Disusun oleh :
Dewi R. (09540054)
Nina Maratus S. (09540059)
Ajeng K. Palupi (09540083)
Disusun oleh :
Dewi R. (09540054)
Nina Maratus S. (09540059)
Ajeng K. Palupi (09540083)
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada kami khususnya, atas terselesainya tugas akhir
mata kuliah perancangan tata letak pabrik (PTLP) ini.
Terlebihnya kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
berjasa sampai hingga terselesainya penyusunan tugas akhir mata kuliah
perancangan tata letak pabrik (PTLP) ini ,diantaranya yaitu:
1. Ir. M. Lukman, MT. selaku dosen pembimbing yang membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Teman-teman sekelompok atas kerja samanya selama praktikum baik secara
langsung ataupun tidak.
3. Kepada kedua orang tua atas dukungannya baik secara materi dan rohani
sehingga penulis masih dapat melanjutkan study sampai saat ini.
4. Dan pihak-pihak lainnya atas sumbangsih jasanya yang tidak akan bisa
disebutkan satu persatu.
Disisi lain kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini
masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami mengharapkan saran ataupun
kritik dari berbagai pihak demi kemajuan dan pengembangan diri kami dalam
penulisan tugas akhir yang lainnya.
Penulis
BAB I
DASAR TEORI
1.1 Tujuan dari perancangan tata letak pabrik celana jeans ini :
a. Penggunakan ruang lebih efisien
b. Meminimalisir biaya pemindahan barang
c. Pekerjaan karyawan lebih efisien
d. Komunikasi dan interaksi antar pekerja, antara pekerja dengan supervisor mereka, atau
antara pekerja dengan para costumer
e. Mengurangi waktu siklus produksi maupun waktu untuk pelayanan pelanggan
f. Menghilangkan gerakan yang tidak perlu
g. Keselamatan lebih terjaga dan keamanan lebih terjamin
h. Meningkatkan jumlah produk dan tingkat pelayanan
i. Mempermudah aktivitas pemeliharaan
j. Menyediakan control visual baik untuk kegiatan operasi maupun kegiatan yang lain
k. Menyediakan kemudahan untuk beradaptasi ketika terjadi suatu perubahan
1.3 Syarat (yang harus dilakukan) dari tata letak pabrik celana jeans ini :
a. Analisis data pokok dalam perusahaan celana jeans
b. Perencanaan dari proses produksi celana jeans
c. Perencanaan alur aliran material
d. Penetapan rencana pemindahan bahan secara menyeluruh
e. Perhitungan kebutuhan bahan
f. Pemilihanperalatan pemindahan barang secara spesifik
g. Mengoordinasi beberapa kelompok kerja yang saling berhubungan kegiatan operasinya
h. Perencanaan hubungan kerja antar departemen
i. Penentuan kebutuhan yang harus disimpan
j. Perencanaan aktivitas pelayanan dan bantuan
k. Alokasi semua aktivitas dalam keseluruhan ruang
l. Penetapan tipe bangunan
m. Penetapan lay out induk
n. Pengevaluasian, penambahan, dan pengecekan lay out dengan pihak yang sesuai
o. Pematuhan persetujuan yang telah disepakati
p. Penerapan lay out
q. Pengoreksian dari lay out yang telah diterapkan
BAB II
DATA PABRIK GARMEN CELANA JEANS
Kancing 1 Buy
Ripet 1 Buy
Golby 1 Buy
Size 1 Buy
Sleting 1 Buy
Motif 1 Make
Merk slip 1 Buy
Baigian Kiri 1 Make
Ban 1 Make
Kolong 5 Make
Bill of Materials
Company : PT Kami Semangadh Prepared by : Kami Bertiga
Product : Jeans Pants Date : 8 Agustus 2008
level Part Part name No. / Materials Make / Comment
number unit buy
0 J-01 Jeans Pants 1 Kain Make
1 A-01 Kancing ripet 1 Besi Make
2 B-011 Kancing 1 Besi Buy
2 B-012 Ripet 1 Besi Buy
1 A-02 Baigian Kanan 1 Kain Make
2 B-021 Bagian depan celana 2 Kain Make
3 C-0211 Kantong koin 2 Kain Make
3 C-0212 Golby 1 Besi Buy
3 C-0213 Size 1 Kain Buy
3 C-0214 Sleting 1 Kain dan besi Buy
3 C-0215 Kantong putih 1 Kain Buy
3 C-0216 Bahan Jeans Penyambung 1 Kain Make
2 B-022 Bagian belakang celana 2 Kain Make
3 C-0221 Kepala kantong 1 Kain Make
3 C-0222 Motif 1 Benang Make
3 C-0223 Merk slip 1 Kain Buy
1 A-03 Bagian Kiri 1 Kain Make
2 B-031 Bagian Depan 1 Kain Make
2 C-0215 Kantong Putih 1 Kain Buy
2 C-0216 Bahan Jeans Penyambung 1 Kain Make
2 B-032 Bagian Belakang 1 Kain Make
3 C-0221 Kepala kantong 1 Kain Make
3 C-0222 Motif 1 Benang Make
1 A-04 Ban 1 Kain Make
2 B-041 Kolong 5 Kain Make
1 A-05 Label Kulit 1 Kulit Buy
ROUTE SHEET 2
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name kantong koin Part number C-0211
