Anda di halaman 1dari 12

REFERAT

STASE BEDAH

GANGLION

Oleh :

Nuzulul Laili

201610330311188

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar masyarakat memiliki anggapan kurang tepat bahwa semua nyeri sendi

diakibatkan oleh penyakit reumatik atau asam urat. Anggapan ini akan menyebabkan salah

diagnosis dan salah pengobatan. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila cukup banyak

nyeri sendi yang tidak sembuh meskipun telah memperoleh pengobatan dari dokter karena

didasarkan pada diagnosis dan pengobatan yang salah. Pendapat bahwa nyeri sendi berarti

penyakit reumatik dan asam urat mulai ditinggalkan. Ada banyak penyakit lain yang dapat

menyebabkan nyeri, salah satunya adalah kista ganglion.

Kista Ganglion biasanya disebut ganglion, merupakan kista yang terbentuk dari kapsul

suatu sendi atau sarung suatu tendon. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan

jelly yang kaya protein. Ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering

didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau

pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi, namun ada juga yang tidak memilki

hubungan dengan struktur apapun. Ganglion ini juga dapat ditemukan di kaki, ukurannya

bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil sesuai dengan perkembangannya. Selain itu

kadang dapat mengalami inflamasi jika terititasi. Konsistensi dapat lunak hingga keras seperti

batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi ganglion sehingga kadang didiagnosis sebagai

tonjolan tulang.

1.2 Manfaat

Penulisan referat ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai penyakit

Cyst Ganglion.

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui tentang definisi,

epidemiologi, etiologi, faktor resiko, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis,

diagnosis, tatalaksana, komplikasi dan prognosis dari penyakit Ganglion cyst.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Kista Ganglion atau biasa disebut Ganglion merupakan kista yangterbentuk dari

kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo. Kista ini berisiterbentuk dari kapsul suatu sendi

atau sarung suatu tendo. Kista ini berisicairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang

kaya protein. Kistacairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein.

Kistamerupakan tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan.merupakan

tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan.Ganglion biasanya melekat

pada sarung tendon pada tangan atau pergelanganGanglion biasanya melekat pada sarung

tendon pada tangan atau pergelangantangan atau melekat pada suatu senditangan atau

melekat pada suatu sendi.

Ganglion adalah salah satu tumor jaringanlunak yang paling sering pada tangan pada

tangan dan pergelangan. Ganglion jarang terjadi di kaki. Ukuran kista bervariasi, dapat

bertambah besar atau mengecil seiring berjalannya kista bervariasi, dapat bertambah besar

atau mengecil seiring berjalannya waktu dan bahkan menghilang. Selain itu kadang dapat

mengalami inflamasi waktu dan bahkan menghilang. Selain itu kadang dapat mengalami

inflamasi jika teriritasi. Konsistensi dapat lunak hingga keras seperti batu akibat tekanan

tinggi cairan yang mengisi kista sehingga kadang didiagnosis sebagai tekanan tinggi cairan

yang mengisi kista sehingga kadang didiagnosis sebagai tonjolan tulang.

2.2 EPIDEMIOLOGI

Kista ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan pada tangan

dan pergelangan tangan. Kista ini dapat terjadi pada ditemukan pada tangan dan pergelangan
tangan. Kista ini dapat terjadi pada berbagai berbagai usia termasuk anak-anak. Kurang lebih

15% terjadi pada pada usia dibawah 21 tahun. Perempuan tiga kali lebih banyak menderita

dibandingkan laki-laki. Perempuan tiga kali lebih banyak menderita dibandingkan laki-laki.

Tidak ditemukan predileksi antara tangan kanan dan kiri, dan tampaknya pekerjaan tidak

meningkatkan resiko timbulnya ganglion, namun referensi lain menyebutkan bahwa ganglion

banyak ditemukan pada pesenam dimana lain menyebutkan bahwa ganglion banyak

ditemukan dimana terjadi tekanan yang besar pada pergelangan tangan.

