LKPD Stem
LKPD Stem
2 (90-114)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKPD
berbasis PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi
kesetimbangan kimia yang valid, praktis dan efektif digunakan. Model pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan Hannafin & Peck, yang
terdiri dari tahapan penilaian kebutuhan (need assessment), desain (design), dan
pengembangan (develop) dan implementasi (implementation). LKPD berbasis PBL yang telah
dikembangkan, divalidasi oleh dua orang ahli. Uji coba LKPD dilakukan di SMA Negeri 21
Makassar pada kelas XI-IPA4 dengan jumlah peserta didik sebanyak 35 orang. Uji coba ini
dilakukan untuk menguji keefektifan dengan memberikan angket respon peserta didik,
pengamatan aktivitas peserta didik dan test keterampilan berpikir kritis, kemudian menguji
kepraktisan dilakukan pengamatan keterlaksanaan LKPD, angket respon guru dan lembar
pengamatan aktivitas guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis PBL yang
dikembangkan telah dilakukan validasi, yang dinyatakan sangat valid. LKPD berbasis PBL
dikatakan praktis dan efektif, karena pada uji kepraktisan yang berhubungan dengan: (1)
keterlaksanaan LKPD, menunjukkan seluruh aspek dalam pembelajaran berada pada kategori
terlaksana seluruhnya, (2) guru memberikan respon yang positif terhadap LKPD yang
digunakan, dan (3) kesesuaian ativitas guru dengan model pembelajaran berbasis masalah
berada pada batas interval toleransi. LKPD ini juga memenuhi kriteria keefektifan, dengan
hasil: (1) Aktivitas peserta didik berada pada batas interval toleransi; (2) Keterampilan
berpikir kritis mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,824 yang
termasuk dalam kategori tinggi, dan (3) Peserta didik memberikan respon yang positif
terhadap LKPD berbasis PBL yang digunakan.
ABSTRACT
This research is a development research aimed at developing LKPD based on PBL to improve
students' critical thinking skills on valid, practical and effective chemical equilibrium
materials used. The development model used in this study refers to the Hannafin & Peck
development model, which consists of the needs assessment, design, and development and
implementation. LKPD-based PBL that has been developed, validated by two experts. LKPD
trials conducted in SMA Negeri 21 Makassar in class XI-IPA4 with the number of students as
many as 35 people. These trials were conducted to test the effectiveness by providing a
questionnaire for the learners 'responses, observing learners' activities and test critical
thinking skills, then testing the practicality of observing the implementation of LKPD, teacher
response questionnaires and teacher activity observation sheets. The result of the research
shows that LKPD based on PBL that has been developed has validation, which stated very
valid. LKPD based on PBL is said to be practical and effective, because in the test of
practicality related to: (1) LKPD implementation, showing all aspects of learning are in
90
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
complete category, 2) teachers respond positively to LKPD used, and (3) the suitability of the
teacher's activity with the problem-based learning model lies at the limit of the tolerance
interval. This LKPD also meets the criteria of effectiveness, with results: (1) Student activity
is at the tolerance interval limit; (2) critical thinking skills have increased with the average
value of N-Gain of 0.824 included in the high category, and (3) Learners respond positively to
LKPD based on PBL used.
Keywords: Development, LKPD Based PBL, Critical Thinking Skills, Chemical Equilibrium
91
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
92
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
93
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
94
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
95
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
96
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
97
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
Lembar kerja peserta didik yang direvisi tentang isinya yang harus
dikembangkan adalah satu rangkaian ditambahkan materi pembelajarannya serta
dengan buku siswa dibuat lebih menarik materi pembelajarannya diletakkan diawal
agar dapat meningkatkan keterampilan atau didepan, (2) buku siswa yang revisi
berpikir kritisnya, serta RPP yang tentang isinya yang harus dituliskan
dikembangkan juga tiga kali pertemuan permasalahan yang menghubungkan
yang mempunyai sintaks model dengan LKPD, (3) RPP yang revisi tentang
pembelajaran berbasis masalah. isinya, bahwa harus dikaitkan sintaks PBL
dengan indikator keterampilan berpikir
4) Rancangan Awal kritis dalam setiap kegiatan
Kegiatan utama dalam tahap akhir pembelajarannya; dan (4) tes KBK yang
kegiatan perencanaan sebelum dilakukan revisi tentang kisi-kisi soalnya belum
validasi adalah penulisan LKPD berbasis sesuai dengan aspek kognitifnya dan tidak
PBL. Pada tahap ini juga dihasilkan sesuai dengan indikator pencapaian serta
rancangan awal Rencana Pelaksanaan revisi rubrik penilaiannya yang tidak
Pembelajaran (RPP) untuk tiga kali sejalan dengan indikator atau aspek KBK.
