Subjek 1
Narasumber mengatakan bahwa dia merasa senang ketika mendapatan tugas
volunteer, walaupun masih ada perasaan bingung untuk menentukan lokasi Volunteer,
narasumber juga masih bingung kegiatan apa yang akan dia lakukan ketika Volunteer.
Ketika akhirnya narasumber bergabung dalam kegiatan Volunteer di Griya Baca (GB), dia
mempunyai penilaian awal bahwa adik-adik binaan disana sangat welcome terhadap
pengajar.
Adik-adik binaan dinilai juga cepat mengerti instruksi yang diberikan para pengajar, tapi
ada kelemahan yaitu kadang adik-adik binaan fokusnya teralihkan dengan kendaraan
yang berlalu-lalang, karena lokasinya yang berada di dekat jalan raya. Narasumber
menyebutkan usaha mereka untuk mengembalikan fokus adik-adik binaan dengan kata-
kata persuasi atau dengan diiming-imingi sesuatu. Narasumber tidak terlalu merasa
terganggu dengan hilangnya fokus adik-adik, ia malah merasa tertantang dengan situasi
tersebut, jadi narasumber semakin tertantang untuk mencari cara bagaimana
mengembalikan fokus adik-adik tersebut.
Subjek 2
Narasumber merasa senang dengan adanya kegiatan volunteer ini, karena ia
menganggap kegiatan seperti ini bisa memberikan pengalaman secara langsung
sekaligus bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Narasumber
berpikir bahwa anak Griya Baca akan malu-malu dan kuranga aktif, tapi seperti
narasumber yang lain, setelah bertemu langsung dengan adik-adik binaan ternyata tidak
seperti yang dipikirkan, walaupun ketika mengajari awalnya cukup susah, tapi setelah
beberapa pertemuan selanjutnya malah berjalan dengan mudah. Untuk sesama
volunteer, narasumber menilai kalau pengaruh satu sama lain sangat berperan penting,
fungsinya untuk saling memotivasi dan memberi solusi hal-hal yang sulit untuk diatasi
ketika mengajar.
Subjek 3
Kesan pertama ketika mendapatkan tugas volunteer narasumber merasa tertarik karena
memang narasumber adalah individu yang menyukai kegiatan turun lapangan. Tapi
narasumber mengatakan bahwa ia kurang merasa nyaman di Griya Baca awalnya,
karena ketidak cocokan sistem yang diberikan oleh pengurusnya. Tapi setelah
berkegiatan langsung dengan adik-adik binaan narasumber merasakan perasaan
senang karena dari sikap adik-adiknya sendiri sangat welcome dan mudah di ajak untuk
kerja sama. Hal ini membuat penilaian narasumber berubah, dari yang sebelumnya
mengira anak jalanan itu menutup diri, sekarang mulai berubah.
Kalau dari sesama pengajar, narasumber mengatakan bahwa ia tidak merasakan hal
atau motivasi tertentu, maksudnya pengaruh pengajar lain tidak mempengaruhi motivasi
dalam diri narasumber.
Subjek 4
Ketika mendapatkan tugas volunteer narasumber menilai hal tersebut bagaikan peluang
emas, dikarenakan memang sudah lama subjek ingin melakukan volunteer, tapi dia
selalu disibukkan dengan acara organisasiny, jadi dikarenakan volunteer ini merupakan
tugas kuliah jadi ada alasan yang kuat untuk melakukan volunteer. Sebelum melakukan
volunteer di Griya Baca, narasumber megira adik-adik binaan akan berperilaku seperti
anak punk, susa diatur dan semacamnya. Tapi kesan setelah bertemu ternyata adik-adik
binaan jauh dari kata anak punk, gampang diatur ternyata adik-adik binaan GB. Masalah
kecilnya adalah mereka cenderung moody , tapi hal ini malah menantang narasumer
untuk lebih melatih sikap humanisnya.
Dari kasus yang diperoleh disesuaikan dengan teori yang mendukung didapatkan bahwa
tingkah laku orang lain mempengaruhi sikap yang akan diberikan oleh seorang individu
kepadanya. Dalam kegiatan Volunteer ini sesuai dengankesimpulan awal didapatkan
hasil bahwa adanya perubahan sikap serta pandangan tentang anak binaan yang ada di
Griya Baca, yaitu anak binaan Griya Baca yang dikira cuek dan pasif ternyata tidak persis
seperti apa yang diperkirakan. Perubahan prasangka menjadi sikap yang positif ini
dikarenakan adanya interaksi secara langsung.
C. Perubahan perilaku manusia dari segi berbelanja, dari yang semula berbelanja di pasar lalu
perlahan berganti menjadi berbelanja di pasar swalayan atau supermarket.
Perubahan perilaku manusia dari segi sosial, dimana manusia awalnya adalah makhluk
nomaden yang perlahan-lahan berubah menjadi manusia yang menetap di satu daerah
tertentu.
4. A.karna adanya perubahan yang tidak dibicarakan terlebih dahulu sihingga menyebabkan
konfilk yang merugiksn bsnysk pihak.
B. Konflik dalam Masyarakat
Faktor penyebab perubahan sosial lainnya adalah adanya konflik di dalam masyarakat.
Adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat seperti perbedaan ciri-ciri fisik, kepentingan
pendapat, status sosial ekonomi, suku bangsa, ras, agama, dan lain-lain seringkali memicu
munculnya konflik.
Suatu konflik yang kemudian disadari akan memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti
dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial. Jika demikian, biasanya
akan terbentuk suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.