Material bahan kain Produc. Quantity2506
Op Operation Machine Tooling & Setup Oper-
No. Description Type Supplies Time Time
(mnt) (mnt)
0-12 Tres kantong Mesin jahit Jarum jahit 3 0.16
TOTAL 3 0.16
ROUTE SHEET 3
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name bag. Belakang kanan Part number B-022
Material Kain Produc. Quantity2506
Op Operation Machine Tooling & Setup Oper-
No. Description Type Supplies Time Time
(mnt) (mnt)
0-06 Make up Mesin make up - - 0.19
0-07 Jahit kepala Mesin jahit Jarum jahit 3.0 0.15
kantong
0-08 Motif - Pensil kain & gunting 1.0 0.9
0-09 Border motif Mesin zig zag - - 0.13
0-10 Obras samping Mesin obras - - 0.11
0-11 Jahit Mesin jahit Jarum jahit 3.0 0.13
kantong,pasang
merk slip
0-12 Trez kantong Mesin trezz - 3.0 0.16
TOTAL 10.0 16.62
ROUTE SHEET 4
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name Kepala kantong Part number C-0221
Material Kain Produc. Quantity2506
Op Operation Machine Tooling & Setup Oper-
No. Description Type Supplies Time Time
(mnt) (mnt)
0-13 Pasang kantong Mesin jahit Jarum jahit 3.0 0.22
koin pada beset
0-15 Temple kantong Mesin jahit Jarum jahit 3.0 0.26
0-17 Stik kantong putih, Mesin jahit Jarum jahit 3.0 1.25
pasang size
0-07 Jahit kepala Mesin jahit Jarum jahit 3.0 0.15
kantong
0-11 Jahit Mesin jahit Jarum jahit 3.0 0.13
kantong,pasang
merk slip
0-12 Trez kantong Mesin trezz - 3.0 0.16
TOTAL 18.0 2.17
ROUTE SHEET 5
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name golby Part number C-0212
Material besi Produc. Quantity1253
Op Operation Machine Tooling & Setup Oper-
No. Description Type Supplies Time Time
(mnt) (mnt)
Pasang Golby
0-14 Mesin jahit Jarum jahit 4 0.16
dengan resleting
TOTAL 4 0.16
ROUTE SHEET 6
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name size Part number C-0213
Material kain Produc. Quantity1253
Op Operation Machine Tooling & Setup Oper-
No. Description Type Supplies Time Time
(mnt) (mnt)
Stik kantong
0-17 - meteran 3 1.25
putih,pasang size
TOTAL 3 1.25
ROUTE SHEET 7
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name sletting Part number C-0214
Material Kain dan besi Produc. Quantity1253
Op Operation Machine Tooling & Setup Oper-
No. Description Type Supplies Time Time
(mnt) (mnt)
0-18 Pasang sleting Mesin jahit Jarum jahit 3.0 0.31
0-19 Tindes sleting Mesin trezz - - 0.11
0-20 Obras dasar Mesin obras - - 0.17
samping
TOTAL 3 1.25
ROUTE SHEET 8
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name motif Part number C-0222
Material benang Produc. Quantity2506
Op Operation Machine Tooling & Setup Oper-
No. Description Type Supplies Time Time
(mnt) (mnt)
0-07 Jahit kepala Mesin jahit - 3.0 0.15
kantong
0-08 motif - Pensil kain - 0.9
0-09 Border motif Mesin zig zag - 3.0 0.13
TOTAL 6.0 1.18
ROUTE SHEET 9
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name merk slip Part number C-0223
ROUTE SHEET 10
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name bagian depan kiri Part number A-02
ROUTE SHEET 11
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name bag. Belakang kiri Part number B-022
ROUTE SHEET 12
Company PT Kami Semangadh Prepare by Kami Bertiga
Product Jeans Pants Date 8 Agustus 2008
Part name kancing ripet Part number A-01
Material besi Produc. Quantity1253
Op Operation Machine Tooling & Setup Oper-
No. Description Type Supplies Time Time
(mnt) (mnt)
0-32 Pasang ripet Mesin ripet Jarum jahit, benang 3.0 0.54
0-33 Pasang Kancing Mesin kancing Jarum jahit, benang 3.0 0.11
TOTAL 6.0 0.65
BAB III
PENGOLAHAN DATA PABRIK GARMEN CELANA JEANS
SK – 2 O-06RB Mesin jahit Dimensi mesin jahit make up : 1.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : 1. Temperature : 24 - 27⁰ C (kondisi
make up x 0.5 m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari kerja yang optimum)1)
Kursi antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit make up 2. Kelembaban normal ruangan 60 –
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar 80 % RH
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m = 3.Pencahayaan :
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m 3.4 Sudut pencahayaan dibatasi
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang dalam daerah 45⁰ - 90⁰.
