Anda di halaman 1dari 25

Chemistry Education Review (CER), Pend. Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.

2 (90-114)

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PBL (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA
MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Sry Astuti, Muhammad Danial1, Muhammad Anwar2


1,2
Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
E-mail: sry.astuti@ymail.com

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKPD
berbasis PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi
kesetimbangan kimia yang valid, praktis dan efektif digunakan. Model pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan Hannafin & Peck, yang
terdiri dari tahapan penilaian kebutuhan (need assessment), desain (design), dan
pengembangan (develop) dan implementasi (implementation). LKPD berbasis PBL yang telah
dikembangkan, divalidasi oleh dua orang ahli. Uji coba LKPD dilakukan di SMA Negeri 21
Makassar pada kelas XI-IPA4 dengan jumlah peserta didik sebanyak 35 orang. Uji coba ini
dilakukan untuk menguji keefektifan dengan memberikan angket respon peserta didik,
pengamatan aktivitas peserta didik dan test keterampilan berpikir kritis, kemudian menguji
kepraktisan dilakukan pengamatan keterlaksanaan LKPD, angket respon guru dan lembar
pengamatan aktivitas guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis PBL yang
dikembangkan telah dilakukan validasi, yang dinyatakan sangat valid. LKPD berbasis PBL
dikatakan praktis dan efektif, karena pada uji kepraktisan yang berhubungan dengan: (1)
keterlaksanaan LKPD, menunjukkan seluruh aspek dalam pembelajaran berada pada kategori
terlaksana seluruhnya, (2) guru memberikan respon yang positif terhadap LKPD yang
digunakan, dan (3) kesesuaian ativitas guru dengan model pembelajaran berbasis masalah
berada pada batas interval toleransi. LKPD ini juga memenuhi kriteria keefektifan, dengan
hasil: (1) Aktivitas peserta didik berada pada batas interval toleransi; (2) Keterampilan
berpikir kritis mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,824 yang
termasuk dalam kategori tinggi, dan (3) Peserta didik memberikan respon yang positif
terhadap LKPD berbasis PBL yang digunakan.

Kata kunci: Pengembangan, LKPD Berbasis PBL, Keterampikan Berpikir Kritis,


Kesetimbangan Kimia

ABSTRACT
This research is a development research aimed at developing LKPD based on PBL to improve
students' critical thinking skills on valid, practical and effective chemical equilibrium
materials used. The development model used in this study refers to the Hannafin & Peck
development model, which consists of the needs assessment, design, and development and
implementation. LKPD-based PBL that has been developed, validated by two experts. LKPD
trials conducted in SMA Negeri 21 Makassar in class XI-IPA4 with the number of students as
many as 35 people. These trials were conducted to test the effectiveness by providing a
questionnaire for the learners 'responses, observing learners' activities and test critical
thinking skills, then testing the practicality of observing the implementation of LKPD, teacher
response questionnaires and teacher activity observation sheets. The result of the research
shows that LKPD based on PBL that has been developed has validation, which stated very
valid. LKPD based on PBL is said to be practical and effective, because in the test of
practicality related to: (1) LKPD implementation, showing all aspects of learning are in

90
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

complete category, 2) teachers respond positively to LKPD used, and (3) the suitability of the
teacher's activity with the problem-based learning model lies at the limit of the tolerance
interval. This LKPD also meets the criteria of effectiveness, with results: (1) Student activity
is at the tolerance interval limit; (2) critical thinking skills have increased with the average
value of N-Gain of 0.824 included in the high category, and (3) Learners respond positively to
LKPD based on PBL used.

Keywords: Development, LKPD Based PBL, Critical Thinking Skills, Chemical Equilibrium

PENDAHULUAN terlibat secara aktif dalam proses


Proses pembelajaran yang pembelajaran ini. Dominasi guru dalam
diselenggarakan di Sekolah berlandaskan proses pembelajaran ini menyebabkan
pada kurikulum yang berlaku. Dewasa ini peserta didik lebih banyak memperoleh
telah dilaksanakan kurikulum baru yaitu pengetahuan yang disampaikan oleh guru,
kurikulum 2013, dimana sebelumnya daripada mencari dan menemukan sendiri
adalah kurikulum tingkat satuan pengetahuan, keterampilan, serta sikap
pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 yang mereka butuhkan. Hal ini yang dapat
menginginkan proses pembelajaran yang membuat sebagian peserta didik susah
lebih berpusat pada peserta didik untuk untuk mengembangkan dan mengkonstruk
mengembangkan kreativitas, menciptakan kemampuan berpikir kritisnya. Dengan
kondisi yang menyenangkan, menantang menggunakan metode ini materi yang
dan kontekstual (Irmayanti, 2015). Hal didapatkan dan diberikan secara langsung
inilah yang menuntut proses pembelajaran tanpa adanya proses umpan balik. Hal ini
untuk selalu mengubah konsep berpikir menyebabkan sebagian peserta didik
peserta didik, oleh karena itu dalam kurang memahami materi yang
kegiatan proses pembelajaran tidak hanya disampaikan pada saat pembelajaran.
sekadar mentransfer pengetahuan guru ke Menyebabkan peserta didik pada saat
peserta didik, namun harus melibatkan diberikan tugas atau saat ulangan akan
proses kognitif peserta didik secara aktif cenderung menyontek.
sehingga peserta didik dapat memahami Hasil wawancara lain juga
dengan baik konsep-konsep yang diperoleh bahwa peserta didik pernah
disampaikan oleh guru melalui proses diukur keterampilan berpikir kritis, namun
berpikir secara mendalam dan tingkat hasil yang diperoleh masih rendah.
tinggi. Proses berpikir secara mendalam Sehingga dari hasil tersebut belum dapat
tersebut salah satunya dengan berpikir mengasah dan meningkatkan keterampilan
kritis agar dapat mengkrontruksi berpikir kritisnya. Hal ini terbukti ketika
pengetahuannya sehingga lebih baik lagi. diberikan soal-soal yang berhubungan
Berdasarkan Hasil wawancara dengan berpikir kritis, peserta didik belum
dengan salah seorang Guru di SMAN 21 mampu menjawab soal-soalnya sesuai
Makassar diperoleh bahwa guru belum dengan indikator berpikir kritis yaitu
pernah menggunakan model pembelajaran memberikan penjelasan sederhana,
berbasis masalah (PBL) dalam membangun keterampilan dasar, mengatur
mengajarkan materi kimia. Hal ini terjadi strategi dan taktik, memberikan penjelasan
baik pada pembelajaran yang di dalam lebih lanjut dan menyimpulkan. Dari soal
kelas maupun yang menggunakan tersebut peserta didik belum mampu
percobaan (eksperimen). Guru tersebut menjawab soal dengan baik dan benar.
masih menggunakan proses pembelajaran Sehingga perlu dikembangkan lagi
yang disampaikan secara konvensional kemampuan berpikir kritis peserta didik
(metode ceramah). Peserta didik kurang tersebut. Kemampuan berpikir kritis

91
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

diperlukan dalam proses pembelajaran, sedikit bervariasi, peserta didik akan


karena dengan kemampuan berpikir mengalami kebingungan.
tersebut peserta didik akan mampu Masalah-masalah dalam
mengaitkan materi pelajaran kimia yang pembelajaran diatas dapat diatasi dengan
diperoleh dengan kehidupan sehari-hari. menggunakan suatu model pembelajaran
Wahyuni (2015) berpikir kritis yang dapat melibatkan peserta didik dalam
merupakan suatu bentuk pemikiran yang proses pembelajaran. Salah satu model
berusaha memahami masalah secara pembelajarannya yaitu model Problem
mendalam, memiliki pemikiran terbuka Based Learning (PBL). Pembelajaran
terhadap keputusan dan pendapat orang berbasis masalah (PBL) lebih mendorong
lain, berusaha mengerti dan mengevaluasi peserta didik untuk mengembangkan rasa
secara benar informasi yang diterima ingin tahunya agar dapat mengeksplorasi
sebelum mengambil keputusan serta pengetahuan yang dimilikinya.
mampu menghubungkan antara sebab dan Pembelajaran ini juga membuat peserta
akibat dalam menemukan pemecahan didik dapat belajar mandiri dari
masalah yang dihadapi baik dalam permasalah yang diberikan. Sehingga dari
kegaiatan proses pembelajaran maupun proses pencarian dan pemecahan masalah
dalam lingkungan kehidupan sehari-hari. itulah dapat mengkonstruk kemampaun
Serta berdasarkan hasil wawancara berpikir peserta didik.
lain dengan salah seoarang Guru di SMAN Hubungan antara pembelajaran
21 Makassar, dalam proses pembelajaran PBL dan keterampilan berpikir kritis yakni
kimia belum menggunakan LKPD yang dengan menggunakan pembelajaran PBL
dikembangkan dengan model guru dapat melatihkan keterampilan
pembelajaran berbasis masalah sebagai berpikir kritis peserta didik, karena ketika
sumber belajarnya, namun hanya siswa melakukan proses pencarian
menggunakan buku pegangan yang pemecahan masalah yang diberikan,
diberikan disekolah tanpa ada tambahan peserta didik akan menggunakan sistem
sumber belajar lainnya. Hal inilah berpikir mereka yakni menggunakan
menyebabkan kurang memotivasi peserta pengetahuan awal yang berhubungan
didik untuk dapat bebas melakukan dengan indikator berpikir kritis yaitu
kegiatan pembelajaran serta kurang memberikan penjelasan sederhana dan
mengasah kemampuan berpikir kritis membangun keterampilan dasar. Serta
peserta didik. pada saat proses pengumpulan data dari
LKPD yang banyak beredar di permasalahan yang ada, maka peserta akan
sekolah-sekolah saat ini masih bersifat menggunakan keterampiran berpikir kritis
umum dan sebagian besar hanya berisi yang berhubungan dengan mengatur taktik
ringkasan materi. Materi yang disajikan dan strategi. Kemudian dari pemecahan
biasanya bersifat instan tanpa disertai masalah yang diperoleh dihubungkan
penjelasan detail dan tidak ada petunjuk dengan teori yang mengarahkan kepada
penggunaan LKPD bagi guru dan siswa. keterampilan berpikir kritis yaitu
Hal ini akan menyebabkan peserta didik memberikan penjelasan lebih lanjut karena
kurang tertarik pada LKPD yang ada dan teori yang diperoleh harus dipahami dan
kurang mengasah kemampuan berpikir dijelaskan sampai akan terbentuk sebuah
kritis peserta didik. Serta pengemasan teori dan argumen yang relevan. Terakhir
materi yang cenderung kurang bermakna dari teori yang diperoleh dilakukan
bagi siswa menyebabkan peserta didik evaluasi yang berhubungan dengan
hanya menghafal materi tanpa memahami keterampilan berpikir krtis yaitu
konsep yang ada sehingga mudah menyimpulkan hasil dari proses penemuan
dilupakan dan ketika diberikan soal yang sampai mereka dapat menyelesaikan suatu
permasalahan.

92
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

Dalam menjelaskan model mendorong siswa untuk mengolah bahan


pembelajaran berbasis masalah (PBL) agar yang pelajari, baik secara individu maupun
dapat mengembangkan kemampuan bersama dengan temannya dalam bentuk
berpikir peserta didik tersebut digunakan diskusi kelompok. LKPD juga dapat
LKPD. LKPD yang digunakan tersebut memberikan kesempatan penuh kepada
berlandaskan model pembelajaran berbasis peserta didik untuk mengungkapkan
masalah (PBL). LKPD berbasis PBL kemampuannya dalam keterampilan
digunakan agar dapat mengaktifkan dan pengembangan proses berpikir melalui
mengkontruksi kemampuan berpikir kritis mencari, menebak bahkan menalar.
peserta didik melalui pemberian masalah Dalam LKPD berbasis PBL,
yang ada dalam kegiatan LKPD tersebut. banyak dari materi-materi pada bidang
Serta dengan menggunakan LKPD studi kimia yang cocok disampaikan,
berbasis Problem Based Learning (PBL) misalnya asam-basa, larutan elektolit dan
dapat mengasah dan meningkatkan nonelektolit, reaksi redoks, laju reaksi,
kemampuan berpikir kritis peserta didik kesetimbangan kimia dan lain-lain.
karena dengan LKPD berbasis PBL peserta Adapun materi yang dipilih dan dimasukan
didik mampu menggunakan kemampuan dalam pembuatan LKPD berbasis PBL ini
berfikir kritis, terlibat penuh dalam yaitu materi kesetimbanngan kimia, karena
mengupayakan proses pembelajaran yang kesetimbangan kimia merupakan salah satu
efektif, pembelajaran dalam pemberian materi yang memiliki bahasan yang cukup
masalah yang berhubungan dengan luas dan memerlukan kemampuan analisis,
kehidupan nyata dan peserta didik terlibat sehingga mempengaruhi minat peserta
aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini didik dalam pembelajaran.
menyebabkan peserta didik lebih mudah Berdasarkan hasil wawancara
untuk mempelajarinya serta diharapkan dengan salah satu Guru di SMAN 21
dapat menguasai konsep-konsep penting Makassar materi kesetimbangan kimia
yang disajikan dalam pembelajaran kimia kurang menarik dipelajari. Hal ini karena
khususnya materi kesetimbangan kimia. materinya bersifat abstrak, namun juga
Dari kegiatan tersebut dapat mengasah karena selama ini guru hanya menerangkan
kemampuan berpikir kritis perseta didik saja tanpa adanya bahan ajar yang menarik
tersebut. digunakan dalam proses pembelajaran.
LKPD merupakan materi ajar yang Bahan ajar yang digunakan berupa buku
dikemas sedemikian rupa agar peserta pegangan yang berikan di sekolah tanpa
didik dapat mempelajari materi tersebut ada bahan ajar lainnya. Hal ini
secara mandiri, sehingga peserta didik jadi menyebabkan peserta didik sulit untuk
lebih aktif untuk memecahkan masalah memahami materi tersebut yang berakibat
yang ada melalui kegiatan diskusi pada ketuntasan belajar peserta didk tidak
kelompok, praktikum, dan kegiatan tercapai.
menjawab permasalahan yang Sesuai dengan pernyataan Kadhafi,
berhubungan dengan kehidupan sehari- dkk (2013) yang pernyataan bahwa salah
hari. Hal ini menjadikan peserta didik akan satu materi kimia yang sebagian besar
lebih tertantang dalam proses kegiatan konsepnya abstrak yaitu kesetimbangan
pembelajaran tersebut daripada kimia, yang sehingga sulit untuk diamati
pembelajaran yang hanya sekedar satu arah secara kasat mata (tingkat mikroskopis).
saja. Kegiatan memecahkan masalah yang Karakteristik materi kesetimbangan kimia
ada dalam LKPD tersebut yang nantinya yang bersifat abstrak ini kemungkinan
dapat berimbas pada peningkatan cara dapat menyebabkan peserta didik
berpikirnya termasuk berpikir kritis. mengalami kesulitan dalam memahami
Suhadi (2007) Penggunaan LKPD konsep-konsep yang terdapat didalamnya.
dalam kegiatan pembelajaran dapat

93
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

Dari pernyataan-pernyataan diatas model pengembangan Hannafin & Peck


akan dilakukan suatu pengembangan bahan merupakan model pengembangan yang
ajar yaitu LKPD, mengingat LKPD berbasis produk. Salain itu ketiga tahap
menjadi suatu yang harus dimiliki guru dan dalam model pengembangan tersebut
peserta didik dalam proses pembelajaran, dilakukan secara sistematik (terstruktur)
dimana LKPD yang dikembangkan yang dimulai dari menganalisis kebutuhan
merupakan LKPD yang berdasarkan model peserta didik agar dapat dilakukan
pembelajaran berbasis masalah (PBL), hal penanganan yang tepat terhadap
ini dilakukan karena proses pembelajaran kesenjangan atau masalah yang dihadapi
dengan PBL akan dapat mengaktifkan peserta didik maupun pendidik dalam
peserta didik dalam menjawab atau pembelajaran. Kemudian itu dilakukan
memecahkan setiap masalah yang ada desain dan pengembangan terhadap
dalam LKPD yang disajikan dan kesenjangan atau masalah yang dihadapi
permasalahannya pun berhubungan dengan peserta didik maupun pendidik dalam
konteks kehidupan sehari-hari salah pembelajaran. Serta dalam
satunya materi kesetimbangan kimia, mengaplikasikan model tersebut lebih
sehingga peserta didik akan menjadi lebih mudah karena langkah/tahap dalam model
senang dalam kegiatan pembelajaran ini lebih sedikit daripada model-model
tersebut, dan berimbas pada peningkatan pengembangan yang ada.
kemampuan berpikir kritisnya selama
dalam proses pemecahan masalah tersebut. METODE PENELITIAN
Pengembangan LKPD berbasis Jenis penelitian ini digolongkan
PBL dilakukan, mengingat bahwa di dalam penelitian dan pengembangan yang
SMAN 21 Makassar belum pernah akan menghasilkan produk berupa LKPD
menggunakan LKPD berbasis PBL dalam berbasis PBL untuk meningkatkan
proses pembelajarannyan. Selain keterampilan berpikir kritis peserta didik
pengembangan LKPD berbasis PBL, juga pada materi Kesetimbangan Kimia.
dilakukan pengembangan perangkat Adapun desain penelitian ini mengikuti
lainnya yaitu berupa RPP yang berbasis model Pengembangan Hannafin dan Peck.
PBL, buku siswa dan soal-soal yang sesuai Model ini terdiri dari tiga tahap
dengan indikator kemampuan berpikir pengembangan yaitu tahap analisis
kritis. kebutuhan, desain dan pengembangan dan
Sehubungan dengan latar belakang implementasi.
di atas mendorong peneliti untuk Pelaksanaan penelitian
mengambil judul penelitian pengembangan ini dilakukan pada Tanggal
“Pengembangan LKPD Berbasis PBL 08 sampai 19 Januari 2018. Penelitian ini
untuk Meningkatkan Keterampilan melibatkan guru model, yaitu peneliti
Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi sendiri, dan dua pengamat yaitu St. Batari,
Kesetimbangan Kimia”. LKPD ini nanti S.Pd, M.Si dan M. Nasir, S.Pd, M.Si, yang
diharapkan bisa digunakan sebagai media merupakan guru kimia di SMAN 21
pembelajaran bagi siswa dan Makassar. LKPD Berbasis PBL yang
mempermudah dalam menyampaikan telah dikembangkan, divalidasi oleh para
materi. ahli, dan diujicobakan di SMA (Sekolah
Adapun dalam mengembangkan Menengah Atas) Negeri 21 Makassar
LKPD berbasis PBL ini menggunakan kecamatan Tamalanrea kota Makassar
model yang dikembangkan oleh Hannafin semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018.
& Peck yang terbagi dalam tiga tahap yaitu Adapun subjek uji coba penelitian ini
penilaian kebutuhan (need assessment), adalah peserta didik kelas XI yang
desain (design) dan pengembangan dan terdaftar pada tahun pelajaran 2017/2018.
implementasi. Pemilihan model ini karena

94
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

Instrumen penelitian yang digunakan dengan ceramah yang mengakibatkan


adalah lembar validasi LPKD, RPP dan peserta didik lebih banyak pasif, akibatnya
Tes KBK, lembar observasi keterlaksanaan peserta didik kerap merasa jenuh tanpa
LKPD, lembar observasi aktivitas guru, memberi kesempatan pada peserta didik
lembar observasi aktivitas peserta didik, untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
angket respon peserta didik, angket respon Peserta didik banyak diberikan tugas tanpa
guru, tes keterampilan berpikir kritis, di fasilitasi dengan baik oleh guru. Banyak
lembar observasi keterampilan berpikir peserta didik yang sering mengeluh
kritis. tentang cara mengajar guru yang
Teknik analisis data pada membosankan padahal peserta didik harus
pengembangan LKPD berbasis PBL menjalani hal tersebut setiap hari selama
ini,digunakan teknik analisis statistik bertahun-tahun, (2) materi pembelajaran
deskriptif. Data yang dianalisis adalah: tidak dikemas menyesuaikan kondisi
Analisis data kevalidan LKPD, RPP dan peserta didik, sebab berpatokan pada buku
Tes KBK, analisis data kepraktisan LKPD, paket yang ada sehingga pembelajaran
analisis data keefektifan LKPD. terkesan monoton dan memaksa anak
untuk berbuat sesuai dengan apa yang
HASIL DAN PEMBAHASAN diperintahkan guru, (3) LKPD yang
1. Hasil Penelitian dipergunakan siswa selama ini terbatas
a. Proses Pengembangan LKPD pada LKPD yang dipasarkan bebas,
Berbasis PBL sehingga terkadang tidak relevan dengan
b. Deskripsi Hasil Penilaian Kebutuhan perangkat pembelajaran lain yang
(Need Assessment) digunakan guru dalam proses
1) Analisis Permasalahan Pembelajaran pembelajaran, dan (4) penggunaan media,
Berdasarkan hasil telaah terhadap alat bantu dan bahan ajar masih kurang
pelaksanaan dan hasil pembelajaran kimia sehingga pelajaran menjadi kurang
di SMA Negeri 21 Makassar adalah masih berkesan dan bermakna.
rendahnya keterampilan berpikir kritis Alternatif pemecahan masalah di atas
peserta didik dalam pembelajaran kimia. adalah: (1) dari segi proses pembelajaran,
Sebagian besar guru masih menggunakan diharapkan adanya proses pembelajaran
model dan metode yang monoton yaitu yang menarik dan menyenangkan sehingga
pembelajaran langsung dan ceramah. memudahkan peserta didik memahami
Proses pembelajaran di SMA Negeri 21 suatu materi pelajaran. Pembelajaran yang
Makassar kurang melayani gaya belajar berkesan dan bermakna yang dapat
peserta didik, kurang meriah dan tersimpan dalam memori jangka panjang
menyenangkan karena masih banyak guru yang mudah diingat kembali bila
yang tidak mau memasuki dunia peserta dibutuhkan, dan (2) dari segi sumber
didik. Seperti apa yang disenangi dan pembelajaran diharapkan adanya sumber
diinginkan oleh peserta didik tidak menjadi pembelajaran yang dapat digunakan untuk
pusat perhatian guru karena guru dikejar meningkatkan aktivitas belajar peserta
target untuk menuntaskan materi didik sehingga keterampilan berpikir kritis
pelajarannya. Guru belum banyak dapat ditingkatkan.
mengakses perkembangan model-model
pembelajaran terbaru dan penemuan- 2) Analisis Peserta Didik
penemuan tentang cara kerja otak yang Analisis ini dilakukan untuk
dapat memaksimalkan proses menelaah karekteristik peserta didik yang
pembelajaran. Berdasarkan fenomena sesuai dengan desain dan pengembangan,
dilapangan diperoleh informasi sebagai yang meliputi kemampuan awal peserta
berikut: (1) pembelajaran cenderung didik dan tingkat perkembangan kognitif.
didominasi oleh guru untuk menjelaskan Menurut Kemp (1985) bahwa pada awal

95
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

perencanaan sangat penting untuk Berdasarkan KD di atas, maka


memperhatikan ciri, kemampuan dan pada kurikulum 2013 di SMA Negeri 21
pengalaman peserta didik baik secara Makassar dengan indikator sebagai
berkelompok maupun perorangan. Analisis berikut: (1) Menjelaskan kesetimbangan
peserta didik dimaksudkan untuk dinamis, (2) Menjelaskan kesetimbangan
mengidentifikasi pengalaman belajar dan homogen dan heterogen, (3) Meramalkan
perkembangan peserta didik. arah pergeseran kesetimbangan dengan
Peserta didik yang menjadi subjek menggunakan azas Le Chatelier, (4)
penelitian ini adalah peserta didik kelas Menafsirkan data percobaan mengenai
XI-IPA4 SMA Negeri 21 Makassar konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada
Semester Ganjil tahun pelajaran keadaan setimbang untuk menentukan
2017/2018. Berdasarkan observasi siswa- derajat disosiasi dan tetapan
siswa belum terbiasa belajar berkelompok, Kesetimbangan, (5) Menjelaskan tetapan
belum menggunakan secara maksimal kesetimbangan, (6) Menghitung harga Kc
keterampilan berpikir kritis dalam berdasarkan konsentrasi zat dalam
memecahkan suatu masalah atau soal-soal kesetimbangan, (7) menghitung harga Kp
yang diberikan guru pada saat berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi
pembelajaran. Bila ditanyakan tentang dan hasil reaksi pada keadaan setimbang,
pelajaran waktu di SMP dulu masih sulit (8) Menghitung harga Kc berdasarkan Kp
untuk dingat bahkan sudah dilupakan. Hal atau sebaliknya, dan (9) Menjelaskan
ini menunjukkan bahwa materi pelajaran kondisi optimum untuk memproduksi
yang diterima peserta didik tidak berkesan bahan-bahan kimia di industri yang
sehingga tidak tersimpan dalam memori didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
jangka panjang. Analisis tujuan pembelajaran
disusun berdasarkan standar kompetensi
3) Analisis Tujuan Pembelajaran sebagaimana yang tercantum dalam
Materi pelajaran yang digunakan kurikulum 2013. Berdasarkan topik yang
dalam penelitian ini adalah materi dipilih, rumusan tujuan pembelajaran
kesetimbangan kimia untuk siswa SMA adalah sebagai berikut: (1) Peserta didik
kelas XI berdasarkan Kompetensi Inti dan dapat menjelaskan reaksi kesetimbangan
Kompetensi Dasar. Konsep utama yang dinamis, (2) peserta didik dapat
diidentifikasi pada pengembangan LKPD menggolongkan reaksi kesetimbangan
berbasis PBL ini adalah analisis terhadap homogen dan heterogen, (3) peserta didik
konsep untuk materi kesetimbangan kimia. dapat menjelaskan hubungan Kc dan Kp,
Berdasarkan analisis terhadap konsep (4) peserta didik dapat menyimpulkan arah
untuk materi kesetimbangan kimia, yang pergeseran dari persamaan reaksi, (5)
mengacu pada kompetensi inti peserta didik dapat menjelaskan factor
(berdasarkan Kurikulum 2013), factor yang mempengaruhi pergeseran
kompetensi dasar dan indikator. kesetimbangan, (6) peserta didik dapat
Kompetensi dasar: 1) menjelaskan menganalisis harga kc dan Kp, dan (7)
kesetimbangan dan faktor-faktor yang peserta didik dapat menganalisis hubungan
mempengaruhi pergeseran arah tekanan parsial terhadap Kp.
kesetimbangan dengan melakukan
percobaan, 2) menentukan hubungan 4) Analisis Seting Pembelajaran
kuantitatif antara pereaksi dengan hasil Pada analisis ini dilakukan suatu
reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan, cara agar diperoleh tujuan pembelajaran
dan 3) menjelaskan penerapan prinsip yang diharapkan. Pada analisis ini, seting
kesetimbangan dalam kehidupan sehari- pembelajaran mengarahkan kepada
hari. kemampuan peserta didik untuk menjawab
tugas-tugas sehingga tujuan pembelajaran

96
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

dapat tercapai. Setiap pertemuan Peserta berdasarkan spesifikasi tujuan


didik secara berkelompok mengerjakan pembelajaran, yang di dalamnya
LKPD yang berbasis PBL. Pada pertemuan merupakan sebuah peta penyebaran butir
pertama, kedua dan ketiga peserta didik pertanyaan yang sudah dipersiapkan
mengerjakan LKPD yang dipadukan sedemikian rupa sehingga dengan butir
dengan buku siswa sebagai sumber pertanyaan tersebut dapat ditentukan
pembelajaran. Di dalam lembar kerja dengan tepat tingkat keterampilan berpikir
peserta didik, peserta didik dituntut secara kritis peserta didik berdasarkan spesifikasi
mandiri dan individual untuk mengisi tujuan pembelajaran. Tes keterampilan
lembar jawaban yang telah disediakan, berpikir kritis ini akan diberikan kepada
kemudian peserta didik bekerja secara peserta didik sebelum dan sesudah
berkelompok dan berdiskusi untuk mempelajari materi kesetimbangan kimia
menyelesaikan masalah atau jawaban yang untuk mengetahui peningkatan
telah dikerjakan, setelah itu salah seorang keterampilan berpikir kritis peserta didik.
peserta didik dari setiap kelompok Perangakat pembelajaran yang sudah
mewakili kelompoknya mempresentasekan didesain atau dirancang tersebut kemudian
jawaban sebagai hasil diskusi. validasi oleh ahli, dan uji coba lapangan
(uji coba terbatas).
c. Deskripsi Hasil Desain (Design)
Tahap ini bertujuan merancang 2) Pemilihan Media
lembar kerja peserta didik (LKPD) Media pembelajaran yang digunakan
berbasis PBL, buku siswa dan rencana dalam pelaksanaan pembelajaran kimia
pelaksanaan pembelajaran untuk dengan pembelajaran berbasis masalah
meningkatkan keterampilan berpikir kritis. pada materi kesetimbangan kimia adalah
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini, spidol, papan tulis dan penghapus sebagai
meliputi: penyusunan tes, pemilihan alat presentasi bagi guru serta
media, pemilihan format, dan rancangan menggunakan media cetak berupa buku
(desain) awal. siswa dan lembar kerja peserta didik yang
berbasis PBL.
1) Penyusunan LKPD dan Perangkat
Pendukung Pembelajaran 3) Pemilihan Format
Penyusunan LKPD dan perangkat Format LKPD dan perangkat
pendukung pembelajaran (buku siswa, pendukung pembelajaran (Buku Siswa,
RPP dan tes KBK) terlebih dahulu dimulai RPP dan Tes KBK) yang digunakan
dengan mengacu pada model pembelajaran disesuaikan dengan format rencana
berbasis masalah. Rancangan pemberian pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
masalah pada LKPD dan buku siswa Sesuai dengan prosedur kurikulm 2013,
dirancang mengikuti sintaks model dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran PBL yang berhubungan tercantum kompetensi inti, kompetensi
dengan fenomena kehidupan sehari-hari. dasar, indikator, alokasi waktu, tujuan
RPP juga dirancang mengikuiti sintaks pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran PBL serta dikaitkan dengan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan,
indikator atau aspek berpikir kritis dalam alat dan sumber belajar, serta penilaian.
setiap kegiatan dalam RPP tersebut. Buku siswa yang dikembangkan untuk
Kemudian penyusunan tes KBK mengikuti materi kesetimbangan kimia disajikan
kisis-kisi tes KBK, karena kisi-kisi tes secara detail sesuai indikator dan tujuan
merupakan suatu acuan atau petunjuk yang pembelajaran, dan lembar kerja peserta
harus diikuti oleh setiap penyusunan tes didik yang dikembangkan sebanyak tiga
keterampilan berpikir kritis. Kisi-kisi tes LKPD yang dirancang dengan model
keterampilan berpikir kritis disusun pembelajran berbasis masalah (PBL).

97
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

Lembar kerja peserta didik yang direvisi tentang isinya yang harus
dikembangkan adalah satu rangkaian ditambahkan materi pembelajarannya serta
dengan buku siswa dibuat lebih menarik materi pembelajarannya diletakkan diawal
agar dapat meningkatkan keterampilan atau didepan, (2) buku siswa yang revisi
berpikir kritisnya, serta RPP yang tentang isinya yang harus dituliskan
dikembangkan juga tiga kali pertemuan permasalahan yang menghubungkan
yang mempunyai sintaks model dengan LKPD, (3) RPP yang revisi tentang
pembelajaran berbasis masalah. isinya, bahwa harus dikaitkan sintaks PBL
dengan indikator keterampilan berpikir
4) Rancangan Awal kritis dalam setiap kegiatan
Kegiatan utama dalam tahap akhir pembelajarannya; dan (4) tes KBK yang
kegiatan perencanaan sebelum dilakukan revisi tentang kisi-kisi soalnya belum
validasi adalah penulisan LKPD berbasis sesuai dengan aspek kognitifnya dan tidak
PBL. Pada tahap ini juga dihasilkan sesuai dengan indikator pencapaian serta
rancangan awal Rencana Pelaksanaan revisi rubrik penilaiannya yang tidak
Pembelajaran (RPP) untuk tiga kali sejalan dengan indikator atau aspek KBK.
pertemuan dan dua kali pertemuan untuk Setelah melakukan perbaikan
tes keterampilan berpikir kritis, dan Buku terhadap perangkat pembelajaran
Siswa (BS), dan Lembar Kerja Peserta selanjutnya dinilai kembali ke penilaian
Didik (LKPD) untuk tiga kali pertemuan. ahli atau validator, sehingga diperolehlah
Buku siswa dirancang sedemikian perangkat pembelajaran yang valid dari
rupa sehingga dapat membantu peserta hasil pengujian kevalidan, dimana
didik memahami materi kesetimbangan perangkat pembelajaran yang dinilai oleh
kimia dan membantu dalam menyelesaikan ahli termasuk dalam rata-rata kategori
masalah yang dalam LKPD. LKPD sangat valid.
dirancang dalam bentuk model Tahap selanjutnya dari
pembelajaran berbasis masalah sehingga pengembangan dan implementasi ini,
pada LKPD tersebut disajikan masalah setelah memperoleh LKPD dan perangkat
yang berhubungan dengan fenomena pendukung yang valid, kemudian
kehidupan sehari-hari yang mengarah dilakukan uji coba terbatas pada kelas XI
materi kesetimbangan kimia serta soal-soal IPA4 SMAN 21 Makassar sebanyak 35
yang dikerjakan secara berkelompok, orang untuk mengetahui tingkat
sehingga dapat memahami dengan lebih kepraktisan dan keefektifan dari LKPD
berkesan konsep-konsep yang ada dalam dan perangkat pendukung pembelajaran
buku siswa dan LKPD tersebut, dan RPP yang dikembangkan yang lebih utamanya
disusun berdasarkan model pembelajaran yaitu LKPD karena dalam penelitian ini
berbasis (PBL). diarahkan untuk mengetahui peningkatan
berpikir kritis dari LKPD yang
d. Deskripsi Hasil Tahap dikembangkan dengan berbasis PBL.
Pengembangan (Develop) dan Lembaran yang digunakan untuk
Implementasi mengetahui kepraktisan yaitu lembar
Tahap ini dimulai dari penilaian pengamatan keterlaksanaan LKPD
ahli dari LKPD dan perangkat pendukung berbasis PBL, respon guru dan lembar
pembelajaran (buku siswa, RPP dan tes aktivitas guru. Serta lembaran yang
KBK) yang telah desain yang berhubungan digunakan untuk mengetahui keefektifan
dengan uji validasi. Uji validasi ini dari LKPD meliputi lembar aktivitas
dilakukan oleh validator sebanyak 2 orang. peserta didik dan respon peserta didik
Hasil uji validasi pertama dilakukan revisi terhadap LKPD berbasis PBL yang
terhadap perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Serta uji
dikembangkan meliputi: (1) LKPD yang keefektifan juga untuk mengetahui

98
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

peningkatan keterampilan berpikir kritis Perangkat Indikator Penilaian Kategori


dari penggunakan LKPD berbasis PBL RPP Format RPP 3,83 Sangat Valid
yang berhubungan dengan uji pre-test dan Materi (isi) yang 3,83 Sangat Valid
pos-test berpikir kritis pada materi disajikan 4,0 Sangat Valid
Bahasa 4,0 Sangat Valid
Kesetimbangan Kimia. Adapun hasil uji Waktu 4,0 Sangat Valid
analisis peningkatan keterampilan berpikir Manfaat/Kegunaan 4,0 Sangat Valid
kritis dilakukan uji N-Gain dengan RPP
Sarana dan Alat
diperoleh nilai sebesar 0,824 yang berarti Bantu
tinggi untuk peningkatan berpikir kritisnya Pembelajaran
peserta didik tersebut. Serta hasil observasi Rata-rata 3,94 Sangat Valid
LKPD Format LKPD 3,75 Sangat Valid
peserta didik dalam berpikir kritis saat Bahasa 4,0 Sangat Valid
pembelajaran diperoleh hasil yang sangat Isi LKPD 3,75 Sangat Valid
baik yang berarti dalam kegiatan Waktu 4,0 Sangat Valid
Manfaat/Kegunaan 3,75 Sangat Valid
pembelajaran tersebut peserta sudah LKPD
menggunakan keterampilan berpikir Rata-rata 3,85 Sangat Valid
kritisnya dalam menyelesaian masalah TKBK Materi Soal 3,9 Sangat Valid
Konstruksi 3,88 Sangat Valid
yang diberikan. Bahasa 3,88 Sangat Valid
Waktu 3,5 Sangat Valid
2. Kualitas Hasil Pengembangan Rata-rata 3,79 Sangat Valid
(Produk) (Sumber: Lampiran 2)
a. Analisis Data Kevalidan Berdasarkan hasil analisis validitas
Validasi ahli dilakukan untuk LKPD dan perangkat pendukung
melihat validitas pembelajaran, isi, dan pembelajaran maka dapat disimpulkan
bahasa yang mencakup semua perangkat bahwa LKPD dan perangkat pendukung
yang dikembangkan. Hasil validasi ahli pembelajaran dengan model pembelajaran
digunakan sebagai dasar untuk melakukan berbasis masalah (PBL) yang terdiri dari
revisi dan penyempurnaan terhadap LKPD RPP dan TKBK menurut penilaian ahli
dan perangkat pendukung pembelajaran telah memenuhi kriteria kevalidan dengan
(RPP dan Tes KBK). LKPD dan perangkat kategori sangat valid.
pendukung pembelajaran hasil revisi Dari penilaian ahli diperoleh koreksi,
berdasarkan masukan dari para validator kritik, dan saran-saran yang selanjutnya
ini selanjutnya diujicobakan. merupakan bahan pertimbangan untuk
Kegiatan menilai LKPD dan merevisi perangkat. Hasil revisi dari LKPD
perangkat pendukung pembelajaran dan perangkat pendukung pembelajaran
diawali dengan memberikan perangkat tersebut dapat dilihat pada lampiran 3.
pembelajaran beserta lembar penilaian Hasil validasi LKPD dan perangkat
kepada 2 orang ahli. Hasil penilaian ahli pendukung pembelajaran menunjukkan
terhadap LKPD dan perangkat pendukung bahwa validator umumnya menyimpulkan
dapat dilihat pada lampiran 2. Deskripsi bahwa LKPD dan perangkat pendukung
hasil penilaian ahli terhadap LKPD dan pembelajaran yang dikembangkan baik dan
perangkat pendukung pembelajaran dapat digunakan dengan melakukan sedikit
sebagaimana disajikan pada Tabel 4.1. revisi.
LKPD dan perangkat pendukung
Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Penilaian Ahli pembelajaran hasil revisi berdasarkan
terhadap LKPD dan Perangkat Pendukung masukan dari para validator ini selanjutnya
Pembelajaran diujicobakan pada peserta didik kelas XI-
IPA4 SMA Negeri 21 Makassar. Uji coba
dilakukan untuk melihat kepraktisan dan
keefektifan LKPD dan RPP berbasis PBL
yang dikembangkan.

99
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

b. Analisis Data Kepraktisan LKPD interval toleransi (%) yang ditentukan.


Berbasis PBL Untuk kategori kesebelas yaitu kegiatan
Data kepraktisan LKPD berbasis guru di luar tugas, misalnya duduk diam di
PBL diperoleh melalui lembar observasi kursi, membaca koran dan sebagainya
keterlaksanaan LKPD berbasis PBL, tidak teramati oleh pengamat.
lembar respon guru terhadap LKPD Dari uraian di atas dapat
berbasis PBL dan lembar aktivitas guru. disimpulkan bahwa LKPD berbasis PBL
Hasil pengamatan keterlaksanaan LKPD memenuhi kriteria kepraktisan yaitu lebih
berbasis PBL, respon guru terhadap LKPD dari 80% memberikan respon positif dan
berbasis PBL, dan lembar aktivitas guru, aktivitas guru memenuhi batas toleransi
dianalisis untuk melihat tingkat yang telah ditentukan.
kepraktisan LKPD berbasis PBL yang
telah disusun dan digunakan. c. Analisis Data Keefektifan LKPD
Berdasarkan hasil pengamatan pada Berbasis PBL
lampiran 7 diperoleh menunjukkan bahwa Data kepraktisan LKPD berbasis
keterlaksanaan LKPD berbasis PBL berada PBL diperoleh melalui: 1) aktivitas peserta
pada nilai rata-rata M = 1,86 dalam didik selama kegiatan pembelajaran
kategori (1,5 ≤ M ≤ 2.0) yang artinya memenuhi kriteria toleransi waktu yang
aspek dan kriteria yang diamati pada telah ditetapkan, 2) respon peserta didik
pelaksanaan LKPD berbasis PBL berada terhadap LKPD, dan 3) instrumen
pada kategori terlaksana seluruhnya. keterampilan berpikir kritis.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam
data pengamatan ini yaitu perlunya 1) Deskripsi Hasil Pengamatan
memperhatikan alokasi waktu yang efisien Aktivitas Peserta Didik
dalam fase presentasi dari peserta didik Untuk memperoleh data aktivitas
yang mewakili kelompoknya karena peserta didik, digunakan lembar
peserta didik biasanya lambat dalam obeservasi. Pengamatan dilakukan oleh
mempersiapkan diri dan jawaban yang dua orang pengamat. Pengamatan aktivitas
harus dipresentasikan masih diragukan peserta didik dilakukan dengan mengamati
ataukah belum selesai dengan tuntas enam orang peserta didik dengan memilih
padahal biasanya siswa ingin tampil satu kelompok sebagai sampel, dengan
dengan sempurna. pertimbangan bahwa kelompok tersebut
Adapun deskripsi hasil respon guru mewakili semua kelompok. Prosedur
terhadap LKPD berbasis PBL ditunjukkan pengamatan yang dilakukan adalah setiap
pada lampiran 5. Pada lampiran 5 lima menit pengamat melakukan
diperoleh bahwa presentase respon guru pengamatan terhadap aktivitas peserta
terhadap LKPD berbasis PBL adalah didik yang muncul dan mengisi lembar
94,76%. Berdasarkan kriteria yang ada, pengamatan yang disediakan. Hasil
dapat disimpulkan bahwa guru pengamatan aktivitas peserta didik
memberikan respon positif terhadap LKPD disajikan dalam Lampiran 9.
tersebut. Seluruh aspek yang ditanyakan Berdasarkan data hasil analisis
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran aktivitas peserta didik pada uji coba, dari 8
dengan menggunakan LKPD berbasis PBL kategori yang diamati, ada 6 kategori yang
mendapatkan respon positif dari guru. berkaitan dengan pembelajaran terpenuhi
Berdasarkan data hasil analisis (termasuk dalam batas interval yang dapat
aktivitas guru pada lampiran 14 dan 15 diterima), yaitu kategori pertama sampai
diperoleh bahwa semua kategori terpenuhi, kategori keenam. Sedangkan kategori tujuh
yaitu kategori pertama sampai kategori ke dan delapan yaitu kegiatan di luar tugas,
sepuluh, karena rata-rata persentase misalnya tidak memperhatikan penjelasan
aktivitas guru yang diamati memenuhi guru, mengerjakan tugas mata pelajaran

100
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

lain dan aktivitas lain yang tidak berkaitan Pengambilan data perkembangan
dengan kegiatan pembelajaran misalnya, keterampilan berpikir kritis melalui
tidur, ngantuk, melamun dan sebagainya observasi. Adapun hasil obsevasi
tidak melewati batas toleransi yang perkembangan keterampilan berpikir kritis
ditentukan. Artinya, kriteria pencapaian dapat dilihat pada lampiran 15.
waktu ideal aktivitas peserta didik yang Berdasarkan Data hasil observasi
telah dibahas pada bab III tercapai, yaitu 6 keterampilan berpikir kritis dengan skor
dari 8 kategori terpenuhi dan syarat utama rata-rata 3,54 menyimpulkan bahwa
yaitu kategori (1), (2), (3), (4), (5) dan (6) perkembangan keterampilan berpikir kritis
terpenuhi. Hal ini berarti bahwa peserta peserta dari kegiatan pembelajaran dengan
didik telah melaksanakan proses menggunakan LKPD berbasis PBL dalam
pembelajaran melalui model pembelajaran kriteria baik sekali.
berbasis masalah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan b) Peningkatan Keterampilan Berpikir
bahwa LKPD berbasis PBL memenuhi Kritis
kriteria keefektifan yaitu aktivitas peserta Berdasarkan analisis statistik
didik memenuhi batas toleransi yang telah keterampilan berpikir kritis peserta didik
ditentukan. dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh
hasil seperti pada Tabel 4.2.
2) Deskripsi Data Angket Respon
Peserta Didik Tabel 4.2 Deskripsi Nilai Keterampilan
Instrumen untuk memperoleh data Berpikir Kritis Siswa
respon peserta didik adalah angket respon Nilai Statistik
Statistik
peserta didik. Angket ini diberikan kepada Pre-test Post-test
peserta didik setelah mengikuti seluruh Jumlah peserta didik 35 35
Nilai terendah 9 58
rangkaian kegiatan pembelajaran. Hasil Nilai tertinggi 52 100
analisis data respon peserta didik terhadap Nilai maksimum 100 100
pelaksanaan pembelajaran yang diisi oleh Nilai rata-rata (mean) 28,77 85,17
Standar deviasi 13,40 12,27
35 orang peserta didik dapat dilhat pada
lampiran 5. (Sumber: Lampiran 20)
Berdasarkan lampiran 7 diperoleh
bahwa persentase rata-rata respon peserta Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa hasil
didik terhadap pelaksanaan kegiatan berpikir kritis dalam kategori sangat kritis
pembelajaran dengan menggunakan LKPD pada pos-test sebanyak 21 orang dengan
berbasis PBL secara keseluruhan memiliki persentase 60,00%, kategori kritis
nilai lebih besar dari 70%. Dari sebanyak 12 orang dengan presentase
keseluruhan aspek yang ditanyakan, 34,28% dan kategori cukup kritis sebanyak
persentase respon peserta didik terhadap 2 orang dengan persentase 5,72%. Adapun
pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah hasil keterampilan berpikir kritis untuk
86,77%. pre-test, jumlah peserta didik dengan
Dari uraian di atas dapat kategori sangat kritis dan kritis tidak ada,
disimpulkan bahwa LKPD berbasis PBL sedangkan kategori cukup kritis sebanyak
memenuhi kriteria keefektifan yaitu lebih 9 orang dengan persentase 25,72%, dan
dari 70% peserta didik memberikan respon kategori kurang kritis sebanyak 26 orang
positif terhadap LKPD berbasis PBL. dengan presentase 74,28%.

3) Keterampilan Berpikir Kritis


a) Hasil Observasi Keterampilan Tabel 4.3 Kategori Keterampilan
Berpikir Kritis Berpikir Kritis Siswa Pretest dan Post-
Test

101
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

Pre-test Post-Test N Aspek Spre Spost N- Katego


Kateg Prese o Berpikir Gai ri
Pers
ori ntase Frekue Perse Kritis n
Frekuensi enta
nsi ntase 1 Memberikan 53,71 98,57 0,97 Tinggi
se
Penjelasan
81,25
Sederhana
Sangat % <x 60,0
- - 21 2 Membangun 42,01 98,90 0,98 Tinggi
kritis ≤ 100 0%
Keterampilan
%
Dasar
62,50
3 Memberikan 21,97 83,68 0,79 Tinggi
% <x
34,2 Penjelasan
Kritis ≤ - - 12
8% Lebih Lanjut
81,25
4 Mengatur 29,13 83,21 0,76 Tinggi
%
Strategi dan
43,75
Taktik
% <x
Cukup 25,72 5,72 5 Menyimpulk 8,60 65,41 0,62 Sedang
≤ 9 2
kritis % % an
62,50
Rata-rata 31,08 85,95 0,82 Tinggi
%
4 4 4
25,00
Kuran % <x (Sumber: Lampiran 22)
74,28
g ≤ 26 - -
%
kritis 43,75
%
Berdasarkan kriteria, didapatkan N-
100 Gain sebesar 0,824 maka dapat dikatakan
Jumlah 35 100% 35
% peningkatan keterampilan berpikir kritis
(Sumber: Lampiran 20) dalam kategori tinggi setelah diberikan
Selain data persentase kemampuan LKPD berbasis PBL pada proses
berpikir kritis siswa, juga disajikan pembelajarannya.
persentase tiap aspek kemampuan berpikir
kritis pada materi kesetimbangan kimia 3. Profil dari Produk LKPD Berbasis
seperti terlihat pada Tabel 4.4. PBL
Dalam pengembangan ini
Tabel 4.4 Persentase Tiap Aspek dihasilkan produk berupa LKPD berbasis
Kemampuan Berpikir Kritis PBL pada materi kesetimbangan kimia.
Aspek Kemampuan Presentasi Hasil LKPD ini disusun mulai dari sampul, kata
No.
Berpikir Kritis Pretest Post-test pengantar, petunjuk penggunaan LKPD,
I
Memberikan 53,71 98,57 peta konsep materi kesetimbangan kimia,
penjelasan sederhana KI, KD, Indikator, kegiatan dalam LKPD
Membangun 42,01 98,90
2
keterampilan dasar mengacu pada sintaks PBL dan terdapat
3
Mengatur strategi 21,97 83,68 pula daftar pustaka dalam LKPD tersebut.
dan taktik Selain itu juga dalam LKPD ini
Memberikan 29,13 83,21
4 penjelasan lebih dikembangkan beberapa komponennya,
lanjut yang pertama ukuran LKPD yaitu
5 Menyimpulkan 8,60 65,41 berhubungan dengan penggunaan kertas
(Sumber: Lampiran 23 dan 24) A4 dalam LKPD tersebut agar peserta
didik cukup ruang dan leluasa untuk
Untuk mengetahui peningkatan mengerjakan permasalahan yang telah
keterampilan berpikr kritis maka diberikan disediakan. Kedua kepadatan halaman
tes berpikir kritis untuk mengukur karena halaman yang terlalu pada
keterampilan brepikir kritisnya sebelum mengakibatkan peserta didik sulit
dan sesudah menggunakan LKPD PBL memahami bacaaan dalam LKPD,
sehingga digunakan uji gain. Adapun hasil sehingga LKPD dalam penelitian ini
uji gain disajikan pada Tabel 4.5. disusunlah halamannya sebanyak 39
lembar agar peserta didik lebih mudah
Tabel 4.5 Hasil Uji N-Gain memahami materi kesetimbangan kimia
Keterampilan Berpikir Kritis yang disajikan. Ketiga kejelasan yang

102
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

berhubungan dengan bahasa yang Proses pengembangan LKPD


digunakan dalam LKPD tersebut mudah berbasis PBL ini menggunakan model
dipahami oleh peserta didik dan tidak pengembangan Hannafin & Peck. Dimana
menimbulkan makna ganda sehingga tahapan pertama yang dilakukan dimulai
peserta didik akan mudah memahami isi dari tahap pendefenisian. Pada tahap ini
bacaan dalam LKPD tersebut. dilakukan analisis permasalahan
Serta yang keempat berhubungan pembelajaran terhadap proses
topik permasalahan yang disajikan LKPD pembelajaran di sekolah. Selanjutnya
pada materi kesetimbangan kimia yang dilakukan analisis peserta didik yang
dikemas berhubungan dengan meliputi, latar belakang pengetahuan,
fenomena/masalah kehidupan sehari-hari perkembangan kognitif peserta didik, dan
agar mudah dipahami oleh peserta didik. pengalaman belajar peserta didik dan
Pemberian masalah dalam kehidupan analisis tujuan yang bertujuan untuk
sehari-hari ini agar peserta didik mengidentifikasi dan menyusun secara
mengetahui bahwa apa terjadi yang sistematis konsep-konsep utama yang
disekitar-sekitarnya masih memiliki berkaitan dengan materi kesetimbangan
hubungan erat dengan proses kehidupan ini kimia. Hasil analisis tujuan digunakan
dan materi kesetimbangan kimia. Sehingga untuk analisis seting pembelajaran yang
dari permasalahan tersebut dapat mengasah berhubungan dengan proses kegiatan
keterampilan berpikir kritis peserta didik. pembelajaran dengan menggunakan LKPD
berbasis PBL sehingga dapat melatih
2. Pembahasan keterampilan berpikir kritis peserta didik
Sebagaimana telah dikemukakan serta diperoleh ketercapaian tujuan
sebelunya bahwa penelitian ini termasuk pembelajaran kestimbangan kimia.
ke dalam jenis penelitian pengembangan Tahap kedua adalah tahap
(development research) yang bertujuan perancangan. Pada tahap ini dilakukan
untuk menghasilkan buku siswa, lembar penyusunan perangkat pembelajaran
kerja peserta didik dan rencana meliputi buku siswa, LKPD, RPP dan tes
pelaksanaan pembelajaran serta dari buku KBK dengan mengacu pada model
siswa dan LKPD yang dihasilkan, pembelajaran berbasis masalah (PBL).
selanjutkan digunakan dalam pembelajaran Buku siswa dan LKPD berbasis PBL
agar dapat meningkatakn keterampilan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
berpikir kritis peserta didik. Selanjutnya sebagai buku pemdamping guru dalam
dievaluasi oleh tim ahli untuk pembelajaran. RPP disusun berdasarkan
mendapatkan hasil yang valid, praktis dan sintaks model pembelajaran PBL yang
efektif sehingga layak digunakan di dikaitkan dengan indikator atau aspek
sekolah-sekolah SMA. berpikir kritis dalam setiap kegiatannya.
Pada bagian ini dikemukakan Kemudian penyusunan kisi-kisi tes
pembahasan hasil penelitian mengenai Keterampilan berpikir kritis, yang telah
ketercapaian tujuan penelitian yang disusun berdasarkan spesifikasi tujuan
meliputi tiga hal, yakni: 1) proses pembelajaran. Penyusunan tes ini
pengembangan LKPD berbasis PBL, 2) digunakan untuk mengetahui kemampuan
kualitas LKPD berbasis PBL, dan 3) dan pencapaian peserta didik terhadap
peningkatan keterampilan berpikir kritis tujuan pembelajaran serta untuk
setelah menggunakan LKPD berbasis PBL mengetahui keterampilan berpikir kritis
dalam pembelajaran. peserta didik karena soal yang disajikan
berhubungan dengan soal berpikir kritis
a. Proses Pengembangan LKPD dan pada saat menjawabnya harus
Berbasis PBL mengarah pada indikator berpikir kritis.
Selanjutnya, pemilihan media yang

103
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

diguanakan dalam proses pembelajaran rata N-Gain berpikir kritis peserta didik
yaitu menggunakan LKPD dan buku siswa dalam kategori sedang.
serta kelengkapan lainnya. Kemudian
dilakukan pemilihan format yang b. Kualitas LKPD Berbasis PBL
digunakan, disesuaikan dengan format
Kurikulum 2013. Kegiatan utama dalam 1) Kevalidan
tahap perancangan sebelum dilakukan Berdasarkan hasil penilaian dari 2
validasi adalah penyusunan perangkat validator, menunjukkan bahwa LKPD,
pembelajaran berbasis PBL pada materi RPP dan Tes KBK dinyatakan sangat valid
kesetimbangan kimia untuk SMA kelas XI dengan sedikit revisi. Oleh karena itu
yang meliputi buku siswa, lembar kerja dilakukan revisi berdasarkan saran para
peserta didik, rencana pelaksanaan ahli dan diperoleh LKPD, RPP dan Tes
pembelajaran, dan tes keterampilan KBK yang baik untuk selanjutnya
berpikir kritis. diujicobakan.
Tahap ketiga adalah pengembangan Hasil analisis validasi LKPD
dan implementasi. Pada tahap in diawali diperoleh rata-rata = 3,85 yang berarti
dengan penilaian para ahli untuk perangkat sangat valid, RPP diperoleh rata-rata =
pembelajaran yang telah dirancang yang 3,94 yang berarti sangat valid dan TKBK
dilakukan oleh validator sehingga diperoleh rata-rata 3,79 berarti sangat
diperoleh perangkat yang valid. valid. Kesimpulan dari dua validator rata-
Kemudian, dilakukan uji coba terbatas rata menyatakan bahwa LKPD, RPP dan
terhadap LKPD dan buku siswa agar dapat TKBK yang dikembangkan dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis digunakan dengan sedikit revisi. Demikian
peserta didik yang berhubungan dengan uji juga instrumen lainnya berada dalam batas
kepraktisan dan keefektifan, sehingga interval 3,5 ≤ M < 4,0 yang artinya rata-
diperoleh hasil dengan keprktisan dalam rata keseluruhan komponen yang divalidasi
kategori praktis dan hasil uji N-Gain dari berada pada kategori sangat valid.
KBK sebesar 0,824 termasuk kategori Hasil uji kevalidan ini juga
tinggi, sehingga dari uji coba terbatas memperoleh kategori kevalidan yang sama
tersebut dihasilkan LKPD dan perangkat dengan hasil uji kevalidan yang dilakukan
pendukung pembelajaran yang valid, oleh Rahma (2012) dengan judul penelitian
praktis dan efektif untuk digunakan. “pengembangan perangkat pembelajaran
Hasil penelitian pengembangan ini model Inkuiri berpendekatan SETS materi
terutama pada pengembangan LKPD, kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk
memperoleh hasil sama dengan penelitian menumbuhkan keterampilan berpikir kritis
yang dilakukan oleh Rahman, dkk (2017) dan empati siswa terhadap lingkungan”
dengan judul penelitian “pengembangan diperoleh hasil uji kevalidan dari
LKPD berbasis berpikir kritis materi pengembangan perangkat pembelajaran
kelarutan dan hasil kali kelarutan pada model inkuiri berpendekatan SETS dengan
mata pelajaran kimia di SMA” diperoleh menggunakan model pengembangan 3-D
hasil uji kevalidan dari LKPD yang termasuk dalam kategori kevalidan sangat
dikembangkan dengan model tinggi dengan nilai sebesar 3,67.
pengembangan Rowntree dinyatakan Hasil uji kevalidan yang dilakukan
dalam kategori valid, kemudian untuk uji juga oleh Yunianti, Hesty (2016) dengan
kepraktisan diperoleh hasil dalam kategori judul penelitian “pengembangan LKPD
praktis karena terlihat dari kemudahan tema pencemaran lingkungan berbasis
peserta didik dalam menggunakan LKPD. problem based learning untuk
Serta untuk uji keefektifan termasuk dalam meningkatkan keterampilan berpikir
kategori efektif karena diperoleh hasil rata- kreatif” diperoleh hasil uji kevalidan dari
pengembangan LKPD berbasis PBL

104
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

dengan menggunakan model mendapatkan respon positif dari guru.


pengembangan four-D termasuk dalam sehingga dari nilai respon tersebut
kategori kevalidan sangat tinggi dengan terhadap LKPD berbasis PBL memenuhi
nilai rata-rata sebesar 3,60 dari segi isi, kriteria kepraktisan.
kebahasaan, penyajian dan kegrafikan. Berdasarkan hasil pengamatan
keterlaksanaan dan respon guru terhadap
2) Kepraktisan LKPD berbasis PBL, dalam menguji
Secara umum hasil uji coba untuk kepraktisan diperoleh bahwa semua
kriteria kepraktisan telah memenuhi komponen yang dinilai berada pada
kriteria, komponen kepraktisan LKPD kategori terlaksana dan terespon postitif
ditentukan oleh dua hal, yaitu berdasarkan oleh guru seluruhnya karena perangkat
penilaian ahli dan praktisi, yang dinilai yang digunakan pada saat pembelajaran
secara umum berdasarkan hasil mudah dipahami oleh peserta didik. Hal ini
pengetahuan dan pengalaman sebagai ahli menunjukkan bahwa LKPD berbasis PBL
dan praktisi, dan berdasarkan hasil yang telah dikembangkan dapat digunakan
pengamatan keterlaksanaan LKPD pada dalam pembelajaran kimia di kelas
saat proses pembelajaran dilakukan khususnya materi Kesetimbangan Kimia.
dikelas, hasil respon guru terhadap LKPD Berdasarkan hasil aktivitas guru, kriteria
berbasis PBL, dan hasil aktivitas guru kepraktisan juga mengacu pada
selama pembelajaran. terlaksananya aktivitas guru minimal
Berdasarkan penilaian umum terhadap 70% aspek yang diamati. Artinya,
terhadap semua komponen yang divalidasi delapan dari 11 aktivitas guru harus
pada umumnya semua validator terlaksana.
memberikan penilaian bahwa komponen Pada aktivitas guru, ada sepuluh
yang dinilai dinyatakan dapat digunakan kategori yang terpenuhi:
dengan sedikit revisi. Hasil pengamatan (1) Menumbuhkan motivasi melalui
dua orang pengamat terhadap cerita atau presentasi hal-hal yang
keterlaksanaan LKPD berbasis PBL yang menarik sehubungan dengan materi
telah dilaksanakan, dari hasil uji coba yang akan dipelajari.
diperoleh hasil bahwa nilai (2) Memberi kesempatan kepada peserta
keterlaksanaannya dapat dikatakan didik untuk memperoleh
memadai karena semua komponen- pengetahuan melalui kajian teori atau
komponen yang menjadi penilaian dalam praktek.
instrumen terlaksana seluruhnya dengan (3) Mengelompokkan peserta didik
tingkat realibiltas yang tinggi, dengan dalam kelompok yang heterogen.
menunjukkan rata-rata M = 1,86 yang (4) Menjelaskan cara-cara bekerja sama
berada pada rentang 1,5 < M < 2 yang dalam kelompok.
berarti terlaksana seluruhnya, sehingga (5) Membagikan LKPD kepada peserta
LKPD berbasis PBL tersebut memenuhi didik.
kriteria kepraktisan. (6) Meminta peserta didik mengerjakan
Hasil respon guru terhadap LKPD LKPD secara berkelompok.
berbasis PBL yaitu sebanyak empat orang, (7) Memberi arahan dan bimbingan
diperoleh bahwa presentase respon guru kepada siswa dalam mengerjakan
terhadap LKPD berbasis PBL adalah tugas dan berdiskusi dalam
94,76%. Berdasarkan kriteria yang ada, kelompoknya masing-masing.
dapat disimpulkan bahwa guru (8) Mempersilahkan salah satu wakil
memberikan respon positif terhadap LKPD dari masing-masing kelompok untuk
tersebut. Seluruh aspek yang ditanyakan mempresentasikan hasil kerja
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran kelompoknya.
dengan menggunakan LKPD berbasis PBL

105
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

(9) Memberikan penguatan pada hasil delapan kategori pada aktivitas peserta
diskusi didik terpenuhi yaitu:
(10) Memberikan penghargaan dan (1) Mendengarkan cerita atau presentasi
merayakan pencapaian hasil belajar yang disajikan guru untuk
hari itu, dan memberi tugas. memberikan motivasi
(11) Kegiatan guru di luar tugas, misalnya (2) Mengikuti pelajaran dengan kajian
duduk diam di kursi, membaca koran teoritis maupun praktek yang
dan sebagainya. difasilitasi oleh guru
Selama kegiatan pembelajaran (3) Aktif terlibat dalam mengerjakan atau
dengan LKPD berbasis PBL pada materi menyelesaikan permasalahan yang ada
kesetimbangan kimia, guru melakukan dalam LKPD
kegiatan sesuai sintaks PBL sehingga (4) Aktif berdiskusi dengan teman
membuat peserta didik terlibat aktif dan kelompoknya masing-masing
dominasi guru dalam pembelajaran dapat (5) Melakukan presentasi hasil kerja
dikurangi. Dengan demikian dapat kelompok
disimpulkan bahwa LKPD berbasis PBL (6) Menjawab/menanggapi pertanyaan
dapat mengoptimalkan peserta didik dalam kuis
pembelajaran sehingga lebih mandiri. (7) Kegiatan di luar tugas, misalnya tidak
Hasil penelitian pengembangan ini juga memperhatikan penjelasan guru,
memperoleh kategori kevalidan dan mengerjakan tugas mata pelajaran
kepraktisan yang mirip dengan hasil lain.
penelitian yang dilakukan oleh (8) Aktivitas lain yang tidak berkaitan
Andromeda, dkk (2017) dengan judul dengan kegiatan belajar mengajar
penelitian “pengembangan lembaran kerja misalnya, tidur, ngantuk, melamun
siswa (LKS) eksperimen berbasis Guided- dan sebagainya.
Inquiry materi laju reaksi untuk siswa Selama kegiatan pembelajaran
SMA/MA” diperoleh hasil uji kevalidan dengan LKPD berbasis PBL pada materi
dan kepraktisan dari pengembangan LKS kesetimbangan kimia, peserta didik terlibat
eksperimen berbasis guided inquiry dengan aktif sehingga dominasi guru dalam
menggunakan model pengembangan four- pembelajaran dapat dikurangi. Dengan
D termasuk dalam kategori kevalidan demikian dapat disimpulkan bahwa LKPD
sangat tinggi dan dan kepraktisan tinggi. berbasis PBL dapat mengoptimalkan
peserta didik dalam pembelajaran sehingga
3) Keefektifan lebih mandiri.
Kriteria keefektifan perangkat
pembelajaran meliputi: (1) aktivitas peserta b) Respon Peserta Didik
didik, (2) respon peserta didik, dan (3) Dari hasil analisis diperoleh bahwa
peningkatan keterampilan berpikir kritis. seluruh aspek yang dinyatakan dalam
Hasil analisis data untuk keefektifan pelaksanaan pembelajaran dengan
LKPD berbasis PBL yang digunakan menggunakan LKPD berbasis PBL
adalah sebagai berikut: mendapatkan respon positif dari peserta
didik. Hal ini berarti peserta didik tertarik
a) Aktivitas Peserta Didik secara tertulis untuk menggunakan LKPD
Kriteria keefektifan selanjutnya berbasis PBL, serta berminat untuk
adalah terlaksananya aktivitas peserta didik mengikuti pembelajaran dengan model
minimal terhadap 70% aspek yang diamati. pembelajaran berbasis masalah (PBL)
Hal ini berarti dari 8 aktivitas peserta didik karena model pembelajaran tersebut
yang diamati, 6 diantaranya harus peserta didik akan lebih tertantang untuk
terlaksana. Berdasarkan hasil analisis data menyelesaiakan permasalahan sehingga
aktivitas peserta didik menunjukkan bahwa

106
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

peserta didik akan lebih memahami materi pretest sebesar 53,71%. Indikator berpikir
yang disajikan. kritis yang kedua yaitu membangun
Berdasarkan hasil analisis respon keterampilan dasar, data yang diperoleh
siswa terhadap LKPD diperoleh bahwa pada posttest sebesar 98,90% sedangkan
86,77% peserta didik memberikan respon pada kelas pretest sebesar 42,01%.
positif. Dengan demikian dapat Indikator berpikir kritis yang ketiga yaitu
disimpulkan bahwa LKPD berbasis PBL memberikan penjelasan lebih lanjut, data
dapat mengarahkan peserta didikdalam yang diperoleh dari posttest sebesar
belajar dan mencapai tujuan yang 83,68% sedangkan pada pretest sebesar
diinginkan. 21,97%. Indikator berpikir kritis yang
Dari hasil analisis dan keempat yaitu mengatur strategi dan taktik,
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh pada kelas eksperimen
lembar kerja peserta didik dan rencana sebesar 83,21% sedangkan pada pretest
pelaksanaan pembelajaran telah memenuhi sebesar 29,13%. Indikator berpikir kritis
kriteria valid, praktis dan efektif. yang kelima yaitu menyimpulkan, data
yang diperoleh pada posttest sebesar
c) Peningkatan Keterampilan Berpikir 65,41% sedangkan pada pretest sebesar
Kritis 8,60%.
Berdasarkan deskripsi data Pada indikator berpikir kritis yang
kemampuan berpikir kritis siswa kelima ini pada posttest yang diperoleh
menunjukkan gambaran umum nilai presentase tergolong rendah karena
kemampuan berpikir kritis siswa baik pada kebanyakan peserta didik tidak menjawab
sebelum dan sesudah pembelajaran. Pada semua soalnya dan kalaupun menjawab
Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tertinggi semua namun hasil perhitungannya salah
seudah diberi pembelajaran lebih besar sehingga pada saat menyimpulkan menjadi
daripada sebelum diberi pembelajaran salah pula, pada instrument penelitian
yaitu 100 untuk sesudah pembelajaran dan terdiri dari sebagian besar soal perhitungan
90 untuk sebelum pembelajaran. Selain dimana pembelajaran yang dilaksanakan
nilai tertinggi, nilai rata-rata sesudah lebih mengarah kepada konsep-konsep.
pembelajaran juga lebih besar, yaitu 65,56 Pembelajaran dengan konsep-konsep
sedangkan sebelum pembelajaran sebesar tersebut menyebabkan kurangnya contoh-
57,50. Hasil tersebut menunjukkan bahwa contoh utamanya pada soal perhitungan
nilai rata-rata siswa sesudah pembelajaran sehingga mempengaruhi kemampuan
dengan LKPD berbasis PBL lebih tinggi berpikir kritis siswa, serta sebelum
daripada sebelum pembelajaran dengan menyimpulkan suatu permasalahan atau
selisih 56,40 poin. Lebih besarnya sesudah soal harus mengatur strategi dan taktik
pembelajaran dengan LKPD berbasis PBL yang baik dan benar-benar matang agar
menunjukkan bahwa keterampilan berpikir menghasilkan kesimpulan yang baik dan
kritis peserta didik sesudah pembelajaran benar. Tapi secara keseluruhan diperoleh
lebih baik daripada sebelum pembelajaran. keterampilan berpikir kritis peserta didik
Hasil posttest dan pretest yang mewakili 5 mengalami peningkatan yang terlihat dari
aspek berpikir kritis yang terdiri dari presentase rata-rata tiap aspek ketermpilan
beberapa sub indikator yang ada di berpikir kritis mengalami kenaikan.
dalamnya pada hasil post-test diperoleh Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat
rata-rata keterampilan berpikir kritisnya bahwa presentasi rata-rata untuk setiap
lebih tinggi daripada pretest. aspek berpikir kritis mengalami
Indikator berpikir kritis yang peningkatan untuk sesudah pembelajaran
pertama yaitu memberikan penjelasan dan terlihat juga dari presentasi rata-rata
sederhana, data yang diperoleh dari uji N-gain untuk ketrampilan berpikir kritis
posttest sebesar 98,57% sedangkan pada sebesar 0,824. Hasil ini menunjukkan

107
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

bahwa secara keseluruhan terjadi Kemudian hasil uji keefektifan


peningkatan untuk keterampilan berpikir yang dilakukan oleh Khotim, dkk (2015)
kritis setelah diberikan LKPD berbasis dengan judul penelitian “pengembangan
PBL. serta menunjukkan bahwa LKPD modul kimia berbasis masalah pada materi
berbasis PBL membuat peserta didik asam basa” diperoleh hasil uji N-Gain hasil
mejadi lebih mandiri sehingga bisa belajar peserta didik dari pengembangan
mengasah keterampilan berpikirnya modul berbasis masalah dengan
terutama berpikir kritis. menggunakan model 3-D termasuk dalam
Berdasarkan lampiran 15 diperoleh kategori sedang dengan nilai N-Gain
bahwa persentase hasil observasi sebesar 0,41.
keterampilan berpikir kritis setiap indikator Hasil penelitian lainnya yang
tidak mencapai 100%, walaupun begitu berhubungan dengan uji kefektifan yang
aktivitas peserta didik pada setiap dilakukan oleh Alfana, dkk (2015) dengan
pertemuan yang semakin meningkat ini judul penelitian “pengembangan lembar
yang dilihat dari data observasi kegiatan siswa IPA terpadu berbasis
keterampilan berpikir kritisnya pada tabel konstruktivisme tema energi dalam
4.12 yang memperlihatkan antusias peserta kehidupan untuk siswa SMP” diperoleh
didik yang semakin meningkat dalam hasil uji N-Gain hasil belajar dan
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. kemampuan berpikir kreatif peserta didik
Hasil uji peningkatan keterampilan dari pengembangan LKS berbasis
berpikir kritis yang dilakukan oleh Rahma konstruktivisme dengan menggunakan
(2012) dengan judul penelitian model pengembangan 4-D termasuk dalam
“pengembangan perangkat pembelajaran kategori sedang dengan nilai N-Gain
model Inkuiri berpendekatan SETS materi sebesar 0,52.
kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk
menumbuhkan keterampilan berpikir kritis 3. Karakteristik Lembar Kerja Peserta
dan empati siswa terhadap lingkungan” Didik (LKPD) Berbasis PBL
diperoleh hasil uji N-Gain keterampilan Produk yang dikembangkan dari
berpikir kritis dari pengembangan penelitian ini adalah LKPD pada materi
perangkat pembelajaran model inkuiri Kesetimbangan Kimia untuk kelas XI IPA
berpendekatan SETS dengan SMA/MA semester ganjil dengan model
menggunakan model pengembangan 3-D pengembangan Hannafin & Peck. LKPD
termasuk dalam kategori tinggi dengan berisi 39 halaman disusun berdasarkan
nilai N-Gain sebesar 0,72. pembelajaran berbasis masalah (PBL)
Hasil uji peningkatan keterampilan yaitu suatu pembelajaran yang menyajikan
berpikir kritis yang dilakukan juga oleh masalah yang berhubungan dengan
Wahyuni, Sri (2015) dengan judul fenomena kehidupan sehari-hari atau
penelitian “pengembangan bahan ajar IPA kontekstual pada materi kesetimbangan
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kimia, sehingga dapat menuntun peserta
kritis siswa SMP” diperoleh hasil didik untuk menemukan sendiri konsep
keterampilan berpikir kritis dari kimia yang sedang dipelajarinya dari
pengembangan bahan ajar dengan permasalahan yang disajikan.
menggunakan model pengembangan 4-D LKPD dimulai dengan memberikan
menunjukan peningkatan KBK baik yang permasalahan berkaitan materi
dimabil dengan teknik tes maupun kesetimbangan kimia sebagai umpan yang
pratikum. Berdasarkan dari teknik tes mengarah pada materi, diskusi, serta
diperoleh hasil 75% peserta didik memiliki evaluasi berupa contoh soal bertujuan
kemampuan berpikir kritis dan 7,5% untuk mengasah kemampuan berpikir kritis
memiliki kemampuan sangat kritis. dan kepahaman peserta didik. Materi yang
disajikan dalam LKPD berbasis PBL

108
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

adalah kesetimbangan kimia yang meliputi menganalisis hasilnya sesuai dengan teori
sub materi kesetimbangan dinamis, jenis- yang ada.
jenis reaksi kesetimbangan, pergeseran Tahap terakhir dalam pembelajaran
kesetimbangan, Kc dan Kp serta hubungan berbasis masalah, mengevaluasi hasil
harga Kc dan Kp dalam suatu reaksi penyelidikan bersama kelompok dan
kesetimbangan. mempresentasikan di depan kelas. Pada
Penampilan LKPD dibuat secara tahap akhir ini, guru membantu peserta
menarik dengan halaman judul didik untuk melakukan refleksi atau
menggunakan ilustrasi yang berkaitan evaluasi terhadap penganalisisan masalah
materi Kesetimbangan Kimia. Judul LKPD yang telah dilakukan apabila ada
ini adalah “LKPD Berbasis PBL perbedaan konsep kimia. Intruksi dalam
Kesetimbangan Kimia”. Desain cover kegiatan diskusi dapat keterampilan
menggunakan perpaduan berbagai warna berpikir kritis siswa melalui
yang cerah dan menarik. Gambar dengan penganalisisan suatu masalah (Hassoubah,
berbagai warna cerah akan lebih menarik 2004).
dan membangkitkan minat serta perhatian Hasil penelitian pengembangan
siswa (Anitah, 2008). LKPD dicetak bahan ajar ini memiliki hasil yang sama
dengan menggunakan kertas ukuran A4, dengan penelitian yang dilakukan oleh
dimaksudkan agar siswa mudah dalam Taslim, dkk (2017) dengan judul penelitian
menggunakannya. Hal tersebut sesuai “pengembangan buku teks pelajaran IPA
pernyataan Prastowo (2014), LKPD terintegrasi mitigasi bencana pada bahasan
sebaiknya menggunakan ukuran kertas getaran dan gelompang” diperoleh hasil uji
yang dapat mengakomodasi kebutuhan kevalidan terhadap buku teks IPA yang
pembelajaran. Sub judul yang ada pada dikembangkan meliputi; ukuran dan isi
LKPD dituliskan dengan font yang lebih produk (kulit dan isi buku) dengan
besar. Arsyad (2009), huruf yang dicetak menggunakan model pengembangan
tebal atau miring memberikan penekanan Hannafin & Peck termasuk dalam kategori
pada kata kunci atau judul serta warna valid dengan nilai rata-rata 4,04, serta
berbeda digunakan sebagai alat penuntun mendapat respon positif dari peserta didik
dan penarik perhatian untuk informasi terhadap buku teks tersebut dengan nilai
yang penting. presentase rata-rata sebesar 95,9%.
LKPD ini disusun dengan Hasil penelitian lainnya yang
mengintegrasikan kemampuan berpikir dilakukan oleh Ananda dan Azizah (2016)
kritis dengan pembelajaran berbasis dengan judul penelitian “pengembangan
masalah. Pada awal pembelajaran, guru LKS berorientasi problem based learning
menyajikan berbagai topik permasalahan untuk melatihkan creative thinking skill
kesetimbangan kimia yang berhubungan pada materi kesetimbangan kimia”
dengan fenomena kehidupan sehari-hari diperoleh hasil uji validasi terhadap LKS
sebagai permasalahan yang harus yang dikembangkan meliputi; validasi isi,
dipecahkan, tujuannya agar siswa penyajian, kegrafikan, dan kebahasaan
termotivasi untuk terlibat aktif dalam dengan menggunakan model
kegiatan pemecahan masalah. Penyajian pengembangan 4-D termasuk dalam
masalah membuat siswa berpikir dan kategori rata-rata valid dengan nilai
mengasumsi penyelesaian masalah dari persentase rata-rata 87,725%. Serta LKS
pengalaman yang pernah dialami. Guru tersebut juga mampu melatihkan creative
membimbing peserta didik dalam proses thinking skill peserta didik karena
pengumpulan informasi secara tercermin dari aktivitas berpikir kreatif
berkelompok untuk mendapatkan solusi peserta didik mengalami peningkatan
dari permasalahan yang dihadirkan pada dalam setiap pertemuannya dalam LKS
awal pembelajaran, kemudian tersebut.

109
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

Hasil penelitian yang dilakukan 2. Kualitas LKPD berbasis PBL yakni:


juga oleh Nofiyanti dan Ismono (2015) 1) sangat valid berdasarkan penilaian
dengan judul penelitian “pengembangan oleh ahli dengan sedikit revisi, 2)
lembar kegiatan siswa berorientasi praktis karena seluruh aspek
problem based instruction (PBI) untuk pembelajaran dapat terlaksana,
melatihkan keterampilan berpikir kritis mendapat respon positif dari guru dan
siswa pada materi pokok laju reaksi siswa aktivitas guru berada pada interval
kelas XI SMAN 15 Surabaya” diperoleh toleransi, dan 3) efektif karena
hasil uji validasi terhadap LKS yang aktivitas peserta didik berada pada
dikembangkan meliputi; validasi materi, batas interval toleransi, dan respon
bahasa, penyajian, kesesuaian dengan PBI, peserta didik terhadap LKPD berbasis
dan kesesuaian dengan komponen berpikir PBL mendapatkan respon positif, serta
kritis dengan menggunakan model efektif dalam meningkatkan
pengembangan 4-D termasuk dalam keterampilan berpikir kritis peserta
kategori rata-rata sangat valid dengan nilai didik.
persentase rata-rata 99,78%. Serta LKS 3. LKPD berbasis PBL ini dapat
tersebut juga mampu melatihkan meningkatkan keterampilan berpikir
ketrampilan berpikir kritis peserta didik kritis peserta didik karena diperoleh
termasuk kategori terlatih dengan nilai hasil analisis uji N-Gain sebesar 0,824
rata-rata mencangkup semua aspek KBK dengan kategori tinggi.
sebesar 73,75.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian yang Alfana, Mila, dkk. 2015. Pengembangan
telah diuraikan, dapat disimpulkan sebagai Lembar Kegiatan Siswa IPA
berikut. Terpadu Berbasis Konstruktivisme
1. Proses pengembangan LKPD berbasis Tema Energi Dalam Kehidupan
PBL mengacu pada model Hannafin & Untuk Siswa SMP. Unnes Science
Peck, meliputi: 1) tahap penilaian Education Journal ISSN 2252-6617,
kebutuhan yang terdiri dari empat Universitas Negeri Semarang,
langkah yaitu: analisis permasalahan diakses pada tanggal 15 Februari
pembelajaran, analisis peserta didik, 2018 di Makassar.
analisis tujuan, dan analisis seting Ananda, Putri, Mega dan Azizah, Utlya.
pembelajaran, 2) tahap desain yang 2016. Pengembangan LKS
terdiri dari empat langkah, yaitu: Berorientasi Problem Based
penyusunan LKPD dan perangkat Learning Untuk Melatihkan Creative
pendukung pembelajaran, pemilihan Thinking Skill Pada Materi
media, pemilihan format, dan Kesetimbangan Kimia. Unesa
desain/rancangan awal. 3) tahap Journal of Chemistry Education Vol
pengembangan, dan implementasi 5, No 2, pp. 224-232 Mei 2016,
yakni penilaian ahli dan uji coba ISSN 2252-9454, Universitas Negeri
terbatas di SMA Negeri 21 Makassar. Semarang, diakses pada tanggal 15
Selanjutnya semua desain awal Februari 2018 di Makassar.
divalidasi oleh ahli, dan berada pada Anderson, J.A. 2003. Critical Thinking
kategori sangat valid, kemudian Across the Discplines. New York:
diujicobakan untuk mengetahui Makalah Pada Faculty Development
kepraktisan dan keefektifan, sehingga Seminar in New York City College
layak digunakan sebagai sumber of Technology.
pembelajaran dan pendamping guru. Andromeda, dkk. 2017. Pengembangan
Lembaran Kerja Siswa (LKS)

110
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

Eksperimen Berbasis Guided-Inquiry Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran


Materi Laju Reaksi Untuk Siswa 2012/2013. Purwokerto.
SMA/MA. Jurnal Eksakta Pendidikan Darmojo, H., & Kaligis, J. R.E.. 1993.
(JEP) Volume 1 Nomor 1 Mei 2017 Pendidikan IPA II. Jakarta:
e-ISSN 2579-860X, Universitas Depdikbud.
Negeri Padang, diakses pada tanggal Delisle, R. 1997. How to Use Problem-
15 Februari 2018 di Makassar. Based Learning in the Classroom.
Anitah S. 2008. Media Pembelajaran. Virginia: Association for Supervision
Surakata: LPP UNS dan UNS Press. and Curriculum Development.
Arikunto, S. 2007. Dasar- Dasar Evaluasi Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
Pendidikan. Ed.Revisi, Cet.7. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi
Jakarta: Rineka Cipta. Mata Pelajaran Matematika SMP.
Arsyad, azhar. 2006. Media pembelajaran. Jakarta.
Jakarta: PT. Raja Grafindo. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan
Aprida, Irlani, Delima, Sari. 2017. Bahan Ajar. Jakarta: Departemen
Pengembangan LKPD Berbasis Pendidikan Nasional Direktorat
Problem Based Learning Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
meningkatkan kemampuan Berpikir Depdiknas. 2004. Pedoman Penyusunan
kritis Pada Pembelajaran Tematik Lembar Kegiatan Siswa dan
Peserta Didik Kelas IV Sekolah Skenario Pembelajaran Sekolah
Dasar. Bandar Lampung: Program Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas
Magister Keguruan Guru Sekolah Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar, FKIP Universitas Lampung. Menengah Atas.
Azmi, Choirina, Unik. 2011. Pengaruh Dwijananti, P., D. Yulianti. 2010.
Model Pembelajaran Inkuiri dengan Pengembangan Kemampuan
Pendekatan Pictorial Riddle Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pembelajaran Problem Based
Siswa. Semarang: Skripsi, Program Instruction Pada Mata Kuliah Fisika
Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Lingkungan. Jurnal Pendidikan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Fisika Indonesia, 6: 108- 114.
Pengetahuan Alam, IKIP PGRI Eni, Wiwin Maryanti. 2016.
Semarang. Pengembangan LKPD dengan Model
Brooks, J.G. & Brooks, M.G. 1999. In Problem Based Learning untuk
search of understanding: The Case Mengembangkan Kemampuan
for Constructivist Classrooms. Berpikir Kritis dan Dispososi
Alexandria, VA: Association for Berpikir Kritis. Program
Supervision and Curriculum Pascasarjana Magister Pendidikan
Development. Matematika, FKIP, Universiatas
http://asimov.coehs.uwosh.edu/~cra Lampung. Bandar Lampung.
mer/case study1/Concepts/ Ennis, R. H. (1987). A Taxonomy Of
Constructivist.html. Diakses pada Critical Thinking Dispositions And
tanggal 27 Juli 2017 di Makassar. Abilities. In J. B. Baron & R. J.
Damayanti, D.S., Nur N., & Eko S.K. Sternberg (Eds.), Series of books in
2013. Pengembangan Lembar Kerja psychology. Teaching thinking
Siswa (LKS) Dengan Pendekatan skills: Theory and practice (pp. 9-
Inkuiri Terbimbing Untuk 26). New York: W H Freeman/Times
Mengoptimalkan Kemampuan Books/ Henry Holt & Co.
Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ennis, R.H. (2002). “An Outline of Goals
Listrik Dinamis SMA Negeri 3 for a Critical Thinking Curriculum
and Its Assessment”. This is a revised

111
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

version of a presentation at the Sixth School Students. In J. M. Spector, J.


International Conference on G. VanMerriënboer, M. D., Merrill,
Thinking at MIT, Cambridge, MA, & M. Driscoll (Eds.), Handbook of
July, 1994. research on educational
http://www.criticalthinking.net/goals. communicationsand technology (3rd
html. Diakses pada tanggal 27 Juli ed., pp. 485-506). Mahwah, NJ.
2017 di Makassar. Erlbaum.
Fauziah, Resti, dkk. 2013. Pembelajaran Humasah, & Yanur S. 2013. Desain
Saintifik Elektronika Dasar Pembelajaran Berbasis Pencapaian
Berorientasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prestasi
Masalah. Bandung: Jurnal Pustaksa Raya.
pembelajaran saintifik, volume IX, Irmayanti. 2015. Pengaruh Penilaian
No. 2 166-168. Portofolio dalam Model
Hake, Richard R. 1999. Analyzing Pembelajaran Advanced Organizer
Change/Gain Scores. Departhement dan Kemampuan Awal terhadap
of Physics, Indiana University 24245 Pemahaman Konsep dan Motivasi
Hanteras Street, Woodland Hills, Belajar Kimia Peserta didik kelas XI
CA, 91367 USA. SMA Negeri 12 Makassar. Program
Hasruddin. 2009. Memaksimalkan Pascasarjana Universitas Negeri
Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Makassar.
Pendekatan Kontekstual. Jurnal Kadhafi, Rizky. 2013. Pengembangan
Tabularasa Pps Unimed, 6(1): 49- Modul Kesetimbangan Kimia
60. Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided
Hassoubah, Z.I. 2014. Cara Berpikir Inquiry) Untuk SMK. Malang:
Kreatif dan Kritis. Translated by Universitas Negeri Malang.
Bambang Suryadi. Bandung: Kalsum, Siti, dkk. 2009. Kimia 2 Kelas
Penerbit Nusantara. XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat
Herman, T. 2007. Pembelajaran berbasis Perbukuan.
Masalah untuk meningkatkan Kemp, J. E, Dayton. 1985. Planing and
Kemampuan berpikir matematika Producing Instructional Media.
tingkat tinggi siswa sekolah Harper & Row, New york.
menengah pertama. Bandung: Khalaliyah, Rizki. 2015. Pengembangan
Disertasi pada PPs UPI. Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis
Hernawan, Herry, Asep. 2008. Pendekatan Problem Solving Untuk
Pengembangan Kurikulum dan Meningktakan Berpikir Kritis Siswa
Pembelajaran Jakarta: Universitas Pada Materi Alat Optik. Jurusan
Terbuka. Fisika FMIPA Universitas Negeri
Hmelo-Silver, C. E., & Barrows, H. S. Semarang.
2006. Goals and Strategies of A Khotim, Hikmatun, Nurul, dkk. 2015.
Problem-Based Learning Facilitator, Pengembangan Modul Kimia
Interdisciplinary Journal of Problem- Berbasis Masalah Pada Materi
based Learning. Asam Basa. Jurnal Chemistry in
Hobri. 2009. Metodologi Penelitian Education ISSN No 2252-6609,
Pengembangan [Aplikasi Pada Universitas Negeri Semarang,
penelitian Pendidikan Matematika]. diakses pada tanggal 15 Februari
Jember : Pena Salsabila. 2018 di Makassar.
Hung, W., Jonassen, D. H., & Liu, R. Majid, Abdul. 2011. Perencanaan
2014. A Problem-based Ubiquitous Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Learning Approach to Improving the Rosdakarya
Questioning Abilities of Elementary

112
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.1, No.2 (90-114)

Nofiyanti, Dwi, Wigati dan Ismono. 2015. Terhadap Lingkungan. Journal of


Pengembangan Lembar Kegiatan Education Research and Ealuation
Siswa Berorientasi Problem Based ISSN 2252-6420, Universitas Negeri
Instruction (PBI) Untuk Melatihkan Semarang, diakses pada tanggal 15
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Februari 2018 di Makassar.
Pada Materi Pokok Laju Reaksi Riduwan, 2010. Metode dan Teknis
Siswa Kelas XI SMAN 15 Surabaya. Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta
UNESA Journal of Chemical Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru
Education Vol.4, No.2, pp.172-179, Pembelajaran. Jakarta: Kencana
May 2015, ISSN 2252-9454, Prenada.
Universitas Negeri Semarang, Rohaeti, E., LFX, E. Wijayanti., &
diakses pada tanggal 15 Februari Padmaningrum, R. T. 2009.
2018 di Makassar. Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Nurdin. 2007. Model Pembelajaran (LKS) mata pelajaran sains kimia
Matematika yang untuk SMP. Jurnal Inovasi
Menumbuhkan Kemampuan Pendidikan, 10(1).
Metakognitif untuk Menguasai Rosmaini. 2009. Keterbacaan Buku Teks.
Bahan Ajar. Surabaya: UNESA Medan: FBS UNIMED.
Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual Rusman. 2010. Model- Model
(Contextual Teaching and Learning/ Pembelajaran. Jakarta: Raja
CTL) dan Penerapannya dalam Grafindo Persada.
KBK. Malang: Penerbit UM. Rusmono. 2012. Srategi Pembelajaran
PPs UNM. 2012. Pedoman Penulisan tesis dengan Problem Based Learning Itu
dan Disertasi Program Pascasarjana perlu. Jakarta: Ghalia Indonesia.
UNM Makassar. Makassar: PPs Savinainen, A. 2004. High School Students
UNM. Conceptual Coherence of Qualitative
Prastowo, Andi. 2011. Bahan Ajar Knowledge in the Case of the Force
Inovatif. Yogjakarta: DIVA Press. Concept. Dissertation, University of
Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Joensuu.
Kualitatif dalam Perspektif Sobihi, Muh dan Siswanto, joko. 2012.
Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Pengaruh Pembelajaran Berbasis
Ar-Ruzz Media. Masalah Dan Inkuiri Terbimbing
Rahardian, Dewi, Titah. 2011. Metode The Terhadap Kemampuan Berpikir
King Kimia Ala Tentor. Jakarta: Kritis Dan Kreatif Siswa. Semarang:
Wahyumedia. Prodi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI
Rachman, Fuad Abdul, dkk. 2017. Semarang.
Pengembangan LKPD Berbasis Sudjana, nana. 2010. Penilaian hasil dan
Berpikir Kritis Materi Kelarutan Proses belajar Mengajar. Bandung:
Dan Hasil Kali Kelarutan Pada Remaja Rosdakarya.
Mata Pelajaran Kimia Di SMA. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi
Jurnal Alkimia Vol.1 No.1 2017, Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
UIN Raden Fatah Palembang, Persada.
diakses pada tanggal 15 Februari Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
2018 di Makassar. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Rahma, Alifa Noora. 2012. Pengembangan Bandung: Alfabeta.
Perangkat Pembelajaran Model Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Inkuiri Berpendekatan SETS Materi Pendidikan: Pendekatan Kualitatif,
Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kuantitatif, dan R&D. Bandung:
Untuk Menumbuhkan Keterampilan Alfabeta.
Berpikir Kritis Dan Empati Siswa

113
Sry Astuti, Pengembangan LKPD Berbasis ….

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Yasir, M, dkk. 2013. Pengembangan


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Lembar Kerja Siswa (Lks) Berbasis
Kualitatif dan R &D. Bandung: Strategi Belajar Metakognitif Untuk
Alfabeta. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Suryana, I Made, dkk. 2014. Pada Materi Pewarisan Sifat
Pengembangan Bahan Ajar Cetak Manusia. Jurnal Bioedu, 2(1): 77-
Menggunakan Model Hannafin & 83.
Peck Untuk Mata Pelajaran Rencana Yazar, Soyadı, B.B. 2015. Creative and
Anggaran Biaya. e-Juornal Program Critical Thinking Skills in Problem-
Pascasarjana Universitas Pendidikan based Learning Environments. J.
Ganesha Program, Studi Teknologi Gift. Educ. Creat. 2, 71–71.
Pembelajaran, Volume 4 tahun 2014, Yunianti, Hesty, dkk. 2016.
diakses pada tanggal 10 Oktober Pengembangan LKPD Tema
2017 di Makassar. Pencemaran Lingkungan Berbasis
Suyanto, Eko dan Sartinem. 2009. Problem Based Learning Untuk
Pengembangan Contoh Lembar Meningkatkan Keterampilan
Kerja Fisika Siswa dengan Latar Berpikir Kreatif. Jurnal
Penuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Pengembangan LKPD IPA, FMIPA
Studi Pustaka dan Keterampilan Universitas Negeri Yogyakarta,
Proses untuk SMA Negeri 3 Bandar diakses pada tanggal 15 Februari
Lampung. Bandar Lampung: 2018 di Makassar.
Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan 2009. Unila.
Taslim, Rhoshandhayani, Koesiyanto, dkk.
2017. pengembangan buku teks
pelajaran IPA terintegrasi mitigasi
bencana pada bahasan getaran dan
gelompang. Jurnal Seminar Nasional
Pendidikan Fisika 2017, ISSN 2527-
5917, vol.2, Universitas Jember,
diakses pada tanggal 15 Februari
2018 di Makassar.
Tegeh, I Made, dkk. 2014. Model
Penelitian Pengembangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Trianto. 2007. Model pembelajaran
Terpadu dalam Teori dan Praktek.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran
Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Wahyuni, Sri. 2015. Pengembangan bahan
Ajar IPA untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa
SMP. Jurnal materi dan pembelajaran
fisiska, Volume 5 nomor 2 2015
ISSN: 2089-6158, Universitas
Jember, diakses pada tanggal 10
Oktober 2017 di Makassar.

114

Anda mungkin juga menyukai