ilaian
ssakan & Perencanaan Formulasi Pelaksanaan
Pen
rugian Rehab & Rekon Rencana Aksi Rehab & Rekon
Keru
kibat Rehab & Rekon
Ke
Bencana
A
FOKUS:
- Kebutuhan Monitoring
Damage & Loss Post-Disaster Needs Kemanusiaan dan
Assessment Assessment (PDNA) - Perumahan Evaluasi
(DaLA) - Infrastruktur
- Sosial
- Ekonomi Produktif
- Lintas Sektor
- Pengkajian kebutuhan
- Baseline data
- Penetapan prioritas
- Aspirasi masyarakat
- Verifikasi & koordinasi 6
Prioritas Penanganan Darurat pada 11/10/2018
Untuk percepatan penanganan darurat pada 11/10/2018, prioritasnya:
1. Melanjutkan Evakuasi, Pencarian dan Penyelamatan korban
2. Penanganan Medis
3. Bantuan Logistik dan Pemulihan Ekonomi
4. Percepatan Pemulihan Infrastruktur dan pelayanan umum
a. Listrik
b. Pasokan BBM
c. Air bersih
d. Telekomunikasi
e. Relokasi Huntap dan Pembangunan Huntara
f. Kepemerintahan daerah
g. Fasilitas Keagamaan
h. Sekolah Darurat
5. Penanganan Bantuan Luar Negeri
1. Evakuasi, Pencarian dan Penyelamatan Korban
1. Tim SAR gabungan yang dikoordinir oleh BASARNAS menemukan 9 MD pada H+12 (10/10/2018), sampai
pukul 18.00 WITA, yaitu:
a. Petobo, Palu (4 MD)
b. Hotel Grand Mercure (2 MD)
c. TPA Kawatuna (1 MD)
d. Watusampu (2 MD)
2. Jumlah korban yang berhasil ditemukan Tim SAR gabungan sejak tanggal 29/9/2018 - 10/10/2018 sebanyak
2.159 orang (86 selamat dan 2.073 MD), dengan rincian:
a. yang dikoordinir Basarnas sebanyak 904 orang (818 MD dan 86 selamat)
b. yang ditemukan oleh relawan, masyarakat, dan petugas lainnya sebanyak 1.255 MD
3. Rencana pencarian korban pada H+13 (11/10/2018) difokuskan pada 7 titik yaitu:
a. Restoran Dunia Baru (1 tim)
b. Balaroa (5 tim)
c. Petobo (3 tim)
d. RS. Anutapura (2 tim)
e. Hotel Mercure (1 tim)
f. Tanjung Toruruka (1 tim)
g. Anjungan Pantai Talise (1 tim)
4. Personil yang terlibat pada operasi SAR pada H+13 (11/10/2018): 10.875 personil, yaitu:
a. TNI : 7.107 orang (Mabes TNI 60 orang, TNI AD 3.902 orang, TNI AL 2.147 orang dan TNI AU 998 orang)
b. Polri 2.208 orang
c. Sipil 1.560 orang
5. Operasional alat berat 67 unit digunakan untuk evakuasi dan membuka akses jalan, yaitu:
a. Wilayah Palu = 46 unit
■ Wilayah Petobo : 14 Excavator, 1 Bulldozer (Evakuasi)
■ Wilayah Balaroa : 7 Excavator, 1 Bulldozer (Evakuasi)
■ TPU : 1 Excavator (Pengalian Makam)
■ Hotel Mercure : 2 Excavator (Evakuasi)
■ Talise : 1 Excavator (Evakuasi)
■ Hotel Roa Roa : 4 Excavator, 1 Wheel Loader (Evakuasi)
■ RM Dunia Baru : 2 Excavator (Evakuasi)
■ Mamboro : 1 Excavator (Evakuasi)
■ RSU Anutapura : 2 Excavator, 1 Breaker (Evakuasi)
■ Jl. Cumi-cumi : 1 Excavator (Evakuasi)
■ Jl. Diponegoro : 5 Excavator, 1 Backhoe Loader (Pembersihan Puing)
■ Bamba : 1 Excavator (Evakuasi)
b. Donggala = 11 unit
c. Wilayah Sigi = 10 unit
■ Biromaru : 5 Excavator (Evakuasi)
■ Jl. Kulawi : 5 Excavator (buka akses jalan)
● Patroli kesehatan, pengobatan massal, dan evakuasi medis udara (EMU) dilaksanakan di Desa
Tondo (Kec. Sirenja, Donggala) dan di Desa Puroo (Kec. Kulawi, Sigi), menggunakan Heli Bell-412
BNPB dan Heli Mi17 Penerbad. Hasil terdapat 95 pasien rawat jalan dan evakuasi 2 pasien.