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan 3.5 Tingkat kekontrasan dapat
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta dioptimumkan dengan
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni pewarnaan background ruangan
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m yang tidak menyilaukan mata
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan (putih).
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 8 buah mesin 3.6 Kualitas pencahayaan
pria dengan tujuan ada 1% dari jahit make up. (brightness) diutamakan bila
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang terjadi perbedaan brightness
nyaman. dibutuhkan dalam proses dalam stasiun kerja, perbedaan
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah : tidak boleh lebih dari 3 -1 dalam
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 8 = 16 m perbandingan skala.
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 8 = 12.16 m 4. Bunyi (kebisingan) :
4.3 Frekuensi berada dalam range
Audiosonik antara 1000 Hz.
4.4 Kebisingan tidak boleh melebihi
frekuensi 1000 – 2000 Hz dan
berada dalam batas 75 dB
5. Sirkulasi udara (ventilation):
Udara akan bersikulasi melalui
jendela dan terdapat kipas angin
yang membuat pekerja merasa lebih
nyaman.
6. Warna :
Warna yang digunakan untuk
background dari SK 2 adalah warna
biru muda, dimana warna ini
memberikan kesan sejuk, nyaman
dan menyegarkan sehingga pekerja
lebih merasa nyaman dalam bekerja.
O-07RB Mesin jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 5 buah mesin
populasi yang berjalan kurang jahit.
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 5 = 10 m
Lebar = 1.52 x 5 = 7.6 m
O-08RB Mesin Zig Zag Dimensi mesin ZigZag: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin Zig Zag
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin Zig
populasi yang berjalan kurang Zag
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-09RB Mesin Bordir Dimensi mesin Bordir: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin bordir
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 6 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Bordir
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 6 = 12 m
Lebar = 1.52 x 6 = 9.12 m
O-10RB Mesin Obras Dimensi mesin Obras: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin obras
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Obras
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-11RB Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 5 buah mesin
populasi yang berjalan kurang jahit.
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 5 = 10 m
Lebar = 1.52 x 5 = 7.6 m
O-12RB Mesin Trezz Dimensi mesin Trezz: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin Tress
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 5 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Trezz
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 5 = 10 m
Lebar = 1.52 x 5 = 7.6 m
O-13RF Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 3 buah mesin
populasi yang berjalan kurang jahit.
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 3 = 6 m
Lebar = 1.52 x 3 = 4.56 m
O-14RF Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 8 buah mesin
populasi yang berjalan kurang jahit.
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 8 = 16 m
Lebar = 1.52 x 8 = 12,61 m
O-15RF Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 7 buah mesin
populasi yang berjalan kurang jahit.
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 7 = 14 m
Lebar = 1.52 x 7 = 10.64 m
O-16RF Mesin Tindes Dimensi mesin Obras: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin tindes
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Tindes
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-17LF Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 3 buah mesin
populasi yang berjalan kurang jahit.
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 3 = 6 m
Lebar = 1.52 x 3= 4.56 m
O-06LB Mesin jahit Dimensi mesin jahit make up : 1.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
make up x 0.5 m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Kursi antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit make up
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 8 buah mesin
pria dengan tujuan ada 1% dari jahit make up.
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang
nyaman. dibutuhkan dalam proses
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah :
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 4 = 8 m
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-07LB Mesin jahit LH Dimensi mesin jahit make up : 1.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi x 0.5 m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit LH
adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 7 buah mesin
pria dengan tujuan ada 1% dari jahit LH
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang
nyaman. dibutuhkan dalam proses
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah :
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 7 = 14 m
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 7 = 10.64 m
O-08LB Mesin Zig Zag Dimensi mesin ZigZag: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin Zig Zag
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin Zig
populasi yang berjalan kurang Zag
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-09LB Mesin Bordir Dimensi mesin Bordir: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin bordir
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 7 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Bordir
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 7 = 14 m
Lebar = 1.52 x 7 = 10.64 m
O-10LB Mesin Obras Dimensi mesin Obras: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin obras
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Obras
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-11LB Mesin jahit LH Dimensi mesin jahit make up : 1.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi x 0.5 m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit LH
adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 3 buah mesin
pria dengan tujuan ada 1% dari jahit LH
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang
nyaman. dibutuhkan dalam proses
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah :
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 3 = 6 m
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 3 = 4.56 m
O-12LB Mesin Trezz Dimensi mesin Trezz: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin Tress
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Trezz
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-15LF Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 7 buah mesin
populasi yang berjalan kurang jahit.
