a. Rasio Lancar (Current Ratio)


Rasio lancar merupakan salah satu ration yang paling umum digunakan untuk
mengukur likuiditas perusahaan atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
liabilitas jangka pendek tanpa menghadapi kesulitan.

Rasio lancar = aset Lancar : liabilitas jangka pendek

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)


Quick ratio atau acid test dihitung dengan mengurangi persediaan dengan aset lancar,
kemudian membagi sisanya dengan liabilitas jangka Pendek seperti berikut :
Rasio cepat atau acid test = (aset lancar – persediaan) : liabilitas jangka
pendek.

c. Rasio menejemen aset


Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Rasio
manajemen aset siuraikan pada penjelasan berikut ini :

2. Rasio Manajemen Aset


a. Rasio perputaran persediaan
Rasio ini adalah cara untuk mengetahui beberapa kali dalam suatu periode
tertentu sebuah perusahaan menjual persediaannya. Rumusnya :
Rasio perputaran persediaan = penjualan : persediaan

b. Jumlah hari penjualan belum tertagih


Metode ini disebut juga periode penagihan rata-rata digunakan untuk menilai
piutang usaha dan dihitung dengan membagi piutang usaha dengan hari penjualan

c. Rasio perputaran utang


Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan perputaran aset tetap.
Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada aset tetap
seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan. Dengan
Rumus :

Rasio perputaran aset tetap = penjualan : aset tetap neto

d. Rasio perputaran total aset


Rasio ini mengukur perputaran seluruh aet perusahaan, dan dihitung dengan
membagi penjualan dengan total aset. Rumusnya :

Rasio pendapatan total aset = Penjualan : Total Aset

3. Rasio Manajemen Utang


Rasio manajemen utang adalah rasio yang menunjuk pada utang yang dimiliki
perusahaan. Dalah arti harfiah laverage berarti pengungkit/tuas. Leverage juga dapat
diartikan dengan penggunaan aset atau dana dimana untuk penggunaan tersebut
perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. Terdapat dua alas
an dibalik dampak leverage:
(1) Karena bunga dapat menjadi pengurang pajak, penggunaan utang akan
mengurangi kewajiban pajak dan menyisakan laba operasi yang lebih besar bagi
investor perusahaan.
(2) Jika laba operasi sebagai presentase terhadap aset melebihi tingkat bunga atas
utang seperti umumnya diharapkan, maka perusahaan dapat menggunakan utang
untuk membeli aset, membayar bunga atas utang, dan masih mendapatkan sisanya
sebagai bonus bagi pemegang saham.

1. Total Utang Terhadap Total Aset


Total utang terhadap total aset digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah
aset perusahaan yang dibiayai dengan total utang. Total utang terhadap total aset
adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas
perusahaan.
Rumus untuk meenghitung total utang terhadap total aset :
RASIO UTANG = TOTAL UTANG : TOTAL ASET

2. Rasio Kelipatan Bunga


Rasio kelipatan bunga mengukur sampai sejauh mana laba operasi dapat
mengalami penurunan sebelum perusahaan tidak mampu memenuhi beban bunga
tahunan. Rasio kelipatan Bungan dihitung dengan membagi laba sebelum bunga
dan pajak dengan beban bunga :
RASIO KELIPATAN BUNGA = EBIT : BEBAN BUNGA

3. Rasio Cakupan EBITDA


Rasio time interest earned akan berguna untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam memenuhi beban bunga atas utangnya. Tetapi rasio ini memiliki kelemahan
:
(1) Bunga bukan satu-satunya beban keuangan yang bersifat tetap, perusahaan
juga harus mengurangi utangnya sesuai jadwal, dan banyak perusahaan
menyewa aset dan akibatnya harus melakukan pembayaran sewa.
(2) EBIT tidak mencerminkan seluruh arus kas yang tersedia untuk melunasi
hutang terutama perusahaan yang memiliki beban penyusutan dan amortisasi
yang tinggi.

4. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu
periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang
terdiri dari laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi perusahaan.
a. Margin laba atas perusahaan
Margin laba penjualan dihitung dengan membagi laba dengan penjualan,
memberikan angka laba per rupiah penjualan seperti:
MARGIN LABA ATAS PENJUALAN = LABA NETTO
PENJUALAN

b. Imbalan hasil atas asset


imbal hasil atas aset merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis
laporan keuangan, rasio ini paling sering disoroti, karena mampu
menunjukkan keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Menurut Brigham dan Houston (2012) imbal atas hasil (ROA) dihitung
dengan cara :
IMBAL HASIL ATAS ASET (ROA) = LABA NETTO
PENJUALAN

c. Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba


Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset
perusahaan. Sebelum pengaruh pajak dan leverage. Rasio ini bermanfaat
ketika membandingkan perusahaan dengan berbagai tingkat leverage
keuangan dan situasi pajak. Dihitung dengan rumus :
BEP = EBIT : TOTAL ASET

d. Imbal hasil atas sekuritas


Rasio ini merupakan rasio yang membagi laba setelah ajak dengan rata-rata
modal pada perusahaan. Rasio ini digunakan untuk melihat tingkat efisiensi
perusahaan dalam mengelola ekuitasnya untuk menghasilkan laba neto suatu
perusahaan. Rumusnya :
ROE = LABA NETTO : EKUITAS

5. Rasio Nilai Pasar


Rasio ini merupakan indicator untuk mengukur mahal murahnya suatu saham
digunakan untuk membantu investor dalam mencari saham yang memiliki potensi
keuntungan deviden yang besar sebelum melakukan penanaman modal berupa
saham. Rasio ini terdiri atas :
a. Rasio harga/laba
Rasio ini menunjukkan berapa banyak investor yang berda membayar untuk
setiap rupiah dari laba yang dilaporkan.
P/E = HARGA PER SAHAM / LABA PER SAHAM

b. Rasio harga tetap arus kas


Rasio ini digunakan untuk menunjukkan harga yang dibayarkan pemegang
saham terhadap arus kas dari aktivitas operasi per lembar saham perusahaan.
Rasio harga terhadap arus kas = HARGA PER SAHAM
ARUS KAS PER SAHAM

c. Rasio nilai pasar terhadap nilai buku


Rasio ini menunjukkan berapa aset besar nilai perusahaan dari apa yang telah
atau sedang ditanamkan oleh pemilik perusahaan. Semakin tinggi rasio,
semakin besar tambahan wealth (kekayaan) yang dinikmati oleh pemilik
perusahaan.
NILAI BUKU PER SAHAM = EKUITAS HARGA
JUMLAH SAHAM BEREDAR
Rasio nilai pasar terhdp nilai buku = Harga pasar per saham
Nilai buku per saham

F. ASPEK DIMENSI KEPERILAKUAN DALAM PENGENDALIAN


KEUANGAN.
Umpan Balik Mekanikal Versus Respons Perilaku
Fokus utama dalam subsistem pengendalian keuangan adalah perilaku dari orang-
orang yang ada dalam organisasi, dan bukan pada mesin. Sasaran perilaku utama dari
pengendalian keuangan dapat dijelaskan dengan menggunakan definisi pengendalian
secara umum.
Perluasan Konsep Tradisional
Konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi sering kali berarti hasil dari
informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Fokus system
pengendalian secara tradisional terletak pada tujuh faktor berikut.
1. Mempekerjakan karyawan yang akan melaksanakan tanggung jawabnya dengan
kompeten dan penuh integritas.
2. Menghindari fungsi yang tidak harmonis dengan memisahkan tugas dan tanggung
jawab.
3. Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan posisi sehingga kesesuaian
transaksi dilaksanakan dan dapat di evaluasi.
4. Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan bahwa transaksi telah
dicatat dengan akurat.
5. Memastikan bahwa dokumentasi memadai.
6. Menjaga aset dengan mendesain prosedur yang membatasi akses terhadap aset
tersebut.
7. Mendesain pengecekan independent untuk meningkatkan akurat.

G. ASPEK KEPERILAKUAN DARI PENGENDALIAN KEUANGAN YANG


KOMPREHENSIF
Secara finansial, system pengendalian komprehensif merupakan suatu konfigurasi
yang saling melengkapi, yaitu subsistem format yang mendukung proses administrasi.

Perencanaan
Perencanaan dalam organisasi adalah esensial karena dalam kenyataannya
perencanaan memegang peranan lebih dibandingkan dengan fungsi manajemen
lainnya. Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan
yang terlalu logis dapat menyebabkan kerusakan pada pengendalian bagi mereka yang
kurang waspada, karena tidak ada perhatian utuh pada implikasi pengendalian
terhadap implementasi rencana.

Operasi
Operasi seringkali didefinisikan sebagai proses transformasi. Ada dua jenis proses
dalam kegiatan bagian operas, yaitu proses inti 9core process) dan proses pendukung
(support process). Proses inti merupakan serangkaian kegiatan menyampaikan nilai
pada pelanggan. Proses pendukung memberikan sumber daya dan input yang paling
ke dalam proses inti yang penting bagi pengelolaan kegiatan perusahaan atau
organisasi. Pengendalian operasi adalah suatu proses perantara dan proses perbaikan
terhadap aktivitas operasi selama proses implementasi terhadap rencana menejemen.

Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasak dari sumber formal dan informal yang disusun
dari komunikasi nonverbal. Perencanaan operasi, aktivitas umpan balik telah
diidentifikasikan sebagai tiga aspek proses administrative yang sangat didukung oleh
rancangan pengendalian terpadu. Saling keterkaitan antara sub system pengendalian
juga memegang peranan yang penting atas hasil yang kurang memuaskan. Jika ukuran
umpan balik diasumsikan bersifat relative dan longgar, maka bisa diharapkan bahwa
umpan balik dipandang sebagai tindakan pengumpulan ukuran umpan balik itu sendiri
dan tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap tahapan perencanaan dan
operasi.

H. ASPEK KEPERILAKUAN ATAS PENGENDALIAN KEUANGAN DARI


FAKTOR KONTEKSTUAL.
Konteks dapat menjadi hal penting untuk keberhasilan dalam mendesain dan
mengimplementasikan sitem pengendalian keuangan. Terdapat banyak cara untuk
menjelaskan konteks khusus yang hamper tidak terbatas.

1. Ukuran
Ukuran dapat dipandang dengan suatu peluang dan hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan
sebagai strategi pengendalian. Dan ukuran bisa menjadi hambatan jika
pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya eliminasi terhadap strategi
pengendalian.

2. Stabilitas lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkungan yang tsabil dapat berbeda dengan desai
pengendalian dalam lingkungan yang selalu berubah. Derajat stabilitas
lingkungan dapat ditingkatkan dengan memilih alat yang tepat terhadap perubahan
lungkungan, seperti pengenalan produk baru, tindakan pesaing dengan metode
lebih efisien, inisiatif pengambilan keputusan yang mempengaruhi untuk kerja.
3. Motif keuntungan
Kebanyakan ekonomi dan ahli keuangan menganggap motif keuntungan menjadi
alasan utama bisnis ada dalam masyarkat kapitalis. Ukuran laba adalah penting
dan meskipun sulit dijadikan sebagai indicator keberhasilan . manfaat terbesar
yang berkaitan dengan indicator berbasis laba adalah bahwa indicator tersebut
secara statistic akan lebih jelas.

I. ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PEREKAYASAAN PENGENDALIAN


KEUANGAN
Tujuan proses pengendalian akuntansi dapat menjadi suatu penentu penting dalam
desain pengendalian. Faktor proses penting dalam pengendalian biaya yang tidak
dapat dihindari dan biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variable. Biaya
variable adalah biaya yang berubah sebanding/sesaui dengan perubbahan volume
produksi.

J. ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PERTIMBANGAN RANCANGAN


Pengendalian telah didefinisikan sebagai suatu pilihan inisiatif karena diyakini bahwa
kemungkinan pencapaian hasil yang diharapkan adalah tinggi.
1. Antisipasi terhadap konsekuensi logis
Antisispasi terhadap konsekuensi logis merupakan omponen inti dalam mendesai
pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi manajer yang terbiasa
membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah suatu hasil itu baik dan buruk.
2. Relevansi dengan teori agensi
Ide mengenai teori agensi dapat diilustrasikan dengan contoh perjalanan seorang
tenaga penjualan (agen) yang secara terus-menerus berada jauh dari kantor.
3. Pengelolaan perubahan
Pengelolaan perusahaan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan
rancangan pengendalian. Para manajer melakukan pengendalian untuk mencapai
tujuan yang seringkali dihadapi pada satu atau lebih dilemma bisnis.

K. ASPEK KEPERILAKUAN PENGENDALIAN KEUANGAN DALAM


KERANGKA PEMBERDAYAAN PERUSAHAAN.
Bisnis komperetif dengan permintaan konsumen dan informasi yang banyak harus
mengandalkan inisiatif karyawan untuk mencari peluang dan merenspons kebutuhan.
Untuk melindungi perusahaannya, manajer senior didorong untuk mendefinisikan
ulang bagaimana mereka melaksanakan tugasnya dan bagaimana mereka yakin bahwa
bawahan dengan bakat kewiraswastaan tidak membahayakan kelangsungan hidup
perusahaan.

1. Membangun system pengendalian diagnostic


sistem ini bekerja seeperti tombol pada panel pengendalian di kokpit pesawat
terbang yang memungkinkan pilot untuk mendeteksi tanda dan menjaga variable
kinerja penting dalam batas tertentu. Namun, sistem pengendalian ini tidak cukup
untuk memastikan pengendalian yang efektif.
2. Membangun system kepercayaan
Perusahaan menggunakan system kepercayaan selama bertahun-tahun dalam
upaya untuk menegaskan nilai dan arah yang diiinginkan oleh manajer untuk
diterapkan oleh karyawannya. Sebagian manajer menerapkan dan memahami
misi, tetapi secara riil kelihatannya mengikuti tren. System kepercayaan dapat
meningkatkan pengendalian diagnostic guna memberikan pengendalian yang lebih
besar kepada para manajer dewasa ini.
3. Membangun system Batasan
System ini didasarkan pada prinsip manajemen sederhana, tetapi mendasar yang
dapat disebut dengan kekuatan pemikiran negative. System Batasan tidak selalu
jelas bagi manajer senior. Banyak aturan main ditetapkan setelah skandal public
atau penyelidikan internal atas tindakan yang dipertanyakan
4. Membangun system pengendalian interaktif
System ini memiliki empat karakteristik yang membedakannya dari system
pengendalian diagnostic.
a. Memfokusikan pada informasi yang berubah secara konstan dan
diidentifikasikan oleh para manajer puncak sebagai informasi yang potensial
bersifat strategis.
b. Informasi tersebut menuntut perhatian rutin yang cukup signifikan dari
manajer operasi di seluruh tingkatan organisasi.
c. Data yang dihasilkan dijabarkan dan didiskusikan dalam rapat langsung yang
dihadiri oleg penyelia, bawahan, dan rekan sejawat.
d. Debut hanya akan berlangsung mengenai data, asumsi, dan tindakan
perencanaan.
5. Melakukan penyeimbangan pemberdayaan dan pengendalian
Manajer yang efektif akan memberdayakan organisasinya karena mereka percaya
bahwa potensi dasar manusia untuk melakukan inovasi dan menambah nilai.
Manajer senior yang mengatur arah dan strategi perusahaan secara keseluruhan
memastikan bahwa mereka memiliki cukup pengendalian atas operasinya yang
luas dengan menggunakan seluruh unsur pengendalian.

Anda mungkin juga menyukai