● Korban dilayani di 14 rumah sakit yang telah operasional:
○ Palu 10 Rumah Sakit: 9 RS, 1 Rumah Sakit Lapangan di Balaroa, dan RS KRI Soeharso
○ Donggala 2 Rumah Sakit (termasuk Kapal RS Terapung Airlangga)
○ Sigi 2 Rumah Sakit
● 50 unit puskesmas sudah berfungsi yaitu 13 Puskesmas di Palu, 19 Puskesmas di Donggala, 18
Puskesmas di Sigi.
● 11 Apotek sudah berfungsi yaitu 8 apotek di Palu dan 3 apotek di Sigi dan 91 Tim Kesehatan
(855 orang) yang berasal dari Rumah Sakit, Pemda, Organisasi Profesi, LSM dan Ormas.
● 1.793 orang personil kesehatan telah bertugas di lapangan terdiri atas 387 dokter umum, 78
dokter spesialis, 79 bidan, 446 perawat, 16 penata anestesi, 34 farmasi, 84 tenaga medis
lainnya dan 669 non medic/paramedik
● 2.049 orang relawan di imunisasi difteri dan tetanus
● Dilakukan tindakan Operasi Orthopedi, Operasi Obgyn, Bedah Saraf, Operasi bedah umum.
● Bantuan kesehatan yang telah dikirim: 5,20 ton obat-obatan, 2,81 ton PMT ibu hamil, 3 ton
PMT balita, 6725 masker, 583 polybag, 1.500 kantong jenazah, 10 sprayer, 150 Kg disinfektan
cair, 5.000 disinfektan tablet, 23 insektisida lalat, 50 jerigen lipat, 216 sarung tangan, 18 tenda,
3 tenda kespro, 50 rompi dan topi, 1 orthopedic set, 4 doppler, 50 sepatu boat, 50 kit bumil,
240 kit bersalin, 170 kit BBL, 27 kit bidan, 5 partus set, 5 hecting set.
3. Bantuan Logistik dan Pemulihan Ekonomi
4. Telekomunikasi
a. Progres recovery BTS di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat sejumlah 3.694 BTS telah mencapai 84,30%
dengan rincian : Banggai 100%, Banggai Kepulauan 100%, Banggai Laut 100 %, Tojo Una-Una 99.10%,
Morowali 100%, Morowali Utara 100%, Poso 97.50%, Buol 100%, Parigi Moutong 91%, Tolitoli 100%,
Donggala 57.80%, Kota Palu 71.60%, Sigi 63.80%, Mamuju Utara 87.40%, Mamuju 100%.
b. Layanan VPN/IP untuk ATM Bank telah terdukung 41,9%
c. Layanan internet gratis di 18 lokasi Posko dan 253 akses point di 8 Kota/Kabupaten terdampak
d. Pemasangan VSAT di 9 titik posko (Korem 132/Tadulako, Kominfo Siranindi, BMKD Bandara, RRI Palu,
Kantor Walikota Palu, RS Wirabuana, RS Undata, RS Bhayangkara, Dinas Kesehatan).
• Huntara adalah hunian sementara untuk tempat tinggal sementara sambil menunggu hunian tetap. Huntara lebih
nyaman daripada di tenda atau barak pengungsian.
• Pembangunan hunian tetap memerlukan waktu karena terkait dengan konstruksi tahan gempa, pembentukan
kelompok masyarakat dan lainnya. Sedangkan relokasi memerlukan waktu 1-2 tahun. Tergantung ketersediaan lahan
untuk hunian dan matapencaharian.
• Biaya pembangunan huntara sekitar Rp 8 -15 juta rupiah. Satu unit huntara dapat digunakan untuk 1-2 KK tergantuj dari
model huntara.
• Penyediaan huntara dapat dari pemerintah, pemda, bantuan dari dunia usaha, NGO, ormas dan lainnya.
Relokasi 370 KK untuk warga Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah di kawasan
hutan Siosar. Rumah tipe 36 senilai Rp 59,4 juta/unit. Sumber dana dari BNPB.
Pembangunan melalui Karya Bhakti Skala Besar TNI AD.
Relokasi Longsor di
Kab. Banjarnegara
• Diperuntukkan bagi 27 KK korban
longsor dari Desa Jemblung, Kec.
Karangkobar, Kab. Banjarnegara.
• Pembangunan hunian tetap 27 unit
di Desa Ambal, Kec. Karangkobar,
Kab. Banjarnegara.