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 7 = 14 m
Lebar = 1.52 x 7 = 10.64 m
O-16LF Mesin Tindes Dimensi mesin Tindes: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin tindes
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Tindes
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
Jalan antropometri yang digunakan Lebar jalan Luasan jalan yang Idem
adalah Antropometri masyarakat = x + 2.325 SD dibutuhkan :
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.424 + (2.325x0.026) lebar = 48.4 + 10 = 58.4 cm =
Dimensi tubuh : 15 (labar bahu) = 0.484 m 0.584 m
Percentile yang digunakan : 99 % = 48.4 cm
pria dengan tujuan ada 1% dari
populasi yang berjalan kurang
nyaman.
Rumus percentile : x +2.325 SD
Penambahan toleransi untuk
kenyaman berjalan : 10 cm.
O-17RF Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 3 buah mesin
populasi yang berjalan kurang jahit.
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 3 = 6 m
Lebar = 1.52 x 3= 4.56 m
SK – 3 O-18RF Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : 1. Temperature : 24 - 27⁰ C (kondisi
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari kerja yang optimum)1)
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit 2. Kelembaban normal ruangan 60 –
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar 80 % RH
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m = 3.Pencahayaan :
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m 3.7 Sudut pencahayaan dibatasi
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang dalam daerah 45⁰ - 90⁰.
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan 3.8 Tingkat kekontrasan dapat
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta dioptimumkan dengan
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni pewarnaan background ruangan
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m yang tidak menyilaukan mata
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan (putih).
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin 3.9 Kualitas pencahayaan
populasi yang berjalan kurang jahit. (brightness) diutamakan bila
nyaman. Maka luasan riil yang terjadi perbedaan brightness
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses dalam stasiun kerja, perbedaan
Penambahan toleransi untuk ini adalah : tidak boleh lebih dari 3 -1 dalam
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m perbandingan skala.
Lebar = 1.52 x 4= 6.08 m 4. Bunyi (kebisingan) :
4.5 Frekuensi berada dalam range
Audiosonik antara 1000 Hz.
4.6 Kebisingan tidak boleh melebihi
frekuensi 1000 – 2000 Hz dan
berada dalam batas 75 dB
5. Sirkulasi udara (ventilation):
Udara akan bersikulasi melalui
jendela dan terdapat kipas angin
yang membuat pekerja merasa lebih
nyaman.
6. Warna :
Warna yang digunakan untuk
background dari SK 2 adalah warna
biru muda, dimana warna ini
memberikan kesan sejuk, nyaman dan
menyegarkan sehingga pekerja lebih
merasa nyaman dalam bekerja
O-19RF Mesin Tindes Dimensi mesin Tindes : 1.5 x 0.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin tindes
adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 7 buah mesin
pria dengan tujuan ada 1% dari Tindes
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang
nyaman. dibutuhkan dalam proses
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah :
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 7 = 14 m
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 7= 10.64 m
O-20RF Mesin Obras Dimensi mesin Obras: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin obras
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Obras
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-21R Mesin jahit Dimensi mesin jahit make up : 1.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
make up x 0.5 m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Kursi antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit make up
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 3 buah mesin
pria dengan tujuan ada 1% dari jahit make up.
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang
nyaman. dibutuhkan dalam proses
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah :
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 3 = 6 m
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 3 = 4.56 m
O-20LF Mesin Obras Dimensi mesin Obras: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin obras
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Obras
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-21L Mesin jahit Dimensi mesin jahit make up : 1.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
make up x 0.5 m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Kursi antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit make up
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 7 buah mesin
pria dengan tujuan ada 1% dari jahit make up.
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang
nyaman. dibutuhkan dalam proses
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah :
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 7 = 14 m
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 7 = 10.64 m
O-21 Mesin jahit Dimensi mesin jahit make up : 1.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
make up x 0.5 m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Kursi antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit make up
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 4 buah mesin
pria dengan tujuan ada 1% dari jahit make up.
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang
nyaman. dibutuhkan dalam proses
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah :
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 4 = 8 m
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-22 Mesin Obras Dimensi mesin Obras: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin obras
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 7 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Obras
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 7 = 14 m
Lebar = 1.52 x 7 = 10.64 m
O-23 Mesin Tindes Dimensi mesin Tindes: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin tindes
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Tindes
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
O-24 Mesin Ban Dimensi mesin Ban: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin Ban
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 7 buah mesin ban
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang
nyaman. dibutuhkan dalam proses
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah :
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 7 = 14 m
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 7 = 10.64 m
O-25 Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin
populasi yang berjalan kurang jahit.
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4= 6.08 m
O-26 Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 7 buah mesin
populasi yang berjalan kurang jahit.
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 14 m
Lebar = 1.52 x 4= 10.64 m
O-27 Mesin Trezz Dimensi mesin Trezz: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin Tress
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin
populasi yang berjalan kurang Trezz
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m
Lebar = 1.52 x 4 = 6.08 m
SK – 4 O-28 Mesin Lubang Dimensi mesin lubang: 1.5 x 0.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : 1. Temperature : 24 - 27⁰ C (kondisi
Kursi m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari kerja yang optimum)1)
Trolley antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin Lubang 2. Kelembaban normal ruangan 60 –
adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar 80 % RH
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m = 3.Pencahayaan :
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m 3.10 Sudut pencahayaan dibatasi
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang dalam daerah 45⁰ - 90⁰.
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan 3.11 Tingkat kekontrasan dapat
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta dioptimumkan dengan
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni pewarnaan background ruangan
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m yang tidak menyilaukan mata
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan (putih).
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 7 buah mesin 3.12 Kualitas pencahayaan
pria dengan tujuan ada 1% dari Lubang. (brightness) diutamakan bila
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang terjadi perbedaan brightness
nyaman. dibutuhkan dalam proses dalam stasiun kerja, perbedaan
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah : tidak boleh lebih dari 3 -1 dalam
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 4 = 14 m perbandingan skala.
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 4= 10.64 m 4. Bunyi (kebisingan) :
4.7 Frekuensi berada dalam range
Audiosonik antara 1000 Hz.
4.8 Kebisingan tidak boleh melebihi
frekuensi 1000 – 2000 Hz dan
berada dalam batas 75 dB
5. Sirkulasi udara (ventilation):
Udara akan bersikulasi melalui
jendela dan terdapat kipas angin
yang membuat pekerja merasa lebih
nyaman.
6. Warna :
Warna yang digunakan untuk
background dari SK 2 adalah warna
biru muda, dimana warna ini
memberikan kesan sejuk, nyaman dan
menyegarkan sehingga pekerja lebih
merasa nyaman dalam bekerja
O-29 Mesin Laundry Dimensi mesin laundry: 1.5 x 0.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin laundry
adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 7 buah mesin
pria dengan tujuan ada 1% dari laundry.
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang
nyaman. dibutuhkan dalam proses
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah :
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 4 = 14 m
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 4= 10.64 m
O-30 Meja Dimensi Setrika Uap : diameter - Luasan yang dibutuhkan Idem
Setrika Uap 0.15 x tinggi 0.04 m untuk kotak peralatan 1 x 1
Kotak peralatan m
SK – 5 O-31 Mesin Jahit Dimensi mesin jahit: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : 1. Temperature : 24 - 27⁰ C (kondisi
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari kerja yang optimum)1)
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin jahit 2. Kelembaban normal ruangan 60 –
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar 80 % RH
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m = 3.Pencahayaan :
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m 3.13 Sudut pencahayaan dibatasi
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang dalam daerah 45⁰ - 90⁰.
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan 3.14 Tingkat kekontrasan dapat
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta dioptimumkan dengan
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni pewarnaan background ruangan
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m yang tidak menyilaukan mata
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan (putih).
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 4 buah mesin 3.15 Kualitas pencahayaan
populasi yang berjalan kurang jahit. (brightness) diutamakan bila
nyaman. Maka luasan riil yang terjadi perbedaan brightness
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses dalam stasiun kerja, perbedaan
Penambahan toleransi untuk ini adalah : tidak boleh lebih dari 3 -1 dalam
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 4 = 8 m perbandingan skala.
Lebar = 1.52 x 4= 6.08 m 4. Bunyi (kebisingan) :
4.9 Frekuensi berada dalam range
Audiosonik antara 1000 Hz.
4.10 Kebisingan tidak boleh
melebihi frekuensi 1000 – 2000
Hz dan berada dalam batas 75 dB
5. Sirkulasi udara (ventilation):
Udara akan bersikulasi melalui
jendela dan terdapat kipas angin
yang membuat pekerja merasa lebih
nyaman.
6. Warna :
Warna yang digunakan untuk
background dari SK 2 adalah warna
biru muda, dimana warna ini
memberikan kesan sejuk, nyaman dan
menyegarkan sehingga pekerja lebih
merasa nyaman dalam bekerja
O-32 Mesin Ripet Dimensi mesin Ripet: 1.5 x 0.5 m Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi antropometri yang digunakan = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley adalah Antropometri masyarakat = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin ripet
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 0.51 m ditambah dengan lebar
Dimensi panjang Kursi = dimensi = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
16 ( lebar panggul) dengan lebar 2m
kursi = dimensi 12 (jarak dari Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
lipat lutut – pantat). = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
Dimensi trolley : = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
sebanyak 1 trolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
Percentile yang digunakan : 99 % Dalam proses ini dibutuhkan
pria dengan tujuan ada 1% dari sebanyak 3 buah mesin
populasi yang berjalan kurang ripet
nyaman. Maka luasan riil yang
Rumus percentile : x +2.325 SD dibutuhkan dalam proses
Penambahan toleransi untuk ini adalah :
kenyaman : 10 cm. Panjang = 2 x 3 = 6 m
Lebar = 1.52 x 3=4.56 m
O-33 Mesin Kancing Dimensi mesin kancing: 1.5 x 0.5 Lebar kursi Luasan yang dibutuhkan : Idem
Kursi m = x + 2.325 SD Panjang diperoleh dari
Trolley antropometri yang digunakan = 0.45 + (2.325x0.027) panjang mesin kancing
adalah Antropometri masyarakat = 0.51 m ditambah dengan lebar
Indonesia : Nurmianto, 1991. = 51 cm trolley yakni = 1.5 + 0.5 m =
Dimensi panjang Kursi = dimensi 2m
16 ( lebar panggul) dengan lebar Panjang kursi Lebar diperoleh dari panjang
kursi = dimensi 12 (jarak dari = x + 2.325 SD trolley ditambahkan dengan
lipat lutut – pantat). = 0.331 + (2.325x0.024) lebar dari kursi serta
Dimensi trolley : = 0.387 m toleransi kenyamanan yakni
1 x 0.5 m, dengan jumlah tolley = 38.7 cm = 1 + 0.51 + 0.01 m = 1.52 m
sebanyak 1 trolley Dalam proses ini dibutuhkan
Percentile yang digunakan : 99 % sebanyak 4 buah mesin
pria dengan tujuan ada 1% dari kancing.
populasi yang berjalan kurang Maka luasan riil yang
nyaman. dibutuhkan dalam proses
Rumus percentile : x +2.325 SD ini adalah :
Penambahan toleransi untuk Panjang = 2 x 4 = 8 m
kenyaman : 10 cm. Lebar = 1.52 x 4= 6.08 m
Dengan mengasumsikan luas area tiap departemen sama serta pola aliran bahan yang
digunakan lurus, maka layout percobaan ke 1 dibuat seperti di bawah ini :
Trial I :
GD SK 1 SK 2 SK 3 SK 4 SK 5 GD
1 2
GD1 33
SK1 37.7
5
SK2 39.25
SK3 39.2
5
SK4 39.2
5
SK5 40.25
GD2
Trial 2
GD SK 2 SK 1 SK 4 SK 3 SK 5 GD
1 2
GD1 33
SK2 39.25
SK1 37.75
SK4 39.2
5
SK3 39.2
5
SK5 40.25
GD2
Trial 3
GD SK 3 SK 4 SK 5 SK 2 SK 1 GD
1 2
GD1 33
SK3 39.2
5
SK4 39.25
SK5 40.25
SK2 39.25
SK1 37.7
5
GD2
Volume produk berdasarkan jarak diagonal pada layout alternative:
Kesimpulan :
Trial 1
Dapat disimpulkan bahwa total moment handling forward sebesar 228.75 dan backward
sebesar 0 dengan total keseluruhan sebesar 228.75
Trial 2
Dapat disimpulkan bahwa total moment handling forward sebesar 303 dan backward sebesar
153.5 dengan total keseluruhan sebesar 456.5
Trial 3
Dapat disimpulkan bahwa total moment handling forward sebesar 215.5 dan backward sebesar
311 dengan total keseluruhan sebesar 526.5
Jadi momen handling yang paling minimal adalah trial 1 yaitu 228.75
b. Metode Craft
Perhitungan mengunakan metode craft dapat dilakukan menggunaka software Win QSB,
namun untuk penentuan koordinat tiap area dapat dilakukan dengan software Inventor
Proffesioal 2011, sehingga keakuratan dalam penempaan titik ordinat dapat dipastikan.
Asumsi-asumsi yang dibutuhkan :
1. Tinggi lantai pabrik clana jeans adalah sama.
2. Luas area lantai pada bagian pabrik clana jeans adalah tetap, tidak dapat diperluas.
3. Tata letak mesin dan peralatan dapat diubah, sesuai dengan kebutuhan tata letak
usulan.
4. Gaji tenaga kerja yang melakukan pemindahan bahan adalah Rp. 480.000,00 per bulan.
Untuk 1 bulan ada 24 hari kerja, sehingga biaya tenaga kerja per hari adalah Rp.
20.000,00, sedangkan jumlah hari dalam 1 tahun = 288 hari.
5. Seluruh lantai departemen berbentuk persegi dan departemen dummy dianggap
sebagai departemen tidak tetap dengan frekuensi pemindahan bahan = 0, dan Ongkos
Material Handling (OMH) = 0.
6. Perubahan tata letak fasilitas tidak mengganggu proses produksi.
Dengan cara yang sama dapat dihitung masing-masing jarak antar departemen dan
gudang. Perhitungan jarak euclidean dapat dilihat pada lampiran. Untuk hasil
perhitungannya adalah sebagai berikut.
Jarak Euclidean Antar Gudang dan Departemen
No Dari - Ke Jarak ( m )
1 2 3
Jumlah 457.5
Rata-rata 76.25
Jumlah 1765.215
Rata- 294.2
rata
Penentuan Ongkos Material Handling ( OMH/m/hari dan Total OMH ) Antar Departemen dan
Gudang
Penentuan OMH ini akan dijadikan input dalam perhitungan dengan metode CRAFT
Pada pabrik celana jeans, hampir seluruh proses pemindahan bahan, dilakukan oleh tenaga
manusia. Kegiatan material handling yang dibantu oleh alat angkut (trolley) adalah Dari gudang 1
ke SK1, SK1 – SK2, SK2-SK3, SK3-4, SK4-SK5, SK5-GD2. Berikut ini besarnya OMH/m/hari masing-
masing pengukuran jarak Euclidean:
BAB V
1. KESIMPULAN
Dalam Perancangan Tata Letak Pabrik Banyak yang harus di pertimbangkan. Karena
seluruh dimensi yang ada dalam perusahaan akan memeprngaruhi proses perancangan.
Agar diperoleh hasil rancangan yang optimal. Sehingga rancangan pabrik akan
menyesuaikan segala kondisi yanga akan mempengaruhi dalam proses pembuatan
celana jeans.
2. SARAN
Dalam merencanakan tata letak fasilitas kita sebaiknya mempertimbangkan dalam
bentuk departemen agar lebih mudah.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Antropometri
Sumber: Ekonurmianto:9991a
3. Perhitungan Jarak Euclidean
Jarak euclidean = √{( x2-x1 )2 + ( y2-y1 )2 }
Perhitungan jarak dari stasiun kerja 1 ke stasiun kerja 2 sebagai berikut.
Jarak eucledean = √{ (10.884-5.197)2 + (9.576-7.883)2 } = 5.9 meter
Perhitungan jarak dari stasiun kerja 2 ke stasiun kerja 3 sebagai berikut.
Jarak eucledean = √{ (12.907-10.884)2 + (5.235-9.576)2 } = 4.79 meter
Perhitungan jarak dari stasiun kerja 3 ke stasiun kerja 4 sebagai berikut.
Jarak eucledean = √{ (9.743-12.907)2 + (5.639-5.235)2 } = 3.189 meter
Perhitungan jarak dari stasiun kerja 4 ke stasiun kerja 5 sebagai berikut.
Jarak eucledean = √{ (7.72-9.743)2 + (6.081-5.639)2 } = 2.07 meter
Perhitungan jarak dari stasiun kerja 5 ke GUDANG 2 sebagai berikut.
Jarak eucledean = √{ (5.88-7.72)2 + (10.716 -6.081)2 } = 4.98 meter
Harga Beli 1
[ X ] + biaya perawatan/hari
Umur Ekonomis 288 hari
Rp. 1 juta 1
[ X ] + Rp . 3000,00
= 5 tahun 288 hari
= Rp. 3.694,44 ~ Rp. 3.700,00
b. Biaya Tenaga kerja (Operator)
Gaji 1 orang tenaga kerja/bulan = Rp. 480.000,00
1 bulan = 24 hari kerja
Gaji 1 orang tenaga kerja/hari = Rp. 20.000,00
c. Total OMH
Total OMH = biaya peralatan/hari + gaji tenaga kerja/hari
= Rp. 3.700,00 + Rp. 20.000,00 = Rp. 23.700,00
Total OMH 23700
d. OMH/m/hari = Total Jarak
= 130 .02
= Rp. 182,30.
Perhitungan OMH/m/hari euclidean dari SK1 Ke SK2 sebagai berikut.
a. Jenis Peralatan
Nama alat : Trolley
Operator : 1 orang
Harga beli : ± 1juta
Umur ekonomis : 5 tahun
Biaya perawatan/hari : Rp. 3000,00
Biaya peralatan/hari :
Harga Beli 1
[ X ] + biaya perawatan/hari
Umur Ekonomis 288 hari
Rp. 1 juta 1
[ X ] + Rp . 3000,00
= 5 tahun 288 hari
= Rp. 3.694,44 ~ Rp. 3.700,00
b. Biaya Tenaga kerja (Operator)
Gaji 1 orang tenaga kerja/bulan = Rp. 480.000,00
1 bulan = 24 hari kerja
Gaji 1 orang tenaga kerja/hari = Rp. 20.000,00
c. Total OMH
Total OMH = biaya peralatan/hari + gaji tenaga kerja/hari
= Rp. 3.700,00 + Rp. 20.000,00 = Rp. 23.700,00
Total OMH 23700
d. OMH/m/hari = Total Jarak
= 445 .45
= Rp. 53,20.
perhitungan OMH/m/hari euclidean dari SK2 Ke SK3 sebagai berikut.
a. Jenis Peralatan
Nama alat : Trolley
Operator : 1 orang
Harga beli : ± 1juta
Umur ekonomis : 5 tahun
Biaya perawatan/hari : Rp. 3000,00
Biaya peralatan/hari :
Harga Beli 1
[ X ] + biaya perawatan/hari
Umur Ekonomis 288 hari
Rp. 1 juta 1
[ X ] + Rp . 3000,00
= 5 tahun 288 hari
= Rp. 3.694,44 ~ Rp. 3.700,00
b. Biaya Tenaga kerja (Operator)
Gaji 1 orang tenaga kerja/bulan = Rp. 480.000,00
1 bulan = 24 hari kerja
Gaji 1 orang tenaga kerja/hari = Rp. 20.000,00
c. Total OMH
Total OMH = biaya peralatan/hari + gaji tenaga kerja/hari
= Rp. 3.700,00 + Rp. 20.000,00 = Rp. 23.700,00
Total OMH 23700
c. OMH/m/hari = Total Jarak = 376 .015 = Rp. 63,02.
Harga Beli 1
[ X ] + biaya perawatan/hari
Umur Ekonomis 288 hari
Rp. 1 juta 1
[ X ] + Rp . 3000,00
= 5 tahun 288 hari
= Rp. 3.694,44 ~ Rp. 3.700,00
b. Biaya Tenaga kerja (Operator)
Gaji 1 orang tenaga kerja/bulan = Rp. 480.000,00
1 bulan = 24 hari kerja
Gaji 1 orang tenaga kerja/hari = Rp. 20.000,00
c. Total OMH
Total OMH = biaya peralatan/hari + gaji tenaga kerja/hari
= Rp. 3.700,00 + Rp. 20.000,00 = Rp. 23.700,00
Total OMH 23700
d. OMH/m/hari = Total Jarak
= 250 .34
= Rp. 94,67.
perhitungan OMH/m/hari euclidean dari SK4 Ke SK5 sebagai berikut.
a. Jenis Peralatan
Nama alat : Trolley
Operator : 1 orang
Harga beli : ± 1juta
Umur ekonomis : 5 tahun
Biaya perawatan/hari : Rp. 3000,00
Biaya peralatan/hari :
Harga Beli 1
[ X ] + biaya perawatan/hari
Umur Ekonomis 288 hari
Rp. 1 juta 1
[ X ] + Rp . 3000,00
= 5 tahun 288 hari
= Rp. 3.694,44 ~ Rp. 3.700,00
b. Biaya Tenaga kerja (Operator)
Gaji 1 orang tenaga kerja/bulan = Rp. 480.000,00
1 bulan = 24 hari kerja
Gaji 1 orang tenaga kerja/hari = Rp. 20.000,00
c. Total OMH
Total OMH = biaya peralatan/hari + gaji tenaga kerja/hari
= Rp. 3.700,00 + Rp. 20.000,00 = Rp. 23.700,00
Total OMH 23700
d. OMH/m/hari = Total Jarak
= 162. 5
= Rp. 145,85.
perhitungan OMH/m/hari euclidean dari SK5 Ke GD2 sebagai berikut.
a. Jenis Peralatan
Nama alat : Trolley
Operator : 1 orang
Harga beli : ± 1juta
Umur ekonomis : 5 tahun
Biaya perawatan/hari : Rp. 3000,00
Biaya peralatan/hari :
Harga Beli 1
[ X ] + biaya perawatan/hari
Umur Ekonomis 288 hari
Rp. 1 juta 1
[ X ] + Rp . 3000,00
= 5 tahun 288 hari
= Rp. 3.694,44 ~ Rp. 3.700,00
b. Biaya Tenaga kerja (Operator)
Gaji 1 orang tenaga kerja/bulan = Rp. 480.000,00
1 bulan = 24 hari kerja
Gaji 1 orang tenaga kerja/hari = Rp. 20.000,00
c. Total OMH
Total OMH = biaya peralatan/hari + gaji tenaga kerja/hari
= Rp. 3.700,00 + Rp. 20.000,00 = Rp. 23.700,00
Total OMH 23700
d. OMH/m/hari = Total Jarak = 400 . 89 = Rp. 59,11.
5. Rancangan Riil PTLP (Final Layout)