Anda di halaman 1dari 25

BAGIAN PENGADAAN BARANG/JASA

SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BATANG

PERPRES NO.12/2021
TENTANG PERUBAHAN PERPRES
NO. 16/2018 TENTANG PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH

Narasumber:
TATANG SONTANI
(Procurenment Specialist)
TOT LKPP RI
BIODATA B. PENGALAMAN PBJ:
1. Narasumber LKPP , 2012 – sekarang.
2. Pendamping Kontrak Konstruksi, 2018;
3. Advisor, 2020.
TATANG SONTANI 4. Ahli Muda K3 Konstruksi, 2020.
C. RIWAYAT TOT DAN WORKSHOPE :
1. Training of Trainer (ToT) PBJ Sertifikat
Tempat tgl lahir: Cirebon; 01 Maret 1970. LKPP RI, 2012 ;
2. Training of Trainer (ToT) Pelatihan
Pengadaan Alat Kesehatan Bagi Fasilitator
Jabatan: Kepala Bagian Pengadaan Barang LKPP RI dan PATH ,Tahun 2018;
dan Jasa Setda Kab Batang - Jateng;

Pendidikan : Sarjana Teknik Arsitektur UII


Jogjakarta, 1996;

Alamat: Jln. Kyai Surgi RT/RW 04/07 No. 10


Kauman Batang.
Latar Belakang Perubahan P16.18

Beberapa Perubahan Penting di P12.21

Tantangan Implementasi Pengadaan B/J

Cluster Perlem LKPP


01. LATAR BELAKANG PERUBAHAN
Melaksanakan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Menyediakan Mendukung
lapangan kerja Memudahkan upaya
sebanyak- UMK membuka pencegahan &
banyaknya bagi usaha baru membrantas
pencaker korupsi

Guna memprioritaskan penggunaan produk/jasa Usaha


Mikro dan Usaha Kecil serta Koperasi dan pengaturan
pengadaan jasa konstruksi yang pembiayaannya
bersumber dari APBN/APBD dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
02. BEBERAPA PERUBAHAN PENTING DI P12.21

34 pasal
Perubahan pasal dari 94 pasal.

4 pasal
Pasal-pasal sisipan

144 ayat
Ada perubahan ayat dari 421 ayat
B. UMK & KOPERASI Paket pengadaan B/PK/JL dengan
K/L/PD wajib nilai pagu anggaran sampai
Wajib dengan Rp15 M diperuntukan bagi
menggunakan mengalokasikan
produk usaha kecil usaha kecil dan/atau koperasi,
paling sedikit 40% dikecualikan untuk paket pekerjaan
serta koperasi dari dari nilai anggaran
hasil produksi dalam yang menuntut kemampuan teknis
belanja barang/jasa yang tidak dapat dipenuhi oleh
negeri. K/L/PD. usaha kecil dan koperasi.

40%
Nilai anggaran belanja b/j
Usaha Kecil
C. PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

P12.21

Kewajiban penggunaan produk dalam


Pengadaan barang impor dapat dilakukan, dalam hal:
negeri dilakukan apabila terdapat produk
a. barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam
dalam negeri yang memiliki penjumlahan
negeri; atau
nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri
b. volume produksi dalam negeri tidak mampu
(TKDN) ditambah nilai Bobot Manfaat
memenuhi kebutuhan.
Perusahaan (BMP) paling sedikit 40% .

Pasal 66 ayat 2 Pasal 66 ayat 5

Kewajiban penggunaan produk


dilakukan pada tahap Perencanaan
Pengadaan, Persiapan Pengadaan, atau
Pemilihan Penyedia.