pertemuan dan dua kali pertemuan untuk Setelah melakukan perbaikan
tes keterampilan berpikir kritis, dan Buku terhadap perangkat pembelajaran
Siswa (BS), dan Lembar Kerja Peserta selanjutnya dinilai kembali ke penilaian
Didik (LKPD) untuk tiga kali pertemuan. ahli atau validator, sehingga diperolehlah
Buku siswa dirancang sedemikian perangkat pembelajaran yang valid dari
rupa sehingga dapat membantu peserta hasil pengujian kevalidan, dimana
didik memahami materi kesetimbangan perangkat pembelajaran yang dinilai oleh
kimia dan membantu dalam menyelesaikan ahli termasuk dalam rata-rata kategori
masalah yang dalam LKPD. LKPD sangat valid.
dirancang dalam bentuk model Tahap selanjutnya dari
pembelajaran berbasis masalah sehingga pengembangan dan implementasi ini,
pada LKPD tersebut disajikan masalah setelah memperoleh LKPD dan perangkat
yang berhubungan dengan fenomena pendukung yang valid, kemudian
kehidupan sehari-hari yang mengarah dilakukan uji coba terbatas pada kelas XI
materi kesetimbangan kimia serta soal-soal IPA4 SMAN 21 Makassar sebanyak 35
yang dikerjakan secara berkelompok, orang untuk mengetahui tingkat
sehingga dapat memahami dengan lebih kepraktisan dan keefektifan dari LKPD
berkesan konsep-konsep yang ada dalam dan perangkat pendukung pembelajaran
buku siswa dan LKPD tersebut, dan RPP yang dikembangkan yang lebih utamanya
disusun berdasarkan model pembelajaran yaitu LKPD karena dalam penelitian ini
berbasis (PBL). diarahkan untuk mengetahui peningkatan
berpikir kritis dari LKPD yang
d. Deskripsi Hasil Tahap dikembangkan dengan berbasis PBL.
Pengembangan (Develop) dan Lembaran yang digunakan untuk
Implementasi mengetahui kepraktisan yaitu lembar
Tahap ini dimulai dari penilaian pengamatan keterlaksanaan LKPD
ahli dari LKPD dan perangkat pendukung berbasis PBL, respon guru dan lembar
pembelajaran (buku siswa, RPP dan tes aktivitas guru. Serta lembaran yang
KBK) yang telah desain yang berhubungan digunakan untuk mengetahui keefektifan
dengan uji validasi. Uji validasi ini dari LKPD meliputi lembar aktivitas
dilakukan oleh validator sebanyak 2 orang. peserta didik dan respon peserta didik
Hasil uji validasi pertama dilakukan revisi terhadap LKPD berbasis PBL yang
terhadap perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Serta uji
dikembangkan meliputi: (1) LKPD yang keefektifan juga untuk mengetahui
98
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
99
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
100
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
lain dan aktivitas lain yang tidak berkaitan Pengambilan data perkembangan
dengan kegiatan pembelajaran misalnya, keterampilan berpikir kritis melalui
tidur, ngantuk, melamun dan sebagainya observasi. Adapun hasil obsevasi
tidak melewati batas toleransi yang perkembangan keterampilan berpikir kritis
ditentukan. Artinya, kriteria pencapaian dapat dilihat pada lampiran 15.