2.3 PATOFISIOLOGI

Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus. Biasanya memiliki

dinding yang mulus, jernih dan berwarna putih. Isi kista merupakan memiliki dinding yang

mulus, jernih dan berwarna putih. Isi kista merupakan musin yang jernih dan terdiri dari asam

hialuronik, albumin, globulin dan musin yang jernih dan terdiri dari asam hialuronik,

albumin, globulin dan glukosamin. Dinding kista terbuat dari serat kolagen. Kista dengan

banyak glukosamin. Dinding kista terbuat dari serat kolagen. Kista dengan banyak lobus

dapat saling berhubungan melalui jaringan duktus. Tidak terdapat lobus dapat saling

berhubungan melalui jaringan duktus. Tidak terdapat nekrosis dinding atau selularitas epitel

atau sinovia yang terjadi nekrosis dinding atau selularitas epitel atau sinovia yang terjadi.

Normalnya, sendi dan tendon dilumasi oleh cairan khusus yang tendon dilumasi oleh

cairan khusus yang terkunci di dalam sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis,

cedera terkunci di dalam sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis, cedera atau

tanpa sebab yang jelas, terjadi kebocoran dari kompartemen tersebut atau tanpa sebab yang

jelas, terjadikebocorandarikompartementersebut.Cairan tersebut kental seperti madu, dan jika

kebocoran tersebut kecil maka cairan tersebut kental seperti madu, dan jika kebocoran

tersebut kecil maka akan seperti lubang jarum pada pasta gigi. Jika pasta gigi ditekan,
walaupun akan seperti lubang jarum pada pasta gigi. Jika pasta gigi ditekan, walaupun

lubangnya kecil dan pasta di dalamnya kental, maka akan mengalir keluar-lubangnya kecil

dan pasta di dalamnya kental, maka akan mengalir keluar-dan begitu keluar, tidak dapat

masuk kembali. Hal ini bekerja hampir seperti dan begitu keluar, tidakdapatmasukkembali.

Hal ini bekerja hampir seperti katup satu arah, dan akan mengisi ruang di luar area lubang

katup satu arah, dan akan mengisi ruang di luar area lubang.

Ketika kita menggunakan tangan kita untuk bekerja, sendi akan meremas dan

menyebabkan tekanan yang besar pada kompartemen yang meremas dan menyebabkan

tekanan yang besar pada kompartemen yang berisi cairan tersebut ini dapat menyebabkan

benjolan dengan tekanan besar sehingga sekeras tulang. Cairan pelumas mengandung protein

khusus yang menyebabkannya kental dan pekat dan menyulitkan tubuh untuk mereabsorbsi,

jika terjadi kebocoran tubuh akan mencoba untuk menyerap kembali cairan tersebut, tapi

hanya sanggup menyerap air yang terkandung di dalamnya sehingga membuatnya lebih

kental lagi. Biasanya, pada saat benjolan cukup besar untuk dilihat, cairan tersebut telah

menjadi sekental jelly. Kadang disebutkan bahwa ganglion berasal dari protrusi dari protrusi

dari membrane synovial sendi atau dari selubung suatu tendon.

2.4 MANIFESTASI KLINIS

Meskipunkista ganglion umumnyaa simtomatik, gejala yang muncul dapat berupa

keterbatasan gerak,dapat berupa keterbatasan gerak, parestesia dan kelemahan. Kista

ganglion dan kelemahan. Kista ganglio numumnya soliter, dan jarang berdiameter di atas 2

cm. Dapat melibatkan umumnya soliter, dan jarang berdiameter di atas 2 cm. Dapat

melibatkan hampir semua sendi pada tangan dan pergelangan tangan. Dorsal wrist, volar

wrist, volar retinakular dan distal interfalangeal merupakan kista ganglion wrist, volar

retinakular dan distal interfalangeal merupakan kista ganglion yang paling sering ditemukan
pada tangan dan pergelangan tangan. Ganglion yang paling sering ditemukan pada tangan

dan pergelangan tangan. Ganglion terbesar terletak di belakang lutut dan biasa disebut kista

baker.

