Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan sebuah Negara berkembang dengan jumlah
peningkatan penduduk yang tinggi. Hasil sensus menurut publikasi BPS
pada bulan agustus 2010 antara lain jumlah penduduk Indonesia adalah
237.556.363 orang, terdiri atas 119.507.600 laki-laki dan 118.048.783
perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun.
Dari pertumbuhan jumlah penduduk ini tentu saja akan berimplikasi secara
signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan negara
(Sulistyawati, A. 2013).
Upaya pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di
Indonesia yaitu dengan menerapkan program Keluarga Berencana (KB).
Pada tahun 2003 di Indonesia, jumlah PUS sebanyak 5.918.271. Dari
jumlah ini dengan proporsi 11,72% (693.621 peserta) merupakan peserta
KB baru dan 77,80% (4.604.414 peserta) merupakan akseptor KB aktif.
Alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah metode suntik
sebanyak (49,1%). Kontrasepsi suntik yang lebih banyak dipilih adalah
depo medroxi progesteron asetat (DMPA) atau kontrasepsi suntik 3 bulan
yang mengandung 150mg DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntik intramuscular (di daerah bokong). Kontrasepsi jenis injeksi yang
hanya mengandung progesteron saja, depo medroxi progesteron asetat
merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak dipakai yaitu sebesar
94 % dari total semua pemakai kontrasepsi jenis injeksi, kontrasepsi suntik
depo medroxi progesteron asetat sangat cocok dan sangat baik digunakan
oleh para ibu yang sedang menyusui karena tidak mengandung estrogen
hanya mengandung progesteron saja. Selain itu efektifitasnya sangat tinggi
diperkirakan 0,3 dari kehamilan dari 100 pemakainnya (Saiffudin, A.
2010).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat melakukan asuhan kebidanan kontrasepsi suntik 3 bulan pada
Ny.H sebagai akseptor lama dengan menggunakan manajemen
kebidanan dan didokumentasikan secara SOAP.

1
2

2. Tujuan Khusus
a.Dapat melakukan pengkajian data subjektif pada Ny.H
b. Dapat melakukan pengkajian data objektif pada Ny. H
c. Dapat menetapkan diagnosa dan masalah dari hasil pengkajian.
d. Dapat melaksanakan perencanaan yang terdiri dari implementasi
dan evaluasi.

C. Manfaat
1. Bagi penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan
Asuhan Kebidanan kb
2. Manfaat bagi institusi
Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan
proses asuhan kebidanan kb khususnya di ITKES Wiyata Husada
Samarinda.
3. Manfaat ilmiah
Sebagai bahan informasi bagi tenaga bidan di dalam menangani Ibu kb

Anda mungkin juga menyukai