waktu ideal aktivitas peserta didik yang Berdasarkan Data hasil observasi
telah dibahas pada bab III tercapai, yaitu 6 keterampilan berpikir kritis dengan skor
dari 8 kategori terpenuhi dan syarat utama rata-rata 3,54 menyimpulkan bahwa
yaitu kategori (1), (2), (3), (4), (5) dan (6) perkembangan keterampilan berpikir kritis
terpenuhi. Hal ini berarti bahwa peserta peserta dari kegiatan pembelajaran dengan
didik telah melaksanakan proses menggunakan LKPD berbasis PBL dalam
pembelajaran melalui model pembelajaran kriteria baik sekali.
berbasis masalah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan b) Peningkatan Keterampilan Berpikir
bahwa LKPD berbasis PBL memenuhi Kritis
kriteria keefektifan yaitu aktivitas peserta Berdasarkan analisis statistik
didik memenuhi batas toleransi yang telah keterampilan berpikir kritis peserta didik
ditentukan. dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh
hasil seperti pada Tabel 4.2.
2) Deskripsi Data Angket Respon
Peserta Didik Tabel 4.2 Deskripsi Nilai Keterampilan
Instrumen untuk memperoleh data Berpikir Kritis Siswa
respon peserta didik adalah angket respon Nilai Statistik
Statistik
peserta didik. Angket ini diberikan kepada Pre-test Post-test
peserta didik setelah mengikuti seluruh Jumlah peserta didik 35 35
Nilai terendah 9 58
rangkaian kegiatan pembelajaran. Hasil Nilai tertinggi 52 100
analisis data respon peserta didik terhadap Nilai maksimum 100 100
pelaksanaan pembelajaran yang diisi oleh Nilai rata-rata (mean) 28,77 85,17
Standar deviasi 13,40 12,27
35 orang peserta didik dapat dilhat pada
lampiran 5. (Sumber: Lampiran 20)
Berdasarkan lampiran 7 diperoleh
bahwa persentase rata-rata respon peserta Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa hasil
didik terhadap pelaksanaan kegiatan berpikir kritis dalam kategori sangat kritis
pembelajaran dengan menggunakan LKPD pada pos-test sebanyak 21 orang dengan
berbasis PBL secara keseluruhan memiliki persentase 60,00%, kategori kritis
nilai lebih besar dari 70%. Dari sebanyak 12 orang dengan presentase
keseluruhan aspek yang ditanyakan, 34,28% dan kategori cukup kritis sebanyak
persentase respon peserta didik terhadap 2 orang dengan persentase 5,72%. Adapun
pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah hasil keterampilan berpikir kritis untuk
86,77%. pre-test, jumlah peserta didik dengan
Dari uraian di atas dapat kategori sangat kritis dan kritis tidak ada,
disimpulkan bahwa LKPD berbasis PBL sedangkan kategori cukup kritis sebanyak
memenuhi kriteria keefektifan yaitu lebih 9 orang dengan persentase 25,72%, dan
dari 70% peserta didik memberikan respon kategori kurang kritis sebanyak 26 orang
positif terhadap LKPD berbasis PBL. dengan presentase 74,28%.
101
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
102
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
103
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
diguanakan dalam proses pembelajaran rata N-Gain berpikir kritis peserta didik
yaitu menggunakan LKPD dan buku siswa dalam kategori sedang.
serta kelengkapan lainnya. Kemudian
dilakukan pemilihan format yang b. Kualitas LKPD Berbasis PBL
digunakan, disesuaikan dengan format
Kurikulum 2013. Kegiatan utama dalam 1) Kevalidan
tahap perancangan sebelum dilakukan Berdasarkan hasil penilaian dari 2
validasi adalah penyusunan perangkat validator, menunjukkan bahwa LKPD,
pembelajaran berbasis PBL pada materi RPP dan Tes KBK dinyatakan sangat valid
kesetimbangan kimia untuk SMA kelas XI dengan sedikit revisi. Oleh karena itu
yang meliputi buku siswa, lembar kerja dilakukan revisi berdasarkan saran para
peserta didik, rencana pelaksanaan ahli dan diperoleh LKPD, RPP dan Tes
pembelajaran, dan tes keterampilan KBK yang baik untuk selanjutnya
berpikir kritis. diujicobakan.
Tahap ketiga adalah pengembangan Hasil analisis validasi LKPD
dan implementasi. Pada tahap in diawali diperoleh rata-rata = 3,85 yang berarti
dengan penilaian para ahli untuk perangkat sangat valid, RPP diperoleh rata-rata =
pembelajaran yang telah dirancang yang 3,94 yang berarti sangat valid dan TKBK
dilakukan oleh validator sehingga diperoleh rata-rata 3,79 berarti sangat
diperoleh perangkat yang valid. valid. Kesimpulan dari dua validator rata-
Kemudian, dilakukan uji coba terbatas rata menyatakan bahwa LKPD, RPP dan
terhadap LKPD dan buku siswa agar dapat TKBK yang dikembangkan dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis digunakan dengan sedikit revisi. Demikian
peserta didik yang berhubungan dengan uji juga instrumen lainnya berada dalam batas
kepraktisan dan keefektifan, sehingga interval 3,5 ≤ M < 4,0 yang artinya rata-
diperoleh hasil dengan keprktisan dalam rata keseluruhan komponen yang divalidasi
kategori praktis dan hasil uji N-Gain dari berada pada kategori sangat valid.
KBK sebesar 0,824 termasuk kategori Hasil uji kevalidan ini juga
tinggi, sehingga dari uji coba terbatas memperoleh kategori kevalidan yang sama
tersebut dihasilkan LKPD dan perangkat dengan hasil uji kevalidan yang dilakukan
pendukung pembelajaran yang valid, oleh Rahma (2012) dengan judul penelitian
praktis dan efektif untuk digunakan. “pengembangan perangkat pembelajaran
Hasil penelitian pengembangan ini model Inkuiri berpendekatan SETS materi
terutama pada pengembangan LKPD, kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk
memperoleh hasil sama dengan penelitian menumbuhkan keterampilan berpikir kritis
yang dilakukan oleh Rahman, dkk (2017) dan empati siswa terhadap lingkungan”
dengan judul penelitian “pengembangan diperoleh hasil uji kevalidan dari
LKPD berbasis berpikir kritis materi pengembangan perangkat pembelajaran
kelarutan dan hasil kali kelarutan pada model inkuiri berpendekatan SETS dengan
mata pelajaran kimia di SMA” diperoleh menggunakan model pengembangan 3-D
hasil uji kevalidan dari LKPD yang termasuk dalam kategori kevalidan sangat
dikembangkan dengan model tinggi dengan nilai sebesar 3,67.
pengembangan Rowntree dinyatakan Hasil uji kevalidan yang dilakukan
dalam kategori valid, kemudian untuk uji juga oleh Yunianti, Hesty (2016) dengan
kepraktisan diperoleh hasil dalam kategori judul penelitian “pengembangan LKPD
praktis karena terlihat dari kemudahan tema pencemaran lingkungan berbasis
peserta didik dalam menggunakan LKPD. problem based learning untuk
Serta untuk uji keefektifan termasuk dalam meningkatkan keterampilan berpikir
kategori efektif karena diperoleh hasil rata- kreatif” diperoleh hasil uji kevalidan dari
pengembangan LKPD berbasis PBL
104
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
105
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
(9) Memberikan penguatan pada hasil delapan kategori pada aktivitas peserta
diskusi didik terpenuhi yaitu:
(10) Memberikan penghargaan dan (1) Mendengarkan cerita atau presentasi
merayakan pencapaian hasil belajar yang disajikan guru untuk
hari itu, dan memberi tugas. memberikan motivasi
(11) Kegiatan guru di luar tugas, misalnya (2) Mengikuti pelajaran dengan kajian
duduk diam di kursi, membaca koran teoritis maupun praktek yang
dan sebagainya. difasilitasi oleh guru
Selama kegiatan pembelajaran (3) Aktif terlibat dalam mengerjakan atau
dengan LKPD berbasis PBL pada materi menyelesaikan permasalahan yang ada
kesetimbangan kimia, guru melakukan dalam LKPD
kegiatan sesuai sintaks PBL sehingga (4) Aktif berdiskusi dengan teman
membuat peserta didik terlibat aktif dan kelompoknya masing-masing
dominasi guru dalam pembelajaran dapat (5) Melakukan presentasi hasil kerja
dikurangi. Dengan demikian dapat kelompok
disimpulkan bahwa LKPD berbasis PBL (6) Menjawab/menanggapi pertanyaan
dapat mengoptimalkan peserta didik dalam kuis
pembelajaran sehingga lebih mandiri. (7) Kegiatan di luar tugas, misalnya tidak
Hasil penelitian pengembangan ini juga memperhatikan penjelasan guru,
memperoleh kategori kevalidan dan mengerjakan tugas mata pelajaran
kepraktisan yang mirip dengan hasil lain.