Ahli bedah tangan yang berpengalaman juga dapat mengenali ganglion dorsal

okulta (tersembunyi), yang dapat timbul dengan tekanan ganglion dorsal okulta

(tersembunyi), yang dapat timbul dengan tekanan lembut pada regio fossa scapholunate.

Nyeri terjadi dengan gerakan lembut pada regio fossa scapholunate. Nyeri terjadi dengan

gerakan pergelangan tangan tangan yang yang ekstrim. Temuan radiografik biasanya normal,

dalamMRI berguna dalam mengkonfirmasi diagnosis..Eksisi bedah pada ganglion okulta

dapat menghilangkan nyeri dan gejala pada sebagian besar kasus. Sebagian pasien

mengeluhkan benjolan di bawah kulit yang sebagian pasien mengeluhkan benjolan di bawah

kulit yang sebagian besar terletak pada bagian belakang pergelangan tangan, sisi telapak pada

pada pergelangan tangan, di diatas tendon pada dasar jari pada sisi telapak tangan atau pada

sendi jari terdekat ke ujung jari. Ganglion umumnya tidak nyeri atau pada sendi jari terdekat

ke ujung jari. Ganglion umumnya tidak nyeri, namun dapat menyebabkan nyeri ketika

digerakkan atau menyebabkan masalah mekanis (terbatasnya ruang gerak) tergantung dari

lokasi ganglion masalah mekanis (terbatasnya ruang gerak) tergantung daril okasi ganglion

tersebut.

2.5 DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dan kadang

melalui pemeriksaan radiologic, Dari anamesis bisa didapatkan benjolan yang tidak

bergejala namun kadang ditemukan nyeri didapatkan benjolan yang tidak bergejala namun

kadang ditemukan nyeri serta riwayat penggunaan ekstremitas yang berlebihan. Pada

pemeriksaan fisik ditemukan benjolan lunak yang tidak nyeri tekan. Melalui transi luminasi
fisik ditemukan benjolan lunak yang tidak nyeri tekan. Melalui transiluminasi diketahui

bahwa isi benjolan bukan merupakan massa padat tapi merupakan diketahui bahwa isi

benjolan bukan merupakan massa padat tapi merupakan cairan. Pada aspirasi diperoleh

cairan dengan viskositas tinggi dan jernih. Sering juga ditemukan adanya gangguan

pergerakan dan dan parestesia kelemahan pada kaki dan tangan.

2.6 TATALAKSANA

Terdapat tiga pilihan utama penatalaksanaan ganglion. Pertama, membiarkan

ganglion tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah diagnosis ditegakkan dan

pasien diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah kanker atau hal lain yang memerlukan

pengobatan segera, pasien diminta untuk membiarkan dan menunggu saja. Jika ganglion

menimbulkan diminta untuk membiarkan dan menunggu saja. Jika ganglion menimbulkan

gejala dan ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat dua pilihan gejala dan

ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat dua pilihan penatalaksanaan aspirasi

(mengeluarkan isi kista kista dengan menggunakan jarum) dan pengangkatan kista secara

bedah. Aspirasi merupakan pemasukan jarum ke dalam kista dan mengeluarkan isinya setelah

mematirasakan daerah sekitar kista dengan anestesi lokal. Karena diperkirakan bahwa

inflamasi berperan dalam produksi anestesi lokal. Karena diperkirakan bahwa inflamasi

berperan dalam produksi dan akumulasi cairan di dalam kista, obat anti inflamasi (steroid)

kadang diinjeksikan ke dalam kista sebagai usaha untuk mengurangi inflamasi serta

mencegah kista tersebut terisi kembali oleh cairan kista. Penelitian terbaru menunjukkan

bahwa menggunakan substansi lain seperti hyaluronidase menunjukkan bahwa

menggunakan substansi lain seperti hialuronidase bersama dengan steroid setelah aspirasi

meningkatkan angka kesembuhan dari 57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89% Jika kista

rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis dan komplikasi saraf (hilangnya fungsi motorik
dan sensori kaki tekanan ganglion pada saraf) atau timbul kembali setelah aspirasi, maka

eksisi bedah dianjurkan. Hal ini melibatkan insisi di atas kista, identifikasi kista, dan

mengangkatnya melibatkan insisi di atas kista, identifikasi kista, dan mengangkatnya

bersama dengan sebagian selubung tendon atau kapsul sendi dari mana kista tersebut berasal.

Lengan kemudian dibalut selama 7-10 hari. Eksisi kista ini biasanya merupakan prosedur

minor, tapi dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi kista dan apakah kista tersebut

melekat pada struktur lain seperti pembuluh darah, saraf atau tendon.

2.7 KOMPLIKASI

Komplikasi yang mungkin terjadit ergantung pada lokasi dan ukuran ganglion.

Komplikasi utama adalah keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat ganglion. Tidak

seperti tumor lain, ganglion tidak pernah berubah terdapat ganglion. Tidak seperti tumor lain,

ganglion tidak pernah berubah menjadi ganas. Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur

bedah yang menjadi ganas. Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur bedah yang

dilakukan berupa rekurensi walaupun kemungkinannya tidak besar. Selain itu juga terdapat

resiko infeksi, keterbatasan gerak, serta kerusakan serabut saraf dan pembuluh darah.

2.8 PROGNOSIS

Prognosis penyakit tergantung dari beberapa hal. Kista yang berasal dari selaput

tendon lebih mudah sembuh dengan suntikan kortikosteroid. Kista dari pergelangan tangan

bagian depan (volar wrist ganglion) akan lebih mudah kembali setelah pembedahan

dibandingkan kista pada bagian dorsal. Tingkat rekurensi setelah penanganan non operatif

mencapai 30-60% dibandingkan dengan yang dioperasi (5-15%). Ganglionektomi

menghasilkan angka kesembuhan 85-95% jika kista dan akar bersamaan dengan
pemotongan sedikit dari kapsul tendon. Rekurensi setelah operasi biasanya diakibatkan oleh

pengangkatan kapsul atau membrane sinovial yang tidak lengkap.


BAB 3

KESIMPULAN

Kista ganglion dapat ditegakkan secara klinis, dan jika perlu dapat dikonfirmasi

dengan pemeriksaan penunjang. Umumnya kista ganglion hanya berupa benjolan yang tidak

menimbulkan gejala. Gejala mungkin timbul apabila kista menekan saraf atau sendi dan

tendon. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan rontgen,

ultrasonografi, dan magnetic resonance imaging. Sebanyak 50% kista ganglion akan sembuh

dengan sendirinya sehingga tidak membutuhkan terapi apapun. Hingga saat ini, terapi

pembedahan masih menjadi pilihan untuk kista ganglion dengan tingkat rekurensi yang

sangat rendah dibandingkan tata laksana konservatif.


DAFTAR PUSTAKA

Huriawati Hartanto, et al. 2006. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa

Kedokteran.Edisi ke-6. Jakarta: EGC.

Sayit, et al. 2015. Ganglion of the Foot and Ankle: Imaging and

PathologicalFindings, Differential Diagnosis, and Operative Management. J Orthop

ResOrthop Physiother 1: 005

Schwartz. 2006. Intisari Prinsip -Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. Jakarta: EGC

Sjamsuhidaja R, Jong W. 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi IV Jakarta: EGC

Staf pengajar FK UI. 2018. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta: EGC

Widodo, Djoko. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai