Anda di halaman 1dari 45

KIMIA ANALISIS 2

TITRASI
REDOKS Reaksi oksidasi-reduksi
Sel elektrokimia
Sel galvanik/ volta
Persamaan Nernst
Rangkaian Alat titrasi
Elektroda hidrogen
Kelayakan titrasi
Pemilihan Indikator

Riani Ayu Lestari, M. Eng


TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 1
KIMIA ANALISIS 2

ANALISIS VOLUMETRI
Mengukur volume larutan adalah jauh lebih cepat dibandingkan
dengan menimbang berat suatu zat (metode gravimetri)

Analisis volumetri disebut juga analisis titrimetri

Analisis Titrimetri yaitu dimana zat yang akan dianalisis dibiarkan


berekasi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan
dialirkan dalam buret dalam bentuk larutan. Konsentrasi yang
tidak diketahui (analit) kemudian dihitung, dengan syarat:
a. Reaksi harus cepat berlangsung
b. Berlangsung kuantitatif
c. Tanpa reaksi samping
d. Dapat diketahui dengan suatu indikator

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 2


KIMIA ANALISIS 2

REAKSI OKSIDASI REDUKSI


• Reaksi oksidasi reduksi atau reaksi redoks atau reaksi transfer
elektron
• Oksidasi yaitu perubahan kimia dimana terjadi kenaikan bilangan
oksidasi (biloks) atau hilangnya elektron
• Reduksi yaitu penurunan biloks atau diperolehnya elektron
• Oksidator = senyawa dimana atom yang terkandung mengalami
penurunan biloks
• Reduktor = senyawa dimana atom yang terkandung mengalami
kenaikan biloks
• Pada reaksi redoks terjadi pemindahan e dari reduktor
(anoda,oksidasi) ke oksidator (katoda, reduksi)

• Dari reaksi di atas siapa yang betindak sebagai oksidator dan


reduktor??

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 3


KIMIA ANALISIS 2

Tidak ada elektron bebas dalam sistem kimiawi, dan kehilangan


elektron yang dialami oleh suatu spesies kimiawi selalu disertai
oleh perolehan elektron pada bagian lainnya

Oksidasi reduksi harus selalu berlangsung bersamaan dan saling


mengkompensasi satu sama lain ( ½ reduksi dan ½ oksidasi)

Istilah oksidator reduktor mengacu pada suatu senyawa tidak


pada atomnya saja

Adakah suatu senyawa bertindak sekaligus sebagai oksidator


dan reduktor?? Jika ada, siapa dia??
Jika suatu reagen berperan baik sebagai oksidator dan reduktor,
maka zat tersebut mengalami autooksiodasi atau
disproporsionisasi

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 4


KIMIA ANALISIS 2

REAKSI ASAM BASA VS REAKSI REDOKS


ASAM BASA REDOKS
Transfer proton Transfer elektron
Berlangsung lambat Berlangsung sangat
cepat
(instantaneous)
Ada perbedaan penting antara
Proton cepat Elektron
transfer elektron dan transfer proton.
dipindahkan ke ditambahkan ke air
Elektron dapat mengalir melalui
H2O (air) menghasilkan
kabel-kabel, sementara proton
membentuk H3O+ hidrogen (sedikit
tidak. Sehingga untuk transfer
(spesies cepat larut) larut)
proton, asam1 dan basa2 harus
bertemu secara langsung dalam
larutan yang sama

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 5


KIMIA ANALISIS 2

SEL ELEKTROKIMIA
Oksidasi + ↔ Reduksi
Tentang sistem dua elektrode dalam larutan sejenis
Sel elektrokimia :
a. Sel Galvanik/Volta : energi kimia  energi listrik (spontan)
b. Sel Elektrolisis : energi listrik  energi kimia (nonspontan)

Syarat reaksi berlangsung, nilai potensial sel ΔE°sel = positif (+)


ΔE°sel = ΔE°(+) - ΔE°(-)
Perbedaan potensial antara kedua elektrode dalam sel
elektrokimia memberikan harga potensial sel
Kesetimbangan reaksi-reaksi redoks dari potensial-potensial
oksidasi

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 6


KIMIA ANALISIS 2

SEL ELEKTROKIMIA
Sel Galvanik/ Sel Volta Sel elektrolisis

+ -

+ -- - +

A(-): A(+):
K(+): K(-) :
Terdapat perbedaan muatan/kutub pada elektrode

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 7


SEL ELEKTROKIMIA
Sel Galvanik Sel Elektrolisis
• Kimia  listrik • Listrik  kimia
• Spontan (alami) • Tidak spontan (dipaksa)
• Muatan elektrode • Muatan elektrode
A (-) A(+)
K (+) K (-)
• E0 positif (agar reaksi • E sumber tegangan luar > E0
berjalan)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 8


KIMIA ANALISIS 2

SEL GALVANIK/ SEL VOLTA

Elektron mengalir dari elektrode Zn


ke elektrode Cu, dan tidak
sebaliknya. Kenyataan ini
menunjukkan bahwa Zn lebih
mudah teroksidasi (mudah melepas
elektron) daripada Cu, sebaliknya
ion Cu2+ lebih mudah tereduksi
(mudah menyerap elektron)
daripada ion Zn2+. Jadi elektrode
Zn lebih negatif daripada elektrode
Cu.
Perbedaan kecenderungan teroksidasi menghasilkan perbedaan
rapatan muatan antara elektrode Zn dan elektrode Cu. Perbedaan
rapatan muatan itu menyebabkan beda potensial listrik antara Zn dan
Cu yang mendorong elektron mengalir (transfer elektron). Selisih
potensial disebut potensial sel (Esel) atau gaya gerak listrik (ggl) atau
electromotive force (emf)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 9


KIMIA ANALISIS 2

Zn|Zn2+|| Cu2+| Cu
Notasi sel menunjukkan bahwa dalam reaksi:
a. Seng akan teroksidasi dan tembaga tereduksi.
Elektroda dimana oksidasi muncul disebut anoda dan
elektroda dimana reduksi muncul disebut katoda.
Sel galvanik: anoda (-) katoda (+)
b. Aliran elektron atau transfer elektron terjadi dari anoda (-) ke
katoda (+), sehingga E°sel bernilai positif
Meninjau aspek termodinamik, yaitu ΔG°= - n F E°sel
Jika E°sel positif, maka ΔG° akan negatif, dan reaksi sel akan
berjalan secara spontan dari arah kiri ke kanan berdasarkan
aturan termodinamis.
Ketika konsentrasi spesies-spesies yang bereaksi amat bervariasi,
maka arah reaksi spontan sebuah sel galvanik tidak terlihat jelas.
Bagaimana menentukan arah reaksi sel dan polaritas elektrode-
elektrode??
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 10
KIMIA ANALISIS 2

Data potensial elektrode :

Cd2+ + 2e ↔ Cd E0 = - 4,40 V
Ag+ + e ↔ Ag E0 = + 0,80 V

Ag│Ag+(1M) ǁ Cd2+(1M)│Cd Cd │Cd2+ (1M) ǁ Ag+(1M)│Ag

Hal ini menunjukkan bahwa reaksi spontan terjadi dimana perak direduksi
menjadi perak metalik dan kadmium dioksidasi menjadi ion kadmium,
sehingga :

Kadmium (-) dan perak (+)


TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 11
KIMIA ANALISIS 2

KESETIMBANGAN REAKSI REDOKS &


SEL GALVANIK
• Keseimbangan redoks dapat dipahami dengan mudah
dengan cara meninjau gaya elektromotif sel-sel galvanik
• Sel galvanik adalah sel dimana reaksi kimia muncul secara
spontan, melepaskan energi listrik yang dapat digunakan
untuk berbagai keperluan
• Gaya gerak listrik (ggl)/ voltase/ potensial sel adalah usaha
memindahkan sebuah muatan dari suatu tempat ke tempat
yang di tuju
• Ggl dikukur dalam satuan voltase
• Potensial dari sel galvanik tergantung pada aktivitas dari
berbagai spesies yang menjalani reaksi di dalam sel,
dinyatakan dalam Persamaan Nernst

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 12


KIMIA ANALISIS 2

Persamaan Nernst
Persamaan Nernst, mengikuti nama seorang ahli kimia fisika,
Nernst, yang pada tahun 1889 pertama kali menggunakan
persamaan ini untuk menyatakan hubungan antara potensial
dari sebuah elektroda ion metal-metal dan konsentrasi ion
dalam suatu larutan

Oksidasi + ↔ Reduksi

0.059
= −

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 13


KIMIA ANALISIS 2

Penurunan Persamaan Nernst


Reaksi kimia: aA + bB ↔ cC + dD

Pada Bab ini akan dihubungkan antara


listrik (potensial) dan kimia (konsentrasi)
sehingga secara matematis Persamaan
Nerst diturunkan berdasarkan aspek
termodinamika yang dapat ditulis:

∆G0 = - n F E0 ……… (1)


Potensial listrik

Konstanta Faraday
Jumlah mol elektron

Dalam termodinamika, reaksi menyukai bila ∆G = (-)

Bila ∆G (-) maka E0 (+)


TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 14
KIMIA ANALISIS 2

Penurunan Persamaan Nernst


∆G= ∆G 0 + R T ln Q …………..(2) Substitusi (1) ke (3) :
Q = [C]c[D]d - n F E0 = - R T ln K
[A]a[B]b E0 = R T ln K
Saat setimbang ∆G = 0 sehingga nF
persamaan (2) menjadi
∆G = ∆G 0 + R T ln K R = 8, 314 J/ mol. K
0 = ∆G 0 + R T ln K T = 298 K
F = 96500 C
∆G 0 = - R T ln K ………………… (3)

E0 =(8,314 J/mol K)(298 K) . 2,3 log K


K = [C]ceq[D]deq (n J/C) (96500 C/mol)
[A]aeq[B]beq
E0 = 0,059 log K ………….(4)
n

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 15


KIMIA ANALISIS 2

PENERAPAN PERS. Nernst


• Contoh 1
(lampiran)
• Contoh 2
(lampiran)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 16


TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 17
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 18
KIMIA ANALISIS 2

PENDEKATAN PERS. Nernst


Mekanisme dari kebanyakan reaksi redoks sangatlah rumit dan
kita tidak selalu tahu sifat asli dari reaksi yang akan menentukan
potensial dari permukaan elektrode. Terlebih lagi pada sistem-
sistem redoks kompleks, yang melibatkan banyak ion hidrogen.
Benar adanya, biasanya potensial sangat tergantung pada
konsentrasi ion hidrogen namun ketergantungan ini tidak dapat
diprediksi dari koefisien-koefisien dalam persamaan-persamaan
setaranya. Maka perhitungan-perhitungan potensial dengan
persamaan tersebut memberikan hasil yang tidak tepat.

Dalam kebanyakan kasus, bagaimanapun juga, kesalahannya


cukup kecil sehingga kesimpulan mengenai kelayakan titrasi
masih dapat diberlakukan.

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 19


KIMIA ANALISIS 2

Rangkaian Alat Titrasi Redoks


Titrasi Besi (II) dan Ion Cerium (IV) Ketika titrasi kita menempatkan
kedua sistem redoks dalam
wadah yang sama dan
membiarkan mereka mencapai
kesetimbangan.
Saat setimbang, sistem redoks
Fe 2+- Fe3+ dan Ce3+-Ce4+
mempunyai potensial yang sama
di keseluruhan titrasi.
Pada setiap titik larutan tsb
hanya mempunyai satu potensial
yang bisa didapat melalui

= − 0,059
atau

= − 0,059
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 20
KIMIA ANALISIS 2

Elektroda Hidrogen Standar

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 21


KIMIA ANALISIS 2

KELAYAKAN TITRASI REDOKS


• Salah satu syarat agar suatu reaksi dapat digunakan dalam suatu
titrrasi adalah reaksi tersebut pada dasarnya harus berlangsung
ssampai selesai/ mencapai titik ekuivalen.
• Kita harus mengetahuai besarnya tetapan kesetimbangan (K) dari
suatu reaksi agar dapat dihitung sampai sejauh mana suatu reaksi
berlangsung sampai selesai.
• Kelayakan titrasi = f (K)
• jika R  P atau oksidasi  reduksi, maka
P reduksi
K= K=
R oksidasi

• Secara matematis, nilai K >> berarti P >> (reaktan bereaksi semua)


R <<
Reaksi selesai

Tercapai ekuivalen

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 22


KIMIA ANALISIS 2

KELAYAKAN TITRASI REDOKS


Seberapa besarkah nilai K yang dibutuhkan demi
kelayakan titrasi ??

• Sulit untuk memberikan jawaban yang tegas.


• Namun demikian, kita dapat membuat suatu perhitungan yang
lebih sederhana untuk menentukan besarnya K. umumnya
diinginkan agar semua zat yang dititrasi diubah menjadi produk
pada atau di dekat titik ekuivalen.

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 23


KIMIA ANALISIS 2

KELAYAKAN TITRASI REDOKS


• Salah satu syarat agar suatu reaksi dapat digunakan dalam suatu
titrrasi adalah reaksi tersebut pada dasarnya harus berlangsung
ssampai selesai/ mencapai titik ekuivalen.
• Kita harus mengetahuai besarnya tetapan kesetimbangan (K) dari
suatu reaksi agar dapat dihitung sampai sejauh mana suatu reaksi
berlangsung sampai selesai.
• Kelayakan titrasi = f (K)
• jika R  P atau oksidasi  reduksi, maka
P reduki
K= K=
R oksidasi

• Secara matematis, nilai K >> berarti P >> (reaktan bereaksi semua)


R <<
Reaksi selesai

Tercapai ekuivalen

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 24


KIMIA ANALISIS 2

KELAYAKAN TITRASI REDOKS


Contoh:
Oks1 + Red2 ↔ Red1 + Oks2
dimana:
Oks1 + e ↔ Red1 E 1o
Oks2 + e ↔ Red2 E 2o

a) Hitunglah nilai dari konstanta kesetimbangan untuk kondisi-kondisi


berikut ini: 50 mL 0,1 M Red2 dittirasi dengan 0,1 M Oks1. ketika
49,95 mL dari titran ditambahkan, reaksinya menjadi lengkap.
Penambahan 2 tetes lagi (0,1 mL) titran, nilai dari pRed2 berubah
sampai 2 satuan.
b) Berapakah selisih dari potensial-potensial standar dari dua
pasangan redoks untuk nilai K ini?

Penyelesaian:
lampiran
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 25
KIMIA ANALISIS 2

Pembahasan Contoh

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 26


KIMIA ANALISIS 2

Pembahasan Contoh(lanjt.)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 27


KIMIA ANALISIS 2

Pembahasan Contoh(lanjt.)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 28


TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2016/2017 29
Potensial Transisi Indikator Redoks

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 30


KIMIA ANALISIS 2

PEMILIHAN INDIKATOR
Sebuah indikator seharusnya berubah warna pada atau didekat
potensial ekuivalennya. Jika titrasi layak, akan ada perubahan
potensial yang besar pada titik ekuivalen, dan ini sudah
mencukupi untuk menghasilkan perubahan pada warna
indikator.

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 31


KIMIA ANALISIS 2

PEMILIHAN INDIKATOR
Contoh 1:
Dalam titrasi besi (II) dengan serium (IV) sulfat dalam 1 M asam
sulfat, indikator apakah yang seharusnya digunakan?

E sel saat ekuivalen = 1,06 V (terhitung di contoh sebelumnya)


Mengacu pada data tabel potensial transisi indikator redoks,
didapat nilai E transisi > E sel ekuivalen yaitu sebesar 1,11 V yang
ditunjukkan oleh indikator ferroin.
Dengan kata lain, potensial standar ferroin adalah 1,06 V, tetapi
perubahan warna muncul pada 1,11 V karenanya kita perlu
mempunyai lebih banyak indikator tersebut dalam bentuk
teroksidasi (biru muda) daripada dalam bentuk tereduksi (merah
gelap)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 32


KIMIA ANALISIS 2

PEMILIHAN INDIKATOR
Contoh 2:
Ion besi (II) dititrasi dengan sebuah agen pengoksidasi dalam
sebuah medium asam sulfat. Berapakah seharusnya potensial
transisi dari sebuah indikator yang berubah warna ketika semua
terkecuali 0,1 % ion besi (II) teroksidasi menjadi besi (III)?

Potensil formal dari pasangan Fe3+-Fe2+ dalam 1 F H2SO4 adalah


0,68 V, maka:
E transisi > E sel, maka
= 0,68 − 0,059 indikator manakah yang
tepat digunakan??
1
= 0,68 − 0,059
1000
= 0,86

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 33


KIMIA ANALISIS 2

AGEN PEREDUKSI &


AGEN PENGOKSIDASI
Agen Pereduksi Agen Pengoksidasi
• Natrium dan Hidrogen Peroksida  Sulfur dioksida dan hidrogen
• Kalium dan Amonium sulfida
Peroksodisulfat  Timah (II) klorida
• Natrium Bismutat  Metal dan Alloy (campuran
logam)

Bagaimana cara menentukan suatu ion atau senyawa dapat


bertindak sebagai agen pereduksi atau pengoksidasi??

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 34


KIMIA ANALISIS 2

AGEN PEREDUKSI &


AGEN PENGOKSIDASI

Berdasarkan eksperimen, dalam penentuan agen pereduksi dan


pengoksidasi beberapa aspek dapat ditinjau, antara lain:
 Nilai potensial standar
 Sifat kelarutan dalam air, asam, dan basa
 Kecepatan reaksi
 Tingkat kemurnian

Mengapa Kalium Permanganat digunakan sebagai agen


pengoksidasi??

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 35


CONTOH APLIKASI TITRASI
REDOKS
• Penentuan besi dalam bijih besi
• Penentuan tembaga dalam sampel tembaga oksida
• Penentuan kromium dalam sampel bijih
• Penentuan vitamin C dalam sampel air jeruk
• dll

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 36


Contoh 1. Titrasi Redoks

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 37


Pembahasan Contoh 1

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 38


Pembahasan Contoh 1 (lanjt.)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 39


Pembahasan Contoh 1 (lanjt.)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 40


Pembahasan Contoh 1 (lanjt.)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 41


Pembahasan Contoh 1 (lanjt.)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 42


Pembahasan Contoh 1 (lanjt.)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 43


Pembahasan Contoh 1 (lanjt.)

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 44


Latihan 1

TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2017/2018 45

Anda mungkin juga menyukai