penelitian yang dilakukan oleh (8) Aktivitas lain yang tidak berkaitan
Andromeda, dkk (2017) dengan judul dengan kegiatan belajar mengajar
penelitian “pengembangan lembaran kerja misalnya, tidur, ngantuk, melamun
siswa (LKS) eksperimen berbasis Guided- dan sebagainya.
Inquiry materi laju reaksi untuk siswa Selama kegiatan pembelajaran
SMA/MA” diperoleh hasil uji kevalidan dengan LKPD berbasis PBL pada materi
dan kepraktisan dari pengembangan LKS kesetimbangan kimia, peserta didik terlibat
eksperimen berbasis guided inquiry dengan aktif sehingga dominasi guru dalam
menggunakan model pengembangan four- pembelajaran dapat dikurangi. Dengan
D termasuk dalam kategori kevalidan demikian dapat disimpulkan bahwa LKPD
sangat tinggi dan dan kepraktisan tinggi. berbasis PBL dapat mengoptimalkan
peserta didik dalam pembelajaran sehingga
3) Keefektifan lebih mandiri.
Kriteria keefektifan perangkat
pembelajaran meliputi: (1) aktivitas peserta b) Respon Peserta Didik
didik, (2) respon peserta didik, dan (3) Dari hasil analisis diperoleh bahwa
peningkatan keterampilan berpikir kritis. seluruh aspek yang dinyatakan dalam
Hasil analisis data untuk keefektifan pelaksanaan pembelajaran dengan
LKPD berbasis PBL yang digunakan menggunakan LKPD berbasis PBL
adalah sebagai berikut: mendapatkan respon positif dari peserta
didik. Hal ini berarti peserta didik tertarik
a) Aktivitas Peserta Didik secara tertulis untuk menggunakan LKPD
Kriteria keefektifan selanjutnya berbasis PBL, serta berminat untuk
adalah terlaksananya aktivitas peserta didik mengikuti pembelajaran dengan model
minimal terhadap 70% aspek yang diamati. pembelajaran berbasis masalah (PBL)
Hal ini berarti dari 8 aktivitas peserta didik karena model pembelajaran tersebut
yang diamati, 6 diantaranya harus peserta didik akan lebih tertantang untuk
terlaksana. Berdasarkan hasil analisis data menyelesaiakan permasalahan sehingga
aktivitas peserta didik menunjukkan bahwa
106
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
peserta didik akan lebih memahami materi pretest sebesar 53,71%. Indikator berpikir
yang disajikan. kritis yang kedua yaitu membangun
Berdasarkan hasil analisis respon keterampilan dasar, data yang diperoleh
siswa terhadap LKPD diperoleh bahwa pada posttest sebesar 98,90% sedangkan
86,77% peserta didik memberikan respon pada kelas pretest sebesar 42,01%.
positif. Dengan demikian dapat Indikator berpikir kritis yang ketiga yaitu
disimpulkan bahwa LKPD berbasis PBL memberikan penjelasan lebih lanjut, data
dapat mengarahkan peserta didikdalam yang diperoleh dari posttest sebesar
belajar dan mencapai tujuan yang 83,68% sedangkan pada pretest sebesar
diinginkan. 21,97%. Indikator berpikir kritis yang
Dari hasil analisis dan keempat yaitu mengatur strategi dan taktik,
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh pada kelas eksperimen
lembar kerja peserta didik dan rencana sebesar 83,21% sedangkan pada pretest
pelaksanaan pembelajaran telah memenuhi sebesar 29,13%. Indikator berpikir kritis
kriteria valid, praktis dan efektif. yang kelima yaitu menyimpulkan, data
yang diperoleh pada posttest sebesar
c) Peningkatan Keterampilan Berpikir 65,41% sedangkan pada pretest sebesar
Kritis 8,60%.
Berdasarkan deskripsi data Pada indikator berpikir kritis yang
kemampuan berpikir kritis siswa kelima ini pada posttest yang diperoleh
menunjukkan gambaran umum nilai presentase tergolong rendah karena
kemampuan berpikir kritis siswa baik pada kebanyakan peserta didik tidak menjawab
sebelum dan sesudah pembelajaran. Pada semua soalnya dan kalaupun menjawab
Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tertinggi semua namun hasil perhitungannya salah
seudah diberi pembelajaran lebih besar sehingga pada saat menyimpulkan menjadi
daripada sebelum diberi pembelajaran salah pula, pada instrument penelitian
yaitu 100 untuk sesudah pembelajaran dan terdiri dari sebagian besar soal perhitungan
90 untuk sebelum pembelajaran. Selain dimana pembelajaran yang dilaksanakan
nilai tertinggi, nilai rata-rata sesudah lebih mengarah kepada konsep-konsep.
pembelajaran juga lebih besar, yaitu 65,56 Pembelajaran dengan konsep-konsep
sedangkan sebelum pembelajaran sebesar tersebut menyebabkan kurangnya contoh-
57,50. Hasil tersebut menunjukkan bahwa contoh utamanya pada soal perhitungan
nilai rata-rata siswa sesudah pembelajaran sehingga mempengaruhi kemampuan
dengan LKPD berbasis PBL lebih tinggi berpikir kritis siswa, serta sebelum
daripada sebelum pembelajaran dengan menyimpulkan suatu permasalahan atau
selisih 56,40 poin. Lebih besarnya sesudah soal harus mengatur strategi dan taktik
pembelajaran dengan LKPD berbasis PBL yang baik dan benar-benar matang agar
menunjukkan bahwa keterampilan berpikir menghasilkan kesimpulan yang baik dan
kritis peserta didik sesudah pembelajaran benar. Tapi secara keseluruhan diperoleh
lebih baik daripada sebelum pembelajaran. keterampilan berpikir kritis peserta didik
Hasil posttest dan pretest yang mewakili 5 mengalami peningkatan yang terlihat dari
aspek berpikir kritis yang terdiri dari presentase rata-rata tiap aspek ketermpilan
beberapa sub indikator yang ada di berpikir kritis mengalami kenaikan.
dalamnya pada hasil post-test diperoleh Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat
rata-rata keterampilan berpikir kritisnya bahwa presentasi rata-rata untuk setiap
lebih tinggi daripada pretest. aspek berpikir kritis mengalami
Indikator berpikir kritis yang peningkatan untuk sesudah pembelajaran
pertama yaitu memberikan penjelasan dan terlihat juga dari presentasi rata-rata
sederhana, data yang diperoleh dari uji N-gain untuk ketrampilan berpikir kritis
posttest sebesar 98,57% sedangkan pada sebesar 0,824. Hasil ini menunjukkan
107
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
108
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
adalah kesetimbangan kimia yang meliputi menganalisis hasilnya sesuai dengan teori
sub materi kesetimbangan dinamis, jenis- yang ada.
jenis reaksi kesetimbangan, pergeseran Tahap terakhir dalam pembelajaran
kesetimbangan, Kc dan Kp serta hubungan berbasis masalah, mengevaluasi hasil
harga Kc dan Kp dalam suatu reaksi penyelidikan bersama kelompok dan
kesetimbangan. mempresentasikan di depan kelas. Pada
Penampilan LKPD dibuat secara tahap akhir ini, guru membantu peserta
menarik dengan halaman judul didik untuk melakukan refleksi atau
menggunakan ilustrasi yang berkaitan evaluasi terhadap penganalisisan masalah
materi Kesetimbangan Kimia. Judul LKPD yang telah dilakukan apabila ada
ini adalah “LKPD Berbasis PBL perbedaan konsep kimia. Intruksi dalam
Kesetimbangan Kimia”. Desain cover kegiatan diskusi dapat keterampilan
menggunakan perpaduan berbagai warna berpikir kritis siswa melalui
yang cerah dan menarik. Gambar dengan penganalisisan suatu masalah (Hassoubah,
berbagai warna cerah akan lebih menarik 2004).
dan membangkitkan minat serta perhatian Hasil penelitian pengembangan
siswa (Anitah, 2008). LKPD dicetak bahan ajar ini memiliki hasil yang sama
dengan menggunakan kertas ukuran A4, dengan penelitian yang dilakukan oleh
dimaksudkan agar siswa mudah dalam Taslim, dkk (2017) dengan judul penelitian
menggunakannya. Hal tersebut sesuai “pengembangan buku teks pelajaran IPA
pernyataan Prastowo (2014), LKPD terintegrasi mitigasi bencana pada bahasan
sebaiknya menggunakan ukuran kertas getaran dan gelompang” diperoleh hasil uji
yang dapat mengakomodasi kebutuhan kevalidan terhadap buku teks IPA yang
pembelajaran. Sub judul yang ada pada dikembangkan meliputi; ukuran dan isi
LKPD dituliskan dengan font yang lebih produk (kulit dan isi buku) dengan
besar. Arsyad (2009), huruf yang dicetak menggunakan model pengembangan
tebal atau miring memberikan penekanan Hannafin & Peck termasuk dalam kategori
pada kata kunci atau judul serta warna valid dengan nilai rata-rata 4,04, serta
berbeda digunakan sebagai alat penuntun mendapat respon positif dari peserta didik
dan penarik perhatian untuk informasi terhadap buku teks tersebut dengan nilai
yang penting. presentase rata-rata sebesar 95,9%.
LKPD ini disusun dengan Hasil penelitian lainnya yang
mengintegrasikan kemampuan berpikir dilakukan oleh Ananda dan Azizah (2016)
kritis dengan pembelajaran berbasis dengan judul penelitian “pengembangan
masalah. Pada awal pembelajaran, guru LKS berorientasi problem based learning
menyajikan berbagai topik permasalahan untuk melatihkan creative thinking skill
kesetimbangan kimia yang berhubungan pada materi kesetimbangan kimia”
dengan fenomena kehidupan sehari-hari diperoleh hasil uji validasi terhadap LKS
sebagai permasalahan yang harus yang dikembangkan meliputi; validasi isi,
dipecahkan, tujuannya agar siswa penyajian, kegrafikan, dan kebahasaan
termotivasi untuk terlibat aktif dalam dengan menggunakan model
kegiatan pemecahan masalah. Penyajian pengembangan 4-D termasuk dalam
masalah membuat siswa berpikir dan kategori rata-rata valid dengan nilai
mengasumsi penyelesaian masalah dari persentase rata-rata 87,725%. Serta LKS
pengalaman yang pernah dialami. Guru tersebut juga mampu melatihkan creative
membimbing peserta didik dalam proses thinking skill peserta didik karena
pengumpulan informasi secara tercermin dari aktivitas berpikir kreatif
berkelompok untuk mendapatkan solusi peserta didik mengalami peningkatan
dari permasalahan yang dihadirkan pada dalam setiap pertemuannya dalam LKS
awal pembelajaran, kemudian tersebut.
109
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
110
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
111
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
112
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)
113
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….
114