Pasal 66 ayat 3.a


Sampai terpenuhinya kewajiban JFPBJ sesuai rencana
D. SDM PENGADAAN BARANG/JASA aksi masing-masing K/L/PD, maka pelaksanan
pengelolaan PBJ sebagai berikut:
Pasal 74 1. Dalam hal belum mencukupi JFPBJ dapat bantu
oleh PNS bersertifikat (Pasal 74 b point 2);
a. Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengelola PBJ 2. Dalam hal belum memiliki : PNS dan/atau agen
Pengadaan Barang/Jasa; JF PBJ pengadaan (Pasal 74 b point 3)
merupakan sumber daya manusia yang
melaksanakan fungsi pengadaan
barang/jasa di lingkungan K/L/PD. Personil Lainnya
Non - JF PBJ
Pasal 74 a, point 4, 5

b. Sumber Daya Perancang


Kebijakan dan Sistem Pengadaan ASN Anggota
Barang/Jasa; dan Prajurit TNI
(PNS & PPPK) POLRI
merupakan sumber daya manusia yang
melaksanakan perancangan kebijakan
dan sistem Pengadaan Barang/Jasa.

c. Sumber Daya Pendukung


Ekosistem Pengadaan Barang/Jasa.
merupakan sumber daya manusia yang
terdiri dari berbagai keahlian tertentu
dalam mendukung pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa.
E. KELEMBAGAAN PBJ

(3a) Kepala UKPBJ wajib memenuhi 5) Pembentukan UKPBJ dikecualikan bagi


standar kompetensi jabatan yang Lembaga yang tidak memenuhi kriteria
mencakup kompetensi di bidang untuk membentuk UKPBJ.
Pengadaan Barang/Jasa.

(3a) (5)

12
(6)
34 (7)

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai


(6) UKPBJ
Lembaga yang tidak memnuhi kriteria untuk
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
membentuk UKPBJ dan pelaksanaan
melaksanakan peningkatan kapabilitas
peningkatan kapabilitas UKPBJ melalui
UKPBJ melalui model kematangan UKPBJ
model kematangan UKPBJ diatur dalam
untuk menuju pusat keunggulan Pengadaan
Peraturan Kepala LKPP.
Barang/Jasa.
03. BEBERAPA POINT PERUBAHAN
A. PELAKU PENGADAAN
1. PENGGUNA ANGGARAN (PA)

a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran


belanja;
b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran
belanja yang telah ditetapkan;
c. menetapkan perencanaan pengadaan;
d. menetapkan dan mengumumkan RUP;
e. melaksanakan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa;
f. menetapkan Penunjukan Langsung untuk Tender/ Seleksi ulang
gagal;
f1. Menetapkan pengenaan Sanksi Daftar Hitam;
g. menetapkan PPK; menetapkan
h. menetapkan Pejabat Pengadaan; PJPHP/PPHP
i. Dihapus.
j. menetapkan Penyelenggara Swakelola;
k. menetapkan tim teknis;
1. menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui
Sayembara/Kontes;
m. menyatakan Tender gagal/Seleksi gagal; dan
n. menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode
pemilihan:
2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMENT (PPK)

P18.20 P12.21
(5)Dalam hal tidak ada personel yang (5) KPA pada Pengadaan Barang/Jasa
dapat ditunjuk sebagai PPK, KPA yang menggunakan anggaran belanja
dapat merangkap sebagai PPK. dari APBD, merangkap sebagai PPK.

Pasal 10 ayat 5
Pasal 10 ayat 5

(3) Pada Pengadaan Barang/Jasa yang


(1)PPK dalam Pengadaan menggunakan anggaran belanja dari
Barang/Jasa sebagaimana dimaksud APBD, dalam hal tidak ada penetapan
dalam Pasal 8 huruf c memiliki tugas: PPK, PA/KPA menugaskan PPTK untuk
(a sampe o) melaksanakan tugas PPK sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai
Pasal 11 dengan huruf m.

Pasal 11 ayat 3
Skenario ke-PPK-an di APBD
SKENARIO PENANDTANGANAN PENGENDALI PENANGGUNJAWAB KETERANGAN

1 PA PA PA PA bertindak PPK

2 PA PPTK PA **PPTK melaksanakan PPK atas nama PA

3 KPA KPA KPA KPA merangkan sebagai PPK

4 KPA PPTK KPA ** PPTK melaksanakan PPK atas nama KPA

○ KPA bertanggungjawab kepada PA *) Norma pelimpahan kewenang sesuai UU No.30/2014