• Harga rumah senilai Rp 87
juta/unit. Sumber dana dari BNPB
(Rp 25 juta/unit), Pemda Provinsi
(Rp 10 juta/unit), Pemda Kabupaten
(Rp 10 juta/unit) dan bantuan
masyarakat dan dunia usaha (Rp 42
juta/unit).
4. Percepatan Pemulihan Infrastruktur
6. Kepemerintahan Daerah
a. Kegiatan pemerintahan di wilayah Sulteng dimulai hari ini (8/10) sesuai dengan instruksi Presiden,
Mendagri, dan Gubernur.
b. 25.575 Aparatur Sipil Negara terdampak gempa dan tsunami (Kota Palu terdapat Palu 6.849 orang
PNS, di Kabupaten Donggala 5.793 PNS, di Kabupaten Sigi 6.266 orang, dan di Kabupaten Parigi
Moutong 6.667 orang), namun masih belum ada data resmi berapa yang menjadi korban.
c. 2.000 blangko kosong KTP dan 2.000 blangko lagi sebagai cadangkan telah disiapkan oleh
pemerintah melalui Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
d. Dukcapil sudah melayani warga untuk mengurus surat kematian.
8. Sekolah Darurat
a. 422 unit fasilitas pendidikan rusak (5 unit PAUD, 205 SD, 45 SMP, 89 SMA, 74 SMK dan 4 SLB)
b. 333 unit sekolah darurat (kapasitas 7 ruang) sedang dipersiapkan
c. Rp. 245,6 milyar bantuan akan diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
d. Senin (8/10/2018) aktivitas kegiatan belajar mengajar dimulai berjalan dan dilakukan pendataan
terhadap semua murid dan guru/tenaga pengajar.
e. Beberapa sekolah yang sudah mulai aktivitasnya adalah SMPN 1 Palu, SMAN 1 Palu, SD Inpres,
SMPN 6 Palu, SMPN 13 Palu, SMA PGRI Palu, SMAN 4 Palu,
5. Penanganan Bantuan Luar Negeri
● Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberi informasi berdasarkan :
1. Pengamatan Visual Gunung Salak, bahwa
- cuaca cerah hingga hujan
- angin berhembus lemah ke arah selatan dan utara
- suhu sekitar 22 - 29 derajat Celcius
- kelembaban 92 %.
Gunung Salak terlihat jelas hingga tertutup kabut 0 - III dan tidak ada asap
3. Hasil Observasi Lapangan, yang dilakukan langsung oleh pengamat Gunung Salak hingga pukul 20:00 WIB bahwa
2. Dampak (daerah yang paling parah mengalami kerusakan di Kep. Sapudi, karena paling dekat dengan pusat
gempa). Pendataan masih terus dilakukan :
a. Korban :
■ 3 MD di Kec. Gayam, Kab. Sumenep
■ 8 orang luka-luka di Kec. Gayam, Kab. Sumenep
b. Kerusakan : 51 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 8 fasilitas pendidikan, 7 tempat ibadah, 1 gedung
toko, 1 kantor
■ Sumenep : 25 unit rumah rusak, 1 tempat ibadah
■ Situbondo : 8 unit rumah rusak, 2 fasilitas pendidikan, 2 tempat ibadah, 1 gedung toko
■ Jember : 2 unit rumah rusak
■ Jembrana : 16 unit rumah rusak, 6 fasilitas pendidikan, 4 tempat ibadah, 1 kantor
c. Gempa dirasakan di :
■ Prov. Jawa Timur : 22 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang,
Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kab.
Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Kab. Malang, Kab. Blitar, Surabaya, Sidoarjo,
Jombang, Kab. Mojokerto, dan Kota Mojokerto
■ Prov. Bali : 3 kabupaten/kota, yaitu Denpasar, Gianyar, Jembrana (Kec. Mendoyo, Jembrana dan
Negara)
■ Prov. Nusa Tenggara Barat: 2 kabupaten/kota, yaitu Lombok Barat dan Mataram
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
Graha BNPB - Jl. Pramuka Kav. 38 Jakarta Timur 13120
021-21281200
021-21281200
contact@bnpb.go.id
www.bnpb.go.id
Infobencana BNPB
@BNPB_Indonesia
BNPB Indonesia
BNPB_Indonesia
0812-95590090
0812-1237575
Informasi lebih lanjut mengenai peta dapat mengakses
gis.bnpb.go.id/arcgis
--. ,' I
,. ·--
, ,. -,
''
• >" '"r •
B I
DownllHld Data
Map Sl!rvices
ra
'
8
'
U
p
l
o
a
d
D
a
t
a