○ PPTK bertanggungjawab kepada PA/KPA pasal 1 angka 22, 23, 24.
**) PPTK sebagai mandator sesuai UU No. 30/2014 pasal
Dalam hal tidak ada penetapan PPK pada Pengadaan 14 ayat 4.
Barang/Jasa yang menggunakan anggaran belanja dari
APBD, PA/KPA menugaskan PPTK untuk melaksanakan
tugas PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
sampai dengan huruf m. (Perpres 12/2021 Pasal 11 ayat 3)
Bagaimana apabila PPTK tidak memiliki persyaratan
kompetensi PPK? Maka sesuai dengan PMDN No.
PPTK yang melaksanakan tugas PPK sebagaimana pada
77/2020, tugas PPTK dalam pbj hanya menyiapkan
ayat (3) wajib memenuhi persyaratan kompetensi PPK.
dokumen pbj pada kegiatan/sub kegiatan SKPD/unit
(Perpres 12/2021 Pasal 11 ayat 4)
SKPD .
3. POKJA PEMILIHAN

P18.20 P12.21
(1)Pokja Pemilihan dalam Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 huruf e memiliki tugas:

a.melaksanakan persiapan dan


pelaksanaan pemilihan Penyedia;

b.melaksanakan persiapan dan


pelaksanaan pemilihan Penyedia (1) Pokja Pemilihan dalam Pengadaan
untuk katalog elektronik; dan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 huruf e memiliki tugas:
Pasal 13 ayat 1 a. melaksanakan persiapan dan
pelaksanaan pemilihan Penyedia kecuali
e-purchasing dan Pengadaan Langsung;
b. dihapus; dan

Pasal 13 ayat 1
4. PEJABAT PENGELOLA TEKNIS KEGIATAN (PPTK)
PP NO. 12/2019 PMDN NO.77/2020 PERPRES NO.12/2020
Membantu tugas PA / KPA dalam Membantu tugas dan wewenang PA/ Dalam hal tidak ada penetapan PPK pada Pengadaan
rangka melaksanakan tindakan yang KPA meliputi (Bab I Bagian G Barang/Jasa yang menggunakan anggaran belanja dari
mengakibatkan pengeluaran atas Lampiran PMDN Nomor 77 Tahun APBD, PA/KPA menugaskan PPTK untuk melaksanakan
beban anggaran belanja yang 2020): tugas PPK, yang meliputi :
melaksanakan anggaran SKPD: a.mengendalikan dan melaporkan a.Menyusun perencanaan pengadaan;
a.mengendalikan pelaksanaan perkembangan pelaksanaan teknis b.melaksanakan Konsolidasi PBJ;
Kegiatan; Kegiatan/sub kegiatan SKPD/Unit c.menetapkan spesifikasi teknis/KAK;
b.melaporkan perkembangan SKPD; d.menetapkan rancangan kontrak;
pelaksanaan Kegiatan; b.menyiapkan dokumen dalam rangka e.menetapkan HPS;
c.menyiapkan dokumen dalam rangka pelaksanaan anggaran atas Beban f.menetapkan besaran uang muka;
pelaksanaan anggaran atas Beban pengeluaran pelaksanaan g.mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
pengeluaran pelaksanaan Kegiatan; Kegiatan/Sub kegiatan; dan h.melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di
dan c.menyiapkan dokumen pengadaan atas Rp200 juta;
d.melaksanakan kegiatan pengadaan. barang/jasa pada Kegiatan/Sub i.mengendalikan kontrak;
kegiatan SKPD/Unit SKPD. j.menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan kegiatan;
k.melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan
kepada PA/ KPA;
l.menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan
kepada PA/KPA dengan BA penyerahan; dan
m.menilai kinerja Penyedia.

Pasal 1 Angka 10a.


Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan yang selanjutnya disebut PPTK adalah pejabat pada Unit SKPD yang
melaksanakan 1 (satu) atau beberapa Kegiatan dari suatu Program sesuai dengan bidang tugasnya.
5. PJPHP/PPHP P16.18 P12.21

Pasal 58 Pasal 58
(1) PPK menyerahkan (1) PPK menyerahkan
Pasal 1 angka barang/jasa sebagaimana barang/jasa
14 & 15 dimaksud dalam Pasal 57 sebagaimana dimaksud
Penghapusan kepada PA/KPA. dalam Pasal 57 kepada
definisi PA/KPA.
Pasal 8 huruf (2) PA/KPA meminta
g Penghapusan PjPHP/PPHP untuk (2) Serah terima
dari Pelaku melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud
Pengadaan administratif terhadap pada ayat (1) dituangkan
Pasal 9 ayat 1 barang/jasa yang akan dalam berita acara.
huruf i Penghapusan diserahterimakan.
penetapan oleh
PA/KPA (3) Hasil pemeriksaan
Pasal 15 sebagaimana dimaksud
Penghapusan pada ayat (2) dituangkan
tugas dan dalam Berita Acara.
kewenangan
Pasal 82
Penghapusan
pengenaan
sanksi
B. JASA KONSTRUKSI

Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi


P12.21 akan di atur oleh LKPP RI
Pasal II
Pengaturan akan digabungkan dalam kluster
Peraturan LKPP tentang Pemilihan Penyedia

Dibah terkait tentang pengaturan kontrak


bagi Jasa Konstruksi

(9) Kontrak Putar Kunci merupakan suatu perjanjian mengenai pembangunan suatu
Pasal 27 proyek dalam hal Penyedia setuju untuk membangun proyek tersebut secara lengkap
(2) Jenis Kontrak Pengadaan Pekerjaan sampai selesai termasuk pemasangan semua perlengkapannya sehingga proyek tersebut
Konstruksi terdiri atas: siap dioperasikan atau dihuni.
a. Lumsum;
b. Harga Satuan;
c. Gabungan Lumsum dan Harga Satuan; (10) Kontrak Biaya Plus Imbalan merupakan jenis Kontrak yang digunakan untuk
d. Putar Kunci; dan Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam rangka penanganan
e. Biaya Plus Imbalan. keadaan darurat dengan nilai Kontrak merupakan perhitungan dari biaya aktual ditambah
imbalan dengan persentase tetap atas biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap.
C. PEMBINAAN PENYEDIA

1. PENGATURAN SANKSI DAFTAR HITAM


Pasal 91 ayat 1 huruf v & w
Pengaturan sanksi Daftar Hitam oleh
Peratuan LKPP
2. REFORM ATAS SANKSI DAFTAR HITAM

Pembinaan penyedia disesuaikan dengan


sektor usaha misalnya : DATA PENGENAAN BL 2019 348 penyedia
1. Pengadaan obat oleh Farmalkes
Permenkes & BPOM JENIS PELANGGARAN Tidak melaksanakan kontrak,
2. UMK oleh Kemenkop UMK pekerjaan tidak selesai, pemutusan
3. Jasa Konstruksi oleh Kementerian PUPR sepihak oleh PPK karena kesalahan
penyedia (303 penyedia) .
90 % kurang perform
INKONSISTENSI DALAM Penerapan sanksi kepada
PENERAPAN SANKSI BUMN/BUMD tidak pernah dilakukan
sehingga terasa tebang pilih
BERATNYA SANKSI Sanksi BL dapat mematikan usaha
3. KRITERIA SANKSI DAFTAR HITAM
Pasal 78 & 80 P12.21

a. Etik

Pasal 83
○ menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar (1) PA/KPA menayangkan informasi
○ terindikasi melakukan persekongkolan peserta pemilihan/Penyedia yang
○ terindikasi melakukan KKN dikenakan Sanksi Daftar Hitam dalam
Daftar Hitam Nasional.
(2) LKPP menyelenggarakan Daftar
b. Non-Etik Hitam Nasional.

○ Mengundurkan diri pada saat proses pemilihan


○ Mengundurkan diri sebelum penandatanganan kontrak
○ Tidak melaksanakan kontrak
○ Tidak menyelesikan pekerjaan
○ Tidak melaksanakan kewajiban saat masa pemeliharaan
D. e-MARKETPLACE PBJ

1. E-PURCHASING & KATALOG ELEKTRONIK

P16.18 P12.21

Pasal 1 angka 35 35.Pembelian secara Elektronik yang 35. Pembelian secara Elektronik yang
selanjutnya disebut E-purchasing adalah selanjutnya disebut E-purchasing adalah
tata cara pembelian barang/jasa melalui tata cara pembelian barang/jasa melalui
sistem katalog elektronik. sistem katalog elektronik atau Toko Daring.

Pasal 72

(2)Katalog elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2)Katalog elektronik sebagaimana dimaksud
memuat informasi berupa daftar, jenis, spesifikasi teknis, pada ayat (1) memuat informasi berupa
TKDN, produk dalam negeri, produk SNI, produk industri hijau, daftar, jenis, spesifikasi teknis, TKDN, produk
negara asal, harga, Penyedia, dan informasi lainnya terkait dalam negeri, produk SNI, produk ramah
barang/jasa. lingkungan, negara asal, harga, Penyedia,
(3)Pemilihan produk yang dicantumkan dalam katalog dan informasi lainnya terkait barang/jasa.
elektronik dilaksanakan oleh K/L/PD atau LKPP. (3) Pengelolaan katalog elektronik
(4)Pemilihan produk katalog elektronik dilakukan dengan dilaksamakan oleh K/L/PD atau LKPP.
metode: (4) dihapus
a.Tender; atau
b.Negosiasi.
2. TOKO DARING

P16.18 P12.21
Pasal 38 ayat 2

E-purchasing untuk Barang/Pekerjaan E-purchasing dilaksanakan untuk Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Lainnya yang sudah tercantum Konstruksi/Jasa Lainnya yang sudah tercantum dalam katalog
dalam katalog elektronik. elektronik atau Toko Daring.

54. Toko Dalam Jaringan yang selanjutnya disebut Toko Daring


adalah sistem informasi yang memfasilitasi Pengadaan
Barang/Jasa melalui Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem
Elektronik (PPMSE) dan Retail Online. (P12.21 Pasal 1 ayat 54)

Pasal 72A
(1) Barang/jasa yang ditransaksikan melalui Toko Daring
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki kriteria:
a. standar atau dapat distandarkan;
b. memiliki sifat risiko rendah; dan
c. harga sudah terbentuk di pasar.
03. TATANGAN IMPLEMENTASI

Perubahan Nilai Paket untuk Usaha Inovasi untuk mencapai tujuan


Kecil dari Rp. 2,5 M mejadi Rp. 15 M pengadaan

Penerapan Tender Cepat. FRAUD

Pemenuhan SDM Profesional.


ATURAN PERALIHAN
Pasal II ayat 3
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 14 Tahun 2O2O tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia dan peraturan pelaksana; dan
Pada saat Peraturan Presiden ini b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
mulai berlaku, Pengadaan Ralryat Nomor 1 Tahun 2O2O tentang Standar dan
Pekerjaan Konstruksi/Pengadaan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Jasa Konsultansi Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun Melalui Penyedia
/Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
tetap dilaksanakan sesuai: Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 25
Tahun 2O2O tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 1 Tahun 2O2O tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang Bangun Melalui Penyedia dan peraturan
pelaksana, sampai diterbitkannya Peraturan Kepala
Lembaga mengenai Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi/Pengadaan Jasa Konsultansi
Konstruksi/Pekedaan Konstruksi Terintegrasi.
04. CLUSTER PERATURAN LKPP

CLUSTER PERENCANAAN CLUSTER PENGADAAN


PENGADAAN 01 05 SECARA SWAKELOLA

CLUSTER PEMILIHAN CLUSTER PENGELOLAAN


PENYEDIA 02 06 E-MARKETPLACE

CLUSTER KELEMBAGAAN CLUSTER TENDER


DAN SDM PENGADAAN
03 07 INTERNASIONAL

CLUSTER PEMBINAAN CLUSTER PENGADAAN


PENYEDIA 04 08 YANG DIKECUALIKAN
TIME LINE
PENYUSUNAN PERATURAN LKPP

Serap Aspirasi Konsultansi Publik Harmonisasi


Pengumpulan Isue 23/2 Rancangan Perubahan Rancangan
sd 4/3/2021 10 – 17/3/2021 29 – 31/3/2021

19-25/2/2021 Perumusan Finalisasi


Kick off meeting Perancangan Rancangan
Penyusunan Perlem Feb – Maret 2021 22 – 25/3/2021
THANK YOU
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai